vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Load Balancing adalah sebuah tehnik untuk mendistribusikan beban trafik pada
dua jalur atau lebih untuk mendapatkan koneksi yang seimbang,meningkatkan kinerja
trafic, memaksimalkan data throughput, memperkecil delay dan menghindari data
overload. Load balancing pada jaringan komputer digunakan untuk mengatur
keseimbanggan penggunaan bandwidth antar beberapa internet service provider. Tugas
akhir ini berisis pengujian kinerja Load Balancing pada layanan HTTP, FTP dan VoIP.
Aplikasi pengujian yang digunakan adalah Simulator OPNET Modeler 14.5, algoritma
Load Balancing yang diuji adalah Least Connetion, Round Robin dan Ratio. Hasil
pengujian menunjukkan secara umum Load Balancing Ratio lebih baik dibandingkan
dengan Least Connetion dan Round Robin. Load Balancing Ratio paling baik dalam
menangani End To End Delay dan Jitter pada VoIP, sedangkan Least Connetion
menunjukan nilai Throughput tertinggi pada seluruh kasus pengujian.
Kata Kunci : Load Balancing, Round Robin, Least Connetion, Ratio, OPNET Modeler
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Load Balancing is a technique to distribute traffic load into two or more lanes to reach balanced connection, optimized traffic performance, maximized data throughput, minimized delay, and avoiding data overload. Load Balancing in a computer network used to modulate the balance of bandwidth usage between multiple internet service provider. This final project contains Load Balancing performance test on HTTP, FTP, and VoIP. Testing application used is OPNET Modeler 14.5 Simulator, and Load Balancing algorithm which being tested is Least Connection, Round Robin, and Ratio. The test results shows generally Load Balancing Ratio is better than Least Connection and Round Robin. Load Balancing Ratio excels on handling End to End Delay and Jitter in VoIP, while Least Conncetion shows the highest throughput value in all test cases.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
PRAKATA ... v
2.1.2 Wide Area Network (WAN) ...4
2.2 Bandwidth ...4
2.3 Load Balancing ...5
2.3.1 Algoritma Pada Load Balancing ...7
2.3.2 Round Robin ...7
2.3.3 Least Connetion ...9
2.3.4 Ratio...9
2.3.5 Tipe Pada Load Balancing ...10
2.4 Pengukuran Performa Jaringan (QoS) ...10
2.5 Software Simulator OPNET ...11
BAB 3. BAB III ANALISA DAN PERCANGAN JARINGAN... 13
3.1 Model Jaringan ...13
ix Universitas Kristen Maranatha
3.3 Simulasi Skenario ...15
3.4 Simulasi Jaringan Data ...16
BAB 4. BAB IV IMPLEMENTASI ... 18
4.1 Perancangan Simulasi Skenario ...18
5.1 Load Balancing dengan Algoritma Round Robin 1Mb ...24
5.2 Load Balancing dengan Algoritma Least Connetion 1Mb ...24
5.3 Load Balancing dengan Algoritma Ratio 1Mb ...25
5.4 Pengukuran Troughput, Delay dan Jitter Pada Load Balancing 1Mb ...26
5.5 Load Balancing dengan Algoritma Round Robin 5Mb ...26
5.6 Load Balancing dengan Algoritma Least Connetion 5Mb ...27
5.7 Load Balancing dengan Algoritma Ratio 5Mb ...27
5.8 Pengukuran Troughput, Delay Dan Jitter Pada Load Balancing 5Mb ...28
5.9 Load Balancing dengan Algoritma Round Robin 7Mb ...29
5.10 Load Balancing dengan Algoritma Least Connetion 7Mb ...29
5.11 Load Balancing dengan Algoritma Ratio 7Mb ...30
5.12 Pengukuran Troughput, Delay Dan Jitter Pada Load Balancing 7Mb ...30
5.13 Perbandingan Keseluruhan Load Balancing ...31
BAB 6. BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 45
6.1 Simpulan ...45
6.2 Saran ...46
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 OSI Model dan TCP/IP ... 7
Gambar 2.2 Proses Round Robin ... 8
Gambar 2.3Proses Least Connections ... 9
Gambar 2.4 Proses Ratio ... 10
Gambar 3.1 Alur penelitian ... 14
Gambar 3.2. Topologi Jaringan Load Balancing ... 15
Gambar 4.1 Implementasi Load Balancing Round Robin ... 18
Gambar 4.2 Implementasi Load Balancing Least Connetion... 19
Gambar 4.3 Implementasi Load Balancing Ratio ... 19
Gambar 4.4 OPNET Modeler 14.5 HTTPApplication Traffic Spesification 20 Gambar 4.5 OPNET Modeler 14.5 FTPApplication Traffic Spesification .. 21
Gambar 4.6 OPNET Modeler 14.5 Voice Traffic Spesification ... 21
Gambar 4.7 OPNET Modeler 14.5 VideoApplication Traffic Spesification 22 Gambar 4.8 OPNET Modeler 14.5 Bandwidth 4Mb... 23
Gambar 4.9 OPNET Modeler 14.5 Bandwidth 4Mb... 23
Gambar 5.1 Throughput 1 Mbps ... 32
Gambar 5.2 VoIP – Packet End to End Delay 1Mbps ... 33
Gambar 5.3 VoIP- Jitter 1Mbps... 34
Gambar 5.4 Througput 5Mbps ... 35
Gambar 5.5 VoIP – Packet End to End Delay 5Mbps ... 36
Gambar 5.6 VoIP – Packet End to End Delay 5Mbps ... 37
Gambar 5.7 Througput 7Mbps ... 38
Gambar 5.8 VoIP Packet End to End Delay 7Mbps ... 39
Gambar 5.9 VoIP – Jitter 7Mbps ... 40
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skenario Load Balancing ... 16
Tabel 5.1Hasil Simulasi Load Balancing Round Robin 1Mb... 24
Tabel 5.2Hasil Simulasi Algoritma Least Connetion 1Mb ... 25
Tabel 5.3Hasil Simulasi Algoritma Least Connetion 1Mb ... 25
Tabel 5.4Hasil Simulasi Load Balancing 1Mb ... 26
Tabel 5.5Hasil Simulasi Load Balancing Round Robin 5Mb... 26
Tabel 5.6Hasil Simulasi Algoritma Least Connetion 5Mb ... 27
Tabel 5.7 Hasil Simulasi Load Balancing Algoritma Ratio 5Mb ... 28
Tabel 5.8Hasil Simulasi Load Balancing 5Mb ... 28
Tabel 5.9Hasil Simulasi Load Balancing Round Robin ... 29
Tabel 5.10Hasil Simulasi Algoritma Least Connetion ... 29
Tabel 5.11 Hasil Simulasi Load Balancing Algoritma Ratio ... 30
Tabel 5.12Hasil Simulasi Load Balancing 5Mb ... 31
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2015 internet service provider di Indonesia banyak yang tersedia.
Bandwidth dibagi menjadi 2 yaitu nasional atau lokal adalah bandwidth yang digunakan untuk
hubungan antar ISP (Internet Service Provider) yang terdapat di Indonesia.Bandwidth
internasional adalah bandwidth yang digunakan untuk menghubungkan ISP ke backbone
internasional yang berada di luar negeri. Semakin maraknya kebutuhan Internet saat ini hanya
menggunakan sebuah ISP dirasakan sudah tidak mencukupi lagi.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan akses internet sebuah kantor / warnet
menambahkan sebuah link ISP baru dengan menerapkan konsep Multihomed Gateway.
Memiliki 2 jaringan provider sebagai Multihomed Gateway tidak lepas dari karakteristik
penggunaannya. Umumnya pengguna Internet beraktifitas seperti: browsing, email, download
dan upload. Kedua link dapat dimanfaatkan berdasarkan karakteristik ISP maka diterapkanlah
teknik Load Balancing.
Load Balancing adalah sebuah tehnik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua
jalur atau lebih jalur untuk mendapatkan koneksi yang seimbang, trafik lebih berjalan optimal,
memaksimalkan throughput data, memperkecil waktu tanggap paket, dan menghindari
overload data. Load balancing di jaringan komputer digunakan untuk membagi antara
bandwidth yang ada dalam ISP utama dengan bandwidth ISP backup, jadi disini dibutuhkan
ISP backup yang berbeda dengan utama.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dapat dirumuskan seputar aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah algoritma load balancing round robin lebih baik dari least connection dan ratio?
2. Apakah kegunaan dari perbedaan dan fungsi dari beberapa algoritma di dalam load
2
Universitas Kristen Maranatha
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah:
1. Mengukur kinerja Algoritma load balancing round robin, least connection dan ratio.
2. Mengukur tingkat efesiensi algoritma yang terdapat pada load balancing dengan factor
throughput, delay, jitter.
1.4 Batasan Masalah
Berikut adalah ruang lingkup kajian dalam pembuatan tugas akhir ini:
1. Pengujian dilakukan melalui simulasi dengan software simulator OPNET MODELER
14.5
2. Menggunakan 2 jaringan ISP yang berbeda dengan memisahkan jalur dari kedua ISP.
3. Pengukuran kinerja algoritma load balancing yang berjalan di jaringan load balancing.
4. Matrik perbandingan yang digunakan adalah QoS (Quality of Service) seperti throughput,
delay, jitter.
5. Jenis Algoritma load balancing yang diuji adalah Round Robin, Least Connetion dan
Ratio.
1.5 Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian yang digunakan dalam laporan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Batasan Masalah
Sistematika Penyajian dan Time Schedule.
BAB II DASAR TEORI
Berisi tentang dasar teori-teori yang menunjang dalam menyusun laporan Tugas Akhir ini.
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Berisi tentang analisis perancangan load balancing alogritma yang menjadi obyek bahasan
dalam penelitian ini dan pembahasan terhadap analisis jaringan yang sedang berjalan serta
menemukan masalah yang terdapat pada jaringan tersebut melalui simulator OPNET
3
Universitas Kristen Maranatha BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Berisi tentang langkah-langkah detail implementasi dari jaringan komputer baru yang
dikembangkan serta kumpulan-kumpulan screenshot dari software penunjang serta evaluasi
jaringan tersebut.
BAB V PENGUJIAN
Berisi tentang pengujian terhadap hasil dari simulasi, analisa data untuk mengtahui performa
load balancing algoritma terhadap jaringan load balancing melalui HTTP, dengan mengukur
delay dan throughput.
BAB VI PENUTUP
Bagian ini digunakan untuk memberi kesimpulan dan kata-kata penutup dalam Laporan Tugas
45 Universitas Kristen Maranatha
BAB 6.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berikut ini adalah kesimpulan dari penelitian yang didapat setelah melakukan
perancangan dan implementasi pada simulasi yang telah dibuat, adalah sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan OPNET Modeler kita dapat mensimulasikan dan mengetahui tingkat
terbaik dari analisis Load Balancing berbagai skenario. Hasil pengukuran secara umum
Load Balancing Ratio lebih baik dibandingkan dengan Least Connetion atau Round
Robin. Terlihat bahwa Ratio unggul beberapa metric seperti, VoIP Packet End to End
Delay 1Mbps sebesar 329 (ms), VoIP Jitter 1Mbps sebesar 0.02 (ms), VoIP Jitter 5Mbps
sebesar 0.0211 (ms), VoIP Jitter 7 Mbps sebesar 0.0245 (ms).
2. Pada perbandingan jaringan Load Balancing dengan algoritma Ratio, Least Connection,
dan Round Robin, dapat disimpulkan bahwa:
a) Penggunaan Load Balancing dengan algoritma Ratio sebaiknya digunakan untuk
data yang memerlukan VoIP jitter dan packet end to end delay rendah.
b) Penggunaan Load Balancing dengan algoritma Least Connection sebaiknya
46
Universitas Kristen Maranatha
6.2 Saran
Saran-saran sangat diperlukan bagi analisis ini agar dapat dikembangkan dengan lebih
baik kedepannya. Sehingga penelitian ini dapat lebih informatif dan lebih bermanfaat lagi.
Saran-saran pengembangan untuk penelitian ini, antara lain:
1. Penambahan beberapa Algoritma Load Balancing baru pada penelitian selanjutnya.
2. Pada algoritma load balancing round robin 5Mbps dan 7Mbps. packet end to end delay
adanya anomaly, maka kedepannya disarankan jika akan mengukur packet end to end
delay maka mengukur packet loss juga dilakukan agar dapat mengetahui jika terdapat
anomali.
3. Jaringan ini masih dalam skema ruang lingkup yang kecil diharapkan kedepannya akan
dilakukan penelitian dengan jaringan yang lebih besar dan lebih kompleks lagi.
4. Analisis menggunakan IPv6 mungkin lebih dapat membantu dalam penelitian untuk
47 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Anton, W. (1997). Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.
Azwir, M. (2014). IP Multimedia Subsystem Framework dan Arsitektur.
Jakarta: AndiPublisher.
Chen, W. K. (1993). Linear Networks and Systems. Belmont, CA: Wadsworth.
CISCOPRESS. (2014). http://www.ciscopress.com/articles/.
Crawl. (2015, 1 15). http://httparchive.org/interesting.php. Retrieved from
http://httparchive.org.
DELL inc. (2015). SRA Load Balancing and High Availability. Retrieved 2015,
from http://www.sonicwall.com/de/de/products/326.html
DeVita, J. (2012). VPN Tunneling Protocol. Retrieved September 2014, from
Technet Microsofot: http://technet.microsoft.com/library/default.aspx
Ellrod, C. (2010). Load Balancing – Round Robin. Retrieved 2015, from
http://blogs.citrix.com:http://blogs.citrix.com/2010/09/03/load
balancing-round-robin/
Fathansyah. (2002). Basis Data. Bandung: Informatika.
Hartono, J. M. (2000). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta,
Central Java: Andi.
Haryadi, S. (2010). Quality of Service (QoS) Dan Pengukurannya.
Kopparapu, C. (2002). Load Balancing Servers, Firewalls, and Caches. John
Wiley & Sons, Inc.
Kurniawan, H. (2011). Analisis kinerja beberapa algoritma load balancing .
Jurnal Seminar Nasional Informatika UPN.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2012). Management Information Systems:
Managing the Digital Firms (12th ed.). Upple Saddle River, NJ: Prentice
Hall.
Lukas, J. (2006). Jaringan Komputer. Jakarta: Graha Ilmu.
OPNET. (2012, Juni 5). (OPNET) Retrieved September 2, 2014, from
www.opnet.com:https://support.riverbed.com/bin/support/static//doc/op
net/17.5.A/online/modeler_17.5_PL5/Tutorials/wwhelp/wwhimpl/comm
48
Universitas Kristen Maranatha Safitri, E. (2013). implementasi dan analisis performansi layanan multimedia
pada jaringan mpls-vpn (multiprotocol label switching-virtual private
network) berbasis ip multimedia subsystem (ims). bandung: it telkom.
Saputra, A. R. (2013). analisa perbandingan metode load balancing peer
connection classifier (pcc) dengan nth pada router mikrotik. jurnal
skripsi tekhnologi informatika uin.
Sofana, I. (2010). CISCO CCNA. Bandung: INFORMATIKA.
Stalling, W. (2000). Komunikasi Data dan Komputer:Jaringan Komputer.
Jakarta: Salemba Teknika.
TechnetMicrosoft.(2014).http://technet.microsoft.com/enus/library/cc771298(
v=ws.10).aspx.
Wuthnow. (2010). IMS : A New Model for Blending Applications. Boca Raton:
CRC Press.
Zikopoulos, P. C. (2005, 5 3). The Uniform Page Size in DB2 Universal Data
Base.Retrieved from www.databasejournal.com:
http://www.databasejournal.com/features/db2/article.php/3501411/The