iv ABSTRAK
Tinjauan Yuridis Mengenai Pengawalan Pengendara Motor Besar Yang Melanggar Rambu Lalu Lintas Dihubungkan Dengan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
Ardhy Dwi Dharmadi 110110100075
Masyarakat sudah lama sangat kurang bersimpati dengan perilaku arogan para pengendara moge yang sering merasa sebagai raja-raja jalanan, dan berada di atas supremasi hukum ketika iring-iringan kendaraan/konvoi di jalan-jalan raya. Semua rambu jalan menjadi tak berlaku, bahkan masyarakat harus menyingkir atau kepentingan umum harus disingkirkan ketika rombongan iring-iringan kendaraan/konvoi pengendara moge lewat. Iring-iringan kendaraan/konvoi moge yang dikawal anggota kepolisian dengan melanggar rambu-rambu lalu lintas itu merupakan suatu pelanggaran hukum, khususnya Undang-Undang LLAJ.
Pengawalan iring-iringan kendaraan/konvoi bukan merupakan
pengecualian dari kendaraan bermotor yang boleh melanggar rambu-rambu lalu-lintas. Pembahasan pertimbangan pihak kepolisian yang
memprioritaskan iring-iringan kendaraan/konvoi moge berdasarkan
ketentuan Undang-Undang LLAJ dan penegakan hukum bagi pengendara moge agar dapat menjadi pelopor ketertiban lalu lintas
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan yang mengutamakan penelitian kepustakaan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan tahapan penelitian menitikberatkan pada penelitian terhadap data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan studi lapangan melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait.