i ABSTRAK
Amalia Ayuni Hakim, 210111090094, 2012. Skripsi ini berjudul Konservasi Kesenian Karinding oleh Komunitas Karinding Attack (Karat) Dalam Upaya Pelestarian Budaya Seni Sunda, yang dilakukan di Bandung dan wilayah sekitarnya. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan November 2011 sampai Mei 2012. Pembimbing utama Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si dan pembimbing pendamping Hanny Hafiar, S.Sos., M.Si, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Kampus Bandung.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah konservasi kesenian karinding oleh komunitas Karinding Attack (Karat) dalam upaya pelestarian budaya seni sunda.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus eksploratif. Data penelitian diambil dari wawancara mendalam, observasi partisipan, pengamatan yang terjadi di lapangan, studi pustaka dan dokumentasi. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh anggota Karinding Attack atau yang bisa kita sebut saja sebagai Karat dan seorang pemimpin kesenian karinding di Parakan Muncang dengan menggunakan teknik purposive sampling (pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu).
Hasil penelitian menunjukan pemahaman para anggota Karat mengenai karinding merupakan pemaknaan dari sebuah filosofi karinding yang berasal dari Parakan Muncang, yakni filosofi Yakin, Sabar, dan Sadar. Terdapat dua motif para anggota Karat bergabung dalam Karinding Attack, yang pertama memiliki kesamaan pendapat akan keunikan dan keanehan karinding tapi mempunyai makna yang bisa berguna untuk perkembangan musik di Indonesia terutama yang berasal dari musik daerah juga berguna untuk bekal menjalani kehidupan di masyarakat luas. Selain itu motif kedua yang ditemukan karena timbulnya keinginan untuk memperkenalkan kembali karinding dan mengembangkan karinding agar tidak dinyatakan hilang kembali karena termakan zaman dan kalah saing dengan alat musik modern lainnya. Terdapat lima pola perilaku komunikasi anggota komunitas Karat di lingkungan pada tahap persiapan pertunjukan, saat pertunjukan dan setelah pertunjukan
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya upaya yang dilakukan oleh komunitas Karat untuk melestarikan karinding sebagai kesenian sunda dan penyampaian pesan kepada masyarakat luas bahwa karinding perlu dipertahankan dan dilestarikan dengan membuat sebuah karya baru agar karinding bisa bertahan lama dan semakin berkembang.
ii ABSTRACT
Amalia Ayuni Hakim, 210111090094, 2012. This thesis is titled Conservation of Karinding Arts by Karinding Attack's (Karat) Community in Efforts to Preservation Sundanese Arts Culture., who performed in Bandung and the surrounding Bandung areas. The research was conducted from November 2011 until May 2012. The main supervisor Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si and supervising companion, Hanny Hafiar, S.Sos., M.Si., Faculty of Communication, University of Padjadjaran in Bandung.
The purpose of this study is to find out how the conservation of karinding arts by Karinding Attack's (Karat) community in efforts to preservation sundanese arts culture.
This research use qualitative exploratory method in case study approach. The research data was taken from in-depth interviews, participant observation, observation in the field, literature and documentation. Samples from this study are all members of Karinding Attack or we can called them Karat and a leader in the arts karinding Parakan Muncang using purposive sampling techniques (sampling with particular consideration of data sources).
The results showed an understanding of the members of the rust on the meaning of karinding, such as karinding a philosophy which derived from Parakan Muncang, such as philosophy Confident, Patience, and Aware. There are two motives of the members joined in Karat, first is have same opinion in the uniqueness and rarity about karinding but has a meaning that could be useful for the development of music in Indonesia, especially that derived from folk music is also useful for live stock in the wider community. Second motifs are found because of the emergence of a desire to reintroduce and develop karinding so that karinding will not missing again because the time consumed and less competitive with other modern instruments. There are five patterns of communication behavior in the environment of Karat members, from the preparation stage performances, then while the show and after the show.
The conclusion from this study there are many effort from Karat s community to preservation karinding as sundanese arts and send a message to all common people that karinding needs to be defended and preserved with creating a new art work in order for karinding to standing still and growing.