• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Sistem rem pada kendaraan merupakan faktor penting yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan serta kestabilan kendaraan. Dibutuhkan alat uji sistem rem kendaraan full model yang mampu digunakan untuk mengetahui performa dari sistem rem kendaraan secara menyeluruh dan akurat.Alat uji sistem rem kendaraan pada penelitian ini merupakan alat uji sistem rem kendaraan full model dengan skala 1:1 atau digunakan untuk pengujian pengereman kendaraan sebenarnya. Alat uji sistem rem kendaraan dirancang dengan memperhitungkan perancangan fungsi, perancangan struktur, serta perancangan daya yang disesuaikan mendekati kebutuhan kendaraan sebenarnya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah perancangan alat uji sistem rem kendaraaan full model ,dan distribusi pengereman serta gambar detail rem kendaraan. Kata Kunci—Perancangan alat uji sistem rem kendaraan full model, perancangan fungsi, (struktur, transmisi daya), distribusi pengereman dan gambar detail rem.

.

I. PENDAHULUAN

alam industri otomotif, dibutuhkan penelitian dan pengembangan karena permintaan pasar yang berubah-ubah. Di Indonesia pada khususnya, membutuhkan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk mampu memproduksi mobil nasional agar Indonesia menjadi lebih mandiri. Sebuah produk mobil dibuat menyesuaikan permintaan pasar. Salah satunya adalah keamanan dan keselamatan serta kestabilan kendaraan saat kendaraan tersebut melakuakan pengereman..

Sistem rem pada kendaraan merupakan faktor penting yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan serta kestabilan kendaraan. Sistem rem berfungsi mengurangi putaran roda sampai roda terhenti atau menghentikan kendaraan. Untuk mengembangkan sistem rem hingga sesuai dengan permintaan diperlukan pengujian baik secara langsung pada kendaraan atau pengujian di laboratorium. Sebuah tren yang penting di industri adalah dengan memanfaatkan lebih dalam ruangan tes laboratorium berbasis peralatan. Pengujian di lingkungan laboratorium memungkinkan untuk kontrol yang lebih besar di setiap percobaan[1].

Pada penelitian ini akan dibahas tentang proses perancangan alat uji sistem rem yang aplikasinya akan digunakan untuk menguji pengereman kendaraan. Kendaraan yang dimaksud adalah kendaraan roda empat[2]. penelitian ini disusun dengan menitikberatkan proses perancangan dan pembuatan alat uji sistem rem. Pada artikel ini akan dibahas mengenai tahap-tahap penelitian yang ada pada bagian II.

Pada bagian III, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai prinsip kerja alat uji sistem rem dan kajian terdahulu yang menjadi acuan dalam perancangan. Alat uji sistem rem hasil rancangan akan dibahas pada bagian IV. Bagian V adalah kesimpulan dan saran

.

II. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tahap kajian Pustaka

Pada tahap awal penelitian ini adalah dilakukan studi literature rancang bangun alat uji sistem rem kendaraan serta pengumpulan data-data untuk kebutuhan perhitungan pada perancangan alat uji sistem rem yang bersal dari jurnal maupun penelitian terdahulu.

B. Tahap Perancangan Awal

Pada tahap kedua ini ide rancangan diolah dan dikembangkan menjadi beberapa alternatif desain. Alternatif desain tersebut kemudian diberikan penilaian dari segi teknis dan ekonomis untuk memutuskan desain mana yang sesuai dengan tuntutan.

C. Tahap Perhitungan dan Proses Perancangan Akhir

Pada tahapan ketiga ini dilakukan analisa secara teoritis dari mekanisme sistem rem, terutama perhitungan gaya-gaya yang terjadi. Setelah melakukan tahap perhitungan, rancangan awal yang telah dipilih ditinjau ulang dan diberikan ukuran serta material yang tepat. Rancangan tersebut kemudian dibuat gambar tekniknya dan diberikan dimensi secara lengkap untuk keperluan proses permesinan.

III. PEMODELANMATEMATIS

Model matematis distribusi dari sistem pengereman dapat dilihat pada gambar 1. dengan menggunakan rumus umum gaya pengereman diantanya [3,4]:

Gambar 1. Distribusi aliran pengereman pada sistem rem

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING

KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN

Muhammad Habibi dan Harus Laksana Guntur

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: harus_lg@me.its.ac.id

(2)

1) Brake pedal model

Gambar 2. Free body diagram pedal

𝐹𝐹𝑝𝑝 . 𝑙𝑙𝑎𝑎= 𝐹𝐹 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 . 𝑙𝑙𝑏𝑏 sin θ 𝑏𝑏 Dimana :

Fpedal = Gaya pedal yang dihasilkan oleh manusia (N) 𝑙𝑙𝑎𝑎 = jarak gaya pedal ke tumpuan (m)

𝑙𝑙𝑏𝑏 = Jarak push rod ke tumpuan (m)

θ 𝑏𝑏 = Sudut antara push rod terhadap lengan pedal rem

𝐹𝐹 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 = hasil gaya yang didistribusikan dari gaya pedal

melalui tumpuan (N) 2) Brake Booster Model

Gambar 3. Free body diagram booster

𝐹𝐹𝑜𝑜𝑏𝑏 𝐹𝐹 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜

=

𝑃𝑃𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎.𝐴𝐴𝑜𝑜𝑏𝑏 1

Dimana :

Fob = Gaya output boster (N) 𝑃𝑃𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎 = tekanan atsmosfer (Pa)

𝐴𝐴𝑜𝑜𝑏𝑏 = Luas penampang torak booster (m)

𝐹𝐹 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 = hasil gaya yang didistribusikan dari gaya pedal

melalui tumpuan (N) 3) Master cylinder model

Gambar 4. Free body diagram master cylinder

𝑃𝑃𝑎𝑎𝑚𝑚 = 0,25 . 𝜋𝜋 . 𝑑𝑑𝐹𝐹 𝑜𝑜𝑏𝑏

𝑎𝑎𝑚𝑚 2 Dimana:

Fob = Gaya output boster (N) dms = diameter master cylinder (m) 𝑃𝑃𝑎𝑎𝑚𝑚 = tekanan output master cylinder (Pa)

4) Kaliper model

Gambar 5. Free body diagram pad kaliper

𝑃𝑃𝑎𝑎𝑚𝑚 . 𝐴𝐴𝑎𝑎𝑚𝑚 = 𝑃𝑃𝑝𝑝𝑚𝑚 . 𝐴𝐴𝑝𝑝𝑚𝑚

Dimana:

𝑃𝑃𝑝𝑝𝑚𝑚 = tekana piston silinder (Pa)

𝐴𝐴𝑝𝑝𝑚𝑚 = luas penampang piston silinder (m)

𝐴𝐴𝑎𝑎𝑚𝑚 = Luas piston master silinder (m)

𝑃𝑃𝑎𝑎𝑚𝑚 = tekanan output master cylinder (Pa) 5) Disc brake model

Gambar 6. Free body diagram disc brake

𝐹𝐹

𝐵𝐵

=

𝐹𝐹

𝑝𝑝𝑚𝑚

.

𝜇𝜇

𝑑𝑑

Dimana:

𝑃𝑃𝑝𝑝𝑚𝑚 = tekana piston silinder (Pa)

𝜇𝜇𝑑𝑑 = koefisien gesek disc brake

𝐹𝐹𝐵𝐵 = gaya brake pada disc brake (N)

6) Rem Tromol Model

Gambar 7. Free body diagram drum brake (tromol)

𝐹𝐹

𝑝𝑝

= 𝑃𝑃

𝑒𝑒

. 0,25 . 𝜋𝜋 . 𝑑𝑑

2

Dimana :

Fp = gaya yang menekan pad rem (N)

d = diameter wheel silinder tromol (m)

Pe = tekanan hidraulik master cylinder (Pa)

𝐹𝐹𝑝𝑝𝑒𝑒𝑝𝑝𝑎𝑎𝑚𝑚 = 𝑘𝑘. ∆𝑥𝑥

Dimana :

Fpegas = Gaya pegas (N)

k = konstanta kekakuan pegas, dimana k = kN/m ∆𝑥𝑥 = perubahan panjang pegas maksimum (m) Gaya gesek rem tromol/gaya tangensial

𝐹𝐹𝑜𝑜 = (𝐹𝐹𝑝𝑝− 𝐹𝐹𝑝𝑝𝑒𝑒𝑝𝑝𝑎𝑎𝑚𝑚) . 𝜇𝜇

Torsi Rem Tromol dapat dirumuskan menjadi 𝑇𝑇𝑏𝑏𝑜𝑜 = �𝐹𝐹𝑝𝑝. 𝑎𝑎� − (𝐹𝐹𝑝𝑝𝑒𝑒𝑝𝑝𝑎𝑎𝑚𝑚. 𝑏𝑏)

Gaya Pengereman rem tromol

𝐹𝐹

𝑏𝑏𝑏𝑏

=

𝑅𝑅2.𝑇𝑇𝑏𝑏𝑜𝑜𝑑𝑑𝑎𝑎𝑏𝑏𝑜𝑜

Analisa distribusi pengereman secara teoritis

dilakukan dengan menganalisa gaya vertikal yang

bekerja pada roda kendaraan pada saat pengereman

dengan muatan. Gaya-gaya yang bekerja pada kendaraan

(3)

dengan kondisi tersebut dapat dilihat pada free body

diagram berikut

[5]

:

Gambar 8. Free body diagram ditribusi pengereman kendaraan dengan muatan

Gaya vertikal roda depan

𝑊𝑊𝑓𝑓=𝑊𝑊𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑙𝑙 2.𝑏𝑏2+(ℎ𝑏𝑏2+𝑏𝑏)(𝐹𝐹𝑎𝑎+𝑏𝑏 𝑏𝑏+𝑓𝑓𝑏𝑏.𝑊𝑊𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑙𝑙 1)

Gaya vertikal roda belakang

𝑊𝑊𝑏𝑏=𝑊𝑊𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑙𝑙 2. 𝑎𝑎2− (ℎ𝑏𝑏2 + 𝑏𝑏)(𝐹𝐹𝑎𝑎 + 𝑏𝑏 𝑏𝑏+ 𝑓𝑓𝑏𝑏. 𝑊𝑊𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑙𝑙 2)

Gaya pengereman maksimal depan

𝐹𝐹𝑏𝑏𝑓𝑓𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥 =𝑊𝑊𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑙𝑙 2. µ(𝑏𝑏 + ℎ(µ + 𝑓𝑓𝑎𝑎 + 𝑏𝑏 𝑏𝑏))

Gaya pengereman maksimal belakang 𝐹𝐹𝑏𝑏𝑏𝑏𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥 =𝑊𝑊𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑙𝑙 2. µ(𝑎𝑎 − ℎ(µ + 𝑓𝑓𝑎𝑎 + 𝑏𝑏 𝑏𝑏))

Wtot 2 = Berat total (N)

Wf2 = Berat depan kendaraan (N)

Wr2 = Berat belakang kendaraan (N)

hr = tinggi CoG terhadap poros roda (m)

L = Wheelbase kendaraan (m)

a2 = jarak CoG terhadap poros roda depan (m)

b2 = jarak CoG terhadap poros roda belakang (m)

Wm = Berat muatan (N)

hm = Tinggi titik pusat muatan terhadap poros roda (m)

d = jarak titik pusat muatan dengan poros roda (m) Frf = gaya rolling resistance roda depan (N)

Fff = gaya gesek roda depan dengan jalan (N)

Frr = gaya rolling resistance roda belakang (N)

Ffr = gaya gesek roda belakang dengan jalan (N) IV. HASIL,ANALISADANPEMBAHASAN

A. Deskripsi umum alat uji sistem rem

Gambar 3 adalah gambar dimensi umum dari alat uji sistem rem kendaraan serta memperlihatkan komponen sistem utama dari alat uji sistem remfull model ini adalah sistem penggerak,

sistem rem full model dan sistem penahan. sistem penahan

bergerak vertikal diarahkan oleh linear guides yang ditekan oleh dongkrak. Sistem penggerak digerakkan dengan menggunakan engine. Sedangkan sistem rem, menggunakan sistem rem yang disesusaikan pada mobil pada umumnya.

Gambar 9. Dimensi umum dan desain perancangan alat uji sistem rem kendaraan

B. Struktur perancangan dan pinsip kerja

Tujuan utama alat uji sistem rem ini adalah untuk mengevaluasi pengereman pada kendaraan. Pada gambar 1 adalah schematic konstruksi dari alat uji sistem rem. gambar 2 adalah gambar perancangan alat uji sistem rem. pada alat uji sistem rem terdiri dari beberapa sistem perancangan dengan masing-masing sistem akan mempresentasikan pada keandaraan sesuai kebutuhan pengujian pengereman. gambaran umum dari masing-masing sistem perancangan diantaranya:

1) sistem transmisi daya yang tepat sesuai dengan beban dan keccepatan kendaraan.Sistem transmisi digunakan untuk meneruskan putaran dari engine menuju roda menggunakan engine dengan daya sebesar 63,8 Kwatt dan putaran 1200 rpm .Sistem Transmisi terdiri dari friction Clucth,flywheel, 2 Pulley dan V-belt, Gardan. Tidak hanya itu, antara friction clutch

dengan

pulley diberikan flywheel. Flywheel mampu mempresentasikan sisa energy kinetis dari badan kendaraan.

Gambar 10. Perancangan sistem penggerak (transmisi daya)

2) Sistem pengereman dengan mempertimbangkan pengereman untuk masing-masing roda dan memungkinkan untuk digunakan pada perancangan. 1 set rem ABS digunakan sebagai sistem dari pengereman. sistem ABS menggunakan sistem 4 chanel 4 wheel speed sensor dan terdiri dari, master cylinder, 2 caliper, modulator, serta sebuah ECU.

(4)

Gambar 11.4 channel 4 sensor

Sistem rem ini juga bisa digunakan untuk pengereman LBS yaitu dengan mematikan saklar pada sistem rem ABS.

Gambar 11.perancangan sistem rem

3) Sistem penahan dengan mempertimbangkan beban maksimum tiap axle pada kendaraan serta mempresentasikan profil jalan lurus dan memungkinkan untuk dilakukan perancangan dengan kapasitas tekan dongkrak 2 ton dan koefisien spring 41 n/mm2. Sistem penahan pada Alat Uji Pengereman Kendaraan mempresentasikan profil jalan lurus, mampu menekan serta berputar bersama roda kendaraan serta berfungsi untuk memberikan tekanan yang memperesentasikan dari beban kendaraan pada masing-masing roda dengan pemberikan tekanan yang berbeda.

Gambar 12. Perancangan sistem penahan

4) Alat ukur berupa sensor yang digunakan untuk mendukung proses pengambilan data yang terukur pada alat uji sistem rem kendaraan full model. Alat ukur yang digunakan pada alat uji sistem rem ini adalah sensor tekanan (pressure sensor) yang digunakan untuk pengukuran tekanan pengereman yang dipasang pada selang sistem rem, sensor kecepatan (velocity sensor) digunakan untuk pengukuran putaran roda yang dipasang pada masing roda, sensor beban (load sensor) digunakan untuk pengukuran gaya pengereman pada pedal yang diberikan oleh injakan kaki manusia.

Beberapa tambahan alat ukur pada alat uji ini adalah penggunaan dynamometer dengan pembacaan inputan berupa grafik daya yang nantinya didapatkan putaran roda, sehingga dari putaran roda tersebut dapat diketahui slip.

Gambar 13. Schematic diagram kontruksi alat uji sistem rem

(5)

V. KESIMPULAN/RINGKASAN

Dari proses perancangan alat uji rem kendaraan full model kendaraan diperoleh hasil, analisa data – data sebagai berikut:

1. alat uji rem kendaraan full model kendaraan dirancang dengan skala 1:1 sesuai kondisi sebenarnya pada kendaraaan, dengan perancangan fungsi pada alat uji sistem rem yang disesuikan untuk kebutuhan pengujian.

2. Sistem penggerak dari alat uji rem kendaraan full model kendaraan menggunakan engine dengan daya sebesar 63,8 Kwatt dan putaran 1200 rpm. Dengan analisa, desain dan pemilihan material sudah memenuhi syarat dalam hal keamanan dimana tegangan yang terjadi pada material tiap komponen sistem penggerak , jauh di bawah batas properties atau tegangan maksimum yang mampu diterima oleh material.

3. Gambar susunan dan gambar details untuk perancangan alat uji rem kendaraan full model kendaraan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Zhou, Kai. Xudong Wang. Chao Zang. Jian Liu. 2010.

Data Acquisition System Based on LabVIEW for ABS Dynamic Simulation Test Stand. China.

[2] Wu, Ming-chin. Ming-chang Shih. 2003. Simulated and

Experimental Study of Hydraulic Anti-Lock Braking System Using Sliding-Mode PWM Control. Taiwan.

[3] Putro Teguh, Gito wicahyo, 2012. “analisa potensi energy

saat terjadi pengereman studi kasus mobil avanza”,

Teknik Mesin ITS, Surabaya.

[4] Febriantio, Devit, 2012 “analisa pengereman kendaraan

pedesaan produk dalam negeri”, Teknik Mesin ITS,

Surabaya,.

[5] Sutantra, I Nyoman. 2010. Teknologi Otomotif Edisi

Gambar

Gambar 1. Distribusi aliran pengereman pada sistem rem
Gambar 2. Free body diagram pedal
Gambar 8. Free body diagram ditribusi pengereman kendaraan dengan muatan
Gambar 11.4 channel 4 sensor

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Salatiga diselaraskan dengan arah kebijakan dan program

Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan alokasi dana Bantuan Operasional Kesehatan bagi Puskesmas seluruh Kota Tasikmalaya tahun anggaran

(2006) yang me- nyatakan bahwa konversi ransum pada kelompok ayam yang mendapat pembatasan lebih baik dibandingkan dengan ayam yang diberi ransum ad libitum selama 2

Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis keslahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal

Kombinasi yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman anggrek terhadap luas daun yaitu dosis 3 gr/l dan populasi 2, karena pada kombinasi tersebut tanaman anggrek

Digunakan untuk mengetahui pengaruh besaran daya resap air hujan ke dalam tanah terhadap konservasi air di Kota Batu, yakni dengan menghitung daya resap air

tersebut hanya menjadi pakaian resmi pada acara tertentu, digunakan oleh pria untuk kepentingan formal berkaitan dengan pengadilan pemerintahan. Dan itu

Berdasarkan data pada tabel 1 diketahui bahwa proses hard chrome electroplating mampu meningkatkan nilai kekerasan baja karbon rendah, sebagaimana yang dinyatakan