• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS HAK SEPARATIS BANK SEBAGAI PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DALAM PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI BERDASARKAN PUTUSAN PAILIT DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO 4 TAHUN 1996 DAN UU NO 37 TAHUN 2004.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS HAK SEPARATIS BANK SEBAGAI PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DALAM PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI BERDASARKAN PUTUSAN PAILIT DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO 4 TAHUN 1996 DAN UU NO 37 TAHUN 2004."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN YURIDIS HAK SEPARATIS BANK SEBAGAI PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DALAM PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI

BERDASARKAN PUTUSAN PAILIT DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN DAN UNDANG-UNDANG NO 37 TAHUN 2004

TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

Novia Nanda Pertiwi

110110110133

ABSTRAK

Ketentuan dalam pasal 56 UU KPKPU yang mengatur mengenai adanya penangguhan eksekusi telah menimbulkan ketidakpastian akan pemenuhan piutang kreditor pemegang Hak Jaminan khususnya pemegang Hak Tanggungan. Selain itu, ketentuan yang terdapat dalam UUHT mengenai eksekusi jaminan dalam hal debitor dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan tidak sejalan dengan ketentuan yang terdapat dalam UU KPKPU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan hak separatis bank sebagai pemegang Hak Tanggungan dalam pelaksanaan lelang eksekusi berdasarkan putusan pailit yang dijatuhkan terhadap debitor dalam rangka pemenuhan piutangnya.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang menitikberatkan penelitian terhadap data kepustakaan dengan menggunakan data sekunder berupa peraturan perundang-undangan serta literatur yang berkaitan dengan topik permasalahan yang dibahas, spesifikasi penelitian deskriptif-analitis yaitu menggambarkan dan menguraikan keadaan dan fakta yang dihadapi bank sebagai pemegang Hak Tanggungan dalam pelaksanaan hak separatisnya berkaitan dengan lelang eksekusi berdasarkan putusan pailit

(2)

JUDICIAL REVIEW SEPARATIST RIGHTS OF BANK AS A HOLDER OF COLLATERAL RIGHTS IN IMPLEMENTATION OF AUCTION EXECUTION BASED ON BANKRUPTCY DECISION RELATED LAW NUMBER 4 YEAR 1996 AND LAW NUMBER 37 YEAR 2004 RELATED

BANKRUPTCY LAW

Novia Nanda Pertiwi

110110110133

ABSTRACT

Article 56 paragraph 1 of Bankruptcy Law number 37 year 2004 regulate about suspension of execution has caused uncertainty fully payment of creditor claim as a holder of collateral right . Regulation about suspension of execution that allowed curator to optimalized bankruptcy property in the practice has restrict authority of creditor as a holder of collateral right which has been secured in Law number 4 year 1996 of Collateral Right. There are different two Regulation in UUHT and UU KPKPU about execution when debtor declared bankruptcy by court decision

This is a normative research that streghthen library data that using secondary data that is legislation and literatur which related with the problem. Spesification research descriptive analytical, that describe and elaborate circumstances and the fact that faced by Bank as a holder of collateral right in the implementation separatist right relating to the auction by the bankruptcy decision.

Referensi

Dokumen terkait

Parameter yang diamati adalah hasil rajangan kering, indeks mutu, indeks tanaman, kadar nikotin, ketahanan lapang terhadap penyakit layu bakteri ( R. s olanacearum ) dan nematoda

The stable outlook reflects Moody's expectation that Indosat will maintain its position as a leading mobile operator in Indonesia amid increasing competition for

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa, akreditasi prodi, dan promosi berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Akuntansi

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan umpan dan pelarut (f/s), jenis antisolvent dan jenis pelarut terhadap ekstraksi likopen

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Erviani Rahmawati Kurnia 2014

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keseimbangan energi dan protein (konsumsi energi, konsumsi protein, energi tercerna, protein tercerna,

Dimana kecacatan yang dominan terjadi pada proses produksi lemari pakaian tanpa kaca, karena manajemen kurang fokus dalam mengerjakan produk tersebut, disebabkan

Tingkal keberhasilan inseninasi buahn tada tenak sapi dr Ke.anllln Ranah Fesisn Kabup.len Fcskn Setll;rn. Sknpsj