1878 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
UPAYA MENINGKATKAN HASIL PELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IX C SMPN 2 KATINGAN HILIR TAHUN PELAJARAN
2022/2023.
Temu Rahayu
Email : [email protected]
ABSTRAK
Temu Rahayu, 2022, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IX C SMPN 2 Katingan Hilir Tahun Pelajaran 2022/2023. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah : untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IX C pada mata pelajaran PAI materi hormat dan taat kepada orang tua dan guru di SMPN 2 Katingan Hilir Tahun Pelajaran 2022//2023. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran PAI, materi pokok tentang Hormat dan Taat Kepada Orang Tua dan guru melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas IX C SMPN 2 Katingan Hilir, dengan jumlah 27 siswa. Tempat penelitian tindakan ini di SMPN 2 Katingan Hilir Kabupaten Katingan.
Waktu penelitian ini dilakukan melalui dua siklus, siklus I tanggal 17 Nopember – 24 Nopember 2022, siklus II tanggal 1 Desember – 8 Desember 2022. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran dengan model PBL memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar PAI tentang hormat dan taat kepada orang tua dan guru siswa Kelas IX SMPN 2 Katingan Hilir Kabupaten Katingan.. Hal ini dapat dilihat pada Siklus I, dari 27 siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa (67,44%) dan yang belum tuntas sebanyak 11 siswa (32,56 %). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa (95,02%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (4,98%). Jadi, setelah diadakan Siklus II hasil belajar siswa meningkat sebesar 27,58%.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam , Hormat dan Taat kepada orang tua dan guru , Problem Based Learning
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam proses kedewasaan manusia yang hidup dan berkembang, nampaklah kenyataan bahwa manusia selalu berubah dan perubahan itu merupakan hasil belajar. Hal ini berarti bahwa dalam pendidikan terjadi sebuah proses pengubahan sikap dan tingkah laku. Arti pendidikan juga tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang menyebutkan “Pendidikan adalah
1879 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN, 2003 ; 4)
Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran pokok yang tidak hanya mengantarkan siswa untuk dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi lebih menekankan pada pengamalan dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari perubahan tiga aspek, yaitu aspek Kognitif, aspek Afeksitf dan aspek psikomotorik. Perilaku hormat, sopan santun, serta tatakrama dalam bertutur kata merupakan perwujudan sikap yang diperoleh melalui pendidikan dan pembelajaran, salah satunya pembelajaran yang diberikan orangtua dan guru. Dari pembelajaran tersebut, siswa mewujudkannya dalam bentuk sikap dan perilaku yang sehat dan serasi dengan kodratnya sebagai siswa, tempat, waktu sert ranah kognitif atau hasil belajar.
Karena “hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan Belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang sudah diajarkan siswa.” (Arikunto, 2006:132). Oleh karena itu, penulis menganggap kiranya penting untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IX C SMPN 2 Katingan Hilir Tahun Pelajaran 2022/2023.”
Tujuan penelitian pembelajaran melalui Penelitian a lingkungan dimana siswa berada sehari-hari. Perilaku hormat dan taat yang tercermin di dalam diri siswa sangat diperlukan apalagi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Baik antara guru dengan siswa, siswa dengan kepala sekolah dan siswa dengan staf pegawai yang bekerja disekolah tempatnya berada.
1880 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
Oleh karena itu, guru hendaknya menguasai, mengetahui dan memahami berbagai model pembelajaran baik kelebihan maupun kelemahannya. Guru yang mengetahui dan memahami aneka ragam model pembelajaran akan menjadikan siswa antusias dan aktif ketika belajar. Selain itu, “guru juga sebagai pendidik, yang tidak hanya berperan sebagai pengajar yang transfer of knowledge, tetapi juga pendidik yang transfer of values.” (Saipul Annur, 2008:99).
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dikaji adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah melalui pembelajaran Problem Based Learning
dapat meningkatkan motivasi belajar PAI pada materi hormat dan taat kepada orang tua dan guru pada siswa kelas IX C SMPN 2 Katingan Hilir Tahun Ajaran 2022/2023 .
2. Untuk mengetahui apakah melalui Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada materi hormat dan taat kepada orang tua dan guru pada siswa kelas IX C SMPN 2 Katingan Hilir tahun pelajaran 2022/2023.
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Diplan dan M. Andi, (2018;65-67) menyatakan bahwa :"Subjek penelitian adalah sekumpulan sasaran dari penelitian yang dilaksanakan, subjek tindakan kelas yaitu sejumlah orang laki-laki ataupun perempuan, subjek penelitian terkait dengan peserta didik dan sedangkan objck penelitian tindakan adalah tindakan yang didalamnya berisi model, metode ataupun media atupun disebut objek".
Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX C SMPN 2 Katingan Hilir, untuk dijadikan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian sebagaimana tabel berikut ini:
Penilitian ini dilakukan pada bulan Nopember Tahun 2022 sampai bulan Desember Tahun 2022. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan diawali dengan pra siklus yang dilaksanakan pada tanggal 10 Nopember 2022. Setelah pra siklus kemudian dilakukan Siklus I pada tanggal 17 - 24 Nopember 2022. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 1 - 8 Desember 2022.
Adapun tempat penelitian yang dilakukan yaitu di SMP Negeri 2 Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Sedangkan penentuan lokasi penelitian ini karena peneliti sekaligus sebagai guru di SMPN 2 Katingan Hilir melakukan pengamatan dan observasi dan hasilnya adalah bahwa motivasi dan hasil belajar PAI peserta didik kelas IX C SMP Negeri 2 Katingan Hilir Tahun Pelajaran 2022/2023 masih rendah.
1881 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada hakekatnya PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini guru menginginkan adanya perbaikan dan peningkatan hasil belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan menurut Matthew B. Miles dan A. Michael Hubberman yang dikutip oleh Arikunto (2008: 16) yang terdiri dari empat tahapan yang lazim dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menyusun skenario pembelajaran dan menyiapkan lembar observasi. Selain itu, kegiatan lainnya adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan materi yang bersangkutan, menyusun pedoman wawancara, serta menyiapkan media pembelajaran yang berkaitan dengan model penggabungan Problem Based Learning (PBL). Peneliti juga mencari informasi mengenai tingkat hasil belajar siswa menggunakan pre test.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan ini sesuai dengan skenario pembelajaran. Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh guru pelajaran dan menggunakan RPP yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan ini dibagi menjadi tiga tahap kegiatan, yaitu awal, inti dan penutup dengan keterlibatan guru, peneliti dan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan penggabungan model Problem Based Learning (PBL).
c. Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar peserta didik dengan menggunakan penggabungan antara Problem Based Learning (PBL). Kemudian, peneliti melakukan evaluasi untuk mengukur menggunakan post test untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik.
d. Refleksi
Seluruh data yang diperoleh dianalisis sebagai bahan refleksi. Refleksi bertujuan memperoleh dasar yang mengarah pada perbaikan. Perbaikan ini dilihat dari proses pembelajaran yang telah berlangsung agar diketahui hal-hal yang telah dicapai dan yang belum tercapai dalam pembelajaran. Dari data yang diperoleh, peneliti dan guru merefleksikan apakah kegiatan yang dilakukan telah meningkatkan hasil pembelajaran PAI pada materi hormat dan taat kepada orang tua dan guru. Hasil belajar siswa pada siklus I sudah mencapai indikator
1882 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
keberhasilan 75 % atau lebih besar dari KKM yaitu 70, Walaupun sudah mencapai indikator keberhasilan namun masih perlu dilakukan siklus selanjutnya karena pada siklus I peserta didik belum menunjukkan keseriusan dalam mengikuti pembelajaran selain itu banyak kekurangan. Kelemahan dan kekurangan yang ada pada siklus I dipakai sebagai landasan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya dengan mengadakan perbaikan diantaranya melalui penggunaan media Video untuk membantu siswa dalam mengilustrasikan peristiwa yang nantinya mempermudah pemahaman siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada materi hormat dan taat kepada orang tua dan guru.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah lembar yang berfungsi untuk mengamati dan mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar ini digunakan peneliti untuk mengamati kegiatan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan strategi tes tertulis.
2. Tes Formatif
Tes formatif adalah tes-tes yang dilakukan selama proses pembelajaran masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi mengenai kemajuan yang telah dicapai oleh siswa.
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajarn problem based learning, perlu dilakukan analisa data. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran setiap siklusnya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tertulis pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu :
1. Untuk menilai tes/ulangan
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata- rata tes/ulangan yang dapat dirumuskan dengan :
𝑥̅= ∑𝑁∑𝑥
Dengan 𝑥̅ = Nilai rata-rata
Σx = Jumlah semua nilai siswa ΣN = Jumlah Siswa
2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori kategori ketuntasan belajar, yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 70%
1883 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85%
yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 85%. Untuk menghitung ketuntasan belajar dapat digunakan rumus sebagai berikut :
P = Σsiswa yang tuntas belajar x 100%
Σsiswa
HASIL PENELITIAN 1. Siklus I
Hasil penelitian pembelajaran pada siklus I, untuk peningkatan hasil belajar PAI tentang Hormat dan Taat kepada orang tua dan guru di kelas IX C SMPN 2 Katingan Hilir Kabupaten Katingan masih belum sepenuhnya dipahami siswa. Beberapa hal yang menyebabkan ini adalah:
a). Siswa kurang termotivasi untuk belajar PAI, serta model pembelajaran yang diterapkan guru masih belum bisa membuat siswa aktif dalam pembelajaran di kelas.
b). Hasil belajar akhir siklus pembelajaran ke I ini semakin meningkat dibanding sebelum siklus, dari rata-rata 38% menjadi 67,44 %. Namun, secara klasikal belum tuntas.
2. Siklus II
Pada siklus II ini pengamatan yang diperoleh adalah:
a). Keaktifan siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena pembelajaran dengan model PBL lebih membuat semua siswa dapat berperan aktif secara merata.
b). Komunikasi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa.
c). Hasil belajar akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding siklus I, dari rata-rata 67,44 % menjadi 95,02 %. Dengan demikian, secara klasikal hasil belajar PAI dinilai tuntas.
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam tentang materi Hormat dan Taat Kepada Orang Tua dan Guru pada Siswa Kelas IX C SMPN 2 Katingan Hilir Kabupaten Katingan. Hal ini dapat dilihat pada
1884 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
Siklus I, dari 27 siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa (67,44 %) dan yang belum tuntas sebanyak 9 siswa (32,56 %). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa (95,02 %) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (4,98%). Jadi, setelah diadakan Siklus II hasil belajar siswa meningkat sebesar 27,58%.
Dalam laporan penelitian ini, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang selama ini menggunakan model dan metode pembelajaran yang masih konvensional sehingga mempengaruhi keaktifan siswa dan pemahaman terhadap materi, sebaiknya menggunakan pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Dengan melihat hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning yang mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan model pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif sesuai dengan materi yang diajarkan
3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2009. Cooperative learning: Teori dam Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arends, Richard. 2007. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Aris, Shoimin.2014. 68 Model Pembelajaran inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Diplan, & Setiawan, M. A. (2018). Penelitian Tindakan kelas. Teori serta panduan Bagi Guru Kelas dan Guru Bimbingan Konseling, Yogyakarta: CV. Budi Utama Duch, J.B.(1995).Problem Based Learning in Physics: The Power of Student Teaching Student.[online].Tersedia:http://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-phys.html ( 9 Nopember 2022)
Hamruni, ( 2012). Strategi dan Model-model Pembelajaran dan Pengajaran.Yogyakarta.Pustaka Pelajar
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. (1988). The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press
1885 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
M. Thobroni.2015. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktek. Yogyakarta: Arr- Ruzz Media
Purwanto,( 2 0 1 6 ) . E v a l u a s i H a s i l b e l a j a r . Y o g y a k a r t a : P u s t a k a P e l a j a r
RPP PAI Kurikulum 2013 kelas IX semester ganjil. Tahun Pelajaran 2022/2023 Slameto, (2015). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Cetakan.
Keenam.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana, N, (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sanjaya, Wina ( 2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana