• Tidak ada hasil yang ditemukan

Populasi adalah kelompok yang diminati oleh peneliti atau kelompok yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Populasi adalah kelompok yang diminati oleh peneliti atau kelompok yang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di stadion dan laboratorium Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jl. Dr.

Setiabudi No.229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154 pada tanggal 11 Januari 2022.

B. Subyek Penelitian

Penelitian ini meneliti tentang hubungan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada pemain UKM Sepakbola UPI. Berikut penjelasan subyek penelitian ini yang mencakup variabel penelitian dan partisipan pada penelitian ini:

1. Variabel Penelitian

Pemilihan variabel sangat penting dalam setiap penelitian, dengan penentuan variabel terikat (dependent variable) yang memerlukan pengamatan dan analisis lebih lanjut terhadap variabel-variabel bebas (independent variable) yang berhubungan dengan variabel terikat (dependent variable) dan juga variabel yang mempengaruhi atau menentukan atau mengatur variabel terikat (Mukherjee, 2020).

Penjelasan variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Variabel bebas mempengaruhi hasil dalam studi karena mereka adalah variabel yang dimanipulasi dalam percobaan dan dengan demikian independen dari semua pengaruh lainnya (Creswell & Creswell, 2018).

Variabel (X1) adalah: Daya ledak otot tungkai dan Variabel bebas 2 (X2) adalah: Kecepatan.

b. Variabel terikat adalah variabel yang bergantung pada variabel bebas;

mereka adalah hasil dari pengaruh variabel independen (Creswell &

Creswell, 2018). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini yaitu: kemampuan menggiring bola.

2. Populasi

Populasi adalah kelompok yang diminati oleh peneliti atau kelompok yang

(2)

menjadi tujuan dari peneliti untuk menggeneralisasi hasil penelitian (Fraenkel et al., 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UKM Sepakbola UPI Bandung yang berjumlah 200 anggota. Pemilihan populasi penelitian ini karena peneliti memilih populasi yang dekat dengan sarana yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu back leg dynamometer yang ada di laboratorium FPOK UPI.

3. Sampel

Dalam suatu proses penelitian, tidak perlu seluruh populasi diteliti, akan tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian dari jumlah populasi tersebut. Dijelaskan juga disini menurut Sangadji dan Sopiah (2010:186) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi.

Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15%. Karena jumlah pemain dari UKM Sepakbola UPI berjumlah 200 orang maka 10% dari 200 orang adalah 20 orang yang dipilih menjadi sampel penelitian.

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, menjadikan peneliti tidak hanya mempelajari siapa saja yang tersedia tetapi menggunakan penilaian mereka untuk memilih sampel yang mereka yakini, berdasarkan informasi sebelumnya, serta dapat memberikan data yang mereka butuhkan (Fraenkel et al., 2009). Adapun kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini, yaitu:

1) Bersedia mengikuti penelitian dan memiliki rasa tanggung jawab;

2) Anggota aktif UKM Sepakbola UPI Bandung;

3) Pernah mengikuti perlombaan atau sering mengikuti pertandingan sepakbola;

4) Tidak sedang mengalami cedera.

Jumlah pemilihan sampel penelitian ini berdasrka pada jumlah 10% dari populasi, kriteria sampel yang peneliti tentukan serta kebijakan dari UKM Sepakbola yang sedang dalam persiapan kejuaraan, sehingga jumlah sampel ini yaitu 20 orang.

(3)

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Menurut Sudaryono, Margono, dan Rahayu (2013:29) dijelaskan metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian, karena metode ini merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulan data yang diperlukan dalam penelitiannya. Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan – bahan, keterangan, kenyataan – kenyataan, dan informasi yang dapat dipercaya. Lebih lanjut menurut Sudaryono, Margono, dan Rahayu (2013:29) metode pengumpulan data ialah teknik atau cara – cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.

Data yang perlu dikumpulkan ini menggunakan metode survey dengan teknik tes dan teknik korelasi, pengambilan data dilakukan dengan pemberian tes dan pengukuran melalui metode survey, yaitu peneliti mengamati secara langsung pelaksanaan tes dan pengukuran dilapangan.

Instrumen penelitian menurut (Suharsimi, 2004) dalam buku Sudaryono, Margono, dan Rahayu (2013:30) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah”. Tes dan pengukuran yang digunakan meliputi: leg dynamometer untuk mengukur otot tungkai; tes kecepatan murni (40yard); dan tes short dribbling test untuk mengukur kemampuan menggiring bola.

Adapun alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan tes dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Leg Dynamometer 2) Alat tulis

3) Stopwatch 4) Peluit

5) Bendera start 1 buah

6) Lintasan lurus dan rata dengan jarak 40 yard (36,576 meter) 7) Lapangan

8) 13 buah cone 9) Bola

(4)

10) Meteran

11) formulir dan alat tulis

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Menurut (Babbie, E. 2004) dalam buku Sangadji dan Sopiah (2010:4) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk menguji teori-teori objektif dengan menguji hubungan antar variabel yang dapat diukur menggunakan instrumen, sehingga data bernomor dapat dianalisis menggunakan prosedur statistik (Creswell & Creswell, 2018).

Gambar 3.1 Komponen dan proses penelitian kuantitatif Sumber: Hardani et al. (2020:300)

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Penelitian korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua atau beberapa variabel (Suharsimi Arikunto 2002: 247). Desain kolerasional adalah bentuk penelitian non- eksperimental, dimana peneliti menggunakan statistik korelasional untuk menggambarkan dan mengukur derajat atau hubungan (atau hubungan) antara dua atau lebih variabel atau kumpulan skor (Creswell & Creswell, 2018). Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

(5)

Gambar 3.2 Desain penelitian variabel X1, X2 dan variabel Y Sumber: Sugiyono (2012)

Keterangan:

X1 : daya ledak otot tungkai;

X2 : kecepatan;

Y : kemampuan menggiring bola;

r 1.Y : Koefisien korelasi X1 dan Y;

r 2.Y : Koefisien korelasi X2 dan Y;

r 1.2.Y : Koefisien korelasi X1, X2 dan Y.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi (2004) dalam buku Sudaryono, Margono, dan Rahayu (2013:30) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah.

1. Tes Daya Ledak Otot Tungkai

Tes pengukuran daya ledak otot tungkai menggunakan instrumen back leg dynamometer dengan validitas = 0,82 dan reliabilitas = 0,93 (Hardianto, 2013).

prosedur pelaksanaan tes kekuatan ekstensor otot tungkai adalah sebagai berikut:

1) Sampel bertumpu di atas back leg dynamometer;

2) Kedua tangan memegang bagian tengah tongkat pegangan;

(6)

3) Punggung dan kedua lengan lurus, sedangkan lutut ditekuk dengan membuat sudut lebih kurang 120°;

4) Tongkat dipegang dengan kedua tangan (lebih baik menggunakan sabuk atau ikat pinggang pengaman yang mengikat pinggang dengan tongkat pegangan dinamometer);

5) Tumit tidak boleh diangkat dan tungkai tetap lurus;

6) Hasil tarikan dicatat dari prestasi tertinggi 3 kali kesempatan.

Karena seluruh sampel adalah laki-laki, berikut norma instrumen back leg dynamometer dalam mengukur otot tungkai laki-laki:

Tabel 3.1 Norma Kekuatan Ekstensor Otot Tungkai Laki-laki Sumber: Oce Wiriawan (2011:27) (dalam Irawan, 2014)

No. Norma Prestasi (Kg)

1. Baik Sekali 259.50 - ke atas

2. Baik 187.50 – 259.00

3. Sedang 127.50 – 187.00

4. Kurang 84.50 – 127.00

5. Kurang Sekali sd. – 84.00

2. Tes Kecepatan

Untuk mengukur kecepatan dalam penelitian ini menggunakan tes kecepatan sprint murni yaitu lari sprint dengan jarak 40yard atau sejauh 36,6 meter.

Tes ini memiliki nilai validitas sebesar 0,60 dan reliabilitas sebesar 0,99 (Nurulhuda, 2016). Dengan menggunakan alat:

1) Stop watch menurut keperluan 2) Bendera start 1 buah

3) Formulir dan alat alat tulis

4) Lintasan lurus dan rata dengan jarak 40 yard Pengetes:

1) Starter 1 orang

2) Pengambil waktu menurut keperluan

(7)

3) Pengawas dan pencatat 1 orang

Gambar 3.3 Tes kecepatan lari 40 yard Pelaksanaan tes:

1) Start dilakukan dengan start berdiri

2) Pada satu ujung kakinya sedekat mungkin dengan garis start 3) Pada aba-aba “siap ‘teste siap berlari

4) Pada aba-aba “ya” teste berlari secepat-cepatnya menempuh jarak 40yard sampai melewati garis finish

5) Bersamaan aba-aba “ya” stop watch dijalankan dan dihentikan pada saat testeer mencapai garis finish.

3. Tes Kemampuan Menggiring Bola

Instrumen/tes untuk mengukur kemampuan tes menggiring bola menggunakan “Short Dribbling Test” yang di adaptasi dari Jens Bangsbo dan Magni Mohr (2012:99-100) (Fadchurrohman, 2016). Short dribbling test memilik tingkat atau derajat validitas alat ukur sebesar 0,781 dan tingkat atau derajat reliabilitas alat ukur sebesar 0,998 (Saputra, 2018).

Dalam melaksanakan short dribbling test terdapat beberapa alat dan perlengkapan yang harus disediakan, yaitu:

1) Cone : 13/1 set;

2) Bola : 1 buah;

3) Stop Watch : 1 buah;

4) Pita Pengukur : Ukuran 2 meter.

(8)

Gambar 3.4 Tata cara pelaksanaan short dribbling test Sumber: Bangsbo & Mohr, 2012:99 (dalam Fadchurrohman, 2016)

Sesuai dengan gambar 3.2 yang menjelaskan alur menggiring bola, berikut merupakan petunjuk pelaksanaan tes:

1) Pemain dimulai dengan satu kaki digaris start dan kaki lainnya di belakang garis;

2) Tester menyiapkan stopwatch dan memberikan aba-aba, kemudian sampel menggiring bola seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.2;

3) Tes dikatakan gagal jika testi menjatuhkan marker;

4) Waktu yang diperoleh dihitung dengan satuan second.

Selain itu terdapat juga norma yang menunjukkan hasil yang didapat akan masuk pada kategori yang telah ditentukan. Norma tes ini sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Penilaian atau Norma Short Dribbling Test Sumber: Bangsbo, J (1994) (dalam Ristanto 2016)

Short Dribbling Test

Time (s) Rating

<10.00 Excellent

10.00-11.00 Very Good

11.01-12.00 Good

12.01-13.00 Moderate

(9)

13.01-14.00 Low

>14.01 Poor

E. Teknik Pengambilan Data

Menurut Suharsimi (2004) dalam buku Sudaryono, Margono, dan Rahayu (2013:30) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan one- shot-model yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data.

F. Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan- pertanyaan dalam penelitian. Data yang sudah terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu diolah datanya karena data yang didapat masih berupa data mentah.

Analisis statistik ini menggunakan aplikasi komputer bernama SPSS versi, (Alhadist, 2021;53) dengen menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan uji korelasi. Adapun langkah pengujian dan analisis statistika pada penelitian ini meliputi:

1. Deskriptif Data

Deskriptif data adalah langkah mengolah data dengan tujuan memperoleh informasi dari hasil tes pengukuran daya ledak otot tungkai, kecepatan dan kemampuan mengiring bola seperti skor minimum, skor maksimum, standar deviasi, dan rata-rata. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2007:29).

2. Uji Normaltitas

Uji normaltitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini digunakan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro Wilk atau menggunakan uji. Hasil uji data dapat dikatakan normal jika signifikansinya atau nilai probabilitasnya > 0,05. Uji normalitas data dilakukan sebagai syarat uji parametris berdasarkan asumsi bahwa

(10)

data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal (Sugiyono, 2007:79).

Distribusi data normal sangat penting karena banyak metode statistik mengharuskan distribusi nilai berbentuk normal atau mendekati normal (Bluman, 2009:322)

3. Uji Hipotesis

Analisis data menggunakan analisis uji parametric Correlate Bivariate untuk menguji antara satu variabel dengan yang lain dan korelasi ganda dengan analisis Regression Linnear untuk mengetahui hubungan 2 variabel bebas secara bersama dengan variabel terikat atau menggunakan uji non parametric apabila data tidak berdistribusi normal.

Menurut Sugiyono (2010:230), harga r yang diperoleh dari perhitungan hasil tes dikonsultasikan dengan Tabel r product moment. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r.

Sumber: Sugiyono (2010.231)

Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Setelah diketahui besar kecilnya r xy maka taraf signifikan dilihat dengan kriteria pengujian hipotesis tolak H0 jika rhitung>rtabel, dan terima Ho jika r hitung <

r tabel, dan untuk mencari besarnya kontribusi antara variabel X dan variabel Y maka menggunakan rumus Koefisien Determinansi:

KP = r2 x 100%

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Detreminansi r = Koefisien Korelasi

(11)

Koefisien determinasi adalah ukuran variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh garis regresi dan variabel bebas; rasio variasi yang dijelaskan dengan variasi total; ukuran variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh garis regresi dan variabel independen; rasio variasi yang dijelaskan dengan variasi total dan dilambangkan dengan r2 (Bluman, 2009).

Referensi

Dokumen terkait

BPPI sangat berharap agar RUU yang akan digarap, mampu mengatasi berbagai kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan pelestarian pusaka Indonesia, yang dirasakan selama

Menunjukkan bahwa terdapat 13 responden yang mengalami beban berat dan memiliki kemampuan tidak baik dalam merawat pasien perilaku kekerasan.. Hasil uji

Masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan menggunakan metode Linear Scaling, dimana dalam perhitungan centralitydipengaruhi oleh jarak node tersebut yang

Untuk maksud tersebut, bersama ini kami kirimkan daftar isian terlampir untuk diisi dan mohon segera dikirim kembali melalui email kreativitas.belmawa@qmait.com paling

Setiap media pembelajaran memiliki keampuhan masing-masing, maka diharapkan kepada guru agar menentukan pilihannya sesuai sesuai dengan kebutuhan pada saat suatu kali

Pola pergerakan kapal rawai tuna saat melakukan kegiatan alih muatan dapat diidenti- fikasi dari hasil tracking VMS dengan menandai hanya dua pola kecepatan kapal yang berbeda

Perjalanan lembaga pendidikan Islam (langgar) ini menjadi bukti pengaruh ajaran agama Islam bisa diterima dengan total oleh masyarakat lokal Madura.. Mereka

Dalam Pasal 1 angka 7 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bagi Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha 7 Berdasarkan Prinsip