EFEK PROTEKSI DIET OAT (Avena sativa L.) TERHADAP STRES OKSIDATIF PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE (Oryctolagus
cuniculus) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK
Karya Akhir untuk Mendapatkan Keterangan Keahlian di Bidang Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Peneliti :
Elok Nurlisa Artiko, dr. NIM: 010981326
Pembimbing :
Prof. Budi Susetyo Pikir, Dr. dr. SpJP(K) FIHA
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1
DEPARTEMEN – SMF KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ii EFEK PROTEKSI DIET OAT (Avena sativa L.) TERHADAP STRES OKSIDATIF PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE (Oryctolagus
cuniculus) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK
KARYA AKHIR
Karya Akhir untuk Mendapatkan Keterangan Keahlian di Bidang Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Peneliti :
Elok Nurlisa Artiko, dr. NIM: 010981326
Pembimbing :
Prof. Budi Susetyo Pikir, Dr. dr. SpJP(K) FIHA
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1
DEPARTEMEN - SMF KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamiin Segala puji dan syukur kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala atas segala limpahan rahmat dan hidayah-NYa sehingga karya akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik. Karya akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I di Departemen Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD dr. Soetomo
Surabaya.
Kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Rektor Universitas Airlangga, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga dan Direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk menempuh pendidikan di institusinya.
Muhammad Aminuddin, dr., SpJP(K), FIHA, FAsCC, selaku Kepala
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga/RSUD dr. Soetomo yang telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk menempuh pendidikan, serta bimbingan dan dukungan
kepada saya sebagai peserta didik.
Prof. R. Mohammad Yogiarto,dr., SpJP(K), FIHA, FAsCC, selaku mantan
Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga/RSUD dr. Soetomo yang telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk menempuh pendidikan, serta bimbingan dan dukungan
vi Agus Soebagjo,dr., SpJP(K), FIHA, FAsCC, selaku Ketua Program Studi
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga/RSUD dr. Soetomo yang telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk menempuh pendidikan, serta bimbingan dan dukungan
kepada saya sebagai peserta didik.
Prof. Budi Susetyo Pikir, Dr. dr. SpJP(K) FIHA, selaku Pembimbing penelitian
sekaligus Koordinator Penelitian PPDS-I Departemen Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD dr.
Soetomo dan selaku pembimbing penelitian, yang telah memberikan bimbingan
kepada saya untuk menyelasaikan penelitian.
Seluruh staf pengajar di Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD dr. Soetomo yang telah
memberikan bimbingan dan ilmu selama kami menempuh pendidikan.
Kepala Departemen dan seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Penyakit
Dalam, Ilmu Penyakit Paru, Radiologi, Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
dan Ilmu Kesehatan Anak khususnya Divisi Kardiologi Anak Fakultas
Kedokteran Universitass Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya atas
kesempatan belajar dan bekerja serta bimbingannya selama pendidikan.
Suami tercinta Azham Purwandhono dan kedua anak Saya Alfian Yusuf
Pratamandhono dan Alma Sofia Dwiandhini atas segala dukungan, pengertian,
vii Kedua orang tua saya Bambang Nusantoro dan Pudji Astuti serta saudara
kandung saya Sarwo Artiko dan Dian Artiko atas dukungan dan doanya selama
saya menempuh pendidikan
Rekan satu kelompok penelitian saya Ririn Faujiah,dr., yang bersama-sama
berjuang dalam menyelesaikan penelitian ini.
Rekan-rekan seangkatan dan rekan-rekan seperjuangan dalam menempuh ujian
serta seluruh rekan-rekan PPDS-I Departemen Kardiologi dan Kedokteran
Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD dr. Soetomo atas
kerjasama dan bantuannya.
Staf administrasi sekretariat Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD dr. Soetomo, paramedik, staf
adminitrasi unit rawat jalan, unit rawat inap, instalasi gawat darurat, Divisi
non-invasif, ICCU dan IDIK RSUD dr. Soetomo serta seluruh penderita yang pernah
saya rawat.
Rekan seperjuangan dalam menempuh ujian tulis nasional berbasis komputer
(Computer Based Test (CBT)): Yusri Yusran, dr., SpJP; Faizal Pamewa, dr.,
SpJP; Arief Budi S, dr., SpJP; M. Zakky K., dr., SpJP; Reddy R, dr., SpJP; GAR
Prawishanti, dr., Ririn F., dr., Luluk DY, dr., Mahendria S, dr., Noviadi W, dr.,
Fani SH, dr., Imam SW., dr., Ford Ance A, dr., Indah Sukmawati, dr., Janeline
RST, dr., Agung Hadi S, dan dr., Aldhi Pradhana H., dr., atas dukungan dan
viii Akhirnya saya berharap karya akhir ini dapat memberi manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang ilmu penyakit jantung dan
kedokteran vaskular. Pada kesempatan kali ini pula saya mohon maaf yang
sebesar-besarnnya keppada semua pihak atas segala kesalahan dan kekurangan yang saya
lakukan selama menjalani pendidikan. Semoga kemudahan, hidayah dan keberkahan
Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu menyertai kita semua. Amin.
Surabaya, 17 Desember 2015
ix RINGKASAN
Asap rokok mempunyai dampak negatif bagi kesehatan manusia, terutama
efeknya terhadap sistem kardiovaskuler. Berbagai mekanisme dianggap memiliki
peran pada patofisiologi gangguan ini, yaitu peran stres oksidatif, inflamasi sistemik,
dan disfungsi endotel. Oat (Avena sativa L.) menjadi perhatian dibidang keilmuan
maupun perhatian publik mengenai keuntungannya terhadap kesehatan yang terkait
efek antioksidan-nya. Oat diajukan dapat memberikan keuntungan pada perokok
sebagai proteksi terhadap stres oksidatif. Aktivitas radikal bebas pada suatu organisme
dapat diketahui dengan pemeriksaan aktivitas enzim antara lain enzim superoxide
dismutase (SOD) dan atau kadar hasil peroksidasi lipid seperti malondialdehyde
(MDA).
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian diet oat terhadap
kadar MDA serum dan aktivitas SOD plasma pada kelinci jantan New Zealand White
(Oryctolagus cuniculus) yang terpapar asap rokok. Kelinci New Zealand White 27 ekor
yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang tidak mendapat paparan
asap rokok maupun oat (Kn), kelompok yang hanya mendapat paparan asap rokok
selama 8 minggu (Kp), dan kelompok perlakuan mendapat oat dan paparan asap rokok
bersamaan selama 8 minggu (P). Pengukuran kadar MDA serum dan aktivitas SOD
plasma menggunakan spektrofotometer setelah perlakuan selesai. Perbedaan kadar
MDA serum dan aktivitas SOD plasma antar kelompok dilakukan uji one-way Anova
dan Post Hoc LSD. Kadar MDA serum pada kelompok Kp dan P adalah berbeda
bermakna secara statistik (p < 0,05), kelompok P memiliki kadar MDA serum lebih
rendah (4,84 ± 1,71 nmol/ml) yang tidak berbeda bermakna dengan kelompok Kn.
Aktivitas SOD plasma pada ketiga kelompok berbeda bermakna secara statistik (p <
0,05), dimana kelompok P memiliki aktivitas tertinggi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian diet oat
terhadap kadar MDA serum dan aktivitas SOD plasma pada kelinci New Zealand White
yang terpapar asap rokok, yaitu menurunkan kadar MDA serum dan meningkatkan
x EFEK PROTEKSI DIET OAT (Avena sativa L.) TERHADAP STRES OKSIDATIF PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE (Oryctolagus
cuniculus) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Elok Nurlisa Artiko, Budi Susetyo Pikir
Abstrak
Latar Belakang: Asap rokok mempunyai dampak negatif bagi kesehatan manusia, terutama efeknya terhadap sistem kardiovaskuler. Berbagai mekanisme dianggap
memiliki peran pada patofisiologi gangguan ini, yaitu peran stres oksidatif, inflamasi
sistemik, dan disfungsi endotel. Oat (Avena sativa L.) menjadi perhatian dibidang
keilmuan maupun perhatian publik mengenai keuntungannya terhadap kesehatan yang
terkait efek antioksidan-nya. Oat diajukan dapat memberikan keuntungan pada perokok sebagai proteksi terhadap stres oksidatif.
Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian diet oat terhadap kadar MDA serum dan aktivitas SOD plasma pada kelinci New Zealand White (Oryctolagus cuniculus) yang
terpapar asap rokok.
Metode: Penelitian ini menggunakan kelinci jantan New Zealand White 27 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang tidak mendapat paparan asap
rokok maupun oat (Kn), kelompok yang hanya mendapat paparan asap rokok selama 8
minggu (Kp), dan kelompok perlakuan mendapat oat dan paparan asap rokok
bersamaan selama 8 minggu (P). Pengukuran kadar MDA serum dan aktivitas SOD
plasma menggunakan spektrofotometer setelah perlakuan selesai. Perbedaan kadar MDA serum dan aktivitas SOD plasma antar kelompok dilakukan uji one-way Anova
dan Post Hoc LSD.
Hasil: Kadar MDA serum pada kelompok Kp dan P adalah berbeda bermakna secara statistik (p < 0,05), kelompok P memiliki kadar MDA serum lebih rendah (4,84 ± 1,71
nmol/ml) yang tidak berbeda bermakna dengan kelompok Kn. Aktivitas SOD plasma
pada ketiga kelompok berbeda bermakna secara statistik (p < 0,05), dimana kelompok
P memiliki aktivitas tertinggi.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang bermakna pemberian diet oat terhadap kadar MDA serum dan aktivitas SOD plasma pada kelinci New Zealand White yang terpapar
asap rokok, yaitu menurunkan kadar MDA serum dan meningkatkan aktivitas SOD
plasma.
xi Protection Effect of Oat (Avena sativa L.) on Oxidative Stress in New Zealand
White Rabbits (Orygtolagus cuniculus) Exposed to Cigarette Smoke Elok Nurlisa Artiko, Budi Susetyo Pikir
Abstract
Background: Cigarette smoke has a negative influence on human health, especially the effects on the cardiovascular system disorders. Various mechanisms thought to play
role in the pathophysiology of this disorder, such as the role of oxidative stress,
systemic inflammation, and endothelial dysfunction. Oats (Avena sativa L.) are gaining
increasing scientific and public interest for their antioxidant-associated health
benefits. Oat was proposed give benefit on cigarette smoker as antioxidant properties.
Objectives: To analyze the effect of oat on serum MDA level and plasma SOD activity in New Zealand White rabbits (Orygtolagus cuniculus) exposed to cigarette smoke.
Methods: This study used 27 male New Zealand White rabbits were divided into 3 groups, a control group that did not get the exposure to cigarette smoke and oat (Kn);
group who get exposure to cigarette smoke for eight weeks (Kp); third group that
received cigarette smoke exposure and oat treatment for eight weeks (P). Measurement of serum MDA level and plasma SOD activity by spectrophotometry performed after
the exposure ends. The difference in serum MDA level and plasma SOD activity
between groups were tested using one-way ANOVA and post hoc LSD statistical test.
Result: The mean of serum MDA levels at both group (Kp and P) was different statistically significant (p < 0.05), P group has lower level of serum MDA (4,84 ± 1,71
nmol/ml) almost has same level with Kn. The mean of plasma SOD activity at third
group was different statistically significant (p < 0.05), P group has the highest activity.
Conclusion: There are differences in serum MDA level and plasma SOD activity in oat treatment group statistically significant, shows that oat has protection effects on
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM ………...………… i
PRASYARAT GELAR ... ii
PERNYATAAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
RINGKASAN ... ix
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ………....……….. xv
DAFTAR GAMBAR ……… xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ……….……….. 1
1.1 Latar Belakang ……….……… 1
1.2 Rumusan Masalah ..……… 3
1.3 Tujuan Penelitian ……… 4
1.4 Manfaat Penelitian ……… 4
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN ……… 6
2.1 Asap Rokok dan Stres Oksidatif ………... 6
2.2 Antioksidan ... 10
2.3 Oat (Avena sativa L.) ……….……….... 13
2.4 Malondialdehid (MDA) . ... 16
2.5 Enzim Superoksida Dismutase (SOD) ...……….. 18
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN ... 20
3.1 Kerangka Konseptual ………..……….. 20
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual ………..…… 21
3.3 Hipotesis Penelitian ………..………...……….. 22
BAB 4 METODE PENELITIAN ………. 23
4.1 Rancangan Penelitian ……… 23
4.2 Ruang Lingkup Penelitian ………. 24
4.2.1 Ruang lingkup tempat ……… 24
4.2.2 Ruang lingkup waktu ………. 24
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ………. 24
4.4 Variabel Penelitian ………. 25
4.5 Definisi Operasional ………. 25
4.6 Alat dan Bahan Penelitian ……… 28
4.7 Prosedur Penelitian ……..……… 28
4.7.1 Aklimatisasi ……… 28
4.7.2 Alur penelitian ……… 29
4.7.3 Pelaksanaan perlakuan ……….. 29
4.8 Pengambilan Sampel Darah ……… 30
4.9 Manajemen dan Analisis Data ………. 30
4.10 EthicalClearance ………. 30
BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 31
5.1 Analisis Deskriptif ... 31
xiv
5.2 Analisis Inferensial ... 32
5.2.1 Uji Normalitas Kadar MDA Serum dan Aktivitas SOD Plasma ... 32
5.2.2 Uji Homogenitas Kadar MDA Serum dan Aktivitas SOD Plasma ... 33
5.2.3 Uji Anova Kadar MDA Serum dan Aktivitas SOD Plasma ... 34
5.2.4 Uji Post Hoc dengan Least Significant Difference (LSD) Kadar MDA Serum dan Aktivitas SOD Plasma ... 34
5.3 Berat Badan Kelinci New Zealand White ... 35
BAB 6 PEMBAHASAN ... 37
6.1 Pengaruh Paparan Asap Rokok terhadap Kadar MDA Serum ... 37
6.2 Pengaruh Paparan Asap Rokok terhadap Aktivitas SOD Plasma .... 38
6.3 Analisis Pemberian Oat terhadap Kadar MDA Serum dan Aktivitas SOD Plasma ... 40
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
7.1 Kesimpulan ... 42
7.2 Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ………...………. 43
LAMPIRAN ……….………… 47
DAFTAR TABEL
1. Konversi perhitungan dosis untuk manusia dan beberapa jenis hewan 27 2. Rata-rata dan Simpang Baku Kadar MDA Serum dan Aktivitas SOD
Plasma ... 31 3. Hasil Uji Normalitas Kadar MDA Serum dan Aktivitas SOD Plasma 33 4. Hasil Uji Levene Kadar MDA Serum dan Aktivitas SOD Plasma ... 33 5. Hasil Uji Anova kadar MDA serum dan aktivitas SOD Plasma ... 34 6. Hasil Uji Post Hoc dengan LSD Kadar MDA Serum dan Aktivitas SOD
Plasma ... 35 7. Hasil Pengamatan pengukuran absorbansi untuk kurva standard MDA 48 8. Hasil Pengamatan pengukuran absorbansi untuk kurva standard SOD 49
xvi DAFTAR GAMBAR
1. Respon inflamasi selular dan kerusakan oksidatif yang diinduksi
ROS pada pembakaran tembakau ... 8
2. Jalur oksidan-antioksidan pada organisme hidup ... 11
3. Common oat (Avena sativa L.) ... 13
4. Struktur kimia avenanthramide oat ... 14
5. Grafik kadar MDA serum pada kelompok kontrol negatif (Kn), kontrol positif (Kp), dan perlakuan oat (P) ... 32
6. Grafik aktivitas SOD plasma pada kelompok kontrol negatif (Kn), kontrol positif (Kp), dan perlakuan oat (P) ... 32
7. Kurva kadar MDA standard ... 48
8. Kurva aktivitas SOD standard ... 50
9. Desain air flow chamber pemaparan asap rokok pada hewan coba ... 52
DAFTAR SINGKATAN
2 Nrf2 Nuclear factor erythroid 2-related factor βHA β-hidroksiakrolein
Anova Analysis of variance
Ap-1 Activator protein-1
Avenanthramide 2c N-(3’,4’-dihydroxy-(E)-cinnamoyl)-5-hydroxyanthranilic acid
Avenanthramide 2f N-(4’-hydrohydroxy- 3’
-methoxy-(E)-cinnamoyl)-5-hydroxyanthranilic acid
Avenanthramide 2p N-(4’-hydroxy-(E)-cinnamoyl)-5-hydroxyanthranilic acid
C2H6 Etana
EDTA Ethylenediaminetetraacetic acid
eNOS Endothelial nitric oxide synthase
GSSG Glutathione disulfide
GS Glutathione synthethase
HPLC High Performance Liquid Chromatography
xviii HUVECs Human umbilical vein endothelial cells
ICAM-1 Intracellular adhesion molecule-1
IL Interleukin
iNOS Inducible nitric oxide synthase
LDH Lactate dehydrogenase
LDL Low-density lipoprotein
LSD Least Significant Difference MDA Malondialdehyde
METC Mitochondrial electron transport chain
MMP Matrix metalloproteinase
mRNA Messenger Ribonucleic acid
NBT Nitroblue Tetrazolium
TBARS Thiobarbituric acid reactive substance TNF-α Tumor necrosis factor alpha
TRX Thioredoxin
VCAM-1 Vascular cell adhesion molecule-1
WHO World Health Organization