• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Februari 2017 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,33. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,81 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 4,22 persen.

 Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,46 persen; kelompok perumahan; air, listrik, dan gas sebesar 0,25 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,17 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan indeks/deflasi sebesar 0,04 persen.

 Dari inflasi pada Januari 2017 sebesar 0,42 persen, andil komponen inti/core terhadap inflasi sebesar 0,12 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative memberi sumbangan inflasi sebesar 0,002 persen; serta komponen bergejolak/volatile memberi sumbangan inflasi sebesar 0,30 persen.

 Komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi harga pada bulan Januari 2017 antara lain: cabai rawit, cabai merah, ikan tongkol/ambu-ambu, tarif pulsa ponsel, dan tarif listrik. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Februari 2017 antara lain: tarif angkutan udara, sawi hijau, bawang merah,ikan jengki, dan sabun mandi.

 Dari 82 kota tercatat 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dan inflasi terendah di Ternate sebesar 0,03 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,40 persen dan deflasi terendah di Bungo sebesar 0,02 persen.

 Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-25 dari 62 kota yang mengalami inflasi.

No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

FEBRUARI 2017 KOTA DENPASAR INFLASI 0,42 PERSEN

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pada bulan Februari 2017 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,33. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,81 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 4,22 persen.

Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,46 persen; kelompok perumahan; air, listrik, dan gas sebesar 0,25 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,17 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan indeks/deflasi sebesar 0,04

(2)

persen.

Komoditas yang mengalami peningkatan harga harga antara lain: cabai rawit, cabai merah, ikan tongkol/ambu-ambu, tarif pulsa ponsel, dan tarif listrik. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Februari 2017 antara lain: tarif angkutan udara, sawi hijau, bawang merah,ikan jengki, dan sabun mandi.

Inflasi pada bulan Januari 2017 disumbangkan oleh inflasi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,290 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,063 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,025 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,024 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,015 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,005 persen. Sedangkan kelompok sandang menyumbangkan deflasi sebesar 0,003 persen.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Februari 2015 - Februari 2017

Tabel 1

Laju Inflasi Kota Denpasar Februari 2017, Tahun Kalender Februari 2017, dan Februari 2017 Terhadap Februari 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2016 IHK Februari 2017 Laju Inflasi Februari 2017 *) Laju Inflasi Tahun 2017 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Umum 123,10 125,33 0,42 1,81 4,22 Bahan Makanan 135,41 140,74 1,46 3,94 4,77

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 127,90 128,92 0,15 0,80 7,64 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 119,76 120,89 0,25 0,94 2,39

Sandang 113,09 113,30 -0,04 0,19 2,32

Kesehatan 123,28 123,61 0,09 0,27 3,01

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 118,58 118,97 0,17 0,33 3,41

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 117,22 121,19 0,14 3,39 4,66 *) Persentase perubahan IHK Februari 2017 terhadap bulan sebelumnya

**) Persentase perubahan IHK Februari 2017 terhadap bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK Februari 2017 terhadap bulan Februari 2016

(3)

Tabel 2

Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Denpasar Februari 2017

Kelompok Pengeluaran Inflasi Andil

(1) (2)

Umum 0,420

1. Bahan Makanan 0,290

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,024

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,063

4. Sandang -0,003

5. Kesehatan 0,005

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,015

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,025

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender Februari 2017 sebesar 1,81 persen dan inflasi tahun ke tahun (YoY) Februari 2017 sebesar 4,22 persen. Tingkat inflasi/deflasi tahun kalender pada bulan Februaru 2015 dan Februari 2016 masing-masing sebesar -0.14 persen dan 0,07 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) Februari 2015 dan Februari 2016 masing-masing sebesar 6,07 persen dan 3,49 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, di Kota Denpasar Tahun 2015 2017 Inflasi 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) 1. Februari -0,14 0,07 0,42 2. Kumulatif Februari -0,21 0,56 1,81 3. Februari (Y o Y) 6,07 3,49 4,22 Gambar 2

Laju Inflasi Kota Denpasar Bulan Januari Tahun 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran

1.46 0.25 0.17 0.15 0.14 0.09 -0.04 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 1

Bahan Makanan Perumahan Pendidikan, dll

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2017 sebesar 140,74 dan bulan sebelumnya sebesar 138,72 sehingga mengalami inflasi sebesar 1,46 persen. Inflasi pada kelompok bahan makanan didorong oleh inflasi pada sembilan subkelompok pengeluaran yaitu: subkelompok bumbu-bumbuan 8,44 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 3,71 persen; subkelompok sayur-sayuran 3,64 persen; subkelompok ikan diawetkan 3,33 persen; subkelompok ikan segar 1,28 persen; subkelompok lemak dan minyak 0,82 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,14 persen; serta subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 0,09 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok buah-buahan sebesar 1,07 persen; subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,40 persen; serta subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya sebesar 0,02 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah cabai rawit 0,12 persen; cabai merah 0,10 persen; ikan tongkol/ambu-ambu 0,02 persen; ikan tongkol pindang 0,02 persen; nangka muda 0,02 persen; dan buncis 0,02 persen. Sedangkan urutan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar di kelompok ini adalah: sawi hijau 0,04 persen; bawang merah 0,02 persen; ikan jengki 0,02 persen; dan daging ayam ras 0,01 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,290 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Februari 2017 adalah sebesar 128,92 dan bulan sebelumnya sebesar 128,73 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami peningkatan indeks (inflasi) yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,35 persen serta subkelompok makanan jadi sebesar 0,22 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,16 persen.

Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain rokok putih 0,01 persen serta roti manis 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah gula pasir sebesar 0,01 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,024 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Februari 2017 adalah 120,89 dan bulan sebelumnya 120,59 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, semua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,42 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,42 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,39 persen; serta subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,11 persen.

Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain tarif listrik 0,04 persen; semen 0,01 persen, kulkas/lemari es 0,01 persen; dan gelas minum 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah bahan bakar rumahtangga sebesar 0,01 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,063 persen.

(5)

4.

Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Februari 2017 adalah sebesar 113,30 dan bulan sebelumnya 113,35 sehingga mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini satu subkelompok mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu subkelompok sandang anak-anak sebesar 1,12 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami peningkatan indeks/inflasi adalah subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,85 persen serta subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,04 persen. Satu subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks/tetap yaitu subkelompok sandang wanita.

Komoditas utama yang memberikan sumbangan deflasi adalah sabun pampers sebesar 0,01 persen dan semir sepatu 0,001 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu sandal karet 0,01 persen; seragam sekolah pria 0,005 persen; serta emas perhiasan 0,001 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,003 persen.

5.

Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Februari 2017 adalah sebesar 123,61 dan pada bulan sebelumnya sebesar 123,50 atau mengalami inflasi sebesar 0,09 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,18 persen serta subkelompok obat-obatan sebesar 0,09 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah parfum 0,02 persen; sabun wajah 0,01 persen; dan pasta gigi 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain sabun mandi sebesar 0,02 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,005 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Februari 2017 adalah sebesar 118,97 dan pada bulan sebelumnya sebesar 118,77 sehingga mengalami peningkatan indeks/inflasi sebesar 0,17 persen. Dari lima subkelompok yang termasuk dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami inflasi sebesar 2,10 persen serta subkelompok rekreasi mengalami deflasi sebesar 0,76 persen. Sedangkan tiga subkelompok lainnya yaitu subkelompok pendidikan, subkelompok kursus-kursus/pelatihan, serta subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah biaya fotocopy sebesar 0,01 persen dan kertas HVS sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain televisi berwarna sebesar 0,01 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,015 persen.

7.

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Februari 2017 adalah sebesar 121,19 dan bulan sebelumnya sebesar 121,02 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,14 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami inflasi sebesar 1,36 persen serta subkelompok transpor mengalami deflasi sebesar 0,28 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan serta subkelompok sarana dan penunjang transpor tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

(6)

Komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain tarif pulsa ponsel 0,06 persen; bensin non subsidi 0,01 persen; dan mobil 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah tarif angkutan udara sebesar 0,05 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,025 persen.

Tabel 4

Indeks Harga Konsumen, Tingkat Inflasi, dan Sumbangan Inflasi Kota Denpasar Bulan Februari 2017 dan Januari 2017 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok/Subkelompok Indeks Januari 2017 Indeks Februari 2017 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 124,81 125,33 0,42 0,420 I. BAHAN MAKANAN 138,72 140,74 1,46 0,290

a. Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya 123,15 123,13 -0,02 -0,001

b. Daging dan Hasil-hasilnya 142,12 142,32 0,14 0,004

c. Ikan Segar 145,71 147,58 1,28 0,021

d. Ikan Diawetkan 143,86 148,65 3,33 0,022

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 124,69 124,80 0,09 0,002

f. Sayur-sayuran 129,80 134,53 3,64 0,051

g. Kacang-kacangan 124,00 123,50 -0,40 -0,003

h. Buah-buahan 171,67 169,83 -1,07 -0,021

i. Bumbu-bumbuan 211,38 229,23 8,44 0,206

j. Lemak dan Minyak 96,75 97,54 0,82 0,007

k. Bahan Makanan Lainnya 125,75 130,41 3,71 0,003

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 128,73 128,92 0,15 0,024

a. Makanan Jadi 121,57 121,84 0,22 0,020

b. Minuman Tidak Beralkohol 129,16 128,95 -0,16 -0,007

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 153,07 153,60 0,35 0,011

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR 120,59 120,89 0,25 0,063

a. Biaya Tempat Tinggal 111,71 111,83 0,11 0,015

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 151,07 151,71 0,42 0,029

c. Perlengkapan Rumahtangga 102,79 103,22 0,42 0,008 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 121,83 122,30 0,39 0,011 IV. SANDANG 113,35 113,30 -0,04 -0,003 a. Sandang Laki-Laki 112,83 113,79 0,85 0,011 b. Sandang Wanita 116,19 116,19 0,00 0,000 c. Sandang Anak-Anak 112,44 111,18 -1,12 -0,014

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 111,88 111,92 0,04 0,000

V. KESEHATAN 123,50 123,61 0,09 0,005

a. Jasa Kesehatan 100,93 100,93 0,00 0,000

b. Obat-obatan 138,12 138,25 0,09 0,001

c. Jasa Perawatan Jasmani 124,95 124,95 0,00 0,000

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 142,52 142,78 0,18 0,004

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 118,77 118,97 0,17 0,015

a. Pendidikan 130,36 130,36 0,00 0,000

b. Kursus-kursus/Pelatihan 100,07 100,07 0,00 0,000

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 110,68 113,00 2,10 0,024

d. Rekreasi 100,64 99,88 -0,76 -0,009

e. Olahraga 110,92 110,92 0,00 0,000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 121,02 121,19 0,14 0,025

a. Transpor 130,03 129,66 -0,28 -0,033

b. Komunikasi dan Pengiriman 104,53 105,95 1,36 0,058

c. Sarana dan Penunjang Transpor 116,09 116,09 0,00 0,000

(7)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA DENPASAR DENGAN KOTA LAIN

DI INDONESIA FEBRUARI 2017

Dari 82 kota tercatat 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dan inflasi terendah di Ternate sebesar 0,03 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,40 persen dan deflasi terendah di Bungo sebesar 0,02 persen.

Tabel 5

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi/Deflasi 82 Kota Bulan Februari 2017

No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 1 MANADO 128,49 1,16 2 DUMAI 131,1 1,12 3 MAMUJU 127,61 1,07 4 TUAL 141,72 1,03 5 KUDUS 134,22 0,93 6 PALOPO 125,87 0,87 7 MADIUN 125,46 0,82 8 SINGARAJA 138,6 0,79 9 WATAMPONE 123,07 0,79 10 MAKASSAR 128,89 0,79 11 BULUKUMBA 132,55 0,78 12 KEDIRI 124,57 0,70 13 CILACAP 130,74 0,69 14 SUMENEP 124,63 0,65 15 TANJUNG PINANG 127,98 0,59 16 BANDAR LAMPUNG 129,13 0,58 17 DEPOK 126,13 0,57 18 PURWOKERTO 125,23 0,56 19 SERANG 134,73 0,50 20 KENDARI 123,35 0,49 21 SURAKARTA 124,43 0,48 22 TANGERANG 135,13 0,48 23 SEMARANG 126,53 0,44 24 CIREBON 122,7 0,43 25 DENPASAR 125,33 0,42 26 MEULABOH 128,03 0,41 27 MATARAM 126,67 0,40 28 MERAUKE 134,01 0,40 29 SUKABUMI 126,58 0,38 30 BANDUNG 126,37 0,38 31 CILEGON 132,76 0,38 32 YOGYAKARTA 125,19 0,36 33 PONTIANAK 137,74 0,36 34 BANYUWANGI 123,74 0,35 35 BOGOR 128,2 0,34 36 DKI JAKARTA 127,94 0,33 37 TEGAL 124,08 0,32 38 TANJUNG 128,86 0,32 39 GORONTALO 123,74 0,32

(8)

...Lanjutan Tabel 5 No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 40 TASIKMALAYA 125,69 0,31 41 LUBUKLINGGAU 125,23 0,30 42 PALU 129,14 0,29 43 METRO 135,42 0,28 44 SAMPIT 128,49 0,27 45 PALANGKARAYA 124,74 0,27 46 MALANG 128,49 0,24 47 JEMBER 124,62 0,22 48 BENGKULU 136,65 0,21 49 BANJARMASIN 127,73 0,20 50 BANDA ACEH 120,5 0,19 51 SINGKAWANG 127,99 0,19 52 KUPANG 130,32 0,18 53 BEKASI 124,26 0,17 54 SURABAYA 128,18 0,16 55 PARE-PARE 123,4 0,14 56 PROBOLINGGO 124,66 0,13 57 SAMARINDA 130,31 0,13 58 SORONG 128,1 0,13 59 PALEMBANG 125,73 0,09 60 BATAM 127,92 0,09 61 TARAKAN 137,59 0,04 62 TERNATE 131,13 0,03 63 BUNGO 125,34 -0,02 64 MAUMERE 122,29 -0,05 65 PADANGSIDIMPUAN 126,63 -0,07 66 PADANG 134,06 -0,13 67 TEMBILAHAN 131,25 -0,14 68 BAU-BAU 129,26 -0,15 69 PEMATANG SIANTAR 132,8 -0,17 70 BALIKPAPAN 132,65 -0,26 71 TANJUNG PANDAN 136,14 -0,29 72 BIMA 130,4 -0,40 73 BUKITTINGGI 126 -0,45 74 MANOKWARI 121,76 -0,57 75 PEKANBARU 129,04 -0,60 76 MEDAN 132,59 -0,64 77 AMBON 125,26 -0,74 78 JAYAPURA 127,82 -0,77 79 LHOKSEUMAWE 124,27 -0,79 80 PANGKAL PINANG 134,19 -1,11 81 SIBOLGA 131,5 -1,34 82 JAMBI 125,74 -1,40

(9)

ANDIL INFLASI MENURUT KOMPONEN PENGELUARAN FEBRUARI 2017

Komponen inti/core mengalami inflasi pada Februari 2017 sebesar 0,19 persen dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative inflasi sebesar 0,01 persen dengan andil inflasi sebesar 0,002 persen; serta komponen bergejolak/volatile mengalami inflasi sebesar 1,67 persen dengan andil inflasi sebesar 0,30 persen.

Tabel 6

Tingkat Inflasi Januari 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Komponen

Komponen IHK Januari 2017 IHK Februari 2017 Tingkat Inflasi Februari 2017 (%) Tingkat Inflasi Tahun Kalender 2017 (%) Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun (%) Andil Inflasi Februari 2017 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 124,81 125,33 0,42 1,81 4,22 0,42 1 Inti (core) 116,21 116,43 0,19 0,88 3,10 0,12 2 Harga Diatur Pemerintah (administrative) 146,86 146,85 0,01 2,98 7,70 0,002 3 Bergejolak (volatile) 141,02 143,37 1,67 4,10 5,19 0,30

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi:

I Gede Nyoman Subadri, S.E.

Kepala Bidang Statistik Distribusi

BPS Provinsi Bali

Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162

E-mail: bps5100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Gillin dan Gillin (1982: 263) menjelaskan lebih lanjut mengenai perubah-an sosial yang dikutip oleh Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar

, sebagai badan khusus yang bertugas mengadministrasi kan semua perjanjian di bidang HAKI telah membuat model mengenai perjanjian lisensi untuk negara berkembang. Di dalam

KETIGA Dalam melaksanakan tugasnya Forum Penerbit Provinsi Lampung dibantu oleh Sekretariat Forum Penerbit Provinsi Lampung yang berkedudukan di Badan Perpustakaan, Arsip

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing pemberitaan yang dilakukan oleh media online Detik.com dan Vivanews.com menyampaikan peristiwa di Kebun

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

Menurut Hanafiyah, jilid sebagai sebagai ta’zi>r harus harus dicambukan lebih keras dari jilid dalam had agar dengan ta’zi>r orang yang terhukum akan menjadi jera,

Istilah management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manajemen sendiri

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC