• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRESENTASI NILAI-NILAI DAKWAH DALAM LIRIK LAGU POP (Analisis Semiotik pada lirik lagu Koesplus "Andaikan Kau Datang", Payung Teduh "Rahasia", Letto "Sebelum Cahaya", Rod Stewart "Sailing", dan Yusuf Islam Cat Steven "Father and Son") - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "REPRESENTASI NILAI-NILAI DAKWAH DALAM LIRIK LAGU POP (Analisis Semiotik pada lirik lagu Koesplus "Andaikan Kau Datang", Payung Teduh "Rahasia", Letto "Sebelum Cahaya", Rod Stewart "Sailing", dan Yusuf Islam Cat Steven "Father and Son") - Test Repository"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

REPRESENTASI NILAI-NILAI DAKWAH DALAM LIRIK LAGU POP (Analisis Semiotik pada lirik lagu Koesplus "Andaikan Kau Datang", Payung Teduh "Rahasia", Letto "Sebelum Cahaya", Rod Stewart "Sailing", dan Yusuf

Islam Cat Steven "Father and Son")

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

OLEH

ANDIKA LUTFIANTO NIM. 11714005

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)

REPRESENTASI NILAI-NILAI DAKWAH DALAM LIRIK LAGU POP (Analisis Semiotik pada lirik lagu Koesplus "Andaikan Kau Datang", Payung Teduh "Rahasia", Letto "Sebelum Cahaya", Rod Stewart "Sailing", dan Yusuf

Islam Cat Steven "Father and Son")

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

OLEH

ANDIKA LUTFIANTO NIM. 11714005

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

HALAMAN MOTTO









Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan

(9)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpah dan rahmat dan karunia-Nya, Skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Kedua orang tua dan juga mertua saya keluarga bapak Susanto dan

bapak Andi Dwi Saputra, yang telah sabar mendidik penulis dari kecil hingga penulis berkeluarga, serta dukungan moral dan spiritual yang

telah diberikan, serta adik adik saya Rizky Mahardika dan Andarini Dwi Pangestuti yang selalu memberi semangat.

2. Istriku tercinta, Andrina Putri Karlina, teman hidup saya yang selalu memberi cinta dan semangat berkarya bagi penulis.

3. Anakku tersayang, Melodia Kirana Putri, yang senantiasa menjadi

pacuan semangat bekerja dan berkarya serta menjadi salah satu tujuan dalam hidup saya.

4. Rekan – rekan guru dan staf karyawan SMK Pelita Salatiga, yang juga telah memberi kesempatan kepada saya untuk mengabdi sebagai guru di sekolah tercinta.

5. Teman – teman musisi salatiga yang selalu menjadi tempat berbagi karya dan ilmu pengetahuan.

(10)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi besar Muhammad

Saw kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutNya yang menjadi suri tauladan bagi kita.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. 2. Dekan Fakultas Dakwah Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum

3. Ketua Program Studi KPI IAIN Salatiga, dan Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Dra. Maryatin, M.Pd., yang telah membimbing dan memberikan dukungan. 4. Dosen pembimbing skripsi, Bapak Dr.Rifqi Aulia Erlangga, M.Hum., yang

telah membimbing, mengarahkan dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Para dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga dan sahabat-sahabat program studi Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Salatiga angkatan 2014 yang sudah selalu memberi dukungan dan

(11)

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca

pada umumnya. Amin

Salatiga, 19 September 2018

(12)

ABSTRAK

Lutfianto, Andika. 2018. Representasi Nilai-Nilai Ke-Tuhanan dalam Lirik Lagu Pop (Analisis Semiotik pada lirik lagu Koesplus "Andaikan Kau Datang", Payung Teduh "Rahasia", Letto "Sebelum Cahaya", Rod Stewart "Sailing", dan Yusuf Islam Cat Steven "Father and Son").Skripsi Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Kata Kunci: Representasi, Nilai-Nilai Ke-Tuhanan. Analisis Semiotika. Lirik. Lagu Pop.

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LOGO INSTITUT ... ii

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

(14)

1.4 Pembatasan Masalah ... 5

1.5 Manfaat Penelitian... 5

1.6 Kerangka Berfikir ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.2 Landasan Teori ... 15

a. Representasi ... 15

b. Analisis Semiotik ... 17

c. Analisis Semiotik Rolland Barthes ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Fokus Penelitian ... 24

3.3 Sumber dan Jenis Data ... 25

a. Data Primer ... 25

b. Data Sekunder ... 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26

(15)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Hasil ... 28

a. Analisis Semiotik Koes Plus, “ Andaikan Kau Datang”………...28

b. Analisis Semiotik Payung Teduh, “Rahasia”……….31

c. Analisis Semiotik Letto, “Sebelum Cahaya”………...33 d. Analisis Semiotik Rod Stewart, “Sailing”………...35 e. Analisis Semiotik Yusuf Islam Cat Steven, “Father and Son”……...39 4.2 Pembahasan ... 45

a. Koes Plus, “ Andaikan Kau Datang”………...45 b. Payung Teduh, “Rahasia”……….47

c. Letto, “Sebelum Cahaya”………...50

d. Rod Stewart, “Sailing”……….53

e. Yusuf Islam Cat Steven, “Father and Son”……...56 BAB V PENUTUP... 62

5.1 Kesimpulan... 62

5.2 Saran ... 65

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Musik adalah salah satu kesenian hasil karya manusia dalam mengolah nada dan

ritme, bahkan juga kata-kata yang dimasukan didalam setiap nada-nada nya. Hidup manusia selalu beriringan dengan musik, entah itu sebagai ritme detak jantung, langkah kaki ketika berjalan serta suara-suara yang menyertai kesehariannya. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diurutan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi

(suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan(2002:766).

Musik tidak lepas dari istilah lagu dan lirik. Dari sebuah musik dapat lahir lagu dan liriknya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, lagu adalah ragam suara yang

berirama(2002:624), dan lirik adalah karya sastra yang berisi curahan perasaan pribadi(2002;678).

Lagu dan lirik sangat berpengaruh dalam pembuatan musik, mengingat musik adalah media komunikasi yang efektif, nada-nadanyapun harus mudah diresap dan liriknya harus dapat menyentuh perasaan pendengarnya. Dalam sebuah video

wawancara dengan seorang penyanyi solo Indonesia yaitu Once di acara music everywhere yang ditayangkan Net.TV pada februari 2016, ia mengatakanlagu yang

bagus adalah lagu yang mempunyai melodi yang kuat dan lirik yang indah.

Pada dasarnya, lagu mempunyai nada dan irama (Koeswoyo,2016;5). Dari dua

(17)

dapat membantu kita dalam mengkaji sebuah musik, yaitu bahasa atau lirik yang digunakan dalam sebuah lagu, terkecuali lagu tersebut adalah lagu instrumental,

yang hanya mengandalakan nada dan irama tanpa diberi lirik dalam setiap nada-nadanya.

Pada lagu-lagu yang sering kita jumpai, hampir semua lagu terikat dengan lirik

dan sajak bahasa. Manusia pada umumnya memahami musik lewat lirik lagu yang didengarkan, untuk mengerti makna dan arti lagu yang sedang didengarkannya. Hal

itu yang kemudian dimanfaatkan oleh para penggiat musik dunia untuk berkomunikasi lewat musik.

Lewat lirik, para pencipta lagu dapat mencurahkan isi hatinya, atau bahkan isi hati orang lain, keluarga dan masyarakat. Menurut pakar musik Ian Antono gitaris dari God Bless, pada wawancara ekslusif di ajang perlombaan Ibanez Flying Finger

Indonesia, penyampaian komunikasi lewat musik dianggap sangat efektif dalam mempengaruhi pendengar. Selain karena manusia dalam hidupnya tidak lepas dari

musik, manusia juga membutuhkan musik untuk mengekspresikan emosi didalam diri. Musik dianggap dapat melegakan dan menenangkan pendengarnya lewat nada dan liriknya, seperti misalnya dalam program relaksasi, para peserta relaksasi

disuguhkan lagu-lagu yang calmdown, seperti contohnya, lagu-lagu milik pianis Yiruma dari Korea, atau lagu instrumental milik Kenny G, yang dapat melarutkan

pikiran yang keras menjadi lembut dengan alunan nada yang pelan dan berirama.

(18)

mudah dipahami dan dapat didengarkan berbagai kalangan mulai dari orang tua, anak muda dan anak kecil, Band Letto dengan lirik-lirik filosofis dan makna yang

dalam. Bahkan ada beberapa musisi yang dapat membuat pendengar “tertipu” dengan lirik lirik yang berbau cinta, namun makna sebenasrnya adalah lagu tentang pengalaman religius dan bertema ketuhanan. Sebagai contoh, grup band Payung

Teduh yang belum lama ini ditinggalkan oleh dua personilnya, yaitu Is dan Comi yang sangat berpengaruh dalam pembuatan lagu dan lirik, di Album mereka yang

bertajuk Dunia Batas, ada sebuah lagu yang tidak kita sadari bahwa liriknya bercerita tentang pencarian Tuhan. Dan masih banyak lagi lagu-lagu yang tidak kita

sadari , membuat kita membayangkan tentang cinta, namun sebenarnya liriknya berisi tentang ke-Tuhanan.

Hal menarik itulah yang membuat penulis perlu untuk meneliti dan menganalisis

lebih mendalam terhadap lirik-lirik lagu terkenal dari dalam dan luar negeri.

Untuk dapat mengambil makna yang lebih mendalam dari sebuah lagu, agar kita

tidak hanya terkunci dalam makna eksplisit, namun juga dapat mendalami makna implisit, maka kita harus melakukan penelitian kebahasaan, terutama di bidang kajian semiotic, yang dapat mengurai makna-makna tersembnnyi didalam lirik lagu

yang sedang diteliti.

1.2RUMUSAN MASALAH

(19)

1. Bagaimana deskripsi nilai-nilai ke-Tuhanan didalam lirik lagu Koesplus "Andaikan Kau Datang", Payung Teduh "Rahasia", Letto "Sebelum

Cahaya", Rod Stewart "Sailing", dan Yusuf Islam Cat Steven "Father and Son"?

2. Bagaimana mengurai representasi nilai-nilai ke-Tuhanan didalam lirik

lagu Koesplus "Andaikan Kau Datang", Payung Teduh "Rahasia", Letto "Sebelum Cahaya", Rod Stewart "Sailing", dan Yusuf Islam Cat Steven

"Father and Son"?

1.3TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana deskripsi nilai-nilai ke-Tuhanan dalam lirik lagu-lagu pop yag sering kita jumpai dan

bagaimana kita dapat menguraikan representasi nilai-nilai ke-Tuhanan yang terkandung dalam lirik-lirik lagu pop, serta untuk mengetahui bagaimana mengurai

representasi nilai-nilai ke-Tuhanan saat dikonstruksikan lewat kata-kata didalam lirik lagu.

1.4PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan judul dan rumusan masalah diatas, penulis membatasi masalah

yang akan dianalisis dengan memilih lima objek penelitian yang berbentuk lirik lagu, diantaranya adalah tiga lagu pop dalam negeri “Andaikan Kau Datang” lagu

dari KoesPlus, “RAHASIA” lagu milik Band Payung Teduh, “SEBELUM

(20)

mancanegara, yaitu “SAILING” lagu dari penyanyi solo asal Inggris Rod Steward,

dan yang terakhir adalah lagu dari mualaf yang bernama Yusuf Ismail atau yang kita

kenal sebagai Cat Steven yang berjudul “ FATHER AND SON”.

Kelima lagu tersebut dipilih sebagai objek penelitian didalam karya tulis ini berdasarkan ratingatau tingkat ketenarandan kelima lagu tersebutdapat dijangkau

oleh penggemar musik ataupun orang awam. Dan juga lagu-lagu tersebut termasuk lagu-lagu evergreen dan masih terkenal pada saat ini, penyanyi dan bandnya pun

sangat berpengaruh didalam ataupun luar negeri.

1.5MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoretis

Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan masukan

pada perkembangan studi komunikasi mengenai analisis semiotic lirik lagu. Menggunakan teori semiotik dapat membantu penelitian komunikasi dalam

mengkaji unsur kebahasaan, diharapkan nantinya muncul penelitian-penelitian lain yang lebih menarik tentang kebahasaan menggunakan teori semiotik. 2. Manfaat Praktis

Membantu pembaca dan penikmat musik dalam memahami lirik lagu, dan diharapkan menjadi acuan bagi para seniman penggiat musik agar lebih

(21)

1.6KERANGKA BERFIKIR

Sebuah karya, khususnya lirik didalam lagu-lagu yang sering kita

dengarkan, banyak terdapat makna tersembunyi. Apalagi bila kita dapat menganalisa setiap kata dan kalimat dengan lebih mendalam dengan menggunakan analisis semiotik, maka kita akan mendapatkan makna yang

tersembunyi tersebut.

Sebuah lirik yang diciptakan oleh para seniman musik, seringkali

menggunakan majas perumpamaan dengan kata kata yang sederhana, sebagai contoh, sinar mentari yang melambangkan kasih sayang, gelap malam yang

berarti ketakutan, senja yang berarti masa tua. Untuk bisa mengetahui lebih dalam makna dari lirik-lirik lagu tersebut, kita dapat menganalisanya dengan analisis semiotic.Analisis Semiotik digunakan untuk membantu kita dalam

menemukan makna dari sebuah kata, frase, dan kalimat.

Umberto Eco menyatakan bahwa semiotik secara etimologis berasal dari

kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Semiotik dapat diartikan sebagai ilmu

yang mempelajari tanda. Secara terminologis, semiotic dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh

kebudayaan sebagai sebuah tanda(Sobur,2012:95).

Menurut Van Zoest, Semiotik sebagai ilmu tanda dan segala yang

(22)

Ustadz Dr. Fahruddin Faiz dalam video “Ngaji Filsafat”, sebuah kajian setiap jumat malam di sebuah masjid di Jogjakarta, dalam edisi pembahasan

tokoh-tokoh semiotik, mengatakan Rolland Barthes adalah salah satu tokoh semiotik, orang yang menrapkan teori-teori dari Ferdinand De Saussure dalam dunia social budaya dan tekstual. Teori-teori dari Sausure berdifat abstrak, dan

kemudian dikembangkan oleh Barthes dalam konteks-konteks real. Tulisan-tulisan dari Rolland Barthes hanya berupa kumpulan essay tentang komentar dia

dalam menanggapi isu-isu yang merebak pada jamannya.Rolland Barthes lahir pada tahun 1925 dan meninggal di tahun 1980 genap berumur 65 tahun. Pada

umur ke 20 Barthes didiagnosa terkena penyakit TBC, akibat penyakit yang ia derita, berkali kali dia harus dikarantina di rumahsakit, dan hal itu dimanfaatkan Barthes untuk membaca dan menulis. Dia meninggal pada puncak karirnya

karena kecelakaan tertabrak mobil.

Dalam video yang diunggah di youtube oleh Ustadz Dr. Fahruddin Faiz

tentang tokoh-tokoh semiotic, dia menjelaskan pada salah satu artikel terkenalnya, RollandBarthes menyatakan bahwa barang-barang seperti pakaian, mobil, makanan, gaya, film dan musik yang ada pada saat ini tak lain hanyalah

sebagai tanda. Kelas mobil menunjukan status pemiliknya, tentu saja berbeda status antara pemilik mobil BMW dan mobil Carry. Mobil BMW menunjukan

status tinggi atau kelas kehidupan atas, sedangkan pemilik mobil Carry menunjukan status low end class. Pakaianpun juga begitu, manusia bisa dinilai dari pakaiannya. Pakaian yang berwarna hitam, dengan sepatu boot yang besar

(23)

yang acak-acakan dan berwarna, menunjukan status social pada pemakainya yang tak lain lagi itu adalah anak jalanan atau biasa disebut anak punk. Semua

ini adalah simbol atau tanda.Kita hidup di satu dunia yang penuh dengan tanda yang selalu kitabaca dan kita interpretasikan. Makna yang kita produksi dari tanda-tanda tersebut dibentuk oleh budaya kita. Tanda-tanda tersebut dimaknai

dengan sasaran mempertahankan status yang dibuat dan membuat kita tidak mampu melihat dunia apa adanya, dari sinilah nanti akan lahir mitos.

Dalam penjelasan di kuliah umumnya tentang semiotic, ustadz Dr Fahruddin Faiz menjelaskan bahwa sebelum menjadi mitos, Rolland Barthes

menjelaskan bahwa ada dua proses pemaknaan terhadap sesuatu, yaitu tingkat pemaknaan Denotasi dan tingkat pemaknaan Konotasi. Denotasi biasa kita sebut dengan makna yang tersurat atau makna yang sudah jelas, apa adanya sesuai

kata katanya, dipahami langsung dan pasti. Sedangkan konotasi adalah sebaliknya, maknanya implisit atau tersirat, maknanya tidak langsung. Sebagai

contoh, denotasinya adalah warna merah, yang dapat langsung kita tangkap sebuah warna merah, namun konotasinya mungkin bisa berarti berhenti, atau darah. Konotasi mengandung makna yang tidak langsung bisa diketahui dari

teksnya.

Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisis semiotik terhadap teks lirik

lagu dari beberapa musisi terkenal di Indonesia dan mancanegara, yang cara analisisnya akan menggunakan analisis semiotic Rolland Barthes, Beberapa lagu yang akan diteliti akan dipisahkan liriknya satu persatu bait, agar dapat

(24)

1.7SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal hal yang diuraikan dalam

penulisan ini, maka penulis membagi sistematika penulisan kedalam lima bab. Sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini merujuk pada pedoman umum karya ilmiah civitas akademik IAIN Salatiga

BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Bab ini berisi kajian pustaka, yaitu beberapa penelitian sebelumnya

yang sudah membahas masalah yang hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dan juga tinjauan-tinjauan tentang representasi dan

semiotic

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Memuat tentang uraian – uraian metode dan langkah – langkah penelitian secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian,

kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data dan juga tahap-tahap penelitian.

(25)

Pada bab ke empat ini, penulis mencoba menguraikan dan menganalisa dengan menggunakan teori yang dipilih , serta mengemukakan hasil

pembahasan terhadap representasi ketuhanan dalam beberapa lirik lagu..

BAB V PENUTUP

Bab terakhir pada karya tulis ilmiah ini memuat tentang kesimpulan yang didapatkan oleh penulis, beserta saran untuk penelitian selanjutnya, dan

penutup.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

(26)

Agar terhindar dari kesamaan terhadap penelitian yang sudah pernah dilakukan, maka penulis melakukan penelusuran terhadap penelitian-penelitian

yang sudah ada sebelumnya, diantaranya adalah :

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Nadya Nurfadilah Delima tahun 2011, yang berjudul Analisis Wacana Kritis Lirik Lagu Eminem. Dalam

skripsinya ia lebih banyak mengambil makna melalui analisis wacana dan menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Skripsi ini menganalisis lirik lagu dari penyanyi Rap Eminem yang berjudul Brain Damage dalam album The Slim Shady Show. Metode penelitian

analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Memfokuskan kata-kata yang digunakan dalam ragam Bahasa black English dan slang Amerika adalah Analisis yang dipakai dalam skripsi ini. Penelitiannya bertujuan untuk

mengetahuilatar belakang kehidupan penyanyinya dahulu. dan maksud penggunaan kata-kata tertentu dalam lirik lagu yang dciptakannya.

Dalam penelitian ini, Ia mengaitkan teori analisis wacana kritis dengan teori transcultural yang digunakan oleh Pennycook untuk menganalisis setiap lirik pada lagu Eminem. Transcultural atau arus lintas budaya membahas

bagaimana sebuah bentuk budaya bergerak, berubah, dan digunakan kembali untuk membentuk sebuah identitas yang baru. Hasil penelitian membuktikan

(27)

Terdapat perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu pada penggunaan teori. penulis disini menggunakan teori semiotik Rolland Barthes,

sedangkan yang digunakan dipenelitian saudari Nadya Nurfadilah Delima adalah teori transculturalPennycook.

Kedua, Analisis Semiotik makna Motivasi pada Lirik Lagu Laskar

Pelangi Karya Nidji oleh Rahmat Hidayat pada tahun 2014 yang menggunakan teori analisis semiotik Ferdinand De Saussure. Dalam teori Sausure, dijelaskan

bahwa tanda memiliki unsur yang saling berhubungan, yaitu penanda (signifier), dan petanda (signified). Proses ini menghubungkan antara lirik lagu dengan

dunia eksternal yang sesungguhnya.

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan adanya makna motivasi dalam lirik lagu Laskar Pelangi. Motivasi yang terkandung pada lagu ini sangat kuat,

karena didalamnya banyak terdapat kata-kata yang sifatnya sangat membangun. Kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis dengan

menggunakan teori Semiotika Ferdinand De Sausurre, teori ini lebih fokus kepada tanda itu sendiri.

Dalam pemelitiannya, penulis membuat interpretasi dengan membagi

keseluruhan isi lagu menjadi beberapa bait, selanjutnya dilakukan analisis semiotic Sausurre per bait untuk dapat diambil makna nya.

(28)

Sausurre, sedangkan yang digunakan penulis adalah teknik analisis semiotik Rolland Barthess.

Ketiga, adalah penelitian yang dilakukan oleh Aldino Agusta Walad yang berjudul Pemaknaan Lirik Lagu Imagine (Studi Analisis Semiotika Pemaknaan Lirik Lagu Imagine yang Dipopulerkan oleh John Lennon).

Pemelitian ini focus pada analisis semiotic yang bersifat kualitatif, dengan menggunakan paradigma konstruktivis sebagai pendekatan. Pemeliti

menggunakan Teori Semiotik Rolland Barthess, yaitu dengan memaknai secara denotatif dan konotatif yang akhirnya menjadi sebuah mitos.

Dalam penelititan ini dapat diambil kesimpulan yaitu tentang apa makna dibalik lagu Imagine. Didalamnya terdapat lirik yang kuat dalam menolak peperangan antara Amerika dengan Vietnam, tidak hanya untuk menyindir

perang pada saat itu saja, namun lebih menegaskan pentingnya perdamaian kepada dunia. Pendengar diajak masuk kepada pemikiran John Lennon, hanya

sekedar membayangkan, karena sangat mudah membayangkan bahwa kekerasan tidak menyelesaikan masalah.

Perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah objek

yang diteliti. Objek yang diteliti disini adalah beberapa lagu pop mancanegara dan dalam negeri yang mengandung makna ke-Tuhanan.

(29)

Indonesia dan manca negara serta lagu-lagu yang populer, tidak asing, dan sangat sering dikonsumsi dan didengarkan kita semua.

2.2 LANDASAN TEORI

a. Representasi

Sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini, maka akan ditegaskan terlebih dahulu istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini.

Representasi adalah menafsirkan segala macam tanda, termasuk simbol, yang diciptakan oleh orang lain, serta tanda alami yang mungkin

timbul dari tumbuhan, hewan atau benda anorganik (Kenney, 2005:99). Dapat diambil kesimpulan bahwa representasi adalah suatu proses penangkapan objek oleh panca indera manusia yang masuk dan diproses

oleh otak manusia yang hasilnya adalah ide dan konsep, yang nantinya diungkapkan dan disampaikan kembali melalui bahasa.

Representasi adalah sebuah cara memaknai sesuatu yang diberikan pada benda melalui tanda-tanda atau simbol untuk menampilkan ulang sesuatu(Kenney, 2005:99). Representasi mencoba

menampilkan kembali apa yang sudah ada di dalam pikiran manusia melalui simbol-simbol visual ataupun audio. Representasi bisa

(30)

Dalam kasus lirik lagu sebagai representasi ke-Tuhanan, lirik lagu tidak hanya mengkonstruksikan nilai-nilai budaya dan agama

tertentu di dalamnya, tapi juga tentang bagaimana nilai-nilai tadi diproduksi dan bagaimana nilai itu dikonsumsi oleh masyarakat yang mendengarkan musik tersebut. Akan ada proses pertukaran kode-kode

kebudayaan dalam tindakan mendengarkan lagu sebagai representasi budaya.

Hubungan tanda dan makna adalah bidang kajian dari representasi. Karena adanya pemaknaan baru terhadap sesuatu, konsep

representasi pun bisa berubah-ubah. Representasi berubah-ubah akibat makna yang juga berubah-ubah. Representasi merupakan proses dinamis yang terus berkembang seiring dengan berkembangnya kemampuan

intelektual manusia sendiri yang juga terus bergerak dan berubah.

Representasi merupakan suatu proses usaha konstruksi karena

pandangan-pandangan baru yang menghasilkan pemaknaan baru juga merupakan hasil pertumbuhan konstruksi pemikiran manusia melalui representasi makna diproduksi dan dikonstruksi. Ini menjadi proses

penandaan,yang membuat suatu hal bermakna sesuatu(Kenney, 2005:115).

b. Analisis Semiotik

Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan social

(31)

yang disebut ‘tanda’. Dengan demikian semiotic mempelajari hakikat

tentang keberadaan suatu tanda(Sobur, 2012:87).

Secara Etimologis, menurut Umberto Eco, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti ‘tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang

terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain(Sobur, 2012:95).

Menurut Morris, Semiotik adalah ilmu mengenai tanda, baik itu bersifat manusiawi maupun hewani, berhubungan dengan suatu Bahasa

tertentu atau tidak, mengandung unsur kebenaran atau kekeliruan, bersifat sesuai atau tidak sesuai, bersifat wajar atau mengandung unsur yang dibuat buat(Trabaut, 1996:3)

Semiotik dapat dikaji dengan menggunakan beberapa media. Bahasa adalah salah satu media untuk mengkaji semiotik. Semiotik

sebagai teori umum mengenai tanda-tanda Bahasa. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, semiotik tidak meneliti hal-hal yang bersifat konkrit dalam suatu Bahasa tertentu, melainkan meneliti ilmu bahasa secara

umum dan luas.

Klaus-Buhr berpendapat, pada akhirnya pengetahuan merupakan

suatu yang bersifat social dengan syarat media yang digunakan dalam tukar menukar informasi, dan lain sebagainya dapat ditentukan secara bebas. Media yang dimaksudkan disini adalah tanda

(32)

c. Analisis Semiotik Rolland Barthess

Rolland Barthes adalah salah satu tokoh semiotik, orang yang menerapkan teori-teori dari Ferdinand De Saussure dalam dunia sosial budaya dan tekstual. Teori-teori dari Sausure bersifat abstrak, dan

kemudian dikembangkan oleh Barthes dalam konteks-konteks realatau nyata. Tulisan-tulisan dari Rolland Barthes hanya berupa kumpulan

essay tentang komentar dia dalam menanggapi isu-isu yang merebak pada jamannya.

Pada salah satu artikel terkenalnya yang berjudul Mitologi, Rolland barthes menyatakan bahwa barang-barang seperti pakaian, mobil, makanan, gaya, film dan musik yang ada pada saat ini tak lain hanyalah

sebagai tanda. Kita hidup di satu dunia yang penuh dengan tanda yang selalu kita baca dan kita interpretasikan. Makna yang kita produksi dari

tanda-tanda tersebut dibentuk oleh budaya.

Dalam buku Mitologi, Barthes juga menjelaskan bahwa ada dua proses pemaknaan terhadap sesuatu, yaitu tingkat pemaknaan Denotasi,

yang biasa kita sebut dengan makna yang tersurat atau makna yang sudah jelas, apa adanya sesuai kata katanya, dipahami langsung dan pasti, dan

(33)

Dalam video kajian mingguannya, Dr. Ustadz Fahruddin Faiz memberikan analogi contoh pemaknaan denotasi dan konotasi ,

contohnya adalah warna merah, yang dapat langsung kita tangkap sebuah warna merah, namun konotasinya mungkin bisa berarti berhenti, atau darah. Konotasi mengandung makna yang tidak langsung bisa

diketahui dari teksnya.

Dalam buku Mitologi, Barthes menjelaskan bahwa dari dua proses

tingkatan pemaknaan diatas maka akan muncul sebuah mitos. Mitos merupakan suatu cara pemberian arti, didalamnya tentu ada sebuah

pesan yang disampaikan. Misalnya, sebuah pohon yang besar, katakanlah itu pohon beringin, sering kita jumpai mitos terhadapnya.

Masyarakat menjelaskan objek pohon beringin secara sakral, suci

dan terkesan mistis, ini adalah pandangan denotasinya. Namun apabila diteliti, dapat kita temukan makna konotasinya adalah kehidupan,

manusia tidak dapat hidup tanpa lingkungan yang lestari, pohon sebagai makhluk yang menghasilkan oksigen dan dapat mencegah banjir.

Maka dari itu dibeberapa tempat, pohon diberi makna sacral dan

mistis, agar dapat terjaga dari kepunahan, lebih tepatnya pemberian mitos ini untuk konservasi alam.Seperti itulah tingkat pemaknaan

(34)

Prof. Dr. Fahrudin Faiz dalam video kajian semiotic yang diupload di youtube, menyampaikan sebuah teori makna yang terkenal dari

Rolland Barthes, salah satu diantaranya adalah teori The Death of The

Author “It is language which speaks, not the author”, yang di dalamnya

memahami suatu karya bersifat independent atau bebas tergantung pada

pembaca, bukan dari penulis. Ketika sebuah teks lahir, maka saat itu juga pengarangnya telah mati. Kunci penafsiran terdapat pada pembaca,

ketika kita membaca teks, maka kita tidak sedang membaca maksud dari pengarangnya, namun membaca teksnya dan kita yang menafsirkan

dengan versi kita. Makna bersifat multiplicity of meaning, satu teks dengan banyak makna. Prof. Dr. Fahruddin Faiz menambahkan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan teks bukan diartikan atau

diterjemahkan, namun ditafsirkan dan diuraikan, dan hasilnya selalu versi pembaca,dan sesuai kapasitas masing-masing, setiap pembaca

mempunyai konotasi-konotasi sendiri dan cenderung berbeda.

Dengan metode analisis Rolland Barthes tersebut, kita dapat mengambil makna terhadap sesuatu lebih dalam dan juga bisa bertindak

bijaksana dalam menghadapi mitos dan realitas kehidupan nyata.

Metode analisis semiotic Rolland Barthes dapat dikaji dengan

konsep-konsep :

(35)

3. Mitos

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1JENIS PENELITIAN

(36)

penelitian ini. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll (Moleong, 2009;6). Adapun teknik analisis yang digunakan di penelitian ini adalah teknik analisis semiotik. Analisis semiotic berusaha menjelaskan jalinan tanda atau ilmu

tentang tanda secara sistematik menjelaskan esensi, ciri-ciri, dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikasi yang menyertainya (Sobur, 2013;17).

Pada beberapa penelitian yang mengkaji komunikasi, khususnya komunikasi yang mengarah kepada source dan receiver atau biasa kita sebut

dengan sumber dan penerimaan pesan, kita dapat menggunakan metode analisis semiotik.

Penelitian ini sangat mengandalkan skill atau kemampuan peneliti

dalam menafsirkan bentuk struktur teks dan tanda-tanda yang disatukan dengan nilai budaya dan spiritual, sehingga penelitian ini dikategorikan dalam

penelitian interpretatif dan subjektif.

Penelitian ini terdiri dari empat tahap. Tahap pertama adalah observasi

data, yaitu dengan cara mencari data primer yang berbentuk teks lagu yang sesuai dengan topik masalah dipenelitian ini. Selanjutnya tahap kedua, penulis

mencari buku-buku dan sumber terkait seperti artikel dan juga informasi dari penelusuran internet yang berhubungan dengan objek-objek penelitian. Yang ketiga, penulis mengumpulkan data-data yang diperoleh dari hasil observasi

(37)

Rolland Barthes untuk mendapatkan makna eksplisit yang lebih mendalam. Dan pada akhirnya akan ditarik kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil

analisis semiotic tersebut.

Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menginterpretasi makna dari beberapa lagu pop yang cukup terkenal dari dalam maupun luar negeri, diantaranya adalah lagu dari Koesplus yang berjudul “Andaikan Kau Datang”,

“Sebelum Cahaya” dari Band Letto, kemudian “Rahasia” sebuah tembang

populer dari Payung Teduh, serta dua lagu dari luar negeri yang berjudul “Sailing” dari Rod Stewart dan “Father and Son” dari Yusuf IslamCat Steven.

Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis semiotik, yaitu analisis yang berdasarkan pada tingkat kepekaan suatu metode analisis semiotik terhadap makna tanda-tanda atau simbol yang sesuai dengan

objek yang dianalisis.

Analisis semiotik dilakukan setelah semua data terkumpul. Data yang sudah terkumpul diinterpretasikan secara menyeluruh. Interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan

luas terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang

relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari lapangan(Moloeng.2009;151).

Analisis semiotik Rolland Barthes adalah teknik Analisis data yang

(38)

penandaan semiotik yang dikembangkan oleh Rolland Barthes, melalui dua tingkatan tersebut kita dapat mengambil makna eksplisit untuk memahami

konstruksi pesan yang terdapat dalam lirik lagu.

3.2FOKUS PENELITIAN

Objek di dalam penelitian ini adalah lagu dan hasil karya dari beberapa musisi Indonesia dan manca negara, diantaranya adalah lagu dari Band KoesPlus yang berjudul “Andaikan Kau Datang”, lalu sebuah karya ciptaan

Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe Letto dengan judul “Sebelum

Cahaya”, kemudian lagu ciptaan Muhammad Istiqomah Djamad yang kerap

disapa Bang Is, mantan vokalis sekaligus pencipta lagu lagu Band Payung Teduh yang berjudul “Rahasia”, setelah itu adalah lagu manca negara yang

pernah populer di tahun 80-an yaitu lagu yang berjudul “Sailing” yang

diciptakan dan dinyanyikan oleh Rod Stewart, dan yang terakhir adalah lagu

ciptaan penyanyi terkenal, Cat Steven yang sekarang menjadi mualaf dan mengubah namanya menjadi Yusuf Islam, dengan lagunya yang berjudul “Father and Son”. Sedangkan subjek dari penelitian ini adalah nilai-nilai

dakwah yang terkandung dalam lima lagu pop yang telah menjadi objek penelitian.

3.3SUMBER DAN JENIS DATA

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi

(39)

didalam penelitian ini dibagi mejadi dua yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong,2009:112). Data Primer dalam penelitian ini berupa naskah

lirik dari lima lagu yang telah ditegaskan pada fokus penelitian.

Peneliti mengumpulkan lirik-lirik lagu pop yang sudah dipilih

dan meneliti ketepatan liriknya dengan cara mencocokan lirik dengan lagu asli menggunakan metode mendengarkan.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang menjadi bahan penunjang dan pelengkap dalam melakukan suatu analisis. Data sekunder dapat diambil

dari buku-buku, majalah, hasil penelitian, dan karya-karya yang lain yang berkenaan dengan masalah yang akan diteliti baik langsung

maupun tidak langsung (Moleong,2009:113). Data sekunder dalam penelitian ini di antaranya adalah buku-buku, karya ilmiah, internet dan sumber-sumber lain yang ada relevansinya terhadap penelitian ini.

Peneliti memilih referensi dari beberapa buku dan website

sebagai rujukan dan penguat data. Selain mencari data dari

(40)

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Penulis melakukan pencarian lirik pada bagian sampul kaset penyanyi

atau band yang lagunya menjadi objek penelitian, selain itu penulis juga melakukan pencarian lirik dengan cara penjelajahan internet. Setelah kelima lirik lagu terkumpul, penulis melakukan pengecekan ulang lirik dengan cara

mendengarkan lagu-lagu terpilih dan meneliti ketepatan satu persatu lirik nya.

3.5 TEKNIK VALIDITAS DATA

Penelitian ini menggunakan teknik validitas justifikasi dalam

memvalidasi data yang diperoleh, karena hasil perolehan data dikonsultasikan dengan pihak-pihak yang berkompeten dalam bidang yang akan dikaji, dan dinyatakan valid apabila perolehan data sesuai dan disetujui oleh pihak-pihak

tersebut.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil

f. Analisis Semiotik Koes Plus, “ Andaikan Kau Datang”

Lirik Denotasi Konotasi

Terlalu indah

dilupakan

Hal indah yang sayang untuk dilupakan

(41)

nanti akan dipertanggung jawabkan di akhirat Terlalu

sedih

dikenangkan

Sesuatu yang

menyedihkan untuk

diingat

dan meninggalkan seseorang

Raga yang sudah

ditinggalkan oleh jiwa ke akhirat

Perasaan menyesal atas

kehidupan semasa di sayang dari seseorang

Teringat kasih sayang Allah semasa hidup

Setulus

pesanmu kepadaku

Pesan yang masih dingat Teringat akan janji Allah

bahwa nanti diakhirat

semua akan

(42)

Engkau kan menunggu

Seseorang akan

menunggu

Andaikan kau datang kemari

Membayangkan jika seseorang itu datang kembali menagih janji

atas hubungan cinta

Andaikan Allah mulai menanyakan apa saja yang telah diperbuat

semasa hidup

Jawaban apa

yang kan ku beri?

Kebingungan akan

menjawab pertanyaan

Bagaimana menjawab

semua itu karena semasa hidup serasa kurang

Apakah seseorang itu

menemukan jalan untuk kembali menjalin

hubungan

Adakah nanti jalan yang

terang untuk kembali kepada sang pencipta

guna menyatu kembali kepada Allah

Kehidupan akhirat yang

(43)

Seindah serta tulus

cintanya

Seperti indahnya cinta dari seseorang itu

kembali bersatu dengan Sang Maha Pencipta

Allah SWT

Bersinarlah terus sampai

nanti lagu ini ku akhiri

Berharap sinar dari bulan selalu terang hingga

mengakhiri lagu.

g. Analisis Semiotik Payung Teduh, “Rahasia”

Lirik Denotasi Konotasi

Tak ada sore dan

udara menjadi segar

Tidak ada sore hari

dan tidak ada udara segar

Suasana mencekam

yang membuat seseorang menjadi

takut dan gelisah Tak ada gelap lalu

mata enggan menatap

Tidak ada gelap dan

(44)

Tak ada bintang mati butiran pasir terbang

ke langit

Langit terang dan bintang bermunculan,

pasir yang terbawa angin ke langit

Semua pandangan terarah keatas untuk

berusaha mencari sumber kehidupan. suasana remang,

sendirian. yang mengalihkan perhatian.

Keadaan fatamorgana,

kenikmatan yang

berkebalikan.

Untuk itu semua aku mencarimu

Ingin mengungkap rahasia

Namun aku tetap terus mencari Allah

Berikan tanganmu jabat jemariku

Meminta uluran tangan dan dijabat

jari jemarinya

Berikanlah

pertolongan Mu,

gapailah diriku yang hilang arah ini.

Yang kau tinggalkan

hanya harum tubuhmu

Yang ditinggalkan

hanya sisa bau harum

Kebingungan karena

(45)

diberikan, bukan wujud nyata dari

Allah.

Berikan suaramu balas semua bisikankuMemanggil

namamu

Meminta timbal balik atas bisikan yang memanggil nama

Kabulkanlah setiap

doaku yang

Apabila tidak

membalas bisikan aku akan berteriak

Atau Allah ingin aku

berusaha lebih keras lagi

Agar seluruh ruangan ini bergetar

oleh suaraku

Agar ruangan ini bergetar karena

kencangnya suaraku

Agar semua orang mengikuti usahaku

dalam mencari-Mu

h. Analisis Semiotik Letto, “Sebelum Cahaya”

Lirik Denotasi Konotasi

ku teringat hati yang bertabur

mimpi

Seseorang yang ingat kepada hati yang penuh

dengan mimpi dan cita cita

Allah melihat hidup manusia di dunia

sedang mengalami kesulitan dan berbagai macam masalah

kehidupan, Allah kemana kau

pergi cinta

(46)

perjalanan sunyi engkau tempuh

sendiri

Perjalanan yang sepi dan sendirian

berpesan kepada manusia agar selalu

berusaha.

kuatkanlah hati cinta

Meminta kepada cintanya agar kuat hatinya embun pagi yang selalu

muncul sebelum cahaya matahari terbit

Sesungguhnya kesetiaan janji Allah

kekal, tidak peduli semenderita apapun keadaan manusia,

Allah sudah menyertakan

kemudahan di setiap kesukaran hidup angina sepoi yang

seakan membelai wajah

kekuatan hati yang berpegang

janji

Hati yang kuat yang terkait dengan janji,

Allah berjanji kepada manusia bahwa Dia

(47)

genggamlah tanganku cinta

seruan untuk saling menggenggam tangan

dari hidup manusia, karena Allah Maha

Besar, dan kekuatan hati yang berlandaskan iman kepada Allah

akan memperkuat

menemani dan tidak pernah meninggalkan

pergi seseorang

i. Analisis Semiotik Rod Stewart, “Sailing

Lirik Terjemahan Denotasi Konotasi

I am

Seseorang yang berlayar,

mengarungi

lautan,dan badai

angin untuk menuju ke suatu tempat.

Seseorang yang mengarungi

kehidupan

bersusah payah

(48)

sea untuk mendekat

kepada Tuhan. dalam perjalanan hidupnya dia

sadar dia akan kembali lagi pada

Tuhan

Seseorang yang

terbang seperti burung melewati

langit – langit dana wan untuk menuju

suatu tempat.

Perjalanan hidup

seseorang

mencari jati diri,

melewati segala cara dan berbagai

macam keadaan untuk bisa bertemu dengan

Tuhan dan

terbebas dari

(49)

To be

Seseorang yang

ingin disaksikan bahwa dia menangis

dan serasa mati di tengah malam demi mendekati

seseorang.

Seseorang yang

bertanya kepada Tuhan apakah

Dia mendengar, melihat, dan menyaksikan

usahanya dalam hidup untuk

mencari Tuhan.

We are sailing,

Kita berlayar, kirta berlayar.

Kita berlayar melewati lautan

(50)

we are kita berlayar

melewati badai, untuk

mendekat denganmu, agar bebas.

samudera dan badai angin, untuk

menuju suatu tempat kembali.

didunia ini adalah sebuah

perjalanan, melewati

kesusahan dan

kesukaran dan Ujian dari Tuhan,

agar mendapat ridha dari Tuhan.

Oh Lord,

Seseorang yang mengulang ulang permintaan kepadfa

rajanya, berharap agar dikabulkan

permintaannya.

Semuanya kita lakukan untuk mendekat pada

Tuhan, maka kita harus berusaha

(51)

Oh Lord,

j. Analisis Semiotik Yusuf Islam Cat Steven, “Father and Son

Lirik Terjemahan Denotasi Konotasi

It's not

Santailah Ini bukan lah saat untuk membuat

sebuah perubahan

Janganlah terlalu cepat membuat

keputusan semua masih

(52)

You're

yang harus kamu tau,

Disini ayah lebih tua dari

kamu, tentunya ayah lebih tau.

Find a girl, seorang gadis,

hiduplah yang teratur dan

menikahlah.

Carilah sebuah kedamaian.

(53)

are now,

rasanya seperti itu

tenang ketika menemukan sesuatu yang

baru

Untuk tetap

tenang ketika menemui

masalah dan hal

baru

Untuk tetap

tenang ketika mendapatkan untuk berfikir

semua yang

waktumu untuk berfikir semua

yang sudah kau dapatkan, kau

akan tetap disini besok, tapi mungkin tidak

mimpi-mimpimu

Luangkan waktu sejenak untuk berfikir,

kita adalah keluarga, kamu

akan tetap menjadi

keluarga kami

(54)

tomorrow,

Bagaimana aku bisa

menjelaskan, ketika aku

melakukannya dia berpaling lagi, ini selalu

seperti itu, kisah lama yang sama

Sang anak sulit

dia merasa jauh, dan kadang juga

merasa dekat. berbicara aku diminta untuk

mendengarka n

Dari sejak aku bisa berbicara

aku hanya

diperintah untuk mendengarkan

aku dapat berfikir sendiri namun aku

(55)

ordered to listen

melakukan apa

yang ada

aku harus pergi

Dan kini aku

waktunya untuk

membuat perubahan, duduklah dan

santailah

Janganlah terlalu cepat

membuat

adalah karena kamu smasih muda, masih

bnyak yang

Salahmu adalah

karena kamu smasih muda, masih bnyak

Disini ayah

(56)

There's so

yang harus kamu lalui

Carilah seorang gadis,

menetaplah, kalua kamu ingin

kamu bisa

menikahinya.

Carilah sebuah kedamaian. tua tapi bahagia

Ayah adalah contoh dari

kebahagiaan dengan

keyakinan ayah

saat ini. menahan semua

yang aku

rasakandidalam hati, tapi akan

lebih sakit

Aku sudah lama menahan ini

(57)

knew

tahu, bukan aku

Apabila keyakinan

keluarga benar, itu benar untuk

aku harus pergi

(58)

4.2Pembahasan

a. Koes Plus, “Andaikan Kau Datang”

Sekilas, lirik lagu andaikan kau datang bercerita tentang problema cinta kasih antara pria dan wanita, saat-saat merindu kenangan indah bersama kekasih yang telah meninggalkannya dan harapan agar kakasih hati

tadi segera kembali. Namun, apabila ditelaah lebih lanjut, lagu ini bercerita tentang keresahan hati seorang Tony Koeswoyo, pencipta lagu tersebut

dalam masa-masa sakitnya yang merasakan resah dan gelisah memikirkan bagaiumana kalau nanti waktunya telah tiba , Tuhan akan memanggilnya.

Almarhum Tonny Koeswoyo berpesan dalam lagu ini bagaimana kita menghadapi kematian, bila saatnya tiba. Siap tidak siap, itulah yang harus dihadapi. Semua yang kita alami semasa kita hidup, akan terlalu indah

untuk dikupakan pun terlalu sedih untuk dikenangkan. Andaikan saat itu tiba, jawaban apa yang akan kita berikan atas pertanyaan ; apa yang telah

kita lakukan selama kehidupan duniawi kita? adakah jalan lurus yang kita tempuh di dunia untuk dapat kembali kepada-Nya dalam Kedamaian? Kehidupan setelahnya yang diharapkan adalah yang almarhum Tony

Koeswoyo gambarkan dengan suasana indah malam bulan prnama, yang penuh dengan cinta-Nya(Yok Koeswoyo, 2016:217).

(59)

Artinya, "tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."

Sesuai dengan pesan Tony Koeswoyo dalam lagu Andaikan Kau

Datang, dia mengajak kita untuk berkelakuan baik semasa hidup untuk bekal nanti diakhirat ketika semua dipertanggungjawabkan, dan bagaimana agar

kita mendapatkan khusnul khotimah.

b. Payung Teduh “Rahasia”

Band Payung teduh banyak digandrungi oleh masyarakat Indonesia sejak band ini mengeluarkan videoklip sekaligus lagu andalannya yang berjudul “AKAD”. Walaupun sebenarnya Payung Teduh sudah mengawali

karir sebagai band indie pada tahun 2007, namun Payung Teduh mulai terkenal di Indonesia tahun 2016. Band ini mengusung aliran folkjazz dan

sering menggabungkan unsur keroncong dalam aransemen lagu mereka. Band ini sanggup menjamah hati masyarakat Indonesia dengan lantunan

lagu-lagu mereka yang bersajak puitis dan kata kata yang indah serta irama lagu yang sangat bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.

Muhammad Istiqomah Jamad yang kerap disapa Bang Is adalah ikon

(60)

vokalis sekaligus pencipta lagu dari banyak lagu Payung Teduh. Beberpa lagu yang terkenal dan membawa nama Payung Teduh melambung

diantaranya adalah, Angin Pujaan Hujan, Resah, Ku Cari Kamu, Rahasia, Akad, dan Tidurlah. Namun, Beberapa saat yang lalu Band ini ditinggalkan oleh sang vokalis, akan tetapi band ini masih eksis hingga sekarang dan

masih mengeluarkan album-album baru.

Rahasia adalah salah satu lagu mereka yang dapat menyihir suasana

hati para pendengarnya, dengan alunan musik yang mendayu, nada – nada yang melayu dan dengan lirik lagu yang sangat puitis dan indah. Saat kita

mendengarkannya , pertama kali yang kita bayangkan adalah seseorang yang sedang merasakan kesepian karena ditinggalkan oleh kekasih hatinya, bisa kita sebut ini adalah masalah romantisme percintaan pria dan wanita.

Namun, apabila kita analisis dengan analisis semiotik, maka kita akan mendapatkan makna yang berbeda dari persepsi awal kita tentang lagu ini.

Pada awal lirik, sang pencipta lagu menuliskan kegelisahannya dalam keadaan yang tidak menentu, digambarkan dengan perumpamaan tidak ada waktu sore lalu udara yang menyesakkan, mata yang enggan

menatap sinar yang menyilaukan, tidak ada bintang, tidak ada fajar, menggambarkan perasaan takut dan gelisah akan keadaan yang sedang

dialaminya dalam kehidupan di dunia ini.

Analisis Dilanjutkan di bagian bridge, dituliskan bahwa harum mawar membunuh bulan, bermaknakan kenikmatan yang ada di dunia ini

(61)

pertanyaan dalam kehidupan itu dituangkan dalam lagu ini, rahasia-rahasia ke-Tuhanan dan petunjuk dari Allah yang di cari-cari oleh umat manusia

apakah harus ditempuh dengan perjalanan pencarian Tuhan dengan cara kita hidup di dunia ini.

Pada bagian refrain , yang biasanya dimanfaatkan oleh para pencipta

lagu sebagai puncak dari curahan perasaan, pencipta lagu melambangkan perasaan takutnya dengan meminta genggaman tangan Allah , yang

bermaksud meminta pertolongan dan petunjuk dari Allah untuk hidupnya.

Namun pada bait selanjutnya dituliskan “yang kau tinggalkan hanya harum

tubuhmu, berikan suaramu pada semua bisikanku, memanggil nama Mu,

atau Kau Ingin aku berteriak sekencang kencangnya, agar seluruh ruangan

ini bergetar oleh suaraku”, Disini terdapat ketidaksesuaian jawaban Allah

atas permintaan manusia, namun ketidak sesuaian itu adalah agar manusia tetap terus mencari dan Tuhan hanya akan memberi petunjuk-petunjuk

rahasia yang mana manusia hanya bisa terus mencari dan mencari ridha dari Allah dalam hidupnya.

Dapat kita dapati nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam lagu ini,

diantaranya adalah seseorang yang mencari rahmat Allah dalam perjalanan hidupnya agar mendapatkan kedamaian dan ampunan dari Allah, yang tidak

lain adalah ajaran untuk mengikuti Al-Quran. Sebuah ayat Al-Quran menjelaskan pula tentang rahmat Allah yang akan didapatkan manusia, yaitu untuk manusia yang berpegang pada Alquran, yaitu didalam Al-Quran surat

(62)







Yang artinya; "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

c. Letto, Sebelum Cahaya

Sebelum Cahaya, sebuah lagu yang diciptakan oleh vokalis band

Letto yaitu Sabrang Mowo Damar Panoeloeh yang kerap disapa Noe, putra dari budayawan besar Indonesia yaitu Emha Ainun Najib.

Band letto berdiri di tahun 2004 di Jogjakarta dengan formasi Noe

sebagai vokalis, Patub sebagai gitaris, Ari pada Bass dan Dedi sebagai drummer. Band ini mengawali karir dengan mengeluarkan album Truth,

Cry, lie pada tahun 2005.

Lagu Sebelum Cahaya ini dapat ditemukan pada album kedua mereka yang rilis di tahun 2007. Sepintas lagu ini bercerita tentang sepasang

(63)

pemaknaan terhadap lagu, antar pendengar satu dengan yang lain sangat bisa terjadi perbedaan. Apabila kita dapat mengambil sudut pandang lain untuk

menganalisis lagu ini, kita akan menemukan makna yang lain yang mungkin lebih dalam. Disini, kita akan menggunakan sudut pandang vertical, yaitu hubungan Tuhan dengan Manusia.

Manusia hidup didunia ini dengan segala aktifitas dan keinginan duniawinya tanpa tau arah kemana tujuannya. Bahkan, manusia sering

mengalami ketidak lapangan dada, baik itu dari segi ekonomi,sosial, dan kesehatan. Hal itu digambarkan pada bait pertama lagu Sebelum Cahaya, “Ku teringat hati, yang bertabur mimpi, kemana kau pergi cinta?

Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri, kuatkanlah hati..cinta..”. Analisis pada bait pertama ini menghasilkan makna, Tuhan melihat hidup

manusia di dunia sedang mengalami kesulitan dan berbagai macam masalah kehidupan, Tuhan berpesan kepada manusia agar selalu berusaha.

“Ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja yang menemanimu

sebelum cahaya..ingatkan engkau kepada angin yang berhembus mesra

yang kan membelaimu cinta”. Lirik ini dapat kita temukan di bagian refrain.

Analisis yang kita lakukan untuk membedah makna yang ada di bagian refrain ini menghasilkan makna, Tuhan sedang berbicara kepada manusia,

(64)

apapun keadaan manusia, Tuhan sudah menyertakan kemudahan di setiap kesukaran hidup manusia.

Tuhan berjanji kepada manusia bahwa Dia tidak akan pernah pergi dari hidup manusia, karena Tuhan Maha Besar, dan kekuatan hati yang

berlandaskan iman kepada Tuhan akan memperkuat hidup manusia. Hal ini disampaikan Noe Letto dalam lirik lanjutan setelah reff, dengan perumpamaan kata “kekuatan hati yang berpegang janji genggamlah

tanganku cinta, ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri,temani hatimu

cinta”.

Dari analisis semiotik diatas, kita dapat mengambil makna bahwa Tuhan sedang berbicara kepada manusia yang sedang mengalami ketidaklapangan dada, dan Tuhan menguatkan manusia dengan berjanji

bahwa Tuhan akan selalu bersama manusia, dan pada intinya Tuhan sudah menyertakan kemudahan disetiap kesukaran hidup manusia.

Janji-janji Allah tersebut sudak dijelaskan pada Quran Surat Al-Isyrah yang berbunyi ;

(65)

Yang Artinya ; Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?. Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu. Yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."

d. Rod Stewart, “Sailing

Rod Stewart, penyayi rock internasional yang bernama asli Roderick

David ”Rod” Stewart berasal dari Inggris. Pelantun lagu “I Don’t Wanna

Talk About It” ini mengawali karir bermusik setelah dia merasa keahlian

bersepak bolanya tidak bisa menghasilkan uang, akhirnya dia memutuskan untuk bernyanyi dan mengamen di beberapa negara seperti Paris dan

Barcelona.

Rod Stewart dikenal sebagai penyanyi solo yang memiliki suara

campuran rock, folk, dan country blues. Lagu yang sukses membawa dirinya ke belantika musik dunia adalah lagunya yang berjudul “Sailing”. Sebuah lagu dengan aliran pop, yang sedang menjadi tren di masa itu dikemasnya

dengan bagus dan menyentuh hati. Alunan lagu yang mendayu dengan lirik yang ajaib yang dapat menyulap persepsi para pendengar dan penikmat

musik, yang sebenarnya menceritakan tentang perjalan hidup manusia dalam mencari Tuhan.

Apabila kita analisis, lagu ini hanya terdiri atas satu bagian, yaitu

(66)

hanya liriknya saja yang berbeda. Pada bait pertama, Stewart menggambarkan kehidupan manusia ini seperti perjalanan kapal yang

berlayar menuju suatu tempat, ditengah-tengah perjalanan pasti kapal melewati rintangan seperti gelombang yang besar dan badai petir. Itulah yang dianalogikan oleh Stewart dalam lagu ini, diperjalanan hidup manusia

dalam mencari Tuhan, pasti menemukan aral dan rintangan bahkan cobaan.

Pada bait kedua, sekali lagi pencipta lagu ini mengumpamakan masa

pencarian Tuhan sangat jauh dan penuh dengan tantangan, dengan kata I’am flying, I’am flying Like a bird Cross the sky, I am flying, Passing high

clouds to be with you to be free”. Kehidupan ini diumpamakan seekor burung yang terbang dilangit, mengarungi langit dan menembus awan-awan, yang bisa diambil makna konotasinya seperti perjalanan hidup seseorang

mencari jati diri, melewati segala cara dan berbagai macam keadaan untuk bisa bertemu dengan Tuhan dan terbebas dari keterikatan duniawi.

“Can you hear me? can you hear me? Through the dark night, far

away. I am dying, forever crying, to be with you, who can say”. Kata-kata

ini dapat kita temukan pada bait ketiga, pada bagian ini Stewart seperti

sedang bertanya kepada seseorang apakah dia mendengarkan atau dapat diartikan apakah Tuhan menyaksikan perjalanan hidupnya, pengorbanannya

dan rintangan yang ditempuhnya, semua dilakukan dalam rangka untuk mencari Tuhan.

Pada bait keempat, Rod Stewart menegaskan makna lirik dengan

(67)

mengartikan bahwa kata “we” yang berarti “kita semua”, adalah kita semua

yang hidup di dunia ini, kita hidup untuk mencari Tuhan. Kita semua

bagaikan orang yang berlayar dan burung terbang yang melewati segala rintangan, yang semata-mata itu hanya untuk Tuhan. Dalam lagu ini Stewart menegaskan bahwa kehidupan kita ini sebenarnya hanya untuk Tuhan.

Pada Klimaks lagu, atau bagian terkahir dari lagu, barulah Stewart membuka rahasia makna lagu Sailing ini dengan menyatakan pengharapan

“oh Lord..to be with you, to be free”. Yang tidak lain maknanya adalah

pengharapan akan ridha dari Tuhan dan bisa kembali nantinya kepada

Tuhan. Dengan kata lain lagu ini bermakna keinginan manusia medapat ridha dari Tuhan.

Didalam lagu ini, dapat kita simpulkan bahwa sang penggubah lagu

menceritakan perjalanan hidupnya dalam mencari kedamaian dan mencari jalan menuju jalan Allah. Sangatlah sesuai dengan Quran surat

Al-Fatihah ayat 6 yang berbunyi :



















Yang Artinya, "Tunjukanlah Kami jalan yang lurus.".

Jalan yang lurus adalah jalan yang dikehendaki oleh Allah. Maka, dalam setiap beribadah sholat, umat muslim diwajibkan membaca Al-Fatihah di setiap rakaat. Surat Al-Fatihah memposisikan manusia sebagai

(68)

benar kecuali Allah, maka dari itu manusia harus mencari dan meminta petunjuk jalan yang lurus kepada Allah lewat doa dalam surat Al-Fatihah

disetiap sholatnya.

e. Yusuf Islam Cat Steven “Father and Son

Para penggemar musik pada era 1970-an tentunya akan sangat mengenal sosok musisi terkenal yang bernama Cat Stevens, Musisi

legendaris asal Inggris ini sangat terkenal pada saat itu dengan lagu-lagu andalannya seperti Morning Has Broken, Wild World, dan Father and Son.

Namun, siapa sangka dia pernah mengalami near-death experience yang membuatnya belajar tentang Islam dan memeluk agama Islam. Dia menjadi

mualaf pada tahun 1977, dan sempat menggegerkan publik dengan kemundurannya dari dunia musik.

Kisah sejarahnya menjadi mualaaf cukup menarik, ketika dia sedang

berlayar di perairan Malibu, California, ia hampir saja tenggelam dan keadaan saat itu dia sangat dekat dengan kematian. Di saat genting seperti

itu Cat Stevens berdoa pada Tuhan agar dia selamat dan berjanji kepada Tuhan bila dia diberi kesempatan hidup dia akan bekerja untuk Tuhan. Singkat cerita, dia selamat dari kejadian itu, dan dari kejadian itu ia semakin

(69)

mushaf Al Quran. Dari Al Quran yang dia pelajari, Cat Steven memutuskan untuk memeluk agama Islam, Agama yang bisa membuat dirinya dekat

dengan Tuhan. Sejak saat itu dia mengubah namanya menjadi Yusuf Islam.

Father and Son adalah salah satu lagu hits nya pada waku itu, dan

masih terkenal juga sampai sekarang. Lagu ini sangat diterima oleh masyarakat pada saat itu, karena lagu ini mengambil tema percakapan atara seorang ayah dan anaknya, yang lazim terjadi dikehidupan nyata ketika

seorang ayah menasihati anaknya. Ada beberapa interpretasi orang-orang tentang lagu ini, ada yang mengartikan lagu ini adalah tentang nasihat

seorang ayah kepada sang anak, ada juga yang mengaitkan dengan peristiwa perang Vietnam melawan Amerika Serikat yang pada saat itu anak-anak banyak yang meminta izin ayahnya untuk menjadi tentara dan ikut berperang

dan lagu ini mewakili perasaan para ayah.

Namun di penelitian ini agak sedikit berbeda interpretasi, penulis

memilih sudut pandang yang berbeda untuk mengkaji lagu ini. Penulis memaknai lagu ini adalah tentang percakapan antara Cat stevens dan ayah nya ketika dia akan berpindah agama Islam. Tentunya banyak sekali

pertentangan dari ayahnya.

Dapat kita lihat di bait pertama dan kedua, yang berisi tentang nasihat

(70)

relax, take it easy, you're still young, that's your fault, there's so much you

have to know. Find a girl, settle down, and if you want you can marry. Look

at me, I am old, but I'm happy. I was once like you are now, and I know that

it's not easy to be calm when you've found something going on. But take your

time, think a lot Why, think of everything you've got. For you will still be

here tomorrow, but your dreams may not “. Kata-kata ini merujuk kepada

rayuan agar Cat Stevens tidak terburu-buru untuk merubah keyakinannya.

Dengan menunjukan kedewasaan seorang ayah, sang ayah berharap agar Cat Stevens bisa memikirkan kembali keputusannya.

Namun, pada bait ketiga terlihat penolakan dari diri Cat Stevens atas rayuan ayahnya. Cat lebih memilih untuk mempertahankan kemauannya, Dia mempunyai ideologi sendiri tentang ke-Tuhanan, sejak masa dia

mencari Tuhan hingga saat dia menemukan Islam, dia merasa dia juga mempunyai hak yang sama untuk mengambil keputusan. Dia

menyiratkannya dalam kalimat “ How can I try to explain, cause when I do

he turns away again It's always been the same, same old story. From the

moment I could talk I was ordered to listen. Now there's a way and I know

that I have to go away.I know I have to go”.

Sekali lagi dalam bait ke empat, sang ayah kembali membujuk

Stevens untuk memikirkan kembali keputusannya. Namun, Steven tetap pada pendiriannya dan bahkan berkata “ If they were right, I'd agree, but it's

(71)

ini adalah apabila keyakinan keluarga benar, itu benar untuk kalian , bukan untukku.

Dalam lagu ini, peran sang anak yang diinterpretasikan oleh penulis dia adalah Cat Steven sendiri yang membulatkan tekad untuk memeluk agama Islam, bersikeras untuk mempertahankan keputusannya walaupun

telah dirayu dan dibujuk oleh sang ayah, kita bisa merasakan hal itu di bagian

verse kedua tepatnya setelah reff pertama, ditandai dengan suara sang anak

yang ada dilatar belakang yang mengatakan “Away, Away, Away,I know I

have to Make this decision alone, no”, lalu pada bagian akhir ketika sang

anak mengutarakan pendapatnya, lagi-lagi ada suara dilatar belakang yang dikatakan oleh sang ayah “Stay Stay Stay, Why must you go and Make this

decision alone?”, kedua pembicaraan ini menyimpulkan bahwa Cat Stevens

bersikeras untuk menentukan pilihan hidupnya sendiri namun sang ayah ingin sang anak untuk tetap bertahan. Lagu ini diciptakan oleh Cat Stevens

untuk mengenang perjalanan spiritual dan mengenang nasihat dari ayahnya. Tekad bulat Cat Stevens untuk meyakini agama islam merujuk pada ayat Al-Quran pada surat Al-Imran ayat 19 dan 83, yang berbunyi;

(72)

yang berarti ; "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya."









































Referensi

Dokumen terkait