• Tidak ada hasil yang ditemukan

SELAMAT DATANG DI KOTA BANDUNG - Repository IPDN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SELAMAT DATANG DI KOTA BANDUNG - Repository IPDN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

(2)
(3)
(4)
(5)

 Nama : Dr.Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP,

M.Si

 Lahir : Jambi, 4 Maret 1977

 NIP : 19770304 1995 11 1 001

 Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)  Pangkat : Pembina Tk. I (IV/b)

 Instansi : Kampus IPDN Jatinangor

 Alamat : Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung

(6)
(7)

Deskripsi Singkat

Paradigma kebijakan pelayanan publik di era otonomi daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, adalah dalam kerangka mewujudkan kepemerintahan yg baik (good governance). Pelayanan publik mencakup penyelenggaraan public good

dan public regulation. Publik Good, berkaitan dengan penyediaan infrastruktur, barang dan jasa, termasuk pelayanan dasar atau inti (core public services) yang menjadi tugas dan fungsi utama pemerintah pusat/

pemerintah daerah.

(8)

INDIKATOR KEBERHASILAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta diharapkan dapat:

1. Memahami perubahan paradigma rule govern-ment dan paradigma good governance arah kebijakan peraturan perundangan dan perubahan

paradigma kebijakan pelayanan publik di era otonomi daerah serta pola penyelenggaraan pelayanan publik;

2. Mengambil langkah kebijakan operasional dan mengarahkan staf melaksanakan kebijakan pelayanan publik dan memperbaiki kualitas pelayanan publik.

(9)

PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/ 11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Administrasi Pemerintahan.

(10)
(11)

Memberikan pedoman bagi seluruh Kementerian/Lembaga/

PemerintahDaerah dalam

mengidentifikasi, merumuskan,

menyusun, mengembangkan,

(12)

Setiap Kementrian/Lembaga/Pemda,

memiliki SOP Administrasi

Pemerintahan sampai unit terkecil;

Penyempurnaan proses

penyelenggaraan pemerintahan;

(13)

PENGERTIAN SOP

(14)

1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.

2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas.

3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksa-naan tugas dan tanggungjawab individual pegawai dan organisasi secara keseluruhan.

(15)

5.Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.

6.Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai cara konkrit untuk memperbaiki kinerja

serta membantu mengevaluasi

usaha yang telah dilakukan.

7.Memastikan pelaksanaan tugas

penye-lenggaraan pemerintahan

(16)

8. Memberikan informasi mengenai kualifi-kasi kompetensi yang harus

dikuasai oleh pegawai dalam

melaksanakan tugasnya.

9. Memberikan informasi bagi upaya pe-ningkatan kompetensi pegawai.

10. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikul oleh

seorang pegawai dalam

(17)

1.Kemudahan dan kejelasan. 2.Efisiensi dan efektivitas.

3.Keselarasan. 4.Keterukuran. 5.Dinamis.

6.Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayani).

(18)

1.Konsisten. 2.Komitmen.

3.Perbaikan berkelanjutan. 4.Mengikat.

5.Seluruh unsur memiliki peran penting.

(19)

SOP melingkupi seluruh proses

penyelenggaraan administrasi

pemerin-tahan termasuk pemberian pelayanan baik pelayanan internal

maupun eksternal organisasi

pemerintah yang dilaksanakan oleh

(20)

SOP TEKNIS

SOP teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain.

SOP ADMINISTRATIF

(21)

1. Langkah sederhana (Simple Steps)

Simple steps dapat digunakan jika prosedur yang akan disusun hanya memuat sedikit kegiatan dan memerlukan sedikit keputusan. 2. Tahapan berurutan (Hierarchical Steps) Format ini merupakan pengembangan dari

(22)

3. Grafik (Graphic)

Jika prosedur yang disusun menghendaki kegiatan yang panjang dan spesifik, maka format ini dapat dipakai. Dalam format ini proses yang panjang tersebut dijabarkan ke dalam sub-subproses yang lebih pendek yang hanya berisi beberapa langkah.

4. Diagram Alir (Flowcharts)

(23)
(24)

1. IDENTITAS SOP

a. Halaman Judul/Cover:

1)Judul

2) Instansi/Satuan Kerja 3) Tahun pembuatan

4) Informasi lain yang diperlukan/alamat instansi

b. Lembar Pengesahan Dokumen SOP c. Daftar isi.

(25)

a. Nama SOP, nama prosedur kerja yang di SOP kan; b. Satuan kerja/unit kerja;

c. Nomor, nomor prosedur kerja yang di SOP-kan;

d. Tanggal pembuatan, tnggal pertama kali SOP dibuat; e. Tanggal revisi, tanggal SOP direvisi;

f. Tanggal efektif, tanggal mulai diberlakukan; g. Pengesahan oleh pejabat yang berwenang; h. Dasar hukum;

i. Keterkaitan, keterkaitan dengan standar kerja yg lain; j. Peringatan;

k. Kualifikasi personel;

(26)

a. Nomor; b. Aktivitas;

c. Pelaksana/aktor;

d. Mutu baku berupa:

- Kelengkapan; - Waktu;

- Output;

(27)
(28)
(29)

A. PERSIAPAN PENYUSUNAN SOP 1. MEMBENTUK TIM DAN KELENGKAPAN

(30)

2. MEMBERIKAN PELATIHAN BAGI ANGGOTA TIM

Agar tim dapat melakukan tugasnya dengan baik, maka seluruh anggota tim harus memperoleh pembekalan yang cukup tentang bagaimana menyusun SOP. Petunjuk pelaksanaan penyusunan SOP ini menjadi panduan bagi anggota tim dalam melaksanakan tugasnya.

3. SOSIALISASI SOP KE SELURUH UNIT

(31)

Penilaian kebutuhan adalah proses awal penyusunan SOP yang dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan SOP yang akan disusun.

Bagi organisasi yang sudah memiliki SOP, maka tahapan ini merupakan tahapan untuk melihat kembali SOP yang sudah dimilikinya dan mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan.

(32)

Pengembangan SOP pada dasarnya meliputi lima tahapan proses kegiatan secara berurutan yang dapat dirinci sebagai berikut:

1. PENGUMPULAN INFORMASI DAN INDENTIFIKASI ALTERNATIF

Tim dalam mengembangkan SOP setelah melakukan penilaian kebutuhan (need assessment) adalah mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun SOP. Identifikasi informasi dapat dilakukan dengan teknik pengumpulan data seperti

(33)

Setelah berbagai informasi terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap alternatif-alternatif prose-dur yang berhasil diidentifikasi untuk dibuatkan standarnya. Prinsip-prinsip penyusunan SOP sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat digunakan sebagai acuan untuk menen-tukan mana alternatif prosedur yang akan dipilih untuk distandarkan, yaitu:

a.Kemudahan dan kejelasan. b.Efisiensi dan efektivitas. c.Keselarasan.

d.Keterukuran. e.Dinamis.

f.Berorientasi pada pengguna/mereka yang dilayani. g.Kepatuhan hukum.

(34)

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan SOP, antara lain:

a. Tipe SOP

Sebagaimana dibahas pada bab sebelumnya, terdapat dua tipe SOP yang dapat digunakan, yaitu technical SOP (Teknis) atau administrative SOP (Administratif).

b. Format SOP

(35)

c. Tingkatan kerincian/detail

Jenis pekerjaan akan memberikan pengaruh pada tingkatan kerincian SOP yang akan dibuat.

d. Prinsip-prinsip penyusunan SOP

SOP harus dirumuskan dengan memenuhi prinsip-prinsip sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya, yaitu : Kemudahan dan kejelasan; Efisiensi dan efektivitas.; Keselarasan; Keterukuran; Dinamis; Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayani); Kepatuhan hukum; dan Kepastian hukum.

e.Anatomi SOP dan pendokumentasian SOP,

(36)

Untuk memperoleh SOP yang memenuhi

aspek-aspek sebagaimana telah

diuraikan di atas, SOP yang dirumuskan oleh tim SOP harus melalui tahapan pengujian dan riviu.

(37)

Proses pengesahan dokumen SOP, merupakan tindakan pengambilan keputusan oleh pimpinan Kementrian/Lembaga/Pemda.

Efektivitas kerja tim sangat tergantung dari tingkat keterlibatan pimpinan. Keterlibatan pimpinan dalam membenkan arahan kepada tim sejak permulaan tim dibentuk, akan sangat memudah-kan proses pengesahan. Jika keterlibatan pimpinan sangat terbatas, maka tim harus secara aktif memberikan informasi

kemajuan sampai akhirnya informasi

(38)

Penerapan SOP dalam praktek penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi merupakan langkah selanjutnya pada siklus SOP setelah pengem-bangan SOP yang menghasilkan rumusan SOP dimana secara formal ditetapkan oleh pihak pimpinan organisasi.

Penerapan SOP meliputi tahapan-tahapan

sistematis dimulai dari langkah

memperkenalkan SOP sampai pada

(39)

Monitoring

Sebagai bagian dari proses dalam penerapan SOP, organisasi harus mempersiapkan sebuah mekanisme monitoring kinerja dan memastikan bahwa SOP telah dilaksanakan dengan baik.

(40)

Evaluasi

SOP secara substansial akan membantu organisasi menjadi lebih produktif. Dengan adanya SOP ini, maka organisasi telah melakukan sebuah komitmen jangka panjang dalam rangka membangun sebuah organisasi menjadi lebih efektif dan kohesif.

(41)
(42)
(43)
(44)

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sofyan (2011) menyatakan bahwa rendahnya prestasi belajar adalah salah satu akibat dari rendahnya kemampuan pemecahan

Beberapa upaya telah dilakukan agar dapat mereduksi kadar H 2 S, antara lain yang berjudul Purwarupa Pemantau Gas Hidrogen Sulfida Dalam Ruang Industri

di dalam filsafat eksistensialisme, ungkapan eksistensi mempunyai arti yang khusus: Eksistensi adalah cara manusia berada di dalam dunia.. Cara manusia berada di

Rata-rata indeks gain yang diperoleh siswa kelas eksperimen kemampuan berpikir kreatif sebesar 61,32 artinya mempunyai peningkata yang tergolong cukup efektif sedangkan pada

Hal itu terbukti dari Data Monografi Desa dan Kelurahan Sepanjang yang menunjukkan penurunan jumlah petani dari tahun ke tahun misalkan saja ditahun 2010 petani Desa

Hal ini didukung oleh pernyataan Jesse (2001) bahwa perbedaan seks di alam dalam hubungan lebar karapas dengan berat tubuh pada kepiting Cancer porteri, lebih disebabkan oleh

a) Tahu (know), yaitu tingkat pengetahuan yang paling rendah, di sini individu mengetahui tentang apakah rokok itu dan apa yang telah dipelajari

Keempat , dengan mencuatnya fenomena kebangkitan agama ( religious revival ) kaum waria Yogyakarta melalui eksistensi Pesantren Waria, maka perlu adanya respon