30 Juni 2009 30 Juni 2008 Catatan Kurs Rp 10.225,- Kurs Rp 9.225,-
Rp Rp
ASET
Kas dan setara kas 2e,3,33 89.983.433.169 88.204.227.057
Piutang usaha kepada pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 2.612.776.332 tahun 2009 dan 2g,4 8.682.238.233 46.530.452.344
Rp 2.016.706.814 tahun 2008
Piutang lain-lain 2g,5 37.204.634.607 37.196.154.174
Persediaan 2h 866.125.949 898.248.631
Biaya dibayar di muka 2i 1.675.603.190 1.339.014.766
Pajak dibayar di muka 6 1.953.000.925 1.478.138.109
Uang muka 7 23.128.539.179 24.018.472.837
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 2g,33 273.333.876 156.987.008
Investasi saham 2f 225.000.000 225.000.000
Aset real estat 2j,8 1.690.892.609.435 1.621.537.172.271
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 36.531.885.959 tahun 2009 dan 2k,9,33 164.422.440.819 164.656.148.091 Rp 30.149.306.504 tahun 2008
Aset pajak tangguhan 2m,28 4.162.982.560 17.329.751.202
Aset lainnya 895.935.257 810.345.257
JUMLAH ASET 2.024.365.877.200 2.004.380.111.745
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
30 Juni 2009 30 Juni 2008 Catatan Kurs Rp 10.225,- Kurs Rp 9.225,-
Rp Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN
Hutang usaha 10 1.468.370.248 2.345.271.235
Hutang lain-lain 3.654.250.910 1.929.359.137
Hutang pajak 2m,11 716.441.489 882.660.020
Biaya yang masih harus dibayar 956.044.576 1.215.019.921
Uang muka diterima 2l,12 45.812.364.969 22.755.002.890
Hutang medium term note 2o,13,31b 263.674.631.250 255.050.493.750
Hutang obligasi 2o,14,31c 29.262.347.467 29.776.847.467
Hutang obligasi konversi 15 100.000.000.000 100.000.000.000
Jaminan keanggotaan golf 2l,16 15.277.150.119 15.277.150.119
Hutang kepada pemegang saham minoritas
anak perusahaan 17 15.550.226.600 6.050.226.600
Kewajiban imbalan pasca kerja 2n,30 13.647.540.398 11.402.784.009
Jumlah Kewajiban 490.019.368.026 446.684.815.148
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK
PERUSAHAAN 2b,18 493.934.061.803 495.284.157.887
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar – 4.700.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor – 4.006.783.831 saham tahun 2009 dan 2.345.564.615 saham
Tahun 2008 19 2.003.391.915.500 1.172.782.307.500
Tambahan modal disetor 20 28.974.121.631 28.974.121.631
Modal disetor lainnya 19 - 830.609.608.000
Selisih transaksi perubahan ekuitas
anak perusahaan 2f,21 192.006.980 192.006.980
Selisih penilaian kembali aset tetap 2k,9 - 19.068.232.803
Defisit (992.145.596.741) (989.215.138.203)
Jumlah Ekuitas 1.040.412.447.370 1.062.411.138.711
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.024.365.877.200 2.004.380.111.746
- 4.008.760.223.491
- 1
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian 1 yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
30 Juni 2009 30 Juni 2008 Catatan Kurs Rp 10.225,- Kurs Rp 9.225,-
Rp Rp
PENJUALAN BERSIH DAN
PENDAPATAN USAHA 2l,22 47.851.644.273 58.690.561.752
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN
BEBAN LANGSUNG USAHA 2l,23 29.929.570.763 32.461.530.801
LABA KOTOR 17.922.073.510 26.229.030.951
BEBAN USAHA 2l
- Penjualan 24 2.083.250.712 2.066.176.418
- Umum dan administrasi 25 17.079.157.596 18.290.849.263
Jumlah Beban Usaha 19.162.408.308 20.357.025.681
LABA (RUGI) USAHA (1.240.334.798) 5.872.005.270
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
- Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 2c,26 16.705.676.744 14.726.262.609
- Penghasilan bunga deposito 2e,2f,3 2.977.487.192 2.393.732.487
- Penghasilan bunga investasi 2f,3 260.153 116.230.810
- Penghasilan jasa giro 3 98.041.314 99.523.556
- Beban bunga 27 (1.060.881.236) (1.761.334.051)
- Lain-lain - bersih (102.452.312) 1.729.884.723
Penghasilan Lain-lain - Bersih 18.618.131.854 17.304.300.134
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 17.377.797.056 23.176.305.403
PAJAK PENGHASILAN 2m,28 - -
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 17.377.797.056 23.176.305.403
HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2b,19 1.008.887.364 217.064.609
LABA BERSIH 18.386.684.420 23.393.370.012
LABA PER SAHAM DASAR 2q,29 4,59 5,84
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
30 Juni 2009 30 Juni 2008 Kurs Rp 10.225,- Kurs Rp 9.225,-
Rp Rp
Modal Disetor
Saldo awal 2.003.391.915.500 1.172.782.307.500
Penambahan tahun berjalan - -
Saldo akhir 2.003.391.915.500 1.172.782.307.500
Tambahan Modal Disetor
Saldo awal 28.974.121.631 28.974.121.631
Penambahan tahun berjalan - -
Saldo akhir 28.974.121.631 28.974.121.631
Modal Disetor Lainnya
Saldo awal - -
Konversi hutang menjadi modal disetor lainnya - 830.609.608.000
Saldo akhir - 830.609.608.000
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Saldo awal 192.006.980 192.006.980
Penambahan tahun berjalan - -
Saldo akhir 192.006.980 192.006.980
Selisih penilaian kembali aset tetap
Saldo awal - 19.068.232.803
Penambahan tahun berjalan - -
Saldo akhir - 19.068.232.803
Defisit
Saldo awal (1.010.532.281.161) (1.012.608.508.218)
Laba tahun berjalan 18.386.684.420 23.393.370.012
Saldo akhir (992.145.596.741) (989.215.138.204)
JUMLAH EKUITAS 1.040.412.447.370 1.062.411.138.710
- (1)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
30 Juni 2009 30 Juni 2008
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pembeli real estat dan anggota golf 57.427.699.872 51.856.875.891
Pembayaran kas kepada pemasok, kontraktor, konsultan
dan karyawan (34.792.664.061) (41.780.334.230)
Kas dihasilkan dari operasi 22.635.035.811 10.076.541.661
Penerimaan (pemberian) piutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (238.333.876) 13.103.016
Pembayaran denda dan tagihan pajak (133.999.277) (2.708.846)
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 22.262.702.658 10.086.935.831
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan bunga 3.075.788.659 2.609.486.852
Hasil penjualan aset tetap 80.600.000 1.400.000
Pengurangan investasi sementara - 382.713.216
Perolehan aset tetap (1.551.892.568) (984.974.168)
Perolehan aset real estat (19.031.576.322) (21.107.091.708)
Penerimaan piutang lain-lain - bersih 390.734.401 500.789.604
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (17.036.345.830) (18.597.676.203)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran hutang pokok medium term note (10.520.166.000) (7.650.369.000)
Pembayaran bunga medium term note (348.879.451) (247.946.382)
Pembayaran bunga hutang kepada lembaga keuangan - (243.363.824)
Pembayaran bunga obligasi (1.062.639.842) (1.871.734.763)
Pembayaran hutang obligasi (257.250.000) (257.250.000)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (12.188.935.293) (10.270.663.969)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (6.962.578.465) (18.781.404.341)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 96.946.011.634 106.985.631.398
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 89.983.433.169 88.204.227.057
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Suryamas Dutamakmur, Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 322 tanggal 21 September 1989 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5896.HT.01.01.Th.90 tanggal 9 Oktober 1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 1990, Tambahan No. 4968. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 137 tanggal 14 Agustus 2008 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-73392.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 14 Oktober 2008. Perusahaan berdomisili di Rancamaya, Bogor, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sudirman Plaza Business Complex, Plaza Marein Lt. 16, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 76-78, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang perdagangan umum, real estat dan bangunan pada umumnya, antara lain sebagai developer, pemborong, perencana, penyelenggara pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan dan instalatir. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1993.
Perusahaan saat ini berusaha di bidang real estat berupa penjualan tanah serta tanah dan rumah tinggal, pengoperasian lapangan golf, country club, vila dan fasilitas resort lainnya di daerah Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.
b. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Suryamas. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 14 Agustus 2008, adalah sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Wismoyo Arismunandar
Komisaris : Fifi Julia Maeloa
Ramelan
Presiden Direktur : Kenneth Lian
Direktur : Wendy Sui Cheng Yap
Sujanto Handoko Wing Indrasmoro
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 657karyawan pada tahun 2009 dan 677 karyawan pada tahun 2008.
c. Komite Audit
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009, adalah sebagai berikut :
Ketua : Ramelan
Anggota : Amin Anwar
d. Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki saham anak perusahaan berikut :
Kecuali GIS, seluruh anak perusahaan berdomisili di Jakarta. RAGC, PM, ISP dan RIH masih dalam tahap pengembangan.
e. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 18 September 1995, Perusahaan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1190/PM/1995 untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 850 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya (company listing) pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 12 Oktober 1995.
Persentase kepemilikan Tahun operasi Jumlah aset Jenis Usaha 2009 2008 komersial 30 Juni 2009 Rp Juta Peny ertaan langsung :
PT Saptakreasi Indah (SKI) dan anak
perusahaan Pendiri atau ikut menjadi 99,99% 99,99% 1994 9.384 pemegang saham badan
hukum lain PT Rancamay a Asri Golf and Country
(RAGC) Operator lapangan golf 99,60% 98,00% - 139 PT Multiray a Sinarindo (MS) Real estat 99,98% 98,47% 2004 29.237 PT Permainusa Megacitra (PM) Properti 99,99% 99,45% - 17.499 PT Inti Sarana Papan (ISP) Real estat 99,99% 99,32% - 18.263 PT Centranusa Majupermai Pendiri atau ikut menjadi
(CNMP) dan anak perusahaan pemegang saham badan
hukum lain dan real estat 94,46% 94,46% 1997 1.309.797 PT Golden Integrity Sejati Jasa pendidikan 70% - 2008 1.607 Peny ertaan tidak langsung :
Melalui SKI
PT Rancamay a Indah Hotel (RIH) Perhotelan 98,00% 98,00% - 244 PT Centranusa Majupermai Pendiri atau ikut menjadi
(CNMP) dan anak perusahaan pemegang saham badan
hukum lain dan real estat 5,53% 5,53% 1997 1.309.797
PM Properti 0,01% 0,54% - 17.499
MS Real estat 0,02% 1,51% 2004 29.237
ISP Real estat 0,01% 0,66% - 18.263
RAGC Operator lapangan golf 0,40% 2,00% - 139 Melalui RAGC
SKI Pendiri atau ikut menjadi pemegang saham badan
hukum lain dan real estat 0,01% 0,01% 1994 9.384
ISP Real estat - 0,02% - 18.263
Melalui PM
MS Real estat - 0,02% 2004 29.237
RIH Perhotelan 2,00% 2,00% - 244
Melalui RIH
CNMP Pendiri atau ikut menjadi pemegang saham badan
hukum lain dan real estat 0,01% 0,01% 1997 1.309.797 Melalui MS
PM Properti - 0,01% - 17.499
Melalui CNMP
PT Dwigunatama Rintisprima
Pada tanggal 29 Nopember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1947/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 451.925.000 saham dengan harga penawaran sebesar nilai nominal Rp 500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 19 Desember 1996.
Pada tanggal 21 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1009/PM/1997 untuk melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 300.000.000.000 pada tingkat bunga tetap atau tetap dan mengambang. Obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Juni 1997.
Pada tanggal 30 November 2007, BES bergabung ke BEJ dan selanjutnya BEJ berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mulai menjalankan fungsi Bursa Efek pada tanggal 1 Desember 2007. Selanjutnya dengan hal tersebut, saham Perusahaan tercatat di BEI sejak tanggal 1 Desember 2007.
Pada tanggal 30 Juni 2009, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 4.006.783.831 saham telah dicatatkan pada BEI.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) yang disusun sampai dengan 31 Maret setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
c. Pengabungan Usaha
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih.
d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
e. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
1) Perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan,
atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2) perusahaan asosiasi;
3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
f. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
h. Investasi
Deposito berjangka
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Investasi saham
Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Perubahan ekuitas anak perusahaan
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
i. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
j. Persediaan
Persediaan makanan, minuman, barang dagangan dan perlengkapan golf dan country club dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (First In First Out Method).
k. Biaya Dibayar Di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
j. Aset Real Estat
Aset real estat meliputi tanah dan bangunan (rumah tinggal dan rumah toko) yang siap dijual, bangunan yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) yang berkenaan dengan perolehan tanah, dan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah dimulai.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat, termasuk biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikontruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aset tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasi ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah biaya perencanaan dan konstruksi serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) dan akan dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.
Kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) berkenaan dengan pinjaman yang diterima untuk membelanjai perolehan dan pengembangan aset real estat, beban keuangan ini meliputi beban bunga, selisih kurs dan biaya pinjaman lainnya, kapitalisasi akan dihentikan pada saat aset tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya. Kapitalisasi tersebut dilakukan maksimum sampai nilai tercatat aset real estat sama besar dengan nilai realisasi bersihnya.
k. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan untuk penyediaan jasa atau tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Pada penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2007), nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi, sebagai pengurang, ke saldo laba.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Tahun Nilai Residu (%)
Lapangan golf 30 10
Bangunan dan club house 20 – 30 10
Kendaraan 4 10
Perabotan dan peralatan 4 – 8 5
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. l. Penurunan Nilai Aset
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :
• Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
• Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa yang akan datang;
• Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
• Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.
Pendapatan penjualan bangunan rumah tinggal dan rumah toko (ruko) beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :
• Proses penjualan telah selesai;
• Harga jual akan tertagih;
• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
• Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka diterima dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.
Jenis keanggotaan dan fee keanggotaan golf sebagai berikut :
Fee keanggotaan Golf
Keanggotaan Refundable Non Refundable Periode
Founder 90% 10% 1993 - 1995
Gold Chartered 50% 50% 1995 - 1996
Chartered - 100% 1996 - Sekarang
Refundable deposit akan dikembalikan setelah 30 tahun senilai ekuivalen Rupiah pada saat penerimaan uang keanggotaan tersebut. Perusahaan mengakui non refundable deposit
sebagai pendapatan pada saat deposit yang diterima telah mencapai 10% dari keseluruhan fee keanggotaan golf.
Penjualan Barang
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
• Perusahaan dan anak perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
• Perusahaan dan anak perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
• Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
• Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan anak perusahaan tersebut; dan
• Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
Penjualan Jasa
Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak.
Beban diakui pada saat terjadinya. n. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
o. Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi
vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasca kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian actuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
p. Restrukturisasi Hutang Bermasalah
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Dampak restrukturisasi tersebut diakui secara prosfektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru atau penyerahan saham Perusahaan (sebagai debitur) dicatat sebesar nilai wajar saham. Perbedaan antara nilai wajar saham yang diterbitkan dengan nilai tercatat hutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi hutang, sedangkan selisih antara nilai nominal dengan nilai wajar saham diakui sebagai agio saham.
Keuntungan atas restrukturisasi hutang setelah memperhitungkan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui pada periode terjadinya restrukturisasi dan disajikan sebagai pos luar biasa.
q. Laba (Rugi) Per Saham
Laba (Rugi) per saham dihitung dengan membagi rugi bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
r. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS 2009 2008 Rp Rp Kas 82.750.000 72.250.000 Bank
Pihak hubungan istimewa Dollar Amerika Serikat
P.T. Bank Sinarmas (Sinarmas) - 21.958.452
Pihak ketiga Rupiah
P.T. Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) 5.169.865.459 4.255.180.524
P.T. Bank Danamon, Tbk (Danamon) 1.554.032.047 681.971.053
P.T. Bank Mega (Mega) 1.163.103.978 1.653.537.226
P.T. Bank Central Asia, Tbk (BCA) 4.143.515.741 329.111.520
P.T. Bank Jabar 190.719.136 96.998.227
P.T. Bank OCBC NISP (d/h P.T. Bank
NISP) (NISP) 23.182.195 1.018.331.964
P.T. Bank UOB Indonesia (UOB) 20.434.282
-P.T. Bank Mandiri (Persero), Tbk 65.814.298 216.328.007
P.T. Bank CIMB Niaga (d/h P.T. Bank
Lippo, Tbk) (Niaga) - 6.331.334
P.T. Bank Commonwealth 4.976.000
-P.T. Bank Tabungan Negara (BTN) 699.066.784
-Dollar Amerika Serikat
BII 78.180.555 894.380.540
UOB 14.877.375
-Deposito berjangka
Pihak hubungan istimewa Sinarmas
Rupiah 5.085.415.058
-Dollar Amerika Serikat - 1.005.435.616
Pihak ketiga Rupiah BII 26.848.316.386 38.331.023.331 UOB 2.027.813.164 -Danamon 6.389.564.448 47.391.845 Mega 8.961.039.806 -Niaga - 68.036.980 NISP 15.000.000 15.000.000
Dollar Amerika Serikat
BII 20.565.960.147 30.236.253.447
Danamon 6.879.806.310
-Repurchase agreement jangka pendek pada Morgan
Stanley & Co sebesar US$ 1.003.220 tahun 2008 - 9.254.706.991
Jumlah 89.983.433.169 88.204.227.057
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah 5,50% - 14,00% 7,50% - 8,25%
Dollar Amerika Serikat 4,25% - 6,75% 3,00% - 4,50%
4. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
Pada akhir tahun 2008, kontrak penjualan Perusahaan dengan Yayasan Sampoerna (Yayasan) untuk pembelian 10 hektar tanah pada tahun 2007 dibatalkan oleh Yayasan, seperti dijelaskan dalam surat pembatalan.
Dengan demikian penerimaan pembayaran senilai US$ 1.000.000 yang diterima oleh Perusahaan dari Yayasan diakui sebagai uang muka diterima untuk pembelian tanah dengan ukuran yang lebih kecil. Sampai dengan penerbitan laporan keuangan konsolidasi, kesepakatan untuk pertukaran tanah masih berlangsung.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang dan tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.
5. PIUTANG LAIN – LAIN
Piutang kepada IBM merupakan piutang atas penjualan 10% kepemilikan CNMP di DRP senilai Rp 20.898.000.000 seperti dituangkan dalam Akta Notaris No. 107 tanggal 27 Desember 2007 oleh Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta. Per 30 Juni 2009, CNMP telah menerima pembayaran sebesar Rp 1.045.000.000. Piutang ini harus dilunasi selambat-lambatnya 26 Desember 2009.
Sebagai bagian dari skema restrukturisasi DRP, sesuai Perjanjian Restrukturisasi tanggal 9 Nopember 2007, CNMP menjual sebagian piutangnya kepada DRP sebesar US$ 10.463.021,72 (Rp 98.425.645.320) kepada Panama dengan harga Rp 12.447.656.250 seperti dituangkan dalam Akta Notaris No. 108 tanggal 12 Desember 2007 dari Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat diakui sebagai kerugian atas penjualan piutang. Per 30 Juni 2009, CNMP telah menerima pembayaran sebesar Rp 622.382.814. Piutang ini harus dilunasi selambat-lambatnya 26 Desember 2009.
2009 2008
Rp Rp
P.T. Intan Buana Mandiri 19.853.000.000 19.853.000.000
Panama capital Pte. Ltd. 11.825.273.436 11.825.273.436
Lain-lain 5.526.361.171 5.517.880.738
Jumlah 37.204.634.607 37.196.154.174
2009 2008
Rp Rp
Berdasarkan kegiatan usaha :
Penjualan tanah dan bangunan 5.486.560.582 45.215.343.958
Pengoperasian lapangan golf dan country club 4.587.022.489 2.859.043.213
Estat manajemen 1.212.411.494 472.771.987
Lain-lain 9.020.000
-Jumlah 11.295.014.565 48.547.159.158
Penyisihan piutang ragu-ragu (2.612.776.332) (2.016.706.814)
Bersih 8.682.238.233 46.530.452.344
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu
Saldo awal 2.312.776.332 1.716.706.814
Penambahan 300.000.000 300.000.000
6. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
Akun ini merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai anak perusahaan.
7. UANG MUKA
Uang muka pembelian tanah di daerah Kuningan, Jakarta, dilakukan oleh PT Permainusa Megacitra, anak perusahaan, untuk tanah seluas satu hektar.
Uang muka pembelian tanah di daerah Bogor, Jawa Barat, dilakukan oleh Perusahaan untuk tanah kurang lebih seluas 2 hektar.
Uang muka pembelian tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, dilakukan oleh DLS dan DRP, anak perusahaan, untuk tanah kurang lebih seluas 1,5 hektar.
Uang muka pembelian tanah di daerah Cibubur, Jawa Barat, dilakukan oleh MS, anak perusahaan, untuk tanah kurang lebih seluas 1 hektar.
8. ASET REAL ESTAT
Pada tanggal 30 Juni 2009, luas tanah siap dijual Phase I seluas 9,22 hektar, Phase II seluas 41,08 hektar dan Commercial Center seluas 1,56 hektar.
Luas tanah yang sedang dikembangkan pada tanggal 30 Juni 2009 pada Rancamaya Phase III seluas 41,26 hektar dan Mahogany Residence seluas 0,25 hektar.
Tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh CNMP dan anak perusahaan yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan ijin pembebeasan seluas kurang lebih 1.050 hektar. Pada tanggal 30 Juni 2009 tanah yang telah dibebaskan seluas 582,2 hektar.
2009 2008 Rp Rp Tanah di Kuningan 17.466.196.737 17.466.196.737 Tanah di Bogor 2.917.500.000 3.536.404.650 Tanah di Bekasi 1.086.678.000 57.918.406 Tanah di Cibubur - 2.000.000.000 Lain-lain 1.658.164.442 957.953.044 Jumlah 23.128.539.179 24.018.472.837 2009 2008 Rp Rp
Tanah dan bangunan siap jual 154.532.521.999 163.544.082.448
Tanah yang sedang dikembangkan 622.439.189.120 212.915.871.119
Tanah yang belum dikembangkan 913.920.898.316 1.245.077.218.704
Tanah di daerah Rancamaya, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh Perusahaan dan ISP, anak perusahaan, yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan ijin pembebasan seluas kurang lebih 330 hektar. Pada tanggal 30 Juni 2009 tanah yang telah dibebaskan seluas 70,81 hektar.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset real estat tidak melebihi nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak diperlukan penilaian kembali atas aset tersebut.
Tanah siap dijual dan tanah yang sedang dikembangkan seluas 62.540 meter persegi pada tahun 2009 dan 2008 dijadikan jaminan atas hutang medium term note.
9. ASET TETAP
Beban penyusutan adalah Rp 1.255.985.528 dan Rp 3.360.490.351 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.
Perusahaan melakukan penilaian kembali atas sebagian aset tetapnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 486/KMK.03/2002 dan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002. Aset tetap yang dinilai kembali adalah aset pada tanggal 30 Desember 2005. Berdasarkan laporan penilai dari P.T. Saptasentra Jasa Pradana pada tanggal 14 Pebruari 2006, dasar yang digunakan dalam penilaian kembali aset mencakup metode perbandingan data pasar untuk penilaian tanah dan metode kalkulasi biaya untuk penilaian aset tetap lainnya. Pada tanggal 6 April 2006 Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Kantor Pajak dalam Surat Keputusan No. KEP-533/WPJ.07/ BD.04/2006. Selisih penilaian kembali aset tetap auditan sebesar Rp 19.068.232.803 dicatat sebagai bagian dari ekuitas.
Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007), Perusahaan telah melakukan pemindahan saldo selisih penilaian kembali aset tetap, sebagai pengurang, ke saldo laba.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di proyek Rancamaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 sampai 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
2009 2008 Rp Rp Biaya perolehan : Tanah 103.838.027.502 102.871.440.237 Bangunan 61.974.882.727 60.937.210.513 Kendaraan 7.869.798.832 7.381.803.807
Perabotan dan peralatan 27.271.617.716 23.615.000.037
Jumlah 200.954.326.778 194.805.454.595
Akumulasi penyusutan :
Bangunan 13.557.237.634 9.809.604.450
Kendaraan 5.601.109.025 5.435.723.512
Perabotan dan peralatan 17.373.539.300 14.903.978.542
Jumlah 36.531.885.959 30.149.306.504
Aset tetap berupa bangunan, club house dan kendaraan diasuransikan untuk risiko kerusakan, kehilangan, kebakaran dan bencana alam masing-masing kepada :
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
P.T. Asuransi Sinar Mas merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
10. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
11. HUTANG PAJAK
Mata Uang 2009 2008
P.T. Asuransi Sinar Mas Rp 63.961.811.870 71.321.394.334
US$ 460.000 460.000
P.T. Asuransi Rama Satria Wibawa Rp 14.500.000.000 -
US$ 230.000 -
P.T. Asuransi Indrapura Rp 8.700.000.000 8.700.000.000
US$ 138.000 138.000
P.T. Kurnia Insurance Indonesia Rp 5.800.000.000 5.800.000.000
US$ 92.000 92.000
P.T. Asuransi Jaya Proteksi Rp 114.300.000 -
P.T. Asuransi Mitra Maparya Rp - 14.500.000.000
US$ - 230.000
2009 2008
Rp Rp
Berdasarkan kegiatan usaha :
Pengoperasian lapangan golf dan country club 1.037.214.238 1.542.274.682
Penjualan tanah dan bangunan 342.202.875 710.045.032
Estat Manajemen 88.441.393 92.951.521 Lain-lain 511.742 - Bersih 1.468.370.248 2.345.271.235 2009 2008 Rp Rp Pajak penghasilan Pasal 21 10.649.716 171.583.726 Pasal 23 50.984.233 100.725.092 Final 319.955.667 -
Pajak Pertambahan Nilai 268.400.159 519.008.885
Pajak Pembangunan I 66.451.714 88.842.317
Lainnya - 2.500.000
12. UANG MUKA DITERIMA
13.HUTANG MEDIUM TERM NOTE
Pada tanggal 13 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pinjaman dalam bentuk Medium Term Note
(MTN) sebesar maksimum US$ 40.000.000 dari beberapa bank swasta nasional dan asing yang dikoordinir oleh BIRA sebagai agen. Jangka waktu MTN selama tiga tahun, tingkat bunga 9% per tahun dan dibayar setiap enam bulan. Para pemegang MTN dapat menggunakan put option
untuk meminta pelunasan pokok pinjaman beserta bunganya. Pinjaman ini dijamin dengan tanah Hak Guna Bangunan seluas 344.280 meter persegi di lokasi proyek Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.
Pada tanggal jatuh tempo MTN, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
Rapat Umum Pemegang MTN Perusahaan tanggal 18 Maret 2005 mengambil keputusan antara lain:
• Menerima dan menyetujui rencana restrukturisasi.
• Menerima dan menyetujui MTN terhutang sejak tahun buku 2004 sampai dengan persetujuan dan permulaan dari restrukturisasi yang diusulkan, Perusahaan tidak diwajibkan untuk menanggung beban dan membayar bunga dan/atau denda.
Perusahaan sudah menandatangani perjanjian restrukturisasi MTN pada tahun 2005 yang kemudian diubah dengan perjanjian restrukturisasi MTN pada tahun 2006.
Pada tanggal 18 Desember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian kembali MTN dengan Dr. Choo Yeow Ming sebesar US$ 4.496.250. Pembelian kembali tersebut dicatat sebagai penarikan MTN dimana Perusahaan mengakui keuntungan sebesar Rp 24.499.240.000 dan nilai pembelian yang terhutang kepada Dr. Choo Yeow Ming sebesar US$ 1.350.000 pada tahun 2007. Pada tanggal 28 Pebruari 2008, Perusahaan telah melunasi hutang kepada Dr. Choo Yeow Ming.
14. HUTANG OBLIGASI
Pada tanggal 11 Juni 1997 Perusahaan menerbitkan obligasi P.T. Suryamas Dutamakmur I tahun 1997 sebesar Rp 300.000.000.000 dengan wali amanat P.T. Bank Niaga, Tbk yang jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 11 Juni 2002. Obligasi ini tidak dijamin dengan aset tertentu milik Perusahaan dan dibagi dalam dua seri. Obligasi Seri A mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 16,125% per tahun dan obligasi seri B mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 15,75% per tahun untuk dua tahun pertama dan tingkat bunga mengambang 2,25% di atas tingkat bunga rata-rata deposito Rupiah berjangka enam bulan dari tiga bank pemerintah dan tiga bank swasta nasional untuk tiga tahun berikutnya. Bunga dibayarkan setiap tiga bulan.
2009 2008
Rp Rp
Penjualan tanah dan rumah tinggal 38.190.296.644 18.564.471.583
Keanggotaan golf - iuran bulanan 1.248.257.674 1.143.469.514
Lain-lain 6.373.810.651 3.047.061.793
Perusahaan diwajibkan untuk menyisihkan dana pelunasan hutang obligasi selambat-lambatnya sebesar 10% pada akhir tahun kedua, 20% pada akhir tahun ketiga, 60% pada akhir tahun keempat dan 100% pada akhir tahun kelima. Perusahaan diharuskan untuk memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian hutang obligasi.
Sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman, sejak bulan Oktober 1998 Perusahaan menghentikan pembayaran bunga obligasi dan sejak tahun 1999 Perusahaan tidak membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi. Pada tanggal jatuh tempo obligasi, 11 Juni 2002, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi ketentuan tertentu yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Bunga dan denda yang belum dibayar sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp 209.613.466.917.
Mayoritas pemegang obligasi telah menyetujui mulai tahun 2004 sampai dengan tanggal persetujuan restrukturisasi, Perusahaan tidak lagi diwajibkan untuk membayar bunga dan/atau denda.
Perusahaan bersama Wali Amanat telah beberapa kali menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dengan agenda utama antara lain untuk membicarakan restrukturisasi hutang serta meminta persetujuan penghentian pelaksanaan kewajiban termasuk pembayaran bunga obligasi selama dilakukannya restrukturisasi hutang.
RUPO terakhir yang diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2005 dihadiri oleh pemegang 94,49% obligasi atau sebesar Rp 171.500.000.000 dari nilai obligasi yang belum terbayarkan, memutuskan hal-hal sebagai berikut:
Terhitung sejak RUPO ini berakhir:
Bagi yang menyetujui keputusan RUPO tersebut, akan dibuatkan suatu perjanjian restrukturisasi yang baru terpisah dari Perjanjian Perwaliamanatan, dan seluruh hak-hak pemegang obligasi yang setuju berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut seketika akan berakhir pada saat telah ditukarkannya obligasi yang dimiliki dengan obligasi yang baru hasil restrukturisasi obligasi; dan
Bagi yang tidak/belum menyetujui atau tidak hadir dalam RUPO dan tidak/akan meratifikasi keputusan RUPO tersebut, maka obligasi tetap berlaku berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan hak-hak serta kewajiban-kewajiban masing-masing pihak tetap berlaku berdasarkan obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan.
Kewajiban kepada pemegang 5,51% obligasi atau sebesar Rp 10.000.000.000 yang tidak hadir dalam RUPO diatas, akan diperhitungkan secara proporsional pada saat mereka meratifikasi untuk ikut serta atau menyetujui skema restrukturisasi yang ditawarkan oleh Perusahaan.
Perusahaan sudah menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang pada tahun 2005 yang kemudian diubah dengan perjanjian restrukturisasi hutang pada tahun 2006.
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan penarikan obligasi sebesar Rp 514.500.000 dalam bentuk pembayaran tunai dan konversi obligasi sebesar Rp 341.207.607.935 menjadi saham Perusahaan dengan harga konversi sama dengan nilai nominal saham yaitu Rp 500.
15. HUTANG OBLIGASI KONVERSI
Berdasarkan Perjanjian Penerbitan Obligasi Konversi DRP, anak perusahaan, pada tanggal 21 April 2008, Panama menyetujui untuk mengganti piutang Panama kepada DRP sebesar Rp 100.000.000.000 dengan obligasi konversi. Obligasi konversi tersebut memiliki tingkat pengembalian 5% untuk masa 5 tahun dan opsi konversi hutang obligasi menjadi saham DRP dapat dilakukan hingga 31 Desember 2012.
Pada akhir tahun kelima, DRP memilki opsi untuk menegosiasi ulang dengan Panama atas sisa saldo obligasi yang belum dikonversi menjadi saham.
16. JAMINAN KEANGGOTAAN GOLF
Akun ini merupakan uang jaminan keanggotaan golf - refundable deposit yang akan dikembalikan kepada anggota setelah 30 tahun.
17. HUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM MINORITAS ANAK PERUSAHAAN
Berdasarkan Sales and Purchase of Shares Agreement yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 72 dan 73 tanggal 21 Nopember 2007 dari Robert Purba, notaris di Jakarta, Sojitz Corporation dan Samsung Corporation menjual piutangnya kepada DRP masing-masing sebesar US$ 21.096.043,44 dan US$ 20.756.043,44 terakhir menjadi hutang Panama.
Sebagai bagian dari restrukturisasi DRP, sesuai Perjanjian Restrukturisasi tanggal 9 Nopember 2007, CNMP akan menjual sebagian piutangnya kepada DRP sebesar US$ 10.463.021,72 kepada Panama sehingga posisi hutang DRP kepada Panama menjadi US$ 52.315.108,60.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) DRP tanggal 27 Desember 2007, para pemegang saham menyetujui restrukturisasi hutang DRP kepada Panama sebesar US$ 52.315.108,60 menjadi modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 392.128.000.000 dan hutang dalam bentuk Rupiah sebesar Rp 100.000.226.600 dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 27 Desember 2007 sebesar Rp 9.407.
Pada tanggal 21 April 2008, DRP menggantikan hutangnya kepada Panama melalui Perjanjian Penerbitan Obligasi Konversi sebesar Rp 100.000.000.000.
Pada tahun 2008, DRP dan DLS, anak perusahaan, mendapatkan pinjaman dari Panama dan IBM sebesar Rp 15.550.000.000 untuk pembangunan proyek Harvest City di Cileungsi, Bekasi. Hutang tersebut tidak dikenakan bunga serta tanpa jadwal pengembalian yang pasti.
2009 2008
Rp Rp
Panama Capital Pte. Ltd. 14.897.126.600 5.817.126.600
P.T. Intan Buana Mandiri 653.100.000 233.100.000
18. HAK MINORITAS
19. MODAL SAHAM
Komposisi pemegang saham sesuai daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut :
2008
Jumlah Persentase Jumlah
Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Modal Disetor
Rp Asia Capital Holding Limited
(Seychelles) 1.290.423.023 55,02% 645.211.511.500
P.T. Suryapembangunan Utama 537.790.490 22,93% 268.895.245.000
P.T. Niaganusa Indomakmur 143.003.000 6,10% 71.501.500.000
Hudson Conmay Investment Pty. Ltd. 117.415.672 5,01% 58.707.836.000 Lain-lain (masing-masing
di bawah 5%) 256.932.430 10,95% 128.466.215.000
Jumlah 2.345.564.615 100,00% 1.172.782.307.500
Sehubungan dengan skema restrukturisasi Perusahaan menerbitkan 1.661.219.216 saham pada tahun 2008, dengan rincian sebagai berikut:
• Menerbitkan 978.804.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham sehubungan dengan konversi Mandatory Convertible Notes (MCN) sebesar US$ 53.000.000 pada nilai
2009
Jumlah Persentase Jumlah
Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Modal Disetor
Rp Asia Capital Holding Limited
(Seychelles) 2.951.642.239 73,67% 1.475.821.119.500 P.T. Suryapembangunan Utama 537.790.490 13,42% 268.895.245.000 Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) 517.351.102 12,91% 258.675.551.000 Jumlah 4.006.783.831 100,00% 2.003.391.915.500 2009 2008 Rp Rp
a. Hak minoritas atas aset bersih anak Perusahaan
Panama Capital Pte. Ltd. 472.867.217.619 474.652.926.310
P.T. Intan Buana Mandiri 20.588.743.522 20.631.231.577
Henny Hendrawan 478.100.662
-Jumlah 493.934.061.803 495.284.157.887
b. Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan
Panama Capital Pte. Ltd. 937.589.367 173.651.687
P.T. Intan Buana Mandiri 41.105.171 43.412.922
Henny Hendrawan 30.192.826
tukar Rp 9.234 menjadi saham Perusahaan dengan harga konversi sama dengan nilai nominal per saham.
• Menerbitkan 682.415.216 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham sehubungan dengan konversi hutang obligasi seri B Perusahaan sebesar Rp 341.207.607.935 dengan harga konversi sama dengan nilai nominal per saham.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
2009 dan 2008
Agio Saham Biaya Emisi Jumlah
Rp Rp Rp
Pengeluaran 80.000.000 saham melalui penaw aran umum kepada masyarakat
tahun 1995 28.000.000.000 -5.475.795.298 22.524.204.702 Konversi obligasi konversi menjadi
78.566.667 saham tahun 1996 7.856.666.700 - 7.856.666.700 Pengeluaran 451.925.000 saham melalui
penaw aran umum terbatas tahun 1997 - -1.406.749.771 -1.406.749.771 Jumlah 35.856.666.700 -6.882.545.069 28.974.121.631
21. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
Transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan disebabkan oleh penerbitan saham baru anak perusahaan CNMP (DRP), yang diambil bagian oleh CNMP, Samsung Corporation dan Sojitz Corporation sehingga komposisi pemilikan setelah peningkatan modal disetor menjadi 60% CNMP, 20% Samsung Corporation dan 20% Sojitz Corporation. Dengan transaksi peningkatan modal ini yang sebagian besar diambil oleh investor baru, kepemilikan CNMP atas anak perusahaan turun dari 100% menjadi 60%.
Pada tahun 2007, CNMP menjual sebesar 10% kepemilikannya kepada P.T. Intan Buana Mandiri sehingga komposisi kepemilikannya di DRP turun menjadi 50%. Sehubungan dengan transaksi penjualan saham tersebut CNMP melakukan alokasi Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan secara proporsional.
22. PENJUALAN BERSIH DAN PENDAPATAN USAHA
2009 2008
Rp Rp
Penjualan tanah dan rumah tinggal 25.568.457.555 37.241.028.719
Pendapatan keanggotaan golf 5.115.484.709 5.370.377.831
Pendapatan operasi golf, country club
dan estat manajemen 16.985.146.011 16.079.155.202
Pendapatan sekolah 182.555.998
23. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG USAHA
24. BEBAN PENJUALAN
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2009 2008
Rp Rp
Penjualan tanah dan rumah tinggal 14.649.814.046 18.668.581.015
Pendapatan operasi golf, country club
dan estat manajemen 15.221.432.975 13.792.949.786
Beban sekolah 58.323.742
-Jumlah 29.929.570.763 32.461.530.801
2009 2008
Rp Rp
Iklan dan promosi 1.212.418.869 964.348.834
Komisi 154.730.600 426.176.981 Pameran 530.072.157 546.369.088 Lain-lain 186.029.086 129.281.515 Jumlah 2.083.250.712 2.066.176.418 2009 2008 Rp Rp
Gaji, upah dan tunjangan 10.617.178.328 10.113.404.213
Sewa 1.472.618.942 1.191.794.335
Penyusutan 1.255.985.528 3.360.490.351
Perjalanan dinas dan transportasi 679.315.869 476.917.538
Konsultan 655.492.387 509.213.661
Perjamuan dan sumbangan 448.626.013 195.127.620
Listrik, air dan telepon 418.092.207 576.102.196
Pemeliharaan gedung, kendaraan,
inventaris kantor dan keamanan 335.394.606 397.461.878
Penyisihan piutang ragu-ragu 300.000.000 300.000.000
Perlengkapan kantor 293.886.225 258.520.557
Perijinan 140.151.736 79.948.100
Asuransi 119.452.824 173.021.660
Pendidikan, latihan dan seragam 26.206.109 30.099.408
Lain-lain 316.756.822 628.747.746
26. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KURS MATA UANG ASING – BERSIH
27. BEBAN BUNGA
Akun ini merupakan beban bunga pembiayaan konsumen, medium term note dan obligasi. 28. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :
2009 2008 Rp Rp Pajak kini - -Pajak tangguhan - -Jumlah - -Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan sebagai berikut :
Pada tahun 2007, anak perusahaan, kecuali MS, tidak mengakui aset dan kewajiban pajak tangguhan karena tidak terdapat perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya.
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36/2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
2009 2008
Rp Rp
Hutang kepada lembaga keuangan - 9.805.000.000
Penyesuaian aset dan kewajiban moneter
lainnya dalam valuta asing - bersih 16.705.676.744 4.921.262.609
Jumlah - Bersih 16.705.676.744 14.726.262.609
2009 2008
Rp Rp
Aset pajak tangguhan :
Beban piutang ragu-ragu 564.176.071 513.832.899
Jaminan keanggotaan golf - refundable
deposit 3.819.287.530 4.583.145.036
Beban manfaat karyawan - 3.420.835.204
Rugi fiskal - 11.774.959.856
Kewajiban pajak tangguhan :
Penyusutan aset tetap (220.481.041) (2.963.021.793)
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008, tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan mulai tanggal 1 Januari 2009, pendapatan yang berhubungan dengan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak final. Dengan demikian aset seluruh pajak tangguhan yang berhubungan dengan pendapatan yang dikenakan pajak final dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
29. LABA (RUGI) PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk penghitungan laba per saham :
Jumlah Saham
Perusahaan tidak menghitung rugi per saham dilusian karena pengaruh efek berpotensi saham biasa bersifat anti-dilutif.
30. IMBALAN PASCA KERJA
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Besarnya kewajiban dan beban yang timbul sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut :
2009 2008
Jumlah rata-rata terhitung saham biasa untuk
perhitungan laba (rugi) per saham dasar 4.006.783.831 4.006.783.831
2009 2008
Rp Rp
Nilai kini kewajiban yang tidak diakui 10.698.234.216 12.868.892.216
Kerugian aktuarial yang belum diakui 2.949.306.182 (1.466.108.207)
Kewajiban bersih 13.647.540.398 11.402.784.009
2009 2008
Rp Rp
b. Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut :
Imbalan pasca kerja dihitung dan diakui setiap akhir tahun setelah dihitung oleh aktuaris independen.
31. RESTRUKTURISASI HUTANG
a. Hutang kepada lembaga keuangan
Pada tanggal 14 Nopember 2005, Perusahaan menerbitkan Surat Hutang Wajib Konversi
(Mandatory Convertible Notes - MCN) sebesar US$ 53.000.000 dengan jangka waktu selama 10 tahun, tanpa jaminan dan bunga 0,1% per tahun yang dibayar setiap enam bulan. Hutang tersebut dapat dikonversi menjadi saham Perusahaan mulai tahun pertama sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.
Hutang kepada lembaga keuangan ACHL sebesar US$ 53.000.000 yang timbul akibat skema restrukturisasi hutang Perusahaan pada tahun 2006. Hutang ini dengan jangka waktu selama 10 tahun, tanpa jaminan dan bunga 0,1% per tahun dan bunga dibayar setiap enam bulan. Hutang tersebut dapat dikonversi menjadi saham Perusahaan mulai tahun pertama sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perusahaan minimal 90 hari kalender sebelum tanggal konversi. Konversi dilakukan dengan (i) harga konversi saham sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Bursa Efek dan lainnya yang berlaku saat itu; (ii) bila tidak diatur dalam peraturan-peraturan pada point (i) tersebut maka akan menggunakan harga rata-rata 25 hari bursa harga penutupan pasar reguler sebelum tanggal konversi. Harga konversi saham yang dihitung dengan cara baik (i) atau (ii) minimal harus Rp 500 per saham. Apabila harga konversi saham yang dihitung dengan cara (i) atau (ii) lebih dari Rp 500 per saham maka harga konversi per saham adalah rata-rata dari Rp 500 ditambah dengan harga konversi saham yang dihitung dengan cara (i) atau (ii) tersebut. Apabila pada akhir tahun kesepuluh masih ada sisa hutang, maka sisa hutang tersebut wajib dikonversi dengan saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Saham hasil konversi baru bisa diperdagangkan/dialihkan dalam bentuk apapun juga kepada pihak ketiga satu tahun setelah tanggal konversi.
Pada tanggal 14 Mei 2008 seluruh hutang kepada lembaga keuangan telah dikonversi menjadi 978.804.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Kurs konversi yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia tanggal 30 April 2008 sebesar Rp 9.234 per 1 US$.
2009 2008
Rp Rp
Saldo awal 11.402.784.009 8.959.609.979
Pembayaran imbalan pasca kerja pada tahun
berjalan (328.632.796) (35.450.049)
Beban tahun berjalan 2.573.389.185 2.478.624.079
b. Hutang Medium Term Note (MTN)
Pada tanggal 14 Nopember 2005 Perusahaan dengan ACHL dan Dr. Choo Yeow Ming (CYM) telah menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang Medium Term Note (MTN) yang telah disetujui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 Desember 2005. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah terakhir dengan Perpanjangan dan Amendemen Perjanjian Restrukturisasi Medium Term Note tanggal 5 September 2006.
Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 17 Oktober 2006 yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 48 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta.
Berdasarkan perjanjian tersebut jumlah hutang pokok dan bunga MTN adalah sebesar US$ 33.319.000. Dari jumlah tersebut setiap pemegang MTN akan memperoleh bagian secara proporsional atas setiap skema hasil restrukturisasi yang dilakukan Perusahaan sebagai berikut :
• Tranche A sejumlah US$ 3.300.000 berjangka waktu 10 tahun dengan tenggang waktu pembayaran pokok selama satu tahun dengan tingkat bunga per tahun untuk tahun pertama, kedua, ketiga, keempat masing-masing sebesar 0,25%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2% per tahun untuk tahun-tahun setelah tahun keempat dan rata-rata bunga selama 10 tahun adalah sebesar 1,53% per tahun. Pokok dan bunga hutang tersebut dibayar setiap enam bulan. Hutang ini dijamin dengan tanah milik Perusahaan.
• Pembayaran tunai sebagian dari pinjaman sebesar US$ 330.000 akan dilakukan pada saat tanggal efektif perjanjian restrukturisasi hutang.
• Sisa seluruh hutang setelah dikurangi Tranche A dan pembayaran tunai menjadi Tranche B yaitu sebesar US$ 29.689.000, berupa MCN. Hutang ini berjangka waktu selama 10 tahun tanpa jaminan dengan tingkat bunga 0,1% per tahun dan bunga dibayar setiap enam bulan. Para pemegang MCN mempunyai opsi untuk mengkonversi hutang tersebut dengan saham lama Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi mulai tahun pertama dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perusahaan minimal 90 hari kalender sebelum tanggal konversi. Konversi dilakukan dengan menggunakan (i) harga konversi saham sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Bursa Efek dan lainnya yang berlaku saat itu; (ii) bila tidak diatur dalam peraturan-peraturan pada point (i) tersebut maka akan menggunakan harga rata-rata 25 hari bursa harga penutupan pasar reguler sebelum tanggal konversi. Harga konversi saham yang dihitung baik dengan cara (i) atau (ii) minimal harus Rp 500 per saham. Apabila harga konversi saham yang dihitung baik dengan cara (i) atau (ii) lebih dari Rp 500 per saham maka harga konversi per saham adalah rata-rata dari Rp 500 ditambah dengan harga konversi saham yang dihitung dengan cara (i) atau (ii) tersebut. Hutang pokok tersebut akan dibayar apabila Perusahaan mempunyai arus dana bebas yang lebih dari yang diproyeksikan. Kelebihan arus dana bebas dialokasikan untuk hutang obligasi Seri B dan hutang MTN Tranche B masing-masing 50%. Apabila pada akhir tahun kesepuluh masih ada sisa hutang, maka sisa hutang tersebut wajib dikonversi dengan saham lama Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Saham hasil konversi baru bisa diperdagangkan/dialihkan dalam bentuk apapun juga kepada pihak ketiga satu tahun setelah tanggal konversi.