• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program monitoring penyediaan stok material dalam operasi harian access network operation dengan penanganan manajemen transaksi : studi kasus di PT Telkom Kandatel Lampung - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Program monitoring penyediaan stok material dalam operasi harian access network operation dengan penanganan manajemen transaksi : studi kasus di PT Telkom Kandatel Lampung - USD Repository"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM MONITORING PENYEDIAAN STOK MATERIAL DALAM OPERASI HARIAN ACCESS NETWORK OPERATION DENGAN

PENANGANAN MANAJEMEN TRANSAKSI (STUDI KASUS DI PT TELKOM KANDATEL LAMPUNG)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Oleh: Mei Vita Utami NIM : 045314072

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

MONITORING PROGRAMME OF MATERIAL STOCK PROVIDING ON DAILY OPERATION of ACCESS NETWORK OPERATION WITH

TRANSACTION MANAGEMENT HANDLING (CASE STUDY AT PT TELKOM KANDATEL LAMPUNG)

A Thesis

Presented as partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the First Degree of Science and Technology

in Informatics Engineering Department

Created By: Mei Vita Utami NIM : 045314072

INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

(3)

Judul : PROGRAM MONITORING PENYEDIAAN STOK MATERIAL DALAM OPERASI HARIAN ACCESS NETWORK OPERATION DENGAN PENANGANAN

MANAJEMEN TRANSAKSI (STUDI KASUS DI PT TELKOM KANDATEL LAMPUNG)

Nama : Mei Vita Utami

NIM : 045314072

Mata Kuliah : Tugas Akhir Kode : TIF 402

Semester : Genap Tahun Akademik : 2007/2008 Fakultas : Sains dan Teknologi

Program Studi : Teknik Informatika

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing I

(4)

PENANGANAN MANAJEMEN TRANSAKSI (STUDI KASUS DI PT TELKOM KANDATEL LAMPUNG)

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Mei Vita Utami NIM : 045314072

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 27 Oktober 2008 dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Ridowati Gunawan S.Kom., M.T. ...

Sekertaris : JB. Budi Darmawan, S.T., M.Sc. ... Anggota : Drs.C.Kuntoro Adi SJ, MA, M.Sc., Ph.D. ...

Yogyakarta,

(5)

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, November 2008 Penulis

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada

pengertianmu sendiri (Amsal 3:5)

Tak terasa begitu cepat waktu berjalan tanpa kusadari ...Teringat akan rintangan, cobaan dan godaan yang mengiringi langkah kaki, demi mewujudkan impian ... Mengorbankan segala yang ada demi secercah cahaya harapan. Hanya TUHAN-lah yang selalu menuntunku ‘tuk selalu berjalan ke depan, bersama

orang-orang terkasih ....

Karya ini kupersembahkan untuk :

My JESUS in the Heaven

Thank You LORD, YOU teach me what’s the meaning of struggle in my

life. Without YOU, i can’t do anything in this world.

Ibu dan Bapak tercinta, terima kasih untuk dukungan dan nasehat yang berharga dalam hidupku

serta semua orang terkasih yang sudah memberiku pelajaran berharga dalam hidupku

Thank you so much ...

(7)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Mei Vita Utami

Nomor Mahasiswa : 045314072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Program Monitoring Penyediaan Stok Material Dalam Operasi Harian Access Network Operation Dengan Penanganan Manajemen Transaksi

(Studi Kasus Di PT Telkom Kandatel Lampung)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 26 November 2008

Yang menyatakan

(8)

ABSTRAKSI

Dalam perusahaan Telkom, terdapat bagian yang berperan sebagai penyedia material. Unit Telkom Access Network Operation (ANO), menangani banyak permasalahan mengenai stok material untuk kebutuhan pasang baru

wirelineyang disediakan perusahaan Telkom. Dari beberapa masalah penanganan stok material, penulis mengambil masalah pengontrolan stok material untuk pasang baru wireline. Program ini dikembangkan untuk membantu menangani penyediaan stok material yang digunakan di PT Telkom dalam operasi hariannya.

Operasi harian yang di bahas dalam skripsi ini hanya terbatas untuk mengontrol penggunaan stok material untuk pasang baru wireline ke pelanggan Telkom. Program ini hanya menangani jumlah stok material yang masih tersedia dan untuk memonitor keluar masuknya barang yang digunakan mitra Telkom untuk kegiatan pasang baruwireline. Skripsi ini menggunakan metode penelitian dengan melakukan studi kepustakaan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan skripsi ini, melakukan pendekatan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Terstuktur, mendesain sistem, mengimplementasi sistem dan melakukan pengujian terhadap program yang dibuat dalam skripsi ini.

Pembuatan program ini menggunakan teknologi perangkat lunakPHPdan

(9)

ABSTRACT

In the Telkom company, there is a unit serving as material provider. Access Network Operation (ANO) unit is one of Telkom unit which handles wireline installation and networking. In this research, the writer focused on the problem of material stock control for new wireline isntallation. This application is developed for assisting PT Telkom in daily stock controlling.

The object of the daily research here is limited on controlling the use of material for new customer’s wireline installation. This programme is applicable for controlling the amount of stock material available at Telkom’s storehouse and the material circulation used by Telkom’s partners for their wireline installation activities. The method used in this research is literature study, a structured Software engineering, system design, system implementation and system examination.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya yang senantiasa berlimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Program Monitoring Penyediaan Stok Material dalam Operasi Harian Access Network Operation dengan Penanganan Manajemen Transaksi (Studi Kasus di PT Telkom Kandatel Lampung)”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada fakultas Teknik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain itu diharapkan dapat membantu PT. Telekomunikasi Indonesia Kandatel Lampung bagianANOdalam mengelola Data Material untuk pekerjaan Pasang Baru (PSB)wireline.

Mengingat waktu dan tenaga yang terbatas dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak menemui kesulitan, sehingga penulis sangat menyadari bahwa pembuatan skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, apabila terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan bermanfaat dari berbagai pihak untuk perbaikan skripsi ini.

Pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya antara lain kepada:

(11)

2. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom, M.sc, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengarahan kepada penulis ketika penulis sedang mencari judul tugas akhir ini.

3. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T., selaku Ketua jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma.

4. Segenap Dosen dan Karyawan Jurusan Teknik Informatika, terima kasih untuk semua ilmu dan pelayanannya.

5. Bapak Yohanes Kaptin sebagai Manager PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Kandatel Lampung UnitAccess Network Operation (ANO) sekaligus pembimbing lapangan penulis yang telah membimbing penulis dalam pembuatan skripsi ini serta memberi kesempatan kepada penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah didapat dalam dunia kerja.

6. Mas Yohan sebagai pembimbing lapangan penulis yang juga telah membimbing penulis dan banyak membantu penulis dalam pembuatan aplikasi program ini.

7. Seluruh Staf dan Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Kandatel Lampung unitANOatas segala waktu dan ilmunya yang diberikan kepada kami.

8. Orang tuaku yang telah memberikan semangat dan dorongan yang sangat berharga dalam menyelesaikan studi penulis di Fakultas Teknik Jurusan Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(12)

10. Teman-teman Teknik Informatika angkatan 2004. Terima kasih atas kebersamaan dalam suka dan duka selama kuliah di Universitas Sanata Dharma ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga segala yang telah mereka berikan kepada penulis, akan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membaca dan memerlukan.

Yogyakarta, November 2008 penulis,

Mei Vita Utami

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …… vii

ABSTRAKSI ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ...xiii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR TABEL ...xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ...3

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 5

1.6. Metode Penelitian ... 5

(14)

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1. Monitoring Operasi Harian ... 9

2.2. Access Network Operation (ANO) ... 10

2.3. Metodologi Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur (Whitten, 2004) ... 11

2.3.1. Use Case Diagram ... 12

2.3.2. Data Flow Diagram (DFD) ... 13

2.3.2.1. Simbol dan Koneksi yang Digunakan dalam DFD.. 13

2.3.3. Entity Relationship Diagram (E-R Diagram) ... 15

2.3.4. Logical Design ... 16

2.3.5. Physical Design ... 17

2.4. Tinjauan MySQL ... 17

2.4.1. Pengertian Umum MySQL ... 17

2.4.2. Structured Query Language (SQL) pada MySQL ... 17

2.4.3. Procedure dan Function dalam MySQL ... 18

2.4.4. InnoDB dan MyISAM ... 19

2.5. Manajemen Transaksi ... 20

2.5.1. Concurrency Control ... 22

2.5.2. Two-Phase Locking atau 2PL ...22

2.6. Tinjauan PHP ... 27

2.6.1. Pengertian Umum PHP ... 27

2.6.2. Fungsi MySQL Dalam PHP ... 27

(15)

2.6.4. Require ...30

2.6.5. Session Handling ... 31

2.7. XAMPP ... 32

2.8. PHPMyAdmin ... 32

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 34

3.1. Analisa Sistem ... 36

3.1.1. Gambaran Umum Sistem ... 36

3.1.2. Analisa Ruang Lingkup Sistem ... 37

3.2. Pemodelan Sistem Lama ... 40

3.2.1. Logical Design Sistem Lama ... 40

3.3. Penjelasan Singkat Mengenai Perbandingan Antara Sistem Lama dengan Sistem Baru ... 41

3.4. Pemodelan Sistem Baru ... 42

3.4.1. Requirement Anlisis ... 42

3.4.2. Data Flow Diagram ... 43

3.4.3. Logical Design ... 51

3.4.4. Physical Design …...54

3.4.4.1. Tabel Login ...54

3.4.4.2. Tabel Konfigurasi ... 55

3.4.4.3 Tabel Pelanggan ...55

3.4.4.4. Tabel Datek_psb ... 58

3.4.4.5. Tabel Material_Telkom ... 61

(16)

3.4.4.7. Tabel Mitra ... 62

3.4.4.8. Tabel Pemakaian_Material_Pelanggan ... 63

3.4.4.9. Tabel Detail_Pemakaian_Pelanggan ... 64

3.4.4.10. Tabel Pemakaian_Material_Mitra ... 65

3.4.4.11. Tabel Detail_Pemakaian_Mitra ... 67

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PEMBAHASAN HASIL ... 68

4.1. Karakteristik Sistem ... 68

4.2. Pengaturan Koneksi PHP ke database MySQL ... 69

4.3. User Interface ... 71

4.3.1. Input dan Output User Interface ... 71

4.3.1.1. Input Login User dan Administrator ... 71

4.3.1.2. Input Daftar Username Untuk User dan Aministrator ... 72

4.3.1.3. Input UbahPassword UserdanAdministrator…... 73

4.3.1.4. Menu Data Pelanggan ... 74

4.3.1.5. Output Menu Data Pelanggan ...75

4.3.1.6. Menu Rekap Data Pemakaian Material Mitra ... 76

4.3.1.7. Output Menu Rekap Pemakaian Material Mitra ...76

4.3.1.8. Menu Tambah Data Pemakaian Material Mitra ...77

(17)

Pemakaian Material Mitra ke Pelanggan ... 83 4.3.1.12. Input NomorRequestPada Menu Edit Data Pemakaian

Material Mitra ... 84 4.3.1.13. Input Menu Edit Data Pemakaian Material Mitra 85 4.1.3.14. Output Menu Edit Data Pemakaian Material

Mitra ...87 4.3.1.15. Input Menu Tambah Data Pemakaian Material

Pelanggan...88 4.3.1.16. Output Menu Tambah Data Pemakaian Material

Pelanggan ...91 4.3.1.17. Input Awal Menu Edit Data Pemakaian Material

Pelanggan …...93 4.3.1.18. Input Menu Edit Data Pemakaian Material

Pelanggan ... 94 4.3.1.19. Output Menu Edit Data Pemakaian Material

Pelanggan ...96 4.3.1.20. Menu Awal Cari Data Pemakaian Material

Pelanggan ...96 4.3.1.21. Menu Cari Data Pemakaian Material

Pelanggan ... 97 4.3.1.22. Menu Awal Hapus Data Pemakaian Material

(18)

Pelanggan ...101

4.4. Penggunaan Store Procedure Pada Sistem Baru... 103

4.5. Analisa Sistem Lama Dan Sistem Baru... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 112

5.1. Kesimpulan ... 112

5.2. Saran ... 112

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

2.1 SimbolActor 12

2.2 SimbolUse Case 12

2.3 Simbol Asosiasi 12

2.4 Rounded Rectangles 13

2.5 Square 14

2.6 Open-Ended Boxes 14

2.7 Arrow 14

2.8 Simbol Entitas 15

2.9 Simbol Relasi 16

2.10 Simbol Atribut 16

3.1 ER DiagramSistem Lama 40

3.2 Use Case Diagram 42

3.3 Context Diagram 44

3.4 Diagram Berjenjang 46

3.5 Overview Diagram 48

3.6 DFD Level 2 Proses 3 49

3.7 DFD Level 2 Proses 4 50

3.8 E-R Diagram 52

3.9 Logical Design 53

4.1 Scriptkoneksi.php 70

4.2 InputLogin 71

4.3 Input Daftar 72

4.4 Input UbahPassword 74

4.5 Menu Data Pelanggan 74

4.6 Output Menu Data Pelanggan Yang Belum Di-input -kan

75

4.7 Output Menu Data Pelanggan Yang Sudah Di-input -kan

75 4.8 Menu Rekap Data Pemakaian Material Mitra 76 4.9 Output Menu Rekap Data Pemakaian Material Mitra 76 4.10 Menu Tambah Data Pemakaian Material Mitra 77 4.11 Input Menu Tambah Data Pemakaian Material Mitra 79 4.12 Output Menu Tambah Data Material Mitra 81 4.13 Peringatan Ketika NomorRequestyang diinputkan

Usersama dengan yang Sebelumnya

82 4.14 Peringatan Ketika Stok Gudang Telkom Tinggal 40000 82 4.15 Peringatan Ketika Stok Gudang Telkom Sudah Habis 82 4.16 InputPencarian Data Pelanggan Berdasarkan

Tanggal Pemakaian Material Mitra

83 4.17 InputNomorRequestuntuk Edit Data Pemakaian

Material Mitra

(20)

4.18 Peringatan Jika NomorRequestTidak Ada Dalam

Database

84 4.19 Peringatan Jika Tidak meng-input-kan NomorRequest 85 4.20 InputMenu Edit Data Pemakaian Material Mitra 85 4.21 Peringatan Ketika Stok Gudang Telkom Tinggal 40000 86 4.22 Peringatan Ketika Stok Gudang Telkom Sudah Habis 86 4.23 OutputMenu Edit Data Pemakaian Material Mitra 87 4.24 InputMenu Tambah Data Pemakaian Material

Pelanggan

89 4.25 Peringatan Jika Salah Satu Stok Material di Salah Satu

Mitra Kurang dari 40000

90 4.26 Peringatan Jika Salah Satu Stok Material di Salah Satu

Mitra Habis

90 4.27 OutputMenu Tambah Data Pemakaian Material

Pelanggan

91 4.28 Peringatan Jika Nomor Pemakaian Yang Di-input-kan

Sama

91 4.29 Peringatan Jika Nomor Pemakaian Belum diisi 92

4.30 Peringatan Jika Mitra belum diisi 92

4.31 Peringatan Jika Nomor Telepon Tidak Ada Dalam

Database

92 4.32 Peringatan Jika Nomor Telepon Belum DiisiUser 92 4.33 InputAwal Menu Edit Data Pemakaian Material

Pelanggan

93 4.34 Peringatan Jika Nomor Telepon Belum DiisiUser 93 4.35 Peringatan Jika Nomor Telepon Belum diinputkan 93 4.36 InputMenu Edit Data Pemakaian Material Pelanggan 94 4.37 Peringatan Jika Salah Satu Stok Material di Salah Satu

Mitra Kurang dari 40000

95 4.38 Peringatan Jika Salah Satu Stok Material di Salah Satu

Mitra Habis

95

4.39 OutputMenu Edit Data Pemakaian Material Pelanggan 96 4.40 Menu Awal Cari Data Pemakaian Material Pelanggan 96 4.41 Sintaks Pencarian Data Pemakaian Material Pelanggan

Berdasarkan Nama Pelanggan

98 4.42 InputBesertaOutputPencarian Data Pemakaian

Material Pelanggan Berdasarkan Nama Pelanggan

98 4.43 InputBesertaOutputPencarian Data Pemakaian

Material Pelanggan Berdasarkan Nama Mitra

99 4.44 InputBesertaOutputPencarian Data Pemakaian

Material Pelanggan Berdasarkan Tanggal Pemakaian

100 4.45 InputAwal Menu Hapus Data Pemakaian Material

Pelanggan

100 4.46 Peringatan Jika Nomor Telepon Tidak Ada Dalam

Database

(21)

4.47 OutputHalaman Konfirmasi Menu Hapus Data Pemakaian Material Pelanggan

102 4.48 SintaksStore ProcedureUntuk Menu Tambah Data

Pemakaian Material Mitra

(22)

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

2.1 Tabel Masalah Hilangnya Data yang Diubah 23 2.2 Tabel Masalah Ketergantungan Transaksi yang

Belum Dilaksanakan

24 2.3 Tabel Masalah Analisis yang Tidak Konsisten 25

3.1 TabelLogin 54

3.2 Tabel konfigurasi 55

3.3 Tabel pelanggan 55

3.4 Tabel datek_psb 58

3.5 Tabel material_telkom 61

3.6 Tabel material_mitra 61

3.7 Tabel mitra 62

3.8 Tabel pemakaian_material_ pelanggan 63

3.9 Tabel detail_pemakaian_pelanggan 64

3.10 Tabel pemakaian_material_mitra 65

3.11 Tabel detail_pemakaian_mitra 67

4.1 Tabel Contoh Skenario Proses yang terjadi pada pegujian aplikasi yang menggunakan teknologi manajemen transaksi, terhadapconcurrency control.

(23)

1.1 LATAR BELAKANG

PT Telkom Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang teknologi informasi. PT Telkom sendiri memiliki banyak unit yang saling bekerjasama untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Salah satu unitnya adalah unit Access Network Operation

(ANO). ANO merupakan unit yang bekerja di bidang operasi harian PT Telkom Indonesia. Unit ANO masih melakukan operasi harian secara manual. Operasi harian yang dilakukan dalam unit ini diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan Operasi Access (pasang baru, mutasi, penanganan gangguan) untuk melayani pelanggancoporatedanOther Licensed Operator(OLO). b. Melaksanakan Operasi Access (pasang baru, mutasi, penanganan gangguan)

untuk melayani pelanggancoporatedanpublic access.

c. Melaksanakan OperasiWireless LAN(W-LAN) danPublic Service Access. d. Melaksanakan Operasi Service Access Interface Mgt dan Access Quality of

Service serta dukungan teknis bagi layanan operasi akses, meliputi Operasi

Main Distribution Frame (MDF) dan testing dispatching and clearance (TDC)terhadaporder pasang baru atau penanganan gangguan dari pelayanan

dan pengelolaanCustomer Promises Equipment Customer Care(CPE CC). Secara garis besar, penulis hanya mengambil topik masalah mengenai operasi pasang baru pada poin b yaitu untuk melayani pelanggan coporate dan

public access. Dan secara lebih detil, penulis hanya menangani masalah

(24)

pengontrolan stok material yang digunakan dalam kegiatan pasang baru wireline

oleh mitra Telkom ke pelanggan Telkom tersebut. Dimana, terdapat pengolahan data jumlah stok material yang berupa pengontrolan keluar masuknya material yang digunakan, berapa jumlah stok material yang masih tersedia baik di gudang Telkom maupun di gudang per mitra Telkom, serta siapa yang menggunakan material tersebut.

Masalah yang timbul dalam unit ANO ini adalah kurang efisiennya pengolahan dan monitor data kegiatan pelaksanaan operasi harian khususnya dalam menangani gangguan yang dialami oleh pelanggan Telkom. Pencatatan data kegiatan ini masih dilakukan dengan pencatatan manual. Sehingga, operasi harian yang seharusnya dikerjakan secara cepat dan sesegera mungkin ini, menjadi lambat karena proses yang masih dilakukan secara setengah manual tersebut. Setengah manual dalam hal ini maksudnya, data-data operasi hariannya masih disimpan dalam bentuk kertas-kertas dan dengan bentuk basis data, yang belum diolah secara sempurna dalam komputer. Selain itu, untuk masalah pengolahan stok material yang ada dalam unitANOini masih belum dapat terlihat dengan jelas historydari penggunaan stok materialnya. Pengolahan stok material ini berupa pengontrolan keluar masuknya material yang digunakan. Pengontrolan ini meliputi berapa jumlah stok material yang masih tersedia baik di gudang Telkom maupun di gudang per mitra Telkom, serta siapa yang menggunakan material tersebut.

(25)

Telkom ke pelanggan Telkom. Kegiatan-kegiatan tersebut masih dilakukan secara manual, walaupun sebagian data pelanggan, sudah tersimpan dalam sebuah basis data, namun belum diolah dengan baik. Para petugas Telkom tersebut, selama ini harus menuliskan kegiatan apa saja yang sudah mereka lakukan dan barang apa saja yang mereka gunakan dalam melakukan pasang baru wireline ke rumah-rumah pelanggan dalam bentuk tulisan diformkertas laporan.

Oleh karena itu, penulis berusaha dengan membuat aplikasi yang diharapkan dapat membuat kegiatan operasional tersebut dapat diatasi dengan lebih cepat dan efisien.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menemukan masalah yaitu masalah dalam memonitor penggunaan stok material dan mengontrol siapa petugas yang bertugas menangani penggunaan stok material.

Rumusan masalah yang penulis pilih adalah bagaimana membuat program dalam menangani masalah pengolahan stok material Telkom untuk menyediakan stok material dalam operasi harian Access Network Operation dengan menerapkan manajemen transaksi.

1.3 BATASAN MASALAH

Mengingat waktu yang disediakan untuk membuat skripsi ini sangat terbatas, maka dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menjelaskan batasan masalah yang akan dibahas, yaitu:

(26)

yang digunakan oleh pihak tertentu berdasarkan data pelanggan yang sudah tersimpan dalam basis data. Pihak tertentu di sini dimaksudkan sebagai mitra Telkom dan pelanggan Telkom. Dalam hal ini, yang dikontrol hanyalah siapa yang menggunakan material, tanggal berapa penggunaan barang tersebut dan jumlah stok barang yang masih tersedia di gudang.

2. Penulis tidak menangani masalah penambahan stok material milik gudang Telkom.

3. Penulis tidak menangani update data pelanggan Telkom dalam tabel datek_psb.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penulisan skripsi ini adalah membuat aplikasi monitoring

penyediaan stok material dalam operasi harian ANO berbasis web menggunakan teknologiPHPdanMySQL dengan menerapkan konsep manajemen transaksi.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk membantu mengefisienkan pengerjaan kegiatan operasi harian, khususnya dalam mengontrol penggunaan dan pengolahan stok material di bagian unitAccess Network Operation.

1.6 METODE PENELITIAN

(27)

1. Studi Pustaka

Melakukan studi kepustakaan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Studi pustaka ini bertujuan untuk mempelajari referensi mengenai bahasa pemrograman, basis data MySQL, serta teori mengenai transaksi manajemen yang dipakai untuk pembuatan program ini.

2. Tahap pendekatan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) terstruktur (Whitten, 2004)

a. Analisa Sistem

Analisa sistem ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang dihadapi serta kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat menyelesaikan hambatan – hambatan yang terjadi menuju ke arah perbaikan sistem. Beberapa cara yang dilakukan untuk melakukan analisa kebutuhan sistem ini adalah :

1) Menganalisis masalah yang sedang dihadapi oleh pihak Telkom di lokasi kantor yaitu di PT Telkom Kandatel Lampung khususnya di unit

Access Network Operation, Kedaton Bandar Lampung.

2) Mencari dan mengumpulkan data-data secara lengkap, yang dibutuhkan untuk pembuatan program.

(28)

b. Desain Sistem

Pada tahap ini, merupakan langkah multiproses yang memusatkan kerja pada perancangan sistem secara umum. Dalam tahap desain sistem ini dilakukan dengan cara membuat sistematika alur program untuk mempermudah pembuatan coding program, diantaranya yaitu: perancangan basis data, menu, input, output dan user interface. Selain itu, penulis menggunakan ER-Diagram menurut konsep Atzeni, untuk menggambarkan desain sistem ini. Sedangkan Data Flow Diagram (DFD) yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini mengacu pada konsep Whitten.

c. Implementasi

Dalam tahap ini, hasil perancangan sistem diterjemahkan ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin. Atau dengan kata lain tahap ini merupakan tahap implementasi sistem dalam bentuk program.

d. Pengujian

Pengujian ini dilakukan dengan cara mendemokan program di depan user

Telkom itu sendiri untuk mendapatkan kesimpulan umum mengenai sistem informasi yang akan dikembangkan apakah secara garis besar sudah menjawab kebutuhanuser.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

(29)

1. Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diungkapkan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

2. Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini memuat tentang teori yang melandasi pembuatan program berbasis web untuk “Program Monitoring Penyediaan Stok Material dalam Operasi Harian Access Network Operation dengan Penanganan Manajemen Transaksi (Studi Kasus di PT Telkom Kandatel Lampung)” dengan menggunakan PHP dan MySQL. Pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian MySQL, PHP, dasar-dasar perintah PHP dan contoh sederhana sintaks PHP serta teori singkat mengenai transaksi manajemen khususnya mengenai protokol 2phase lockingatau disebut sebagai2PL.

3. Bab III Analisa dan Perancangan Sistem

(30)

4. Bab IV Implementasi Sistem dan Pembahasan Hasil

Dalam bab ini menjelaskan tentang implementasi yang akan dibuat coding

programnya serta hasil dan pembahasan program yang merupakan kelanjutan dari metode penelitian dan sekaligus menjawab permasalahan yang dinyatakan pada bab pendahuluan. Pada bab ini akan dijelaskan potongan-potonganlistingprogram yang dapat dianggapvitaloleh penulis.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

(31)

Dalam bab 2 ini, akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung pembuatan skripsi ini. Pembahasan mengenai teori-teori ini berperan penting untuk memberi pengertian mengenai materi yang akan berkaitan sebelum penulis melangkah ke dalam perancangan sistem di bab 3. Secara umum, teori-teori tersebut adalah teori mengenai pengertian monitoring operasi harian, penjelasan singkat mengenaiAccess Network Operation(ANO) serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam operasi harian diANOini.

Pada bab 2 ini juga terdapat penjelasan mengenai langkah-langkah dalam metodologi rekayasa perangkat lunak terstruktur, seperti use case diagram, ER

diagram, dan DFD. Selain itu juga terdapat pembahasan teori mengenai manajemen transaksi, pengertian MySQL,concurrency control, teknik2PL,PHP

dan fungsi-sungsi di dalamnya.

2.1.MonitoringOperasi Harian

Monitoring operasi harian merupakan proses kegiatan untuk mengetahui

dan mengontrol seluruh operasi kegiatan baik itu kegiatan internal maupun kegiatan eksternal yang dilakukan dalam suatu organisasi.

(32)

2.2.Access Network Operation(ANO)

ANO merupakan kependekan dari Access Network Operation. ANO

sendiri merupakan salah satu unit yang terdapat di dalam organisasi PT Telkom Indonesia. Unit ini menangani seluruh kegiatan operasional yang ada di PT Telkom. Kegiatan operasional ini meliputi pelayanan kepada pelanggan secara langsung. Termasuk menangani masalah gangguan dan keluhan yang dialami oleh pelanggan Telkom. Pelanggan dapat memberitahukan keluhan mereka melalui telepon ke bagian operasional di kantor ini. Unit ANOini dipimpin oleh seorang manajer yang disebut sebagai ManajerAccess Network Operation. Manajer ANO

bertanggung jawab atas berfungsinya secara efektif Access Network dalam memenuhi layanan jasa kepada pelanggan. Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan dalamANO:

4. Melaksanakan Operasi Access (pasang baru, mutasi, penanganan gangguan) untuk melayani pelanggancoporatedanOther Licensed Operator(OLO). 5. Melaksanakan Operasi Access (pasang baru, mutasi, penanganan gangguan)

untuk melayani pelanggancoporatedanpublic access.

6. Melaksanakan OperasiWireless LAN(W-LAN) danPublic Service Access. 7. Melaksanakan Operasi Service Access Interface Mgt dan Access Quality of

Service serta dukungan teknis bagi layanan operasi akses, meliputi Operasi

(33)

2.3. Metodologi Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur (Whitten, 2004) Hal paling vital dalam membangun sebuah aplikasi yang menyuguhkan informasi, sangat membutuhkan system requirements dari pemilik program. Selain itu perlu menspesifikasikan masalah yang ada untuk diimplementasikan ke dalam bentuk aplikasi yang diinginkan (Whitten, 2004). Ada beberapa tahap yang perlu dirancang dengan menggunakan metodologi RPL terstruktur ini.

Untuk dapat merancang, menganalisa, mendesain, dam membangun sebuah program, sistem analis harus memahami kebutuhan dari pemilik program, dan penyebab mengapa sistem tersebut harus dikembangkan. Konsep ini disebut sebagaiuser centered development. Konsep ini memerlukan pendekatanuse case modeling yang menginisiasikan kegiatan, siapa yang melakukan kegiatan tersebut, dan bagaimana respon dari sistem untuk kegiatan itu. Ada 2 konsep sistem untuk use case modeling yang dapat digunakan, yaitu: use case diagram

dan use case narrative. Dalam hal ini, penulis menggunakan use case diagram

yang dijelaskan dalam subbab 2.3.1.

Tahap kedua yang perlu dilakukan adalah menggunakan data modeling

(34)

2.3.1. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem atau sesuatu yang berada di luar sistem dan atau penggunanya. (Whitten, 2004). Use case diagram digunakan untuk membantu menemukan obyek, kelas, relasi, menggambarkan kebutuhan atau

requirements dengan melihat bagaimana sistem digunakan dan siapa penggunanya dengan cara yang bisa dicerna oleh .Use case diagram terdiri dari

actor, use casedan asosiasi.

1. Actor adalah seseorang atau sesuatu yang harus berinteraksi dengan sistem. Gambar 2.1 merupakan simbolactor.

Gambar 2.1 SimbolActor

2. Use Case adalah representasi fungsionalitas atau layanan yang diberikan sistem kepada pemakai. Gambar 2.2 ini merupakan simboluse case.

Gambar 2.2. SimbolUse Case

3. Asosiasi adalah relasi antara actor dan use case dimana ada interaksi yang terjadi di dalamnya. Gambar 2.3 ini merupakan simbol asosiasi.

(35)

2.3.2. Data Flow Diagram(DFD)

Data Flow Diagram(DFD) merupakan suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus atau aliran dari data sistem. DFD

merepresentasikan sebuah masukan data ke dalam suatu proses atau keluaran data dari suatu proses. Penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan secara logis.DFD

juga merupakan sebuah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran dari data yang melalui sebuah sistem dan sekaligus menggambarkan proses yang dibentuk oleh sistem tersebut. (Whitten, 2004)

2.3.2.1. Simbol dan Koneksi yang Digunakan dalamDFD

Menurut Whitten, 2004 ada beberapa simbol dan koneksi yang digunakan dalamDFD. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Rounded Rectangles

Simbol ini menggambarkan proses. Proses merupakan kegiatan yang akan ditunjukkan oleh suatu sistem dalam merespon aliran data. Proses ini dapat disebut juga sebagai sistem. Dalam proses atau sistem akan menukarkan antara

input dan output dalam suatu lingkungan. (Whitten, 2004). Gambar 2.4. merupakan simbol dariRounded Rectangles.

(36)

2. Square

Simbol ini merepresentasikanexternal agents.External agentsmerupakan batas sistem dari kerangka sistem informasi yang dibuat. Gambar 2.5 merupakan simbol dariexternal agents.

Gambar 2.5.Square 3. Open-Ended Boxes

Simbol ini merepresentasikan penyimpanan data (data stores). Sering disebut sebagai file atau basis data. Simpanan data ini menghubungkan semua entitas tunggal dalam sebuah model data.

Gambar 2.6 merupakan simboldata store.

Gambar 2.6.Open-Ended Boxes

4. Arrow(Panah)

Simbol ini merepresentasikan aliran data atau input dan output, ke dan dari proses. Gambar 2.7 merupakan simbol anak panah untuk menunjukkan aliran data.

Gambar 2.7.Arrow

(37)

2.3.3. Entity Relationship Diagram (E-R Diagram)

Menurut (Atzeni, dkk, 2000),E-R Diagrammerupakan sebuah model data yang memanfaatkan beberapa notasi tertentu untuk menggambarkan data ke dalam bentuk entitas dan relasi yang dijelaskan oleh data itu sendiri. Sedangkan entitas itu sendiri merupakan kumpulan dari orang, tempat, obyek, kejadian atau konsep yang diperlukan untuk menangkap dan menyimpan data. E-R diagram

merupakan bagian dari conceptual design yang digunakan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai hal yang penting dalam merancang struktur basis data, sehingga basis data dapat memfasilitasi keperluan pada saat ini dan saat yang akan datang. Perancangan conceptual model menunjukkan entitas dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan. Ketika menentukan entitas dan relasi, maka dibutuhkan analisis data mengenai informasi yang lebih spesifik untuk masa yang akan datang.Conceptual designakan menghasilkan conceptual schemayang mengacu padaconceptual modelatau yang biasa disebut sebagaiER model. Perancangan conceptual model, ditekankan pada struktur data dan relasi antar file. Pendekatan yang digunakan pada perancangan conceptual model ini adalah dengan menggunakan modelrelational data. (Atzeni, 2000)

Ada beberapa komponen yang membentukE-R model, yaitu:

1. Entitas, merupakan sebuah objek yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Contoh entitas : mahasiswa, guru, dsb. Gambar 2.8 merupakan simbol dari sebuah entitas.

(38)

2. Relasi, merupakan hubungan antar entitas. Ada 3 jenis relasi yaitu: relasi one to one, relasione to many, relasimany to many. Gambar 2.9 merupakan simbol dari relasi.

Gambar 2.9. Simbol Relasi

3. Atribut, merupakan sebutan untuk mewakili suatu entitas. Sebuah atribut juga merupakan sifat-sifat dari sebuah entitas.Sinonimnya adalahelement,

property,dan field. Gambar 2.10 merupakan simbol dari sebuah atribut.

Gambar 2.10. Simbol Atribut 2.3.4. Logical Design

Logical design merupakan translasi dari conseptual model yang didefinisikan dalam fase-fase ke dalam bentuk model data yang diadopsi oleh

(39)

data model yang populer untuk saat ini adalah relational model. Dalam logical modelini, menggambarkan data secara logikal dan harus memperhatikan kriteria optimal yaitu: ada tidaknya redudansi data atau penyimpanan di beberapa tempat untuk data yang sama dan data yang tidak konsisten (Atzeni, dkk, 2000).

2.3.5. Physical Design

Dalam physical design ini logical schema dilengkapi dengan detil implementasi secara fisik sesuai denganDBMS yang digunakan. Selain itu, tahap ini merupakan bentuk perancangan basis data yang menterjemahkan kebutuhan bisnis ke dalam model sistem yang menggambarkan implementasi teknik dari kebutuhan bisnis itu sendiri. Sinominnya adalahtechnical designatau penjelasan

output,implementation model.(Atzeni, dkk, 2000)

2.4.TinjauanMySQL

2.4.1. Pengertian UmumMySQL

MySQL merupakan salah satu basis data SQL yang cukup populer dan banyak digunakan di internet. IntegrasiMySQLyang sederhana, dan cepat dengan

PHP membuktikan salah satu kelebihan PHP untuk menguasai pasar aplikasi berbasis web. Hal penting yang harus diperhatikan adalah versi MySQL yang digunakan.

2.4.2. Structured Query Language(SQL) padaMySQL

(40)

akses basis data menjadi lebihuser-friendlydibandingkan dengan misalnyadBase

ataupun Clipper yang masih menggunakan perintah – perintah pemrograman murni. MySQL merupakan sebuah server basis data SQL multi dan multi-threaded. Sedangkan SQL itu sendiri adalah salah satu bahasa basis data yang paling populer di dunia. Implementasi program server basis data ini adalah programdaemon 'mysqld'dan beberapa program lain serta beberapa pustaka.

DalamSQLterdapat hierarkiserverdengan basis data-basis data yang ada. Setiap basis data tersebut memiliki tabel-tabel. Sedangkan setiap tabel memiliki

field-field. Informasi tersimpan dalam tabel–tabel yang secara logika merupakan struktur 2 dimensi yang terdiri atas baris dan kolom. Field-field tersebut dapat berupa data sepertiint,char,date,time dan lainnya.SQL tidak memiliki fasilitas pemrograman yang lengkap, seperti misalkan tidak adanya looping ataupun percabangan. Sehingga, untuk menutupi kelemahan ini perlu digabung dengan bahasa pemrograman yang lain. Bahasa pemrograman tersebut misalnya adalah bahasa C.

2.4.3. ProceduredanFunctiondalamMySQL

Store procedure merupakan sekumpulan SQL yang disimpan ke dalam

server MySQL. Keuntungan menggunakan store procedure adalah, klien MySQL

tidak perlu menuliskan kembali perintah SQL ke server, namun hanya perlu memanggil procedure yang sudah disimpan di server. Perbedaan antara

procedure dan function pada MySQL hampir mirip dengan procedure dan

(41)

dan dapat dipanggil di dalam statement procedure atau function lain. Procedure

dipanggil melalui perintahCALLdan dapat mengembalikan nilai melalui variabel

output. (Setyaji, 2007)

2.4.4. InnoDBdanMyISAM

MySQL memiliki beberapa tipe-tipe tabel, diantaranya adalah MyISAM

dan InnoDB. MySQL mempunyai mesin basis data Innodb yang mendukung transaksi dengan kemampuancommit,rollback dan recovery. Transaksi ini telah mendukung sifat-sifat ACID. Innodb juga mendukung row locking yang dapat meningkatkanmulti-userconcurrency dan unjukkerja. Secara default, client yang melakukan koneksi ke server MySQL akan mempuyai mode autocommit enable

sehinggacommitakan selalu dilakukan setiap perintahSQLdieksekusi.

Jika MySQL menggunakan standar tabel dengan tipe MyISAM, kemudian melakukan locking, yang merupakan proses pemblokingan terhadap akses dari suatu iterasi atau melakukan perubahan dalam basis data, tidak dapat dilakukan. Untuk mengatasi masalah table-locking dengan menggunakan transaksi, maka tabel dalam basis data diubah terlebih dulu menjadi tipeInnoDB.

(42)

transaksi. Format yang dapat mendukung transaksi ini adalah InnoDB. (Kofler, 2005)

2.5. Manajemen Transaksi

Transaksi merupakan sebuah atau serangkaian aksi yang dilakukan oleh tunggal atau program aplikasi dengan membaca atau mengubah isi dari basis data. Transaksi merupakan sebuah unit kerja logis dalam basis data yang terdiri dari satu atau lebih kalimat SQL dan dapat melibatkan sejumlah operasi pada basis data. Transaksi merupakan unit yang atomik. Sebuah transaksi akan memiliki dua buah keluaran yaitu :

a. Jika transaksi sukses, maka transaksi dapat dikatakan telah melakukancommit

dan basis data telah mencapai keadaan konsistensi yang baru. Transaksi

commit, maka tidak dapat dibatalkan. Sebuah transaksi yang telah dilakukan

(commited transaction), tidak dapat dibatalkan. Jika diputuskan bahwa transaksi yang telah dilakukan tersebut memiliki suatu kesalahan, kita harus melakukan transaksi pengganti untuk mengembalikan pengaruhnya.

b. Sebaliknya jika transaksi gagal dieksekusi, maka basis data harus dikembalikan ke keadaan yang konsisten seperti pada saat transaksi belum dimulai. Transaksi ini disebutrolled backatauundoneatau tidak dilakukan.

(43)

saat program selesai dijalankan dengan benar, dan rollbackjika tidak (Connolly, 2002).

Ada 4 hal dasar yang harus dimiliki semua transaksi, hal ini sering disebut sebagaiACID, yaitu:

1. Atomicity

Pengguna sebaiknya dapat menganggap eksekusi setiap transaksi sebagai atomic: baik semua tindakan dilakukan atau tidak ada yang dilakukan. Pengguna sebaiknya tidak perlu menkhawatirkan pengarush transaksi yang tidak selesai.

2. Consitency

Tiap transaksi yang bekerja sendiri tanpa eksekusi konkuren tranaksi lain, harus mempertahankan konsistensi basis data. Menjamin sifat transaksi ini merupakan tanggung jawab pengguna.

3. Isolation

Pengguna sebaiknya dapat memahami transaksi tanpa memperhatikan pengaruh ekseskusi konkuren transaksi lain. Sifat ini kadang-kadang disebut sebagai isolasi. Transaksi diisolasi atau dilindungi dari pengaruh scheduling

konkuren transaksi lain. 4. Durability

(44)

2.5.1. Concurrency Control

Concurrency Control atau akses secara bersamaan, merupakan proses pengelolaam operasi yang berjalan secara bersamaan dalam basis data tanpa harus saling mangganggu satu dengan yang lainnya. Bedanya dengan manajemen transaksi adalah untuk menangani transaksi dengan masalah pengontrolan akses user secara bersamaan supaya tidak terjadi lose update data. Tujuan utama pengembangan basis data adalah adanya kemampuan banyak untuk mengakses

shared data secara bersamaan. Ada 3 masalah yang dapat disebabkan oleh

concurrency control, yaitu :

a. masalah hilangnya data yang diubah (the lost update problem) b. masalah pembacaan yang salah (the dirty read problem)

c. masalah analisa yang tidak konsisten (the inconsistent analysis problem) (Connolly, 2002).

2.5.2. Two-Phase Lockingatau2PL

Sebuah transaksi akan menerapkan protokol 2PL jika semua operasi

locking mendahului operasi unlocking yang pertama dalam transaksi tersebut. Setiap transaksi dibagi menjadi 2 fase, yaitu :

2 Growing Phase : fase ini memperoleh semua locks yang dibutuhkan, tetapi tidak dapat melepaskan satulockpun.

(45)

Dalam hal ini tidak ada kebutuhan bahwa semua locks diperoleh secara serentak. Umumnya, suatu transaksi memperoleh sejumlah locks, kemudian melakukan sejumlah proses, dan selanjutnya meminta tambahan locks sesuai kebutuhan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai peraturan yang ditetapkan : a. Sebuah transaksi harus memperoleh suatu lock pada suatu bagian data,

sebelum melakukan operasi terhadap data tersebut. Macam-macamlockdapat digunakan untukreadatauwritetergantung dari kebutuhan.

b. Sekali transaksi tersebut melepaskan suatulock, maka transaksi tersebut tidak pernah bisa mendapatkan sejumlahlockbaru yang lain.

Protokol 2PL ini dapat digunakan untuk memecahkan 3 masalah yang teridentifikasi. Berikut ini adalah kegunaan dari protokol2PL:

a. Mencegah masalah hilangnya data yang diubah (the lost update problem). Tabel 2.1 merupakan tabel penjelasan mengenai masalah hilangnya data yang diubah.

Tabel 2.1. Masalah Hilangnya Data yang Diubah

Waktu T1 T2 balx

t1 begin transaction 100

t2 begin transaction write_lock(balx) 100 t3 write_lock(balx) read(balx) 100

t4 WAIT balx= balx+ 100 100

t5 WAIT write(balx) 200

t6 WAIT commit/unlock( balx) 200

t7 read(balx) 200

t8 balx= balx– 10 200

t9 write(balx) 190

(46)

Keterangan :

Untuk mencegah terjadinya masalah hilangnya data yang diubah, maka: Pertama-tama T2 meminta suatu exclusive lock pada balx. Setelah itu T2 dapat melakukan proses baca nilai balx , menambahnya dengan nilai 100, dan menuliskan nilai baru dari balxtersebut ke dalam basis data.

Saat T1 memulai transaksi, T1 juga meminta suatu exclusive lock pada balx, namun karena balxsedang berada dalam posisiexclusive lockoleh T2, maka permintaan read balx tidak segera diberikan kepada T1 dan T1 harus menunggu sampai lock dilepaskan oleh T2. Hal ini terjadi saat T2 melaksanakan operasi

commitatauunlockbalx(Connolly, 2002).

b. Mencegah masalah ketergantungan transaksi yang belum dilaksanakan (the uncommitted dependency problem).

Tabel 2.2 merupakan tabel penjelasan mengenai masalah ketergantungan transaksi yang belum dilaksanakan.

Tabel 2.2. Masalah Ketergantungan Transaksi yang Belum Dilaksanakan

Waktu T3 T4 balx

t1 begin transaction 100

t2 write_lock(balx) 100

t3 read(balx) 100

t4 begin transaction balx= balx+ 100 100 t5 write_lock(balx) write(balx) 200

t6 WAIT rollback/unlock( balx) 100

t7 read(balx) 100

t8 balx= balx– 10 100

t9 write(balx) 90

(47)

Keterangan :

Untuk mencegah terjadinya masalah ketergantungan transaksi yang belum dilaksanakan, maka: Pertama-tama T4 meminta suatu exclusive lock pada balx. Setelah itu, T4 dapat melakukan proses baca nilai balx dari dalam basis data, menambahnya dengan nilai 100, dan menuliskan nilai baru balxtersebut ke dalam basis data. Saatrollback dieksekusi, peng-update-an pada transaksi T4 tidak jadi dilakukan dan nilai dalam basis data dikembalikan ke kondisi semula yaitu 100.

Saat T3 memulai transaksi, T3 juga meminta suatu exclusive lock pada balx, namun karena balx sedang dalam posisi exclusive lock oleh T4, maka, permintaan tersebut tidak segera diberikan kepada T3, dan T3 harus menunggu sampai lock dilepaskan oleh T4. Hal ini terjadi saat T4 melaksanakan operasi

rollback atau unlock balx , barulah T3 dapat melakukan proses baca nilai balx (Connolly, 2002).

c. Mencegah masalah analisis yang tidak konsisten (the inconsistent analysis problem).

Tabel 2.3 merupakan tabel penjelasan mengenai maslah analisis yang tidak konsisten.

Tabel 2.3. Masalah Analisis yang Tidak Konsisten

Waktu T5 T6 balx baly balz sum

t1 begin transaction 100 50 25

t2 begin transaction sum = 0 100 50 25 0

t3 write_lock(balx) 100 50 25 0

t4 read(balx) read_lock(balx) 100 50 25 0

t5 balx=balx- 10 WAIT 100 50 25 0

t6 write(balx) WAIT 90 50 25 0

(48)

t8 read(balz) WAIT 90 50 25 0

Untuk mencegah terjadinya masalah analisis yang tidak konsisten, maka: T5 mengawali meminta suatu exclusive lock pada balx . T5 juga meminta suatu

exclusive lockpada baly . Saat T6 ingin membaca nilai balx, ia harus menunggu sampai lock dilepaskan oleh T5. Hal ini terjadi saat T5 melaksanakan operasi

commitatauunlockbalx, barulah T6 dapat membaca nilai balx(Connolly, 2002). Untuk mengatasi masalah diatas, mesin basis data Innodb MySQL

mempunyai kemampuan mendukung transaksi dengan metode 2PL yang dapat menjamin konsistensi data. Ketiga contoh permasalahan yang dapat timbul akibat dua atau lebih transaksi yang dieksekusi secara bersamaan (concurrently) dapat diselesaikan dengan menerapkan:

a. Tingkat isolasiserializable

b.Autocommitdibuatdisable

(49)

perintahselect. Teknik ini merupakan salah satu alternatif dalam menerapkan2PL

dalam mesin basis data Innodb MySQL sehingga tidak menutup kemungkinan melakukan penelitian untuk mencari alternatif lain dalam menjaga konsistensi data (Darmawan, 2007).

2.6. TinjauanPHP

2.6.1. Pengertian UmumPHP

PHP adalah kependekan dari Professional Home Page. PHP merupakan

salah satu bahasaserver-side yang didesain khusus untuk membuat aplikasiweb.

PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML, dan karena PHP ini merupakan bahasa server-side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang akan dikirimkan kebrowseradalah hasil jadi yang telah dieksekusi, dalam bentuk

HTML, dan kode PHP ini tidak akan diperlihatkan di browser. PHP termasuk

dalam produk yang dapat dipakai secara bebas, sehingga dapat dirubah ke dalam

source codedan dapat didistribusikan secara bebas.PHPdapat didapatkan secara gratis dan dapat dijalankan di berbagaiweb server, misalnya :IIS, Apache, PWS, dll. (Sutarman, 2003).

2.6.2. FungsiMySQLDalamPHP

(50)

a. mysql_connect()

Fungsi ini digunakan untuk membangun koneksi antara PHP ke MySQL. Dalam hal ini ada beberapa hal yang dibutuhkan untuk dapat mengkoneksikannya yaitu: nama komputer (hostname) dari server MySQL, user name MySQL, dan

password.(Kofler, 2005)

b. mysql_query()

Fungsi ini digunakan untuk mengeksekusi perintah SQL yang dilewatkan sebagai karakter string dalam fungsi mysql_query(). Jika perintah SQL berhasil dieksekusi, maka fungsi ini akan mengembalikan nilai yang ada yaitu TRUE. Tetapi jika perintah SQL gagal dieksekusi, maka mysql_query() akan mengembalikan nilaiFALSE. (Kofler, 2005)

c. mysql_fetch_row()

Fungsi ini akan mengembalikan sebuah record ke dalam bentuk array

sederhana. Fungsi ini dapat mengakses dan mengambil data dari kolom dalam tabel secara baris per baris. Data yang diambil berupaarray dimana elemen dari

arrayadalahfield-fielddari tabel data. (Kofler, 2005) d. mysql_fetch_array()

Fungsi mysql_fetch_array() sama saja dengan fungsi mysql_fetch_row(),

(51)

2.6.3. Include

Include adalah suatu bentuk fungsi yang untuk menggabungkan suatu

script PHPatau teks dari file lain dengan script PHPyang memanggilnya. Script

ataufileyang digabung tidak harus berisiscriptprogramPHP.Includedigunakan untuk menggabungkan suatuscriptataufiledenganscriptpemanggilnya. Dengan menggunakan include, maka diijinkan untuk dapat memasukkan suatu file

dengan kode yang biasa digunakan pada masukan blog dan halaman. Include

dapat digunakan dalam struktur pengulangan, untuk melakukan pemanggilan file-file yang berbeda. Penggunaan atau penyisipaninclude dalam suatusubdirectory

dinamakanscripts.Scriptsdapat ditempatkan di sini.

Pernyataan include() memasukkan dan mengevaluasi file yang spesifik. Perlu diketahui, bahwa cara kerja fungsi ini adalah ketika file di-include()-kan atau di-require()-kan, maka akan mengkonversikan mode PHP ke dalam mode

HTMLpada awalfiletujuan dan pada akhirnya akan menghasilkan modePHP. Karena hal inilah, setiap kode didalam file tujuan yang seharusnya dieksekusi sebagai kodePHP, harus ditutup kembali dengantag PHPdi awal dan di akhirnya. include() berbeda dengan require(), dimana pernyataan include()

dievaluasi ulang setiap kali ditemukan (dan hanya terjadi ketika sedang dieksekusi), sedangkan pernyataanrequire()digantikan olehfile yang dibutuhkan ketika ditemukan pertama kali, jika isi dari sebuahfileakan dievaluasi atau tidak sama sekali (sebagai contoh, jika require() ada didalam file, maka pernyataan if

(52)

2.6.4. Require

Require adalah suatu bentuk fungsi untuk menggabungkan suatu script PHP atau teks dari file lain dengan script PHP yang memanggilnya. Script atau

file yang digabung tidak harus berisi script program PHP. Teknik require ini cocok untuk membuat template atau pola yang memudahkan proses pengembangan aplikasi dengan menggunakan template atau pola tampilan. Pemrogram dan desainer web dapat dengan mudah melakukan kerja tim untuk membangun suatu situswebyang diinginkan.

Pernyataan require() akan menggantikan dirinya dengan file yang dispesifikasikan, seperti halnya cara kerja Cpreprocecor. Perlu diketahui, bahwa cara kerja fungsi ini adalah ketika file di-include()-kan atau di-require()-kan, maka akan mengkonversikan mode PHP ke dalam mode HTML pada awal file

tujuan dan pada akhirnya akan menghasilkan modePHP.

Karena hal inilah, setiap kode di dalam file tujuan yang seharusnya dieksekusi sebagai kodePHPharus ditutup kembali dengantag PHPdi awal dan di akhirnya. require() bukan merupakan fungsi yang sebenarnya dalam PHP, tetapi merupakan bahasa konstruksi. Berbeda dengan include(), require() akan selalu membaca file tujuan bahkan jika ada suatu baris yang tidak akan pernah dieksekusi. Jika ingin memasukkan sebuah file, maka dapat menggunakan

(53)

2.6.5. Session Handling

PHP menyediakan beberapa fungsi untuk penanganan session, diantaranya adalah session_start, session_destroy, session_name, session_save_path, session_id, session_register, session_unregister,

session_unset session_is_registered.Berikut ini adalahsessionyang paling sering digunakan :

1. session_start

Sintaksnya :session_start();

session_start() digunakan untuk memulai suatu sesi data. session_start()

menciptakan sebuah sesi atau hasil-hasil terakhir berdasarkan identitas sesi yang dilewatkan melalui variabel GET atau cookie. Fungsi ini selalu mengembalikan nilai true (Bakken, dkk, 2000). Sebuah sesi dapat dimulai dengan 2 cara, yaitu: manual dan otomatis. Otomatis berlaku jika session.auto_start pada file php.ini -nya =1. Namun, cara otomatis ini kurang disukai, karena tidak semua aplikasi membutuhkan sesi. Sedangkan cara manual dilakukan dengan menggunakan fungsisession_start()dansession_register().

2. session_destroy

Sintaksnya :session_destroy();

(54)

sangat sulit bagi sistem untuk megetahui kapan mengakhiri suatu sesi kunjungan dalam suatu aplikasiweb.

2.7. XAMPP

XAMPP memiliki kepanjangan yaitu Apache, PHP, MySQL dan

phpMyAdmin. XAMPP merupakan alat yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasiweb server Apache, PHP danMySQL secara manual.XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atauautokonfigurasi (nidnid, 2008). Dengan melakukan penginstalan

XAMPP ini, maka klien tidak perlu menginstal server apache lagi, karena

XAMPP pada versi yang penulis gunakan ini sudah terdapat PHP versi 5.2.5,

MySQL 5, danapacheversi 2.2.8. Klien cukup mengklikxampp-control.exepada

folderxamppyang terletak di direktori kerja (biasanya di C:) .

2.8. PHPMyAdmin

Program PHPMyAdmin mungkin adalah alat administratif terbaik untuk

MySQL. Dalam PHPMyAdmin, dapat dilakukan pembuatan, pengubahan, dan

menghapus basis data dan tabel. Sedangkan untuk tabel, dapat dilakukan penambahan, pengubahan dan penghapusan record. Selain itu, dalam

(55)

untuk memberikan hak istimewauser, sehingga memungkinkan semua basis data yang ada, dapat diakses.

Selain itu, dengan menggunakan Internet Service Provider(ISP),

PHPMyAdmin memperoleh hak akses terhadap basis data yang ada.

PHPMyAdmin merupakan program lokal yang memiliki hak akses penuh terhadap server MySQL (Kofler, 2005). Dalam hal ini penulis menggunakan

(56)

Dalam bab 3 ini, akan dibahas mengenai perancangan sistem berupa diagram-diagram yang berperan penting untuk mempermudah penulis dalam membuat coding program. Pada bab 3 ini terdapat analisa singkat mengenai aplikasi sistem yang dibuat dalam skripsi ini, baik itu mengenai gambaran umum sistem, analisa ruang lingkup sistem dan analisa singkat mengenai sistem lama. Dalam bab 3 ini terdapat diagram pemodelan sistem lama, penjelasan dan diagram use case, context diagram, diagram berjenjang, overiew diagram,DFD

level 2, ER diagram, logical design, dan physical design. Diagram berjenjang, merupakan salah satu siklus hidup dari manajemen proyek. Sedangkan yang termasuk pemodelan proses adalah use case diagram, context diagram, DFD. Dan yang termasuk dari pemodelan data adalah ER-Diagram,logical design, dan

physical design.

Dalam diagram use case, akan dijelaskan proses-proses yang dapat diakses oleh kedua jenis user berdasarkan level akses masing-masing user. Diagram ini disajikan pada gambar 3.2. Untuk context diagram, akan dijelaskan mengenai interaksi yang terjadi antara sistem denganuser. Diagram ini disajikan pada gambar 3.3. Sedangkan diagram berjenjang, akan menjelaskan tingkatan proses yang terjadi dalam sebuah sistem utama. Dalam hal ini, sistem utama yang dimaksud adalah aplikasi web pasang baru wireline, dan dalam diagram berjenjang ini terdapat 2 buah level proses yang terjadi pada sistem aplikasi web

(57)

pasang baru wireline ini. Diagram berjenjang ini disajikan pada gambar 3.4. Untuk mengetahui aliran data yang terjadi dalam keseluruhan sistem ini, dapat dilihat dalamoverview diagramyang disajikan pada gambar 3.5.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam diagram berjenjang terdapat tingkatan proses yang terjadi dalam sistem ini. Dalamoverview diagram

ini dibagi lagi menjadi 2 bagian detil aliran data yaitu DFDlevel 2 proses 3 dan

DFDlevel 2 proses 4. Untuk DFD level 2 proses 3 yang disajikan pada gambar 3.6, akan menjelaskan detil aliran data dari proses 3. Sedangkan untukDFDlevel 2 proses 4 yang disajikan pada gambar 3.7, akan menjelaskan detil aliran data dari proses 4. Selanjutnya, ER-Diagram yang disajikan pada gambar 3.8, akan menjelaskan hubungan antara beberapa entitas data dengan relasi yang terjadi di antara entitas tersebut. Untuk menjelaskan secara detil atribut-atribut yang ada dalam setiap entitas pada ER-Diagram, maka dapat dilihat dalam logical design

yang disajikan pada gambar 3.9.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan konsep manajemen transaksi untuk mengatasi masalah concurrency control yang dapat terjadi pada saat melakukan transaksi dengan menggunakan aplikasi ini. Dimanaconcurrency controlyang dapat terjadi antara lain adalah masalah hilangnya data yang diubah,

(58)

transaksi pelanggan. Konsep manajemen transaksi ini digunakan dalam store procedureyang digunakan untuk membungkus sebuah transaksi.

3.1. Analisa Sistem

Analisa sistem ini berguna untuk memecahkan masalah yang diidentifikasi dengan melakukan penguraian sistem menjadi komponen-komponen yang lebih kecil supaya komponen tersebut mudah untuk dipelajari. Dalam hal ini yang dipelajari adalah kemampuan sistem dan interaksi yang dilakukan oleh komponen-komponen yang terkait dalam sistem tersebut. Selain itu, analisa sistem ini juga berguna untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dan yang tidak diperlukan dalam sistem ini, serta untuk memahami masalah-masalah yang terjadi dalam sistem ini. Dengan demikian, dapat mempermudah dalam memecahkan masalah yang terdapat dalam sistem ini.

3.1.1. Gambaran Umum Sistem

Sistem ini merupakan aplikasi program berbasis web. Sistem ini akan menangani masalah stok barang yang tersedia dan yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu yang membutuhkan. Untuk masuk ke dalam aplikasi ini, pengguna aplikasi harus melakukan login terlebih dahulu dengan menggunakan username

(59)

data dari dalam basis data. Namun untuk user lainnya hanya diijinkan untuk melihat data saja.

Untuk data-data pelanggan dan data petugas, seperti misalnya nama, alamat, nomor telepon dsb, sudah tersimpan dalam basis data Cascading Style Sheets

(CSS) yang dimiliki oleh pihak Telkom. Jadi,usertidak perlu lagi menginputkan seluruh data baru pada menu tambah data. User cukup menginputkan data yang belum ada dalam basis data saja pada menu tambah data. Data yang perlu dimasukkan di sini adalah data pemakaian material. Sedangkan untuk beberapa data yang sudah tersimpan sebelumnya di dalam basis data, hanya akan ditampilkan saja. Untuk keluar dari program aplikasi ini user dapat melakukan

logout.

3.1.2. Analisa Ruang Lingkup Sistem

Dalam analisa kebutuhan sistem ini, dimaksudkan untuk mengetahui dan mengumpulkan kebutuhan pengguna dalam aplikasi ini. Dalam hal ini, terdapat 2 macam subsistem yang akan menggunakan aplikasi ini.

1. Subsistemadministrator

Subsistem administrator ini dapat melakukan akses terhadap menu-menu yang tersedia secara keseluruhan. Akses proses yang dapat dilakukan oleh

administratorini diantaranya adalah dapat melakukan tambah data, edit data, cari

(60)

 Rekap Data Material Mitra: pada menu ini,administrator dapat melihat rekap penggunaan material dan stok material dari setiap Mitra yang bekerjasama dengan pihak Telkom.

Update Data Pemakaian Material per Mitra : pada menu ini, administrator

dapat melakukan tambah dan edit data terhadap pemakaian material yang dilakukan oleh masing-masing Mitra.

Update Data Pemakaian Material Pelanggan : pada menu ini, administrator

dapat melakukan tambah, edit dan hapus terhadap data pemakaian material pelanggan Telkom.

 Cari Data Pemakaian Material Pelanggan : pada menu ini,administratordapat melakukan proses pencarian terhadap data pelanggan Telkom berdasarkan

field-fielddalam dalam tabel tertentu sebagai masukannya.

 Daftar User : pada menu ini, administrator dapat melakukan proses pendaftaranuserbaru yang dapat mengakses menu-menu yang terdapat dalam aplikasi ini sesuai dengan hak aksesnya.

Help: pada menu ini,administrator dapat melihat petunjuk cara penggunaan menu-menu yang terdapat dalam aplikasi ini.

2. Subsistemuseratau pengguna

Subsistem user ini hanya dapat melakukan akses terhadap menu-menu tertentu yang tersedia dalam aplikasi ini. Akses proses yang dapat dilakukan oleh

userini hanya dapat melakukan lihat data, dan cari data. Dalam hal ini,user yang

(61)

 Rekap Data Material Telkom: pada menu ini, user dapat melihat rekap penggunaan material dan stok material dari setiap Mitra yang bekerjasama dengan pihak Telkom.

Update Data Pemakaian Material Mitra : pada menu ini, user dapat melakukan tambah dan edit data terhadap pemakaian material yang dilakukan oleh masing-masing Mitra.

Update Data Pemakaian Material Pelanggan : pada menu ini, user hanya dapat melakukan tambah dan edit terhadap data pemakaian material pelanggan Telkom.

 Cari Data pelanggan : pada menu ini,userdapat melakukan proses pencarian terhadap data pelanggan Telkom berdasarkan field-field dalam dalam tabel tertentu sebagai masukannya.

Help: pada menu ini,administrator dapat melihat petunjuk cara penggunaan menu-menu yang terdapat dalam aplikasi ini.

Untuk melakukan transaksi pengolahan data material, hal pertama yang perlu dilakukan adalah, melakukan transaksi pengolahan data di level mitra. Dimana dilakukanupdatedata pemakaian material oleh mitra ke gudang Telkom. Setelah itu, transaksi di level pelanggan dapat dilakukan. Dimana dilakukan

(62)
(63)

Sistem Baru

Dalam hal ini, penulis akan mencoba menjelaskan perbandingan antara ER-Diagram dalam pemodelan sistem lama dengan ER-Diagrampada sistem yang baru.

ER-Diagram dalam pemodelan sistem lama belum efisien dibandingkan dengan ER-Diagram pada sistem yang baru. ER-Diagram dalam overview sistem lama tersebut tidak sesuai dengan teori yang didapatkan oleh penulis mengenai tata aturandatabase

yang benar. Hal ini disebabkan karena adanya banyak redundansi atribut dalam setiap tabelnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.1, dimana tabel stok_material_mitra memiliki atribut yang redundan. Dengan adanya redundansi tersebut, maka tidak sesuai dengan teori mengenai basis data yang seharusnya tidak mengijinkan adanya redundansi data dalam sebuah basis data.

(64)

Dalam hal ini terdapat beberapa pemodelan sistem yang digunakan untuk merancang sistem ini. Model tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

3.4.1.Requirement Analysis

Gambar 3.2 merupakan diagram yang menjelaskan requirement analysis dari program yang akan dibuat. Use case diagram ini digunakan untuk menggambarkan proses apa saja yang terjadi ketika salah satuuserberhasilloginke dalam aplikasi ini. Ada 2 jenis user yang terlibat dalam sistem ini yaitu, administrator dan user mitra. Kedua user ini harus melakukan proses login dengan hak akses yang berbeda.

Administratordapat melakukan semua proses yang ada dalam sistem. Sedangkanuser

mitra hanya dapat melakukan proses cari data pemakaian material pelanggan.

(65)

Context Diagram

Gambar 3.3 disajikan context diagram yang menjelaskan hubungan interaksi yang terjadi antara sistem dengan user yang terlibat. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan data apa saja yang dimasukkan ke dalam sistem oleh user atau

administrator. Dalam diagram ini juga akan ditampilkan data apa saja yang akan diberikan kepadausermaupun administratorsebagaioutput dari interasiuserdengan sistem yang bernama aplikasi web pasang baru wireline. Arah panah dalam diagram 3.3 ada yang mengarah ke dalam dan ke luar sistem. Anak panah yang mengarah dari

(66)

Gambar 3.3.Context Diagram

Diagram Berjenjang

Gambar 3.4 merupakan diagram berjenjang yang digunakan untuk menunjukkan tingkatan proses yang terjadi dalam sistem aplikasi web pasang baru

(67)

mitra. Proses 2 merupakan entitas eksternal, dimana penulis tidak menangani proses

updateterhadap proses ini.

(68)

4

Gambar

Tabel 2.1. Masalah Hilangnya Data yang Diubah
Gambar 3.2. Use Case Diagram
Gambar 3.3. Context Diagram
Gambar 3.4. Diagram Berjenjang
+7

Referensi

Dokumen terkait

komunitas global dalam bidang ilmu pengetahuan, (4) peningkatan budaya ilmiah masyarakat Indonesia, dan (5) pelaksanaan dukungan manajemen. 2) Indikator jumlah industri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses akomodasi penilaian hasil belajar bahasa Indonesia yaitu meliputi: (1) fungsi penilaian telah terlaksana walaupun guru belum

Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada ibu dan anak yang sakit dan sehat yang berkunjung ke Puskesmas, Pustu dan Posyandu.. Posyandu diadakan satu kali sebulan

JMLH SAT 1 Penetapan rasio dosen dan mahasiswa sesuai standar ideal Terealisasi rasio dosen dibanding mahasiswa 1 : 20 1:20 Rasio 2 Meningkatnya penyerapan

Pada tipologi lahan rawa pasang surut tergenangi air saline tidak direkomendasikan untuk pertanaman tanaman anggur, sementara dapat dimanfaatkan untuk pertanaman tanaman

Hasil simulasi penurunan subsidi ekspor di negara maju berdasarkan usulan yang diajukan KN-20, AS dan UE serta KTM Hongkong menunjukkan bahwa pemotongan subsidi ekspor

Melalui perhitungan korelasi antara data hasil interpolasi dengan data pengukuran langsung, maka didapatkan bahwa metoda interpolasi spline memiliki tingkat presisi

Alasan peneliti memilih lokasi Pondok Pesantren Al Akhlakul Karimah Budi Mulyo yaitu pertama, Pondok Pesantren Al Akhlakul Akrimah Budi Mulyo merupaka pesantren yang tidak