• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstrak Permen No 72 Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Abstrak Permen No 72 Tahun 2012"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SNI - PAKAIAN BAYI – PERSYARATAN ZAT WARNA - PEMBERLAKUAN KADARFORMALDEHIDA PADA KAIN UNTUK PAKAIAN BAYI SECARA WAJIB

ABSTRA K

: - Dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional dan menjamin mutu hasil industri, melindungi konsumen atas keselamatan, keamanan, dan kesehatan kususnya pada bayi dan anak, serta menciptakan persaingan usaha yang sehat dan adil khususnya sektor industri pakaian bayi perlu diberlakukan SNI persyaratan zat warna pada kain untuk pakaian bayi secara wajib dengan menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian.

- Dasar Hukum Peraturan Menteri Perindustrian ini adalah : UU No.5 Tahun 1984, UU No.7 Tahun 1994, UU No.10 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan UU No.17 Tahun 2006, UU No.8 Tahun 1999, UU No.32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12 Tahun 2008, PP No.17 Tahun 1986, PP No.102 Tahun 2000, PP No.38 Tahun 2007, PERPRES No.47 DAG/PER/12/2009 sebagaimana telah diubah dengan PERMENDAG No.22/M-DAG/PER/5/2010; PERMENPERIN No.86/M-IND/PER/9/2009; PERMENPERIN No.105/M-IND/PER/10/2010, PERATURAN KEPALA BSN No. 1 Tahun 2011 - Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Pemberlakuan secara

(2)

membubuhkan tanda SNI pada setiap produk dan kemasan pakaian bayi. LSPro yang ditunjuk oleh Menteri untuk menerbitkan SPPT-SNI wajib melaporkan penerbitan SPPT-SNI kepada Direktur Jenderal Pembina Industri dan Kepala BPKIMI selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak penerbitan SPPT-SNI. Pakaian bayi yang diperdagangkan di dalam negeri dan berasal dari produksi dalam negeri atau impor yang tidak memenuhi ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dilarang beredar dan wajib ditarik dari peredaran. Produk impor yang tidak memenuhi ketentuan dilarang masuk daerah pabean Indonesia, apabila telah berada di daerah kawasan pabean Indonesia wajib di re-ekspor atau dimusnahkan oleh Pelaku Usaha yang disaksikan oleh instansi terkait.Pelaku usaha, Pengawasan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pembina Industri (BIM) yang dilaksanakan oleh PPSP di dalam lokasi produksi dan/atau diluar lokasi produksi yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. BPKIMI melaksanakan pembinaan terhadap lembaga penilaian kesesuaian, dalam melaksanakan pembinaan BPKIMI dapat memberikan teguran tertulis dan sanksi kepada LSPro dan Laboratorium Penguji yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Menteri ini. Pelaku usaha, LSPro dan atau laboratorium Penguji yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dikenakan sanksi

CATATAN : - Peraturan Menteri ini mulai berlaku 6 (enam) bulan sejak tanggal diundangkan, 6 Agustus 2010, ditetapkan 30 Juli 2012.

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK : - Dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemberlakuan dan pengawasan Standar Nasional Indonesia ( SNI ) Kaca Lembaran yang diberlakukan secara wajib dengan

ABSTRAK : - Dalam rangka optimalisasi pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Tabung Baja LPG Secara Wajib dan kelancaran dalam proses perdagangan

ABSTRAK : - Dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemberlakuan dan pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) kakao bubuk yang diberlakukan secara wajib dengan

ABSTRAK: - Dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemberlakuan dan pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pupuk NPK Padat Secara Wajib dengan

ABSTRAK: - Dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemberlakuan dan pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pupuk Anorganik Tunggal secara wajib dengan Permenperin

Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Keramik Tableware Secara Wajib dengan menetapkan batasan

ABSTRAK : - Dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemberlakuan dan pengawasan Standar Nasional Indonesia ( SNI ) Lampu Pijar yang diberlakukan secara wajib dengan

Pabean yang mengangkut Barang impor, Barang Ekspor dan/atau barang asal Daerah Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya melalui luar Daerah Pabean, wajib