BADAN PUSAT STATISTIK
Pengembangan Model Sosial Spasial, 2013
ABSTRAKSI
Konektivitas spasial dalam bentuk koridor ekonomi mengarahkan pada keterkaitan antar wilayah dalam proses pembangunan, sehingga hasil-hasil pembangunan dan juga disparitas yang mungkin terjadi semestinya juga terlihat dalam data dan analisis yang disajikan. Penyajian data dalam kacamata kewilayahan (ditampilkan dalam sebuah peta geografis) akan lebih memperjelas dampak pembentukan konektivitas spasial terhadap hasil-hasil
pembangunan dan juga sebaran spasial disparitas hasil-hasil pembangunan yang mungkin terjadi dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, analisis data yang dipadu dengan informasi geografis akan memberikan manfaat yang lebih berguna dalam mengevaluasi pembangunan dan menentukan kebijakan secara spasial. Penulisan kajian ini merupakan sebuah upaya untuk mengenalkan metode analisis yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan dengan memperhatikan aspek keterkaitan antar wilayah. Sebagai contoh analisis digunakan Angka Harapan Hidup sebagai salah satu indikator yang merefleksikan hasil pembangunan di bidang kesehatan. Diharapkan tulisan ini akan melengkapi khazanah perstatistikan Indonesia dengan menampilkan angka-angka menjadi sebuah informasi yang mudah dipahami oleh masyarakat.
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
Kajian ini bertujuan utama menjelaskan metode analisis spasial dan aplikasinya menggunakan data AHH sebagai contoh analisis dalam mengevaluasi hasil pembangunan. Analisis difokuskan pada eksplorasi data AHH dengan mengedepankan permasalahan gender dan keterkaitan spasial. Secara spesifik kajian ini bertujuan untuk: 1. Menjelaskan adanya disparitas baik secara gender maupun spasial pada data AHH penduduk Indonesia; 2. Mengidentifikasi keberadaan wilayah yang menjadi model (pusat konsentrasi) dalam pencapaian AHH bagi wilayah sekitarnya; 3. Mengidentifikasi adanya kecenderungan pengelompokan wilayah dari sudut pandang capaian AHH.
Penanggung Jawab Kegiatan
PENYELENGGARA
Subdit. Pengembangan Model Statistik
PENANGGUNG JAWAB MASALAH TEKNIS Subdit. Pengembangan Model Statistik
PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA Subdit. Pengembangan Model Statistik
PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA Subdit. Pengembangan Model Statistik
PENANGGUNG JAWAB DISEMINASI DATA Subdit. Pengembangan Model Statistik
PENANGGUNG JAWAB SUMBER DANA Subdit. Pengembangan Model Statistik
FREKUENSI KEGIATAN Lainnya
RIWAYAT KEGIATAN
Kegiatan ini dilakukan hanya pada tahun 2012.
PERUBAHAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN SEBELUMNYA FREKUENSI PENGUMPULAN DATA
- Lainnya
TIPE PENGUMPULAN DATA Cross Sectional
INDIKATOR PENGUMPULAN DATA LONGITUDINAL REFERENSI YANG DIGUNAKAN
-Almeida, E.S, Haddad, E.A,and Hewings, J.D. 2003. “The Spatial Pattern Of Crime In Minas Gerais: An
Exploratory Analysis”. TD Nereus 22-2003. -Anselin, L. 1996. “The Moran Scatterplot as an ESDA tool to assess Local Instability in Spatial Association” In Spatial Analytical Perspectives on GIS in Environmental and Socio-Economic Sciences. London: Taylor and Francis. -Anselin, Luc. 1993. The Moran Scatterplot as an ESDA Tool to Assess Local Instability in Spatial Association. Research Paper 9330. Netherland -Anselin, L. 1995. “Local
Indicators of Spatial Association-LISA”. Geographical Analysis, Vol. 27, No.2 (April 1995). Ohio State University Press -Submitted 1/94. Revised version accepted 6/94. -Badan Pusat Statistik. 2010. “Modul3: Mortalitas”.
Workshop Hasil Olah Cepat SP 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik. -Badan Pusat Statistik. 2011. Angka
Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik. -Bappenas. 2009. Kajian Evaluasi Pembangunan Sektoral “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kelangsungan Hidup Anak.” Bappenas. Jakarta -BPS Jakarta, et al. Data untuk Perencanaan Pembangunan dalam Era Desentralisasi dalam http://www.datastatistik-indonesia.com. -BPS Jakarta. 2001. Penduduk DKI Jakarta Hasil Sensus Penduduk Tahun2000. BPS. Jakarta. -Iacobuta, A. O, dan Cuza, A. I., “Socio-economic determinants of life expectancy: a cross-country analysis”. Journal of Academy of Business and Economics. International Academy of Business and Economics -Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. -LeSage, J. and R.K. Pace. 2009. Introduction to Spatial Econometrics. New York: CRC Press -LeSage, J.P. 1999. The Theory and Practice of Spatial Econometrics. Ohio: University of Toledo -Lin, R.T., Chen, Y.-M, Chien, L.-C., Chan, C.-C., "Political and social determinants of life expectancy in less developed countries: a longitudinal study", BMC Public Health, 12:85, 2012, doi: 10.1186/1471-245812-85. -Lloyd, C.D. 2007. Local Models for Spatial Analysis. New York: CRC Press -Mantra, I.B. 1992. Teori dan Metodologi Studi Kependudukan. Pusat Antar Universitas, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. -Matsuo, M. Identifying Employment Centers and Modifiable Areal Unit Problem. USA: Harvard University -Miranda Chen and Michael Ching. 2000. A Statistical Analysis Of Ife Expectancy Across Countries Using Multiple Regression. Oliver, L. 2001. The Modifiable Areal Unit Problem. -Paraguas, F.J and A.A Kamil. 2005. “Spatial Econometrics Modeling of Poverty”, Proceedings of the 8th WSEAS International Conference on APPLIED MATHEMATICS. Spain -Ramirez, M. T. and A. M. Loboguerrero. 2002. Spatial Dependence and Economic Growth: Evidence from a Panel of Countries. Colombia -Tobler W. (1970). “A Computer Movie Simulating Urban Growth In The Detroit Region”. Economic Geography, 46(2):234240. -UNDP. 1990. Human Development Report 1990. New York: Oxford University Press. -Viton, P. A. 2010. City and Regional Planning 870.03: Notes on Spatial Econometric Models Yang, T. C. Modifiable Areal Unit Problem -Yavari, K., Mehrnoosh, M., 2006. "Determinants of Life Expectancy: A Cross-Country Analysis", Iranian Economic Review, Vol. 11, No. 15, 2006, 131-142. -Zhang, D., Mao, X., dan Meng,. L. 2010. “A Method Using ESDA to Analyze the Spatial Distribution Patterns of Cultural Resource”. The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Vol. 38, Part II 273.
JADWAL KEGIATAN
Metodologi
CARA PENGUMPULAN DATA Lainnya
JENIS RANCANGAN SAMPEL
METODE PEMILIHAN SAMPEL STAGE TERAKHIR
-METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS
Rancangan Sampel Probabilitas
KERANGKA SAMPEL
KESELURUHAN FRAKSI SAMPEL (OVERALL SAMPLING FRACTION) PERKIRAAN SAMPLING ERROR
ALOKASI SAMPEL CAKUPAN WILAYAH Seluruh kabupaten/kota WILAYAH KEGIATAN
---UNIT OBSERVASI
--CAKUPAN RESPONDEN
--MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER DARI UNIT KERJA/INSTANSI LAIN Ya
Pengumpulan Data
METODE PENGUMPULAN DATA MELAKUKAN PILOT STUDY Tidak
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN PETUGAS PENGUMPULAN DATA
JUMLAH PETUGAS PENGUMPULAN DATA Pengawas/Kortim Orang
MENGADAKAN PELATIHAN PETUGAS Tidak
METODE UNTUK MENGETAHUI KINERJA PENGUMPULAN DATA - Lainnya
PENYESUAIAN NON RESPON
Pengolahan Data
UNIT KERJA YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN - Sendiri
METODE PENGOLAHAN - Tabulasi
- Lainnya
TEKONOLOGI/APLIKASI YANG DIGUNAKAN
Software Statistik dan Analisis Spasial (OpenGeoda, Ms.Office Excell, SPSS)
Estimasi dan Analisis
METODE ESTIMASI YANG DIGUNAKAN KOMPOSISI DAN PENIMBANG
METODE ANALISIS
Exploratory Data Analysis (EDA) dan Exploratory Spatial Data Analisis (ESDA). UNIT ANALISIS
Provinsi
SUMBER DATA ALTERNATIF UNTUK ANALISIS
ADA UNIT KERJA LAIN YANG MENGGUNAKAN DATA INI Ya
Kualitas dan Interpretasi Data
PERLAKUAN TERHADAP OUTLIER, SECARA UMUM Tidak Digunakan
RELIABILITAS DATA
PENINGKATAN KUALITAS DATA PERBANDINGAN DATA
METODE REVISI DATA
Evaluasi
MELAKUKAN STUDI EVALUASI Tidak
REKOMENDASI UNTUK YANG AKAN DATANG
Diseminasi
TAHUN DATA YANG DIDISEMINASIKAN s.d.
DATA YANG DIDISEMINASIKAN DIBEDAKAN MENURUT JENIS KELAMIN Ya
LEVEL PENYAJIAN SAMPAI DENGAN TINGKAT Nasional
DIBEDAKAN MENURUT DAERAH PERKOTAAN/PERDESAAN Tidak
DATA/VARIABEL YANG TIDAK BISA DIBERIKAN KEPADA PIHAK PENGGUNA DATA
Aksesibilitas
Direktorat Diseminasi Statistik bpshq@bps.go.id, www.bps.go.id Persyaratan dan Penolakan
PERSYARATAN
Pengguna data harus menyebutkan nama kegiatan: Pengembangan Model Sosial Spasial, 2013 PENOLAKAN