• Tidak ada hasil yang ditemukan

Situs Resmi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat BAB. III BINUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Situs Resmi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat BAB. III BINUS"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

BIDANG BINA USAHA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

HASIL

I. SEKSI PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN STANDARDISASI

A. Pembinaan dan Bimbingan Mutu Hasil Peternakan

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pembinaan dan Bimbingan Mutu Hasil Peternakan.

b. Waktu Pelaksanaan : Tanggal 4 s/d 6 November 2010

c. Lokasi Kegiatan : Hotel Grand Sari Jln. M. H. Thamrin Nomor 48 Padang.

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 19.350.000,- ( Sembilan belas juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah)

e. Peserta : 25 orang Petugas Teknis Peternakan Propinsi, Kabupaten/ Kota dengan rincian sebagai

berikut:

- Kab. Agam : 4 orang - Kab. Limapuluh Kota : 4 orang - Kab. Tanah Datar : 4 orang - Kab. Sijunjung : 4 orang - Propinsi : 5 orang Jumlah :25 orang

2. Tujuan : 1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para petugas Dinas yang menangani fungsi Peternakan serta Pelaku Usaha olahan hasil peternakan dalam rangka penerapan jaminan mutu terhadap hasil produk yang dihasilkan.

2. Meningkatkan nilai tambah terhadap produktivitas usaha sekaligus meningkatkan daya saing produk dan peningkatan pendapatan/ kesejahteraan pelaku usaha olahan hasil peternakan.

(2)

4. Keluaran: Terlaksananya Pembinaan dan Bimbingan Mutu Hasil Peternakan bagi petugas teknis peternakan Kabupaten/Kota dan Pelaku Usaha sebanyak 25 orang.

5. Hasil : Meningkatnya SDM aparatur (petugas teknis peternakan Kabupaten/Kota) dan Pelaku Usaha sebanyak 25 orang untuk melakukan peningkatan jaminan Mutu Hasil Peternakan, sehingga hasil produksi yang keluar bisa dipasarkan di Swalayan dan ditempat-tempat yang berkompeten serta meningkatkan nilai tambah dari pelaku usaha.

6. Manfaat : Petugas Teknis Peternakan Kabupaten/Kota dan pelaku usaha sudah bisa menerapkan sistim jaminan mutu.

B. Pelatihan SL-PPHP (Sekolah Lapangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan ) di Kabupaten Sijunjung

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pelatihan Sekolah Lapangan – Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (SL-PPHP) di Kabupaten Sijunjung.

b. Waktu Pelaksanaan : Tanggal 26 Juli s/d 5 November 2010 c. Lokasi Kegiatan : Di Kelompok Durian Sakek Kab. Sijunjung d. Jumlah Dana : APBN Rp. 13.940.000,- ( tiga belas juta

sembilan ratus empat puluh ribu rupiah) e. Peserta : 15 orang Pelaku usaha dadiah.

2. Tujuan : 1. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha olahan hasil peternakan dalam mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkah masalah pengolahan hasil peternakan. 2. Meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan usaha

pengolahan hasil peternakan.

3. Mewujudkan pelaku usaha yang professional dalam pengolahan dan pemasaran hasil peternakan.

(3)

4. Keluaran : Terlaksananya Pelatihan Sekolah Lapangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (SL-PPHP) bagi Pelaku usaha di Kabupaten Sijunjung sebanyak 15 orang.

5. Hasil : Meningkatnya SDM Pelaku Usaha dadiah di Kabupaten Sijunjung sebanyak 15 orang untuk melakukan pengolahan hasil dadiah.

6. Manfaat : Pelaku usaha dadiah di Kabupaten Sijunjung telah mendapatkan pengetahun dengan 14 materi pembelajaran yang diberikan

C. Pembinaan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Dadiah

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pembinaan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Dadiah

b. Waktu Pelaksanaan : Tanggal 16 Desember 2010

c. Lokasi Kegiatan : Ruang Pertemuan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.

d. Jumlah Dana : APBD Rp. 20.000.000,- ( dua puluh juta rupiah) e. Peserta : 30 orang Pelaku usaha dadiah dari Kabupaten

Sijunjung, Kabupaten Agam dan Kabupaten 50 Kota.

2. Tujuan : 1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan petugas dan pelaku usaha pengolahan hasil dadiah dari 3 Kabupaten. 2. Meningkatkan nilai tambah dan mutu dari olahan hasil

peternakan (dadiah).

3. Penanganan pemerahan susu kerbau dan pengolahan dadiah secara higienis.

(4)

4. Keluaran : Terlaksananya Pembinaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil dadiah dengan berbagai cita rasa.

5. Hasil : Meningkatnya penghasilan dari penjualan dadiah dengan berbagai cita rasa dengan mempromosikan kesekolah-sekolah.

6. Manfaat : Pelaku usaha dadiah di Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Agam dan Kabupaten 50 Kota telah mendapatkan produk berbagai cita rasa dadih.

D. Pembinaan Pelaksanaan Kemitraan Perunggasan di Sumatera Barat

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pembinaan Pelaksanaan Kemitraan Perunggasan di Sumatera Barat b. Waktu Pelaksanaan : Tanggal 22 Desember 2010

c. Lokasi Kegiatan : Ruang Pertemuan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat

d. Jumlah Dana : APBD Rp. 15.000.000,- ( lima belas juta rupiah)

e. Peserta : 40 orang yang terdiri dari Inti, Plasma dan Asosiasi Perunggasan.

2. Tujuan : 1. Mempertemukan Perusahaan Inti dengan Peternak Plasma Ayam Potong dalam rangka saling memperkuat hubungan yang telah terjalin selama ini.

2. Menghimpun permasalahan yang ada dan mencarikan solusi pemecahan masalah guna membina hubungan kemitraan yang selalu harmonis.

3. Mencari peluang-peluang baru dalam pengembangan usaha terutama dari sumber-sumber pembiayaan BUMN/BUMD.

(5)

4. Keluaran : Terlaksananya Pembinaan Pelaksanaan Kemitraan Perunggasan di Sumatera Barat.

5. Hasil : 1. Terjalinnya kerjasama yang lebih baik antara inti dan plasma.

2. Keluarnya kesepakatan berupa Rancangan Peraturan-Peraturan Daerah yang saling menguntungkan.

II. SEKSI PERMODALAN, INVESTASI DAN PERIZINAN

A. Pembinaan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Perunggasan/ PPUI, PPSKI/ Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak, Pengolahan Hasil dan Breeder Club) Di Sumatera Barat

1. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Nama Kegiatan : Pertemuan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Perunggasan/PPUI, PPSKI / Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak, Pengolahan Hasil dan Breeder club) di Sumatera Barat

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

- Pertemuan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Perunggasan / PPUI, PPSKI / Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak, dan Breeder club) di Sumatera Barat dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2010 di Gedung Tri Arga Bukittinggi.

- Pertemuan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Pengolahan Hasil Peternakan Sumatera Barat) yang dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2010 di Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.

c. Jumlah Dana : APBD Rp. 30.000.000,- (Tiga puluh juta ribu rupiah)

d. Peserta :

(6)

Ternak dan Breeder club) berasal dari Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dengan jumlah sebanyak 120 orang.

- Peserta Pertemuan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Pengolahan Hasil Peternakan Sumatera Barat) berasal dari Kab. Tanah Datar, Lima Puluh Kota, Solok, Agam, Kota Padang Panjang, Padang, dan Kota payakumbuh sebanyak 20 orang.

2. TUJUAN

Pertemuan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Perunggasan / PPUI, PPSKI / Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak dan Breeder Club) bertujuan :

a. Membantu mencari solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing anggota/peternak Asosiasi (perunggasan, PPSKI/Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak dan Breeder club)

b. Menjadikan pertemuan sebagai ajang komunikasi diantara sesama anggota maupun pemerintah.

Pertemuan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Pengolahan Hasil Peternakan Sumatera Barat) bertujuan :

a. Terbentuknya kelembagaan/Asosiasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan.

b. Membantu mencari solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masing anggota asosiasi.

c. Menjadikan pertemuan sebagai ajang komunikasi diantara sesama anggota.

3. Keluaran (Out Put)

a. Keluaran yang diharapkan pada Pertemuan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Perunggasan / PPUI, PPSKI / Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak dan Breeder Club) adalah :

a. Mempermudah kontak person diantara sesama anggota Asosiasi.

(7)

peternakan dapat berkembang dengan baik dengan iklim usaha yang kondusif.

 Mencarikan solusi permasalahan yang dihadapi oleh anggota Asosiasi.

b. Keluaran yang diharapkan pada Pertemuan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Perunggasan / PPUI, PPSKI / Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak dan Breeder Club) adalah :

c. Mempermudah pemasaran produk olahan hasil peternakan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

d. Berkembangnya usaha pengolahan hasil peternakan.

 Berfungsinya kelembagaan sebagai wadah bagi pelaku usaha dalam berproduksi, transfer teknologi dan pemasaran usahanya.

5. Hasil (Out Come)

a. Asosiasi Perunggasan/PPUI

Adapun rumusan dari hasil pertemuan Asosiasi Perunggasan/PPUI adalah :

o Gubernur Propinsi Sumatera Barat, Bappeda dan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat sepakat untuk memfasilitasi dengan membangun silo jagung sebagai bahan baku pakan ternak dengan kapasitas 300 ton/tahun.

o Kab. Pasaman Barat sebagai pemasok jagung untuk kebutuhan jagung sebagai bahan baku pakan ternak, untuk itu akan diadakan pertemuan untuk menyepakati harga jagung ditingkat petani.

o Kalau memungkinkan ketersediaan anggaran Pemerintah Propinsi Sumatera Barat juga akan memberikan subsidi harga telur kepada peternak apabila terjadi kenaikan harga bahan pakan ternak.

b. Asosiasi PPSKI/Sapi Perah

Adapun rumusan dari hasil pertemuan Asosiasi PPSKI/ Sapi Perah adalah :

(8)

o Meningkatkan populasi ternak sapi perah melalui dana APBD maupun APBN dan memfasilitasi peternak sapi perah dengan pemberian sarana dan prasarana peralatan pengolahan susu berupa peralatan pasteurisasi dan yoghurt.

o Meningkatkan pembinaan dibidang Manajemen Usaha sapi perah seperti manajemen pakan, bibit, keswan, pengolahan hasil dan pemasaran.

o Meningkatkan peran asosiasi peternak sapi perah.

c. Asosiasi Pedagang Ternak

Adapun rumusan dari hasil pertemuan Asosiasi Pedagang Ternak adalah :

o Berupaya untuk melakukan transparansi dalam tataniaga ternak potong dengan pemakaian timbangan ternak.

o Membentuk pengurus Asosiasi pedagang ternak yang lebih lengkap.

o Untuk menggairahkan peternak diusahakan untuk mencegah masuknya sapi impor dari luar negeri.

d. Asosiasi Breeder Club

Adapun rumusan dari hasil pertemuan Asosiasi Breeder Club adalah :

o Meningkatkan peran Asosiasi Breeder Club

o Untuk meningkatkan gairah para peternak dalam meningkatkan usaha perbibitan sapi, pemerintah memfasilitasi dengan penguatan permodalan berupa pemberian Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) dengan bunga rendah (5 %) karena adanya subsidi dari pemerintah.

o Meningkatkan pembinaan dibidang manajemen perbibitan.

e. Asosiasi Pengolahan Hasil Peternakan

Adapun rumusan dari hasil pertemuan Asosiasi Pengolahan Hasil Peternakan adalah :

o Telah terbentuknya Asosiasi Pengolahan Hasil Peternakan Propinsi Sumatera Barat dengan susunan kepengurusan sebagai berikut :

(9)

2. Kepala Dinas Peternakan Prov.Sumbar

 Dewan Pakar : 1. Dekan Fakultas Peternakan Unand 2. Prof. Dr. Drh Endang P.

Pengurus :

 Ketua : Dra. Linda Media

 Wakil Ketua : Eva Milza

 Sekretaris : Ir.Yenriza

 Wakil Sekretaris : Ira Yunita  Bendahara : Rosnadiar

Bidang Pemasaran : Hamdi Bidang Mutu Produk : Ir.Elda Bidang Diversifikasi Usaha : Suparman Bidang Penguatan Modal : Ernawati

3. Pelantikan akan dilaksanakan pada event-event tertentu 4. Peran Asosiasi sebagai aplikasi, rekomendasi dan fasilitasi

B. Pertemuan Evaluasi dan Pemberdayaan Sarjana Membangun Desa (SMD)

1. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Nama Kegiatan : Pertemuan Evaluasi dan Pemberdayaan Sarjana Membangun Desa (SMD)

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

Pelaksanaan Pertemuan Evaluasi dan Pemberdayaan SMD dengan jenis pertemuan sebagai berikut :

- Pertemuan Evaluasi dan Manajemen Usaha Kelompok SMD pada tanggal 22 s/d 23 Maret 2010

- Pertemuan Teknis SMD Kelompok Ternak Sapi pada tanggal 23 s/d 24 Maret 2010

Tempat pelaksanaan kedua jenis pertemuan tersebut diatas adalah di Hotel Pusako Bukittinggi.

(10)

d. Peserta :

Pertemuan Evaluasi dan Pemberdayaan SMD dibagi menjadi 2 angkatan / 2 kali pertemuan yang terdiri dari :

a. Angkatan I :

Pertemuan Evaluasi dan Manajemen Usaha Kelompok SMD dengan peserta :

- SMD tahun 2007 : 3 orang - SMD tahun 2008 : 29 orang - SMD tahun 2009 : 66 orang - Narasumber : 4 orang - Panitia : 2 orang

Jumlah : 106 orang

b. Angkatan II :

Pertemuan Teknis SMD Kelompok Ternak Sapi dengan peserta : - SMD tahun 2007 : 3 orang

- SMD tahun 2008 : 29 orang - SMD tahun 2009 : 32 orang - Narasumber : 4 orang - Panitia : 2 orang

Jumlah : 70 orang

2. TUJUAN

- Mengetahui perkembangan dan pencapaian pengembangan program Sarjana Membangun Desa (SMD).

- Mengkaji, menganalisa operasional program / kegiatan sekaligus merumuskan kesepakatan sebagai rencana tindak lanjut pelaksanaan kegiatan.

- Meningkatkan SDM para Sarjana Membangun Desa (SMD) baik dari teknis budidaya peternakan, kesehatan hewan, maupun manajemen administrasi keuangan dan sistem pelaporan.

3. SASARAN

- Peningkatan kemampuan SMD dalam teknis budidaya peternakan dan kesehatan hewan, manajemen administrasi keuangan dan sistem perkembangan ternak melalui teknologi internet

(11)

- Didapatkan hasil evalusi pelaksanaan program SMD tahun 2007, 2008 dan 2009.

4. KELUARAN (OUTPUT)

- Terlaksananya perkembangan dan pencapaian pengembangan program Sarjana Membangun Desa (SMD).

- Tercapainya rumusan kesepakatan sebagai rencana tindak lanjut pelaksanaan kegiatan.

- Tercapainya peningkatan SDM para Sarjana Membangun Desa (SMD) baik dari teknis budidaya peternakan, kesehatan hewan, maupun manajemen administrasi keuangan dan sistem pelaporan.

4. HASIL (OUT COME)

Dari pertemuan tersebut didapatkan hasil rumusannya adalah :

o SMD se Propinsi Sumatera Barat telah membentuk Asosiasi yang merupakan jejaring kerjasama SMD dalam rangka mendorong pengembangan usaha agribisnis peternakan yang profesional dan ekonomis.

o Sistem pelaporan belum sesuai dengan format dan waktu yang telah ditetapkan dan untuk pengiriman ke Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat bisa melalui e-mail.

o Bagi SMD yang belum memahami Sistem administrasi keuangan/ pembukuan dapat berkonsultasi langsung ke Badan Pengawasan Keuangan Daerah.

o Hal-hal yang harus diperhatikan SMD adalah :

* Sebagai manajer sekaligus pelaku bisnis di kelompok

* Menciptakan kondisi kemitraan antara kedua belah pihak (SMD dan anggota kelompok)

* Waktu yang tepat untuk menjual ternak sehingga pada saat membeli ternak tidak lebih tinggi dari harga jual ternak dan sebaiknya didampingi oleh petugas teknis yang memahami ciri-ciri ternak ataupun ternak potong yang bagus.

(12)

C. Pemantapan Pengembangan Investasi Dan Permodalan

1. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Nama Kegiatan : - Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN

- Pertemuan Evaluasi kredit Program Propinsi Sumatera Barat

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

- Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN dilaksanakan pada tanggal 24 November 2010 di Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat Jl. Rasuna Said No. 68 Padang - Pertemuan Evaluasi kredit Program Prop. Sumatera Barat

dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2010 di Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat Jl. Rasuna Said No. 68 Padang

c. Jumlah Dana : APBD Rp. 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah) d. Peserta :

- Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN

Peserta berasal dari Bank Nagari cabang dan petugas Dinas Peternakan yang menangani dana kredit MK-PER/LTN di Kabupaten/Kota (Kab. Padang Pariaman, Kab. Agam, Kab. Tanah Datar, Kab. 50 Kota, Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kab. Pesisir Selatan, Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, dan Kota Solok) dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang.

- Pertemuan Evaluasi kredit Program Prop. Sumatera Barat

Peserta berasal dari Bank Nagari cabang, Bank BRI, BNI dan petugas Dinas Peternakan yang menangani dana kredit di Kabupaten/Kota (Kab. Padang Pariaman, Kab. Agam, Kab. Tanah Datar, Kab. 50 Kota, Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kab. Pesisir Selatan, Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, dan Kota Solok) dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang.

2. TUJUAN

(13)

» Untuk Mengevalusi dan rekonsiliasi perkembangan data dana bergulir tahun 2000 s/d 2006 pada rekening Bank yang ada di Kabupaten/Kota dengan data yang ada di Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dan Dinas yang ada di Kabupaten/Kota.

b. Pertemuan Evaluasi Kredit Program Prop. Sumatera Barat

» Untuk Mengevalusi realisasi perkembangan penyerapan program kredit pertanian untuk sub sektor peternakan (KUR, KKPE, dan KUPS).

3. SASARAN

a. Sasaran yang diharapkan pada Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN adalah :

Terdatanya Investasi Sub Sektor Peternakan

Terbinanya Pengembalian dana bergulir

b. Sasaran yang diharapkan pada Pertemuan Evaluasi Kredit Program Prop. Sumatera Barat adalah :

 Meningkatnya penyerapan kredit program untuk sub sektor peternakan (KUR, KKPE, dan KUPS).

4. KELUARAN (OUTPUT)

a. Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN

Terlaksananya Pertemuan Evaluasi Dana bergulir kredit MK-PER/LTN Dinas Peternakan Propinsi Sumbar.

b. Pertemuan Evaluasi Kredit Program

 Terlaksananya Pertemuan Evaluasi Kredit Program untuk sub sektor peternakan (KUR, KKPE, dan KUPS) Dinas Peternakan Propinsi Sumbar.

5. HASIL (OUT COME)

a. Hasil Rumusan Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN

(14)

pembinaan dan Monitoring dan Evaluasi kepada debitur secara bersamaan

2. Bank Nagari Cabang Lokasi KMK-PER dan Kemiskinan akan memberikan data alamat lengkap lokasi debitur ( nama/ Kabupaten/Kecamatan/ Nagari, dilengkapi dengan keterangan apakah apakah debitur masih sanggup untuk membayar atau tidak, bagi debitur yang sudah tidak sanggup membayar/ meninggal dunia atau benar-benar miskin, bencana alam, agar dilengkapi dengan surat keterangan dari instansi berwenang.

3. Bank Nagari Cabang lokasi KMK-PER/ LTN akan memberikan laporan kepada Dinas Peternakan secara berkala/ triwulan dengan di lengkapi data pengembalian bunga bagi debitur yang sudah lunas.

4. Untuk data perkembangan paket kemiskinan khususnya untuk kecamatan Lintau Buo akan dimintakan kepada Bank Nagari cabang Lintau.

5. Dari laporan yang ada terlihat bahwa pada umumnya tidak ada pergerakan data dana KMK-PER/LTN maupun paket kemiskinan, untuk disarankan kepada Pemda/ Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat untuk menghapuskan bunga sehingga di harapkan debitur akan mau dan berusaha untuk mengembalikan cicilan pkok saja dengan persyaratan langsung pembayaran lunas seperti dana bergulir lainnya.

6. Dinas Peternakan propinsi Sumatera Barat akan menyurati Dinas Yang Menangani fungsi Peternakan kabupaten/kota agar mengalokasikan dana pembinaan dan dana monitoring dan evaluasi untuk KMK-PER/LTN dan Paket Kemiskinan.

b. Hasil rumusan Pertemuan Evaluasi Kredit Program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) :

(15)

Milyar, hal ini terlihat bahwa minat masyarakat untuk mengakses permodalan dari bank semakin meningkat.

 Pemanfaatan KKPE tersebut untuk komoditi ternak sapi potong, ayam ras petelur dan ayam ras pedaging, sedangkan untuk komoditi kambing pada saat pertemuam sedang dalam proses penyelesaian akad kredit.

 Kabupaten yang menyerap kredit KKPE melalui Bank Nagari diantaranya Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh dan Solok Selatan dan Kabupaten Agam.

 Kelompok- kelompok ternak yang mengajukan kredit KKPE kepada Bank Nagari, sampai pada kondisi saat ini belum juga terealisir itu disebabkan oleh karena penggunaan pengajuan kredit oleh calon debitur tidak jelas.

 Untuk memperlancar realisasi pengajuan KKPE kepada kelompok peternak, Bank Nagari bersedia untuk memberikan contoh proposal pengajuan kredit beserta persyaratan yang diinginkan oleh pihak perbankan.

 Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah merealisasikan penyaluran KKP di Kab. Pasaman untuk komoditi sapi potong sebesar Rp1.48 Milyar, akan tetapi mengalami kemacetan sebesar Rp. 890 .000.000,- . Untuk Kota Payakumbuh realisasi penyaluran sebesar Rp. 1.485 M pengembalian lancar, serta di kabupaten Sijunjung realisasi sebesar Rp.195.000.000,-

 Bank Negara Indonesia (BNI) belum merealisasi KKPE, KUR maupun KUPS, hal ini disebablan oleh karena BNI belum mempunyai cabang di setiap kabupaten apalagi sampai ke kecamatan/ nagari/desa.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) :

(16)

 Realisasi pencairan KUR untuk sub sektor peternakan tidak dapat dirinci secara jelas, hal ini disebakan oleh karena pelaporan dari pihak debitur secara umum lansung ke Bank Indonesia.

 Untuk mendukung kegiatan satu petani satu sapi, Bank Nagari telah memfasilitasi melalui KUR dengan bantuan pembuatan kandang bagi debitur KUR.

 Untuk KUR BRI telah menyalurkan dana sebesar Rp.179 M, lebih banyak perdagangan dan industri

 Bank Negara Indonesia (BNI) belum merealisasi KKPE, KUR maupun KUPS, hal ini disebablan oleh karena BNI belum mempunyai cabang di setiap kabupaten apalagi sampai ke kecamatan/ nagari/desa.

Kredit Usaha Penggemukan Sapi (KUPS) :

 Untuk relaisasi KUPS untuk tahap awal telah terealisasi di leompok Semapet Kabupaten Solok sebesar Rp.500.000.000,-dan di kelompok Blasteran sebesar Rp. 630.000.000,- . Untuk kelompok blasteran KUPS akan dilanjutkan pada tahap kedua dengan plafon kurang lebih Rp. 1,3 Milyar.

 Untuk KUPS BRI belum merealisasikannya, hal ini terkendala oleh adanya kerjasama dengan perusahaan perbibitan sapi.

 Bank Negara Indonesia (BNI) belum merealisasi KKPE, KUR maupun KUPS, hal ini disebablan oleh karena BNI belum mempunyai cabang di setiap kabupaten apalagi sampai ke kecamatan/ nagari/desa.

(17)

Dinas Peternakan Propinsi/ Kabupaten/ Kota akan lebih aktif mensosialisasikan program kredit kepada pelaku usaha peternakan/ kelompok ternak guna meningkatkan akses permodalan bagi mereka.

Dinas terkait agar memberikan pembinaan manajemen usaha kepada debitur. Penyaluran kredit program akan lebih diarahkan kepada kelompok SMD.

C. SEKSI INFORMASI, PROMOSI DAN PENGEMBANGAN USAHA

Seksi Informasi, Promosi dan Pengembangan Usaha pada tahun 2010 telah melakukan kegiatan dalam upaya peningkatan promosi dan pemasaran potensi dan produk/komoditas peternakan yang meliputi :

A. Promosi Atas Produk Peternakan Unggulan Daerah. a. Lokasi dan Tempat kegiatan

Lokasi kegiatan pameran dan promosi yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Agro & Food Expo 2010 pada tanggal 27 s/d 30 Mei 2010 bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.

2. Livestock Expo 2010 dalam rangka kegiatan Bulan Bakti Peternakan Propinsi Sumatera Barat tahun 2010 pada tanggal 16 – 18 Juli 2010 di Kota Payakumbuh.

3. Pekan Budaya Sumatera Barat Tahun 2010 merupakan agenda Pemda Sumatera Barat yang dilaksanakan pada tanggal 16 – 22 Juli 2010 di Halaman Taman Budaya Sumatera Barat, Jl. Diponegoro Padang.

4. Pameran Promosi Indonesia Agribisnis Expo Tahun 2010 berlangsung dari 22 – 25 Juli 2010 bertempat di Tunjungan Plaza Surabaya, Propinsi Jawa Timur.

(18)

6. Pameran Promosi Sumatera Expo (Sumex) Tahun 2010 berlangsung dari 11 – 13 Nopember 2010 bertempat di Batam Center, Batam Propinsi Kepulauan Riau.

b. Tujuan

Promosi dan pameran produk peternakan dan hasil ollahan peternakan bertujuan :

1. Potensi peternakan daerah dikenal secara luas sekaligus menjadi pilihan bagi pengusaha/investor dalam berusaha/investasi

2. Meningkatkan segmen dan peluang pasar produksi peternakan dan hasil pengolahan peternakan baik ditingkat propinsi Sumatera Barat maupun Nasional dan Regional sehingga bisa menembus pasar moderen.

3. Menarik dan meraih minat investor / para pemilik modal dalam menanamkan modal di usaha peternakan sampai ke hilir berupa pengolahan hasil produk peternakan.

4. Memotivasi peternakan dan pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya baik disegi kualitas maupun kuantitas yang berwawasan agribisnis.

c. Sasaran

Sasaran pelaksanaan Promosi dan pameran produk peternakan adalah :

a. Para investor/ tertarik untuk mengembangkan investasi dibidang peternakan pada daerah Sumatera Barat

b. Potensi peternakan daerah menjadi pilihan dan produk peternakan dapat memasuki pasar modern baik tingkat Nasional, Regional maupun internasional

d. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan Promosi dan pameran produk peternakan adalah :

a. Potensi dan produk peternakan Sumatera Barat dikenal secara luas baik pengusaha dan masyarakat

b. Terjadinya kontrak dagang dalam peningkatan pemasaran potensi dan produk peternakan

(19)

d. Hasil

Adapun hasil dari plaksanaan kegiatan pameran ini adalah :

 Produk olahan produksi peternakan Sumatera Barat sangat digemari oleh para pengunjung karena produk yang dipamerkan dan dipromosikan sudah mempunyai citarasa yang gurih dan spesifik dan mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan pemasarannya .

 Dari hasil promosi dan pameran yang dilakukan selama 2010 telah terjadi peningkatan permintaan pasar produk olahan produksi peternakan hal ini terlihat dari meningkatnya omset penjualan para pengusaha olahan hasil produk peternakan.

e. Manfaat

Adapun manfaat dari plaksanaan kegiatan tersebut adalah :

 Meningkatnya peluang pasar komoditi peternakan

 Meningkatnya kapasitas produksi pelaku usaha/agribisnis peternakan

f. Materi Promosi

Dalam pameran ditampilkan dalam masing event promosi, pameran yaitu potensi peternakan, hasil olahan produk peternakan yang berasal dari sapi potong maupun unggas dan neon box serta mengikutsertakan pelaku usaha agroindustri/agribisnis peternakan yaitu :

 Usaha Rendang Asosiasi Rendang Payakumbuh

 Rendang Daging Runtiah,Rendang Telur Kokoci Kabupaten 50 Kota.

 Rendang ACC dari Padang.

 Usaha Yoghurt Syifa Jaya Bukittinggi

 Usaha Yoghurt Annisa Pd Panjang

 PT FMU Padang (usaha ayam potong)

 Usaha Ayam Petelur Syafruddin Padang

Potensi Pengembangan Usaha :

 Display Dadiah Minuman Probiotik & Tradisonal sumatera Barat

(20)

 Display Bio Teknologi Reproduksi Ternak sapi Potong

 Display Tuah Sakato Hasil Embryo Transfer (ET) di Sumatera Barat

 Leaflet Profil Usaha Rendang Makanan Spesifik Sumatera Barat.

 Leaflet Dadiah sebagai Makanan Probiotik.

 Leaflet Agrowisata Sumatera Barat.

g.Pembiayaan

Biaya pelaksanan kegiatan promosi produk peternakan ini dibebankan pada DIPA Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Satker Dinas Peternakan Sumatera Barat Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 300.000.000.- dan DPA Dinas Peternakan Sumatera Barat Tahun 2010 sebesar Rp. 65.000.000,-

B. Pengelolaan Sistim Pelayanan Informasi Agribisnis

Pelayanan informasi pasar mempunyai peranan yang strategis dalam pengembangan pemasaran hasil pertanian yang merupakan bagian dan upaya pemerintah melakukan Revitalisasi Pertanian. Salah satu hal penting dalam revitalisasi pertanian adalah berkembangnya sistim pemasaran yang semakin efisien yang akan mengembangkan peningkatan daya saing produk hasil pertanian dan produk peternakan adalah salah satunya yang sangat penting untuk dikembangkan. Informasi pasar adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan peningkatan daya saing tersebut.

Pelayanan informasi pasar yang telah berjalan selama ini memberikan peran cukup berarti, namun kinerjanya masih perlu ditingkatkan seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin globalnya pasar produk pertanian.

Posisi pelayanan informasi yang semakin penting tersebut menuntut berbagai pembaharuan baik disisi sumberdaya manusia, rencana maupun sistim pengolahan data dan bentuk penyajian dan pelayanan informasinya.

(21)

ponsel/HP serta program SINGOSARI (Sistim Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian) berbasis WEB melalui internet ; sehingga dibutuhkan sumberdaya manusia pertanian yang handal, terampil dan mengerti teknologi informasi yang semakin berkembang dari ke hari.

1). Pertemuan Apresiasi Petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) se Sumatera Barat Tahun 2010

Menyikapi peranan sistim informasi agribisis maka Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat telah melaksanakan Pertemuan Apresiasi Petugas PIP dan petugas Pasar Ternak pada kab/kota dengan peserta sebanyak 30 orang.

a. Lokasi

Pertemuan Apresiasi Petugas PIP dilaksanakan pada tanggal 8 – 9 April 2010 di Royal Denai Bukittinggi .

b. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Pertemuan Apresiasi Petugas PIP dimaksudkan dalam upaya evaluasi kegiatan PIP serta peningkatan SDM petugas dalam pelayanan informasi harga komoditi peternakan dan hasil ternak serta sapronak yang diinformasikan pada pelaku agribisnis baik SMS maupun program SINGOSARI (Sistim Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian) berbasis WEB melalui internet.

c. Dasar Pelaksanaan

a. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Satker Dinas Peternakan Sumatera Barat (07) Tahun Anggaran 2010

b.

Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen DIPA Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Satker Dinas Peternakan Sumatera Barat (07) Tahun Anggaran 2010.

d. Tujuan

(22)

b. Meningkatkan effisiensi, effektivitas dan akuntabilitas perencanaan pelaksanaan kegiatan dibidang analisis dan pelayanan informasi pasar.

c. Semakin berkembangnya pelaksanaan pelayanan informasi pasar dijenjang pemasaran dan ditingkat peternak dengan ketepatan dan akurasi data/informasi pasar yang semakin tinggi.

e. Peserta Pertemuan

Peserta Pertemuan Apresiasi Petugas PIP se Sumatera Barat berjumlah sebanyak 30 orang, yang terdiri dari petugas yang menangani pelayanan informasi pasar di masing-masing Kabupaten/Kota dan Petugas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.

f. Materi Pertemuan

Dalam pertemuan ini materi meliputi tentang Kebijakan Pembangunan Peternakan Sumbar, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Informasi Pasar (PIP) 2010 berserta permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan informasi pasar di Kabupaten dan Kota.

Pendalaman dan praktek program SINGOSARI disampaikan oleh staf Dirjen P2HP.

g. Pembiayaan

Biaya pelaksanan pertemuan ini dibebankan pada DIPA Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Satker Dinas Peternakan Sumatera Barat Tahun Anggaran 2010 dengan mempergunakan dana sebanyak Rp. 17.450.000,-

h. Hasil

(23)

dalam meningkatkan akurasi data yang disajikan kepada pelaku agribisnis melalui email masing masing petugas.

2. Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi Peternakan Masarakat

a. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengolahan dan penyebaran informasi permintaan pasar atas produk peternakan dilaksanakan melalui media cetak dan elektronik bekerjasama/ koordinasi dengan petugas Pelayanan Informasi Pasar Kab/Kota untuk menghimpun dan menyebarluaskan/publikasi harga komoditi peternakan/ hasil peternakan/ sapronak setiap minggu dan difokuskan pada 9 kab/kota yaitu Padang, Bukittinggi, Pd. Panjang, Solok, Kab. 50 Kota, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Sijunjung dan Kab. Pd. Pariaman selanjutnya menginformasikan pada pelaku agribisnis serta melaporkan setiap minggu pada Dinas Peternakan Sumatera Barat dengan entri data melalui internet atau faximil dan data/informasi harga pasar tersebut akan dipublikasikan melalui media elektronik (RRI Regional Padang setiap Sabtu jam 17.00 Wib dan Web site/ Internet Dinas Peternakan Sumatera Barat) dan media cetak.

b. Dasar Pelaksanaan

a. Surat Pengesahan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tentang Pengolahan Informasi Pasar Produksi Peternakan Tahun 2010.

c. Tujuan

Fasilitasi Penyebarluasan Informasi Pasar mempunyai tujuan sebagai berkut :

a. Menghimpun dan menggali perkembangan informasi yang aktual dan relevan seirama dengan laju perkembangan mekanisme pasar baik secara lokal, nasional maupun regional. b. Memfasilitasi dan menyebarluaskan perkembangan informasi

(24)

c. Mengevaluasi dan menghimpun kebutuhan informasi yang diperlukan pelaku usaha melalui kegiatan monitoring dan pendataan langsung kelapangan secara rutin.

d. Sasaran

Sasaran pelaksanaan Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi Peternakan Masyarakat adalah :

a. Terhimpun dan tersajikan data/ informasi potensi dan produk peternakan serta menarik minat para investor/ untuk berinvestasi dibidang peternakan didaerah Sumatera Barat b. Potensi dan produk peternakan menjadi tujuan dan pilihan

pengusaha dan masyarakat dalam berinvestasi dan pemenuhan gizi

e. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan Promosi dan pameran produk peternakan adalah :

a. Pelaku agribisnis dan masyarakat mengetahui perkembangan harga komoditi peternakan

b. Peningkatan pemasaran potensi dan produk peternakan

f. Hasil

Adapun hasil dari plaksanaan kegiatan pameran ini adalah : 1. Hasil yang didapat berupa terhimpun dan terinformasikan harga

komoditi ternak, hasil ternak dan sapronak dari Kabupaten dan Kota di RRI Regional Padang setiap hari sabtu sebanyak 52 kali selama tahun 2009 sehingga dapat diketahui oleh pelaku agribisnis/usaha.

2. Meningkatnya Kemampuan para pelaku pasar Agribisnis Peternakan dalam menentukan komoditi yang akan diusahakan sesuai dengan akses pasar.

g. Manfaat

Adapun manfaat dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah : 1. Meningkatnya permintaan dan peluang pasar komoditi

peternakan

(25)

h. Pembiayaan

Biaya pelaksanan kegiatan ini berasal dari :

1) DPA Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010, kegiatan Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Produksi Peternakan sebesar Rp.

2) DIPA Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Satker Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010, kegiatan Pengembangan Sistim Layanan Informasi Agribisnis sebesar Rp.

199.750.000,-3. Penyusunan Profil Agribisnis Peternakan

a. Pelaksanaan Kegiatan

Informasi merupakan suatu sarana yang dapat dipedomani oleh pelaku usaha dalam mengatur pengembangan dan perencanaan suatu usaha. Khusus bagi pengusaha yang bergerak pada usaha agribisnis kebutuhan akan perkembangan informasi pasar adalah merupakan sesuatu yang mutlak perlu diikuti perkembangannya sehingga upaya perencanaan dan pengembangan usaha akan menjadi lebih terarah dan fokus sesuai dengan jenis usaha yang dikelola. Dalam rangka membantu pencapaian tujuan bagi para pelaku usaha yang bergerak pada sektor pertanian umumnya dan sub sektor peternakan khususnya Dinas Peternakan mengupayakan menyusun profil agribisnis peternakan Sumatera Barat. Penyusunan profil tersebut dikerjasamakan dengan Tim Kajian Pembangunan Peternakan Sumatera Barat dari Fakultas Peternakan Unand Padang selama 4 bulan (September – Desember 2010)

b. Tujuan

a. Pengembangan promosi potensi peternakan Sumatera Barat b. Meningkatkan ketersediaan data/informasi potensi peternakan

dan produk peternakan secara lebih akurat, terkordinir dan berkelanjutan

c. Sasaran

Sasaran yang diharapkan adalah :

(26)

b) Berkembangnya usaha agribisnis sub sektor peternakan

d. Keluaran

Terlaksananya Penyusunan Profil Agribisnis Peternakan Sumatera Barat untuk komoditi ayam buras, ayam ras petelur, ayam broiler dan ternak kelinci

e. Hasil

 Potensi peternakan Sumatera Barat dikenal secara luas dan menjadi pilihan dalam investasi usaha

 Pelaku agribisnis peternakan dapat merencanakan dan memasarkan produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan pasar

f. Pembiayaan

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN ANGGARAN 2013 TENTANG PENETAPAN PEMENANG PEMILIHAN LANGSUNG PEKERJAAN

Sehubungan dengan Pelelangan e-Lelang Pemilihan Langsung Paket Pekerjaan Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Tenggara Sumber Dana

Penawaran Biaya ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.. Sesuai dengan

Sumber Dana : APBD-P Kabupaten Kutai Barat Tahun Anggaran : 2013.. Dengan ini diberitahukan bahwa sesuai dengan surat Ketua Panitia Pengadaan

Cintavhati Poerwoto, Bimbingan dan Konseling....FE-UI, 1994... Cintavhati Poerwoto, Bimbingan dan

Seminar Nasional Kimia

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2013 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Apabila perusahaan berhasil dalam menjalankan bisnisnya maka beban tetap dari hutang tersebut dapat ditutup dengan laba yang diperoleh perusahaan, namun jika