• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Siswa dan Dukungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMA Negeri 1 Salatiga T1 162009038 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Siswa dan Dukungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMA Negeri 1 Salatiga T1 162009038 BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa,persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai,sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

(2)

dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang di dapat selama studi di perguruan tinggi (Inrayanti dan Rostiani,2008:5).

Berdasarkan jumlah penelitian yang telah dilakukan terhadap motivasi seseorang untuk berwirausaha, dapat disimpulkan bahwa niat kewirausahaan sese-orang dipengaruhi sejumlah faktor yang dapat dilihat dalam suatu kerangka integral yang melibatkan berbagai faktor internal, faktor eksternal dan faktor kontekstual. Faktor internal berasal dari dalam diri wirausahawan dapat berupa karakter sifat, maupun faktor sosio demografi seperti umur, jenis kelamin, pengalaman kerja, latar belakang keluarga dan lain-lain yang dapat mempengaruhi perilaku kewirausahaan seseorang (Nishanta, 2008). Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri pelaku entre-preneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar dan kondisi kontekstual.

(3)

anaknya, sehingga orang tua juga dapat mempengaruhi minat bagi anak di masa yang akan datang untuk berwirausaha.

Berdasarkan tujuan tersebut maka siswa SMA dibekali dengan pengetahuan teknologi dan ketrampilan khusus yang dapat dijadikan modal atau pendorong untuk menjadi seorang wirausaha.

Peter F. Drucker (Kasmir, 2011:20)mengatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan baru. Menurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreatifitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. (Kasmir, 2011:21)

Menurut David Mc Clelland, negara yang mempunyai banyak entrepreneur wirausaha adalah negara yang perekonomiannya mempunyai potensi yang cepat untuk maju dan menjadi negara yang makmur. Oleh karena itu apabila pembelajaran entrepreneuship tidak ada dalam agenda nasional sebuah Negara, cita-cita untuk lepas dari kemiskinan dan bangkit meraih kemakmuran hanyalah utopia. Suatu Negara akan makmur apabila mempunyai sedikitnya 2 persen entrepreneur dari jumlah penduduk.

(4)

sehingga keseimbangan tercapai kembali. Dari pengertian motivasi tersebut terdapat tiga hal,yaitu :

(1). Motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang.

(2). Motivasi ditandai oleh dorongan efektif yang kadang sulit diamati .

(3). Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mancapai tujuan. Berpijak pada serangkaian uraian diatas, maka diambil kesimpulan bahwa siswa akan berusaha sekuat tenaga apabila ia memiliki motivasi belajar.

Sekolah atau pendidikan menjadi tempat yang sangat strategis untuk menumbuhkan wirausaha. Beberapa sekolah formal dapat menumbuhkan bakat berwirausaha, yaitu : pertama, sekolah adalah lembaga pendidikan yang sangat dipercaya masyarakat untuk masa depan yang lebih baik. Kedua, jaringan sudah ada di seluruh pelosok negeri. Ketiga, melalui sekolah juga bisa menjangkau dan mempengaruhi keluarga anak didik (Dr. Riant Nugroho, 2009:192).

(5)

Kreatifitas di perlukan untuk menumbuh kembangan kemampuan berpikir inovasi. Sedangkan ketelitian diperlukan dalam menganalisis data-data usaha, terutama pengadaan modal. Proses kreaktifitas hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan, yaitu orang yang percaya diri ( yakin,optimis, penuh kotmitmen), berinisiatif (energik dan percaya diri), memiliki motif berprestasi (berorietasi hasil dan berwawasan kedepan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda), dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan (suka tantangan ).

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari guru kewirausahaan di SMA Negeri 1 Salatiga menunjukkan bahwa sebagian peserta didik berasal dari golongan keluarga yang menengah ke bawah, peserta didik cenderung tidak memiliki gambaran untuk melanjutkan sekolah lagi di perguruan tinggi serta peserta didik merasa bingung jika membuat lapangan pekerjaan sendiri.

(6)

mengembangkan perencanaan strategis, lokasi yang buruk, menyebabkan ketakutan tersendiri bagi peserta didik untuk membuka usaha sendiri dan mengembangkan jiwa wirausaha yang telah dimiliki. Rendahnya jiwa wirausaha merupakan masalah yang serius dan memerlukan penanganan khusus oleh orangtua dan guru di sekolah, maka dalam rangka penanganan masalah ini dibutuhkan kerjasama yang sinergis antara orangtua, dan guru di sekolah. Terutama peran guru bimbingan dan konseling di sekolah adalah guru yang mempunyai pengetahuan psikologis dan mempunyai ketrampilan dalam berkonseling. Hal ini diberikan dalam rangka membentuk jiwa wirausaha. Penanaman jiwa wirausaha tersebut dapat ditangani salah satunya melalui bimbingan karir yang di implementasikan dalam format klasikal.

(7)

oleh keluarga yang sudah memiliki usaha jadi siswa sudah diajarkan untuk berwirausaha dan mereka juga akan diberikan modal jika ingin menjadi wirausaha. Tidak seperti SMK, SMA menyiapkan lulusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Meskipun demikian, dengan terbatasnya peluang kerja menjadi Pengawi Negeri maka tidak sedikit dari lulusan SMA yang tidak melanjutkan tetapi langsung masuk kedunia kerja. Ada pula yang melanjutkan pendidikan ke Akademik atau ke Diploma dengan masuk untuk persiapan ke dunia kerja dengan berwirausaha. Itu sebabnya dalam kurikulum SMA disajikan mata pelajaran kewirausahaan. Dalam kaitan itu penelitian ini dilakukan di kalangan siswa SMA kelas X untuk mengetahui minat mereka berwirausaha sehingga guru kewirausahaan dapat merancang metode pembelajaran yang tepat sebagai bekal mereka berwirausaha.

Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu diperhatikan adanya pengaruh penguasaan pengetahuan tentang kewirausahaan juga perlu dimantapkan agar nantinya bisa diaplikasikan.Selanjutnya sebagai faktor yang juga penting dan perlu diperhatikan adalah dorongan dari lingkungan keluarga yang menjadi pendorong dari luar diri siswa.

Hal ini mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Hubungan Motivasi Siswa dan Dukungan Keluarga Terhadap Minat

(8)

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Adapu permasalahan yang akan dibahas adalah :

Bagaimanakah Hubungan Motivasi Siswa dan Dukungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa SMA Negeri 1 Salatiga.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

a. Mengetahui seberapa besar minat berwirausaha siswa SMA Negeri 1 Salatiga?

b. Mengetahui faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan dengan minat berwirausaha, dalam penelitian ini yaitu motivasi siswa dan dukungan keluarga pada Siswa SMA Negeri 1 Salatiga.

1.4 Signifikasi Penelitian 1.4.1 Signifikasi Teori

(9)

1.4.2.1Signifikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada SMA Negeri 1 Salatiga dalam menentukan langkah-langkah yang tepat untuk membantu peningkatan program pengajaran kewirausahaan agar dapat meningkatkan minat siswa berwirausaha.

1.5 Keterbatasan Masalah

Mengingat akan keterbatasan kemampuan, jangkauan penulis dalam meneliti, perolehan ijin meneliti, dan waktu maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini hanya dilakukan di SMA Negeri 1 Salatiga. 2. Subyek Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis yang digunakan adalah CPM dan PERT dengan alasan bentuk dari jaringan kerja atau network planning proyek dapat diketahui beserta kegiatan-kegiatan yang berada

risiko kredit, risiko operasional, risiko kepatuhan, dan risiko likuiditas. Mitigasi risiko atas pelaksanaan Kegiatan Usaha baru, yang mencakup upaya atau kebijakan

(Menguraikan mengenai (i) jenis Kegiatan Usaha yang dilakukan, misal menjadi agen Laku Pandai atau kerja sama referensi produk dengan perusahaan asuransi, (ii)

Penerapan Self assessment system yang diproxikan dengan Wajib Pajak Badan Terdaftar dan SPT Masa PPh yang dilaporkan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan

1) Nama Peminjam adalah nama nasabah perorangan atau perusahaan/badan yang memperoleh fasilitas Kredit sesuai dengan nama yang tercantum dalam perjanjian Kredit. Dalam

Berdasarkan Surat Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Nomor Nomor: 050/10/PnL-9/04/A.H.087/409.108/2017, tanggal 13 April 2017, untuk Pekerjaan Perbaikan Jalan

Nama Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Renstra) Tahun 2017 pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2017 Nilai Total HPS

Klasifikasi Bahan Tekn ik un tuk bahan padat Klasifikasi Bahan Tekn ik un tuk bahan