• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH NOVEL LA TAHZAN FOR HIJABERS TERHADAP CARA MENUTUP AURAT MAHASISWI PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM, FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH NOVEL LA TAHZAN FOR HIJABERS TERHADAP CARA MENUTUP AURAT MAHASISWI PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM, FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA."

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH NOVEL LA TAHZAN FOR HIJABERS TERHADAP CARA MENUTUP AURAT MAHASISWI PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Imam Asrori B01208019

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI PRGRAM STUDI

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

(2)

PENGARUH NOVEL LA TAHZAN FOR HIJABERS TERHADAP CARA MENUTUP AURAT MAHASISWI PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Imam Asrori B01208019

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI PRGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

(3)

PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi oleh :

Nama : Imam Asrori NIM : B01208019

Judul : PENGARUH NOVEL LA TAHZAN FOR HIJABERS TERHADAP CARA MENUTUP AURAT MAHASISWI PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Surabaya, 17 September 2014

Dosen Pembimbing

(4)

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi oleh Imam Asrosi telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi

Surabaya, 09 februari 2015 Mengesahkan,

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dekan

Dr. Hj. Rr. Suhartini, M.Si NIP. 195801131982032001

Ketua penguji

Wahyu Ilaihi, MA NIP. 197804022008012026

Sekertaris

M. Anis Bachtiar, S.Ag, M.Fil.I NIP. 196912192009011002

Penguji I

Lukman Hakim. M.Si. MA NIP. 197308212005011004

Penguji II

(5)

LEMBAR PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN OTENTISITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Imam Asrori

NIM : B01208019

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi tersebut belum pernah diajukan kepada lembaga pendidikan tinggi manapun untuk mendapatkan gelar akademik apapun.

Skripsi tersebut benar-benar hasil karya mandiri penulis dan bukan merupakan jiplakan atau plagiasi atas karya orang lain.

Penulis bersedia menanggung semua konsekuensi hukum bila ternyata dikemudian hari diketahui atau terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa skripsi tersebut merupakan hasil plagiasi.

Surabaya, 09 Februari 2015 Yang membuat pernyataan

(6)

MOTTO

Artinya :

“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu

seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalseakan-akan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.

Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui

segala sesuatu.”.1

(7)

ABSTRAK

PENGARUH NOVEL LA TAHZAN FOR HIJABERS TERHADAP CARA MENUTUP AURAT MAHASISWI PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM, FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI,

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA .

Nama Imam Asrori, NIM B01208019, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Jurusan Ilmu Komunikasi, Lembaga UINSA Surabaya, Kata Kunci cara menutup aurat.

. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah Untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh novel la tahzan for hijabers terhadap cara menutup aurat mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah apakah ada pengaruh dari novel la tahzan for hijabers terhadap cara menutup aurat mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, dan sejauh mana pengaruhnya ?

Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data-data lengkap yang berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.

(8)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan

syolawat serta salam kepada nabi besar SAW, maka Skripsi ini kupersembahkan untuk orang-orang yang saya sayangi dan yang selalu memberiku semangat di saat saya terpuruk.

1. Bapak dan ibuku yang telah memberikan kasih sayang yang tiada tara yang penuh keikhlasan yang selalu memberikan semangat dan selalu mendo’akanku disetiap waktu.

2. Kakak-kakakku yang selalu sabar dan ikhlas membantu dalam proses kuliahku.

3. Adik-adikku tersayang, yang memberikan semangat agar

aku menyelesaikan kuliahku. 4. Teman-teman di Prodi KPI.

5. Teman-temanku dijalan yang memberikan pelajaran dari

pengalaman-pengalaman yang tidak aku dapat dari bangku perkuliahan.

6. Semua pihak yang telah membantuku dalam kuliyah

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT, yang dengan limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat selesai dengan baik sebagai bentuk tanggung jawab moral dan akademis. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Nabiyullah Muhammad SAW yang syafa’at serta barokahnya selalu mengiringi kita. Amin.

Seiring dengan berjalannya proses penulisan skripsi ini, maka penulis sangat berterima kasih sekali kepada kedua orang tua yang telah melahirkan dan mendidik sehingga dapat memahami arti hidup yang sebenarnya.

Selain itu juga tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada ibu Wahyu Ilaihi MA selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan skripsi ini menjadi lebih baik dan bermakna.

Dr.Hj.Rr. Suhartini,M.Si selaku dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Wahyu Ilahi. MA selaku ketua jurusan Ilmu Komunikasi, Anis Bachtiar, S.Ag, M.Fil.I selaku ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Teman-temanku sekalian yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu skripsi ini.

Akhirnya, semoga amal baik yang telah Bapak / Ibu berikan kepada penulis mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.

Surabaya, 09 Februari 2015 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

Judul ... i

Persetujuan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Tim Penguji ... iii

Lembar Pernyataan Pertanggung Jawaban Otentisitas Skripsi ... iv

Motto ... v

Abstrak ... vi

Persembahan ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Operasional ... 9

F. Kerangka Teori dan Hipotesis ... 11

G. Metode Penelitian ... 13

H. Sistematika Pembahasan ... 21

BAB II KERANGKA TEORITIK A. Kajian Pustaka ... 23

1. Novel ... 23

a. Pengertian Novel ... 23

b. Komponen Novel ... 24

c. Kelebihan dan Kekurangan Novel ... 24

d. Novel La Tahzan For Hijabers ... 25

2. Dakwah ... 30

a. Pengertian Dakwah ... 30

b. Pengertian Media Dakwah ... 32

c. Novel Sebagai Media Dakwah... 33

3. Hijab ... 38

a. Pegertian Hijab ... 38

b. Pentingnya Hijab ... 39

c. Mode atau Trend Berhijab ... 41

4. Aurat ... 42

a. Pengertian Aurat ... 42

b. Aurat Perempuan ... 43

c. Menutup Aurat ... 44

d. Kriteria Berpakaiann Menutup Aurat Islami ... 47

(11)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 54

B. Obyek Penelitian ... 54

C. Teknik Sampeling ... 55

D. Variable dan Indikator Penelitian ... 57

E. Teknik Pengumpulan Data ... 57

F. Teknik Analisis Data... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 63

1. Mahasiswi Prodi KPI Fakultas Dakwah Dan Komunikasi 63 2. Data Jumlah Mahasiswa Prodi KPI ... 64

3. Data Semester ... 66

4. Data Mahasiswa KPI ... 66

5. Data Mahasiswa KPI/Kelas ... 67

6. Data Mahasiswi KPI/Kelas... 68

B. Penyajian Data ... 69

C. Analisis Data ... 77

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 84

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Obyek Penelitian Secara Umum ... 18

Tabel 1.2 Interpretasi ... 20

Tabel 3.1 Data Obyek Penelitian ... 55

Tabel 3.2 Sumber dan Jenis Data ... 58

Tabel 3.3 Interpretasi ... 62

Tabel 4.1 Prosentase pendidikan ... 63

Tabel 4.2 Prosentase daerah ... 64

Tabel 4.3 Mahasiswa KPI ... 64

Tabel 4.4 Semester ... 66

Tabel 4.5 Mahasiswa Semester 2 sampai 8 ... 66

Tabel 4.6 Mahasiswa/kelas ... 67

Tabel 4.7 Mahasiswi/Kelas ... 68

Tabel 4.8 Skor Novel ... 72

Tabel 4.9 Skor Cara Menutup Aurat ... 75

Tabel 4.10 Kerja Product Moment ... 78

(13)

ABSTRAK

PENGARUH NOVEL LA TAHZAN FOR HIJABERS TERHADAP CARA MENUTUP AURAT MAHASISWI PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM, FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI,

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA .

Nama Imam Asrori, NIM B01208019, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Jurusan Ilmu Komunikasi, Lembaga UINSA Surabaya, Kata Kunci cara menutup aurat.

. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah Untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh novel la tahzan for hijabers terhadap cara menutup aurat mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah apakah ada pengaruh dari novel la tahzan for hijabers terhadap cara menutup aurat mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, dan sejauh mana pengaruhnya ?

Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data-data lengkap yang berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.

(14)

DAFTAR ISI

Judul ... i

Persetujuan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Tim Penguji ... iii

Lembar Pernyataan Pertanggung Jawaban Otentisitas Skripsi ... iv

Motto ... v

Abstrak ... vi

Persembahan ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Operasional ... 9

F. Kerangka Teori dan Hipotesis ... 11

G. Metode Penelitian ... 13

H. Sistematika Pembahasan ... 21

BAB II KERANGKA TEORITIK A. Kajian Pustaka ... 23

1. Novel ... 23

a. Pengertian Novel ... 23

b. Komponen Novel ... 24

c. Kelebihan dan Kekurangan Novel ... 24

d. Novel La Tahzan For Hijabers ... 25

2. Dakwah ... 30

a. Pengertian Dakwah ... 30

b. Pengertian Media Dakwah ... 32

c. Novel Sebagai Media Dakwah... 33

3. Hijab ... 38

a. Pegertian Hijab ... 38

b. Pentingnya Hijab ... 39

c. Mode atau Trend Berhijab ... 41

4. Aurat ... 42

a. Pengertian Aurat ... 42

b. Aurat Perempuan ... 43

c. Menutup Aurat ... 44

d. Kriteria Berpakaiann Menutup Aurat Islami ... 47

(15)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 54

B. Obyek Penelitian ... 54

C. Teknik Sampeling ... 55

D. Variable dan Indikator Penelitian ... 57

E. Teknik Pengumpulan Data ... 57

F. Teknik Analisis Data... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 63

1. Mahasiswi Prodi KPI Fakultas Dakwah Dan Komunikasi 63 2. Data Jumlah Mahasiswa Prodi KPI ... 64

3. Data Semester ... 66

4. Data Mahasiswa KPI ... 66

5. Data Mahasiswa KPI/Kelas ... 67

6. Data Mahasiswi KPI/Kelas... 68

B. Penyajian Data ... 69

C. Analisis Data ... 77

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 84

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang mengajak dan memerintahkan umatnya untuk selalu menyebarkan dan menyiarkan ajaran Islam kepada seluruh umat Islam.1 Dakwah merupakan konsep yang

(17)

2

Di tengah pembangunan masa kini yang banyak membawa perkembangan baru dalam bidang agama, sosial, sains dan teknologi akan membawa pengaruh semakin berkembangnya sifat-sifat konsumerisme, materialisme beserta pendangkalan rohani dan moral, dakwah senantiasa dituntut untuk terus berupaya merubah suatu kondisi negatif ke kondisi yang positif atau perubahan dari kondisi yang sudah positif menuju kondisi yang lebih positif lagi, tentu saja dengan penuh hikmah dan mau’idhoh hasanah. Dakwah dalam hal berpakaian misalnya, bukan hanya sekedar menutupi bagian intim tubuh saja akan tetapi menutupi aurat agar terhindar dari hal-hal yang bersifat negatif, merugikan diri sendiri dan orang lain, memakai busana sekarang ini manusia semakin kreatif dan bervariasi dalam menjalankan gaya hidup, hingga cara berbusana juga mengalami perubahan yang bervariasi mengikuti mode/trend.3

Tahun 1970-an tercatat sebagai tahun munculnya gelombang kebangkitan pemeluk Islam di dunia internasional yang gaungnya merambah ke segala penjuru, termasuk ke Indonesia.4 Tiga puluh tahun lalu, saat busana

muslim (hijab) masuk ke mode Indonesia, keberadaannya masih sedikit. Penggunanya dianggap tidak bisa mengikuti perkembangan. Desainer yang serius mengerjakan busana muslim (hijab) bisa dihitung. Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di seluruh dunia. Meskipun 88%

3 www.syariahpublications.com, Jilbab Antar Gaya dan Rekrontruksi Diri,akses 02 September 2008,halaman 1

(18)

3

penduduknya beragama Islam5. Hijab di Indonesia menurut Suzanne April

Brenner, merupakan suatu peristiwa “100% modern bahkan terlampau modern” dimana perempuan berjilbab adalah sebagai suatu tanda globalisasi, suatu lambang identifikasi orang Islam di Indonesia dengan umat Islam di negara-negara lain di dunia modern ini, menolak tradisi lokal, dalam hal memakai hijab dan sekaligus juga menolak hegemoni Barat.6 Sedang

perempuan di Indonesia saat ini mencoba untuk menggabungkan antara hijab sebagai penutup aurat dan cara berpakaian budaya barat.

Mode dan trend berpakain menjadikan hijab menciut ukuranya, bahkan kegunaan untuk menutupi seluruh tubuh guna menjadi pakaian yang anggun bagi seorang muslimah, turun posisi menjadi alat penutup kepala saja. disebabkan kegunaanya sudah diambil oleh trend dan mode menjadi pakaian-pakaian ketat, kecil dan pendek yang menonjolkan aurat seorang wanita. Ibarat jika berhijab hanya sebagai penutup kepala saja, maka pada sebenarnya dia tidak berhijab, karena aurat lain masih terbuka, dan seharusnya hijab dikenakan untuk menutupi semua aurat, melindungi lekukan tubuh dan tonjolan bagian tubuh perempuan yang sangat vital. Apakah agama memerintahkan untuk memakai hijab sesuai dengan trend dan mode, ataukah ketika berhijab sedemikian, sudah menaati perintah agama atau malah menaati perintah mode.7

Banyak juga muslimah yang belum mengenakan hijab, memakai hijab hanya sebatas formalitas di lingkungan tertentu sehingga di waktu atau

5 www.en.wikipedia.org

(19)

4

tempat yang lain tidak memakai hijab, bahkan ada juga hanya kerena terkena musibah memakai hijab setelah musibah itu terlewati kembali lagi dengan pakain yang terbuka.

Perempuan Islam yang senantiasa mengikuti perkembangan mode atau memakai hijab untuk formalitas di suatu kelompok tertentu tanpa mempedulikan ketentuan – ketentuan syariat Islam dalam hal menutup aurat. Bagaimana dengan berhijab seorang perempuan dapat terhindar dari pelecehan seksual, terlindung dari perkataan dan perlakuan yang tidak senonoh terhadap dirinya dibanding dengan perempuan yang berpakaian terbuka seperti yang dikemukakannya bahwa kesediaan seorang wanita untuk mengemukakan keberatan terhadap gangguan pria sangatlah berbeda ketika ia berhijab. Rasa untuk tidak tersentuh dari tubuhnya biasanya lebih kuat dari pada seorang wanita yang tidak berhijab, namun hal itu ternyata tidak berlaku bagi para perempuan pengguna hijab mengikuti mode dan trend dikarenakan mereka masih menonjolkan daya tarik tubuhnya kepada laki-laki. Di samping kode-kode gaul yang digunakannya dalam berinteraksi secara sosial yang secara otomatis menghilangkan rasa segan terhadap perempuan berjilbab pada umumnya untuk kemudian mereka cenderung diperlakukan sama dengan perempuan yang berpakaian terbuka lainnya.8 Hal seperti ini harus

disebarkan sisi positifnya agar lebih baik(di dakwahkan), dakwah sendiri bisa menggunakan banyak cara salah satunya adalah dakwah menggunakan media tulis.

(20)

5

Media tulis merupakan media yang tetap dibutuhkan pada saat ini dan masa yang akan datang, melalui media tulis da’i dapat menyebarkan pesan keagamaan dan melaksanakan islah atau perbaikan serta amar ma’ruf dan nahi munkar. Keistimewaan dakwah bil-Qolam (media cetak, buku, jurnal dan sastra) adalah obyek dakwah dan cakupannya lebih banyak dan luas, karena pesan-pesan dakwah dan informasi Islam yang dituliskan dapat dibaca oleh ratusan, ribuan bahkan ratusan ribu pembaca dalam waktu yang serempak dan bersamaan.9 Dakwah Bil-Qolam juga dapat mempengaruhi

orang secara kuat, salah satu dakwa bil qolam yang berbentuk novel yakni La Tahzan For Hijabers secara umum berisi tentang motivasi berhijab untuk menutupi aurat seorang perempuan, dari situ dapat dilihat bahwa novel ini novel Islam.

Novel Islam adalah novel yang mempunyai pesan dakwah, pesan seperti halnya tema yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, tidak semua novel mengandung pesan-pesan ajaran Islam yang berguna bagi pembaca. Pesan yang mendidik lebih banyak ditemukan dalam novel-novel serius dibanding novel yang bersifat umum sekarang ini. Novel dapat dikatakan ada pesan dakwah jika di dalamnya berisi materi-materi yang mendidik bagi manusia, sehingga dapat membawa pembaca menuju arah yang sesuai dengan tujuan dakwah.

Novel La Tahzan For Hijabers termasuk novel Islam yang mengajak dalam hal kebaikan, melihat isi novel yang menceritakan awal mula seorang

(21)

6

perempuan-perempuan memakai hijab benar-benar untuk menutupi aurat sesuai syari’at Islam, banyak halangan yang datang dalam proses memakai hijab, mulai dari keluarga menampih keputusan untuk berhijab karena takut jauh dari jodoh, susah mencari kerja dan takut tidak konsisten akan keputusan memakai hijab, takut pada suatu saat nanti akan melepas kain segi empat yang menempel di kepala, tidak juga kalah kuat tekanan-tekanan, gunjingan-gunjingan, dari tetangga, teman sekolah, guru, akan tetapi mereka punya argumentasi sendiri-sendiri atas hijab yang dia pakai. Tentu saja alasan-alasan itu juga harus di hormati, pikiran orang berbeda-beda tergantung pemahaman, latar belakang, agama dan juga karakter mereka.10 Seperti proses berhijabnya teman penulis novel La Tahzan For Hijabers dalam novel ini, dia merasa risih saat ada peraturan baru disekolahnya bagi siswi yang memaki hijab tidak boleh terlalu panjang (sebatas dada), untuk kemeja harus dimasukan ke dalam pinggang rok demi kerapian, secara tidak langsung bentuk dada terlihat waktu beraktifitas dan pinggul tidak tertutup oleh baju atasan.11 Belum lagi

dari anak-anaknya sendiri memanfaatkan seragam sebagai pakaian yang mengikuti mode/trend, di tempat mencari ilmu saja masih ada kendala untuk menjalankan perintah agama yaitu menutup aurat. Novel ini termasuk novel best seller, dari observasi yang dilakukan peneliti sebelumnya bahwa novel ini banyak dibaca oleh wanita, dari kalangan mahasiswi.

Salah satu tempat mencari ilmu Universitas Islam Negeri Surabaya, Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Prodi Komunikasi Dan Penyiaran

(22)

7

Islam apakah ada mahasiswi yang memakai pakaian yang serba ketat dan hijab hanya sebagai penutup kepala saja bukan untuk menutup aurat, di kampus mahasiswinya memang di wajibkan untuk memakai hijab/jilbab, apakah hijab akan dipakai terus atau dilepas sesudah beraktifitas di dalam kampus. Disini bisa dilihat bagaimana mahasisiwi ini memakai hijab sebagai formalitas dikampus setelah diluar kampus tidak tahu akan dipakai terus atau justru di lepas. Kebalikan dari itu Cerita pengalaman yang ada dalam novel La Tahzan For Hijabers seorang siswi terpaksa harus melepaskan hijabnya karena formalitas, pada waktu SMP dia sudah memakai hijab karena sekolahanya adalah Tsyanawiyah lengkap dengan pakaian tertutup, prestasinya membuat dia mudah meneruskan ke SMA faforit bukan berbasis Islami dengan jalur beasiswa. Bagi keluarga yang sangat sederhana, hal ini sangat membanggakan dan membahagiakan, hanya saja ada satu hal yang tidak seharusnya terjadi. Seragam Tsanawiyahnya yang lengkap dengan jilbab berubah menjadi kemeja putih lengan pendek, rok abu-abu selutut, dan tanpa kerudung, akan tetapi dia tetap berusaha agar bisa memakai hijab sebagai penutup auratnya.12

Berdasarkan fenomena diatas peneliti ingin memberikan pengetahuan kepada muslimah agar tidak mudah mengikuti trend berhijab tanpa memperhatikan syari’at Islam, mereka harus lebih bisa memilah dan memilih trend/mode berhijab untuk di konsumsi. Dan khusunya diperuntukkan kepada mahasiswi KPI, karena lulusan dari KPI akan menjadi seorang da’i, baik

(23)

8

melalui media televise, media cetak, dan retorika, karena itulah tidak mungkin seorang da’i tidak menjalankan salah satu syari’at Islam untuk menggunakan hijab sebagai penutup aurat yang baik.

B. Rumusan Masalah

Bertitik dari latar belakang diatas rumusan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh novel La Tahzan For Hijabers karya Asma Nadia

Terhadap cara menutup aurat mahasiswi Prodi komunikasi dan Penyiaran Islam fakultas dakwah di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya?

2. Sejauh mana pengaruh novel La Tahzan For Hijabers karya Asma Nadia Terhadap cara menutup aurat mahasiswi Prodi komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

(24)

9

2. Besar pengaruh novel La Tahzan For Hijabers karya Asma Nadia Terhadap cara menutup aurat mahasiswi Prodi komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan studi Strata satu di Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan penulis novel dan pedoman bagi mahasiswi Komunikasi dan penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 3. Penelitian ini di harapkan dapat mengembangkan kajian studi ilmu

komunikasi yaitu penggunaan media massa sebagai media penyampai informasi.

4. Dapat digunakan untuk memperluas wawasan dan menerapkan teori-teori serta menambah informasi dan pengetahuan bagi studi ilmu Komunikasi Penyiaran Islam.

E. Definisi Operasional

(25)

10

mahasiswi Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Penulis perlu memberikan batasan pengertian tentang judul Skripsi ini agar tidak terjadi salah penafsiran. Pembatasan pengertian ini diharapkan dapat mempermudah pembahasan selanjutnya. Penulis juga akan menjelaskan beberapa istilah dalam judul tersebut.

Dalam judul skripsi ini peneliti membagi definisi operasional menjadi dua yaitu :

1. Pengaruh Novel La Tahzan For Hijabers. Novel yang dimaksud adalah novel Islam yang menceritakan pengalaman pribadi penulis novel dan teman-temanya tentang proses berhijab.

2. Cara menutup aurat mahasiswi Prodi KPI. Maksud dari menutup aurat disini yaitu cara berpakaian atau berbusana bagi para mahasiswi muslimah sesuai ajaran agama ISLAM.

Adapun pada judul tersebut ada beberapa kata yang perlu dijelaskan yaitu:

a. Pengaruh : daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, perbuatan.

b. Novel: sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, dalam bentuk cerita (seukuran buku bacaan) yang banyak memuat cerita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah dibaca umum.

(26)

11

d. Mahasiswi : seorang perempuan yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

e. Prodi KPI : suatu jurusan yang ada dalam perguruan tinggi.

F. Kerangka Teori dan Hipotesis

1. Kerangka Teori

Teori adalah seperangkap konsep, definisi yang berfungi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna untuk meramalkan fenomena.13 Dalam

penelitian ini penulis menggunakan teori S-O-R (stimulus-organisme-respons). Teori yang dikemukakan John Dollard dan Neil E. Miller Yakni setiap orang dapat memodifikasi setiap stimulus yang diterimanya.14 Perilaku manusia dalam komunikasi semula dilukiskan

sebagai sesuatu yang sederhana S – R, namun respon sesungguhnya juga dimodifikasi oleh organisme (O) yang bersifat aktif mengolah stimulus yang datang.

2. Hipotesis

Hipotesis berasal dari kata hipo yang berarti kurang atau lemah dan tesis atau thesis yang berarti teori yang disajikan sebagi bukti15.

Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan

13 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabet, 2009)hal 52 14 Effendy, Onong Uchjana. Ilmu,Teori dan Filisafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti: Bandung 2003,h. 19

(27)

12

untuk dasar penelitian lebih lanjut16. Hipotesis bisa bersifat hipotesis

nihil (hipotesis nol) atau hipotesis alternatif (hipotesis kerja). a. Hipotesis Nihil (hipotesis nol)

Hipotesis nihil atau hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan antara variable dengan variabel yang lain. Hipotesis nol bisa diberikan kode Ho. Dengan demikian hipotesis nihil menyatakan tidak ada pengaruh novel “La Tahzan For Hijabers” karya Asma Nadia terhadap cara menutup aurat mahasiswi Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

b. Hipotesis Alternatif (hipotesis kerja)

Hipotesis kerja (hipotesis alternatif) adalah hubungan antara variabel X dan Y yang menyatakan adanya perbedaan antara dua kelompok17. Hipotesis kerja bisa diberi kode Ha. Dengan demikian

hipotesis kerja dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh novel “La Tahzan For Hijabers” karya Asma Nadia terhadap cara menutup aurat mahasiswi Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah novel “La Tahzan For Hijabers” karya Asma Nadia dapat mempengaruhi

16 J. Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 124

(28)

13

cara menutup aurat mahasiswi Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis pencarian data yang berkenan dengan masalah tertentu untuk di olah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya18.

1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian.

Peneliti menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, yaitu mengukur data dnengan angka-angka untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Novel La Tahzan For Hijabers terhadap cara menutup aurat Mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian populasi, yaitu penelitian yang meneliti obyek dalam jumlah banyak atau lebih dari satu orang. 2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang dipilih adalah .mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Alasan peneliti mengambil obyek mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam adalah untuk diteliti karena mahasiswi Program Studi tersebut termasuk kriteria

(29)

14

peneliti. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam juga jurusan yang menghasilkan Da’i.

3. Populasi, Teknik Sampling dan Sample. a. Populasi.

Populasi adalah keseluruhan dari hasil pengukuran (data) yang dibatasi secara ketat atau kriterium tertentu19. Dengan demikian

populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

b. Teknik Sampling.

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Adapun pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling (sampel acak) dengan cara ordinal yaitu penggunaan dengan menganggap semua subyek itu sama. Pengambilan sampel dalam teknik random ini, peneliti memperkirakan bahwa setiap sampel dalam populasi berkedudukan sama dari segi-segi yang akan diteliti20.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel, sampel yang akan digunakan berjumlah 33 orang dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Responden agama Islam.

2. Responden mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

(30)

15

3. Responden membaca dan menulis. 4. Responden yang mengonsumsi media.

Peneliti menyebar angket setelah di isi oleh responden dikembalikan lagi kepada peneliti.

c. Sampel.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang baik adalah sampel yang memiliki populasi yang menggambarkan populasi atau mencerminkan populasi secara maksimal tetapi walaupun mewakili sampel bukan merupakan duplikat dari populasi21.

4. Variabel dan Indikator Variabel.

Variabel adalah obyek yang diselidiki. Penting dalam sebuah penelitian ilmiah dalam menentukan obyek penelitian yang selanjutnya diharapkan akan mampu diperoleh data dengan benar dan akurat. Dalam hal ini dapat dua variabel yaitu :

a. Variabel bebas (independent variabel) / VX = pengaruh novel La Tahzan For Hijabers.

b. Variabel terikat (dependent variabel) / VY = terhadap cara menutup aurat.

Untuk mempermudah peneliti ini, maka indikator dalam variabel harus sesuai dengan variabel yang diukur dan inidikator dari penelitian ini adalah:

(31)

16

1. Variabel bebas (independent variabel) / X

Variabel bebas disebut juga variabel penyebab, dalam terjadinya variabel yang lain. “Pengaruh novel La Tahzan For Hijabers” sebagai variabel X, dengan indikatornya yang meliputi: a. membaca novel La Tahzan For Hijabers.

b. Update mode atau trend berhijb.

c. Kesesuaian diri dengan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

2. Variabel terikat (dependent variabel) / Y

Variabel terikat adalah merupakan yang diduga sebagai akibat yang dipengaruhi oleh variabel sebelumnya (yang mendahuluinya). Adapun yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah “cara menutup aurat” dengan indikatornya antara lain:

a. Pemahaman tentang menutup aurat.

b. Penggunaan hijab sesuai dengan syariat Islam. c. Berhijab.

d. Modis

(32)

17

5. Teknik Pengumpulan Data.

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan22. Dalam hal ini penelitian

menggunakan beberapa metode diantaranya adalah: a. Observasi.

Observasi adalah pengamatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki, baik secara langsung maupun tidak langsung. Jadi metodologi observasi adalah metode pengumpulan data yang di gunakan untuk menghimpun data penelitian23. Dengan demikian maka dalam penelitian ini peneliti langsung mengamati objek penelitian meliputi keadaan mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

b. Kuesioner (angket).

Angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari korespondensi dalam arti tentang pribadinya atau hal yang ia ketahui24. Peneliti menggunakan Angket

ini untuk mengetahui pengaruh novel La Tahzan For Hijabers. c. Dokumen.

Dokumentasi asal katanya adalah “ dokumen ” yang artinya barang-barang tertulis. Dengan melaksanakan metode dokumen ini, peneliti mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variable-variabel yang berupa catatan atau benda-benda tertulis,

(33)

18

transkrip, buku, surat kabar, foto dan dokumen mengenai gambaran umum obyek penelitian25.

Peneliti menggunakan metode ini untuk mengetahui gambaran umum tentang kondisi mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan membaca atau mengonsumsi media tulis. Gambaran secara umum obyek penelitian dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Obyek Penelitian Secara Umum

No Jenis Data Sumber Data TPD Jenis Data 1 Pernah

mengonsumsi media cetak (novel)

Responden A + O Primer

2 Ketertarikan terhadap media cetak (novel)

Responden A + O Primer

3 Gambaran secara umum media cetak (novel)

Novel D Sekunder

Tabel 1.1 (obyek penelitian) Tenik pengmpulan data

TPD : Tekhnik pengumpulan data

[image:33.612.144.514.183.614.2]
(34)

19

A : Angket O : Observasi D : Dokumentasi 6. Teknik Analisis Data.

Tujuan dari analisis data adalah untuk mencari keabsahan data yang diperoleh dilapangan dan mendapatkan suatu kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Dengan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Editing

Editing adalah tahapan pemeriksaan kembali terhadap kelengkapan jawaban yang diperoleh. Hal ini dilakukan untuk mengecek, apakah setiap kuesioner telah diisi sesuai petunjuk apa belum.

b. Cading

Cading adalah tahapan memberi kode pada masing-masing jawaban responden. Hal ini dimaksud untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisis.

c. Tabulasi

Tabulasi adalah membuat tabel kerja dan memasukkan skor dari angket.

(35)

20

Keterangan :

rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment N = Number of cases

∑xy = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y ∑x = Jumlah seluruh skor x

∑y = Jumlah semua skor y

Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” product moment (rxy) pada umumnya dipergunakan pedoman sebagai berikut :

Besarnya “r” product

moment (

r

xy) Interpretasi 0,00-0,20

0,20-0,40

0,40-0,70

Antara variabel x dan y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

(36)

21

0,70-0,90

0,90-1,00

Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang tinggi

Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinngi.26

Tabel 1.2 (interpretasi )

H. Sistematika Pembahasan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini, berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, konseptual, dan sistematika pembahasan.

BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAAN

Menjelaskan tentang novel sebagai media dakwah, membahas aurat muslimah dalam prespektif Islam dan kajian teoritik.

BAB III : METODE PENELITIAN

Menguraikan metode penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, obyek penelitian, teknik sampling, variabel dan indikator variabel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

[image:36.612.135.511.103.455.2]
(37)

22

BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini berisi tentang penyajian dan analisis data, yang menjelaskan tentang deskripsi obyek penelitian, penyajian data dan analisis data.

BAB V : PENUTUP

(38)

23

BAB II

KERANGKA TEORITIK

A. Kajian Pustaka

1. Novel

a. Pengertian Novel

Novel merupakan jenis kesustraan antara roman dan cerita pendek, dengan jalan cerita yang sederhana. Sedikit pelaku utamnya dan dipusatkan sebagi keseluruhan yang lebih kuat dari pada roman, tetapi lebih dramatis dari pada cerita pendek.

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”.

Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Pada umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.

Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh

(39)

24

cerita juga lebih banyak. Dalam kamus besar bahasa Indonesia novel adalah karangan yang panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilinginya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

b. Komponen Novel

Komponen-komponen dalam novel diantaranya: 1. Pesan

Pesan adalah isi atau karya fiksi prosa yang disampaikan penulis biasanya dalam bentuk cerita. Pesan yang disajikan mengandung nilai-nilai yang dapat membangkitkan respon pembaca.

2. Pembaca

Pembaca adalah orang yang mengkonsumsi suatu cerita dalam novel.

3. Penulis

Penulis adalah orang yang menulis sebuah karya fiksi prosa yang naratif, yaitu novelis.

c. Kelebihan Dan Kekurangan Novel

Sama seperti karya-karya fiksi, media-media lain untuk mencapai kesempurnaan pasti ada kelebihan dan kekurangan.

1. Kelebihan Novel

Keberadaan novel di tengah masyarakat memiliki kelebihan tersendiri, bila dibandingkan dengan media

28 Wikipedia, Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas

(40)

25

elektronik. Pernyataan ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Aqib Suminto, bahwa media cetak adalah suatu media yang ampuh dalam komunikasi. Keistimewaan yang dimiliki oleh media ini dan tidak terdapat pada media lain, bahwa media ini bisa dinikmati atau dibaca berulang-ulang sehingga bisa benar-benar mempengaruhi sasarannya.

2. Kekurangan Novel

Kekurangan novel diantaranya memiliki keterbatasan pada mereka yang tidak bisa membaca dan yang dapat memahami bahasa dalam novel. Selain dari pada itu, bilamana novel, surat kabar atau majalah serta tabloid itu dapat dibaca akan menghabiskan uang yang relative banyak dibanding dengan media yang lain.

d. Novel La Tahzan For Hijabers

Novel La Tahzan For Hijabers ditulis oleh Asma Nadia, Helvy Triana Rosa, dkk. Novel ini menceritakan tentang pengalaman pribadi penulis, proses bagaimana awal mula memakai hijab sampai mempertahankan agar tidak melepas hijab. Novel ini juga mempunyai nilai pendidikanya. Berikut ini sedikit ulasan tentang isi novel La Tahzan For Hijabers.

30 Aqib Suminto, Problematika Dakwah, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1983), h. 54

(41)

26

a. Pengertian Tentang Hijab, Jilbab, Kerudung, Burdah, Cadar, dan Mukena.

 Hijab

Hijab umumnya diartikan sebagai penutup. Dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan para sahabat Rasulullah sawketika meminta sesuatu kepada istri Rasulullah saw, untuk menyampaikan permintaan itu melalui hijab/ sesuatu yang menutupi atau menghalangi diri. Bentuknya bisa seperti kain penutup, tirai pembatas, dinding, dll. Biasanya di berbagai rapat atau acara yang dihadiri aktivis Islam, hijab digunakan sebagai pembatas antara muslim dan muslimah yang hadir. Sehingga tidak bisa melihat langsung. Hijab kalau dilihat trend, akhir-akhir ini sering dimaknai sebagai jilbab. Terbukti banyak komunitas, butik, kelompok muslimah yang menggunakan nama hijabers dari pada jilbabers.32

 Jilbab

Sebenarnya setiap jilbab adalah hijab, namun tidak bermakna sebaliknya. Hijab tidak bisa diartikan sebagai jilbab, kecuali dia memang menutupi sesuai dengan makna jilbab. Tetapi makna kata hijab cenderung mengalami pengkhususan belakangan ini. Sehingga kalau kita

(42)

27

mendengar ada yang mengatakan teman penulis si fulanah berhijab, bisa dipastikan yang dibayangkan adalah jilbab. Akan tetapi bagi penulis tidak ada masalah penyebutanya, yang penting penerapanya, jika diniatkan sebagai jilbab, tetap sesuai syari’at Islam.

Perintah berjilbab merupakan perintah Allah, sebab tercantum dalam surat Al-Ahzab ayat 59: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.33

 Kerudung atau Khimar.

Hijab dan jilbab sudah jelas, agaimana dengan kerudung atau khimar. Khimar itu kerudung berupa penutup kepala hingga ke dada tanpa menutupi muka. Sementara jilbab mempunyai makna lebih luas, sebab dapat diartikan sebagai busana muslimah satu potong yang menutupi seluruh tubuh, mulai dari atas kepala hinnga kedua telapak kaki yang menjadi satu, tanpa harus memakai penutup kepala.

Perintah menggunakan kerudung atau khimar sebagaimana perintah Allah tentang jilbab, bukan di turunkan untuk bangsa Arab saja, sebab tercantum dalam kitab suci umat Islam, dalam surat An-Nur ayat 31.34

33 Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa,dkk, La Tahzan For Hijabers, (Jakarta: AsmaNadia Publishing House, 2013), hal.6

(43)

28

 Burdah

Burdah atau purdah adalah pakaian luar atau tirai berjahit mirip dengan abaya.35

 Cadar

Berupa kain yang menutupi sebagian wajah wanita, hingga hanya sepasang mata yang terlihat. Penggunaan cadar dan burdah ini banyak dianggap sebagai sesuatu yang bersifat sunnah.36

 Mukena

Kalau di Indonesia mukena diartikan sebagai pakain yang digunakan saat sholat. Sebenarnya tidak ada busana wajib bagi muslimah ketika melakukan sholat.37

b. Cerita Berhijab Penulis.

Setiap orang pasti memiliki pengalaman pribadi, akan tetapi berbeda dengan pengalaman pribadi penulis novel ini, mereka menulis pengalaman berhijabnya dalam bentuk cerita dan dijadikan satu menjadi sebuah novel, berikut ini penulis dan judul ceritanya.

 Pengalaman dari Asma Nadia yang di beri judul “La Tahzan”.

35 Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa,dkk, La Tahzan For Hijabers, (Jakarta: AsmaNadia Publishing House, 2013), hal.7

36 Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa,dkk, La Tahzan For Hijabers, (Jakarta: AsmaNadia Publishing House, 2013), hal.7

(44)

29

 Pengalaman dari Mecca Medina yang diberi judul “Jatuh Bangun Jilbabku”

 Pengalaman dari Novia Syahidah yang diberi juldul “Sedap Dipandang, Jangan Coba Dipegang”.

 Pengalaman dari Nadhira Khalid yang diberi judul “Boleh Pinjam Jempolnya”.

 Pengalaman dari Femmy Syahrani yang diberi judul “Moments In Jilbab”.

 Pengalaman dari Evatya Luna yang diberi judul “Pengalamanya Baru, Jilbabnya Lusuh”.

 Pengalaman dari Inet yang diberi judul “Jilbab and My Nightmare”.

 Pengalaman dari Gardina Wiryo yang diberi judul “Jilbab & Dilema”.

 Pengalaman dari Nova Sahidah yang dberi judul “Perjalanan Panjang Sebuah Hijab”

 Pengalaman dari Sinta Yudisia yang diberi judul “Me, Top Girl, and The Gank”.

 Pengalaman dari Mimin Ha Way yang diberi judul “Perjuangan Menuju Jalan Nyaman”.

(45)

30

 Pengalamn dari Mariska Christianti yang diberi judul “Jilbab, Dulu & Sekarang”.

 Pengalaman dari Nurhasanah Fajri yang diberi judul “Panggil Saya Nurhasanah!’.

 Pengalaman dari Marya Miranti Yustiahati yang diberi judul “Titian Hidayah Lewat Jilbab”.

 Pengalaman dari Alia Yumadiawati yang diberi judul “Jilbab Susan & Persahabatan Yang Indah”.

 Pengalaman dari Hikaru yang diberi judul “Ukhti Kecil”.

 Pengalaman dari Muthi’ Masfu’ah yang diberi judul “Ketika Harus Memilih”.

 Pengalaman dari Indah S.Pratidina yang diberi judul “Buka…Nggak…Buka…Nggak…”.

 Pengalaman dari Nurhayati Pujiastuti yang diberi judul “Jilbab Pertama Jauh Lebih Pahit”.

 Pengalaman dari Diyan Sudiharjo yang diberi judul “All is Well”.

 Pengalaman dari Helvi Tiana Rosa yang diberi judul “Pakai Jilabab? Berani, Dong”.

2. Dakwah

a. Pengertian Dakwah

(46)

31

terminology (istilah) terdapat banyak pengertian tergantung sudut pandang mereka di dalam memberikan pengertian tentang dakwah itu sendiri.

 Menurut Prof. H. Arifin, M.Ed dakwah mempunyai pengertian sebagai berikut:

Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsure-unsur paksaan.

 Jalaluddin Kafie memberikan definisi, bahwa :

Dakwah adalah suatu system kegiatan dari seseorang, sekelompok, segolongan umat Islam sebagai aktualisasi imamiah yang dimanifestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan, do’a, yang disampaikan dengan ikhlas dan menggunakan metode, system dan tekhnik tertentu agar mampu menyentuh kalbu dan fitrah seseorang atau masyarakat manusia,

(47)

32

supaya dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Jadi sikap ikhlas dari subyek dakwah maupun obyek di dalam memberi dan menerima pesan dakwah merupakan cirri khas kejiwaan, maka kegiatan dakwah menurut pandangan psikologi mengandung sifat persuasive (member keyakinan), motifatif (member rangsangan), konsultatif (member nasehat) yang demikian itu adalah merupakan inti dari dakwah yang dikembangkan dalam metode dakwah.

b. Pengertian Media Dakwah

Sebelum membahas tentang media dakwah ada baiknya dikemukakan terlebih dahulu definisi dari media sehingga nampak jelas fungsi dari komponen tersebut di atas. Media menurut etimologi, berasal dari bahasa Latin yaitu “Median” yang berarti alat perantara.

Menurut terminology, media adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat (perantara) untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah ini dapat berupa barang (material), orang, tempat, kondisi tertentu, dan sebagainya.

Jadi media itu sangat luas yaitu meliputi seluruh media yang dapat mengantarkan pesan atau informasi kepada obyek dakwah,

(48)

33

dengan harapan materi-materi dakwah yang disampaikan sesuai dengan keinginan subyek dakwah.

Dari pengertian di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan.

Sebenarnya media dakwah ini bukan hanya berperan sebagai alat bantu dakwah, tetapi media dakwah mempunyai peran atau kedudukan yang sama dibandingkan dengan komponen-komponen dakwah lainnya. Seperti metode dakwah, obyek dakwah, dan sebagainya, apalagi dalam penentuan strategi dakwah mempunyai asa efektifitas sebagai peranan media dakwah tampak jelas.

c. Novel Sebagai Media Dakwah

Dakwah melalui media massa dengan segala jenisnya adalah metode yang baik dan efektif, kalau kita menggunakan dengan baik pula. Tulisan dan bacaan adalah media dakwah yang tidak kurang vitalnya dari angkatan Mujtahid dan Muballighin yang bergerak dan bertindak setiap masa ke segala pelosok dunia dan masyarakat. Bahkan, tulisan dan jejak pena seorang pengarang, menjadi pelopor dari suatu pemikiran, pandangan dan keyakinan, ide dan cita. Pena pengarang mencetuskan suatu ide dan cita, yang dapat menjadi bahan pemikiran pedoman berjuang. Melalui tulisan seorang

40 M. Sayyid Al-Wakil, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, h. 19

(49)

34

pengarang, cukup berbicara satu kali namun, melekat terus dalam hati dan menjadi buah tutur setiap hari.

Berkenaan dengan judul, yang membahas tentang novel sebagai media dakwah, maka novel yang berisikan karya sastra pengarang muslim, termasuk dalam kategori media dakwah dalam bentuk tulisan. Komunikasi dakwah melalui media massa sesungguhnya mempunyai potensi yang besar sekali, hal tersebut karena khalayak sendiri memerlukan informasi-informasi keagamaan yang disajikan secara menarik. Penggunaan media massa sebagai media dakwah tentu saja harus memperhatikan kualitas informasi dan cara penyajian hingga benar-benar memenuhi syarat yang di tuntut media massa itu sendiri. Usaha mentransfer materi dakwah pada penulisan, mendapatkan perhatian penuh dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya tentang penggunaan pijakan huruf, pena dan penulisan; QS. Al-Qalam : 1-7

























































































42 Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h. 43 M. Sayyid Al-Wakil, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, h. 10

(50)

35

“1. Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, 2. berkat ni'mat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orng gila. 3. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. 4. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. 5. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat, 6. siapa di antara kamu yang gila. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Allah bersumpah dengan pena dan apa-apa yang dituliskannya, supaya menjadi peringatan kepada kita, bahwa agama Islam mementingkan benar dari hal karang mengarang dan mempergunakan pena. Memang sekarang amat penting sekali menyiarkan ilmu pengetahuan dengan perantara media tulisan, sehingga tiap orang bisa belajar sendiri melalui media tersebut. Sebenarnya karya sastra yang ditulis itu amat besar sekali pengaruhnya dalam masyarakat sekarang, sehingga seorang penulis mendapat derajat yang tinggi, karena tulisannya.

Menulis sendiri pada dasarnya merupakan upaya menuangkan segala informasi, baik dalam bentuk pikiran, gagasan, perasaan ataupun pengalaman ke dalam bahasa tulisan. Namun tulisan yang telah dikemas dalam bentuk buku oleh suatu penerbitan, hendaknya tampil dengan gaya bahasa yang lancar, mudah dicerna dan menarik publik, baik mereka orang awam maupun kaum terpelajar. Ditulis dengan jujur dan benar serta Islami, dan yang

(51)

36

pokok adalah berisi tentang akidah sebagai sendi dasar keimanan, juga berisi tentang sistem-sistem yang dibawa oleh Islam. Selain itu juga, hendaknya menyajikan problem yang tengah dihadapi umat Islam berikut cara pemecahannya.

Ditilik dari sejarahnya, kesusastraan Indonesia yang berbentuk tulisan mulai berkembang dalam masyarakat Indonesia dengan pesatnya setelah kedatangan Islam. Para juru dakwah atau muballigh adalah memperkenalkan huruf-huruf arab untuk dijadikan skrip dalam tulisan Indonesia. Para pendakwah Islam mengambil kesempatan yang sama untuk menyalurkan unsur-unsur pemikiran Islam dalam masyarakat Indonesia. Penulis-penulis muslim menyalurkan karya-karya yang bersumber pada peradaban Islam yang kemudian diterapkan didalamnya ide-ide ke Islaman. Karya-karya tersebut yang kemudian dijadikan media untuk berdakwah.

Sastra adalah bagian dari seni, dan dalam seni tidak ada batasan-batasan yang membebani seseorang untuk mengekspresikan karyanya. Seseorang pengarang bebas untuk menulis apa saja, pantas atau tidak, baik atau buruk. Kadang kala sesuatu yang dianggap tahu dari pandangan masyarakat, bisa menjadi hal yang biasa dan wajar dalam dunia seni dan sastra. Namun lain halnya dalam sastra Islam yang mempunyai batasan-batasan tertentu. Pesan dakwah (message) yang disampaikan harus bersumber pada Al-Qur’an dan hadits, serta

46 M. Sayyid Al-Wakil, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, h. 20

(52)

37

tidak pula menyimpang darinya. Sejalan dengan firman Allah SWT QS. Al-Ahzab: 39

Secara garis besar materi dakwah yang dikemukakan dalam Al-Qur’an berkisar pada tiga masalah pokok, diantaranya akidah, akhlaq dan hukum. Selanjutnya tinggal bagaimana cara sastrawan dan pengarang muslim menghasilkan tulisan yang berbobot dan mengemas pesan-pesan dakwah dalam bentuk karangan tanpa mengurangi nilai seni sastra, sehingga karya-karya mereka bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Dakwah seharusnya tidak semata-mata hanya berbicara tentang persoalan apa yang dilarang atau yang dibenarkan oleh agama saja. Akan tetapi, dakwah harus pula mampu melihat ke cakrawala persoalan dan wawasan lebih luas dan global lagi.

Sekarang ini memilih atau menjadikan novel sebagai sarana dakwah yang efektif merupakan pilihan tepat dan positif. Meskipun masih ada yang meragukan seberapa jauh daya jangkaunya, namun setidak-tidaknya bagi masyarakat kota peranan dan kemampuan media novel dalam menciptakan terjadinya perubahan terhadap individu maupun kelompok masyarakat tidak perlu diragukan lagi. Dakwah melalui media novel ini, dilakukan dengan cara mengetahui dan menyesuaikan diri pada situasi dan kondisi lingkungan

(53)

38

masyarakat. Baik dari segi ideologi, intelektual, ekonimi, status sosial, psikologi dan latar belakang agamanya.

Seperti novel “Penakluk Badai” Karya Aguk Irawan MN, novel ini menceritakan tentang fakta sejarah biografi KH. Hasyim Asy’ari dengan sedetail-detailnya, secara tidak langsung banyak pesan yang disampaikan, baik dari segi idiologi, intelektual, ekonomi, status social, psikologi, agama,dll. Novel “Hafalan Shalat Delisa” Karya Darwis Tere Liye dapat memotivasi pembaca agar tidak meninggalkan shalat.

3. Hijab

a. Pengertian Hijab

Hijab adalah kain yang digunakan untuk penutup kepala pelengkap busana muslim bagi perempuan (jilbab). Busana muslimah sebuah terjemahan dan pengertian dari kata-kata “Jilbab” yang bentuk jamaknya dalam Al-Qur’an adalah “Jalaabiib” sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 59. Busana muslimah atau pakaian wanita Islam secara harfiyah tidaklah terdapat dalam Al-Qur’an namun demikian ia (jilbab atau busana muslimah) senantiasa berkaitan dengan aurat, aurat dan jilbab dua hal yang selalu berkaitan.

Sedangkan arti kata jilbab dalam pengertian syari’at Islam adalah suatu pakaian yang longgar yang menutupi seluruh badan

(54)

39

kecuali muka, telapak tangan. Dan arti kata jilbab ketika Al-Qur’an diturunkan adalah kain yang menutup dari atas sampai bawah, tutup kepala, selimut, kain yang di pakai lapisan yang kedua oleh wanita dan semua pakaian wanita, ini adalah beberapa arti jilbab seperti yang dikatakan Imam Alusiy dalam tafsirnya Ruuhul Ma`ani.

Imam Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan; Jilbab berarti kain yang lebih besar ukurannya dari khimar (kerudung), sedang yang benar menurutnya jilbab adalah kain yang menutup semua badan.

b. Pentingnya Hijab

1. Sebagai penutup aurat

Fungsi pertama dan utama dari hijab adalah sebagai penutup aurat. Kata aurat adalah perkataan Arab ‘awrah, yang oleh Al-Tsalibi didefinisikan sebagai kullu ma yustahya min kasyfihi fa huwa ‘awrah (segala sesuatu yang memalukan karena terbukanya, disebut aurat. ) Menutupi aurat dan menaati perintah agama Islam merupakan satu-satunya agama yang sangat memperhatikan segala aspek kehidupan umatnya sampai hal terkecil. Aurat misalnya, secara manusiawi ada bagian tertentu yang manusia malu untuk menampakkanya, dan bagian

50 Abu Mujadiddud Islam Mafa, Lailatus Sa’adah, Memahami Aurat dan Wanita, (Jakarta: Lumbung Insani, 2011), h. 48

51 www.kafemuslimah .com, Menjadi Muslimah Sejati (Jilbab Dalam Al Quran dan Jilbab Zaman Sekarang), diunduh pada tanggal 26 April 2012

(55)

40

itu harus selalu dalam keadaan tertutup. Dalam Islam bagian itu disebut dg aurat. Satrul aurat (menutupi aurat) menjadi wajib hukumnya dalam Islam, karena Islam sangat menjunjung tinggi harga diri umatnya. Menutup aurot juga merupakan syarat diterimanya sholat.

2. Sebagai symbol atau identitas

Sebagai symbol atau identitas bahwa jilbab merupakan tanda pengenal bagi seorang muslimah, yang membedakan identitas keagamaan, keimanan dan juga ketakwaan. membedakan identitas keagamaan sudah jelas, karena hanya perempuan beragama Islam saja yang diwajibkan memakai jilbab kapan saja dan dimana saja. Dalam terusan ayat jilbab surat al ahzab 59 disebutkan “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Menjaga harga diri atau derajat.

(56)

41

umat Islam di negara-negara lain di dunia modern sekarang ini, serta menolak tradisi lokal, setidaknya dalam cara berpakaian, dan pemakai juga menolak hegemoni barat.

3. Menjaga harga diri dan derajat

Yang ketiga dari pentingnya berjilbab adalah untuk menjaga harga diri. menjaga diri kita dari segala hal, menjaga martabat seorang muslimah, menjaga keamanan, menjaga keimanan dan banyak lagi yang bisa kita jaga dengan memakai jilbab, seperti seorang perempuan memakai hijab atau seorang laki-laki memelihara jenggot, keduanya berupaya memperlihatkan kembali derajat seorang wanita berhijab atau laki-laki berjenggot akan keimananya.

c. Mode atau trend berhijab

Mode atau trend adalah suatu gaya yang lagi ramai-ramainya di dan banyak ditiru oleh khalayak luas. Jadi trend berhijab adalah menirukan gaya memakai hijab yang sedang ramai di khalayak luas, baik gaya dari desainer, artis, remaja, maupun lainnya. Banyak inisiatif-inisiatif baru para disainer, artis, dan remaja perempuan dalam merancang hijab, baik dari cara pemakaian maupun bentuk hijab, bertujuan agar lebih terlihat anggun atau cantik pemakainya. Seperti baru ini gaya berhijab seorang artis yang diberitakan dimedia, seorang anggel lelga dengan kehidupanya dulu tidak

(57)

42

memakai jilbab sampai dia masuk kedunia politik, sering berkumpul dengan ibu-ibu pejabat yang banyak memakai jilbab akhirnya dia ikut menggunakannya, sampai sekarang hijab yang dikenakan anggel menjadi trend baru, hijab angel lelga.

4. Aurat

a. Pengertian aurat

Aurat adalah kemaluan atau organ tubuh manusia yang digunakan untuk mengadakan perkembangbiakan yakni (vagina kemaluan wanita dan farji kemaluan laki-laki).

Kata-kata aurat itu berasal dari akar kata bahasa Arab; 1). ‘Awire, yang artinya hilang perasaan, hilang cahaya atau lenyap penglihatan matanya; 2). ‘Aare, yang berarti menutup dan menimbun; dan 3). A’ware, yang berarti mencemarkan apa bila terlihat, atau sesuatu yang akan mencemarkan bila tampak dan kelihatan oleh orang lain. Oleh Al-Tsalibi didefinisikan sebagai kullu ma yustahya min kasyfihi fa huwa ‘awrah (segala sesuatu yang memalukan karena terbukanya, disebut aurat. ) Sedangkan Dr. Ibrahim Anis mendefinisikan aurat sebagai kullu ma yasturuhul insane istinkafan auwhayan (setiap yang ditutup manusia, karena benci melihat atau karena malu terlihat).

55 Departemen dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka) 56 Al-Tsa’libi, Fiqh Al-Lughah, h. 1

(58)

43

Maka berdasarkan arti menurut bahasa ini, segala sesuatu yang membuat orang malu untuk membukanya dihadapan orang lain adalah aurat. Pengertian ini jelas sangat luas. Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan aurat adalah bagian tubuh yang perlu ditutup atau bagian tubuh yang tidak boleh terlihat oleh umum. Dan menurut ajaran Islam, bagian tubuh yang perlu ditutup itu jelas dan tegas batas-batasnya, pada laki-laki mulai dari pusar sampai ke lutut, sedangkan pada perempuan adalah semua anggota tubuh kecuali wajah, dan tangan sampai pergelangan.

Dijabarkan lagi bahwa aurat itu ialah anggota atau bagian dari tubuh manusia yang dapat menimbulkan birahi atau syahwat dan nafsu angkara bila dibiarkan terbuka. Bagian atau anggota tubuh manusia tersebut harus ditutupi dan dijaga karena ia (aurat tersebut) merupakan bagian dari kehormatan manusia.

b. Aurat perempuan

(59)

44

kaum mereka dengan busana tipis dan mini dipampang di tengah-tengah jalan sebagai iklan. Semuanya itu menjadikan mereka lupa mengerjakan perintah Allah SWT untuk senantiasa menutup aurat.

c. Menutup aurat

Menutup aurat adalah menutupi bagian tubuh yang wajib ditutup seperti apa yang di ajarkan dalam agama Islam.

Perintah menutup aurat menurut Al-Qur’an dan Al-Sunnah Islam telah memerintahkan kepada umatnya untuk menutupi dan menjaga aurat yang dikaruniakan Allah kepada manusia. Karena aurat yang telah diciptakan oleh Allah memang harus dijaga, tidak boleh ditampakkan atau dilihat oleh orang lain. Perintah untuk menutup aurat itu hukumnya wajibbagi setiap muslim-muslimah (utamanya yang sudah baligh, sudah mencapai umur dan mukallaf).

Para ulama’ mendasarkan kewajiban menutup itu dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan firman Allah seperti dibawah ini;

“Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang mukmin laki-laki, hendaklah menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka. Demikian itu lebih bersih bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu perbuat. Dan katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang mukmin perempuan, hendaklah menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka. Dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang kelihatan daripadanya. Hendaklah mereka menutupi dada mereka dengan kerudungnya. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami, ayah mertau laki-laki, anak kandung, anak tiri, saudara laki-laki, anak-anak saudara laki-laki, anak-anak saudara perempuan (sesama Islam), hamba sahaya yang

(60)

45

Gambar

gambaran umum tentang kondisi mahasiswi Program Studi
Tabel 1.2 (interpretasi
Tabel 3.1 (data obyek penelitian)
Tabel 3.2 (sumber dan jenis data)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara terpisah, Perlakuan jenis pupuk kandang dan macam varietas memberikan pengaruh pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang tongkol, bobot

Collateral pada prinsip 5C berpengaruh positif sebesar 0,208 terhadap realisasi kredit pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Se- Kecamatan Abiansemal dan signifikan

Dan hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ge dan McVay (2005) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan kompleksitas transaksi memiliki

Berdasarkan data diatas kebanyakan responden merasa setuju dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilampirkan oleh peneliti melalui data yang telah diberikan, peneliti

signifikansi dari budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah.. Untuk mengetahui pengaruh

Dengan kemudahan dalam mengukur IC pada model Pulic maka penelitian ini bertujuan untuk mengukur IC perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Indeks LQ45

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa isolat yang bersifat antagonis adalah isolat B2 dengan B3 serta konsorsium bakteri endofit yang paling optimal dalam menghasilkan

Kecanduan smartphone merujuk pada seseorang/individu yang memiliki perilaku terikat atau ketergantungan terhadap gadgetnya yang efeknya akan menimbulkan berbagai masalah