• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tunjuk Ajar Melayu untuk Pemberi Amanah | Karya Tulis Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tunjuk Ajar Melayu untuk Pemberi Amanah | Karya Tulis Ilmiah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Tunjuk Ajar Melayu untuk Pemberi Amanah

Propinsi Riau terkenal dengan negeri melayu, negeri lancang kuning yang penuh dengan nilai kearifan serta kebijaknsanaan. Dalam kehidupan Masyarakat melayu riau, tidak ada dikotomi antara suku satu dengan lainnya dan kemelayuan tidak pernah mengajarkan hal itu. tunjuk Ajar melayu mengajarkan Toleransi kepada yang lain.

Masyarakat propinsi riau saat ini memiliki kesadaran yang kurang dengan nilai-nilai kearifan kebudayaan yang kaya di propinsi riau termasuk tunjuk ajar melayu untuk orang yang akan memberikan amanah kepada seorang pemimpin.tunjuk ajar ini sebenarnya bukanlah hanya untuk melayu dalam arti sempit namun melayu dalam arti luas.

Tiap pemikiran serta pendapat tentang tunjuk ajar melayu hendaknya jangan mengecilkan nilai-nilai kearifan dari tunjuk ajar melayu tersebut. Sebagai kaum intelektual mahasiswa harus bisa menjelaskan kepada masyarakat awam akan nilai-nilai dari tunjuk ajar tersebut, ia bukan merupakan untuk satu golongan tertentu namun untuk semua masyarakat riau secara umum terbebas dari berbagai aspek yang ada di dalam masyarakat misalnya agama, ras, suku dan lainnya.

Dalam menafsirkan Tunjuk Ajar melayu tidak boleh dikotomi antara satu golongan dengan golongan lain, suatu suku dengan suku lain, satu agama dengan agama lain karena sifatnya yang universal demi suatu kebaikan bagi yang di beri amanah.

Berangkat dari pemikiran tersebut maka dengan mengutip tunjuk Ajar Melayu yang di tuliskan oleh Budayawan Riau Tenas Efendi dapat di tuliskan sebagai berikut tentang Tunjuk Ajar Untuk Pemberi Amanah dalam hal ini masyarakat jika di hubungkan dengan Pemilihan Gubernur Riau pada tahun 2013 ini.

Sebelum dituliskan ada baiknay diperhatikan kutipan berikut “Apabila Tersalah Memberikan Amanah, niat tak sampai hajatpun punah,Banyaklah Kerja tidak Menyudah sesama kaum menjadi berbantah”.

“Apabila Mencari Pemegang Amanah Carilah Orang Yang Elok Tingkah Untuk Kebaikan mau Mengalah Untuk yang benar mau beralah apabila keliru mengaku salah

(2)

Apabila di ingatkan tidak berkilah apabila dilarang tidak berbantah apabila di percayai tidak menyalah”

setidaknya itu suatu kutipan yang perlu sangat di pertimbangkan oleh masyarakat riau dalam memilih pemimpin riau kedepan. kutipan itu hanya sebagian kecil dari nilai-nilai kearifan dari Tunjuk Ajar Melayu propinsi Riau.

TUNJUK AJAR MELAYU (Untuk Pemula)

KARAKTER DASAR ORANG MELAYU

5. JUJUR Pengantar

Tunjuk Ajar Melayu amat banyak meyebut keutamaan sifat jujur, taat, setia, dan bersih hati. Orang tua-tua mengatakan,"Siapa jujur, hidupnya mujur". Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang jujur dan bersih hati dihormati dan disegani masyarakat. Kejujuran selalu dijadikan teladan bagi setiap orang.

***

Untaian Ungkapan

Apa tanda melayu jati

Lurus dan jujur sampai ke hati Jujurnya tidak berbelah bagi Hidupnya jujur sampailah mati Lidahnya jujur hatinya suci Jujur di mulut, lurus di hati Karena jujurnya maulah mati Membela kejujuran berani mati Apa tanda Melayu terbilang Hatinya jujur dadanya lapang Jujurnya sampai ke sumsusm tulang Jujur di muka, lurus di belakang Jujur dan ikhlas tempat berpegang Apa tanda Melayu bertuah

(3)

Apa tanda Melayu bijak

Jujur dan ikhlas menahan asak Jujurnya kokoh tiada berganjak Apa tanda Melayu budiman Hatinya jujur dibalut iman Jujur dan ikhlas jadi pakaian Jujur dan ikhlas jadi pedoman Jujur dan ikhlas jadi pegangan Jujur dan taat sepanjang zaman Karena jujur tahan tak makan Karena jujur tahan dilendan Apa tanda Melayu terpandang Karena jujur biar meragang Apa tanda Melayu berbudi Elok perangai dan lurus hati Menegakkan kejujuran berani mati Apa tanda Melayu mulia

Hatinya jujur dapat dipercaya Apa tanda Melayu berbangsa Hatinya jujur bertenggang rasa Apa tanda Melayu bangsawan Jujurnya tidak memilih kawan Apa tanda Melayu beriman

Jujur dan ikhlas pantang menyeman Jujur dan lurus sesama kawan Jujurnya dapat jadi pegangan Apa tanda Melayu beradat Jujur hatinya dunia akhirat Pada yang jujur ia bertempat Jujur dan ikhlas menjadi tabiat Jujurnya tidak dibuat-buat Jujur ke laut, lurus ke darat Jujurnya tidak dapat disukat Jujur hatinya tahan dipahat Karena jujur biar melarat Kepada kejujuran ianya taat

(4)

***

Ciri Orang Pembohong

Menggunting dalam lipatan Telunjuk lurus kelingking berkait Angguk tidak geleng ya

Lidah bercabang

Lain di mulut lain di hati Lain di muka lain di belakang Bermuka dua

Apa tanda orang yang keji Lain di mulut lain di hati Apa tanda orang terkutuk Hati berbulu, lidah berkelok Apa tanda orang terlaknat Mulut busuk, lidah berkarat Apa tanda orang durjana Lain kerja, lain bicara Apa tanda orang munafik Hati busuk, lidah terbalik Apa tanda orang mungkar Tak pernah jujur dalam menakar Apa tanda orang yang ingkar Lidahnya selalu bertukar-tukar Apa tanda orang jembalang Cakapnya tidak dapat dipegang Apa tanda orang celaka

(5)

Karena tak jujur, hidup hancur Karena tak jujur, aib bertabur Karena tak jujur, hilanglah mujur Karena tak jujur, badan terkubur Karena tak jujur, anak bini kebulur Karena tak jujur, muka berlumpur Karena tak jujur, penat berjumur Karena tak jujur, kepala bertelur

Melayu itu orang yang bijaksana Nakalnya bersulam jenaka Budi bahasanya tidak terkira Kurang ajarnya tetap santun Jika menipu pun masih bersopan Bila mengampu bijak beralas tangan Melayu itu berani jika bersalah Kecut takut kerana benar Janji simpan di perut Selalu pecah di mulut Biar mati adat

Jangan mati anak

Melayu di Tanah Semenanjung luas maknanya: Jawa itu Melayu, Bugis itu Melayu

Banjar juga disebut Melayu, Minangkabau memang Melayu, Keturunan Acheh adalah Melayu, Jakun dan Sakai asli Melayu, Arab dan Pakistani, semua Melayu Mamak dan Malbari serap ke Melayu Malah mua'alaf bertakrif Melayu (Setelah disunat anunya itu) Dalam sejarahnya

(6)

Malangnya Melayu itu kuat bersorak Terlalu ghairah pesta temasya Sedangkan kampung telah tergadai Sawah sejalur tinggal sejengkal Tanah sebidang mudah terjual Meski telah memiliki telaga Tangan masih memegang tali Sedang orang mencapai timba Berbuahlah pisang tiga kali Melayu itu masih bermimpi

Walaupun sudah mengenal universiti Masih berdagang di rumah sendiri Berkelahi cara Melayu

Menikam dengan pantun Menyanggah dengan senyum Marahnya dengan diam Merendah bukan menyembah Meninggi bukan melonjak

Watak Melayu menolak permusuhan Setia dan sabar tiada sempadan Tapi jika marah tak nampak telinga Musuh dicari ke lubang cacing Tak dapat tanduk telinga dijinjing Maruah dan agama dihina jangan Hebat amuknya tak kenal lawan Berdamai cara Melayu indah sekali Silaturrahim hati yang murni

Maaf diungkap senantiasa bersahut Tangan diulur sentiasa bersambut Luka pun tidak lagi berparut

Baiknya hati Melayu itu tak terbandingkan Segala yang ada sanggup diberikan Sehingga tercipta sebuah kiasan: "Dagang lalu nasi ditanakkan Suami pulang lapar tak makan Kera di hutan disusu-susukan Anak di pangkuan mati kebuluran"

(7)

Jangan takut melanggar pantang Jika pantang menghalang kemajuan; Jangan segan menentang larangan Jika yakin kepada kebenaran;

Jangan malu mengucapkan keyakinan Jika percaya kepada keadilan

Referensi

Dokumen terkait