• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit Tropik Tugas 3 Kelompok 10 Epid16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyakit Tropik Tugas 3 Kelompok 10 Epid16"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PENYAKIT TROPIK KELOMPOK 10

Disusun Oleh :

Agung Prabowo Kusumo 25010113120044

Agustina Prima Popylaya 25010113120080

Elfa Yesi Giovani 25010113120133

Syarifah Hidayatullah 25010113120309

Wanna Wandhana Putri 25010113120424

Supatmi Dewi 25010115183015

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGOGO

(2)

SOAL

1. Apa yang dimaksud dengan pencegahan penyakit ?

2. Sebutkan tingkat pencegahan dan diberi penjelasan dan diberikan contonya !

PENJELASAN

A. Definisi Pencegahan Penyakit

Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperbanjang hidup dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan efisiensi untuk berbagai kelompok masyarakat. Pencegahan penyakit adalah upaya menggarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi seseorang dari ancaman kesehatan potensial. Dengan kata lain pencegahan penyakit berupaya mengekang perkembangan penyakit, memperlambat kemajuan penyakit, dan melindungi tubuh dari berlanjutnya pengaruh yang lebih membahayakan.

Sedangkan menurut kamus epidemiologi pencegahan penyakit adalah kegiatan yang bertujuan eradikasi, eliminasi, atau mengurangi dampak penyakit atau kecacatan.

B. Tingkatan pencegahan penyakit

Menurut Leavel dan Clack ada 5 tingkatan, yaitu : 1. Peningkatan kesehatan (Health Promotion).

a. Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitas. b. Perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan.

c. Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara lain pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja yang hamil diluar nikah, yang terkena penyakit infeksi akibat seks bebas dan Pelayanan Keluarga Berencana. 2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit tertentu (SpesificProtection).

a. Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah ter-hadap penyakit-penyakit tertentu.

b. Isolasi terhadap penyakit menular.

c. Perlindungan terhadap keamanan kecelakaan di tempat-tempat umum dan ditempat kerja.

(3)

3. Menggunakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (Early Diagnosis and Promotion).

a. Mencari kasus sedini mungkin.

b. Melakukan pemeriksaan umum secara rutin.

c. Pengawasan selektif terhadap penyakit tertentu misalnya kusta, TBC, kanker serviks.

d. Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.

e. Mencari orang-orang yang pernah berhubungan dengan penderita berpenyakit menular.

f. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus. 4. Pembatasan kecacatan (Dissability Limitation)

a. Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjut agar terarah dan tidak menimbulkan komplikasi.

b. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.

c. Perbaikan fasilitas kesehatan bagi pengunjung untuk dimungkinkan pengo-batan dan perawatan yang lebih intensif.

5. Pemulihan kesehatan (Rehabilitation)

a. Mengembangkan lembaga-lembaga rehablitasi dengan mengikutsertakan masyarakat.

b. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan mem-beri dukungan moral, setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan. c. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita

yang telah cacat mampu mempertahankan diri.

d. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutannya harus tetap dilakukan seseo-rang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.

Terdapat 3 tingkat pencegahan yaitu: 1. Pencegahan Primer

(4)

imu-nisasi, hygiene personal, sanitasi lingkungan, perlindungan bahaya penyakit kerja, avoidment allergic, dan nutrisi khusus misalnya untuk ibu hamil dan bayi.

2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan pada fase awal pato-genik yang bertujuan untuk mendeteksi dan melakukan intervensi segera guna menghentikan penyakit pada tahap dini, mencegah penyebaran penyakit, menu-runkan intensitas penyakit, atau mencegah komplikasi, serta mempersingkat fase ketidakmampuan. Pencegahan sekuender dilakukan melalui upaya diagnosis dini atau penanganan segera seperti penemuan kasus, survey penapisan, dan pemerik-saan selektif.

3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier terdiri atas upaya mencegah atau membatasi ketidakmampuan serta mampu memulihkan orang yang tidak mampu, agar dapat kembali seperti semula. Langkah ini antara lain: upaya pembatasan ketidakmampuan (disability limitation) dan rehabilitasi. Upaya disability limitation antara lain pelatihan cara perawatan diri dan penyediaan fasilitas. Upaya rehabilitasi antara lain pendidikan khusus sesuai kondisi orang yang direhabilitasi, penempatan sesuai dengan keadaannya, terapi kerja, dan pembentukan kelompok khusus bagi mereka yang memiliki kondisi yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

Addin, A. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. Bandung : Puri, 2009. Kusnanto. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC,2004.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Bulan Desember Tahun Dua ribu empat belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini, Pokja Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan (ULP)

Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang 3

Dekan Fakultas kepada: Nama NIP Pangkatl golongan Jabatan Keperluan Tempat. Hari,

sikap dan perilaku siswa yang cenderung merugikan proses belajar, pada. kegiatan Kelompok Kerja Guru MI

2. Pejabat Pembuat Komitmen DISPERINDAGKOP Kabupaten Simeulue; 3. RWO DE Hnata Mu.. Mohd Zein Gedung SMS Lt. Berdasarkan surat Ketua Pokja ULP Barang/Jasa Dinas Perindustrian

The skill of thinking creatively and critically is one of the skills which must be given in the learning process of children because the skill of thinking creatively and

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan.. Universitas

ALIF menggunakan pencatatan atas pendapatannya secara pendekatan dasar kas (cash basis) yaitu pendapatan diakui pada saat penerimaan kas. ALIF melaporkan laporan keuangannya