• Tidak ada hasil yang ditemukan

A00126

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " A00126"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Gereja publik – memaknai sikap antikorupsi PGI

Oleh: Theofransus Litaay (Ketua-bersama Pusat Studi Antikorupsi dan Good Governance, Universitas Kristen Satya Wacana, dan Ketua Pengurus Yayasan Bina Darma Salatiga).

Di dalam catatan kami, PGI selama ini telah menjadi bagian dari gerakan antikorupsi di Indonesia. Di sepanjang tahun 2012, Ketua PGI sangat aktif melakukan advokasi antikorupsi. Pada bulan April tahun 2012 misalnya Ketua PGI Pendeta Andreas Yewangoe telah menegaskan bahwa korupsi merupakan bentuk perbuatan yang dekat dengan budaya kematian yang anti damai. Pada bulan Oktober 2012, Pendeta Yewangoe kembali menegaskan sikap gereja mendukung KPK menumpas korupsi. Di tahun 2013, Ketua Umum PGI mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap bahaya korupsi.

Pada tahun politik 2014 ini, PGI kembali menegaskan sikap politik yang jelas melalui seruan pastoral PGI bagi warga menjelang Pemilu 2014, supaya warga gereja jangan memilih partai politik dan calon anggota legislatif yang melakukan korupsi karena PGI tidak menginginkan Pemilu 2014 menghasilkan koruptor baru.

Bahkan pada tahun 2014 ini sikap PGI semakin konkrit dalam aksi advokasi melalui seruan PGI kepada DPR dan Pemerintah untuk menghentikan pembahasan Rancangan Undang-undang KUHP dan KUHAP di DPR karena dikhawatirkan akan melemahkan proses pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.

PGI tidak saja e erika serua ya, PGI ahka telah e ulai progra Gereja ela a korupsi sejak tahu elalui kegiata di pro i si Papua. Piliha u tuk e ulainya di Papua adalah pilihan tepat, mengingat provinsi Papua adalah wilayah dengan tingkat korupsi tertinggi dari antara 12 provinsi di Indonesia bagian timur bila diukur dari nilai kerugian negaranya, berdasarkan data FITRA dan ICW. Pada saat yang sama, provinsi Papua juga menempati ranking pertama kemiskinan secara nasional. Hal mana memberikan pesan bahwa korupsi yang tinggi akan mengorbankan hak-hak orang miskin.

Seruan pastoral PGI tahun 2014 dan siaran pers yang menyerukan penghentian pembahasan Rancangan Undang-undang KUHP dan KUHAP di DPR itu mengingatkan saya kepada buku berjudul

The Good “o iety karya professor Ro ert Bellah, Ri hard Madse , Willia “ulli a , A “ idler, dan Steven Tipton.

Salah satu bagian dari buku karya Bellah dan rekan-rekannya terse ut er i ara te ta g Pu li hur h . Bagia buku tentang Public church itu menjelaskan kehadiran gereja di dalam kehidupan politik, bukan saja menuntut perubahan tertentu dalam mekanisme demokrasi yang plural tetapi juga menawarkan jalan kehidupan politik yang benar.

(2)

Demokrasi yang substantif bukan urusan suara mayoritas atas suara minoritas, tetapi penghormatan terhadap hak asasi manusia dan hak asasi manusia, dalam pluralisme yang nyata. Sejauh ini

demokrasi prosedural terbukti gagal menghadirkan kehidupan bernegara yang bermartabat akibat dari kurangnya etika sosial dan etika publik yang dikandung di dalamnya.

Mengadopsi begitu saja prosedur demokrasi dari Barat tanpa mempelajari dan

mengkontekstualisasikan landasan etisnya justru melahirkan sistem politik yang tidak beretika dan korup. Tantangan kita adalah menghadirkan demokrasi yang substansial, yang mampu menghasilkan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan menghormati hak asasi manusia.

Untunglah di saat negara mengalami krisis etika dan moral, gereja kita (melalui PGI) tetap memiliki kesadaran etis yang kuat dalam kehidupan publik. Sehingga kesadaran itu mampu menjadi kekuatan kritis yang mengontrol kekuasaan.

Oleh karena itu langkah PGI menghadirkan seruan moral di tengah pertikaian politik antara KPK versus DPR dan Pemerintah dalam polemik RUU KUHP dan RUU KUHAP seakan hendak menegur DPR bahwa mereka telah lalai untuk bertanya kepada masyarakat apakah isi RUU yang hendak dipaksakan ini adalah sesuai dengan harapan rakyat? Khususnya terkait rencana penghapusan berbagai instrumen penyelidikan KPK maupun rencana penghapusan sifat tindak pidana korupsi sebagai tindak pidana khusus yang hendak dirubah menjadi tindak pidana biasa, sehingga

menghapus makna korupsi sebagai extra ordinary crime, di saat secara internasional korupsi telah diperlakukan sebagai extra ordinary crime melalui kehadiran konvensi PBB tentang anti korupsi (UNCAC) dimana Indonesia merupakan salah satu anggota dari konvensi tersebut.

Hanya di dalam sebuah sistem kenegaraan yang korup saja-lah, maka korupsi dimaknai sebagai ordinary crime sama seperti seorang supir menerobos lampu lalu lintas di saat telah berwarna merah, pada saat di berbagai belahan dunia berbagai negara berlomba-lomba untuk memberantas korupsi secara lebih keras dan DPR di Indonesia hendak memperlunak ancaman terhadap tindak pidana korupsi. Oleh karena itu kepemimpinan moral PGI menjadi sangat penting untuk terus diperkuat dan digemakan sehingga kehadiran gereja semakin nyata dalam arak-arakan penolakan rakyat terhadap korupsi di bumi Indonesia.

Adalah penting jika PGI dapat melakukan konsolidasi lebih lanjut dengan melibatkan berbagai lembaga-lembaga Kristiani, khususnya perguruan tinggi Kristen dan lembaga pelayanan masyarakat Kristen agar lembaga-lembaga tersebut juga menjadi bagian dari gerakan antikorupsi secara luas. Sekaligus mengingatkan berbagai gereja di daerah agar senantiasa waspada terhadap perangkap korupsi yang mengintai di pojok-pojok dinding gereja akibat kedekatan dengan kekuasaan lokal.

(3)
(4)

Referensi

Dokumen terkait

b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar,

kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri, dalam melaksanakan fungsi menciptakan kesejahteraan sosial dan peningkatan mutu hidup masyarakat,

Sampel sedimen yang diambil merupakan sedimen yang mengendap dan terkontaminasi minyak bumi, sehingga bakteri anaerob dapat tumbuh dengan oksigen yang lebih rendah

penulis merasa dengan keagungan Alquran sebagai kitab suci yang mulia dan merupakan mu’jizat terbesar bagi Nabi Muhammad saw., dalam ayat ini terkandung beberapa nilai-nilai

Guru memberikan penjelasan materi Segitiga-segitiga yang sebangun berupa bahan ajar yang dibuat dengan power point dan video pembelajaran kepada peserta didik melalui google

harzianum pada 7 hari sebelum tanam memberikan hasil paling efektif dalam mengatasi serangan penyakit layu Fusarium dengan persentase kelayuan sebesar 0% dan memberikan

Dalam sesi ini peserta akan diajak memahami dan berdiskusi mengenai hak­hak sipil yang melekat di dalam dirinya sebagai warga negara dan anggota komunitas dimana mereka

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, dapat diambil simpulan bahwa hasil analisis data yang diperoleh pada variabel kegiatan ekstrakurikuler karawitan (X)