Ass.. rangkaian informasi aktual baik lokal/ nasional maupun internasional/ terangkai dalam Fokus Hari Ini/ di kesempatan Senin/ 3 Mei 2010// Kali ini bersama saya ___________________ / dan berikut informasi selengkapnya///
Senin, 03 Mei 2010 11:54:00
HMI DIY Tolak Komersialisasi Pendidikan
Puluhan massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO DIY, Senin (3/5) pagi menggelar aksi long march dari tugu ke titik nol kilometer perempatan kantor pos besar Yogyakarta. Massa juga sempat berhenti di kantor DPRD DIY, dan menggelar unjuk rasa di lokasi tersebut.
Koordiantor aksi, Bayu Brahmandoko mengatakan saat ini kebijakan
pemerintah RI mengarah pada komersialisasi pendidikan. Menurutnya, hal ini adalah pemikiran indlander, yang tidak sesuai dengan jati diri pendidikan Indonesia yang tertera pada UUD 1945. Pendidikan yang berada di desa menurutnya lebih baik dari pendidikan di kota, karena masih
mengedepankan masalah akhlak dan moral.
"Untuk itu kami minta kepada pemerintah maupun dewan yang terhormat untuk menghentikan komersialisasi pendidikan dan berikan biaya murah untuk pendidikan," tandasnya saat di DPRD DIY.
Selain mengedepankan isu pendidikan, massa juga membahas isu
ketenagakerjaan di Indonesia dimana pemerintah dinilai tidak berpihak pada kesejahteraan kaum buruh. UU. Ketenagakerjaan no.13 tahun 2003
menurutnya membuktikan bahwa negara tidak berusaha menyejahterakan apra buruh.
"Untuk itu, kami menuntut penghapusan sistem ketenagakerjaan dengan sistem kontrak dan outsourching, serta peningkatan jaminan keselamatan dan kesehatan buruh Indonesia/// krjogja
Senin, 3 Mei 2010 | 12:43 WIB
Anis Matta: Menkeu Diundang DPR
Pimpinan Rapat Paripurna, Anis Matta, mencoba mendingin suasana riuh akibat interupsi anggota Dewan yang pro dan kontra atas kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam Rapat Paripurna, Senin (3/5/2010), di Gedung DPR, Jakarta. Anis mengatakan, kehadiran Menteri Keuangan berdasarkan undangan DPR yang diputuskan melalui rapat Badan Musyawarah (Bamus).
alasan legal yang kuat untuk tidak menghadirkan Menkeu karena kasus Century," ujarnya.
Kasus Century yang masih dalam proses hukum dinilai belum memberikan status hukum apapun terhadap Sri Mulyani. Anis akhirnya mengakomodir usulan sejumlah anggota dewan untuk melakukan lobi antarfraksi,
meskipun dua fraksi, PDI Perjuangan dan Hanura, sudah terlanjur walk out/// Kompas.com
Jepang Lirik Jembatan Selat Sunda
Senin, 03 Mei 2010, 08:42 WIBPara investor Jepang mulai melirik pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) sepanjang 29 kilometer senilai Rp 100 triliun lebih. Hal ini terbukti dengan berhasilnya Jepang membangun terowongan laut sepanjang 53 km.Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Lampung, Joko Umar Said, saat melakukan kunjungan kerja ke negara tersebut, pekan lalu. Menurut Joko, investor Jepang berpengalaman dalam membangun jembatan dan
terowongan di laut. "Jepang berpengalaman membangun jembatan di laut, jadi tidak diragukan lagi," ungkap Joko.
Ia menjelaskan Jepang telah mampu menghubungkan daerah Hokkaido menuju Honsu lewat jembatan dan terowongan sepanjang 53 km. Para investor Jepang, ungkap dia, bersedia terlibat dalam megaproyek JSS ke depan.
Namun Wagub menyatakan semua hal tersebut terpulang pada pemerintah pusat, karena megaproyek JSS sudah masuk program prioritas Bappenas. "Kami hanya menfasilitasi saja," ujarnya.
Ia mengatakan kekhawatiran beberapa pihak yang meragukan JSS karena berada di wilayah gempa antara Lampung dan Banten, justru ia kagum dengan para investor Jepang yang mampu membangun jembatan dan terowongan di daerah gempa di Jepang.
Wagub beserta rombongan meninjau kawasan jembatan dan terowongan yang telah dibangun Jepang. Menurut dia, Lampung dan Banten harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kehadiran JSS agar wilayah sekitar JSS dapat mengoptimalkan fungsi ekonominya, sehingga menambah
kesejahteraan masyarakat/// Republika
Fobia Ahmadinejad di AS, Serukan Boikot Presiden Iran Senin, 03/05/2010 08:42 WIB
menentang rencana kedatangan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di New York untuk menghadiri konferensi peninjauan kembali Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) nuklir.
United Against Nuclear Iran (UANI) adalah salah satu organisasi massa yang mulai menyuarakan kampanye boikot terhadap kunjungan Ahmadinejad di AS. Organisasi ini melakukan tekanan terhadap sekitar 35 hotel mewah di New York agar menolak untuk dijadikan tempat menginap Ahmadinejad dan delegasinya.
Dalam suratnya yang ditujukan pada pemilik hotel-hotel mewah itu,
Presiden UANI Mark Wallace menyebut Ahmadinejad sebagai rezim ilegal. Wallace menyatakan, tak satu pun institusi di AS yang layak menerima sebuah rezim yang ilegal dan menyerukan agar semua pihak di AS mengucilkan dan mengutuk pemerintahan Iran.
UANI dikenal agresif mengkampanyekan anti-Iran di AS. Organisasi ini berhasil meyakinkan sejumlah perusahaan besar di AS untuk tidak menjalin hubungan dagang dengan Iran. Saat kunjungan Ahmadinejad ke AS bulan September tahun lalu, sejumlah hotel juga menolak menjadi tempat
menginap Ahmadinejad dan delegasinya.
Para senator dari kalangan Republikan juga mendesak Gedung Putih agar menolak kedatangan Ahmadinejad ke New York, meski AS terikat kewajiban untuk mengizinkan seluruh perwakilan negara anggota PBB berkunjung ke markas besar PBB di New York dan bebas bergerak dalam jarak radius 40 kilometer di sekitar gedung PBB.
Komunitas Yahudi pro-Israel di AS, tak ketinggalan mengkampanyekan anti-Iran. Organisasi Conference of Presidents of Major American Jewish
Organizations sudah menyiapkan "aksi" saat Ahmadinejad tampil di podium PBB. Organisasi ini juga akan memasang iklan di surat kabar-surat kabar terkemuka di AS yang isinya menyerukan para duta besar di PBB untuk meninggalkan ruangan rapat pleno saat Ahmadinejad berpidato.
Komunitas lainnya yang menyerukan boikot Ahmadinejad adalah organisasi-organisasi Kristen Evangelis di AS yang memang dikenal sebagai pendukung Israel. Kelompok ini sudah mengeluarkan pernyataan yang ditujukan pada Menteri Luar Negeri Hillary Clinton yang akan memimpin delegasi di AS dalam konferensi NPT, agar ikut memboikot pidato Ahmadinejad.
Meski ada seruan boikot di AS, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dijadwalkan tiba di New York pada Senin (3/5) pagi waktu setempat. Otoritas AS sendiri baru mengabulkan visa delegasi Iran di menit-menit terakhir hari Sabtu kemarin, setelah Iran mengecam AS yang lambat
mengeluarkan visa bagi sejumlah delegasi Iran yang akan menghadiri acara PBB.
delegasi negara anggota PBB yang akan mengikuti konferensi PBB di AS adalah kewajiban pemerintah AS bukan hak prerogatif AS. Meski demikian, otoritas AS tetap tidak mengabulkan visa para wartawan Iran yang akan menyertai kunjungan Ahmadinejad ke markas besar PBB di New York, sehingga menuai kritikan tajam media massa Iran/// Eramuslim
