Butet pentaskan monolog ”kucing”
Seniman monolog Butet Kartaredjasa mementaskan monolog "Kucing" karya Putu Wijaya di taman budaya yogyakarta belum lama ini//// pentas monolog kali ini diharapkan dapat memberi atmosfir lain//
Butet dalam pentas monolog menampilkan lakon ringan dengan nyaris tidak ada kritik politis seperti yang biasa dibawakannya.// Disampaikan juga dalam pentas iini Meskipun dikritik berulang kali/ pemerintah tetap tidak mau berubah// `Kucing` jauh dari konotasi politis, tidak seperti hewan lain seperti cicak dan buaya yang dipersepsikan sebagai KPK melawan Polri atau tikus yang menjadi simbol untuk menyebut koruptor//
--state
Monolog ini sendiri berkisah tentang hubungan suami istri, yang melibatkan seekor kucing milik tetangganya/ Dari kucing yang suatu hari memangsa rica-rica yang disiapkan si istri untuk berbuka puasa itulah/ dari sinilah alur cerita mengalir//
Dengan alurnya yang lincah dan khas./ Putu Wijaya berhasil membangun alur yang menarik/ sekaligus bisa membicarakan soal hakikat kemanusiaan dan seluruh
persoalannya// Sebuah kisah yang kelihatannya remeh dan sederhana/, tetapi langsung menghunjam ke hakekat dan maknanya.//
Melalui lakon Kucing ini, Butet ingin mengembalikan monolog sebagai permainan seni peran yang otonom// Sebuah ikhtiar pematangan diri seorang aktor dalam menafsir karakter dan memberi `nyawa` sebuah teks sastra//
Rina /akj /rbtv .
Butet pentaskan monolog ”kucing”