• Tidak ada hasil yang ditemukan

renstra 2004 2009 lampiran 03 final

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "renstra 2004 2009 lampiran 03 final"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

SASARAN STRATEGI

NO.

URAIAN INDIKATOR

KELUARAN

INDIKATOR HASIL / DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

KOORDINASI KETERANGAN

1. Tersedianya dasar

peraturan tentang Lembaga Keuangan Mikro

1. UU 2. Koordinasi

dengan Pihak terkait 3. Sosialisasi 100

% kab/kota

100% pusat 100 % propinsi 75 % Kab/Kota telah melaksanakan dasar peraturan tentang lembaga Keuangan Mikro

1. Pendekatan/lobby dengan Lembaga Legislatif dan Departemen keuangan dalam rangka keluarnya UU Keuangan Mikro 2. Koordinasi dengan

Bank Indonesia dalam rangka revisi RUU-Keuangan Mikro

3. Menghimpun masukan dari berbagai nara sumber, baik di dalam maupun luar negeri.

1. Penyempurnaan draft RUU-Keuangan Mikro. 2. Surat Edaran

menteri tentang Lembaga keuangan Mikro

1. Mencari bahan masukan (dalam dan luar negeri)

2. Penyelenggaraan focus group discussion dengan berbagai nara sumber

3. Pembahasan dengan tim inisiatif RUU-KM (BI, DepKeu, KKUKM)

4. Pembahasan antar lembaga Pemerintah

5. Pembahasan dengan lembaga Legislatif

6. Monitoring RUU-KM

- Departemen Keuangan - Bank

Indonesia - Lembaga

Legislatif - Pemprov/

Pemkab/Pemk ot

- Instansi terkait

lainnya

- Anggaran diusulkan sebesar Rp. 5 Milyar

2. Setiap propinsi/kabup aten/ kota tersedia layanan penjaminan kredit UKM yang terintegrasi dengan sistem penjaminan nasional

1. Sosialisasi 100% Kabupaten /Kota 2. Monitoring

dan evaluasi 100% Kabupaten/K ota

3. Fasilitasi 50%

propinsi

75% propinsi 60% Kab/Kota memiliki layanan penjaminan kreditUKM

1. Mengambil prakarsa dalam menyiapkan bahan penyusunan RUU Penjaminan Kredit

1. Mengkoordinasikan dengan

Menteri Keuangan dalam rangka meminta rekonfirmasi hasil rapat Menko

Perekonomian Tahun 2003 dalam rangka penyusunan RUU Penjaminan Kredit.

2. Membentuk tim kerja/Pokja Studi banding ke negara lain. 3. Mereview draft RUU

Penjaminan Kredit 4. Pembahasan antar

departemen/instansi terkait 5. Uji publik dalam rangka

penyamakan persepsi di daerah 6. Finalisasi draft RUU.

- DPR, Menko

Perekonomian , Bank Indonesia, Departemen Keuangan, Pemda propinsi, Kab/Kota, Perbankan dan perusahaan penjamin, Kadin, Asosiasi UKM, Dekopin dan instansi terkait

- Dukungan biaya

(2)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

7. Menyerahkan draft RUU ke Menteri Keuangan

8. Memantau Perubahan RUU di DPR

2. Bersinergi dengan para pihak terkait untuk

mengembangkan layanan penjaminan kredit

1. MoU tentang layanan penjaminan kredit antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan: a. Departemen

Keuangan b. Bank

Pelaksana c. Pemerintah

Daerah d. Bank

Indonesia e. Departemen

Teknis

1. Melaksanakan MoU tentang layanan penjaminan kredit dengan Lembaga Penjamin dan Lembaga Keuangan.

2. Mensosialisasikan program penjaminan kredit ke lembaga keuangan

3. Monitoring dan pemantauan pelaksanaan program penjaminan kredit.

- Depkeu, Bank

Pelaksana, Perda, BI, Asosiasi UKM, Dekopin, Kadin

3. Memperbesar kemampuan permodalan Lembaga Penjaminan Kredit

1. Keppres tentang kebijakan satu pintu dalam pemanfaatan dana PUKK BUMN. 2. Kepmen

tentang alokasi pemanfaatan dana APBN Kementerian

1. Mereview pelaksanaan pemanfaatan dana PUKK Koordinasi dengan Kementerian BUMN dan instansi terkait. 2. Mempersiapkan draft Keppres

Pemanfaatan dana PUKK BUMN.

3. Melakukan Koordinasi dengan Kementerian BUMN dan lembaga penjaminan kredit 4. Menyiapkan dana penjaminan

APBN

(3)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

KUKM untuk memperbesar permodalan Lembaga Penjaminan Kredit.

4. Meninjau Kepmen Keuangan tentang Pencabutan Sementara Izin Pendirian Lembaga Penjaminan Kredit Daerah.

1. Mengkoordinasikan koordinasi

dengan Depkeu dalam rangka meninjau kembali Kepmenkeu tentang Pencabutan Sementara Izin Pendirian Lembaga Penjaminan Kredit 2. Melaksanakan sosialisasi

perubahan Kepmen Keuangan kepada Pemda Propinsi dan DPRD.

- Depkeu (Ditjen Lembaga Keuangan), Pemda, Asosiasi UKM, Dekopin, Kadin)

5. Dana penjaminan kredit KUKM dapat mencapai gearing ratio minimum 10 kali.

1. MoU dengan BI dan Perbankan

1. Melaksanakan MoU dengan BI dan Bank Pelaksana 2. Menyusun SOP Dana

penjaminan kredit KUKM. 3. Melakukan koordinasi dalam

rangka menganalisis kelayakan calon penerima penjaminan kredit KUKM

4. Melakukan monitoring dan evaluasi serta pemantauan program dana penjaminan kredit KUKM.

- BI, Depkeu,

Bank Pelaksana, Kadin

3. Setiap kabupaten/ kota memiliki program dana bergulir yang bersumber dari APBN/APBD propinsi dan

1. Sosialisasi 100% kab/kota 2. Monitoring dan

evaluasi 100% kab/kota 3. Koordinasi

lintas instansi

100% propinsi 75% Kab/kota memiliki program dana bergulir yang bersumber dari APBN/APBD propinsi dan kab/kota

1. Mewujudkan komitmen penyediaan dana bergulir dari APBN/APBD

1. Kepmen tentang Kebijakan alokasi anggaran Dana bergulir KUKM dari APBN.

1. Rakornas program dana bergulir dengan Pemda Seluruh Indonesia

2. Rakornas program dana bergulir dengan Departemen Teknis terkait

3. Koordinasi dengan Departemen Keuangan dan DPR

- Pemda Selindo, Deptan, Depperindag, Depnakertrans, Dephuntan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan BKKBN,

- Rakornas tahunan @ Rp 500 juta* 5 kali = Rp 2.5 miliar - Rapat

(4)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

kabupaten/kot a serta dapat diakses oleh usaha mikro dan kecil dan unit usaha baru yang memenuhi syarat.

4. Fasilitasi 33 Propinsi

2. MoU dengan

Pemda Propinsi/ Kabupaten/K ota

3. MoU dengan

Departemen Teknis terkait

Depsos, Bappenas, Depkeu, DPR.

tahun = Rp 8,25 miliar.

- Pelaksanaan MoU dengan Pemda Prop/Kab/Kota dan

Departemen Teknis Rp 1 milyar.

1. Sosialisasi 100% kab/kota 2. Fasilitasi dan

dukungan pembiayaan 1 juta unit usaha baru yang formil 3. Monev 100%

kab/kota 4. MOnev 100%

wirausaha penerima danabergulir

1. Satu juta unit usaha baru yang formil

2.Pemberian dana bergulir secara transparan dan akuntabel

2. Menyediakan sistem pembiayaan yang mudah dan fleksibel diakses oleh usaha mikro dan kecil dan menengah.

1. Kepmen tentang Pedoman Penyaluran Dana Bergulir bagi

Wirausaha Baru

1. Penyediaan Dana bergulir 1 juta wirausaha baru Penyusunan Juknis Penyaluran dana bergulir Wirausaha baru

2. Koordinasi dengan Pemda Prop/Kab/Kota.

3. Sosialisasi program

pembiayaan wirausaha baru ke Prop/kab/kota.

4. Menetapkan Lembaga Keuangan Pelaksana 5. Koordinasi dengan Lembaga

Keuangan, Pemda Prop/kab/Kota

6. Seleksi wirausaha baru calon penerima program dana bergulir 7. Penyaluran dana bergulir

wirausaha baru

8. Monev program dana bergulir wirausaha baru

9. Perguliran dana bergulir berikutnya kepada wirausaha baru lainnya.

- Depdiknas,

Perguruan Tinggi, Lembaga Diklat, Inkubator, Pemda Kabupaten/Ko ta,

Depperin,Dep dag, Depnakertran s, Deptan, Dephuttanbun , BKKBN, lembaga keuangan pelaksana

- Dana bergulir 1

juta wirausaha baru @ Rp 25 juta = Rp 25 triliun.

- Juknis Rp 500

jt

- Koordinasi dengan Pemda Rp 2,5 m

- Seleksi @ Rp

50.000,- = Rp 50 milyar

1. Sosialisasi 100% kab/kota 2. Monev 100%

1. 840 KSP Agribisnis yang sehat 2. Pemberian

2. Kepmen tentang Pedoman/ Juknis Dana

1. Menyediakan Dana Bergulir Pengusaha Mikro melalui 840 KSP Sektor Agribisnis 2. Penyusunan Juknis dana

- Deptan, DKP,

Pemda Propinsi/ Kabupaten/

(5)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

Kab/kota dan KSP penerima 3. Fasilitasi dan

dukungan perkuatan 840 KSPAgribisnis

dana bergulir secara transparan dan akuntabel

Bergulir Pengusaha Mikro dan Kecil melalui KSP di sektor Agribisnis

bergulir KSP Agribisnis 3. Koordinasi dengan Bupati/

Walikota 4. Sosialisasi

5. Penetapan Bank Pembina

6. Koordinasi dengan Bank Pembina

7. Seleksi KSP Agribnisnis

8. Penetapan KSP

9. Penyaluran dana bergulir 10. Monev

11. Perguliran berikutnya.

Kota, Dephutbun, Bank Pembina, KSP Sekunder.

- Biaya dukungan operasional (identifikasi, seleksi, verifikasi, MoU, peninjauan lapangan, pemantauan, koordinasi dengan Lembaga keuangan, dan Pemda Propinsi kab/Kota Rp 25 m

1. Sosialisasi 100% kab/kota 2. Monev 100%

kab/Kota 3. Fasilitasi dan

dukungan perkuatan kepada 840 KSP syariah

1. 840 KSP syariah yang sehat 2. Pemberian

dana bergulir secara transparan dan akuntabel

3. Kepmen tentang Pedoman / Juknis Dana Bergulir KSP/USP Pola Syari’ah

1. Menyediakan Dana bergulir

800 KSP Syari’ah/ BMT

2. Penyusunan Juknis

3. Koordinasi dengan Pemda

4. Sosialisasi

5. Penetapan Bank Pelaksana

6. Koordinasi dengan Bank

pelaksana

7. Seleksi

8. Penyaluran dana bergulir

9. Monev program

10. Perguliran berikutnya.

- Inkopsyi’ah, Pinbuk, Bank Muamalat, Bank Syari’ah, MUI

- Dana bergulir Rp 840 m KSP Sektor Agribisnis @ Rp 100 juta = Rp 80 m

- Biaya dukungan

operasional (identifikasi, seleksi, verifikasi, MoU, peninjauan lapangan, pemantauan, koordinasi dengan Lembaga keuangan, dan Pemda Propinsi kab/Kota Rp 15 M.

1. Sosialisasi 100% kab/kota 2. Monev 25%

KSP/USP penerima dana bergulir 3. Fasilitasi dan

1. 5000 KSP/USP yang sehat 2. Pemberian dana bergulir secara transparandan akuntabel

4. Kepmen tentang Pedoman/Juk nis Dana Bergulir Pola Konvensional .

1. Menyediakan Dana bergulir

untuk 5000 KSP/USP.

2. Penyusunan Juknis.

3. Koordinasi dengan Pemda.

4. Sosialisasi

5. Penetapan Bank Pelaksana

6. Koordinasi dengan Bank

(6)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

dukungan perkuatan 5000 KSP/USP

7. Seleksi

8. Penyaluran dana bergulir

9. Monev program

10. Perguliran berikutnya.

1. Sosialisasi 100% propinsi 2. Monev 100%

koperasi pemilik PKS 3. Fasilitasi dan

dukungan perkuatan 100 PKS

5. Kepmen tentang Pedoman/ Juknis Dana Bergulir Pembanguna n PKS Kelapa Sawit melalui Koperasi.

1. Menyediakan Dana bergulir

100 PKS Sawit Koperasi

2. Penyusunan Juknis dana

bergulir PKS Sawit.

3. Koordinasi dengan Pemda

4. Sosialisasi program ke

Pemda dan Lembaga Keuangan

5. Menetapkan lembaga

keuangan pelaksana program

6. Mengkoordinasikan dengan

Bank Pelaksana

7. Mengkoordinasikan dengan

Pemda

8. Mengkoordinasikan dengan

pelaksana dana penjaminan kredit

9. Seleksi Koperasi calon

penerima dana bergulir PKS Kelapa Sawit

10. Penyaluran dana bergulir 11. Monev Pelaksanaan program

12. Perguliran berikutnya.

- Bank Pelaksana, pengelola program dana penjaminan, kontraktor pembangun PKS Sawit, Pemda Prop/Kabupat en, Koperasi penerima dana bergulir

- Dana bergulir

100 PKS @ Rp 3 milyar = Rp 300 m

- Biaya dukungan

(7)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

1. Sosialisasi 100% kab/kota 2. Ventura Monev

800 koperasi penerima melalui modal ventura 3. Fasilitasi dan

dukungan perkuatan 800 koperasi melalui pola modal

1. 800 koperasi yangsehat 2. Pemberian

dana bergulir secara transparan dan akuntabel

6. Kepmen tentang Pedoman/ Juknis Dana Bergulir KUKM Pola Modal Penyertaan/ Ventura 7. PP Modal

Penyertaan Koperasi

1. Menyediakan Dana bergulir

pola modal penyertaan/ modal ventura

2. Penyusunan Juknis

3. Koordinasi dengan Pemda

4. Sosialisasi

5. Penetapan lembaga

keuangan pelaksana

6. Koordinasi dengan

Perusahaan Modal Ventura

7. Seleksi

8. Penyaluran dana bergulir

9. Monev

10. Perguliran berikutnya.

- Perusahaan Modal Ventura, Depkeu, Pemda Prov/kab/kota Koperasi Sekunder

Dana bergulir modal penyertaan koperasi melalui pola modal ventura sebanyak 800 Koperasi @ Rp 200 juta = Rp 160 m Dana dukungan operasional pelaksanaan program Rp 1 m

1. Sosialisasi 100% propinsi 2. Monev

pengelola dan 10% penerima dana bergulir anjak piutang 3. Fasilitasi dan

dukungan Rp 50 Milyar pola anjak piutang

1000 UKM per tahundapat mengakses pola anjak piutang

8. Kepmen tentang Pedoman / Juknis Dana Bergulir KUKM pola Anjak Piutang

1. Penyediaan Dana bergulir

UKM pola anjak piutang

2. Penyusunan Juknis

3. Koordinasi dengan Pemda

4. Sosialisasi

5. Penetapan lembaga

keuangan pelaksana

6. Seleksi

7. Penyaluran dana bergulir

8. Monev

9. Perguliran berikutnya.

- Bank, perusahaan anjak piutang, PT. PNM, Pemda kab/Kota, perusahaan mitra UKM/ bapak angkat UKM.

Dana bergulir pola anjak piutang UKM Rp 50 M.

(8)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

1. Sosialisasi 100% kab/kota 2. Monev

pengelola, bank dan 10% UKM pengguna dana penjaminan kredit 3. Dukungan

dan penjaminan Rp 1 Trilliun

100.000 KUKM dapat

mengakses kredit perbankan

9. Kepmen tentang Pedoman / Juknis Dana Penjaminan Kredit KUKM

1. Penyediaan Dana

penjaminan kredit KUKM

2. Penyusunan Juknis tentang

Dana Penjaminan kredit

3. Koordinasi dengan Pemda

4. Sosialisasi program dana

penjaminan kredit.

5. Penetapan perusahaan

penjaminan kredit

6. Penetapan bank pelaksana

penyalur kredit dengan pola dana penjaminan

7. Seleksi calon penerima kredit

dengan pola dana penjaminan

8. Penyaluran dana penjaminan

9. Monitoring dan evaluasi

10. Pelaksanaan perguliran

berikutnya

- DPR, Menko

Perekonomian, Bank Indonesia, Depkeu, Pemda propinsi, Kab/Kota, perusahaan penjamin.

Dana penjaminan Kredit KUKM Rp 1 triliun.

Dana dukungan operasional Rp 10 Milyar

MoU dan Lembaga Keuangan

BLU efektif sebagai pengelola dana bergulir

3. Bersinergi dengan

lembaga keuangan mitra BLU dalam menyalurkan dana bergulir kepada KSP/USP dan UKM.

1. MoU dengan

Lembaga Keuangan Mitra BLU (Bank, Perusahaan Modal Ventura, Perusahaan Anjak Piutang, PT. PNM dan Perum Sarana Pengembang an Usaha

1. Melaksanakan koordinasi

dengan lembaga keuangan mitra BLU

2. Melakukan sosialisasi

program dana bergulir kepada lembaga keuangan mitra BLU dana bergulir.

3. Menetapkan alokasi dana

bergulir kepada lembaga keuangan mitra BLU dana bergulir.

4. Menyiapkan bahan

monitoring pelaksanaan dana bergulir dengan BLU dana bergulir.

- Depkeu, lembaga keuangan mitra BLU (Bank pelaksana, Bank Pembina, PT. PNM, Perusahaan penjamin, Perusahaan Modal ventura, perusahaan anjak piutang).

(9)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

4. Menganut prinsip

hati-hati dalam menyalurkan dana bergulir.

1. Kepmen tentang Standard Operasi dan Prosedur Penyaluran Dana Bergulir

1. Menyusun SOP penyaluran dana bergulir.

2. Melakukan pemantauan dan pengawasan penyaluran dana bergulir

3. Melaksanakan audit program dana bergulir.

- Bank, Depkeu, BI

- Dana dukungan operasional Rp 1 milyar

5. Memperlakukan dana bergulir sebagai stimulan dalam pembiayaan KUKM.

1. MoU dengan penyandang dana potensial (Pemda Prov/kab/Kot a, lembaga keuangan, Departemen Teknis terkait, bapak angkat)

1. Melakukan penyuluhan program dana bergulir kepada penerima program dana bergulir. 2. Menggali potensi matching fund

kepada pihak Pemda Prov/kab/Kota.

- Bank, lembaga keuangan bukan bank, perusahaan penjamin, Depkeu, Pemda Prov/kab/Kota.

- Dana dukungan

operasional Rp 10 milyar

4. Setiap kabupaten/ kota memiliki forum pembiayaan UKM dengan perbankan dalam rangka merealisasikan business plan perbankan.

1. Koordinasi dengan instansi terkait 2. Sosialisasi

100% kab/kota 3. Monitoring dan evaluasi 100% propinsi 4. Fasilitasi

forum penbiayaan di pusat dan daerah

1. 100% propinsi 2. 75% kab/kota

memiliki forum pembiayaan UKM

3. 80% perbankan telah

merealisasikan Business Plan Perbankan untuk kredit UKM

1. Bersinergi dengan

pihak-pihak terkait untuk memperkuat permodalan Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil melalui dana perbankan/non bank

2. Dukungan dalam

fasilitasi kemudahan perijinan dan dana pembinaan APBN/APBD.

1. SK

Pembentukan forum pembiayaan UKM di tingkat pusat, propinsi dan kab/kota

1. Manyusun Pola Pembinaan

Pola Pembinaan oleh BI dan Perbankan

2. Menyusun petunjuk teknis

prosedur dan persyaratan pengajuan permohonan kredit usaha mikro, kecil dan koperasi (UMKK) kepada perbankan.

3. Melakukan sososlisasi skim

kredit UMK di daerah, instansi terkait, tingkat kabupaten, asosiasi UMK, gerakan koperasi dan lintas pelaku terkait tingkat Kab./Kota.

4. Forum Temu konsultasi

- Dinas Kop dan UKM, Prop dan Kab/Kota, Asosiasi UMK, Gerakan Koperasi, Lintas pelaku, Instasi terkait ainnya

1. UU RI No. 23 Thn 1999 tentang Bank Indonesia. 2. UU RI No 7

Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan No. 10 tahun 1998. 3. Biaya Dukungan

(10)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

keuangan antara Bank, Instansi terkait, Asosiasi dan KKMB.

5. Koordinasi Perkuatan

permodalan Koperasi dan UKM dengan Lembaga Keuangan Bank/Non Bank

6. Pembinaan dan

Pengendalian.

a) Inventarisasi dana-dana Lembaga

Keuangan Bank dan Non Bank bagi

Pembiayaan KUKM.

b) Inventarisasi Rencana Penyaluran Dana dari Bagian Laba BUMN

7. Penigkatan Keterampilan

BDS-P sebagai KKMB - Komvensional - Syariah - Export

5. Sertifikasi hak

atas tanah pengusaha mikro sebanyak 1 juta debitur/calon debitur untuk memperkuat dukungan penjaminan kredit.

1. Fasilitasi dukungan sertifikasi 700.000 tanah milik UKM (250 milyar) 2. Sosialisasi

100% kab/kota

700.000 debitur/calon debitur (pengusaha mikro) mendapatkan kemudahan memperoleh kredit

1. Pendekatan dengan BPN dan lembaga keuangan untuk peningkatan kepemilikan hak atas tanah sebagai agunan kredit.

- Kepmen - MoU dengan

pihak terkait

1. Pemetaan tanah PMK di Kab/Kota

2. Pemetaan tanah usaha mikro perkebunan

3. Studi banding di 3 negara 4. Sosialisasi

5. Seleksi

6. Bimbingan pelaksanaan

sertifikasi 7. Monev

- BPN, Bank BRI, BPN Pusat, Propinsi/ Kab/Kota, Perbankan, Pemprop/Kab. Kota

(11)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

: 300.000 unit, th. 2006 250.000 unit, th. 2007: 200.000 unit, th. 2008 : 150.000 unit dan th. 2009 = 70.000 unit. Biaya sertifikasi @ Rp 250.000 atau total Rp 250 milyar.

- Biaya dukungan

operasional Rp 7,5 milyar.

2. Pendekatan dengan

Departemen Keuangan dalam rangka mendapatkan keringanan pajak dalam pelaksanaan kegiatan sertifikasi hak atas tanah.

- SKB Meneg KUKM dan Menkeu

Perjanjian Bersama

antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Badan Pertanahan Nasional dan PT. BRI (Persero) Nomor :

96/NKB/III/VII/2003 Nomor :

07/SKB/BPN/VII/20 03 Nomor : B.584-DIR/BRT/07/2003 Tanggal 16 Juli 2003.

3. Melakukan studi

banding ke 3 negara yang berhasil melakukan program sertifikasi tanah

6. Kredit Usaha

Mikro dan Kecil (KUMK) dan kredit

1. Koordinasi 100% dengan instansi terkait 2. Sosialisasi

UKM memperoleh kredit ekspor 2. 1 juta usaha

1. Melakukan Pembianaan dan Pengendalian Pelaksanaan KUMK

Pedoman Pemberian Rekomendasi Penunjukan

1. Pembinaan dan Pengendalian

KUKM

2. Penilaian Kinerja Lembaga Keuangan

Depkeu, BI, Perbankan,PNM, Dinas Koperasi Propinsi/ Kab/Kota

(12)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

UKM ekspor disalurkan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara tepat sasaran.

100% kab/kota 3. Monitoring dan

evaluasi pemberian kredit bagi KUMK dan kredit Ekspor bagi UMKM

mikro dan kecil dapat mengakses kredit perbankan

dari dana SUP-005

2. Mengalokasikan dan

SUP-005 kepada lembaga keuangan pelaksana

Badan Usaha Milik Negara Pengelola dan Lembaga Keuangan Pelaksana Kredit Usaha Mikro dan Kecil.

yang menyalurkan KUKM 3. Pecetakan buku :

a. Pedoman Pembinaan dan Pengendalian KUMK. b. Informasi tentang KUMK

SUP-005.; c. Leaflet KUMK

d. Laporan Pelaksanaan KUMK 4. cangan kebijakan Pembiayaan

terpadu klaster KUKM unggulan disektor Perikanan, Peternakan, Rumput Laut, Industri kerajinan rakyat dan Industri Hortikultura, meliputi :

5. Program Rintisan Pola Pembiayaan Terpadu 6. Fasilitasi Pendampingan dan

Pengawasan terpadu

7. Rancangan Sistim Pembiayaan Terpadu.

2. UU RI no. 24 Th 2002 tentang Surat Utang Negara 3. Keppres No. 176

tahun 1999 tentang Penerbitan SUN dalam rangka pembiayaan program 4. SUP No.

SU-005/MK/1999 5. Kepmen

Keuangan No : 40/KMK. 06/2003 tgl 29 Januari 2003, tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil sbgi mana diubah dan Kepmen Keu angan No: 74/KMK.06/2004 dan No:280/ KMK.06/2004. 6. Kepmeneg Kop

dan UKM No. 21/Kep/M.KUKM /II/2003 tgl 28 Pebruari 2003 tentang

7. Mewujudkan Badan Layanan Umum (BLU) dana bergulir yang mampu

1. Sosialisasi 100% kab/kota 2. Monitoring dan evaluasi 100% kab/kota

100% propinsi 80% kab/kota 60% Dana bergulir yang

1. Menyiapkan bahan

draft SKB dengan Depkeu

1. SKB Menegkop dan UKM dengan Menkeu

1. Mengkoordinasikan dengan

Depkeu

2. Melakukan sosialisasi BLU

kepada pengelola program dana bergulir.

- Depkeu, Lembaga Keuangan Mitra BLU, Lembaga penjaminan

- Biaya persiapan

(13)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

tentang BLU Dana Bergulir KUKM 2. Kepmen

tentang Pedoman BLU Dana Begulir KUKM 3. Kepmen

tentang struktur organisasi BLU Dana bergulir

3. Melakukan finalisasi draft

SKB BLU dana bergulir dengan Menkeu.

4. Melakukan sosialisasi SKB

kepada KUKM penerima dana bergulir.

kredit, unit eselon I pengelola dana bergulir

2. Menata struktur

organisasi BLU

1. Melakukan rapat koordinasi

dengan Depkeu dan pengelola program dana bergulir. 2. Menyiapkan struktur organisasi

dan uraian tugas BLU dana bergulir.

3. Melakukan koordinasi dengan lembaga keuangan mitra BLU

Depkeu, Lembaga Keuangan Mitra BLU, Lembaga penjaminan kredit, unit eselon I pengelola dana bergulir mengelola

kesinambungan program dana bergulir.

telah disalurkan dapat dikelola oleh BLU

3. Menata administrasi dana bergulir

1. Mempersiapkan sistem

administrasi pengelolaan dana bergulir.

2. Melakukan pengecekan sistem pengadministrasian dana bergulir di tingkat bank pelaksana, bank pembina, lembaga keuangan mitra BLU dan beberapa sample KUKM penerima dana bergulir.

3. Mengadministasikan, mengatur

dan menentukan alokasi dana bergulir

(14)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

4. Melakukan kerjasama penyaluran dengan lembaga mitra BLU.

MoU dengan lembaga keuangan mitra BLU.

1. Menyusun rencana dan

program kerja dengan lembaga keuangan mitra BLU.

2. Melakukan kerjasama

dengan lembaga keuangan mitra BLU.

3. Melakukan penyaluran dana

bergulir kepada lembaga keuangan mitra BLU.

4. Melakukan monitoring dan

evaluasi serta pemantauan penyaluran dana bergulir.

- Depkeu, Lembaga Keuangan Mitra BLU, Lembaga penjaminan kredit, unit eselon I pengelola dana bergulir

5. Melaksanakan perguliran dana bergulir dengan skim (Perkuatan Modal Koperasi, penjaminan, Pendampingan)

MoU dengan Lembaga Keuangan Mitra BLU dana bergulir

1. Melaksanakan penyaluran

dana bergulir melalui lembaga keuangan mitra BLU dana bergulir.

2. Melaksanakan pengguliran.

3. Melaksanakan pendampingan kepada KUKM penerima dana bergulir.

4. Melaksanakan pemantauan

dan pengawasan pelaksanaan perguliran.

- Lembaga Keuangan Mitra BLU, Lembaga penjaminan kredit, unit eselon I pengelola dana bergulir

8. KSP Sekunder

melaksanakan sistem penjaminan tanggung renteng 1.000 KSP

1. Koordinasi 100% kab/kota 2. Sosialiasi

100% Kab/Kota 3. Monitoring

dan evaluasi !00% KSP Sekunder

1. 80% propinsi 2. 75% kab/kota

memiliki jaringan sistem penjaminan tanggung renteng antar KSP 3. 1000 KSP

mendapatkan

1. Membangun jaringan

system penjaminan tanggung renteng antar KSP melalui integrasi KSP Sekunder

1. Kepmen tentang penetapan pengelola dana penjaminan tanggung renteng melalui KSP Sekunder

1. Mengkoordinasikan dengan

KSP terutama penerima dana bergulir

2. Menyusun petunjuk teknis pengelolaan dana penjaminan tanggung renteng.

3. Melakukan sosialisasi program dana penjaminan tanggung renteng

- IKSP, Inkopdit,

BLU, Pemda Prov/kab/kota.

- PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam - Biaya dukungan

operasional Rp 10 milyar - Dukungan

(15)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

penerima dana bergulir 4. Fasilitasi dan

dukungan perkuatan 100 KSP Sekunder

penjaminan tanggung renteng dari KSP sekunder

4. Melakukan integrasi dana penjaminan tanggung renteng antar KSP dengan KSP Sekunder

5. Menyiapkan SOP penggunaan dana penjaminan tanggung renteng

6. Mengimplementasikan dana

penjaminan tanggung renteng

7. Mengembangkan system

monev on line

8. Monev dan pemantauan.

bergulir 100 KSP Sekunder @ 2 Milyar = 200 M

9. Setiap lembaga penerima dana bergulir melaksanakan pengelolaan dana bergulir sesuai ketentuan.

1. Koordinasi 100% kab/kota 2. Sosialisasi

100% kab/kota 3. Monitoring dan

evaluasi 100%kab/kota

100% propinsi 75% kab/kota 99% koperasi penerima dana bergulir mengelola dana sesuai sesuai ketentuan

1. Merumuskan sistem

wasdal pada KSP/USP Kop penerima dana bergulir.

2. Memfasilitasi forum

komunikasi lembaga penerima dana bergulir 3. Penerima dana

bergulir.

1. Menyusun sistem wasdal KSP/USP Kop penerima dana bergulir. 2. Menetapkan

dan mengefektivit askan perguliran dana perkuatan KSP/USP-Kop.

1. Menyusun pedoman sistim wasdal yang berlaku bagi KSP/USP Kop penerima dana bergulir

2. Sosialisasi kebijakan 3. Evaluasi dan Monitoring

- Kementerian KUKM Depkeu - Perbankan

- Pemda Prop,

Kab/Kota

Rp 1,5 milyar

10. Setiap koperasi yang memiliki omset diatas Rp 1 miliar wajib melaksanakan audit

eksternal.

1. Koordinasi 100% kab/kota dan instansi terkait 2. Sosialisasi

100% kab/kota 3. Monitoring

dan evaluasi

1.100% propinsi 2. 75% kab/kota 3. 50% koperasi

beromzet Rp 1 Milliar telah di audit KAP/KJA

1. Melakukan koordinasi dan pengawasan

1. Melaksanakan MoU dengan Akuntan Publik

1. Pemantauan pengawasan

secara terpadu

2. Penyusunan konsep

pedoman pengawasan KSP/USP Kop

- Kementerian KUKM, KJA, Akuntan Publik Pemda Prop, Kab/Kota

(16)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

100% kab/kota

1. Melakukan koordinasi dengan Depkeu, Dinas Koperasi dan UKM TK I

1. Kepmen tentang juknis dan prosedur operasional pengembangan dana pensiun di gerakan koperasi

1. Identifikasi ke daerah

terutama kepada Koperasi primer atau sekunder yang memenuhi syarat sebagai pendiri dana pensiun atau sebagai mitra pendiri.

2. Bantuan modal awal

pembentukan dana pensiun.

3. Bimbingan teknis .

4. Monitoring dan evaluasi.

- Depkeu - Dinas Tingkat I - Dekopin - Gerakan Koperasi

- Asosiasi Dana

Pensiun Indonesia

Rp 32 milyar 11. Membentuk

Lembaga Dana Pensiun di setiap propinsi untuk program jaminan hari tua bagi pengurus dan karyawan koperasi

1. Sosialisasi 100% Prop 2. Monitoring dan

evaluasi 16 Propinsi 3. fasilitasi 16

lembaga dana pensiun

16 lembaga dana pension

karyawan koperasi

2. Melakukan pendekatan kepada koperasi primer/sekunder yang memenuhi syarat dapat sebagai pendiri sesuai dengan UU No. 11 tahun 1992.

12. Penyediaan sistem asuransi kesehatan di 30 Propinsi bagi anggota koperasi

1. Koordinasi 100% propinsi dengan instansi terkait 2. Sosialisasi

100% Propinsi 3. Monitoring dan

evaluasi 30 Propinsi 4. Fasilitasi 30

penyediaan sistem asuransi kesehatan

30 propinsi telah memiliki sistem asuransi kesehatan

1. Melakukan koordinasi dengan JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) di Kabupaten Buol Toli-Toli Sulteng yang didirikan oleh KUD Depkes dan Depkeu Dinaskop dan UKM selindo

1. SKB dengan Depkes dan Depkeu 2. Terwujudnya

pedoman pola asuransi kesehatan

1. Terciptanya pola asuransi

kesehatan bagi anggota dan koperasi dalam hal : a. Keringanan biaya berobat

bagi anggota koperasi b. Biaya berobat ditanggung

renteng secara bergotong-royong.

- Depkes - Depkeu

- Dinas TK I

- Gerakan Koperasi

(17)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

13. Sebanyak 3.000 Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang sehat dan dikelola sesuai dengan ketentuan

1. Koordinasi 100% kab/kota dan instansi terkait 2. Sosialisasi

100% kab/kota 3. Monitoring

dan evaluasi 100% kab/kota

1. 100% propinsi 2. 75% kab/kota memiliki

koperasi jasa keuangan syariah yang sehat 3. 3000 koperasi

jasa keuangan syariah telah dikelola sesuai dengan ketentuan

1. Mewujudkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang sehat melalui pemberdayaan manajemen dan pengelola.

1. Menyusun Konsep tentang Peraturan Pemerintah (PP) tentang Petunjuk Pembiayaan Syariah.

1. Identifikasi kebijakan

2. Membentuk Tim Kerja/Pokja

pembiayaan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dengan instansi terkait ditingkat pusat dan daerah.

3. Melakukan kajian dan evaluasi kondisi Koperasi Keuangan Syariah (KKS) dan unit Keuangan Syariah (UKS).

4. Study Lapangan,

5. Penyusunan konsep dasar. 6. Pembahasan konsep dasar.

7. Perumusan Kosep.

8. Uji Petik ke lapangan. 9. Penyempurnaan. 10. Finalisasi Konsep.

11. Pembahasan dengan instansi terkait.

12. Pembahasan dengan Setneg. 13. Pembahasan dengan DPR. 14. Penyempurnaan PP KKS.

- Kementerian KUKM - BI - Perbankan

Syariah - Dewan

Sayriah Nasional.

- Pemda tingkat

Propinsi, Kab/Kota. - DepKeu,

Setneg dan Instansi terkait.

Rp 30 milyar

2. Kepmen tentang petunjuk pelaksanaan Kegiatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

1. Membentuk tim Pokja

2. Sosialisasi Kepmen tentang

Juklak KKS

3. Koordinasi dengan instansi

terkait dan Pemda Provinsi/Kab/Kota.

1. Kementerian KUKM. 2. Perbankan

Syariah. 3. Pemda TK

Propinsi, Kabupaten dan Kota.

4. Dekopinwil/ Dekopinda.

3.Menyempurnakan

SOP Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

1. Membentuk Tim Pokja

2. Lokakarya SOP KKS

3. Penempurnaan SOP

Koperasi Keuangan Syariah (KKS)

4. Sosialisasi.

1. Kementerian KUKM. 2. Perbankan

(18)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

5. Implementasi dan Uji coba di

daerah.

6. Evaluasi pelaksanaan.

Propinsi, Kab/Kota,. 4. instansi

Terkait.

2. Melakukan

Pemetaan Koperasi

Keuangan Syariah (KKS) selindo.

1. Menyusun Pedoman Pemetaan Koperasi Keuangan Syariah (KKS).

1. Membentuk Tim Pokja.

2. Menyusun Juknis Kuisioner KKS

3. Sosialisasi pelaksanaan

pemetaan KKS.

4. Pencetakan dan penyebar

luasan kuisioner KKS selindo.

5. Pengumpulan data.

6. Pengolahan data hasil KKS. 7. Evaluasi dan monitoring. 8. Penyedia dana Dekon. 9. Pelaksanaan pemetaan KKS

selindo.

10. Pencetakan hasil pemetaan KKS.

11. Direktori KKS. 12. Profile KKS terbaik.

1. Kementerian Koperasi dan UKM 2. Perbankan

Syariah dan BI 3. Pemda Tingkat

Provinsi / Kabupaten / Kota

4. Pinbuk Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota

5. Asosiasi KKS 6. Mikrofin KKS

2. Kepmen tentang Pedoman Pembinaan Koeprasi Jasa Keuangan Syariah.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep Dasar Pedoman Pembinaan KKS.

2. Survey / kunjungan lapangan ke daerah.

3. Penyempurnaan konsep dasar.

4. Lokakarya. 5. Finalisasi pedoman.

6. Sosialisasi pedoman ke selindo. 7. Implementasi dan evaluasi

pelaksanaan diklat pengelolaan KKS.

1. Kementerian Koperasi dan UKM 2. Perbankan

Syariah 3. Asosiasi KKS 4. Mikrofin KKS 5. Pemda

Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota

3. Menyusun

tentang Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa

1. Membentuk Tim Pokja Konsep Dasar Pedoman Penilaian KKS. 2. Survey / kunjungan lapangan

ke daerah.

3. Penyempurnaan konsep dasar.

4. Lokakarya.

1. Kementerian Koperasi dan UKM 2. Perbankan

(19)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

Keuangan Syariah.

5. Finalisasi pedoman.

6. Sosialisasi pedoman ke selindo. 7. Implementasi dan evaluasi

pelaksanaan diklat pengelolaan KKS.

4. Mikrofin KKS 5. Pemda

Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota

4. Menyusun Pedoman tentang Sistem pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah melalui perkuatan kelembagaan, jaringan usaha, teknologi informasi, SDM, dan sistem dan prosedur.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep Dasar Pedoman Sistem Pengembangan KKS.

2. Survey / kunjungan lapangan ke daerah.

3. Penyempurnaan konsep dasar. 4. Lokakarya.

5. Finalisasi pedoman.

6. Sosialisasi pedoman ke selindo. 7. Implementasi dan evaluasi

pelaksanaan diklat pengelolaan KKS.

1. Kementerian Koperasi dan UKM 2. Perbankan

Syariah 3. Asosiasi KKS

4. Mikrofin KKS

5. Pemda Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota

5. Menyusun

tentang Sistem pengawasan Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep Dasar Pedoman Pengawasan KKS.

2. Survey / kunjungan lapangan ke daerah.

3. Penyempurnaan konsep dasar.

4. Lokakarya. 5. Finalisasi pedoman.

6. Sosialisasi pedoman ke selindo. 7. Implementasi dan evaluasi

pelaksanaan diklat pengelolaan KKS.

1. Kementerian Koperasi dan UKM 2. Perbankan

Syariah 3. Asosiasi KKS

4. Mikrofin KKS

5. Pemda Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota

6.Pedoman

Pengembangan Jaringan Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep Dasar Pedoman

Pengembangan Jaringan KKS. 2. Survey / kunjungan lapangan

ke daerah.

3. Penyempurnaan konsep dasar.

4. Lokakarya.

1. Kementerian Koperasi dan UKM 2. Perbankan

(20)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

5. Finalisasi pedoman.

6. Sosialisasi pedoman ke selindo. 7. Implementasi dan evaluasi

pelaksanaan diklat pengelolaan KKS.

3. Asosiasi KKS

4. Mikrofin KKS

5. Pemda Tingkat

Provinsi / Kabupaten / Kota

7. Kepmen

tentang Petunjuk Pelaksanaan Audit Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep Draft Kepmen tenatang Pelaksanaan Audit KKS. 2. Survey / kunjungan lapangan

ke daerah.

3. Penyempurnaan konsep dasar.

4. Lokakarya. 5. Finalisasi pedoman.

6. Sosialisasi pedoman ke selindo. 7. Implementasi dan evaluasi

pelaksanaan diklat pengelolaan KKS.

1. Kementerian Koperasi dan UKM 2. Perbankan

Syariah 3. Asosiasi KKS 4. Mikrofin KKS 5. Pemda Tingkat

Provinsi / Kabupaten / Kota

8. Petunjuk

Pelakasan aan Akuntansi KKS.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep Juklak Akuntansi KKS. 2. Survey / kunjungan lapangan

ke daerah.

3. Penyempurnaan konsep dasar.

4. Lokakarya. 5. Finalisasi pedoman.

6. Sosialisasi pedoman ke selindo. 7. Implementasi dan evaluasi

pelaksanaan diklat pengelolaan KKS.

1. Kementerian Koperasi dan UKM 2. Perbankan

Syariah 3. Asosiasi KKS 4. Mikrofin KKS 5. Pemda Tingkat

Provinsi / Kabupaten / Kota

9. Menyusun

Pedoman Pengemba ngan

1. Memfasilitasi, mendorong

terbentuknya koperasi jasa keuangan syariah yang sehat.

(21)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

Koeprasi Jasa Keuangan Syariah.

3. Perbankan Syariah 4. Pemda Provinsi /

Kabupaten / Kota 5. Lembaga

Keuangan non Syariah

14. Mewujudkan 5.000

KSP/USP Kop yang sehat dan dikelola dengan ketentuan dan profesional.

1. Koordinasi instansi terkait 2. Sosialisasi

100% kab/kota 3. Fasilitasi 50%

kab/kota 4. Monitoring

dan evaluasi 100% kab/kota

1. 100% propinsi 2. 75% kab/kota memiliki KSP yang sehat dan dikelola sesuai ketentuan 2. 5000

KSP/USP yang sehat, dikelola dengan ketentuan dan profesional

1. Memantapkan sistim manajemen KSP/USP Kop melalui pelayanan prima kepada anggota

1. Kebijakan pengelolaan KSP/USP Koperasi secara profesional, sesuai dengan ketentuan administrasi keuangan yang benar dan sehat.

1. Mensosialisasikan dan

memfasilitasi pelaksanaan pengelolaan sesuai dengan SOM dan SOP bagi KSP/USP Koperasi.

1. Kementerian Koperasi dan UKM 2. Pemda

Provinsi / Kabupaten / Kota 3. Perbankan 4. IKSP

Rp 40 milyar

2. Melaksanakan pemetaan KSP/USP Koperasi selindo (lanjutan).

1. Pencetakan dan

Penyebar-luasan kuisioner KSP/USP Koperasi ke daerah.

2. Pengumpulan data.

3. Pengolahan data hasil

Pemetaan KSP/USP Koperasi.

4. Penyusunan laporan hasil

evaluasi akhir.

5. Pencetakan hasil laporan.

1. Kementerian Koperasi dan UKM 2. Pemda

Provinsi / Kabupaten / Kota 3. Gerakan

(22)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

3. Menyusun

Kepmen tentang SOM KSP/USP Koperasi.

1. Rapat koordinasi dengan

instansi terkait.

2. Sosialisasi Kepmen tentang

SOM KSP/USP Koperasi pada 26 provinsi / DI.

4. Penyempurnaan Pedoman SOP KSP/USP Koperasi.

1. Rapat koordinasi dengan

instansi terkait.

2. Lokakarya dalam rangka

penyempurna Pedoman SOP KSP/USP Koperasi.

3. Penyusunan Laporan Akhir

Pedoman SOP KSP/USP Koperasi.

5. Penyempurnaan

Pedoman Pengawasan KSP/USP Koperasi.

1. Rapat koordinasi dengan

instansi terkait.

2. Temu Konsultasi

Pembahasan Konsep Pedoman Pengawasan pada 8 (delapan) provinsi.

3. Lokakarya dalam rangka

Penyempurnaan Pedoman Pengawasan.

3. Penyusunan Laporan Akhir

Pedoman Pengawasan KSP/USP Koperasi. 15. Penyediaan

Skim Asuransi kepada 1000 KUKM yang menerima dana bergulir

1. Koordinasi dengan instansi terkait 2. Sosialisasi

100% kab/kota 3. Monitoring dan

evaluasi

1. 100% propinsi 2. 50% kab/kota 3. 1000 KUKM

penerima dana bergulir memilliki asuransi

1. Melakukan pendekatan kepada Lembaga Asuransi

1. MoU dengan lembaga asuransi (BUMN dan Swasta)

1. Menciptakan pola asuransi

dengan lembaga asuransi atau perguruan tinggi

2. Identifikasi di 30 Propinsi.

3. Konsultasi Teknis ke Dep

Keu, DAI, Lemabaga Asuransi dan Perguruan Tinggi.

- Depkeu - DAI - Lembaga

Asuransi - Perguruan

Tinggi

(23)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

100% propinsi

16. Menyediakan program asuransi syariah di lingkungan Koppontren dan Koperasi Syariah

1. Koordinasi dengan instnsi terkait 2. Sosialisasi

100% propinsi 3. Monitoring

dan evaluasi 100% kab/kota

Program asuransi syariah untuk 10 kopontren di 10 propinsi

1. Pendekatan dengan : a. Depag b. Bank

Muamalat

c. Dinaskop dan

UKM TK I d. Inkoppontren

(Sekunder dan Primer)

1. MoU 1. Identifikasi di 30 Propinsi.

2. Konsultasi teknis ke Depag,

Dinaskop, dan UKM TK I, Inkopentren, Lembaga Asuransi Syariah.

3. Lokakarya tentang

pengembangan asuransi syariah dilingkungan gerakan Koperasi.

4. Monev

- Depag

- Dinaskop dan

UKM Tingkat I - Inkoppontren - Bank

Muamalat

Rp 10 milyar

17. Sosialisasi kepada gerakan koperasi di 30 Propinsi tentang UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional)

1. Koordinasi instnasi terkait 2. Sosialisasi 30

propinsi

1. 30 propinsi telah memiliki koperasi yang mengetahui dan mengerti tentang UU SJSN dengan baik dan benar 2. 1000

koperasi telah mengerti tentang UU SJSN dengan baik dan benar

1. Melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait untuk mengantisipasi diberlakukannya UU SJSN bagi gerakan koperasi sebagai badan hukum

1. Pedoman Umum tentang SJSN

1. Identifikasi dan konsultasi

program ke 30 Propinsi.

2. Sosialisasi pedoman umum

tentang SJSN ke 30 Propinsi.

3. Seminar tentang

pengembangan dan penerapan SJSN dilingkungan gerakan Koperasi.

- Depnaker - Dinaskop

dan UKM Tingkat I dan II - Dekopin - Depkeu

Rp 2,5 milyar

18. Bimbingan Pengenalan Nasabah Koperasi di setiap Kabupaten/Kot a terhadap 160 KSP

1. Koordinasi dengan instansi terkait 2. Sosialisasi 30

propinsi 3. Monitoring dan

evaluasi 30

160 KSP Agribisnis telah mendapatkan bimbingan pengenalan nasabah koperasi

1. Pendekatan dengan Depkeu

2. Dinas TK I dan II

3. Perbankan yang

menyalurkan dana bergulir

1. Petunjuk Teknis tentang Kepmenke u No. 45/ 2003

1. Identifikasi pengenalan

anggota Koperasi disetiap kabupaten/kota di 30 Propinsi.

2. Konsultasi program ke

Depkeu, Dekopin, Dinas KUM TK I.

3. Sosialisasi ke 30 Prop.

- Depkeu

- Dinas TK I

- Dekopin

(24)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

Agrobisnis di 30 Propinsi yang menerima bantuan dana bergulir

propinsi 4. Lokakarya tentang pedoman

bagi KSP dalam mengelola atau menerima

simpanan/penyertaan dari pihak ke tiga yang bukan anggota.

19. Melaksanakan penjualan saham yang dibeli oleh 2.000 koperasi pada

perusahaan untuk meningkatkan kemampuan permodalan koperasi

1. Koordinasi 100% dengan instansi terkait 2. Sosialisasi

100% Kab/kota 3. Monitoring dan

evaluasi 100% kab/kota

2000 koperasi mendapatkan tambahan permodalan dari penjualan saham

1. Pendekatan dengan instansi terkait (Depkeu, Bappepam, Perusahaan Swasta/ BUMN

1. Kepmen tentang Penetapan koperasi dan Juknis Penjualan Saham Koperasi

1. Identifikasi perusahaan yang

menjual saham ke koperasi.

2. Identifikasi Koperasi .

3. Koordinasi dengan

Perusahaan yang mengeluarkan saham

4. Sosialisasi program

5. Seleksi dan verikasi

6. Persiapan pelaksanaan

penjualan saham

7. Valuasi saham-saham

koperasi

8. Pelaksanaan penjualan

Saham 9. Monev

- Bapepam, Bank, Perusahaan yang menjual saham, Koperasi, Gerakan Koperasi

- Biaya dukungan operasional Rp 10 milyar

20. Setiap Propinsi memiliki unit layanan UKM go public pasar modal.

1. SKB 2. Koordinasi

100% propinsi 3. Sosialisasi

100% propinsi 3. Monitoring

dan evaluasi 25 propinsi

1. 25 Propinsi memiliki unit layanan UKM go public pasar modal

1. Pendekatan dengan instansi terkait (Depkeu, Bapepam, BEJ)

1. Naskah kerjasama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Bapepam/BE J tentang layanan UKM go public bagi setiap provinsi

1. Identifikasi

2. Studi kelayakan klinik UKM

go public

3. Penyusunan SKB

4. Penyusunan Juknis

5. Sosialisasi

6. Layanan UKM go public

7. Monev

- Bapapem, BEJ, BES, Pemda Prov. Konsultan Manajemen Investasi.

- Biaya dukungan operasional Rp 25 milyar

21. Peningkatan akses

pendanaan KUKM melalui pengembanga

1. Koordinasi 2. Sosialisasi

100% kab/kota 3. Monitoring dan

1. 100% Propinsi 3. 75% Kab/Kota mendapatkan kemudahan

1. Koordinasi dengan

Bank Indonesia, perbankan, dan LKM lainnya (termasuk

1. Kesepakatan Bersama antara Kementerian Koperasi &

1. Melakukan koordinasi

dengan

Pemprov/Pemkab/Pemkot tentang implementasi CB

- Bank Indonesia - Perbankan

Pelaksana

(25)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

n sistim informasi kredit (Credit Bureau) bagi KSP/USP

evaluasi 100% kab/kota

akses pendanaan melalui sistem informasi kredit yang memadai

KSP/USP) dalam rangka

pemantapan konsep CB 2. Melakukan

sosialisasi dan diseminasi kepada KSP/USP potensial yang dapat masuk dalam sistim CB

3. Melakukan scoping

study terhadap KSP/USP calon peserta CB

4. Studi tentang

implementasi CB di Australia, Filipina, dan Beijing

UKM dengan Bank Indonesia dan perbankan lainnya tentang pengembang an sistim informasi kredit (CB) bagi nasabah 2. Kepmen Menteri

Koperasi dan UKM tentang Kriteria KSP/USP calon peserta CB 3. Pedoman

pelaksanaan tentang Sistim Informasi Kredit bagi nasabah

2. Pemilihan/inventarisasi calon

peserta (KSP/LKM)

3. Penyiapan KSP/LKM untuk

menjadi peserta CB

4. Pertemuan/Diskusi dengan

KSP/LKM secara berkala

5. Melakukan fasilitasi kepada

perbankan

6. Studi banding dlm rangka

pengembangan CB

- Pemprov/ Pemkab/Pemk ot

- Gerakan Koperasi

- LKM lainnya

22. Tersedianya dasar

peraturan tentang Lembaga Keuangan Mikro

1. Koordinasi 100% kab/kota dengan pihak terkait 2. Sosialisasi

100% kab/kota 3. Monitoring

dan evaluasi 100% kab/kota

1. 100% pusat 2. 80% Propinsi 3. 75% Kab/Kota menerapkan peraturan tentang lembaga Keuangan Mikro

1. Pendekatan/ lobby

dengan Lembaga Legislatif dan Departemen keuangan dalam rangka keluarnya UU Keuangan Mikro

2. Koordinasi dengan

Bank Indonesia dalam rangka revisi RUU-Keuangan Mikro 3. Menghimpun

masukan dari

1. Penyempurnaan draft RUU-Keuangan Mikro.

2. Surat Edaran menteri tentang Lembaga keuangan Mikro

1. Mencari bahan masukan

(dalam dan luar negeri)

2. Penyelenggaraan focus

group discussion dengan berbagai nara sumber

3. Pembahasan dengan tim

inisiatif RUU-KM (BI, DepKeu, KKUKM)

4. Pembahasan antar lembaga

Pemerintah

5. Pembahasan dengan

lembaga Legislatif

6. Monitoring RUU-KM

- Departemen Keuangan

- Bank Indonesia

- Lembaga Legislatif - Pemprov/

Pemkab/ Pemkot

- Instansi terkait

lainnya

(26)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

berbagai nara sumber, baik di dalam maupun luar negeri.

23. Terciptanya kerjasama internasional dengan lembaga donor untuk pengembanga n dan

pemberdayaan UKM: - dengan

World Bank - dengan

Univ. Al-Azhar Mesir

1. Koordinasi dengan instansi terkait 2. Sosialisasi

100% Kab/Kota 3. MoU

Kerjasama internasional untuk

pengembangan UKMdi Indonesia

1. Pendekatan dengan lembaga donor internasional untuk pengenalan program.

2. Koordinasi dengan

Departemen Luar Negeri.

3. Koordinasi dengan

kedubes asing.

1. Kebijakan Menteri KUKM tentang perlunya technical assistance maupun project aid bagi pengembangan KUKM, khususnya dalam mengatasi masalah pembiayaan. 2. MOU antara

Kementerian Koperasi dan UKM dengan lembaga donor dalam rangka bantuan pembiayaan bagi KUKM.

1. Menyiapkan proposal

kerjasama

2. Melakukan koordinasi

dengan pihak terkait

3. Melakukan

pertemuan-pertemuan internasional untuk pengembangan KUKM

4. Perumusan hasil pertemuan

5. Sosialisasi hasil, baik kepada

instansi terkait maupun gerakan koperasi

- Departemen Luar negeri - Kedubes

- Lembaga donor

- Perbankan

- Instansi terkait

lain - Gerakan

Koperasi

24. Revitalisasi Dana PKBL (PUKK) BUMN

1. Koordinasi dengan instansi terkait 2. Sosialisasi

100% kab/kota

2. Monev 100%

kab/kota

1. 100% Pusat 2. 100% Propinsi 3. 70% kab/kota merevitaslisasi dana PKBL (PUKK)

1. Koordinasi dengan

Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Dep Keuangan, Meneg BUMN.

2. Menyiapkan bahan

draft SKB dengan Meneg BUMN

SKB dengan Meneg BUMN

1. Rapat Koordinasi dengan

Menko Perekonomian, Dep. Keuangan dan Meneg BUMN.

2. Menyusun Konsep

Revitalisasi Dana PKBL

3. Penyusunan dan

Penandatanganan SKB

4. Finalisasi Konsep

Revitalisasi Dana PKBL.

1. Menko perekonomian 2. Dep. Keuangan 3. Meneg BUMN.

1. PP No. 44 Th. 1997 tentang Kemitraan. 2. Keppres No. 101

(27)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

3. Melakukan Sosialisasi

5. Sosialisasi Konsep

Revitalisasi Dana PKBL

Menteri Negara. 3. UU No. 22

Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. 4. UU No. 25 tahun

1992 tentang Perkoperasian. 5. UU No. 9 Tahun

1995 tentang Usaha Kecil 6. UU No. 25

Tahun 2000 tentang Otonomi Daerah

25. Tersedianya kebijakan perpajakan yang kondusif dan berfihak kepada koperasi dan UKM. (BARU)

1. Mou denganDitjen Pajak 2. Koordinasi

100% dengan instansi terkait 3. Monev 100%

kab/kota

1. 100% Propinsi 2. 75 Kab/Kota memiliki kebijakan perpajakan yang kondusif

1. Mengefektifkan pelaksanaan kebijakan insentif perpajakan bagi koperasi dan UKM sesuai dengan ketentuan undang – undang perpajakan.

Kesepakat bersama antara Deputi Bidang pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Ditjen Pajak

1. Merumuskan kebijakan

perpajakan yang kondusif bagi pengembangan usaha koperasi dan UKM.

2. Study banding ketentuan dan

insentif perpajakan yang kondusif bagi pengembangan usaha KUKM di beberapa negara Asean.

3. Penyusunan pola bimbingan

Administrasi dan teknis perpajakan bagi koperasi.

- Ditjen Pajak

ditingkat pusat, Kanwil Pajak, KPP setempat di daerah, Pemda, serta instansi terkait lainnya.

- Kesepakan bersama antara Deputi Bidang Pembiayaan Kemanterian Koperasi dan UKM dengan ditjen Pajak Depkeu Nomor : 30/SKB/Dep.

3/IX/2004 KEP– 164/PJ/2004

Tanggal 16

(28)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

Perpajakan bagi Koperasi. - Rp. 5 Milyar. 26. Setiap

kabupaten/kot a memiliki forum koordinasi/kelo mpok kerja (Pokja) bimbingan Administrasi dan Teknis Perpajakan kepada 70.000 Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia.

1. Sosialisasi 100% Kab/kota

2. Fasilitasi 70%

Kab/kota 3. Monev 100%

kab/kota

1. 100% Propinsi 2. 70% Kab/Kota memiliki forum koordinasi/pokja 3. 70.000 koperasi dan UKM telah mengetahui administrasi dan teknis

perpajakan

1. Meningkatkan peran aparatur pembina koperasi didalam

memberikan bimbingan administrasi dan teknis perpajakan. 2. Menghimpun

potensi seluruh wajib pajak koperasi unutk mendaftarkan diri baik selaku wajib pajak maupun sebagai pengusaha kena pajak.

3. Meningkatkan kesadaran koperasi yang kurang aktif sebagai wajib pajak yang baik. 4. Meningkatkan

kemampuan koperasi yang aktif sebagai wajib pajak untuk meningkatkan ketaatan sebagai wajib pajak yang baik.

Mengefektifkan Pelaksanaan ketentuan Perpajakan sesuai undang – undang perpajakan yang berlaku.

1. Membentuk dan

mengembangkan forum koordinasi/Pokja dalam memberikan bimbingan administrasi dan teknis perpajakan bagi koperasi dan UKM.

2. Menyusun peta kinerja

pelaksanaan perpajakan bagi Koperasi dan UKM.

3. Melaksanakan Temu

konsultasi pelaksanaan bimbingan administrasi dan teknis perpajakan bagi koperasi dan UKM.

4. Melaksanakan Seminar

Perpajakan bagi Koperasi dan UKM.

- Ditjen Pajak

ditingkat pusat, Kanwil Pajak, KPP setempat di daerah, Pemda, serta instansi terkait lainnya.

Depkeu Nomor: 30/SKB/Dep.3/IX/20 04

(29)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

27. Terciptanya pembiayaan bagi KUKM melalui kemitraan yang sinergis antara Pabrikan/Supli er dan Perbankan dalam Pengadaan barang dan Modal bagi KUKM seluruh Propinsi.

1. Koordinasi dengan instansi terkait 2. Sosialisasi

100% program 3. Monev 100%

propinsi

MoU KUKM dengan pabrikan dan perbankan

1. Berkerjasama dengan para pihak terkait untuk menyusun Kemitraan yang sinergis antara pabrikan, Suplier (KUKM) dan Perbankan.

1. Mengidentifikasi KUKM yang

bermitra dengan Pabrikan dan Perbankan.

2. Menyusun Pola pembiayaan

bagi KUKM melalui Kemitraan yang sinergis antara Pabrikan /suplier dan Perbankan dalam

Pengadaaan barang dan modal.

3. Menyusun MoU.

4. Melaksanakan MoU

- Lembaga Keuangan Perbankan, perusahaan Suplier dan instansi terkait.

1. Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor. 44 Tahun 1997. 2. Rp. 700 Juta.

28. Tersusunnya Pedoman Praktek Perbankan yang sehat bagi KBPR untuk seluruh propinsi.

(BARU)

1. Pedoman 2. Sosialisasi

100% Propinsi 3. Monev 100%

Propinsi 4 Fasilitasi 100

KBPR

1. 100% Propinsi 2. 90% KBPR menjalankan Pedoman Praktek Perbankan yang sehat

1. Pendekatan kebijakan dan implementasi manajemen. 2. Pendekatan

pelayanan jasa keuangan. 3. Pendekatan

manajeman keuangan. 4. Pendekatan

manajemen kesehatan KBPR.

1. Menyusun Pedoman Praktek

Perbankan yang sehat bagi KBPR.

2. Melaksanakan Lokakarya

Pemantapan kerja KBPR dalam rangka praktek perbankan yang sehat bagi KBPR.

3. Melakukan sosialisasi

pedoman Praktek Perbankan yang sehat bagi KBPR.

- Lembaga Keuangan Perbankan dan instansi terkait.

1. UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan Jo UU Nomor 10 Tahun 1998 Pokok – pokok ketentuan berdasarkan pada SK.DIR.BI. No.

32/35/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang BPR.

2. Rp.

2, 120

Juta 29. Setiap

Propinsi /Kabupaten/ Kota tersusun Data – data sumber

1. Koordinasi dengan instansi terkait 2. Sosialisasi

100%

70% Propinsi memiliki susunan data sumber pembiayaan KUKM ekspor

1. Standarisasi Pola

Pemetaan Pembiayaan UKM Ekspor dalam bentuk CD Program.

1. Menginventarisasi UKM

Ekspor berdasarkan volume usahanya.

2. Menyusun Konsep Pemetaan

Pembiayaan UKM Ekspor.

- Instansi terkait

dan pihak Perbankan

1. Undang –

(30)

URAIAN

KELUARAN HASIL /

DAMPAK

URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

Pembiayaan KUKM Ekspor.

propinsi 3. Monitoring

dan evaluasi 100% propinsi

3. Menyusun hasil dari

inventarisasi data – data pemetaan dilapangan.

1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612).

2. Rp. 675 Juta

30. Tersalurnya

kredit Investasi & Modal kerja dari ADB bagi Usaha Kecil dan Menengah berorientasi Ekspor secara optimal.

1. Koordinasi dengan perbankan 2. Sosialisasi

100% Kab/Kota 2. Monev 100%

Propinsi

1. 75% Propinsi 2. 500 UKM mendapatkan kredit investasi dan modal kerja dari ADB

1. Menyusun alokasi

anggaran kredit ekspor di setiap propinsi sesuai dengan kebutuhan UKM ekspor.

1. MoU antara Kemeterian Koperasi dan UKM dengan Bank Ekspor Indonesia tentang Pemanfaatan Pembiayaan Investasi kepada UKM Ekspor dengan nomor : 25/SKB/Dep.3/V

III/2004 48A/KB/08/2004 -BEI

1. Mengsosialisasikan Pedoman

Pemanfaatan Pembiayaan Investasi Kepada UKM Ekspor melaksanakan dengan Bank Pelaksana.

- Bank Ekspor Indonesia sebagai bank penata usaha, Bank Niaga, Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank Danamon.

Rp. 2.885 Juta

31. Melakukan

restrukturisasi KAJINDO dalam rangka membangun Asuransi Koperasi.

1. Kebijkan untuk melakukan Restrukturisa si usaha, 2. Sosialisasi

restrukturisasi Kajindo di 33 propinsi

1. KAJINDO menjadi koperasi asuransi yang sehat

1. Melakukan inventarisasi masalah sesuai hasil audit terhadap KAJINDO dan melakukan konsultasi dengan Dinaskop dan UKM TK I dan Depkeu.

1. Mengeluarkan Surat Keputusan Menteri tentang mengawasi dan penyehartan manageman KAJINDO.

1. Pembentukan Tim Kerja.

2. Memebentuk manajeman

proposional.

3. Melakukan study banding.

1. Depkeu.

2. Dinas TK I

3. Manajemen KAJINDO yang lama. 4. Lembaga

Asuransi dan Perbankan.

Referensi

Dokumen terkait

Ijazah dan KTP atas nama Jujun Hidayat, ST selaku Site Manager Tidak Ada, Ijazah dan KTP atas nama Munawir Darvi, ST selaku Architecture Engineer Tidak Ada, Ijazah dan KTP atas

Menunjuk Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Nomor : 006/PB-EP/VI/2014 tanggal 6 Juni 2014 tentang Evaluasi Administrasi, Teknis dan Harga Pengadaan Bak/Tong Sampah Tahun

Tabel 4.1 Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar menerapkan metode diskusi tentang rasul-rasul Allah swt pada pertemuan 1.. No Aspek

44 Hal ini diperkuat oleh pertimbangan hakim dalam Putusan Berkas Perkara Nomor 178/G/2015/PTUN Bandung yang menyatakan bahwa IPLC tidak memenuhi syarat penerbitan karena

[r]

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk mahasiswa mendapat pengalaman aktual tentang pelaksanaan proses pembelajaran atau kegiatan kependidikan lainnya

Dana / pagu untuk kegiatan ini masih dalam proses Pengesahan, apabila DPA untuk paket ini tidak keluar/tersedia maka penyedia jasa tidak dapat menuntut apapun ke

[r]