Menkop Dan UKM Di Forum APEC, Program KUR Dipuji Berbagai Negara Written by Artikel
Tuesday, 26 October 2010 09:42 -
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dijalankan Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) dianggap telah berhasil. Bahkan, KUR menjadi proyek percontohan bagi negara-negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
HAL itu ditegaskan Menkop UKM Syarief Hasan dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, di kantor Kemenkop UKM, Jakarta, baru-baru ini. Menurutnya, program KUR dianggap berhasil karena telah menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
"Kami diminta memaparkan pengalamannya ketika mengatasi krisis-krisis ekonomi dan
keuangan di Indonesia. Mereka menilai program-program seperti KUR, PNPM, Raskin, Askes dinilai sukses," kata Syarief.
Seperti diketahui, program tersebut dipaparkan oleh Syarief dihadapan anggota negara APEC dalam forum SME Ministrial Meeting ke-17 di Gifu, Jepang pada 1-3 Oktober 2010. Acara tersebut, dihadiri 21 anggota negara APEC diantaranya Amerika Serikat, Korea Selatan, China, Australia, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura dantuan rumah Jepang.
Mengenai program KUR sendiri, kata Syarief, pihaknya optimis serapan KUR sampai tutup tahun 2010 akan mencapai Rp 13 triliun atau sesuai dengantarget yang ditentukan. Sampai saat ini, total penyaluran baru sampai Rp 8,8 triliun dari seluruh bank pelaksana.
Kondisi itu didukung oleh semakin semangatnya perbankanmenyalurkan KUR dan menggarap sektor usaha mikro dan kecil di tanah air. Menurutnya, pencapaian itu menjadi bukti kepada masyarakat bahwa pelaku UKM tidak perlu khawatir soal pem-biayaan karena semakin besarnya dukungan perbankan untuk mereka.
Selain itu, pihaknya juga mengeluarkan kebijakan jemput bola untuk mendesak perbankan di Indonesia agar mempercepat penyaluran KUR. "Semua direktur utama bank pemerintah didatangi satu per satu guna bersinergi bersama menuju satu tujuan tingkatkan perekonomian bangsa dengan memberdayakan KUR." kata Syarief.
Kunjungan langsung ke perbankan yang lambat menyalurkan KUR, kata Syarief merupakan salah satu bagian dan strategi agar dana ini bisa tersalur ke usaha mikro kecil menengah. Dengan demikian dapat mencapai percepatan realisasi KUR.
"Kami sudah menginstruksikan kepada semua jajaran Deputi Kementerian Koperasi dan UMK, untuk rajin-rajin berkomunikasi, jangan hanya laporan tertulis," tandasnya.
Syarief mengaku, kesuksesan program KUR akan diperluas. Tidak hanya pada pengusaha kecil, tetapi pada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri pun berhak mendapatkan KUR.
Menurutnya, TKI mempunyai potensi cukup besar sebagai sumber devisa, namun menghadapi masalah pembiayaan sebelum penempatan.
Menkop Dan UKM Di Forum APEC, Program KUR Dipuji Berbagai Negara Written by Artikel
Tuesday, 26 October 2010 09:42 -
"Kami memberikan layanan KUR pada TKI, mengingat kebutuhan TKI cukup banyak sebelum berangkat. Seperti mengurus paspor, visa dan biaya lainnya sehingga meringankan beban TKI," katanya.
Sumber : Rakyat Merdeka