GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
30 Juni 2015
Kepada
Yth. Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah yang Memerlukan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
di
Jakarta
SURAT EDARAN
NOMOR 41/SE/2015
TENTANG
PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
Dalam rangka pereepatan pelaksanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum sebagaimana telah diatur dalam :
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
b. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015;
e. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri. Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2015;
dengan ini disampaikan hal sebagai berikut :
1. Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dengan skala keeil yang luasnya tidak lebih dari 5 (lima) hektar dapat dilakukan lang sung oleh Instansi yang memerlukan tanah dengan Pihak yang berhak berdasarkan ketentuan Pasal 121 Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015 dan Pasal 53 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2015 yang menyebutkan antara lain:
2
a. Oalam rangka efisiensi dan efektifitas pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum yang luasnya tidak lebih dari 5 (lima) hektar, dapat dilakukan langsung oleh Instansi yang memerlukan tanah dengan Pihak yang berhak, dengan cara jual beli atau tukar menukar atau cara lain yang disepakati kedua belah pihak;
b. Pengadaan tanah yang dilakukan langsung sebagaimana dimaksud pad a angka 1, dapat dilakukan tanpa melalui tahapan penyelenggaraan pengadaan tanah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi. Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dan peraturan pelaksanaannya; dan
c. Instansi yang memerlukan tanah menggunakan hasil penilaian jasa penilai dalam menentukan nilai jual beli atau tukar menukar atau cara lain yang disepakati kedua belah pihak.
2. Pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b, harus didahului penetapan lokasi sebagai dasar izin pengadaan tanah yang prosesnya dapat dilakukan secara simultan dengan proses administrasi dan teknis lainnya.
3. Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dengan luasan lebih dari 5 (lima) hektar dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015 dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2015 yaitu :
a. Perencanaan;
b. Persiapan;
c. Pelaksanaan; dan d. Penyerahan hasil.
4. Untuk pelaksanaan lebih lanjut pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b yang bersifat teknis dapat· dikoordinasikan dengan Satuan Kerja Perangkat Oaerah/Unit Kerja Perangkat Oaerah dan Instansi terkait lainnya.
Edaran ini agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
Tembusan:
1. Gubernur Provinsi OKI Jakarta 2. Wakil Gubernur Provinsi OKI Jakarta 3. Para Asisten Sekda Provinsi OKI Jakarta
4. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Oaerah Provinsi OKI Jakarta
5. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi OKI Jakarta