Sentinur \ttsionul L\'- 20lSTeknik Sipil IT,S Surub,n,t Perun lrtJustri Konstruksi clulunt Nlenunjung \lp3El
('llusterplutt Pert'epurun tlan Perluesun Penbangunun Ekonomi lnclonesiul
KINERJA CAMPURAN ASPAL
BERPORI
DENGAN MENGGUNAKAN ASPAL
POLIMER
STARBIT JENIS
E.55
Muh.
Nashir
Tl,
Herman
parung2, Nur
AliJ,
Tri
Hariyanto{
t
Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil Fakultas Teknik Progrant Stucti Teknik Sipil (Jniversitas , ci;i.lii'. .::e;:li;.r,,'i;,,r;,il i rl lilirtri;.. . . r,,i
t
Jurusan TeknikSipil Fakuttas Teknik (Jniversitas Hasanudcrin
t
JrrusanTeknik sipil Fakuttas Teknik IJniversitus Hasanuclciin Juru,san Teknik sipil Fukurtas Teknik Universirus Hasanucrdin
ABSTRAK
Pennasalahan perkerasan aspal porus dengan gradasi terbuka (open graded) secara umum terletak pada
nilai struktural perkerasan seperti nilai stabilitas yang nasih rendah dibandingkan dengan perkerasan dengan gradasi tapat (den,se graded). Penelitian ini secara umum bertujuun ,ntuk men"getahui kinerja perkerasan campuran aspal betpori dengan menggunakan aspal polimer Starbit jenis"E-ss. Metode penelitian dilakukan dengan penentuan komposisi campuran agregat dengan analisis Metode pemampatan
Kering (MPK) agar kepadatan maksimum (maximum densityl dapat tercapai. Analisis model reiapan campuran aspal berpori dilakukan dengan metode falling head permeability (FHp) dimana air di daiam tabung (stand pipe) jatuh bebas dengan ketinggian tertentu sampai melewati rongga pada campuran aspal
berpori. Analisis kinerja fungsi kekuatan campuran aspal berpori dilakukan
J*gun
1n.tod. Marshall dengan membandingkan hasil pengujian dengan parameter seperti stability dan cantabro /os.r. Hasil penelitian melahirkan gradasi versi terbaru dengan memanfaatkan agregat lokal Sungai Jeneberang Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil uji kinerja campuran memenuhi standar parameter yung udu, seperti nilar:stabilitas >756 kg, nilai porositas 20,18%o, nllaiflow;3,58 mm, nilai caniabro tos, iq,iON, permeabilie: > 0,23 cm./det, binder drain down 0,05o/o. Penelitian ini menyimpulkan bahwa campuran aspal berpori gradasi terbuka dengan menggunakan aspal polimer starbit E-55 memiliki nilai struktural sesuai dengan standar yang ada.
Kata kunci: open graded, aspal, polimer
1.
PENDAHULUAI\
Perkerasan dengan aspal konvensional (dense graded) berkinerja cukup baik, terutama
dengan
nilai
struktural
dalam
hal
stabilitas.
Disisi lain,
perkerasa;
tersebutjuga
mengalami banyak persoalan, seperti
terjadinya aquoplqnning
sehinggajalan
cutup
licin
serta tingkat
kekasaran pennukaaanjalan
yang
relatif
kurang.
Konstruksiperkerasan aspal porus mempakan salah satu alternatif
dari
perkerasanlentur (Iexibte
pavement) dengan
tujuan
memberikan keleluasaanair
melakukan penetrasike
dalamlapisan pennukaan
atas
(surface
layer)
secara
vertikal
dan
horizontal
sertamenyalurkannya dalam sistem drainase perkerasan. Perkerasan aspal porus
memiliki
banyak keuntungan
bagi
penggunajalan
danlingkungan,
sepertifungsi
drainase danmenjaga keselamatan serta mengurangi
tingkat
kebisingan (SugengB,
2003). MenurutAry
Setiawan(2005),
lapisan perkerasan aspal porus menggunakan gradasi terbuka(open
graded) yang
dihamparkandiatas lapisan aspal
yang
kedap
air.
penelitiandilakukan oleh
Kuijpers
A
danBolkland
V
pada tahun 2000 yang mernodelkan secaraoptimasi
perkerasanaspal
poms dapat meruduksi kebisingan (noise
redttction).Perkerasan aspal
porus
menghasilkanrongga
udaraantara
I0yo-25yo, konduktivitashidrolik jauh lebih
baik, mengurangitingkat
kebisingan permukaan serta sifat gesekanSerninur .\.usionul LY - 20l3Teknik Sipil ITS Surubato Perctn Indttstri Kon.struksi dalant l,lenunjang lllP3E
(Mctsterplctn Perc'epatan dan Perluasan Pembangttnan Ekonomi ltiLl()nesiLtt
yang
tinggi
(Pablo. E B, 2001). Penerapan perkerasan aspal porus dengan tujuan untukmemberikan skid resistance. terutama pada musim hujan yang secara nyata
lebih
baikdari
perkerasanaspal
bergradasirapat. Potensi aquuplaning
jauh
berkurang
pada kecepatan mengemudi normal dan terjadi peningkatan visibilitcts. Sebagian besarjalan
yang
menggunakan
aspal
konvensional
menjadi cepat rusak serta
memerlukanpemeliharaan
yang cukup
intensif.
Sebagaialtematif lain
terdapat berbagai macamaspal
modifikasi
yang salah satunya dibuat dengan campuranpolimer
(dikenal sebagai aspalpolimer
PMA
Polymer Modi/ied
Asphalt; PMB PolymerModified
Bitumen). Dengan menggunakan aspalpolimer
diharapkan kinerja pelayanan perkerasan beraspal yang makin baik.Dengan
perencanaan dan pelaksanaan yang baik serta pemeliharaan sesuaiwaktu
yang
ditentukan,
jalan
beraspal
tidak
hanya
tahan untuk
semuakebutuhan, tetapi
juga
memberikan standar yanglebih baik/tinggi untuk
keselamatandan
kenyamanan penggunajalan.
Salah satu peran utama polimer/elastomer dalamaspal
polimer
adalah
untuk
meningkatkan ketahanan
aspal
terhadap
deformasiperrnanen
pada temperatur
tinggi
tanpa merugikan
sifat
aspal atau
bitumen
padatemperatur
lainnya.
Hal
ini
dapatdicapai melalui
pengurangan regangan perrnanen.Mekanisme pengurangan regangan diperoleh melalui dua cara;
yakni
pertama
denganmembuat aspal
lebih kaku
sehingga respontotal
visco-elastis berkurang, dan keduadengan
meningkatkan komponen elastis
bitumen
sehinggamengurangi
komponenviscous-nya.
Aspal polimer
Starbit dapat digunakan
untuk
berbagai
tipe
lapis perkerasanlentur,
seperti base, binder, maupunwearing
course, dengan berbagai tipegradasi batuan, seperti dense
graded,
opengraded,
chip seal
dan perkerasan aspallainnya.
2.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui
kinerja fungsi
kekuatan campuran aspal
berporimenggunakan
jenis
aspal polimer Starbit E-55.2.
Untuk
mengetahui
kinerja
fungsi
resapan campuran aspal
berporimenggunakan
jenis
aspal polimer Starbit E-55.dengan dengan
3.
KAJIAN
PUSTAKA
Gradasi
terbuka
campuran
aspalporus
(open gradedporous
asphalt)Gradasi terbuka pada perkerasan aspal porus
telah
dikembangkandi
beberapa negara,terutama
di
negaraAmerika
Serikat.Untuk
gradasi agregat PorousFriction
Courses(PFc)
berdasarkanTipe
OGPA
New
Zealand
(FletcherE,2011)
dapatdilihat
padatabel 1.
Parameter
kinerja
perkerasan
aspalporus
Parameter kinerja perkerasan aspal porus adalah ukuran yang membatasi atau
tolok
ukurkinerja
Qterformance)dari
perkerasanaspal
porus.
Parameterkinerja
juga
dapatdiartikan
sebagai besaran terukur dari karakterisk yang menjadi penilaian performanceyang dibandingkan dengan parameter standar yang menjadi
tolok ukur
capuran aspalponrs
(Nur
Ali,
2012). Pada tahun 2002Australian
Road Standard melaporkan standar perkerasan campuran aspal porus dengan berbagai parameter pada tabel 2..\.,;; ,;.ii. \ttsionul l.\' - 20l3Teknik Sipil /7-S.Srri.,r.r.n.r P..t -,.t ltiltrstri Kon.strttksi clulom ,llenunjung \lP-tEl
r \ l -i' t i t l l utt Percepulun dan Perluusun P embuttgu nLtt Ekonon i Indones i,tl
f4b.l
1. Tipe OGPA NewZealand
(Fletcher E. 201 I )Gradasi
"A"
Gradasi
"B"
Sier e PFc
Gradation
19mm(3/4-inch)
12,5mm(l/2-inch)
max max
lr
-
l9-0mrn
',':-
11.7 tnn-r3'8
-
9.-i mm No.-l i:1.75 mm r-o.8/
2.36 mrn No.30/0.060 mm No.200/0,075 rnm r00 70- 1 00 3 5-75 25-40 10-20 3- 10 0-5 100 100 80- 1 00l0-10
3-r 0 0-5 Karakteri
stik Marshall
Kinerja
aspal
porus
diperoleh
melalui hasil
pengujran
Marshall Test
yangmeliputi
kinerja stability,Jlow, VIM,
VMA,Marshal
Quotient danMarshql
Immertion.Spesifikasi open graded porous asphalt dibatasi pada
nilai-nilai
pada tabel 2.Tabel
2. Spesifikasi aspal porusPer Standar
Stability Flow
Void in Mix
Marshal Quotient
Sedangkan
untuk
standaryang
disyaratkanterkait
standarkinerja
fungsi
aspal porus dapatdilihat
pada tabel 3.Performance > 500 2-6 mm t0% - 25% >200 ke/mm Permeability Porositas Cantabro Loss Binder Drain Down
> 0,01 cm/dt r0-30%
<150 <0.30h
Kinerja
PorositasPorositas adalah kandungan
rongga dalam
campuranyang
sangatdipengaruhi
olehjumlah
agregat kasar yang digunakan dalam perkerasan aspal porus. Gradasi dan ukuranbutir,
akan berpengaruh pada rongga danjenis
rongga yang terbentuk pada campuran,(D.
Sarwono danA.K.
Wardhani,2007).
Nilai
porositasdihitung
menggunakan rumusdensitas yang menunjukkan kepadatan campuran aspal porus, seperti ditunjukkan dalam persamaan 1.
D
|M"/xd'L
(1)dimana,
D
:
Densitas spesimen (grlcm2),d
:
Diameter spesimen (cm)Mu :
Berat spesimen di udara (gr)L
:
Rata-rata tebal spesimen (cm)Spesific
Grafity
Campuran, menunjukkan beratjenis
campuran, yaitu:Seminar \asional
l)'-
20l3Teknik Sipil ITS Suruba,v"oPeran Industri Konstruksi dalan illentrnf ung,\4P3EI
( M as te r pl a n P er c epat a n dq n P er l u os crn P e nt bangu nan E kctn o nt i I n do tte s i tt t
100 %ol4/a
*
%W.f
rSGag
SGf
%wb
SGb SGri* dimana. SG,ni*%w
SGmenggunakan rumus sebagai berikut :
K:2,3
a.l
IA.tx
(log
nt/ n, ):
Spesi/icGrqfity
campuran (gr/cm3)ohBeral tiap komponen
Spesific Gra.fity komponen (grlcm3) Porositas
(P)l
Void ingpesific
grafity
dari bendauji
P:
{1-(D/SG'"i*)x100
ztx
(VIM),
bendauji
dihitung
berdasarkan densitas dan yang dipadatkan, dinyatakan dalam o/o:Kinerja
Permeabilitas
Permeabilitas adalah kemampun
media yang porus untuk
mengalirkan
fluida
(D.Sarwono dan
A.K.
Wardhani, 2007). Setiap material dengan ruang kosong diantaranya disebut porus, dan apabila ruang kosongitu
saling berhubungan maka ia akanmemiliki
sifat
permeabilitas.
Maka batuan; beton; tanah; dan banyak material
lain
dapatmerupakan
material
porus dan permeabel.Material
dengan ruang kosongyang
lebihbesar biasanya
mempunyai angka
pori
yang
lebih
besarpula (Bowles,
JE
1986).Semakin besar
proporsi
agregat kasar
maka
nilai
koefisien
permeabilitasnyajuga
semakin besar. Semakin
banyak
agregat kasarmaka
penguncian antarpartikel
akanberkurang,
yang
mengakibatkan banyaknya
rongga udara yang terjadi.
Sehinggakoefisien
permeabilitasnyaakan
besardan
dapatmengalirkan
air
denganbaik
darirongga
yang
ada.Koehsien
permeabilitas aspaldihitung
berdasarkanHukum
Darcy(Kandall dan
Mallick,
2001). Metode
untuk
mengukur besarnya permeabilitas yaitufqlling
headpermeability (FHP)
dimanaair di
dalam tabung (standpipe)
jatuh bebasdengan ketinggian tertentu sampai melewati rongga pada campuran aspal poms. Metode
lain untuk mengukur permeabilitas yaitu constant head
permeability
(CHP), (Takahashi&
Part,
1999). Permeabilitas
vertikal
dan
horizontal
dapat dihitung
dengan (3)(4)
Dimana:
K :
Koefisien permeabilitas aira :
Luas potongan melintang tabung(.tnt)
I :
Tebal specimen (cm)A :
Luas potongan speciment :
Waktu yang dibutuhkan untuk mengalir dari hr ke h2 (detik)Kinerja
cantahro
lossCantabro ioss
adalah proses berkurangnyaberat
sampelakibat
pengaruh tumbukanyang
terjadi
dalam mesin Los AngelesAbrasion
Zesf.Nilai
Cantabroloss
meningkatsesuai dengan peningkatan proporsi agregat kasar.
Hal
ini
terjadi karena bertambahnyaproporsi agregat kasar akan mengakibatkan kurang kuatnya ikatan antar butiran.
Kinerja
aspalpolimer starbit
Starbit diproduksi
dalam bebeberagrade untuk
memenuhi kebutuhan lapangan yangberagam.
Untuk
kemudahanbagi
penggunagrade
dikelompokkan
berdasarkantitik
lembeknya
(softening
point),
yakni
Starbit
E-55,
Starbit
E-60
dan Starbit E-70,yang masing-masing
memiliki
titik
lembekminimum
sebesar55
C,
60
C
dan 70
C..Seni:n.tr \asional l.Y - 20l3Teknik Sipil ITS Surahattt Per.tn ln,lustri Konstruksi dalam Menunjang .llP3EI
t .\ I t : t e rp I o n P er ce put a n da n P er I uas a n P e tn bu ngu na n Ekon ont i I ndones i a)
Sitat sitat
)'ang meningkat dibanding
dengan
aspal
konvensional adalah
ela.sticrecorerr.
indeks penetrasi, dan kestabilan penyimpananjuga
meningkat sesuai denganmenin"katnva grade Starbit.
Bahan aspal polimer
adalahaspal
polimer
Starbit (saatini
diasumsikan darigrade
E-55).4.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan dapat digambarkan sebagai
berikut
:1.
Penentuan komposisi campuran agregat dengan analisis Metode Pemampatan Kering(MPK)
agar kepadatan maksimum (maximum density) dapat tercapai.2. Kinerja fungsi
resapan campuran aspalberpori
dilakukan
dengan metodefalting
head
permeability
(FHP)
dimana
air
di
dalam
tabung
(standpipe)
jatuh
bebasdengan ketinggian tertentu sampai melewati rongga pada campuran aspal berpori.
3.
Kinerja
fungsi kekuatan campuran aspal berpori dilakukan dengan metode Marshalldengan membandingkan
hasil
pengujian
dengan parameterseperti
stability
dancantabro loss.
5.
HASIL PENELITIAN
Penguj
ian
karakteristik
agregatHasil
pengujian
terhadapkarakteristik
agregat kasar
dan
agregathalus
memenuhistandar
yang telah
ditetapkan, sehingga agregat tersebut
dapat
digunakan
untukcampuran aspal
berpori.
Hasil untuk
nilai
beratjenis
dapatdilihat
pada gambar
1.Sedangkan untuk gradasi gabungan dapat
dilihat
pada gambar 2.4.000
jl
1.0q) l
@ B€rat.lenis & Penyerapan Atretat Xagr
...#- Berat Jenis & Penyerapan Agregat Hal6
". Batar Nilai gerat Jenis
Appa.ent Sp. Bulk 5p, Saturated Sp.
Gambar
l.
Beratjenis
agregatAbsorption
Seminar ,\asionul D'- 20l3Teknik 'Sipil ITS Surabuva Peran lndttstri Kctnstruksi dalam Menunjang \lP3 El
(ll'lusterplon Percepatan dan Perlua.san Pembangunan Ekonttnti Itt,il,rtJ\i-i,
Tabel
1. Rekapitulasi hasil karakteristik agregatNo
KarakteristikStandar
Pengu jian
Persvaratan Hasil Keterangan A. Asresat Kasar
Penyerapan air sNI 03-r969-1990 maks. 3%o I .7 60/o Memenuhi
Berat .lenis sNI03-1970-1990 min.2.5
gr/cc
2.612 Memenuhi Abrasi dgn mesinLos
Anseles
SNI 03-2417-1991 maks.40%o 21,63% MemenuhiKelekatan agregat
4
thdp aspal sNI 03-2439-1991 min.95oh 98% Memenuhi5
Partikel pipih ASTM D-4191 maks.25o/o l8.93Vo Memenuhi6
Soundness test ASHTO TIO4.74 Maks. 7 5.26 MemenuhiB. Asresat Halus
Penyerapan air sNr 03-1969-r 990 maks. 3%o 2.43% Memenuhi
2 Berat Jenis sNI03-1970-1990 min. 2.5gr/cc 2,548 Memenuhi
Nilai setara pasir AASHTO T-I76 min.50% 74,5tyo Memenuhi C. Filler
Berat ienis sNI 03-970-1990 2,528 Memenuhi
GRAFIC COMBINED OF AGGREGATE POROUS ASPHALT
o z a o q s '100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 001
Gambar
2. Gradasi gabunganDari hasil gabungan agregat diperoleh
grafik
yang memenuhi batas-batas toleransi yangada.
Hasil
design gradasi tersebut kemudian dilakukanmix
design dan membuat bricketuji
dengan variasi kadar aspalmulai
dari 4,5o/o sampai dengan variasi 6,50A.Hasil pengujian
bahanpengikat
(aspal)Bahan
aspal yang digunakan dalam penelitianini
adalah aspalpolimer
Starbit denganjenis
grade
E-55.
Kepekaanaspal
terhadap perubahantemperatur dapat
diketahuidengan
jelas
bila sifat aspal
dinyatakan
dalam Indeks
Penetrasinya(IP).
Nilai
IPSetninur \ u.sionul lX - 20 I 3Teknik Sipil /L\'.S:,.._,--;i.: Peran lnclustri Konstrttksi dulunt l,lenuridtj,.: \l.D-: E!
(,\la.sterplan Perc'epatan dan Perluosun Penil-t,,:t,r:.iti Ek,trtrttrti lndonesiru
aspal berkisar
antara-3
sampai-7.
aspal dengannilai
IP\ang tinggi
lebih tidak
pekaterhadap perubahan temperatur
dan sebaliknra. Selain
itu.
nilai
lP
aspal dapatjuga
digunakan
untuk
memprediksi
kinerja
campuran
beraspal-aspal
denganIP
y,angtinggi
akan menghasilkan campuran beraspal \ang
memiliki
modulus
kekakuan dan ketahanan terhadap deformasi )'angtinggi
pula. Hasil
pengujian aspal secara lengkap dapatdilihat
pada tabel 6.Tabel6.
a Hasilasr ngullan rmer E-55No Jenis Pengujian Hasil Standar Nilai IP
Penetrasi,25 C, 100 gr, 5 detik; 0.1 mm 60,70 Min. 50-80 Nilai lndeks Penetrasi diperoleh dari Nomograph (Shell, 1995) untuk memperkirakan nilai lP Aspal
-Pen Vs TL sebesar 0.8.
2 Titik Lembek;"C 54.23 Min. 54
J Titik Nyala; 'C 321 Min.225
4 Daktilitas, 25"C; cm >l14.3 Min.50
5 Berat jenis 1,038 Min. 1,0
6 Stabilitas Penyimpanan pada 163'C selama 48 jam
- Perbedaan Titik Lemhek"C 0.3 Maks.2
7. Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; %oberat 99,6 Min.99
8 Penurunan Berat (dengan TFOT); berat 0,272 Max. 1,0
9 Perbedaan Penetrasi setelah TFOT: % asli 18,05 Max.40 l0 Perbedaan Titik Lembek setelah TFOT: % asli 4,50 Max. 6.5
Hasil
TestMarshall
Hasil
pengujian dengan metodeMarshall
dapatdilihat
pada gambar3
sampai dengan gambar 10. uf
too 7 6^5
!t
:3
c2
1 0$
soo o=
6 300 Minimum 500 kg tOO|
1"
,'-4.555.566.5
Kadar Aspal (%)Gambar
3. Hubungan Stabilitas vsKA
30 25 20 15 10 5 . KadarAspal (%)
Gambar
5. Hubungan Porositas vsKA
I SBN 978-97 9 -99327 -8-5
4.555.566.5
Kadar Aspal (%)
Gambar
4. HubunganFlow
vsKA
t
4.5
5
5.5
6
6.5t XadarAspal (%)
Gambar
6. Hubungan Permeabiltas vsKA
o.4
g
0.3si
0.3*
o.zsC
o.2€
0.1sE
o.t3
0.0s 0x
r! .; o o 4 65 5.5 4.5 III - I97Seminar .\usionul l,\' - 20l3Teknik Sipil ITS Surubaytt Peran lndustri Kon.strttk.si dulant .\lenuniung,\,lP 3 [,1
(illu\terplon Perceputan dan Perlttusttn Pembongtrnan Ektnonti ltttLttte,t,i,
^
300 E€
2s0:
2oo c 'f; rso od
rootso
o>0
iR o o D G c o L' 30 25 20 15 r-0 54.5
5
5.5
6 Kadar Aspal (%)Gambar
7. HubunganMQ
vsKA
4.5 655
5.5
6
6.5 Kadar Aspal (%) 5.5 Kadar Aspal (%)Gambar
8. Hubungan Cantabro Loss vsKA
Sifat-Sifat Campuran
Kadar Aspal yang Memenuhi Spesifikasi A AE q 6q A A5 7 Stabilitas Kelelehan MQ Flow Porositas Cantabro Permeabilitas KAO
5N
..^- I J..r IGambar
9. Kadar Aspal Optimum(KAO) Gambarl0.
Hub.Binder Drain Down vsKA
Rekapitulasi hasil pengujian campuran
aspalberpori
Untuk
pengujiankinerja
campuran aspalberpori
dengan kadar aspaloptimvm
5,25yo secara keseluruhan dapatdilihat
pada tabel 4.Tabel4.
Rekapitulasi hasil penguiian campuran aspal berporiDeskripsi
Satuan
HasilPengujian
Spesifikasi0.4 g'0'35
;
:
0.3t
0.2s.E
o O.26
o.rsE
c 0.16
0.05 0 Asphalt Content Stability Porosity Flow Marshall Quoetient Binder Drain Down Cantabro Loss Permeability 5r5 756%
20,18mm
3,58 kg/mm 210,25%
0,05%
12,76 cm/dt 0.23 % kg 4,5-6,5 Min 500 I 0-30 2-6 min 200 0,2-0,3 <25Yo > 0,016.
KESIMPULAN
Dari
hasil
pengujian parameter perkerasan campuran
aspal
berpori
denganmenggunakan
aspal strabit
jenis
E-55
menunjukkan
nilai
yang
memenuhi
standarspesihkasi yang ada.
Senrinur .\u.sionul IX - 20l3Teknik SipillLS.S:,..;-,.-, -,,
Perun Indusrri Konstruksi dulam Menuutung \!P_: E;'
(,llasterpltttt Perc'epatun dan Perluasun Pcnti-ii;at,':t,: Ei-,,rtrtrtti lntlonesirtl
DAFTAR PUSTAKA
l.
AASHTO (American Associationof
StateHighria)
and TransportationOfficials).
1998.Slanclurd Specific:ulictnsfor Transportutitnr -lluterittls and ,l'[ethods oJ'sumpling and Testing Part
I:
Specificatior?s, Igth edition. \\-ashinsron.2.
Austroad.2005. Rural Road De.sigtt. Guide to The Design of Rurul Roods. Melbourne.3.
BendtsenH.
1999. Developmertt oJ noise retlucing pavemenlsfor
urbun roads. VDliotal
66. Copenhugen: Road Directorate. Denmark
4.
Cabrera, J.G. and Hamzah, M.O. 199-1. Ag-ere-eate Grading Design For Porous Asphalt". In Cabrera, J.G.&
Dixon, J.R. (eds). Performance and Durabilityof
Bituminous Materials. Proceeding of Synposium, (iniversitt, of Leeds. London.5.
Fletcher E, and A.J, Theron. 2011. Perfornrunceof
open graded porous asphaltin
New Zealand. MWH. Ltd, Hamilton, New Zealand.6.
Kandhal S, Prativi.,&
B, Mallick., Rajib.
1998. Open Graded AsphaltFriction
Course State Practice", Aubum University. Alabama.1.
KuijipersA.,
and Bolkland V.G. 2000. Modeling and Optimizationof
Two-Layer PorousAsphalt Roads. Hertogenbosh. Netherlans.
8.
NurAli,
2012. Kaiian Eksperimental Aspal Porus Menggunakan Liquid Asbuton SebagaiBahan
Pengikat SubtitusiPada Lapis
PermukaanJalan.
Penelitian Disertasi tidakd iterbitkan. Makassar: Program Pascasarj an a Unhas.
9.
Sarwono D., danA.K.
Wardhani. 2007. Pengukuran Sifat Permeabilitas Campuran Porous Asphalt. Jurnal Media Teknik Srpil. Juli 20011131. LINS. Surakarla.10. Setyawan A., Zoorob, S.E., Hassan, K.E.2001. Design and Investigation of The Properties
of
High
Deformation ResistanceSlurry Filled
Porous AsphaltMixes
(SFPA). Jurnal Penelitian Media Teknik Srpil. Edisi Juli 2001 . Tahun ke 1, No 2, pp.30.11. Setyawan Ary., Sanusi.2008. Observasi Properties Aspal Porus Berbagai Gradasi Dengan Material Lokal. Jurnal Media Teknik Srpii. Surakarta.
12. Shell, 1995, "The Shell Bitumen Industruial Handboo&", Shell Bitumen, UK.
13. Sugeng B., et al. 2003. Laboratory Performance Of Porous Asphalt Mixture Using Tafpack Super. Journal of the Eastern Asia Society
for
Transportation Studies. Vol.5.. October. 14. Takahashi, Shigekhi&
Partl, Manfred, 1999. "Improyementof
Mix
DesigltFor
PorousAsphalt". EMPA Uberlandstrasse 129 CH-8600 Dubendorf.