• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Campuran Aspal Berpori dengan Menggunakan Aspal Polimer Starbit Jenis E-55

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kinerja Campuran Aspal Berpori dengan Menggunakan Aspal Polimer Starbit Jenis E-55"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Sentinur \ttsionul L\'- 20lSTeknik Sipil IT,S Surub,n,t Perun lrtJustri Konstruksi clulunt Nlenunjung \lp3El

('llusterplutt Pert'epurun tlan Perluesun Penbangunun Ekonomi lnclonesiul

KINERJA CAMPURAN ASPAL

BERPORI

DENGAN MENGGUNAKAN ASPAL

POLIMER

STARBIT JENIS

E.55

Muh.

Nashir

Tl,

Herman

parung2, Nur

AliJ,

Tri

Hariyanto{

t

Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil Fakultas Teknik Progrant Stucti Teknik Sipil (Jniversitas , ci;i.lii'. .::e;:li;.r,,'i;,,r;,il i rl lilirtri;.. . . r,,i

t

Jurusan Teknik

Sipil Fakuttas Teknik (Jniversitas Hasanudcrin

t

Jrrusan

Teknik sipil Fakuttas Teknik IJniversitus Hasanuclciin Juru,san Teknik sipil Fukurtas Teknik Universirus Hasanucrdin

ABSTRAK

Pennasalahan perkerasan aspal porus dengan gradasi terbuka (open graded) secara umum terletak pada

nilai struktural perkerasan seperti nilai stabilitas yang nasih rendah dibandingkan dengan perkerasan dengan gradasi tapat (den,se graded). Penelitian ini secara umum bertujuun ,ntuk men"getahui kinerja perkerasan campuran aspal betpori dengan menggunakan aspal polimer Starbit jenis"E-ss. Metode penelitian dilakukan dengan penentuan komposisi campuran agregat dengan analisis Metode pemampatan

Kering (MPK) agar kepadatan maksimum (maximum densityl dapat tercapai. Analisis model reiapan campuran aspal berpori dilakukan dengan metode falling head permeability (FHp) dimana air di daiam tabung (stand pipe) jatuh bebas dengan ketinggian tertentu sampai melewati rongga pada campuran aspal

berpori. Analisis kinerja fungsi kekuatan campuran aspal berpori dilakukan

J*gun

1n.tod. Marshall dengan membandingkan hasil pengujian dengan parameter seperti stability dan cantabro /os.r. Hasil penelitian melahirkan gradasi versi terbaru dengan memanfaatkan agregat lokal Sungai Jeneberang Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil uji kinerja campuran memenuhi standar parameter yung udu, seperti nilar:

stabilitas >756 kg, nilai porositas 20,18%o, nllaiflow;3,58 mm, nilai caniabro tos, iq,iON, permeabilie: > 0,23 cm./det, binder drain down 0,05o/o. Penelitian ini menyimpulkan bahwa campuran aspal berpori gradasi terbuka dengan menggunakan aspal polimer starbit E-55 memiliki nilai struktural sesuai dengan standar yang ada.

Kata kunci: open graded, aspal, polimer

1.

PENDAHULUAI\

Perkerasan dengan aspal konvensional (dense graded) berkinerja cukup baik, terutama

dengan

nilai

struktural

dalam

hal

stabilitas.

Disisi lain,

perkerasa;

tersebut

juga

mengalami banyak persoalan, seperti

terjadinya aquoplqnning

sehingga

jalan

cutup

licin

serta tingkat

kekasaran pennukaaan

jalan

yang

relatif

kurang.

Konstruksi

perkerasan aspal porus mempakan salah satu alternatif

dari

perkerasan

lentur (Iexibte

pavement) dengan

tujuan

memberikan keleluasaan

air

melakukan penetrasi

ke

dalam

lapisan pennukaan

atas

(surface

layer)

secara

vertikal

dan

horizontal

serta

menyalurkannya dalam sistem drainase perkerasan. Perkerasan aspal porus

memiliki

banyak keuntungan

bagi

pengguna

jalan

dan

lingkungan,

seperti

fungsi

drainase dan

menjaga keselamatan serta mengurangi

tingkat

kebisingan (Sugeng

B,

2003). Menurut

Ary

Setiawan

(2005),

lapisan perkerasan aspal porus menggunakan gradasi terbuka

(open

graded) yang

dihamparkan

diatas lapisan aspal

yang

kedap

air.

penelitian

dilakukan oleh

Kuijpers

A

dan

Bolkland

V

pada tahun 2000 yang mernodelkan secara

optimasi

perkerasan

aspal

poms dapat meruduksi kebisingan (noise

redttction).

Perkerasan aspal

porus

menghasilkan

rongga

udara

antara

I0yo-25yo, konduktivitas

hidrolik jauh lebih

baik, mengurangi

tingkat

kebisingan permukaan serta sifat gesekan
(2)

Serninur .\.usionul LY - 20l3Teknik Sipil ITS Surubato Perctn Indttstri Kon.struksi dalant l,lenunjang lllP3E

(Mctsterplctn Perc'epatan dan Perluasan Pembangttnan Ekonomi ltiLl()nesiLtt

yang

tinggi

(Pablo. E B, 2001). Penerapan perkerasan aspal porus dengan tujuan untuk

memberikan skid resistance. terutama pada musim hujan yang secara nyata

lebih

baik

dari

perkerasan

aspal

bergradasi

rapat. Potensi aquuplaning

jauh

berkurang

pada kecepatan mengemudi normal dan terjadi peningkatan visibilitcts. Sebagian besar

jalan

yang

menggunakan

aspal

konvensional

menjadi cepat rusak serta

memerlukan

pemeliharaan

yang cukup

intensif.

Sebagai

altematif lain

terdapat berbagai macam

aspal

modifikasi

yang salah satunya dibuat dengan campuran

polimer

(dikenal sebagai aspal

polimer

PMA

Polymer Modi/ied

Asphalt; PMB Polymer

Modified

Bitumen). Dengan menggunakan aspal

polimer

diharapkan kinerja pelayanan perkerasan beraspal yang makin baik.

Dengan

perencanaan dan pelaksanaan yang baik serta pemeliharaan sesuai

waktu

yang

ditentukan,

jalan

beraspal

tidak

hanya

tahan untuk

semua

kebutuhan, tetapi

juga

memberikan standar yang

lebih baik/tinggi untuk

keselamatan

dan

kenyamanan pengguna

jalan.

Salah satu peran utama polimer/elastomer dalam

aspal

polimer

adalah

untuk

meningkatkan ketahanan

aspal

terhadap

deformasi

perrnanen

pada temperatur

tinggi

tanpa merugikan

sifat

aspal atau

bitumen

pada

temperatur

lainnya.

Hal

ini

dapat

dicapai melalui

pengurangan regangan perrnanen.

Mekanisme pengurangan regangan diperoleh melalui dua cara;

yakni

pertama

dengan

membuat aspal

lebih kaku

sehingga respon

total

visco-elastis berkurang, dan kedua

dengan

meningkatkan komponen elastis

bitumen

sehingga

mengurangi

komponen

viscous-nya.

Aspal polimer

Starbit dapat digunakan

untuk

berbagai

tipe

lapis perkerasan

lentur,

seperti base, binder, maupun

wearing

course, dengan berbagai tipe

gradasi batuan, seperti dense

graded,

open

graded,

chip seal

dan perkerasan aspal

lainnya.

2.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dapat dikemukakan sebagai berikut :

1.

Untuk

mengetahui

kinerja fungsi

kekuatan campuran aspal

berpori

menggunakan

jenis

aspal polimer Starbit E-55.

2.

Untuk

mengetahui

kinerja

fungsi

resapan campuran aspal

berpori

menggunakan

jenis

aspal polimer Starbit E-55.

dengan dengan

3.

KAJIAN

PUSTAKA

Gradasi

terbuka

campuran

aspal

porus

(open graded

porous

asphalt)

Gradasi terbuka pada perkerasan aspal porus

telah

dikembangkan

di

beberapa negara,

terutama

di

negara

Amerika

Serikat.

Untuk

gradasi agregat Porous

Friction

Courses

(PFc)

berdasarkan

Tipe

OGPA

New

Zealand

(Fletcher

E,2011)

dapat

dilihat

pada

tabel 1.

Parameter

kinerja

perkerasan

aspal

porus

Parameter kinerja perkerasan aspal porus adalah ukuran yang membatasi atau

tolok

ukur

kinerja

Qterformance)

dari

perkerasan

aspal

porus.

Parameter

kinerja

juga

dapat

diartikan

sebagai besaran terukur dari karakterisk yang menjadi penilaian performance

yang dibandingkan dengan parameter standar yang menjadi

tolok ukur

capuran aspal

ponrs

(Nur

Ali,

2012). Pada tahun 2002

Australian

Road Standard melaporkan standar perkerasan campuran aspal porus dengan berbagai parameter pada tabel 2.
(3)

.\.,;; ,;.ii. \ttsionul l.\' - 20l3Teknik Sipil /7-S.Srri.,r.r.n.r P..t -,.t ltiltrstri Kon.strttksi clulom ,llenunjung \lP-tEl

r \ l -i' t i t l l utt Percepulun dan Perluusun P embuttgu nLtt Ekonon i Indones i,tl

f4b.l

1. Tipe OGPA New

Zealand

(Fletcher E. 201 I )

Gradasi

"A"

Gradasi

"B"

Sier e PFc

Gradation

19

mm(3/4-inch)

12,5

mm(l/2-inch)

max max

lr

-

l9-0mrn

',':

-

11.7 tnn-r

3'8

-

9.-i mm No.-l i:1.75 mm r-o.8

/

2.36 mrn No.30/0.060 mm No.200/0,075 rnm r00 70- 1 00 3 5-75 25-40 10-20 3- 10 0-5 100 100 80- 1 00

l0-10

3-r 0 0-5 Ka

rakteri

stik Mars

hall

Kinerja

aspal

porus

diperoleh

melalui hasil

pengujran

Marshall Test

yang

meliputi

kinerja stability,

Jlow, VIM,

VMA,

Marshal

Quotient dan

Marshql

Immertion.

Spesifikasi open graded porous asphalt dibatasi pada

nilai-nilai

pada tabel 2.

Tabel

2. Spesifikasi aspal porus

Per Standar

Stability Flow

Void in Mix

Marshal Quotient

Sedangkan

untuk

standar

yang

disyaratkan

terkait

standar

kinerja

fungsi

aspal porus dapat

dilihat

pada tabel 3.

Performance > 500 2-6 mm t0% - 25% >200 ke/mm Permeability Porositas Cantabro Loss Binder Drain Down

> 0,01 cm/dt r0-30%

<150 <0.30h

Kinerja

Porositas

Porositas adalah kandungan

rongga dalam

campuran

yang

sangat

dipengaruhi

oleh

jumlah

agregat kasar yang digunakan dalam perkerasan aspal porus. Gradasi dan ukuran

butir,

akan berpengaruh pada rongga dan

jenis

rongga yang terbentuk pada campuran,

(D.

Sarwono dan

A.K.

Wardhani,2007).

Nilai

porositas

dihitung

menggunakan rumus

densitas yang menunjukkan kepadatan campuran aspal porus, seperti ditunjukkan dalam persamaan 1.

D

|M"/xd'L

(1)

dimana,

D

:

Densitas spesimen (grlcm2),

d

:

Diameter spesimen (cm)

Mu :

Berat spesimen di udara (gr)

L

:

Rata-rata tebal spesimen (cm)

Spesific

Grafity

Campuran, menunjukkan berat

jenis

campuran, yaitu:
(4)

Seminar \asional

l)'-

20l3Teknik Sipil ITS Suruba,v"o

Peran Industri Konstruksi dalan illentrnf ung,\4P3EI

( M as te r pl a n P er c epat a n dq n P er l u os crn P e nt bangu nan E kctn o nt i I n do tte s i tt t

100 %ol4/a

*

%W.f

r

SGag

SGf

%wb

SGb SGri* dimana. SG,ni*

%w

SG

menggunakan rumus sebagai berikut :

K:2,3

a.l

I

A.tx

(log

nt/ n, )

:

Spesi/ic

Grqfity

campuran (gr/cm3)

ohBeral tiap komponen

Spesific Gra.fity komponen (grlcm3) Porositas

(P)l

Void in

gpesific

grafity

dari benda

uji

P:

{1-(D/SG'"i*)x100

ztx

(VIM),

benda

uji

dihitung

berdasarkan densitas dan yang dipadatkan, dinyatakan dalam o/o:

Kinerja

Permeabilitas

Permeabilitas adalah kemampun

media yang porus untuk

mengalirkan

fluida

(D.

Sarwono dan

A.K.

Wardhani, 2007). Setiap material dengan ruang kosong diantaranya disebut porus, dan apabila ruang kosong

itu

saling berhubungan maka ia akan

memiliki

sifat

permeabilitas.

Maka batuan; beton; tanah; dan banyak material

lain

dapat

merupakan

material

porus dan permeabel.

Material

dengan ruang kosong

yang

lebih

besar biasanya

mempunyai angka

pori

yang

lebih

besar

pula (Bowles,

JE

1986).

Semakin besar

proporsi

agregat kasar

maka

nilai

koefisien

permeabilitasnya

juga

semakin besar. Semakin

banyak

agregat kasar

maka

penguncian antar

partikel

akan

berkurang,

yang

mengakibatkan banyaknya

rongga udara yang terjadi.

Sehingga

koefisien

permeabilitasnya

akan

besar

dan

dapat

mengalirkan

air

dengan

baik

dari

rongga

yang

ada.

Koehsien

permeabilitas aspal

dihitung

berdasarkan

Hukum

Darcy

(Kandall dan

Mallick,

2001). Metode

untuk

mengukur besarnya permeabilitas yaitu

fqlling

head

permeability (FHP)

dimana

air di

dalam tabung (stand

pipe)

jatuh bebas

dengan ketinggian tertentu sampai melewati rongga pada campuran aspal poms. Metode

lain untuk mengukur permeabilitas yaitu constant head

permeability

(CHP), (Takahashi

&

Part,

1999). Permeabilitas

vertikal

dan

horizontal

dapat dihitung

dengan (3)

(4)

Dimana:

K :

Koefisien permeabilitas air

a :

Luas potongan melintang tabung

(.tnt)

I :

Tebal specimen (cm)

A :

Luas potongan specimen

t :

Waktu yang dibutuhkan untuk mengalir dari hr ke h2 (detik)

Kinerja

cantahro

loss

Cantabro ioss

adalah proses berkurangnya

berat

sampel

akibat

pengaruh tumbukan

yang

terjadi

dalam mesin Los Angeles

Abrasion

Zesf.

Nilai

Cantabro

loss

meningkat

sesuai dengan peningkatan proporsi agregat kasar.

Hal

ini

terjadi karena bertambahnya

proporsi agregat kasar akan mengakibatkan kurang kuatnya ikatan antar butiran.

Kinerja

aspal

polimer starbit

Starbit diproduksi

dalam bebebera

grade untuk

memenuhi kebutuhan lapangan yang

beragam.

Untuk

kemudahan

bagi

pengguna

grade

dikelompokkan

berdasarkan

titik

lembeknya

(softening

point),

yakni

Starbit

E-55,

Starbit

E-60

dan Starbit E-70,

yang masing-masing

memiliki

titik

lembek

minimum

sebesar

55

C,

60

C

dan 70

C.
(5)

.Seni:n.tr \asional l.Y - 20l3Teknik Sipil ITS Surahattt Per.tn ln,lustri Konstruksi dalam Menunjang .llP3EI

t .\ I t : t e rp I o n P er ce put a n da n P er I uas a n P e tn bu ngu na n Ekon ont i I ndones i a)

Sitat sitat

)'ang meningkat dibanding

dengan

aspal

konvensional adalah

ela.stic

recorerr.

indeks penetrasi, dan kestabilan penyimpanan

juga

meningkat sesuai dengan

menin"katnva grade Starbit.

Bahan aspal polimer

adalah

aspal

polimer

Starbit (saat

ini

diasumsikan dari

grade

E-55).

4.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan dapat digambarkan sebagai

berikut

:

1.

Penentuan komposisi campuran agregat dengan analisis Metode Pemampatan Kering

(MPK)

agar kepadatan maksimum (maximum density) dapat tercapai.

2. Kinerja fungsi

resapan campuran aspal

berpori

dilakukan

dengan metode

falting

head

permeability

(FHP)

dimana

air

di

dalam

tabung

(stand

pipe)

jatuh

bebas

dengan ketinggian tertentu sampai melewati rongga pada campuran aspal berpori.

3.

Kinerja

fungsi kekuatan campuran aspal berpori dilakukan dengan metode Marshall

dengan membandingkan

hasil

pengujian

dengan parameter

seperti

stability

dan

cantabro loss.

5.

HASIL PENELITIAN

Penguj

ian

karakteristik

agregat

Hasil

pengujian

terhadap

karakteristik

agregat kasar

dan

agregat

halus

memenuhi

standar

yang telah

ditetapkan, sehingga agregat tersebut

dapat

digunakan

untuk

campuran aspal

berpori.

Hasil untuk

nilai

berat

jenis

dapat

dilihat

pada gambar

1.

Sedangkan untuk gradasi gabungan dapat

dilihat

pada gambar 2.

4.000

jl

1.0q) l

@ B€rat.lenis & Penyerapan Atretat Xagr

...#- Berat Jenis & Penyerapan Agregat Hal6

". Batar Nilai gerat Jenis

Appa.ent Sp. Bulk 5p, Saturated Sp.

Gambar

l.

Berat

jenis

agregat

Absorption

(6)

Seminar ,\asionul D'- 20l3Teknik 'Sipil ITS Surabuva Peran lndttstri Kctnstruksi dalam Menunjang \lP3 El

(ll'lusterplon Percepatan dan Perlua.san Pembangunan Ekonttnti Itt,il,rtJ\i-i,

Tabel

1. Rekapitulasi hasil karakteristik agregat

No

Karakteristik

Standar

Pengu jian

Persvaratan Hasil Keterangan A. Asresat Kasar

Penyerapan air sNI 03-r969-1990 maks. 3%o I .7 60/o Memenuhi

Berat .lenis sNI03-1970-1990 min.2.5

gr/cc

2.612 Memenuhi Abrasi dgn mesin

Los

Anseles

SNI 03-2417-1991 maks.40%o 21,63% Memenuhi

Kelekatan agregat

4

thdp aspal sNI 03-2439-1991 min.95oh 98% Memenuhi

5

Partikel pipih ASTM D-4191 maks.25o/o l8.93Vo Memenuhi

6

Soundness test ASHTO TIO4.74 Maks. 7 5.26 Memenuhi

B. Asresat Halus

Penyerapan air sNr 03-1969-r 990 maks. 3%o 2.43% Memenuhi

2 Berat Jenis sNI03-1970-1990 min. 2.5gr/cc 2,548 Memenuhi

Nilai setara pasir AASHTO T-I76 min.50% 74,5tyo Memenuhi C. Filler

Berat ienis sNI 03-970-1990 2,528 Memenuhi

GRAFIC COMBINED OF AGGREGATE POROUS ASPHALT

o z a o q s '100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 001

Gambar

2. Gradasi gabungan

Dari hasil gabungan agregat diperoleh

grafik

yang memenuhi batas-batas toleransi yang

ada.

Hasil

design gradasi tersebut kemudian dilakukan

mix

design dan membuat bricket

uji

dengan variasi kadar aspal

mulai

dari 4,5o/o sampai dengan variasi 6,50A.

Hasil pengujian

bahan

pengikat

(aspal)

Bahan

aspal yang digunakan dalam penelitian

ini

adalah aspal

polimer

Starbit dengan

jenis

grade

E-55.

Kepekaan

aspal

terhadap perubahan

temperatur dapat

diketahui

dengan

jelas

bila sifat aspal

dinyatakan

dalam Indeks

Penetrasinya

(IP).

Nilai

IP
(7)

Setninur \ u.sionul lX - 20 I 3Teknik Sipil /L\'.S:,.._,--;i.: Peran lnclustri Konstrttksi dulunt l,lenuridtj,.: \l.D-: E!

(,\la.sterplan Perc'epatan dan Perluosun Penil-t,,:t,r:.iti Ek,trtrttrti lndonesiru

aspal berkisar

antara

-3

sampai

-7.

aspal dengan

nilai

IP

\ang tinggi

lebih tidak

peka

terhadap perubahan temperatur

dan sebaliknra. Selain

itu.

nilai

lP

aspal dapat

juga

digunakan

untuk

memprediksi

kinerja

campuran

beraspal-

aspal

dengan

IP

y,ang

tinggi

akan menghasilkan campuran beraspal \

ang

memiliki

modulus

kekakuan dan ketahanan terhadap deformasi )'ang

tinggi

pula. Hasil

pengujian aspal secara lengkap dapat

dilihat

pada tabel 6.

Tabel6.

a Hasilasr ngullan rmer E-55

No Jenis Pengujian Hasil Standar Nilai IP

Penetrasi,25 C, 100 gr, 5 detik; 0.1 mm 60,70 Min. 50-80 Nilai lndeks Penetrasi diperoleh dari Nomograph (Shell, 1995) untuk memperkirakan nilai lP Aspal

-Pen Vs TL sebesar 0.8.

2 Titik Lembek;"C 54.23 Min. 54

J Titik Nyala; 'C 321 Min.225

4 Daktilitas, 25"C; cm >l14.3 Min.50

5 Berat jenis 1,038 Min. 1,0

6 Stabilitas Penyimpanan pada 163'C selama 48 jam

- Perbedaan Titik Lemhek"C 0.3 Maks.2

7. Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; %oberat 99,6 Min.99

8 Penurunan Berat (dengan TFOT); berat 0,272 Max. 1,0

9 Perbedaan Penetrasi setelah TFOT: % asli 18,05 Max.40 l0 Perbedaan Titik Lembek setelah TFOT: % asli 4,50 Max. 6.5

Hasil

Test

Marshall

Hasil

pengujian dengan metode

Marshall

dapat

dilihat

pada gambar

3

sampai dengan gambar 10. u

f

too 7 6

^5

!t

:3

c2

1 0

$

soo o

=

6 300 Minimum 500 kg tOO

|

1"

,'-4.555.566.5

Kadar Aspal (%)

Gambar

3. Hubungan Stabilitas vs

KA

30 25 20 15 10 5 . KadarAspal (%)

Gambar

5. Hubungan Porositas vs

KA

I SBN 978-97 9 -99327 -8-5

4.555.566.5

Kadar Aspal (%)

Gambar

4. Hubungan

Flow

vs

KA

t

4.5

5

5.5

6

6.5

t XadarAspal (%)

Gambar

6. Hubungan Permeabiltas vs

KA

o.4

g

0.3s

i

0.3

*

o.zs

C

o.2

0.1s

E

o.t

3

0.0s 0

x

r! .; o o 4 65 5.5 4.5 III - I97
(8)

Seminar .\usionul l,\' - 20l3Teknik Sipil ITS Surubaytt Peran lndustri Kon.strttk.si dulant .\lenuniung,\,lP 3 [,1

(illu\terplon Perceputan dan Perlttusttn Pembongtrnan Ektnonti ltttLttte,t,i,

^

300 E

2s0

:

2oo c 'f; rso o

d

roo

tso

o

>0

iR o o D G c o L' 30 25 20 15 r-0 5

4.5

5

5.5

6 Kadar Aspal (%)

Gambar

7. Hubungan

MQ

vs

KA

4.5 65

5

5.5

6

6.5 Kadar Aspal (%) 5.5 Kadar Aspal (%)

Gambar

8. Hubungan Cantabro Loss vs

KA

Sifat-Sifat Campuran

Kadar Aspal yang Memenuhi Spesifikasi A AE q 6q A A5 7 Stabilitas Kelelehan MQ Flow Porositas Cantabro Permeabilitas KAO

5N

..^- I J..r I

Gambar

9. Kadar Aspal Optimum

(KAO) Gambarl0.

Hub.Binder Drain Down vs

KA

Rekapitulasi hasil pengujian campuran

aspal

berpori

Untuk

pengujian

kinerja

campuran aspal

berpori

dengan kadar aspal

optimvm

5,25yo secara keseluruhan dapat

dilihat

pada tabel 4.

Tabel4.

Rekapitulasi hasil penguiian campuran aspal berpori

Deskripsi

Satuan

Hasil

Pengujian

Spesifikasi

0.4 g'0'35

;

:

0.3

t

0.2s

.E

o O.2

6

o.rs

E

c 0.1

6

0.05 0 Asphalt Content Stability Porosity Flow Marshall Quoetient Binder Drain Down Cantabro Loss Permeability 5r5 756

%

20,18

mm

3,58 kg/mm 210,25

%

0,05

%

12,76 cm/dt 0.23 % kg 4,5-6,5 Min 500 I 0-30 2-6 min 200 0,2-0,3 <25Yo > 0,01

6.

KESIMPULAN

Dari

hasil

pengujian parameter perkerasan campuran

aspal

berpori

dengan

menggunakan

aspal strabit

jenis

E-55

menunjukkan

nilai

yang

memenuhi

standar

spesihkasi yang ada.

(9)

Senrinur .\u.sionul IX - 20l3Teknik SipillLS.S:,..;-,.-, -,,

Perun Indusrri Konstruksi dulam Menuutung \!P_: E;'

(,llasterpltttt Perc'epatun dan Perluasun Pcnti-ii;at,':t,: Ei-,,rtrtrtti lntlonesirtl

DAFTAR PUSTAKA

l.

AASHTO (American Association

of

State

Highria)

and Transportation

Officials).

1998.

Slanclurd Specific:ulictnsfor Transportutitnr -lluterittls and ,l'[ethods oJ'sumpling and Testing Part

I:

Specificatior?s, Igth edition. \\-ashinsron.

2.

Austroad.2005. Rural Road De.sigtt. Guide to The Design of Rurul Roods. Melbourne.

3.

Bendtsen

H.

1999. Developmertt oJ noise retlucing pavemenls

for

urbun roads. VD

liotal

66. Copenhugen: Road Directorate. Denmark

4.

Cabrera, J.G. and Hamzah, M.O. 199-1. Ag-ere-eate Grading Design For Porous Asphalt". In Cabrera, J.G.

&

Dixon, J.R. (eds). Performance and Durability

of

Bituminous Materials. Proceeding of Synposium, (iniversitt, of Leeds. London.

5.

Fletcher E, and A.J, Theron. 2011. Perfornrunce

of

open graded porous asphalt

in

New Zealand. MWH. Ltd, Hamilton, New Zealand.

6.

Kandhal S, Prativi.,

&

B, Mallick., Rajib.

1998. Open Graded Asphalt

Friction

Course State Practice", Aubum University. Alabama.

1.

Kuijipers

A.,

and Bolkland V.G. 2000. Modeling and Optimization

of

Two-Layer Porous

Asphalt Roads. Hertogenbosh. Netherlans.

8.

Nur

Ali,

2012. Kaiian Eksperimental Aspal Porus Menggunakan Liquid Asbuton Sebagai

Bahan

Pengikat Subtitusi

Pada Lapis

Permukaan

Jalan.

Penelitian Disertasi tidak

d iterbitkan. Makassar: Program Pascasarj an a Unhas.

9.

Sarwono D., dan

A.K.

Wardhani. 2007. Pengukuran Sifat Permeabilitas Campuran Porous Asphalt. Jurnal Media Teknik Srpil. Juli 20011131. LINS. Surakarla.

10. Setyawan A., Zoorob, S.E., Hassan, K.E.2001. Design and Investigation of The Properties

of

High

Deformation Resistance

Slurry Filled

Porous Asphalt

Mixes

(SFPA). Jurnal Penelitian Media Teknik Srpil. Edisi Juli 2001 . Tahun ke 1, No 2, pp.30.

11. Setyawan Ary., Sanusi.2008. Observasi Properties Aspal Porus Berbagai Gradasi Dengan Material Lokal. Jurnal Media Teknik Srpii. Surakarta.

12. Shell, 1995, "The Shell Bitumen Industruial Handboo&", Shell Bitumen, UK.

13. Sugeng B., et al. 2003. Laboratory Performance Of Porous Asphalt Mixture Using Tafpack Super. Journal of the Eastern Asia Society

for

Transportation Studies. Vol.5.. October. 14. Takahashi, Shigekhi

&

Partl, Manfred, 1999. "Improyement

of

Mix

Desiglt

For

Porous

Asphalt". EMPA Uberlandstrasse 129 CH-8600 Dubendorf.

Gambar

Tabel  2.  Spesifikasi  aspal porus
Gambar  l.  Berat  jenis  agregat
Tabel  1.  Rekapitulasi  hasil  karakteristik  agregat
Gambar  5. Hubungan  Porositas vs  KA
+2

Referensi

Dokumen terkait

Seorang yang telah pernah diberhentikan dengan tidak hormat baik dari instansi Pemerintah maupun instansi swasta, maka tidak dapat diterima sebagai calon Pegawai Negeri Sipil

Saya akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Hasil Pengukuran Schirmer Test pada Pasien Retinopati Diabetika Non Proliferatif dan Proliferatif.. Tujuan dari

Makna yang terdapat pada simbol gerak tari Sparkling Surabaya , merupakan bagian dalam mempresentasikan apa yang menjadi inspirasi koreografer dalam melihat tentang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan fisik motorik berjalan di atas papan titian terhadap keseimbangan tubuh anak di TK Kuntum dan

Surya Adi Putra, 2013, Pengaruh Penambahan Serat Kawat Bendrat Pada Beton Ringan Dengan Teknologi Foam Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik, dan Modulus Elastisitas, Tugas Akhir

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TGT-S memberikan prestasi belajar sama dengan model pembelajaran NHT-S dan model pembelajaran PBL- S, sedangkan

Kesegaran jasmani yang baik merupakan modal dasar utama bagi seseorang untuk melakukan aktivitas fisik secara berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama tanpa

Berdasarkan penjelasan latar belakang, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah persepsi risiko (perceived risk), persepsi manfaat (perceived