1
OPTIMALISASI PROJECT DENGAN
MENGGUNAKAN METODE CPM/PERT PADA
PROJECT MANAGEMENT PERUSAHAAN PT
GIGA DATACOM DISERTAI DENGAN CRASH
PROGRAM
I Nyoman Ari Santosa Asak
Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480, Indonesia, 021-5345830, \okiasak@gmail.com
ABSTRACK
Today, competition is not only about intelligence or resources but how to create the effectiveness and efficiency at the work. The project should not using traditional method, but it should becoming more systematic, structured and integrated. The analysis method used is descriptive analysis That is the research appropriate to associative or relationship, which aims to determine the relationship between two or more variables. The delays caused by the project management were not good for Planning, organizing and controlling. Identification of activities were needed through Work Break Down Structure, and then analyze the duration of the project using the CPM / PERT and create a network image to be more easily understood, then look for some alternative activities that could in crash using Crashing Methods Program. The results of the research that the project could be identified into 31 activities which can be done simultaneously or an activity that precedes each and finished with a time of exactly 60 days with a probability of 99.80% and do crash in some critical activities that 12-day reduction in the duration of the project with the addition of certain costs. Conclusion that the project can be completed in a timely manner if the following lines were in the Critical Path analysis using CPM / PERT and indeed there are some activities that allow crashing follow the path so that the duration of the project critical path can be shortened and avoid delays. CPM is the determination while PERT is Probability.
Key Word : Efektif, Efisien, Deskriptif, Crash, Work Break Down Structure, Predecessor, Metode CPM, Determinasi, Metode PERT, Probabilitas, Critical Path, Crashing Program
ABSTRAK
Menghadapi persaingan saat ini bukan hanya soal kepintaran atau sumber daya akan tetapi bagaimana menciptakan efektivitas dan efficiency dalam pekerjaan. Bagaimana suatu project tidak lagi dikerjakan secara traditional, namun menjadi lebih Systematis, terstruktur dan terintegrasi. Metode Analisis yang digunakan adalah analisis Deskriptif yang merupakan penelitian yang bersifat asosiatif atau hubungan, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Uneficiency disebabkan oleh
2
pengidentifikasian aktivitas melalui Work Break Down Structure, kemudian menganalisis durasi project menggunakan metode CPM/PERT dan membuat gambar jaringan untuk lebih mudah dipahami, kemudian mencari beberapa alternative aktivitas yang bisa di crash menggunakan Metode Crashing Program. Hasil dari peneilitian ini adalah bahwa project dapat teridentifikasi menjadi 31 kegiatan yang diantaranya dapat dikerjakan secara bersamaan atau merupakan kegiatan yang saling mendahului (predecessor) dan diselesaikan dengan waktu tepat 60 hari dengan probabilitas sebesar 99.80% serta dapat dilakukan crash di beberapa aktivitas critical yang mengahasilkan 12 hari pengurangan durasi project dengan penambahan biaya tertentu. Simpulan bahwa project dapat diselesaikan dengan tepat waktu jika mengikuti jalurCritical Path dari metode CPM/PERT serta terdapat beberapa aktivitas yang memang memungkinkan
dilakukannya crashing mengikuti jalur critical path sehingga durasi project dapat diperpendek dan terhindar dari keterlambatan. CPM adalah Determinasi sedangkan PERT adalah Probabilitas.
Kata Kunci : Efektif, Efisien, Deskriptif, Crash, Work Break Down Structure, Predecessor, Metode CPM,
Determinasi, Metode PERT, Probabilitas, Critical Path, Crashing Program
PENDAHULUAN
Dalam Persaingan Era globalisasi ini, dimana negara makin tanpa batas, produk dan jasa dari satu daerah mudah untuk menjangkau berbagai daerah, dan persaingan sumber daya baik dari hard skill maupun soft skill individu sudah merata, maka hanya perusahaan yang bekerja dengan prinsip “doing the right things (efisien)” dan “doing things right (efektif)” yang akan memenangkan persaingan. Namun yang terjadi di perusahaan malah sebaliknya. Banyak project yang tidak berjalan efektif, oleh karena itu, di dalam pelaksanaan suatu project dibutuhkan suatu sistem manajemen yang mampu merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran perusahaan yang telah ditentukan. Sistem manajemen tersebut sering disebut dengan nama “Project Management”.
Untuk itu peneliti merumuskan masalah yang ada sebagai berikut :
1. Berapakah waktu yang dapat dioptimalkan dalam penanganan project XL Manggarai-Nix Jatinegara oleh PT Giga Datacom ?
2. Pendekatan metode apa yang dapat diterapkan untuk menangani project PT Giga Datacom ? 3. Apa saja aktivitas kritis yang tidak dapat ditunda pengerjaanya pada project XL Manggarai- Nix
Jatinegara ?
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut untuk :
1. Memberikan waktu optimal yang dapat dilakukan oleh PT. Giga Datacom pada Project XL Manggarai-Nix Jatinegara
2. Memberikan metode penanganan project yang baru yang lebih efektif dan efisien
3. Menganalisa aktivitas kritis yang tidak dapat ditunda dan memberikan solusi untuk mempercepat pengerjaan project dengan melakukan Crashing pada beberapa aktivitasnya.
LANDASAN TEORI
Menurut (Heizer & Render, 2011, p. 90) mengatakan bahwa “growing project complexity and
3
competition and a quality mandate for continuous improvement. each new product/service introduction is a unique event-a project.” management project mengandung :
Planning : Pada bagian ini termasuk penyusunan tujuan, mendefinisikan project dan team dalam
organisasi
Scheduling : Pada bagian ini berhubungan dengan SDM, Budget dan pasokan untuk aktivitas
spesifik dan aktivitas yang berhubungan dengan yang lainnya.
Controling : Pada bagian ini berhubungan dengan mengawasi sumber daya, biaya,
kualitas.
Menurut (Stevenson, 2009, p. 782) PM adalah “the size, length and scope of project vary widely
according to the nature and purpose of the project.” Namun project tetap memiliki kesamaan diantaranya.
Itu semua dapat kita lihat dari siklus hidup project yang memiliki 4 phase, yaitu : Sumber : (Stevenson, 2009, p. 783)
• Definition : mengidentifikasi kebutuhan project dan mendeskripsikan konsep project
• Planning : menspesifikasikan detail pekerjaan dan estimasi waktu cost dan human resaource
• Execution : selama pengerjaan project. Melakukan controlling terhadapa waktu dan resource yang dihabiskan project
• Delivery : penutupan project atau closing project
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif dan sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah CPM/PERT
Definition
Planning
Execution
Delivery
Le
v
e
l
o
f
E
ff
o
rt
4
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Metode Time Horizon Unit Analisis T1
Deskrptif-kuantitatif Cross section
Perusahaan PT. Giga Datacom, bagian Project Control. Studi Kasus Project ‘Xl Manggarai-NIX
Jati Negara’
T2
Deskrptif-kuantitatif Cross section
Perusahaan PT. Giga Datacom, bagian Project Control. Studi Kasus Project ‘Xl Manggarai-NIX
Jati Negara’
T3
Deskrptif-kuantitatif Cross section
Perusahaan PT. Giga Datacom, bagian Project Control. Studi Kasus Project ‘Xl Manggarai-NIX
Jati Negara’
Dalam pengukuran variabelnya, peneliti menentukan variable serta cara untuk mengukurnya sebagai beriut :
Tabel 3.2 Pengukuran Variabel
no variabel Indicator Definisi indikator Cara
Pengukuran 1. Work Break
Down Structure (WBS)
Activities Tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan Melakukan observasi dan wawancara 2. Metode CPM (Critical Path Method)
Duration Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu
aktivitas-aktivitas 3. Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Optimis time (a) Waktu paling optimis aktivitas dapat terselesaikan dengan cepat.
Melakukan observasi dan wawancara 4. Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Most likely time (M) Waktu normal atau waktu yang seharusnya aktivitas dapat
terselesaikan
Melakukan observasi dan wawancara
5
5. Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique)Pesimistis time (b) Waktu pesimis atau waktu terburuk untuk menyelesaikan satu aktivitas.
Melakukan observasi dan wawancara
6. Crashing Program
Biaya Normal yaitu biaya langsung untuk menyelesaikan aktivitas pada
kondisi normal Melakukan observasi dan wawancara 7. Crashing Program
Biaya Aklerasi(crash) yaitu biaya langsung untuk menyelesaikan aktivitas pada kondisi akselerasi/crash (pada kondisi waktu terpendek yang paling
mungkin untuk menyelesaikan aktivitas). Melakukan observasi dan wawancara 8. Crashing Program
Waktu Aklerasi yaitu waktu terpendek yang paling mungkin untuk menyelesaikan
aktivitas. Melakukan observasi dan wawancara 9. Crashing Program
Waktu Normal yaitu penyelesaian aktivitas dalam kondisi normal.
Melakukan observasi dan wawancara
PEMBAHASAN
Project Fiber Optic PT. Moratelindo XL Manggarai sampai dengan NIX Moratel yang di
berikan oleh PT Mora Telematika Indonesia kepada PT. Giga Datacom yang dikerjakan pada tanggal 16 mei 2014.(surat perintah kerja terlampir). Project ini merupakan project penarikan kabel fiber optic dari XL manggarai sampai dengan NIX Jatinegara sepanjang 3500 Meter. Dengan nilai kontrak total Rp. 345.000.000 (exclude PPn).
Work BreakDown Structure
Dalam Project Fiber Optic PT. Moratelindo XL Manggarai sampai dengan NIX Moratel dapat diklasifikasikan menjadi 2 structure pekerjaan yaitu pra project dan on project yang kemudian di jabarkan kembali secara lebih detail seperti pada gambar berikut :
6
Bedasarkan Work Breakdown Structure persiapan penarikan kabel Xl Manggarai- NIX Jati Negara, kegiatan dapat diidentifikasikan dan dibagi kedalam 31 Aktivitas. Dan dilakuakn analisa CPM/PERT sebagai berikut :Optimalisasi CPM/PERT
Tabel 4.1 Optimalisasi CPM/PERT
Activity
CPM Pert
Standar deviasi Duration slack Duration slack
Project 60 59.833 1.7401 A 1 0 1.1667 0 0.1667 B 14 0 13.6667 0 1 C 10 4 9.833 3.8333 0.5 Open PO Pra Project Pembentukan Team On Project Pengamanan dan persiapan Pembangunan/ penanaman kabel langsung Kelengkapan galian Pengadaan dan Instalasi Handhole
Uji terima & Dokumentasi Contract award
7
D 10 12 10.1667 11.8333 0.8333 E 1 0 1.1667 0 0.1667 F 1 1 1.1667 1.1667 0.1667 G 1 0 1.1667 0 0.1667 H 1 0 1.1667 0 0.1667 I 5 0 4.8333 0 0.5 J 4 0 3.8333 0 0.5 K 10 0 10.1667 0 0.8333 L 3 4 3 3.3333 0.3333 M 3 0 3 0 0.3333 N 1 4 1.1667 3.3333 0.1667 O 1 4 1.1667 3.3333 0.1667 P 1 4 1.1667 3.3333 0.1667 Q 1 4 1.1667 3.3333 0.1667 R 6 0 6 0 0.3333 S 6 0 6 0 0.3333 T 1 4 1.1667 3.3333 0.1667 U 2 0 2 0 0.3333 V 1 1 1.667 0.8333 0.1667 W 6 0 5.8333 0 0.5 X 1 0 1 0 0 Y 1 0 1 0 0 Z 1 0 1 0 0 AA 2 0 1.8333 0 0.1667 AB 1 2 1 1.8333 0 AC 1 2 1 1.8333 0 AD 1 2 1 1.8333 0 AE 1 0 1 0 08
Ada peluang sebesar 99.79% proyek bisa dilaksanakan dalam waktu 60 hari. Ini diperoleh daridengan yang hasilnya 0.4979 kemudian dapat Dilihat pada
tabel area kurva normal(lampiran) ditambah dengan 0.5
Gambar Jaringan
= 60 x = 65
waktu P(x ≤ 65 hari)
9 Terdapat jalur critical yang melalui aktivitas A,B,E,G,H,I,J,K,M,S,R,U,W,X,Y,Z,AA,AE dan sisanya merupakan aktivitas non critical path.
Crashing Project
Tabel 4.2 Crash Project
No Normal Time
Crash
Time Normal Cost Crash Cost
Total Crashing Time Crashing Cost Crashing Cost/Day B 14 10 7000000 10000000 4 3000000 750000 C 10 8 5000000 6000000 2 1000000 500000 D 10 8 60000000 70000000 2 10000000 5000000 J 4 2 1600000 2080000 2 480000 240000 K 10 8 11500000 13420000 2 1920000 960000 L 3 2 1680000 2000000 1 320000 320000 M 3 2 1680000 2000000 1 320000 320000 R 6 5 8000000 8800000 1 800000 800000 S 6 5 8000000 8800000 1 800000 800000 W 6 4 0 0 2 0 0
Berdasarkan Analisis QM for Windows, Aktifitas-aktifitas project yang dapat di lakukan akselerasi adalah hanya yang dilalui critical path yaitu B-J-K-M-R-S dan W dengan total pengurangan aktifitas sebesar 13 hari dan memerlukan tambahan biaya sebesar Rp. 18.320.000.-. Jadi jika dilakukan crashing pada project ini akan berimplikasi pengerjaan project akan berlangsung selama 47 hari. Jika client menginginkan waktu dipercepat hingga 5 hari yaitu penyelesaiannya menjadi 55 hari maka dapat dilakukan probabilitas seperti berikut :
= 60 x = 55
waktu P(x ≤ 55 hari
10 Ada peluang sebesar 2.1% klient akan dipertahankan jika perusahaan tidak bisamencapai 55 hari. Ini
diperoleh dari dengan yang hasilnya 0.4979 kemudian
dapat Dilihat pada tabel area kurva normal (lampiran) dikurangi dengan 0.5
SIMPULAN
1. Total waktu yang diperlukan dalam project Penarikan kabel fiber optic XL manggarai – NIX Jati Negara sepanjang 3500 KM dapat dioptimalkan selama 60 hari, dimana memiliki probabilitas sebesar 99.80% project akan selesai kurang dari 65 hari dengan total biaya Rp. 322.265.000,-
2. Penarikan kabel fiber optic XL manggarai – NIX Jati Negara sepanjang 3500 KM dapat dioptimalkan dengan menggunakan management project, yaitu dengan membagi menjadi 5 tahap. Tahap pertama yaitu tahap pendefenisian setiap kegiatan, Tahap kedua merupakan tahap memecah kegiatan (Works Breakdown Activity) menjadi Pra project dan On Project, Tahap ketiga membuat perencanaan waktu dengan menggunakan metode CPM/PERT, tahap keempat penggambaran jaringan kerja, tahap kelima mengimplementasikan hasil penelitian kedalam masing kegiatan dan melakukan crashing project jika diperlukan akselerasi project sesuai keinginan client dan
management.
3. Terdapat jalur kritis (critical Path) yang tidak boleh ditunda pekerjaanya yaitu aktivitas A-B-E-G-H-I-J-K-M-R-S-U-W-X-Y-Z-AA-AE. Aktivitas ini adalah aktivitas yang mempengaruhi total penyelesaian project. Dan jalur yang non critical path namun ada batas waktunya tersendiri yaitu aktivitas C-D-F-L-N-O-P-Q-T-V-AB-AC-AD. Perusahaan dapat mempercepat project Penarikan kabel fiber optic XL manggarai – NIX Jati Negara sepanjang 3500 KM sebanyak 13 hari, sehingga total pengerjaan project menjadi 48 hari dengan menambah biaya sebesar Rp. 7.720.000,- dengan syarat aktivitas project yang dapat dilakukan crashing yaitu aktivitas B-J-K-M-R-S dan W.
SARAN
1. Mengaplikasikan metode CPM/PERT dalam membuat perencanaan yang baik sebelum memulai project
2. Mengaplikasikan tahap-tahap project management dan melakukan controlling terhadapa pelaksanaan project
3. Memperhatikan jalur critical path dan jika memungkinkan melakukan crashing pada critical
pathnya untuk mempercepat project
DAFTAR PUSTAKA
Adeleke, R., Halid, O., Ogunwale, O., & Olubiyi, A. (2011). Application Of Network Analysis to Project Management. Pacific Journal of Science and Technology, 305-313.
11 Bonini, C., Hausman, W., & Bierman,Jr, H. (2002). Quantitative Analysis for Management. USA:
MCGraw - Hill.
Budi Harsanto, M. (2011). Naskah Tutorial QM fot Windows. Bandung: BHS.
Dyck, B., & Neubert, M. (2011). Principle of Management. International: South-Western Cengae Learning.
F. Gray, C., & W. Larson, E. (2000). PROJECT MANAGEMENT : The Managerial Process. Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Heizer, J., & Render, B. (2011). Operations Management. New Jersey: Pearson Education Inc. Heizer, J., & Render, B. (2014). Operations Managmeent Sustainability and Supply . England:
Pearson Education Limited.
Herjanto, E. (2008). Manajemen Operasi (3rd ed.). Jakarta: Grasindo.
Kim, J., Kang, C., & Hwang, I. (2012). A Practical Approach to Project Scheduling: Considering the Potential Quality Loss Cost in the Time - Cost Trade Off Problem. Science Direct, 264-272. Mitchell J. Neubert, B. (2009). Principle Of Management. South-Western: CENGAGE Learning. Mulyono, S. (2007). Riset Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Olateju, O., Abdul-Azeez, I., & Alamutu, S. (2011). Project Management Practice in Nigerian Public Sector - An Empirical Study. Australian Journal of Business and Management Research, 01-07.
P. Robbins, S., & Coulter, M. (2014). Management (12 ed.). USA: Pearson Education.
Pour, N., M. Modarres, Aryanejad, M., & Moghadam, R. (2010). Calculating the Project Network Critical Path in Uncertainty Conditions. International Journal of Engineering and
Technology, 136-140.
Prawirosentono, D. (2007). Manajemen operasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Rajani, T., & Shoba Reddy, V. (2012). Work Break Down Structure Of The Project. International
Journal of Engineering Research and Applications, 683-686.
Render, B., & Heizer , J. (2001). PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN OPERASI. Jakarta: Salemba Empat.
Render, B., Stair, Jr, R., & Hanna, M. (2012). Quantitative Analysis for Management (12 ed.). London: Pearson Education Inc.
Sanders, R. (2011). Operation Management. USA: John Willey And Son.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2010). Research Methods for Business. UK: John Wiley and Sons, Ltd. Sentosa, B. (2003). MANAJEMEN PROYEK. Surabaya: Guna Widya.
Soeharto, I. (1997). MANAJEMEN PROYEK : Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta: Erlangga.
Stelth, P., & Le Roy, P. (2009). Project' Analysis Through CPM (Critical Path Method). School of
Doctoral Studies (European Union) Journal, 10-51.
Stevenson, W. (2009). Operations Management. New York: McGraw - Hill.
Taha, H. A. (2003). OPERATION RESEARCH : An Introduction. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc.
12 Taylor III, B. (2008). Introduction to Management Science ( Sains Management ). Jakarta: Salemba
Empat.
Taylor, J. (2008). Project sheduling and cost control : Planning, monitoring and controling the
baseline. USA: J. Ross.
Tsou, C.-M. (2012). On The Project Management Scheduling Based On Agent Technology And Theory Of Constraint. International Journal of Electronic Business Management, 286-295. RIWAYAT PENELITI
I Nyoman Ari Santosa Asak lahir di kota Denpasar pada 30 April 1993. Peneliti menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Ekonomi pada tahun 2015