MACAM KARYA
ILMIAH DAN
LANGKAH
PENULISANYA
Ari Wibowo
Metode Penulisan Karya
Macam Karya Tulis Ilmiah
(1)
Menurut Jones (1960), KTI dapat dibagi menjadi dua: 1.Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang ditujukan untuk
masyarakat profesional tertentu yang bersifat sangat ilmiah. Disusun berdasarkan metode ilmiah, disajikan dengan sistematis, berdasarkan data yang sahih,
serta menggunakan bahasa baku dan khas Ada
yang menyebut “Karya Ilmiah Murni”, ex. Skripsi 2.KTI yang ditujukan untuk masyarakat umum,
Macam Karya Tulis Ilmiah
(2)
Beberapa perbedaan keduanya:
1.Karya Ilmiah Murni
:
Temanya berupa permasalahan yang dikaji
menggunakan metode ilmiah.
Menggunakan bahasa yang baku.
Ditulis secara sistematis dengan mengikuti
kaidah-kaidah ilmiah, misalnya terdiri atas
bab-bab.
*
Ada KTI Murni yang sifatnya sederhana, seperti Makalah, Artikel Jurnal, dll yang tetap ditulis secara sistematis dengan mengikuti kaidah ilmiah namun lebih sederhana, yaitu:Macam Karya Tulis Ilmiah
(3)
2. Karya Ilmiah Populer
Temanya adalah fakta objektif yang
pengkajiannya tidak perlu menggunakan metode ilmiah.
Tidak menggunakan bahasa yang baku tetapi
yang lebih dipentingkan adalah pemahaman
masyarakat umum Sederhana, singkat, efektif. Ditulis secara sistematis namun tidak mengikuti
Macam Karya Tulis Ilmiah
(4)
Karya Ilmiah Murni Karya Ilmiah Populer
Temanya berupa permasalahan yang dikaji menggunakan
metode ilmiah
Temanya adalah fakta objektif yang pengkajiannya tidak perlu menggunakan metode ilmiah
Menggunakan bahasa yang baku
Tidak menggunakan bahasa yang baku tetapi yang lebih dipentingkan adalah
pemahaman masyarakat umum
Ditulis secara sistematis dengan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah, misalnya terdiri atas bab-bab
Ciri dan Unsur Karya Tulis
Ilmiah (1)
Ciri-ciri KTI di bidang Ilmu Hukum: (Soerjono
Soekanto, 1983)
1.Bersifat analitis (bukan hanya deskriptif),
kemudian dikonstruksikan (memberikan makna
terhadap hasil analisis).
2.Analisa dan kontruksi tersebut harus
dilakukan secara metodologis dan sistematis.
3.Substansinya dapat meliputi: (bisa alternatif
atau kumulatif)
a.Subjek hukum (pendukung hak dan
kewajiban).
Ciri dan Unsur Karya Tulis Ilmiah
(2)
c. Peristiwa hukum (perbuatan manusia,
keadaan, kejadian).
d. Hubungan-hubungan yang memiliki
akibat hukum.
e. Objek hukum, berupa benda.
*
Substansi tersebut mestinya dikaitkan dengan bidang hukum tertentu, yaitu: Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Tata Negara, HukumLangkah-Langkah
Penulisan Karya Tulis
Ilmiah
Secara umum dapat
dibagi menjadi tiga:
1.Pra-Penulisan
Mengapa Langkah-Langkah Menulis
Diperlukan?
•
Membantu penulis
mengorganisasi
pikiran.
•
Membantu penulis
menghindari frustrasi
dan kebuntuan.
•
Membantu penulis
Langkah 1 : Pra-Penulisan
Tahap pra-penulisan meliputi:
a.Pemilihan topik.
b.Pembatasan topik dan tujuan penulisan.
c.Sumber atau bahan penulisan.
d.Penentuan bentuk karangan & judul
(judul bisa ditentukan di akhir tahap
penulisan).
Langkah 2 : Penulisan (1)
Tahap penulisan meliputi:
a.Pembahasan setiap butir topik yang ada di
dalam kerangka karangan. Pembahasan
tersebut memerlukan bahan-bahan yang
sudah diklasifikasi sesuai dengan butir topik.
b.Pengembangan gagasan menjadi sebuah
karangan yang utuh. Dalam pengembangan
gagasan diperlukan:
Langkah 2 : Penulisan (2)
3)
Kemampuan menghubungkan paragraf
satu dengan yang lain.
4)
Mengetahui Ejaan Yang Benar (EYD) dan
penggunaan tanda baca yang tepat.
5)
Mengetahui tata cara penulisan judul,
sub-judul, kutipan, penomoran, ukuran
kertas, huruf, spasi dan margin.
c.
Penyusunan kesimpulan dan saran.
Langkah 3 : Revisi
Setelah selesai penulisan,
maka perlu dibaca kembali
barangkali masih ada
kesalahan atau
kekurangan.
Kesalahan bisa meliputi:
logika, sistematika, ejaan,
tanda baca, pemilihan
kata-kata, kalimat,
Proses Melakukan Revisi
•
Periksa ulang apa yang
telah anda tulis terkait
dengan ide-ide atau
•
Selanjutnya:
– Sistematika– Ejaan
– Tanda baca
– Pemilihan
kata-kata
– Kalimat – Paragraf – Kutipan
Tips Melakukan Revisi
Pelan-pelah
baca tulisan
dengan suara
keras.
Tukar tulisan
Tips Melakukan Revisi
Kalau sudah
tidak ditemukan
kesalahan atau
kelebihan,
Kalau harus presentasi, maka