LIMBAH PADAT DAN CAIR:
KEMUNGKINAN DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT AKIBAT
PERUBAHAN KUALITAS AIR DAN UDARA DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(Kajian Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Pemantauan Lingkungan Tahun 2007)
Oleh
KRT.Adi Heru Husodo
Pusat Studi Ilmu Kesehatan Lingkungan dan Ilmu Kesehatan Kerja Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
PENGANTAR
Dampak terhadap kesehatan manusia sudah seharusnya mendapatkan perhatian yang amat besar, apalagi bila dampak kesehatan itu mengenai manusia dalam jumlah yang banyak, maka dampak terhadap kesehatan masyarakat jelas amat penting sekali maknanya.
Kualitas air dan kualitas udara amat penting sekali kegunaan dan manfaatnya bagi kehidupan manusia, sebab kedua komponen lingkungan itu merupakan kebutuhan
langsung untuk manusia untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya.
Adanya pencemaran udara dan pencemaran air, maka beberapa kemungkinan dapat terjadi sebagai berikut dibawah ini :
- Keracunan (Plumbisme, Asbestosis, Ferrosis/siderosis, Stanosis, Mercury/minamata,dsb)
- Sakit (Gastroenteritis, typhoid,helmintiasis,dsb) - Penurunan kualitas motorik
- Penurunan IQ - Anak rewel - Dan sebagainya
BAHAN DAN CARA
Kajian ini dilakukan berdasarkan pemantauan lingkungan yang dilakukan oleh :
1.Maryono (2007), yaitu : PENCEMARAN AIR SUNGAI
(Studi Kasus Sungai Winongo ),Fakultas Teknik UGM, Bapedalda DIY, Yogyakarta
2.Sugiarto (2007), yaitu : EVALUASI TERHADAP KUALITAS UDARA YOGYA, Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, Yogyakarta :
- CO di udara tinggi - debu
- dsb.
Selanjutnya dilakukan kajian pustaka dengan mengacu pada temuan tersebut diatas yang dibandingkan terhadap penelitian-penelitian yang terdahulu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terhadap hasil pemantauan kualitas air sungai Winongo, terlihat bahwa :
1.BOD :
- di hulu masih dibawah NAB golongan B (untuk minum & rumah tangga) - di hilir melewati NAB golongan B, masuk golongan C (untuk perikanan dan peternakan)
- Berdasar BOD sungai Winongo yang meningkat, makin kualitas sungai Winongo makin memburuk (makin tercemar). Mungkin ini karena pengambilan data memakai metoda Cross-Sectional
2.COD :
- dari hulu ke hilir diatas NAB golongan B
- secara keseluruhan COD menurun dari waktu ke waktu
- kondisi sungai Winongo dari waktu ke waktu makin membaik. Mungkin ini karena pengambilan data memakai metoda Time-Series.
3.PH :
- tidak ada masalah
4. COLIFORM TINJA :
-dari hulu ke hilir sungai Winongo tercemar oleh bakteri Coli, namun di bagian Kota Yogyakarta adalah yang tertinggi.
-Ini berarti bahwa bila air sungai itu digunakan untuk air minum, maka air itu harus diproses dulu, sebab bila tidak akan menyebabkan terjadinya infeksi saluran pencernaan (Salmonelosis, gastroenteritis,dsb)
5.SANITASI KOLAM RENANG :
Untuk kolam renang yang perlu dipikirkan adalah : - sumber air kolam :
Air sungai
Air PDAM : Kolam Renang Umbang Tirta Kota Yogyakarta, Kolam Renang IKIP Karang Malang Yogyakarta (UNY).
Air tanah dalam (sumur Bor) - Proses air sumber :
Chlorinasi : air PDAM
Alami : mata air alami yang bersih, segar, nyaman; sumber mata air panas,
Dipanaskan : Kolam Renang di Eropah Dsb.
- Polutan di Kolam Renang : Lumut
Ganggang Bakteri : E.Coli,
Bahan kimia : Pb, Chlor, Flour, dsb
- faktor risiko pencemaran lingkungan kolam renang: - jumlah pemakai kolam renang/ hari
- frekuensi pembersihan kolam renang
- PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pemakai kolam renang - dsb.
- pengelolaan kolam renang:
- swasta : hotel, universitas, klub renang, rumah tangga, dsb. - pemerintah
- dsb
- pembiayaan kolam renang : - gratis
- bayar ============>operasional sanitasi kolam renang - dsb
- fungsi kolam renang :
- olahraga : relatif lebih bersih ketimbang untuk rekreasi
- rekreasi : kotor oleh sampah, tua dan muda dan anak-anak, dsb. - dsb.
6.Sumber Pencemaran ke Sungai Winongo :
- PT Samitex : Tekstil o Zat Pencemar :
NaOH
Na2CO3 --- Batu dalam ginjal Deterjen ---Mengganggu kulit Zat Warna --- Biasanya Karsinogenik Kanji
Petins
Alkohol --- Mengganggu kulit Asam-asam Ca-Oksalat--- Batu dalam ginjal
Garam Fosfat -kerusakan jaringan,mengganggu metabolisme karbohidrat, lemak dan protein dalam hati SiO2
Garam Ca --- Batu dalam ginjal dan gangguan jantung dsb
- PT Genteng Mutiara : Genting o Zat Pencemar :
Debu (kayu,tanah,daun padi,dsb)===HC carcinogenik Lumpur===========cacing, logam, mineral,dsb
- PT Margorejo : Makanan o Zat Pencemar :
Mercury --- Penyakit Minamata
Gejala : hipersalivasi, tremor,stomatitis, erethisme, mercurialentis
Pecahan kaca - iritasi atau laserasi
- Hotel Borobudur : Hotel o Zat Pencemar :
Flour --- Fluorosis (NAB = 1,7 mg/l), gigi coklat E.Coli ---- Gastroenteritis
Padatan Minyak Lemak
Penelitian Hadmanudin (2006) di Bantaran Sungai Gajah Wong- Kotagede pada 29 perajin perak, 22 perajin emas dan 42 perajin
alumunium.Pada 5 responden dari kelompok cor alumunium, ternyata urinnya mengandung Merkuri (Memakai metoda AAS) sebesar : 0,250 ppb, 0,710 ppb, 0,310 ppb, 0,420 ppb dan 0,200 ppb.
Penelitian Suwerda et al (2007) di IPAL Sewon yang selanjutnya air buangannya dibuang ke Sungai Bedok (lanjutan Sungai Winongo) adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Kandungan Fe dan Pb pada ikan di tiap Unit IPAL Sewon No. Pemeriksaan Kolam Aerasi Kolam Aerasi Kolam Pematangan Rerata (3X) Fakultatif 1 Fakultatif 2
(ug/g) (ug/g) (ug/g) 1 Fe 379,805 337,385 333,149 2 Pb 58,001 39,483 38,082 Sumber : Suwerda et al (2007)
Selanjutnya mengenai kualitas udara di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut dibawah ini :
1.Kebisingan
Hasil pemantauan hampir seluruhnya mendekati dan melebihi Baku Mutu
Dampak Medis : Gangguan pendengaran (tuli atau deafness)
2.Pb (timbal)
Pada tahun 2003 yang melebihi baku mutu lingkungan adalah : - Depan Hotel Shapir Jl.Solo
- Depan RS PKU Jl.KHA.Dahlan
- Depan Apotik Tina Farma Jl.Kaliurang
- Depan Mirota Kampus Jl.Simanjutak - Depan Apotik Tina Farma, Jl.Kaliurang
Dampak Medis : Kerusakan organ dalam, Kejang, kerusakan ginjal, , anemia, kerusakan system syaraf dan otak , insomnia,vertigo, mual, penurunan IQ, gangguan tumbuh kembang pada anak-anak
Penelitian Irwansyah et al (2003) memperlihatkan bahwa kandungan timbal dalam urine masyarakat sekitar jalan raya kota Yogyakarta tidak dapat diabaikan (lihat table dibawah ini), meskipun kandungan itu belum melampaui Nilai Ambang Batas 2 ug/meter kubik.
Tabel 2. Kadar timbal urine masyarakat sekitar jalan raya kota Yogyakarta Kadar Timbal Malioboro Jl.Mgl Jl.Solo Jl.RS PKU n % Urine
Rendah (< 0,15 ug/m3) 2 6 1 0 9 22,5 Tinggi (> 0,15 ug/m3) 9 6 8 8 31 77,5 Jumlah 11 12 9 8 40 100 Sumber : Irwansyah et al (2003)
Selain tersebut diatas, Sutomo et al (2001) meneliti kandungan Pb dalam air minum dari 36 sampel air minum di Kota Yogyakarta, hasilnya sebagai berikut :
Tabel 3.Gambaran Obyektif Pb Dalam Air Minum di Kota Yogyakarta No. Pb dalam air minum/kecamatan %
1. Kec.Wirobrajan Pb > 0,05 mg/liter 12,5% 2. Kec.Gedongtengen Pb > 0,05 mg/liter 12,5% 3. Kec.Kotagede Pb > 0,05 mg/liter 12,5% 4. Pb < 0,05 mg/liter 33,3% Jumlah 100% Sumber : Sutomo et al (2001)
Tabel 2 dan 3 memperlihatkan bahwa kandungan Pb dapat dilihat keberadaannya dalam urine maupun air minum
Tabel 4.Kecerdasan Anak Usia 6 Tahun Per Kecamatan
No. Kecamatan IQ Dibawah Rerata
1. Kec.Wirobrajan 14,3% dari 14 anak diperiksa 2. Kec.Gedongtengen (Kel.Sosromenduran) 40% dari 10 anak diperiksa 3. Kec.Kotagede (Kel.Rejowinangun) 33,3% dari 12 anak diperiksa Sumber : Sutomo et al (2001)
Tabel 4 memperlihatkan bahwa kecerdasan anak-anak yang
namun uji eksperimental pada manusia adalah TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN.
3.OZON (O3)
Seluruh lokasi pemantauan memperlihatkan hasil masih jauh dibawah baku mutu lingkungan
Dampak Medis : Mematikan, karena bila dihirup diatas NAB (0,1 bds atau 0,2 mg per meter kubik udara) menyebabkan kepala pusing dan rangsangan pada paru karena sifatnya korosif.
4.HIDROKARBON
Pada tahun 2002 hampir semua lokasi memperlihatkan kandungan hidrokarbon diatas baku mutu lingkungan (160 ug/meter kubik, kecuali untuk :
- Depan Kampus STTL Jl.Janti
- Depan Apotik Tina Farma Jl.Kaliurang
Pada tahun 2003 hampir semua lokasi pemantauan berada dibawah baku mutu lingkungan, kecuali :
- Depan Kantor Kecamatan Jetis Jl.Diponegoro - Depan Ruko Janti, Jl.Prambanan
- Depan Pasar Sepeda Jl.Menteri Supeno
Dampak Medis : tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan, karena normal terdapat di alam, namun karena dengan pengaruh matahari bereaksi dengan gas Nitrogen Oksida sehingga membentuk polutan baru yaitu : Photokimia Oksida, maka seseorang akan mudah terkena Influenza atau Common Cold.
5.CO (Karbon Monoksida)
Kandungan CO yang sudah melebihi baku mutu lingkungan adalah depan kantor Kecamatan Jetis Jl.Diponegoro dan depan TVRI Jl.Magelang
Dampak Medis : Gangguan Pernapasan
6.NO2
Dampak Medis : Iritasi dan mutasi sel
7.SO2
Seluruh lokasi pemantauan memperlihatkan hasil masih jauh dibawah baku mutu lingkungan.
Dampak Medis : Bronkitis, alergi, mutasi sel
8.DEBU (TSP)
Pada tahun 2004 yang melebihi baku mutu adalah depan Hotel Shapir Jl.Solo. Pada tahun 2005 yang melebihi baku mutu adalah :
o Depan Ruko Bayeman Jl.Wates o Depan Ruko Janti Jl.Prambanan o Depan Mirota Jl.Godean
o Depan Hotel Shapir Jl.Solo o Depan RS PKU Jl.KHA.Dahlan o Depan Kampus STTL, Jl.Janti
Pada tahun 2006 yang melebihi baku mutu lingkungan adalah : o Depan Mirota Jl.Godean
o Depan RS PKU Muhammadiyah Jl.KHA.Dahlan
Dampak Medis : Bronkitis, alergi, asma
Secara garis besar Oksidan Inhalan yang berasal dari udara tercemar (Afriyanti et al ,2006) seperti :
- Gas NO2 - Gas SO2 - HC - Pb - CO
- Partikel debu - Asap rokok - Ozon (O3)
Dapat mempengaruhi fungsi mukosiliar saluran pernapasan bagian proksimal.Udara tercemar ini menyebabkan :
- Peradangan pada saluran pernapasan - Menghambat dan mematikan fungsi silia
- Menghambat sel pembunuh bakteri (makrofag) di alveoli sehingga tidak dapat menangkis benda asing termasuk bakteri dan mikro-organisme lain, sehingga memudahkan terjadinya INFEKSI SALURAN PERNAPASAN.
Terkait dengan uraian tersebut diatas telah dilakukan penelitian pada ANAK JALANAN dan BUKAN ANAK JALANAN yang terpapar udara tercemar di Kota Yogyakarta oleh Afriyanti et al (2006), hasilnya sebagai berikut :
Tabel 5. Kadar Malondialdehid Anak Jalanan dan Bukan Anak Jalanan di Kota Yogyakarta Tahun 2006
Variabel Mean + SD t P CI (mmol/L)
Kadar MDA 7,514+ 0,767 -7,210 0,000 -2,35 - -1,32 Kelompok Anak
Jalanan
Kadar MDA 5,677+ 0,843 Bukan Kelompok
Anak Jalanan
--- Sumber : Afriyanti et al (2006).
Tabel tersebut diatas memperlihatkan bahwa penelitian yang dilakukan pada 24 anak jalanan (4 anak drop out karena pembuluh darahnya sangat kecil) Dan 23 anak bukan anak jalanan (3 anak drop out karena pembuluh darahnya amat kecil).
MDA plasma pada anak jalanan lebih tinggi dibanding pada bukan anak jalanan sebesar 32%.Ini menunjukkan adanya peningkatan stress oksidatif pada anak jalanan lebih tinggi dibanding pada anak bukan anak jalanan.
Stress Oksidatif adalah keadaan dimana oksidan (NO2,SO2,Pb,CO,dsb) jumlahnya berlebihan dibanding anti-oksidan yang meredamnya. Stress Oksidatif juga meningkat pada keadaan-keadaan (Kelly) :
- Mengkonsumsi alcohol
- Mengkonsumsi obat-obatan (termasuk Narkoba) - Trauma
- Polusi udara - Toksin
Dengan demikian kiranya cukup lengkap sudah gambaran mengenai
kemungkinan dampak kesehatan masyarakat yang dapat terjadi bila kualitas udara dan air sungai di Yogyakarta mengalami penurunan.
KESIMPULAN
Bila air Sungai Winongo akan dikonsumsi, maka air itu harus diproses dulu, karena terbukti bahwa kandungan didalamnya (kimiawi dan biotic) amat bervariasi sekali. Mengenai kualitas udara di Yogyakarta, walaupun di berbagai lokasi pemantauan belum melampaui baku mutu lingkungan, namun sebenarnya ACCUMULATIVE EFFECT HARUS DIPERHITUNGKAN, sebab besar kemungkinan ini telah terjadi.
SARAN
Kepada pihak-pihak yang terkait dengan penurunan atau peningkatan kualitas lingkungan, mohon segera dilakukan tindakan- tindakan yang sesuai dan dianggap perlu, sebab bila tidak maka temuan-temuan yang amat serius pasti akan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiarto,Eko 2007.EVALUASI TERHADAP KUALITAS UDARA YOGYAKARTA, Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Maryono, Agus 2007.PENCEMARAN AIR SUNGAI (Studi Kasus Sungai Winongo), Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada- Bapedalda DIY, Yogyakarta.
Amsyari, Fuad 1986.PRINSIP-PRINSIP MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Azwar,Azrul 1983.PENGANTAR ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN, Penerbit Mutiara, Jakarta.
KMN-KLH RI 1990.KUALITAS LINGKUNGAN DI INDONESIA 1990, Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Jakarta.
Hadmanudin, Dagdo Purwo 2006.PERBEDAAN RASIO BUN/KREATININ ANTARA PENGRAJIN PERAK, PENGRAJIN EMAS DAN PENGRAJIN COR ALUMUNIUM YANG TERPAPAR MERKURI, Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
Irwansyah, T; Sutomo,Adi Heru and Broto,Maryadi 2003.HUBUNGAN KEPADATAN, JENIS KENDARAAN TERHADAP KADAR TIMBAL UDARA DAN URIN
Afriyanti, Esi 2006.PERBEDAAN KADAR MALONDIALDEHID ANAK JALANAN YANG TERPAJAN DAN TIDAK TERPAJAN UDARA TERCEMAR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kelly,F.J 2003.OXIDATIVE STRESS : Its Role in Air Pollution and Adverse Health Effect, Occupational and Environmental Medicine, 60: 612: 616., USA.
Sutomo,Adi Heru; Sarwono,R.D; Rubiyo; Priyono,Heru; H,Eny; Kasjono,H.S; Wi, Bambang; Priyanto, Bambang;Waluyo,H; Sumaryoto,M and Fadhila, Afin
2001.DAMPAK PENCEMARAN TIMBAL TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2000,ENERGI Informasi