• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEM 1001242 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S PEM 1001242 Chapter3"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini akan meganalisis mengenai pengaruh integrated marketing communication

terhadap brand awareness. Objek dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel independent dalam penelitian ini adalah integrated marketing communication. Dalam bahasa Indonesia sering di sebut variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi perubahannya atau timbulnya variabel terkait (Sugiyono, 2012:61).

Berdasarkan objek penelitian diatas, maka akan dianalisis beberapa hal, pertama mengenai gambaranintegrated marketing communicationsepeda motor merek TVS pada mahasiswa FPEB UPI, kedua gambaran brand awareness sepeda motor merek TVS pada mahasiswa FPEB UPI, dan ketiga pengaruh integrated marketing communication terhadap brand awareness pada mahasiswa FPEB UPI.

(2)

1.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:1) pengertian ini menunjukan suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian dimana tujuannya untuk mendapatkan hasil data penelitian dengan jelas dan benar secara ilmiah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengaruh integrated marketing communication terhadap brand awareness (survey pada mahasiswa FPEB UPI) adalah metode

verification dan deskription. Metode verification adalahmetode yang bertujuan menjelaskan tentang hubungan integrated marketing communication terhadap brand awarenesssedangkan metode deskriptif adalah metode penelitian untuk menggambarkan dari masing-masing variabel yaitu integared marketing communication dan brand awareness sepeda motor merek TVS pada mahasiswa FPEB UPI.Arikunto (2010:10) berpendapat bahwa penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data dilapangan.

3.2.2 Desain Penelitian

(3)

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal. Menurut Sugiyono (2012:59) desain kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independent (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependent (dipengaruhi). Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainya. Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh integrated marketing communication terhadap brand awareness.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan serangkaian penjabaran dari variabel-variabel yang diteliti sehingga menjadi sub variabel yang dapat dimengerti oleh semua orang khusunya untuk responden yang diteliti sehingga ketika responden memberikan jawaban atau penjalasan pada suatu pertanyaan dari variabel tersebut dapat dimengerti dan dipahami dengan baik. Dalam penelitian ini yang menjadi rujukan dalam operasioanalisasi variabel adalah mengambil dari kerangka pemikirian yang bersifat teoritis yang sudah dijelaskan dalam bab dua sebelumnya.

Menurut Arikunto (2010:91) operasionalisasi variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep definisi operasionalisasi tersebut dapat membantu kita untuk mengklasifikasikan gejala disekitar ke dalam kategori khusus dari variabel.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi kajian dari penelitian ini, antara lain :

(4)

b. Brand awareness (Y) sebagai variabel terkait (dependent variable)

Variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalisasinya dan diberikan penjabaran yang berupa indikator-indikator yang dapat diukur. Dalam penelitian ini skala pengukuran dalam menjaring datanya seluruhnya menggunakan sekala ordinal.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Integrated Marketing Communication

Variabel Indikator Ukuran

Skala organisasi dan produk perusahaan.

Iklan 1.Tingkat keberagaman

media yang digunakan. Ordinal 1 2.Tingakat informasi

yang lengkap dan akurat

yang diberikan. Ordinal

2

3.Tingkat kemenarikan

iklan. Ordinal

3

Promosi penjualan

1. Tingakatkemenarika

n media promosi penjualan seperti undian

hadiah atau kupon. Ordinal 4

2. Tingkat keakuratan

informasi dalam undian dan kupon.

media yang digunakan seperti web site, telepon atau televisi interaktif.

(5)

Pemasaran langsung

(Kotler dan

Amstrong, 2012:412).

2. Kemenarikan media

yang digunakan dalam

pemasaran langsung. Ordinal 8 3. Tingkat kemudahan

sponsor pada acara-acara umum.

Ordinal 11 3. Tingkat pemberian

sponsor pada klub motor TVS.

dan kesopanan tenaga

penjualan langsung. Ordinal 14 3. Tingkat ketertarikan

Operasionalisasi Variabel Brand Awareness

(6)
(7)

2. Tingkat

pilihan konsumen

terhadap sepeda motor merek

TVS jika

dibandingkan merek lainya.

Ordinal 22

3.4 Jenis, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Sunyoto (2012:27) dalam suatu riset yang dilakukan seorang peneliti akan menggunakan data-data yang dikumpulkan sebagai bahan utama proses pengolahan data dalam rangka memecahkan permasalahan penelitian.

Sumber data disini adalah sumber data yang digunakan sebagai sumber data untuk kelengkapan dan keperluan penelitian ini, mengenai sumber data secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

1) Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:308). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah seluruh data yang diambil dari kuesioner yang dibagikan dan di isi oleh responden yang mewakili dari seluruh populasi penelitian, yaitu mahasiswa FPEB UPI.

2) Data Sekunder

(8)

Tabel 3.3

Jenis dan Sumber Data

No Tujuan Penelitian Jenis

Data

Sumber Data 1 Mengetahui gambaran integrated marketing

communication menurut mahasiswa FPEB UPI

Primer

motor merek TVSpada mahasiswa FPEB UPI

Primer 3 Mengetahui sejauhmanapengaruh integrated

(9)

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012:308). Dari peryataan ini mengungkapkan bahwa teknik pengelolaan data merupakan suatu sangat penting sehingga dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengelolaan data yaitu :

1) Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012:329).Dalam dokumen tersebut didalamya terdapat studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah suatu pengujian data dengan mengumpulkan data–data yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian, baik variabel X atau Y dengan menggunakan literatur-literatur dari berbagai buku yang berkaitan dengan penelitian ini khusunya dengan variabel yang diteliti.

Studi pustaka tersebut dilakukan sebagai bentuk menguji antara teori dalam literatur dengan kenyataan dilapangan, setelah mendapatkan data-data yang bersumberkan dari literatur, majalah dan sebagainya kemudian peneliti mengolah menjadi gambar, bagan atau penjelasan yang dipaparkan dalam penelitian ini.

2) Angket

Angket adalah seperangkat pertanyaan-pertanyaan dari hasil penjabaran variabel–variabel diteliti yang disebarkan kepada responden untuk mendapatkan data primer dari responden sebagai anggota sampel pada penelitian ini.

(10)

Observasi menurut Nasution dalam Sugiyono (2012:310) obsevasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, didalam observasi terjadinya riset lapangan. Riset lapangan adalah suatu tindakan pengamatan langsung kepada objek yang dijadikan sasaran. Penelitian berfungsi sebagai pengumpulan data-data, kemudian data tersebut diolah dan dianalisis yang disajikan dalam bentuk tabel atau gambar.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generelasasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mepunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012:80). berdasarkan pengertian tersebut mejelaskan bahwa populasi merupakan objek dan subjek yang berkualitas bagi penelitian dengan artian tidak sembarang orang yang tidak mempunyai kaitannya dengan objek yang diteliti, dalam etika penelitian kesimpulan dari populasi menggambarkan terhadap kesimpulan penelitan yang tergambar dari populasi.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah mahasiswa FPEB UPI , hal tersebut di ambil karena dengan asumsi mahasiswa FPEB UPI merupakan salah satu target potensial yang layak memeliki sebuah sepeda motor dengan usia 18-24 tahun.

(11)

3.5.2 Sampel

Sampel adalah sub kelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam suatu studi (Malhotra, 2010:364).Pengertian tersebut mengartikan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili suatu data yang diberikan dari suatu penelitian yang dilaksanakan.

Sugiono (2012:81) mengatakan bila suatu populasi besar dan peneliti tidak dapat mempelajari semua pada populasi, misalnya karena keterbatasan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Berdasarkan pengertian Sugiono tersebut menggambarkan bahwa sampel digunakan untuk mempermudah dan meringankan peneliti dalam menghasilkan data internal yang diambil dari banyak respon.

Untuk mendapatkan sampel dari suatu populasi diperlukannya suatu teknik pengambilan sampel yang tepat guna mendapatkan sampel yang berkualitas bagi sebuah penelitian, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive samplingguna mendapatkan sampel yang berkualitas, menurut Sugiyono(2012:96) purposive samplingadalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.Adapun pertimbangan atau sayarat-syaratnya adalah mahasiswa FPEB UPI yang masuk dalam kategori dibawah ini :

 Mahasiswa FPEB UPI

 Mengetahui mengenai sepedah motor merek TVS

 Mengetahui IMC atau program promosi dari sepedah motor merek TVS

Setelah menentukan kriteria syarat mahasiswa FPEB UPI sebagai sampel, selanjutnya peneliti menentukan cara penghitungan dalam menentukan jumlah sampel dari jumlah populasi yang diambil.Teknik yang digunakan oleh penelitiadalah teknik slovin dengan rumusan sebagai berikut.

(12)

N : Ukuran populasi

e2 : Presisi yang ditetapkan menggunakan 0,01

� = 2820

1 + 2820 × 0,01

n = 96.575342≈97 Responden

Jumlah responden ini akan diambil pada mahasiswa FPEB UPI, diambil dengan jumlah 97 orang.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik samplingadalah suatu teknik pengambilansampel (Sugiyono, 2012:81).Pengertian tersebut menggambarkan bahwa teknik pengambilan penarikan sampel merupakan serangkaian cara untuk menghasilkan suatu sampel dalam suatu penelitian.

Teknik penarikan sampel yang digunakan penulis adalah teknik nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2012:120) nonprobability sampling adalah sebuah teknik penarikan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik penarikan sampel yangdigunakan peneliti adalah teknik purposive samplingguna mendapatkan sampel yang berkualitas purposive samplingadalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:96).Adapun pertimbangan atau sayarat-syaratnya adalah mahasiswa FPEB UPI yang masuk dalam kategori dibawah ini :

o Mahasiswa FPEB UPI

(13)

3.6Rancangan Analisis Datadan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data

Dalam penelitian ini dalam mendapatkan data menggunakan kuisioner, dan setelah data atau kuisioner yang dibagikan kepada responden selanjutnya adalah proses mengolah data dan menafsirkan data untuk mengetahui hasil dari pengaruh integrated marketing communication (X) terhadap brand awareness (Y), pengolahan datanya sebagai berikut :

1. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden, untuk mengetahui kelengkapan hasil jawaban yang akan menentukan layak atau tidaknya lembar jawaban tersebut untuk diolah lebih lanjut.

2. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan lima pilihan jawaban klasifikasi pilihan jawaban hal tersebut terlihat dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Pola Scoring Kuisioner Skala lima Sangat Tidak

Setuju 1 2 3 4 5

Sangat Setuju

Sumber : Sunyoto, (2012:95)

3. Rekapitulasi nilai angket variabel X (integrated marketing communication) dan variabel Y (brand awareness sepeda motor merek TVS). Tabulasi yaitu kumpulan data hasil

scoring pada langkah ke dua kedalam tabel.

Tabel 3.5

Pola Tabulasi Data Penelitian

RESPONDEN VARIBEL X VARIABEL Y TOTAL

(14)

B

N

4. Uji coba kuesioner, hal ini dilakukan untuk menguji layak tidaknya suatu kuesioner yang akan disebarkan kepada responden, maka penulis malakukan dua tahap pengujian yaitu uji validitas dan reabilitas. Dengan keberhasilan uji validitas dan reabilitas dini akan menjadikan kelayakan kuesioner untuk dibagikan kepada responden, dalam uji validitas dipengaruhi oleh valid dan reabletidaknya suatu data. Menurut Sugiyono (2012 :172-173)

valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur sedangkan reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

5. Uji Statistik, dalam tahap menguji statistik menggunakan analisis regresi linier sederhana karena penelitian ini didasari hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) antara satu variabel bebas (X) yaitu integrated marketing communication terhadap brand awareness sebagai variabel terikat (Y).

3.6.1.1 Pengujian Validitas

Menurut Sugiyono (2012:172) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Suatu

instrumendianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.

(15)

yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainya. Salah satu cara untuk mengukur validitas adalah dengan menggunakan beberapa cara analisis pada setiap butir pertanyaan.

Pada setiap analisis setiap butir sebetulnya sama dengan analisis masing-masing faktor, adapun caranya setiap skor pertanyaan yang mewakili variabel X dikorelasikan dengan skor total yang mewakili variabel Y. dari koefisien korelasi yang dihasilkan dapat ditentukan butir-butir pertanyaan mana yang valid dan mana yang tidak valid dan harus dihilangkan atau diganti.

Persyaratan sebuah butir pernyataan dianggap valid apabila koefisien dianggap signifikan. Apabila korelasi antar faktor rendah, seperti telah dikatakan, masing-masing faktor mengukur variabel yang berbeda. Oleh karena itu validitas setiap butir pertanyaan dicari dengan mengkorelasikan setiap butir pertayaan dengan faktor masing-masing.adapun teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearsonproduct moment dengan rumus sebagai berikut :

� = � −

� 2� − � 2 � �2 � 2

(Sugiyono , 2012:255) Keterangan :

rxyi= Koefisien korelasi ∑ x

i = Jumlah skor tiap item ∑ y

i = Jumlah total skor seluruh item N = Langkah responden

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah sebagai berikut :

1. Memberikan penomoran pada angket yang masuk

(16)

3. Membuat tabel untuk mendapatkan harga ∑ xy, ∑ x2, dan ∑y2, sesuai dengan rumus diatas dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

 Meng-input data skor dari setiap item angket

 Menghitung skor ∑ x2

, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

o Menghitung mean untuk setiap angket

o Menghitung skor setiap item dengan mean tiap item, sehingga diperoleh skor x o Menguadratkan harga x untuk tiap-tiap item, sehingga mendapatakan skor x2

 Menjumlahkan skor, dengan mengiuti langkah-langkah sebagai berikut :

o Menjumlahkan skor setiap responden, sehingga mendapatkan skor total untuk setiap

responden

o Menghitung mean skor total

o Mengurangkan skor total tiap-tiap responden dengan mean skor total, sehingga

diperoleh nilai y

o Menguadratkan nilai y tiap-tiap responden, sehingga mendapatkan nilai y2 o Menjumlahkan skor y2, sehingga diperoleh skor ∑y2

o Menghitung skor ∑ xy

o Menghitung uji-t dengan rumus

� = � −2 1− �2

Keterangan : t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil thitung

(17)

derajat kebebasan (dk = n-2)

4. Keputusan pengujian instrumen validitas : Jika r hitung ≥rtabel berarti valid

Jika r hitung ≤rtabelberarti tidak valid

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 20. Berikut ini merupakan hasil dari uji validitas terhadap variabel x dan y dengan menggunakan

software for windows(SPSS 20) dari hasil kuesioner yang diisi oleh 30 orang responden, disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Pengujian Validitas variabel X dan Y

No Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

Variabel X

Iklan

1 Media yang digunakan untuk pengiklanan oleh sepeda motor TVS sangat beragam , seperti Televisi, radio, koran dsb.

0,752 0,340 Valid

2 Iklan yang ditayangkan oleh sepeda motor dalam berbagai media memberikan informasi yang lengkap dan akurat.

(18)

3 Iklan sepeda motor TVS yang disajikan dalam berbagai media sangat menarik.

0,868 0,340 Valid

Promosi penjualan

4 Undian berhadiah, kupon atau pemberian sponsor dari perusahaan sepeda motor TVS sangat menarik bagi anda.

0,810 0,340 Valid

5 Perusahaan sepeda motor TVS memberikan informasi lengkap dan akurat terhadap media promosi seperti undian berhadiah, kupon atau sponsor suatu acara.

0,796 0,340 Valid

6 Perusahaan sepeda motor TVS sering mengadakan undian berhadiah, pemberian kupon hadiah atau sponsor pada suatu acara.

0,880 0,340 Valid

Pemasaran langsung

7 Perusahaan sepeda motor merek TVS mengadakan pemasaran langsung melalui web online, telpon maupun TV interaktif.

(19)

TVS melalui web online, telepon maupun iklan interaktif sangat menarik bagi anda.

9 Pemasaran langsung yang diberikan oleh sepeda motor TVS seperti web online,telepon maupun TV interaktif memberikan kemudahan bagi anda dalam membeli.

0,874 0,340 Valid

Hubungan masyarakat

10 Perusahaan sepeda motor TVS sering mengadakan kegiatan baik ulang tahun, kompetisi atau seminar yang diadakan oleh sepeda motor TVS.

0,849 0,340 Valid

11 Perusahaan sepeda motor TVS sering mengadakan pemberian sponsor pada suatu acara umum (ikut berkontribusi dalam suatu acara).

0,795 0,340 Valid

12 Perusahaaan sepeda motor TVS sering ikut berkontribusi dalam bantuan biaya dan pelaksanaan klub touring motor TVS.

0,841 0,340 Valid

Penjualan langsung

(20)

menjual produk TVS sangat berpenampilan menarik.

14 Sales atau penjual langsung dari sepeda motor TVS bersikap ramah , sopan dan menarik

0,825 0,340 Valid

15 Penawaran yang dipersentasikan oleh sales/penjual lebih menarik, tertarik dan mengerti dibandingkan iklan.

0,847 0,340 Valid

Variabel Y Asosiasi merek

1 Saya sangat mengetahui sepeda motor merek TVS.

0,781 0,340 Valid

2 Sepeda motor merek TVS mempunyai kualitas sangat bagus.

0,666 0,340 Valid

3 Sepeda motor merek TVS mempunyai ketersedian spare part yang terjamin.

0,797 0,340 Valid

Pertimbangan

4 Saya sangat mempertimbangkan merek sepeda motor TVS dalam keputusan membeli sepeda motor.

0,921 0,340 Valid

5 Saya sangat mempertimbangkan merek sepeda motor TVS dalam kebutuhan

(21)

Pilihan

6 Saya memberikan saran kepada keluarga dan kerabat untuk membeli sepeda motor merek TVS.

0,766 0,340 Valid

7 Saya memilih sepeda motor merek TVS dibandingkan dengan merek sepeda motor lain.

0,819 0,340 Valid

Sumber :Hasil Pengolahan Data Januari 2015

Berdasarkan pengujian kuisioner terhadap 30 responden dengan tingkat signifikasi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 atau (30-2=28), maka di dapat nilai rtabel sebesar 0,340. Sehingga dapat diketahui bahwa semua item pernyataan dari instrumen dinyatakan valid karena skor rhitung lebih besar dari skor rtabel, sehingga item-item pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur dari variabel yang akan diteliti.

Dikarenakan tidak ada item pernyataan yang tidak valid maka untuk pertanyaan yang akan dijadikan untuk kuesioner sesuai dengan tabel 3.6.

3.6.1.2 Pengujian Reabilitas

(22)

Menurut Sugiyono (2012:172) realibel adalah apabila dalam penelitian terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuisioner yang realibel adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Ada dua jenis reliabilitas, yaitu reabilitas eksternal dan reabilitas internal.Dalam penelitian ini teknik yang dipakai untuk mengukur reliabilitas dari instrumen peneltian yatu dengan menggunakan cara analisis reabilitas internal.

Reabilitas internal adalah intrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam intrumen secara nasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur (Sugiyono, 2012:174) dengan menganalisis data yang berasal dari satu kali pengujian kuisioner. Salah satu teknik menghitung reabilitas internal yaitu rumus alpha croanbach, adapun rumus

alpha croanbach sebagai berikut: � = �

�−1 1− � 2

��2 (Arikunto, 2010:239) Keteragan :

Cα = Croanbach alpha (reliabilitas interumen)

k = Banyaknya item angket ∑αb2

=Jumlah varian butir

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut :

1. Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan langkah sebagai berikut : a. Memberikan nomor pada angket yang masuk.

(23)

c. Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor tersebut dikuadratkan.

d. Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang diberikan responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama dengan total skor dari setiap responden.

e. Menguadratkan skor-skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap item dan kemudian menjumlahkanya.

2. Untuk mendapakan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item � 2 langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varian total ( �2 dengan rumus sebagai berikut :

��2 =

2 2

� (Arikunto, 2010 : 227) Keterangan :

��2 = Harga varians total 2 = Jumlah kuadrat skor total

2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah responden

3. Keputuasan uji reabilitas ditentukan degan ketentuan sebagai berikut :

 Jika rhitung≥rtabel, berarti item pertanyaan dikatakan reliabel

(24)

Dalam penelitian kali ini uji reliabilitas yang digunakan adalah uji reliabilitas internal dengan menggunakan teknik croanbanch alpha. Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan kepada 30 responden.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Reabilitas variabel X dan Y

Variabel Nilai cronbach’s alpha Nilai r kritis Keterangan

IMC 0,958 0,60 Reliabel

Brand awareness 0,903 0,60 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data Januari 2015

Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan terhadap 30 responden, dari hasil pengujian reliabilitas tersebut diketahui bahwa nilai dari setiap pernyataan dikatakan reliabel, karena Cαhitung ≥ Cαminimal. Sehingga pernyataan-pernyataan tersebut kapanpun dan dimanapun ditanyakan terhadap responden akan memberikan hasil ukur yang sama.

3.6.1.3Teknik Analisis Data

Untuk menghasilkan data yang dapat diproses melalui perhitungan yang didapatkan melalui skala ordinal harus diubah menjadi skala interval dengan metode Method of Successive Interval (MSI),menurut Syarifudin Hidayat (2005:55) Method of Successive Interval adalah Metode penskalaan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Mengabil data ordinal dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada responden

(25)

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya n responden dan hasilnya = proporsi (p) 4. Kemudian menghitung proporsi kumulatifnya ( pk )

5. Dengan menggunakan tabel normal, dihitung nilai distribusi normal (Z) untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Menentukan nilai densitas normal ( fd ) yang sesuai dengan nilai Z 7. Menentukan nilai interval (scale value) untuk setiap skor jawaban.

8. Menyesuikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value (SV) yang nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan jawaban responden yang terkecil melalui transformasi berikut ini:

Transformed Scale Value : SV = – { Min data – Min SV }

Proses pentransformasian data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer yaitu Microsoft Office Excel 2007 (Analize).

3.6.1.4 Analisis Korelasi

(26)

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan.

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi

pearson product moment dengan formula sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012:255) Keterangan:

r = koefisien korelasi antara variabel x dan y n= jumlah item yang diteliti

x = nilai integrated marketing communication

y = nilai brand awareness

Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya maka penulis menggunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.8

(27)

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: (Sugiyono, 2012:257)

3.6.1.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2012:270) menyatakan bahwa regresilinier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan dan meprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel (X) diketahui. Regeresi sederhana dapat dianalisis karena didasari hubungan oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Persamaan regresi sederhana X terhadap Y adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012:270).

Ŷ= + �

Keterangan :

Ŷ = Brand awarness (adalah variebel dependent, subejek dalam variabel dependent yang diprediksikan)

A = nilai Y, jika X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi

(28)

Variabel X diakatakan mempengaruhi variabel Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunya X akan membuat nilai Y juga akan membuat naik turun.

3.6.1.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadarat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan dengan 100 %. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan asumsi :

0 ≤ r2 ≥ 1

KP = r2 x 100% Keterangan :

KP = Nilai koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi. 3.6.2 Uji Hipotesis

Untuk menentukan apakah H0 diterima atau ditolak maka akan digunakan uji statistik yang digunakan untuk mengukur pengaruh integrating marketing communication terhadap brand awareness. Langkah-langkah dalam proses uji hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Membuat hipotesis penelitian yang akan di uji sebagai berikut :

H0: integrating marketing communication tidak berpengaruh terhadap brand awareness.

HI :integrating marketing communication berpengaruh terhadap brand awareness.

(29)

2. Menentukan uji statistik t yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student (tstudent ). Rumus dari distribusi student (Sugiyono, 2012:250) adalah :

� = � � −2 1− �2

Keterangan :

T = Distribusi student

r = Koefisien korelasi momen produk n = Banyaknya data

3. Menetukan H0 diterima atau ditolak

Jika t hitung t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Gambar

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data
Tabel 3.4 Pola Scoring Kuisioner Skala lima
Tabel 3.6 Pengujian Validitas variabel X dan Y
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reabilitas variabel X dan Y
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa yang memenuhi kriteria tersebut dapat menjadi respoden dalam penelitian ini, dari kriteria tersebut maka penulis dapat memperoleh data dan meneliti

wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun

Sedangkan metode penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis dengan cara pengumpulan data dari lapangan, dimana dalam metode penelitian verifikatif ini

Sedangkan metode penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis dengan cara pengumpulan data dari lapangan, dimana dalam metode penelitian verifikatif ini

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah nomor tiga, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efektivitas

Langkah selanjutnya dan terakhir dalam analisis data adalah pengujian hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat

untuk melihat pengaruh dari ekuitas merek (X) terhadap keputusan pembelian (Y). Prosedur yang akan dilakukan dalam melakukan penggolahan data antara lain. sebagai berikut , hlm.

Dalam suatu penelitian, data merupakan suatu instrumen penting untuk menunjang pelaksanaan penelitian tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu teknik