• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Perjanjian Pengangkutan Kernel Kelapa Sawit Antara CV. Lingga Bayu Raya dengan PT. Perkebunan Sumatera Utara (Sudi pada CV. Lingga Bayu Raya, Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Perjanjian Pengangkutan Kernel Kelapa Sawit Antara CV. Lingga Bayu Raya dengan PT. Perkebunan Sumatera Utara (Sudi pada CV. Lingga Bayu Raya, Medan)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan manusia, pengangkutan memegang peranan yang sangat penting. Demikian juga halnya dalam peranan yang mutlak, bahkan pengakutan memegang peranan yang mutlak, sebab tanpa pengangkutan perusahaan akan mengalami kesulitan untuk berjalan. Nilai suatu barang tidak hanya tergantung dari barang itu sendiri, tetapi juga tergantung pada tempat barang itu berada, sehingga dengan pengangkutan nilai suatu barang akan meningkat.1

Hukum perjanjian diatur dalam buku III BW (KUHPerdata). Pada pasal 1313 KUHPerdata bahwa suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.2Salah satu terjadinya pelaksanaan perjanjian dilakukan dalam bidang pengangkutan. Soal pengangkutan merupakan hal penting bagi perdagangan.3 Pengangkutan sebagai perjanjian selalu didahulu oleh kesepakatan antara pihak pengangkut dan pihak pengirim. Kesepakatan tersebut pada dasarnya berisi kewajiban dan hak pengangkut atau pengirim.4

Terjadinya perjanjian pengangkutan didahului oleh serangkaian perbuatan penawaran (offer) dan penerimaan (acceptance) yang dilakukan oleh pengangkut dan pengirim secara timbal balik. Serangkaian perbuatan tersebut dilakukan atas

1

Zainal Asikin, Hukum Dagang, Rajawali Pers, Jakarta, 2013, hal 153

2

(2)

“persetujuan” bersama antara pengangkut dan pengirim, atau telah memenuhi

1320KUHPer syarat syahnya perjanjian.5

Dengan menyadari pentingnya peranan transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem transportasi nasional secara terpadu dan mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yang tertib, nyaman, cepat, teratur, lancar dan dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan di bidang transportasi darat yaitu dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (yang selanjutnya disingkat dengan UULLAJ) mengatur asas dan tujuan pengangkutan.

Secara operasional kegiatan penyelenggaraan pengangkutan dilakukan oleh pengemudi atau sopir angkutan dimana pengemudi merupakan pihak yang mengikatkan diri untuk menjalankan kegiatan pengangkutan atas perintah pengusaha angkutan atau pengangkut. Pembuatan perjanjian pengangkutan tidak disyratkan harus tertulis, cukup dengan lisan, asal ada persesuaian kehendak (konsensus).6

Pengangkutan sebagai usaha (business) adalah kegiatan usaha di bidang jasa pengangkutan yang menggunakan alat pengangkut mekanik.7Pengangkutan dapat diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam hal ini terkait unsur-unsur pengangkutan adalah ada sesuatu yang

5

Azmi Yusri, Tanggung jawab pengangkut minyak mentah kelapa sawit (cpo) dengan PT. Kresna duta agroindo di pelabuhan talang duku jambi, melalui http://yusri-azmi.blogspot.co.id/2011/06/tanggung-jawab-pengangkut-minyak-mentah.html, diakses tanggal 10 Januari 2016

6

Rohan S. Karim, Hukum Pengangkutan, melalui http://rohanskasim.blogspot.co.id /2013/01/hukum-pengangkutan.html, diakses tanggal 10 Januari 2016

7

(3)

diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkutnya dan ada tempat yang dapat dilalui alat angkut.8

Dunia bisnis sangat diperlukan adanya hukum perjanjian. Hukum kontrak atau hukum perjanjian merupakan tulang punggung yang sangat fundamental. Sebab bagaimanapun juga bisnis itu bermula dari adanya perjanjian antara pelaku bisnis itu sendiri. Karena itu, dapat dipastikan bahwa para pebisnis tidak dapat mengabaikan aspek-aspek hukum perjanjian dalam bisnisnya. Ini dilakukan untuk menghindari hal-hal fatal yang mungkin akan terjadi.9

Pada pasal 468 KUHD menyatakan bahwa, Perjanjian pengangkutan mewajibkan pengangkut menjaga keselamatan barang yang diangkut sejak saat penerimaan sampai saat penyerahannya. Pasal 477 KUHD disebutkan juga bahwa Pengangkut bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan karena terlambat diserahkannya barang yang diangkut. Dalam pasal ini juga menyebutkan bahwa, Pengangkyt bebas dari hal demikian bilamana ia dapat membuktikan bahwa tidak diserahkannya barang atau kerusakan itu terjadi karena peristiwa yang tidak dapat dicegah atau dihindarinya.

Pada umumnya dalam suatu perjanjian pengangkutan pihak pengangkut adalah bebas untuk memilih sendiri alat pengangkutan yang hendak dipakainya. Dalam perjanjian pengangkutan itu pihak pengangkut dapat dikatakan sudah mengakui menerima barang-barang dan menyanggupi untuk membawa ketempat yang telah ditunjukdan menyerahkannya kepada orang yang dialamatkan.10

8

Ridwan Khairandy, Pengantar Hukum Dagang, FH UII Press, Yogyakarta, 2006, hal 178

9

Munir Fuady, Hukurn Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), Citra Aditya Bakti, Jakarta, 2001, hal. 2

10

(4)

Kelapa sawit merupakan komoditi lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, kelapa sawit juga merupakan komoditi eskpor keluar negri. Dimana dari kelapa sawit dapat diperoleh minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit. Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan bagian kulit dan serabut kelapa sawit, sedangkan minyak inti kelapa sawit diperoleh dari pengolahan inti buah kelapa sawit, guna memenuhi kebutuhan tersebut, maka sangat perlu dibangun pabrik pengolahan kelapa sawit.

Kernel adalah inti dari buah sawit yang dijadikan bahan untuk pembuatan minyak kelapa sawit selain dari kulit buah sawit itu sendiri. Karena keterbatasan alat yang mengolah kernel menjadi minyak kelapa sawit pada umumnya, kernel ini dijadikan bahan komoditi ekspor. Setelah melaui beberapa proses sehingga menjadi kernel, kernel ini terlebih dahulu ditampung oleh tanki penampung sementara. Sedangkan untuk memindahkan kernel dari stasiun olahan ketangki penampungan sementara dibutuhkan tenaga Blower.11

CV. Lingga Bayu Raya adalah salah satu perusahaan pengangkutan yang berada di Kabupaten Mandailing Natal Kecamatan Lingga Bayu Kelurahan Simpanggambir dengan memakai cabang-cabang dan/atau perwakilan-perwakilan di tempat-tempat lain. CV Lingga Bayu Raya ini berdiri tanggal 04 Januari 2006 yang kegiatan usahanya adalah melayani jasa pengangkutan melalui darat. Jenis-jenis barang yang diangkut oleh CV Lingga Bayu Raya adalah pengangkutan kernel kelapa sawit, pertambangan, kayu, pengadaan barang, dll. Tetapi yang paling sering diangkut oleh CV ini adalah pengangkutan kernel kelapa sawit akan diangkut, maka PT. Perkebunan Sumatera Utara membutuhkannya, artinya PT.

11

(5)

Perkebunan Sumatera Utara sebagai pabrik memproduksi TBS, Inti Sawit, dan lain-lain untuk melakukan perjanjian kerjasama angkut kernel kelapa sawit dengan CV Lingga Bayu Raya.

CV Lingga Bayu Raya dalam melaksanakan perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit mempunyai tanggung jawab yang sudah ditentukan didalam surat perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit tersebut dan beberapa ketentuan lainnya yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Semakin hari, masyarakat membutuhkan proses kegiatan pengangkutan yang lebih cepat dan lebih aman bagi barang yang akan dikirim. Dengan melihat kebutuhan masyarakat tersebut banyak pengusaha yang mendirikan usaha-usaha pengangkutan dengan memberikan pelayanan yang baik dan saling bersaing satu dengan yang lainnya.

Dengan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis

dalam bentuk skripsi dengan judul “Tinjauan Yuridis Perjanjian Pengangkutan

Kernel Kelapa Sawit Antara CV. Lingga Bayu Raya dengan PT. Perkebunan

Sumatera Utara (Sudi pada CV. Lingga Bayu Raya, Medan).”

B. Perumusan Masalah

Adapun yang merupakan permasalah yang timbul dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit?

(6)

3. Bagaimana tanggungjawab CV. Lingga Bayu Raya dalam perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulis melaksanakan penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam praktek pelaksanaan perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit dan bagaimana upaya penyelesaiannya

3. Untuk mengetahui tanggungjawab CV. Lingga Bayu Raya dalam perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah: 1. Secara Teoritis

a. memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hukum, khususnya hukum perdata.

b. memberikan gambaran mengenai perjanjian pengangkutan, khususnya mengenai pelaksanaan perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit. c. menambah informasi dan pengetahuan bagi masyarakat mengenai

perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit. 2. Secara Praktis

(7)

b. hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang terkait.

E. Metode Penelitian

Metode adalah prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu.Sementara itu metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut. Dengan demikian metodologi penelitian adalah sebuah materi pengetahuan untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam mengenai sistematisasi atau langkah-langkah penelitian.12Penelitian merupakan terjemahan dari bahasa bahasa Inggris yaitu research, yang berasal dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Dengan demikian secara logawiyah berarti “mencari

kembali”.13

Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten karena melalui proses penelitian tersebut dilakukan analisis dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah.14Karena dengan menggunakan metode penelitian akan memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan dari penelitian maka penulis menggunakan metode penelitian yakni :

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai penelitian dengan penelitian yuridis normatif. Penelitian yuridis normatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori,

12

Syahrum dan Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Citapustaka Media, Bandung, 2012, hal 37

13

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2012, hal 27.

14

(8)

konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini.15

Faktor yuridisnya adalah seperangkat aturan-aturan hukum perdata pada umumnya dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan bidang perjanjian pengangkutan dan sangat berkaitan erat dengan materi penelitian ini, sedangkan faktor empirisnya adalah perjanjian kerjasama kernel kelapa sawit Antara CV. Lingga Bayu Raya dengan PT. Perkebunan Sumatera Utara.

2. Sifat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis bersifat deskriptif, yakni penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya.16

3. Sumber Data

Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, oleh karena itu maka upaya untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan penelitian kepustakaan, yaitu mengumpulkan data baik yang bersifat bahan hukum primer, sekunder maupun tersier seperti doktrin-doktrin dan perundang-undangan atau kaedah hukum yang berkaitan dengan penelitian ini.

Bahan atau data yang dicari berupa data sekunder yang terdiri dari:

a. Bahan hukum Primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat. Bahan hukum primer, terdiri dari : KUHPerdata, KUHD dan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

15

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op.Cit, hal 17

16

(9)

b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai hukum bahan hukum primer17. Dalam penelitian ini adalah buku-buku, makalah, artikel dari surat kabar, majalah, dan internet.

c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan atau petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti: kamus, kamus hukum, jurnal, makalah, diktat dan lain sebagainya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : penelitian kepustakaan (Library Research). Dalam hal ini mengumpulkan penelitian atas sumber-sumber atau bahan-bahan tertulis berupa buku-buku karangan para sarjana dan ahli hukum yang bersifat teoritis ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Kemudian alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumen, bukti empiris hanya melakukan wawancara dengan Edy Ikhsan Lubis di CV Lingga Bayu Raya.

5. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif, yaitu semua data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan dianalisis secara kualitatif, untuk mencapai kejelasan terhadap masalah yang akan dibahas. Analisis data kualitatif, adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan. Pengertian analisis dimaksudkan sebagai suatu penjelasan dan penginterpretasian secara logis, sistematis. Logis sistematis menunjukkan cara

17

(10)

berfikir induktif dan mengikuti tata tertib dalam penulisan laporan penelitian ilmiah. Setelah analisis data selesai, maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif, yaitu dengan menuturkan dan mengambarkan apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti.18Dari hasil tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini diuraikan dalam 5 bab, dan tiap-tiap bab berbagi atas beberapa sub-sub bab, untuk mempermudah dalam memaparkan materi dari skripsi ini yang dapat digambarkan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan gambaran umum yang berisi tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan, Metode Penelitian, Keaslian Penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB II : PERJANJIAN PENGANGKUTAN KERNEL KELAPA SAWIT.

Bab ini berisikan tentang Pengertian dan Pengaturan Perjanjian, Asas-asas dalam Penjanjian dan Syarat sahnya perjanjian, Ruang lingkup perjanjian pengangkutan Kernel kelapa sawit dan kedudukan para pihak, Prosedur pengikatan perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit.

18

(11)

BAB III : PENGANGKUTAN KERNEL KELAPA SAWIT DAN ASPEK HUKUMNYA

Bab ini berisikan tentang Sejarah dan Bidang Usaha CV Lingga Bayu dan PT. Perkebunan Sumatera Utara, Ruang lingkup pengangkutan Kernel Kelapa Sawit, Dasar hukum pengangkutan Kernel Kelapa Sawit dan Berakhirnya perjanjian pengangkutan Kernel Kelapa Sawit.

BAB IV : TANGGUNGJAWAB CV. LINGGA BAYU RAYA DALAM PERJANJIAN PENGANGKUTAN KERNEL KELAPA SAWIT DENGAN PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

Bab ini berisi tentang Hak dan Kewajiban para pihak dalam perjanjian pengangkutan Kernel Kelapa Sawit, Hambatan-hambatan yang terjadi dalam praktek pelaksanaan perjanjian pengangkutan Kernel Kelapa Sawit beserta Upaya Penyelesaiannya.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab penutup dari seluruh rangkaian bab-bab sebelumnya, yang berisikan kesimpulan yang dibuat berdasarkan uraian skripsi ini, yang dilengkapi dengan saran-saran.

G. Keaslian Penulisan

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil kedua model analisis, ditemukan hasil yang ber- beda pada analisis logit diketahui variabel CFTD bernilai positif terhadap terjadinya kondisi financial distress,

Based on the discussion, the conclusion of this research as follows; (1) The use of QtA strategy indicated that the students’ achievement on reading comprehension of

[r]

Apabila terjadi selisih terhadap barang, maka mengecek kembali catatan mutasi barang yang ada pada kartu stok gudang untuk menelusuri

Aplikasi ini dapat digunakan siswa untuk media pembelajaran dan tolak ukur dalam memahami program linier, karena dalam aplikasi ini disediakan materi dan soal-soal latihan yang

Pengunjung akan mengetahui produk yang akan di tawarkan dengan memilih form daftar obat yang ada dari website tersebut dan juga dapat secara langsung memesan melalui lembar

Diharapkan dengan adanya website ini pengunjung dapat mencari informasi mengenai restoran yang berlokasi di sekitar Jabodetabek antara lain alamat restoran, nomor telepon dan

LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN. Semester Pertama Semester Pertama Prognosis