• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Batang dan Daun Evodia (Euodia ridleyi Horch.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans, Shigella dysenteriae dan Candida albicans Secara In Vitro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Batang dan Daun Evodia (Euodia ridleyi Horch.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans, Shigella dysenteriae dan Candida albicans Secara In Vitro"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia selalu berinteraksi dengan alam dan kontak langsung dengan berbagai jenis mikroorganisme penyebab infeksi yaitu bakteri, virus, jamur dan berbagai bentuk parasit. Infeksi dapat terjadi bila mikroorganisme masuk ke dalam tubuh, atau jumlah flora normal di dalam tubuh yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan gangguan fisiologis. Diantara mikroorganisme yang menyebabkan infeksi adalah Candida albicans, Streptococcus mutans dan Shigella dysenteriae. C. albicans dalam jumlah yang berlebih dapat menyebabkan sariawan, lesi pada kulit, vulvavaginitis, candiduria, gastrointestinal candidiasis, dan dapat membentuk biofilm, S. mutans dapat menyebabkan penyakit gigi yang dapat berakibat fatal (Wulandari, 2012). S. dysenteriae dapat mengakibatkan diare akut. Di Indonesia 2.812 pasien diare yang disebabkan bakteri yang datang ke rumah sakit dari beberapa provinsi seperti Jakarta, Padang, Medan, Denpasar, Pontianak, Makasar dan Batam yang dianalisa dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2001 penyebab terbanyak kedua adalah Shigella spp. (Zein dkk., 2004). S. dysenteriae yang resisten terhadap multiantibiotik ditemukan di seluruh dunia sebagai akibat pemakaian antibiotika yang tidak rasional (Chin, 2000).

Dewasa ini, pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroba menggunakan obat antimikroba. Keberhasilan obat-obat antimikroba dalam pengobatan penyakit infeksi, dengan pemakaian yang tidak tepat, dapat mengakibatkan efek resistensi (Maryuni, 2008). Resistensi terhadap antimikroba merupakan masalah yang harus diselesaikan. Di negara-negara berkembang, banyak ditemukan mikroba yang resisten terhadap obat dengan dosis yang rendah, sehingga memerlukan pemakaian obat dengan dosis yang lebih tinggi dengan harga yang relatif lebih mahal. Salah satu contoh, di Indonesia dilaporkan bahwa hampir semua spesies Shigella, khususnya S. flexneri telah resisten terhadap obat antimikroba dengan dosis rendah, sehingga digunakan obat dengan dosis tinggi,

(2)

yang harganya lebih mahal dan menyebabkan beban ekonomi yang lebih besar (Yenny dan Herwana, 2007).

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dengan tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan yang melimpah. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, contohnya sebagai bahan obat-obatan. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan obat tradisional memiliki efek

samping yang relatif lebih sedikit daripada obat modern (Sari, 2006). Salah satu

diantara tanaman yang sering digunakan sebagai obat adalah evodia (Euodia

ridleyi Horch.)

Genus Euodia termasuk ke dalam famili rutaceae yang memiliki ciri-ciri mengeluarkan aroma khas dan mengandung metabolit sekunder. Evodia suaveolens Scheff. termasuk kedalam famili rutaceae memiliki golongan metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, monoterpenoid dan triterpenoid (Gozali dkk., 2009). Spesies evodia lainnya adalah Euodia ridleyi Horch. banyak ditemukan di hutan Asia Tenggara. Evodia dapat digunakan sebagai obat salah satu contohnya, ekstrak daun evodia memiliki kemampuan untuk membunuh larva nyamuk (Prathibha et al., 2010). Selain itu menurut Mat Ali et al., (1988) dalam Hasyim (2005), ekstrak kasar dan minyak atsiri dari batang E. ridleyi Horch. memiliki kemampuan sebagai antimikroba yang menghambat Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus.

Berdasarkan latar belakang diatas maka, perlu diketahui pengaruh ekstrak etanol batang dan daun evodia terhadap pertumbuhan S. mutans, S. dysenteriae dan C. albicans, secara in vitro.

1.2. Permasalahan

Streptococcus mutans, S. dysenteriae dan C. albicans merupakan mikroorganisme yang dapat menginfeksi tubuh dan menyebabkan penyakit. Pemakaian obat antimikroba sintetik dapat menimbulkan efek samping dan dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan resistensi. Salah satu cara untuk menekan pertumbuhan mikroba ini dengan penggunaan ekstrak tumbuhan yang sudah sering digunakan. Oleh karena itu, perlu diketahui apakah ekstrak etanol

(3)

batang dan daun evodia dapat menghambat pertumbuhan S. mutans, S. dysenteriae dan C. albicans.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metabolit sekunder yang terlarut dalam ekstrak etanol batang dan daun evodia, aktivitas antimikroba

ekstrak etanol batang dan daun tumbuhan tersebut terhadap pertumbuhan S. mutans, S. dysenteriae dan C. albicans, dan konsentrasi hambat minimum

terhadap S. mutans, S. dysenteriae dan C. albicans.

1.4. Hipotesis

Ekstrak etanol batang dan daun evodia memiliki metabolit sekunder yang dapat menghambat pertumbuhan S. mutans, S. dysenteriae dan C. albicans

1.5. Manfaat Penelitian

Memberikan informasi mengenai kemampuan ekstrak etanol batang dan daun evodia dalam menghambat pertumbuhan S. mutans, S. dysenteriae dan C. albicans sehingga dapat dipakai sebagai alternatif senyawa organik untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Jumat tanggal 3 bulan Agustus tahun Dua ribu dua belas , Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Gedung Balai Nikah Pada Kementerian Agama

Bagi penyedia barang / jasa lain yang keberatan atas Pengumuman Pemenang Lelang ini diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Kelompok Kerja

[r]

Berdasarkan hasil proses pelelangan beserta berita acara evaluasi dan setelah dilakukan penelitian terhadap BAHP Nomor : 10/Pokja ULP/MTsN Padang Tiji/PU-eProc/2012 tanggal

[r]

Pada hari ini SENIN tanggal ENAM bulan AGUSTUS tahun DUA RIBU DUA BELAS, dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB dengan mengambil tempat di MAN Lamongan ,

Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. Kabupaten Banyumas Tahun 2005-2025 dan

Berdasarkan hasil proses pelelangan beserta berita acara evaluasi dan setelah dilakukan penelitian terhadap BAHP Nomor : 10/Pokja ULP/MIN Mila/Ilot/PU- eProc/2012 tanggal 2