• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pertumbuhan Rhizophora mucronata Lamk. Tahun Pertama Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupten Langkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pertumbuhan Rhizophora mucronata Lamk. Tahun Pertama Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupten Langkat"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Luas Hutan Mangrove Di Indonesia diperkirakan sekitar 20.9% dari total

mengrove dunia. Dari keseluruhan mangrove di dunia, Indonesia memiliki luasan

terluas (3.189 juta Ha), diikuti oleh Brazil (1.300 juta Ha), Australia (0,991 juta

Ha), dan Mexico (0,77 juta Ha) (Spalding dkk, 2010). Hutan mangrove sangat

mudah dikenali dan dibedakan dengan hutan lainnya, karena hutan ini membentuk

suatu formasi yang khas pada daerah garis pantai. Pada hutan mangrove di

dalamnya terdapat beberapa jenis flora yang merupakan bagian dari komunitas

ekosistem butan mangrove, antara lain adalah jenis Sonneratia sp, Briguera sp.

Ceriops sp, Aegiceras sp, Excoecaria sp, Xylocarpus sp, Rhizophora sp, dan

Avicennia sp.

Hutan mangrove merupakan komunitas tumbuhan yang terbentuk di

sepanjang pesisir dan terlindung pada delta-delta di muara-muara sungai.

Pembentukan hutan mangrove mengikuti pola sedimentasi bahan-bahan yang

terbawa arus sungai sepanjang pesisir (Wirakusumah dan Sutisna 1980). Menurut

Kusmana (2003), hutan mangrove dapat diartikan sebagai suatu tipe hutan yang

tumbuh didaerah pasang surut yang tergenang pada saat air pasang dan tidak

tergenang pada saaat air surut seperti laguna dan muara sungai dimana

tumbuhannya memiliki tolenransi yang tinggi terhadap kadar garam.

Hutan mangrove merupakan sumber daya alam yang memiliki beberapa

sifat kekhususan diantaranya karena letak hutan mangrove yang sangat spesifik,

peranan ekologisnya yang khas dan potensi yang bernilai ekonomis tinggi. Hutan

(2)

2

mangrove merupakan sumberdaya alam yang dapat dipulihkan pendayagunaanya

sehingga memerlukan penanganan yang tepat terutama untuk mencegah

musnahnya sumberdaya alam tadi dan untuk menjamin kelestarian masa kini dan

masa yang akan datang. Hutan mangrove dan hutan pantai merupakan jalur hijau

daerah pantai yang mempunyai fungsi ekologis dan sosial ekonomi. Secara

ekonomi, hutan mangrove dan hutan pantai merupakan sumber hutan bukan kayu

bagi masyarakat setempat, sedangkan secara ekologis yakni manfaat jasa

lingkungan dan secara fisik berperan melindungi lahan pantai karena mampu

memecahkan energi kinetik gelombang air laut (Alwidakdo dkk., 2014)

Walaupun ekosistem hutan mangrove tergolong sumberdaya yang dapat

pulih, namun bila pengalihan fungsi atau konversi dilakukan secara besar-besaran

dan terus menerus tanpa mempertimbangkan kelestariannya, maka kemampuan

ekosistem tersebut untuk memulihkan dirinya tidak hanya terhambat tetapi juga

tidak berlangsung, karena beratnya tekanan akibat perubahan tersebut.

Kerusakana hutan mangrove berdampak besar baik secara ekologi, ekonomi,

maupun sosial (Ghufran, 2012).

Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan, maka

fungsi lingkungan pantai di beberapa daerah telah menurun atau rusak dimana

banyaknya kepentingan yang menyebabkan kawasan mangrove mengalami

perlakuan yang melibihi kemampuan untuk mengadakan permudaan, pengalihan

penggunaan lahan dari tanah timbul menjadi pemukiman. Selain itu, kurang

adanya usaha yang signifikan dalam melakukan rehabilitasi mangrove yang telah

mengalami kerusakan (Luqman dkk., 2013)

(3)

3

Mengingat sangat pentingnya permasalahan tersebut di atas dan menyadari

bahwa sangat pentingnya fungsi hutan mangrove bagi kehidupan masyarakat dan

ekosistem global sehingga perlu adanya upaya rehabilitasi kawasan hutan mangrove.

Upaya rehabilitasi hutan mengrove tersebut dilaksanakan untuk mencapai

keseimbangan fungsi yaitu fungsi hutan mangrove sebagai zona ekonomi dan fungsi

lingkungan dimana hutan mangrove merupakan zona penyangga kehidupan di

wilayah pesisir. Dengan demikian upaya rehabilitasi hutan mangrove yang

dilaksanakan pada kawasan hutan maupun pada kawasan bukan hutan dapat berjalan

sesuai yang diinginkan, hal tersebut dapat didukung dengan melibatkan unsur

masyarakat sekitar kawasan pesisir dan instansi pemerintah terkait.

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui tingkat keberhasilan tahun pertama pemeliharaan tanaman

Rhizophora mucronata hasil dari kegiatan rehabilitasi hutan mangrove pada bulan maret 2014 di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu.

2. Mengkaji kemampuan tumbuh tanaman Rhizophora mucronata pada zonasi

arah tumbuh dengan kadar salinitas yang berbeda di kawasan rehabilitasi

hutan mangrove Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

tingkat keberhasilan penanaman mangrove serta kemampuan tumbuh tanaman

Rhizophora mucronata yang nantinya dapat digunakan untuk kegiatan rehabilitasi

hutan mangrove di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu.

Referensi

Dokumen terkait

• The results  obtained from the documents of planning, the implementation, and the monitoring/ evaluation regarding the quality of coordination / communication through

sgli Mipik FBs

(b) the provision or facilitation of technical cooperation and logistical support to States Parties; and (c) the mobilization of financial resources to support developing countries

bahwa Pegawai Negeri Sipil yang namanya lersebui dalam diktlm pedama Keputusan

16). Beri dua contoh perbuatan yang menyebabkan harga diri kita tidak baik 17). Bagaimana cara menjaga harga diri di masyarakat?. 18). Bagaimana cara menjaga kelestarian

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi dilakukan evaluasi teknis terhadap 4 (empat) perusah aan dengan hasil, sebagai berikut:. 3. Evaluasi

Apakah yang akan kamu lakukan, jika memiliki teman yang selalu mempermasalahkan perbedaan ras (warna kulit) atau suku bangsa.. Tuliskan ciri-ciri orang yang memiliki rasa

Sehubungan dengan Kegiatan Pengadaan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Outsourcing Cleaning Service Kantor OJK Tasikmalaya Tahun Anggaran 2017, panitia pengadaan