• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKJP KESEHATAN 2017 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKJP KESEHATAN 2017 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 79 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

02. URUSAN WAJIB KESEHATAN

A. KEBIJAKAN PROGRAM

Kebijakan Pemerintah Kota Semarang untuk urusan kesehatan pada tahun 2016 diarahkan pada :

1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, penyediaan obat-obatan, peningkatan kualitas dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, peningkatan mutu tenaga kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan perbaikan manajemen kesehatan. Perhatian khusus diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat pada upaya promotif dan preventif serta pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dalam upaya untuk menurunkan angka kematian bayi, balita dan ibu melahirkan, serta penurunan proporsi balita kurang gizi;

2. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan baik secara kuantitas maupun kualitas melalui upaya pemenuhan sarana vital dan peningkatan sarana informasi kesehatan.

Pada tahun 2016 program-program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib Kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melaui peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan tugas kedinasan. 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.

5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini diarahkan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat sesuai dengan kebutuhan medis, meningkatkan keamanan dan kemanfaatan penggunaan obat dan mengamankan masyarakat dari penyalahgunaan obat dan NAPZA.

(2)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 80 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Program ini diarahkan untuk meningkatkan, memantapkan, mempertahankan jangkauan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar, khusus dan rujukan menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan cara pengobatan tradisional yang aman dan bermanfaat dalam jaringan pelayanan kesehatan paripurna serta melindungi masyarakat dari efek negative pengobatan tradisional.

7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Program ini diarahkan untuk memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

8. Program PerbaikanGiziMasyarakat

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita. 9. Program PengembanganLingkunganSehat

Program ini diarahkan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

10. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Program ini diarahkan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular dan mencegah penyebaran penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan.

11. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Program ini diarahkan untuk meningkatkan fungsi perencanaan, penilaian serta pengawasan, pengendalian kegiatan pembangunan kesehatan, meningkatkan pelayanan data/informasi untuk manajemen dan masyarakat yang akurat, lengkap dan tepat waktu dan meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan profesionalisme SDM kesehatan dalam pelaksanaan tugas kedinasan.

12. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu

Program ini diarahkan untuk meningkatkan penyediaan sarana prasarana pelayanan kesehatan puskesmas/puskesmaspembantu dalam rangka upaya meningkatkan, memantapkan dan mempertahankan jangkauan dan pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat.

13. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumahsakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Program ini diarahkan untuk pemenuhan sarana dan prasarana rumah sakit dalam rangka meningkatkan kualitas pelayananan rumah sakit.

(3)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 81 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Program ini diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi, balita, anak usia sekolah dan remaja.

15. Program peningkatanpelayanankesehatanlansia

Program ini diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut. 16. Program pengawasandanpengendaliankesehatanmakanan

Program ini diarahkan untuk menjaga mutu makanan yang dikonsumsi masyarakat agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

17. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Program ini diarahkan untukmeningkatkan derajat kesehatan ibu melahirkan dan anak.

18. Program Informasi Kesehatan

Program ini diarahkan untukmengembangkan sistem informasi kesehatan guna mewujudkan suatu sistem informasi kesehatan yang komprehensif berhasil guna dan berdaya guna dalam mendukung pembangunan kesehatan

19. Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit BLU

Program ini diarahkan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan pelayanan Rumah Sakit.

B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1. REALISASI KEUANGAN

Realisasi keuangan untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Wajib Kesehatan tahun 2016 sebesar :

SKPD ANGGARAN (Rp) REALISASI

ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE (%)

Dinas Kesehatan 189.966.117.515 176.469.005.136 92,89 Rumah Sakit Umum Daerah 262.559.324.206 226.295.426.422 86,19

JUMLAH 452.525.441.721 402.759.729.560 89,00

Adapun perincian pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Wajib Kesehatan tahun 2016 sebagai berikut :

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE (%)

URUSAN WAJIB KESEHATAN 452.525.441.721 402.759.729.560 89,00

DINAS KESEHATAN 189.966.117.515 176.464.303.138 92,89

01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1.915.332.000 1.722.376.063 89,93

002 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik

336.000.000 311.817.096 92,80

007 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 400.820.000 381.841.000 95,26 008 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 152.000.000 144.170.500 94,85

010 Penyediaan Alat Tulis Kantor 114.708.000 114.695.000 99,99

011 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 95.304.000 95.291.500 99,99

012 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor

20.000.000 19.998.000 99,99

015 Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan

5.000.000 4.190.000 83,80

(4)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 82 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE (%) 018 Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar

Daerah

475.000.000 353.290.467 74,38

138 Penyelesaian Pengelolaan Administrasi Kepegawaian

41.000.000 40.925.000 99,82

250 Belanja Jasa Penunjang Administrasi Perkantoran

130.500.000 124.993.000 95,78

02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

1.412.128.000 1.311.047.556 92,84

007 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 102.000.000 97.884.000 95,96 009 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 495.820.000 435.327.000 87,80

010 Pengadaan Mebeluer 20.000.000 19.900.000 99,50

022 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 196.470.000 195.829.498 99,67 024 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas /

Operasional

457.838.000 422.189.558 92,21

026 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

15.000.000 15.000.000 100,00

028 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

120.000.000 120.000.000 100,00

029 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeluer 5.000.000 4.917.500 98,35

5 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

334.873.000 299.130.099 89,33

001 Pendidikan Dan Pelatihan Formal 45.000.000 43.600.000 96,89 005 Kegiatan Rapat, Koordinasi, Bintek Dan

Penyuluhan Pegawai

89.873.000 86.285.099 96,01

105 Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan 200.000.000 169.245.000 84,62

06 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN

SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

119.614.000 113.833.400 95,17

001 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

10.710.000 10.710.000 100,00

002 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 5.355.000 5.110.000 95,42 003 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi

Anggaran

5.355.000 5.035.000 94,02

004 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 8.500.000 8.400.000 98,82 006 Penyusunan RKA SKPD Dan DPA SKPD 10.000.000 8.850.000 88,50

013 Penyusunan LAKIP 8.277.000 7.933.800 95,85

014 Penyusunan Renstra SKPD 15.000.000 15.000.000 100,00

018 Penyusunan LKPJ SKPD 8.277.000 7.998.200 96,63

021 Penyusunan Renja SKPD 28.680.000 28.633.400 99,84

028 Evaluasi Standar Pelayanan Publik 9.460.000 8.085.000 85,47

045 Penyusunan RKA Perubahan & DPA Perubahan 10.000.000 8.078.000 80,78 15 PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN

KESEHATAN

9.437.929.000 8.795.394.839 93,19

001 Pengadaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan 7.417.450.000 7.242.696.149 97,64

004 Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas Dan Rumah Sakit

15.709.000 15.709.000 100.00

007 Pengadaan Alat Laboratorium 2.004.770.000 1.536.989.690 76.67 16 PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 128.875.932.515 118.490.646.640 91.94 001 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Di

Puskesmas Jaringannya

63.206.708.400 62.824.368.316 99.40

002 Pemeliharaan Dan Pemulihan Kesehatan 91.111.000 91.111.000 100.00 006 Revitalisasi Sistem Kesehatan 554.453.000 392.103.100 70.72 012 Peningkatan Pelayanan Dan Penanggulangan

Masalah Kesehatan

1.359.551.000 1.093.329.475 80.42

016 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Poncol 346.129.000 337.459.164 98.23

017 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Miroto 263.916.000 259.667.675 98.39 018 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Bandarharjo

422.284.000 344.056.819 81.48

019 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Bulu Lor 358.906.000 349.466.168 97.37

020 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Halmahera

491.123.000 461.000.983 93.87

021 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Bugangan

(5)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 83 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE (%) 022 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Karangdoro

489.015.000 455.665.752 93.18

023 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Pandanaran

330.452.000 307.630.975 93.09

024 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Lamper Tengah

172.000.000 153.738.863 89.38

025 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Karang Ayu

227.357.000 219.441.527 96.52

026 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Lebdosari

266.278.000 248.535.042 93.34

027 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Manyaran

219.648.000 204.160.007 92.95

028 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Krobokan

175.000.000 171.537.583 98.02

029 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Ngemplak Simongan

198.210.000 196.447.669 99.11

030 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Gayamsari

247.400.000 233.511.212 94.39

031 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Candi Lama

359.432.000 275.992.998 76.79

032 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Kagok 250.853.000 238.041.972 94.89 033 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Pegandan

282.120.000 278.482.788 98.71

034 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Genuk 380.106.000 296.992.231 78.13

035 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Bangetayu

479.018.000 449.352.720 93.81

036 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Tlogosari Wetan

390.000.000 375.234.602 96.21

037 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Tlogosari Kulon

389.203.000 360.219.258 92.55

038 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Kedungmundu

495.200.000 490.342.317 99.02

039 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Rowosari

372.568.000 347.487.742 93.27

040 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Ngesrep 352.000.000 339.864.589 96.55 041 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

padangsari

246.700.000 236.071.296 95.69

042 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Srondol 302.530.000 276.039.636 91.24 043 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

PuDAKpayung

272.500.000 243.647.786 89.41

044 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Gunungpati

352.754.000 343.027.492 97.24

045 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Mijen 362.250.000 343.421.689 94.80 046 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Karangmalang

257.850.000 246.980.719 95.78

047 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Tambakaji

340.798.000 311.543.931 91.42

048 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Purwoyoso

208.385.000 200.759.925 96.34

049 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Ngaliyan

447.554.000 366.276.802 81.84

050 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Mangkang

389.613.000 339.536.927 87.15

051 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Karanganyar

165.100.000 153.942.803 93,24

052 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Sekaran 246.500.000 241.968.499 98.16 053 Desiminasi Informasi Dan Sosialisasi Kesehatan 28.258.000 27.111.800 95.94

054 Penyediaan Dana Kegiatan Laboratorium Kesehatan

518.030.000 435.762.052 84.12

055 Kegiatan Instalasi Farmasi 898.000.000 849.763.239 94.63

056 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Poncol

1.002.165.656 787.714.980 78,55

057 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Miroto

(6)

U RU S AN W AJ IB KE SE H AT AN

Hal. 84 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE (%) 058 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Bandarharjo

2.211.865.420 2.031.374.676 91.84

059 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Bulu Lor

1.168.723.248 1.034.173.672 88.49

060 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Halmahera

1.169.352.853 1.106.539.917 94.63

061 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Bugangan

722.509.884 663.096.602 91.78

062 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Karangdoro

665.107.180 630.372.448 94.78

063 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Pandanaran

2.118.112.302 1.304.336.326 61.58

064 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Lamper Tengah

757.476.560 607.544.152 80.21

065 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Karangayu

862.371.159 721.972.807 83.72

066 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Lebdosari

761.661.785 670.786.235 88.07

067 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Manyaran

682.236.148 608.429.402 89.18

068 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Krobokan

360.271.683 324.954.754 90.20

069 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Ngemplak Simongan

599.062.192 450.757.443 75.24

070 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Gayamsari

1.897.795.721 1.804.995.343 95.11

071 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Candi Lama

1.063.698.671 783.942.053 73.70

072 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Kagok

921.051.752 760.899.934 82.61

073 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Pegandan

1.090.010.229 979.480.804 89.86

074 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Genuk

1.204.815.070 790.855.509 65.64

075 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Bangetayu

1.066.410.356 927.265.989 86.95

076 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Tlogosari Wetan

1.531.236.040 972.646.563 63.52

077 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Tlogosari Kulon

1.342.262.431 1.039.385.576 77.44

078 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Kedungmundu

2.738.872.779 2.076.311.710 75.81

079 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Rowosari

662.089.187 622.595.051 94.03

080 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Ngesrep

838.553.750 711.199.741 84.01

081 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas padangsari

1.066.236.751 839.664.116 78.75

082 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Srondol

1.002.557.439 835.165.887 83.30

083 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas PuDAKpayung

361.170.015 343.799.615 95.19

084 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Gunungpati

1.698.555.965 1.619.278.286 95.33

085 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Mijen

1.726.177.774 1.343.712.588 77.84

086 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Karangmalang

544.647.147 341.574.889 62.71

087 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Tambakaji

835.304.105 774.451.519 92.71

088 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Purwoyoso

769.803.950 700.152.069 90.95

089 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Ngaliyan

(7)

U RU S AN W AJ IB KE SE H AT AN

Hal. 85 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE (%) 090 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Mangkang

453.196.600 391.400.000 86.36

091 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Karanganyar

280.993.893 254.862.431 90.70

092 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN pada Puskesmas Sekaran

694.221.101 589.108.722 84.86

093 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Poncol

284.500.000 284.500.000 100.00

094 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Miroto

207.000.000 207.000.000 100.00

095 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Bandarharjo

315.000.000 315.000.000 100.00

096 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Bulu Lor

267.000.000 267.000.000 100.00

097 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Halmahera

224.000.000 224.000.000 100.00

098 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Bugangan

149.500.000 149.482.500 99.99

099 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Karangdoro

201.000.000 201.000.000 100.00

100 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Pandanaran

287.500.000 287.500.000 100.00

101 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Lamper Tengah

161.000.000 157.387.500 97.76

102 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Karangayu

172.500.000 172.500.000 100.00

103 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Lebdosari

192.500.000 192.500.000 100.00

104 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Manyaran

184.000.000 184.000.000 100.00

105 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Krobokan

155.500.000 155.500.000 100.00

106 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Ngemplak Simongan

150.000.000 150.000.000 100.00

107 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Gayamsari

315.000.000 315.000.000 100.00

108 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Candi Lama

192.500.000 192.500.000 100.00

109 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kagok

201.500.000 201.500.000 100.00

110 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Pegandan

299.000.000 299.000.000 100.00

111 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Genuk

287.500.000 287.500.000 100.00

112 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Bangetayu

301.000.000 290.410.000 96.48

113 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tlogosari Wetan

324.000.000 322.200.000 99.44

114 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tlogasari Kulon

322.000.000 322.000.000 100.00

115 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kedungmundu

373.500.000 373.000.000 99.87

116 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Rowosari

258.500.000 258.500.000 100.00

117 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Ngesrep

201.000.000 201.000.000 100.00

118 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas padangsari

199.000.000 199.000.000 100.00

119 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Srondol

218.500.000 218.500.000 100.00

120 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas PuDAKpayung

181.000.000 181.000.000 100.00

121 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Gunungpati

(8)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 86 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE (%) 122 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Mijen

330.500.000 330.500.000 100.00

123 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Karangmalang

.153.500.000 153.500.000 100.00

124 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tambakaji

210.000.000 210.000.000 100.00

125 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Purwoyoso

181.000.000 180.999.500 100.00

126 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Ngaliyan

281.500.000 281.475.000 99.99

127 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Mangkang

204.000.000 204.000.000 100.00

128 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Karanganyar

149.555.000 149.545.000 99.99

129 Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sekaran

264.500.000 264.500.000 100.00

130 Pendampingan Kegiatan Akreditasi Puskesmas 987.700.000 668.930.971 67.73 131 Pembiayaan Dan Pemeliharaan Jaminan

Persalinan

1.575.000.000 23.762.220 1.51

132 Pengelolaan Bantuan Operasional Kesehatan 500.000.000 442.550.000 88.51

19 PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2.874.946.000 2.789.858.100 97,04

001 Pengembangan Media Promosi Dan Informasi Sadar Hidup Sehat

1.185.399.000 1.160.577.600 97.91

002 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat 621.695.000 595.667.000 95.81 005 Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh

Kesehatan

270.363.000 255.968.000 94.68

011 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

201.929.000 196.984.000 97.55

012 Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Kesehatan Dan Kemitraan

595.560.000 580.661.500 97.50

20 PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 789.187.000 739.348.000 93.68

001 Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi

83.851.000 83.851.000 100.00

002 Pemberian Tambahan Makanan Dan Vitamin 532.028.000 489.526.500 92.01 003 Penanggulangan Kurang Energi Protein (Kep),

Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (Gaky), Kurang Vitamin A, Dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya

129.654.000 124.016.500 95.65

004 Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi

43.654.000 41.954.000 96.11

21 PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN

SEHAT

1.621.851.000 1.541.497.196 95.05

002 Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat 1.002.471.000 940.003.600 93.77

010 Penyehatan Lingkungan 619.380.000 601.493.596 97.11

22 PROGRAM PENCEGAHAN DAN

PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

11.028.312.000 10.699.901.110 97.02

005 Pelayanan, Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular

1.597.382.000 1.534.094.080 96.04

006 Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik

7.956.663.000 7.748.805.030 97.39

008 Peningkatan Imunisasi 871.600.000 859.790.000 98.65

012 P2 Ptm 116.250.000 115.295.000 99.18

013 Operasional Komisi Penaggulangan Aids Kota Semarang

411.417.000 381.042.000 92.62

014 Penanggulangan Klb 75.000.000 60.875.000 81.17

23 PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN

1.037.711.000 918.404.700 88.50

001 Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan 561.024.000 524.377.000 93.47 002 Evaluasi Dan Pengembangan Standar

Pelayanan Kesehatan

287.571.000 243.390.100 84.64

(9)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 87 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE (%) 25 PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN

PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS / PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA

24.379.530.000 22.992.544.235 94.31

006 Pengadaan Sarana Dan Prasarana Puskesmas 11.952.963.000 10.606.276.735 88.73 020 Rehabilitasi Sedang / Berat Puskesmas

Pembantu

1.600.000.000 1.588.093.000 99.26

024 Rehabilitasi Sedang / Berat Puskesmas 10.626.567.000 10.599.334.500 99.74

026 Rehabilitasi Sedang / Berat Rumah Dinas Puskesmas

200.000.000 198.840.000 99.42

033 Pengadaan Tanah Pembangunan Puskemas - - 0.00

29 PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA

450.000.000 449.550.000 99.90

004 Pelatihan Dan Pendidikan Perawatan Anak Balita

302.070.000 301.620.000 99.85

008 Pelatihan Petugas Pelayanan Remaja Di Puskesmas

26.700.000 26.700.000 100.00

009 Pelatihan Konselor Sebaya pada Siswa Sekolah 30.000.000 30.000.000 100.00

010 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja 34.500.000 34.500.000 100.00

011 Usaha Kesehatan Institusi 56.730.000 56.730.000 100.00

PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN

KESEHATAN LANSIA

100.000.000 99.228.500 99.23

001 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan 30.000.000 29.310.000 97.70 003 Pendidikan Dan Pelatihan Perawatan

Kesehatan

70.000.000 69.918.500 99.88

31 PROGRAM PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN

54.659.000 54.659.000 100.00

001 Pengawasan Keamanan Dan Kesehatan Makanan Hasil Industri

54.659.000 54.659.000 100.00

32 PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK

4.944.750.000 4.869.344.500 98.48

011 Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Kesehatan Ibu

189.000.000 180.905.000 95.72

012 Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Kb 3.785.750.000 3.774.950.000 99.71

013 Pembinaan Program Kesehatan Ibu Dan Kb 970.000.000 913.489.500 94.17

PROGRAM INFORMASI KESEHATAN 589.363.000 577.539.200 97.99

005 Manajemen Informasi Kesehatan 589.363.000 577.539.200 97.99

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 262.559.324.206 226.295.426.422 86,19

01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

29.322.000 27.960.000 95,36

250 Belanja Jasa Penunjang Administrasi Perkantoran

29.322.000 27.960.000 95,36

02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

368.200.000 368.200.000 100,00

005 Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional 368.200.000 368.200.000 100,00

26 PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT / RUMAH SAKITJIWA/ RUMAH SAKIT PARU-PARU / RUMAH SAKIT MATA

111.692.670.000 84.553.734.694 75,70

021 Pengadaan Mebeluer Rumah Sakit 296.825.000 179.300.000 60,41 033 Dana Bantuan Pemerintah Pusat Untuk

Pengadaan Peralatan Rujukan (DAK)

27.329.962.000 25.468.428.556 93,19

038 Pengadaan Linen Rumah Sakit 449.525.000 449.525.000 100,00

047 Pembangunan Gedung Private Wings 51.620.863.800 51.596.174.221 99,95 048 Pengadaan Alat Kesehatan Pelayanan Penyakit

Akibat Dampak Asap Rokok (Dbhcht)

45.300.000 45.300.000 100,00

052 Pengadaan Elektronik Rumah Sakit 8.036.400.900 4.832.521.150 60,13

053 Perencanaan Pembangunan Gedung Pelayanan Kesehatan Rsud Kota Semarang

641.148.400 505.431.979 78,83

054 Pengadaan Alat Kesehatan Pajak Rokok 23.272.644.900 1.477.053.788 6,35 34 PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN BLU 150.469.132.206 141.345.531.728 93,94

(10)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 88 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

2. HASIL YANG DICAPAI

Selama tahun 2016, pelaksanaan Urusan Wajib Kesehatan menghasilkan kinerja sebagai berikut :

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Sumber data lain untuk mendapatkan variabel penyusun indikator AHH adalah Sensus Penduduk dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS).

ANGKA HARAPAN HIDUP KOTA SEMARANG

NO TAHUN JUMLAH

1 2010 77.17

2 2011 77.17

3 2012 77.18

4 2013 77.18

5 2014 77.18

6 2015 77.18

7 2016 77.18

Sumber Data : BPS Kota Semarang Tahun 2016

Angka Harapan Hidup Kota Semarang tahun 2016 adalah 77.18 tahun artinya

bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 2016 akan dapat hidup sampai 77 atau 78 tahun lebih tinggi dibandingkan angka harapan hidup Indonesia yaitu

70.1 tahun.

Capaian kinerja secara lebih lengkap urusan wajib kesehatan melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

a. PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK

Program ini diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu melahirkan dan anak, dengan indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan

1. Jumlah Kematian Ibu Maternal

33 Kasus 32 Kasus 100,00 35 Kasus

2. Jumlah Kematian Bayi 225 Kasus 201 Kasus 110,67 229 Kasus 3 Cakupan komplikasi

kebidanan yg ditangani (%)

33 orang 32 orang 99,00 35 orang

4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (%)

97,8 % 97,58 % 97,53 %

5 Kunjungan ibu hamil K-4 95,5 % 97,5 % 97,46 % 6 Persalinan oleh Nakes di

Faskes

95 % 97,58 % 95 %

7 Kunjungan nifas 85,5 % 88,23 % 85 %

(11)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 89 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

9 Bumil komplikasi yang ditangani

100 % 100 % 100 100 %

10 Puskesmas PONED 6 buah 6 buah 100 6 buah %

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Berdasarkan data indikator kinerja Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak dapat diketahui bahwa :

1) Angka Kematian Ibu ( AKI ) juga menjadi salah satu indikator penting dalam derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yg meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau insidentil) selama kehamilan, melahirkan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dapat dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan.

2) Jumlah Kematian Ibu Maternal (AKI) mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 35 kasus dan pada tahun 2016 turun sebesar 32 kasus, hal ini terjadi karena dilakukan berbagai upaya antara lain: (a). Pembinaan Walikota dan Wakil Walikota kepada Direktur Rumah Sakit, (b). Pembinaan Rumah Sakit PONEK ke Puskesmas PONED, (c). Supervisi fasilitatif ke Bidan Praktek Mandiri (BPM), Puskesmas dan Rumah Sakit, (d). Pemenuhan sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan, (e). Adanya tenaga surveilan kesehatan (GASURKES KIA) untuk memantau dan mendampingi ibu hamil, sampai nifas terutama yang beresiko tinggi, koordinasi dengan anggota profesi terutama POGI, PERSI dan IBI.

3) Cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani, masih tetap yaitu pada tahun 2015 sebesar 100 % dan pada tahun 2016 sebesar 100 %.

4) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, mengalami penurunan yaitu pada tahun 2015 sebesar 97,53 % dan pada tahun 2016 sebesar 97,58 %.

b. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Jumlah Kematian Bayi 225 kasus 201 kasus 229 kasus 2. Angka Kelangsungan Hidup

Bayi per / 1000 kelahiran hidup (%)

91,7 per/1000 KH

92,48 per/1000 KH

100,85 91,62 per/1000 KH

(12)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 90 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

4 Angka Kematian Balita (AKaBa)

20 per 1000 KH

8,81 per 1000 KH

155,95 10,35 per 1000 KH 5 Cakupan Pelayanan

Kesehatan Balita

93,9 % 93,96% 100,06 93,79%

6 Cak kunjungan Neonatal pertama (KN1)

94% 94,7% 100,74 94,56%

7 Cak Kunjungan Neonatal lengkap (KN lengkap)

94% 94,7% 100,74 94,56%

8 Cak Neonatal Komplikasi yang di tangani

75% 83,49% 111,32 82,86%

9 Cak BBLR 0,5% 0,9% 180 1,05%

10 Kematian Bayi 8,23% 8,10% 98,42 8,38%

11 SDIDTK APRAS 86% 99,83% 116,08 113,93%

12 Cak Penjaringan Kesehatan siswa SD

95% 100% 105,26 100%

13 Cak Penjaringan Kesehatan siswa SMP

85% 95% 111,76 98,08%

14 Cak Penjaringan Kesehatan siswa SMA

85% 95% 111,76 93,23%

15 Cak Puskesmas yang Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Remaja

67% 80% 119,40 73,55%

16 Pencegahan dan penanganan Kekerasan Perempuan & Anak

85% 100% 117,64 100%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Berdasarkan data indikator kinerja Pelayanan Kesehatan Anak Balita dapat diketahui bahwa :

1) Angka Kelangsungan Hidup Bayi per / 1000 kelahiran hidup mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2015 sebesar 91,62/1.000 KH dan pada tahun 2016 sebesar 92,48/KH.

2) Angka Kematian Bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian.

3) Jumlah Kematian Bayi di Kota Semarang pada tahun 2016 sebesar 201 kasus atau sebesar 7,63 per 1000 KH, jika dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami penurunan, jumlah kematian bayi sebesar 229 kasus atau sebesar 8,41 per 1000 KH. Angka Kematian Balita mengalami penurunan yaitu di tahun 2015 sebesar 10,35 per 1.000 KH (20 kasus), dan pada tahun 2016 sebesar 8,81 per 1.000 KH (16 kasus).

(13)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 91 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

meningkat dari tahun 2015 yaitu sebesar 18,34% menjadi 20,19% di tahun 2016. Sedangkan ibu hamil KEK meningkat dari 5,72% di tahun 2015 menjadi 6,95% di tahun 2016.

c. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Incident Rate (IR) Demam Berdarah Dengue (DBD)

98,50 Per 100.000

penduduk

25,22 Per 100.000

penduduk

390,56 98,61 Per 100.000

penduduk 2. Penemuan dan

penanganan penderita DBD (%)

100% 100% 100 100%

3 Kasus Demam Berdarah

ya g dilakuka PE 8

jam

60% 63,5% 105,83 68%

4 Kasus Demam Berdarah yang di fogging sesuai

sta dart hari

75% 97,1% 129,46 75%

5 Case Fatality Rate Demam Berdarah (CFR)

1,5% 2,05% 136,66 1,2%

6 Penderita Demam Berdarah yang ditangani

100% 100% 100 100%

7 Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC, BTA (%)

76% 78% 102,63 60%

8 Angka keberhasilan pengobatan TB

84% 84% 100 83%

9 Cakupan kelurahan UCI (Universal Child Imunization ) (%)

100% 100% 100 100%

10 AFP rate per 100.000 penduduk usia <15 th

2% 2% 100 2%

11 Kelurahan engalami KLB PD3I dan keracunan makanan yang ditangani <24 jam

100% 100%% 100 100%

12 Jejaring surveilens PTM di RS & pusk yang mantap

80% 80% 100 80%

13 Puskesmas yang melakukan deteksi dini PTM tertentu

85% 85% 100 85%

14 Ketepatan laporan penyakit tidak menular

80% 80% 100 80%

15 Kelengkapan laporan penyakit tidak menular

90% 90% 100 90%

16 Cakupan BIAS 97% 98% 101,03 97%

17 Cakupan imunisasi CJH 100% 100% 100 100% 18 Cakupan pelacakan K3JH 100% 100% 100 100% 19 Penemuan penderita

pneumonia balita (cakupan)

(14)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 92 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

20 Angka kematian Diare 1% 0,02% 2 1%

21 Proporsi kasus TB yang berhasil diobati dengan DOTS (suskses rate)

84% 84% 100 83%

22 Prosentase kasus IMS yang diobati

76% 90% 118,42 74%

23 Penderita yang selesai pengobatan Kusta (RFT)

73% 90% 123,28 70%

24 Prevelensi HIV/AIDS persen dari total populasi per 10.000 penduduk

1,5 Per 10.000

penduduk

0,88 Per 10.000

penduduk

58,66 2

Per 10.000 penduduk 25 Persentase ODHA yang

aktif minum ARV

40% 40% 100 40%

26 Proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS (5)

67% 70% 104,47 65%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Berdasarkan data indikator kinerja Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular dapat diketahui bahwa :

1) Tahun 2015 Incident Rate (IR) Demam Berdarah Dengue (DBD) Kota Semarang 103,4 % lebih tinggi dari IR DBD Jawa Tengah dan 10,4 % lebih tinggi dari IR DBD Nasional. Tahun 2016 pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir IR DBD Kota Semarang dibawah IR DBD Jawa Tengah. Incidence rate DBD Kota Semarang 25,22 per 100.000 penduduk atau 47,5 % lebih rendah dari IR DBD Jawa Tengah yang mencapai 48,22 per 100.000 penduduk. Hal tersebut merupakan salah satu bukti kontribusi penempatan petugas surveilan kesehatan (Gasurkes) mulai tahun 2015 dan 2016 dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat untuk pengendalian kegiatan demam berdarah.

2) Incidence Rate DBD Kota Semarang menduduki peringkat ke-29 IR DBD. Hasil tersebut diatas disebabkan karena adanya definisi opersional dari Komisi Ahli DBD (Komli DBD) Jawa Tengah di Tahun 2016 yang mengacu pada criteria WHO Tahun 1997. Masih terjadi over diagnosis DBD dengan

ada ya perbedaa pada he oko se trasi % dari ya g sebelu ya

de ga % da atau de ga hasil pe eriksaa + pada IgG da IgM.

3) Kasus Demam Berdarah yang di fogging sesuai sta dart hari pada tahu 2016 mengalami kenaikan yaitu sebesar 97,1 % dibandingkan pencapaian tahun 2015 sebesar 75%.

(15)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 93 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

5) Kegiatan Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular berupa jejaring surveilens PTM di Rumah Sakit dan Puskesmas, deteksi dini PTM tertentu yang di lakukan oleh Puskesmas, ketepatan pelaporan penyakit tidak menular dan kelengkapan penyakit tidak menular telah dicapai 100% dari masing-masing target kegitan tahun 2016.

6) Penemuan penderita pneumonia balita, presentase kasus IMS yang diobati, proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS (5), dan prosentase penderita yang selesai pengobatan kusta (RFT) mengalami kenaikan rata-rata sebesar 12,66%. Kenaikan persentase tertinggi pada kegiatan pengobatan kusta (RFT) yaitu sebesar 23, 29 % dari target tahun 2016.

7) Peningkatan realisasi kasus IMS yang diobati menjadi 90% disebabkan karena 37 puskesmas telah dapat melaksanakan pemeriksaan IMS dan 37 Puskesmas telah dilatih LKB.

8) Presentase ODHA yang aktif minum ARV dan proporsi kasus TB yang berhasil di obati dengan DOTS pencapaian 100% sesuai dengan masing-masing target kegiatan tahun 2016.

9) Realisasi jumlah kasus HIV/AIDS baik penderita lama dan baru tahun 2016 mengalami penurunan yaitu sebesar 0,88 dibandingkan dengan pencapaian tahun 2015 sebesar 2 per 10.000 penduduk.

d. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1 Kelompok usia lanjut aktif 91 % 97,78 % 107,5 90 % 2 Persentase Pelayanan

Lansia

65 % 69,78 % 107,4 60 %

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Berdasarkan data indikator kinerja program peningkatan pelayanan kesehatan lansia dapat diketahui bahwa kelompok usia lanjut aktif pada tahun 2015 sebesar 90 % dan pada tahun 2016 naik sebesar 97,78 %.

e. PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Presentase penerapan penggunaan obat rasional

75,00% 83,5% 111,33 75,00%

2. Proporsi pelayanan kefarmasian di puskesmas sesuai standar

(16)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 94 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

3. Ketersediaan obat & perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan

100% 100% 100 100%

4. Penerapan Pelayanan Informasi Obat di Puskesmas

86% 86,5% 100,58 85%

5. Persentase Pelayanan Kefarmasian di Apotek yang sesuai standart

70% 70% 100 70%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Tingkat ketersediaan obat sesuai dengan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas tahun 2016 sebesar 100%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah persediaan obat dari seluruh sumber anggaran pada tahun 2016. Perencanaan dan pengadaan obat di Kota Semarang, seluruh jenis obatnya adalah obat esensial dan generik sesuai dengan pedoman pengadaan obat dari kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil kinerja lainnya adalah :

1) Presentase penerapan penggunaan obat rasional, pada tahun 2015 sebesar 75 %,dan pada tahun 2016 naik sebesar 83,5 %

2) Ketersediaan obat & perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan pada tahun 2015 sebesar 100 %,dan pada tahun 2016 tetap yaitu sebesar 100 % 3) Penerapan Pelayanan Informasi Obat di Puskesmas pada tahun 2015

sebesar 86 %,dan pada tahun 2016 naik sebesar 86,5 %.

f. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1 Jumlah Unit Reaksi Cepat Layanan Kesehatan

5 unit 5 unit 100

2 Jumlah puskesmas Branding 10 % 10,8 % 108,1 10% 3 Persentase puskesmas

prespektif Gender

10% 10% 100 3%

4 Rasio puskesmas,

poliklinik, pustu per satuan penduduk x 1000

0,23 0,23 100 0,23

5 Rasio Fasilitas Kesehatan Dasar / 100.000 penduduk

22 22 100 20

6 Rasio dokter per satuan penduduk

1,7 1,67 98,23 1,53

7 Rasio tenaga medis per satuan penduduk x 1.000

2,12 1,97 92,92 1,97

8 Cakupan puskesmas (%) 231,3 231,35 100 231,25 9 Cakupan pembantu

puskesmas

21,5 19,45 90,46 19,45

10 Proporsi Puskesmas yang telah menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

(17)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 95 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

11 Persentase FKTP yang dibina dan memenuhi standar

91 91 100 91

12 Presentase tenaga kesehatan yang memiliki ijin

94 94 100 94

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Berdasarkan data indikator capaian kinerja Program Upaya Kesehatan Masyarakat dapat diketahui bahwa :

1) Jumlah puskesmas branding sebanyak 4 puskesmas;

2) Capaian jumlah Puskesmas BLUD tahun 2016 masih 0 karena masih dalam tahap persiapan dan akan dimulai pada tahun 2017.

3) Persentase puskesmas prespektif Gender pada tahun 2016 sebesar 10 % sama dengan 4 buah puskesmas prespektif gender.

4) Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk x 1000, pada tahun 2015 sama dengan tahun 2016 yaitu sebesar 0,23 %

5) Cakupan puskesmas (%) pada tahun 2015 sebesar 231,25 % dan pada tahun 2016 naik menjadi 231,35%

6) Sama halnya dengan Cakupan pembantu puskesmas pada tahun 2015 sebesar 19,45% dan pada tahun 2016 naik sebesar 21,5%

7) Rasio Fasilitas Kesehatan Dasar / 100.000 penduduk pada tahun 2015 sebesar 20 % dan mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebesar 20 %

g. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Prosentase promosi kesehatan melalui media elektronik

80,00 % 100,00 % 125,00

2. Prosentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

50,00 % 92,29 % 184,58 90,94%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

(18)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 96 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Upaya promosi kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat dan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat.

h. PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Angka Bebas Jentik (ABJ) 84% 85% 101,19 84% 2. Presentase kelurahan yang

melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)

80% 94% 117,5 80%

3 Cakupan masyarakat miskin yang terlayani jaminan kesehatan

100% 100% 100 100%

4 Cakupan masyarakat miskin yang dijamin BPJS

55% 58% 105,45 56%

5 Rumah sehat 86% 88% 104,76 86%

6 Tempat-tempat umum sehat

82% 85% 103,65 82%

7 Proporsi kelurahan siaga aktif mandiri

20% 24% 120 20%

8 Cakupan air bersih 93,8% 94% 100,21 93,8% 9 Kualitas air minum

memenuhi syarat

82% 82% 100 82%

10 Kualitas air bersih memenuhi syarat

77% 97% 125,97 77%

11 Penduduk yang memanfaatkan jamban

96% 99% 103,12 96%

12 Rumah yang mempunyai Saluran Pembuangan Air Limbah

88% 89% 101,36 88%

13 Tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan

92% 92% 100 92%

14 Tempat pengelolaan Pestisida sehat

98% 98% 100 98%

15 Institusi yang di bina 82% 84% 102,43 82% 16 Industri rumah tangga

makanan minuman yang memenuhi syarat kesehatan

81% 86% 106,17 81%

17 Tempat Pengelolaan Makanan Sehat

82% 86,59% 105,59 82%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

1) Angka Bebas Jentik (ABJ) pada tahun 2015 sebesar 84 % dan pada tahun 2016 sebesar 84% hasil ini masih jauh dari angka ideal sebesar 95%.

(19)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 97 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

3) Cakupan masyarakat miskin yang terlayani jaminan kesehatan dari tahun ketahun tetap yaitu pada tahun 2015 sebesar 100% dan pada tahun 2016 sebesar 100%

4) Penduduk yang memanfaatkan jamban, keberadaan jamban sehat dan pemanfaatannya juga merupakan barrier bagi penularan penyakit. Kepala Keluarga yang telah memanfaatkan jamban keluarga semakin baik yaitu pada tahun 2015 sebesar 96 % dan pada tahun 2016 naik sebesar 99 %. 5) Rumah yang mempunyai Saluran Pembuangan Air Limbah pada rumah

tangga juga dapat menjadi sumber penularan penyakit, hal ini dapat dicegah melalui pengelolaan sederhana terhadap air limbah tersebut,dimana cakupan mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar 88 % dan pada tahun 2016 naik sebesar 89 %.

6) Tempat pengelolaan makanan sehat dari tahun 2015 sebesar 82 % dan pada tahun 2016 naik sebesar 86,59%. Upaya penyehatan tempat pengelolaan makanan tidak hanya mengawasi sanitasi dan pengelolaan makanan di restoran/rumah makan serta jasa boga yang sangat mendesak dan penting adalah upaya pengawasan terhadap penggunaan bahan tambahan makanan yang dilarang.

7) Kualitas air bersih pada tahun 2016 meningkat dari 77% di tahun 2015 menjadi 97% hal ini disebabkan karena adanya kegiatan monitoring dan koordinasi dengan pihak PDAM yang lebih intensif.

i. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Prevalensi balita gizi buruk 0,39 % 0,29 % 125,64 0,4 % 2. Persentase puskesmas

yang memiliki Gizi Center

20 % 0 % 0 % -

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Perkembangan keadaan gizi masyarakat dapat dipantau melalui hasil pencatatan dan pelaporan program perbaikan gizi masyarakat yang tercermin dari hasil penimbangan bayi dan balita setiap bulan di posyandu.

1) Capaian gizi center masih 0 karena baru akan dimulai di tahun 2017 sehingga sekarang sedang dalam tahap persiapan.

2) Prevalensi Gizi buruk,telah dilakukan upaya perbaikan gizi kepada masyarakat yaitu pada tahun 2015 sebesar 0,4% dan pada tahun 2016 sebesar 0,34% , dan 100 % telah mendapat perawatan.

(20)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 98 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

4) Prevalensi Gizi kurang balita mengalami kenaikan dari 10,67 % pada Tahun 2015 menjadi 12,11 % pada tahun 2016 karena kasus gizi buruk mengalami penurunan dan menjadi gizi kurang. Dari semua kasus gizi kurang sudah mendapatkan PMT Pemulihan.

5) Prevalensi ibu hamil KEK mengalami kenaikan dari 5,72 % pada Tahun 2015 menjadi 6,95 % pada tahun 2016 namun telah diupayakan dengan pemberian PMT bagi ibu hamil.

6) Cakupan Anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan dari 18,34% pada tahun 2015 menjadi 20,19 % pada tahun 2016, walaupun capaian ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe meningkat dari 97,05% pada Tahun 2015 menjadi 97,64 % pada tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh kepatuhan ibu dalam meminum tab Fe masih kurang dan adanya faktor-faktor penghambat dalam penyerapan Fe pada ibu hamil (misal kebiasaan ibu hamil mengkonsumsi teh, mual muntah, atau kurang intake makanan yang mengandung Fe). Namun demikian untuk ibu hamil Anemia telah diupayakan memperoleh PMT ibu hamil.

j. PROGRAM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Persentase Industri Rumah Tangga pangan yang menerapkan CPP BIRT

80% 81,5% 101,87 80%

2. Persentase kelulusan peserta penyuluhan kemanan pangan

85% 85% 100 85%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

1) Persentase Industri Rumah Tangga pangan yang menerapkan CPP BIRT, pada tahun 2015 sebesar 80 %,dan pada tahun 2016 naik sebesar 81,5 % 2) Persentase kelulusan peserta penyuluhan kemanan pangan pada tahun

2015 sebesar 75 %,dan pada tahun 2016 naik sebesar 83,5 %

k. PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Persentase Puskesmas yang telah terakreditasi

10 % 35,14 % 351,4 10

2. Persentase puskesmas yang nilai kinerjanya > 8687

10,00% 72,97% 729,70

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

(21)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 99 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Sedangkan persentase puskesmas yang nilai kerjanya>8687 adalah 72,97% atau 27puskesmas.

l. PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN

PRASARANA PUSKESMAS / PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Persentase puskesmas prespektif Gender

10 % 10 % 100

2. Pengadaan Sarana Prasarana Puskesmas

10 paket 10 paket 100 10 paket

3. Rehab Puskesmas dan Pustu

10 paket 10 paket 100 10 paket

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Hasil kinerja pada tahun 2016 adalah Persentase puskesmas yang sudah prespektif gender sebanyak 10 % atau 4 puskesmas.

Pengadaan Sarana Prasarana Puskesmas disesuaikan dengan kebutuhan puskesmas dengan memperhatikan usulan-usulan yang berasal dari puskesmas, pada tahun 2015 sebesar 10 paket dan pada tahun 2016 sebesar 10 paket sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

m. PROGRAM INFORMASI KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Jumlah Rumah Sakit yang terkoneksi

1 unit 5 unit 500 1 unit

2. Database pelayanan kesehatan terpadu

3 data 3 data 100 3 data

3 Persentase ketersediaan data /Informasi Bidang Kesehatan akurat dan tepat waktu (profil)

70% 90% 128,57 90%

4 Persentase ketersediaan profil kesehatan Tk Puskesmas

70% 100% 142,85 70%

5 Persentase Puskesmas yang mengisi data / informasi yang lengkap dan valid di Bank Data Kesehatan

85% 85% 100 80%

6 Pengembangan sistem informasi kesehatan

2 sistem 2 sistem 100 2 sistem

7 Persentase Permasalahan sistem informasi yang selesai di tangani

80% 86% 107,5 80%

8 Jumlah masyarakat yang mendapat informasi

60.000 orang 70.565 orang 117,60 50.000 orang

9 Jumlah Penyuluhan melalui media Elektronik

3 kali 12 kali 400 2 kali

10 Jumlah Penyuluhan melalui media cetak

(22)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 100 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

11 Jumlah Penyuluhan luar gedung

6 kali 9 kali 150 6 kali

12 Jumlah kegiatan dialog interaktif bidang kesehatan

2 kali 6 kali 300 2 kali

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Berdasarkan data indikator capaian kinerja Program Informasi Kesehatan dapat diketahui bahwa :

1) Jumlah Rumah Sakit yang terkoneksi pada Tahun 2016 mengalami peningkatan yaitu menjadi 5 unit dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebesar 1 unit, hal ini dikarenakan oleh adanya koordinasi yang baik dengan Rumah Sakit.

2) Perhatian puskesmas terhadap pentingnya data kesehatan semakin meningkat, hal ini dapat dilihat oleh adanya peningkatan presentase puskesmas yang mengisi data/informasi yang lengkap dan valid di bank data kesehatan.

3) Upaya promotif dan preventif ditingkatkan melalui promosi dengan media cetak, media elektronik dan dialog interaktif lebih diutamakan sehingga ada dukungan anggaran yang meningkat.

n. PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

RUMAH SAKIT/RUMAH SAKIT JIWA/RUMAH SAKIT PARU-PARU/RUMAH SAKIT MATA

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Terpenuhinya sarana dan prasarana RS B Pendidikan

68,00% 68,00% 100 65

Sumber Data :Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2016.

Program berhasil meningkatkan pelayanan melalui pengembangan dan pengadaan infrastruktur Rumah Sakit diantaranya Pembangunan Gedung Private Wings, Pengadaan Alat Kesehatan dan pengadaan alat Penunjang lainnya.

o. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN

UMUM

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 % REALISASI

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

1. Kinerja BLUID (indeks) 80,00 79,40 99,25 81,85

Sumber Data :Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2016.

(23)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 101 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Keuangan terutama masih adanya pituang yang tidak tertagih pada saat tutup buku. Evaluasi kinerja BLUD RSUD Kota Semarang disusun disusun setiap tahun dengan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.1164 /MENKES/SK/2007 tentang Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit BLU.

KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

1. INDIKATOR KINERJA KEUANGAN

2. INDIKATOR KINERJA PELAYANAN

a. Indikator Kinerja Operasional

Nilai indikator kinerja operasional 2016=30,40 x 1,02 (nilai koefisien)=31,00 (Masih berpotensi tinggi untuk tumbuh>22,80 s/d 35,20)

NILAI HAPER NILAI

1 Return on Invesment (ROI) 2 (0,34) 0,2

2 Rasio Kas (Cash Ratio) 3 189,75 3,0

3 Rasio Lancar (Current Ratio) 3 340,77 3,0

4 Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 3 392,83 0,0

5 Perputaran Persediaan (PP) 3 83,79 2,4

6 Total Asset Turn Over (TATO) 3 7,44 3,0

7 Ratio Total Modal Sendiri terhadap Total Total Asset (TMS terhadap TA) 3 96,41 1,8

Jumlah 20 13,4

INDIKATOR KINERJA KEUANGAN

NO INDIKATOR TAHUN 2016

PER DESEMBER 2016

BOBOT NILAI

NILAI RIIL

A. PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS

1 Rata-rata kunjungan Rawat Jalan/hari 2 1,12 1,20 2 Rata-rata kunjungan Rawat Darurat/hari 2 1,16 1,60 3 Pertumbuhan Pasien Rawat Inap 2 1,1 1,20 4 Pemeriksaan Radiologi / hari 1,5 1,04 1,20 5 Pemeriksaan Laboratorium / hari 1,5 1,12 1,20 6 Rata-rata operasi / hari 1 1,03 0,80 7 Rata-rata rehab medik / hari 1 1,29 2,00

B. EFISIENSI PELAYANAN

1 Rasio pasien Rawat Jalan dengan Dokter 1 26,8 1,00 2 Rasiopasien Rawat Jalan dengan Perawat 1 22,01 0,50 3 Rasio pasien Rawat Darurat dengan Dokter 1 14,39 0,50 4 Rasio pasien Rawat Darurat dengan Perawat 1 5,04 1,00 5 Rasio pasien Rawat Inap dengan Dokter 1 11,22 0,25 6 Rasio pasien Rawat Inap dengan Perawat 1 1,83 0,25

7 B O R 2 80,38 2,00

8 A V L O S 2 5,11 1,50

9 B T O 2 70,58 0,50

10 T O I 2 1,1 1,50

C. PERTUMBUHAN DAYA SAING

1 Sales Growth (SALG) 2 1,10 1,20

D. PENGEMBANGAN SDM

1 Program Pendidikan dan Latihan 2

ada program dilaksanakan sebagian

1,50

2 Penghargaan dan Sanksi 1

ada program dilaksanakan sebagian

1,50

E. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

1 Pengembangan produk baru bidang pelayanan 2 dilaksanakan ada program 2,00

2 Pengembangan sistem manajemen 1

Tidak ada pengembangan

sistem manajemen

0,00

3 Peningkatan Penguasaan Teknologi 1

Tidak ada program Peningkatan Penguasaan Teknologi

0,00

F. ADMINISTRASI

1 Rancangan RBA 2 Tepat waktu 2,00

2 Laporan Triwulan (Ketepatan) 2 Tepat waktu 2,00

3 Laporan Tahunan (Ketepatan) 2 Tepat waktu 2,00

Total Indikator Kinerja Operasional 40 30,40

Kinerja Operasional RSUD Kota Semarang Tahun 2016

(24)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 102 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

b. Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat

Nilai indikator kinerja mutu pelayanan dan manfaat bagi masyarakat tahun 2016 adalah 35,00 (Termasuk dalam Klafisikasi Tinggi> 27,70).

C. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut : 1. Masih tingginya kasus DBD

2. Angka Bebas Jentik ( ABJ ) masih dibawah target 3. Masih tingginya angka kematian Ibu melahirkan

4. Masih banyaknya Maskin yang kurang tertib tentang administrasi kependudukan misalnya mengurus KTP dan KK ketika sakit.

5. Keterbatasan tempat pelayanan penjaminan yang tidak memadai untuk menampung jumlah maskin yang mengurus jamkesmaskot.

6. Pada kegiatan Perubahan APBD Kota Semarang Tahun 2016 alokasi anggaran yang bersumber Bantuan Pajak Rokok sebesar Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah) pada Kegiatan Pengadaan Elektronik Rumah Sakit, dan Kegiatan Pengadaan alat kesehatan pajak rokok tidak dapat direalisasikan dikarenakan tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Pajak Rokok untuk Pendanaan Pelayanan

BOBOT NILAI

NILAI RIIL

A. MUTU PELAYANAN

1 Emergency respone time 3 5 Menit 3,00 2 Angka kematian di gawat darurat 3 0,34 % 3,00 3 Angka kematian > 48 jam 3 7,31 %o 3,00 4 Angka pasien rawat inap yang dirujuk 3 0,80 % 3,00 5 Post Operative Death Rate 3 0,60 % 3,00 6 Angka infeksi nosokomial 3 0,37 % 3,00

7 Kecepatan pelayanan resep obat jadi 3 30 Menit 2,00 8 Waktu tunggu sebelum operasi 3 2 hari 2,00

B. EFISIENSI PELAYANAN

1 Pembinaan kepada puskesmas dan sarana kesehatan lain 1 0,50

2 Penyuluhan kesehatan (PKRS) 1 0,50

3 Rasio tempat tidur kelas III 1 72,97 % 1,00

4 Pemanfaatan TT (BOR) kelas III 1 79,60 % 0,50

5 Prosentase pasien tidak mampu 1 31,77 % 1,00

C. KEPUASAN PELANGGAN

1 Prosentase komplain 2 1,00

2 Lama waktu tunggu di poliklinik 2 30 sd 60 menit 1,50

3 Kemudahan pelayanan 2 2,00

D. KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN

1 Kebersihan lingkungan 2,5 2,50

2 Hasil Uji AMDAL 2,5 2,50

Total Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat 35,00

ada program dilaksanakan semua

ada petunjuk lengkap

ada SOP dilaksanakan seluruhnya ada tindak lanjut

sampai selesai dilaksanakan sebagian

Nilai Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat Tahun 2016

No. INDIKATOR HAPER

(25)

U

RU

S

AN

W

AJ

IB KE

SE

H

AT

AN

Hal. 103 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Kesehatan Masyarakat, hal ini disebabkan bahwa pada saat perencanaan kegiatan anggaran peraturan Menteri dimaksud belum disosialisasikan di RSUD Kota Semarang sehingga menjadikan SILPA RSUD Kota Semarang cukup besar dan sarana prasarana yang diusulkan menggunakan dana Pajak Rokok yang digunakan sebagian besar melengkapan sarana pelayanan Gedung Private Wings

D. SOLUSI

1. Penegakan Perda DBD ( Pengawasan dan pengendalian DBD di Masyarakat 2. Meningkatkan Peran serta masyarakat

3. Mulai mengimplementasikan PERDA keselamatan ibu dan anak, mengintensifkan Pendampingan Ibu Hamil resiko tinggi sampai nifas oleh petugas Puskesmas, Kader, dan petugas surveilans kesehatan.

4. Meningkatkan pelayanan ANC ( 10 T) pada pelayanan Primer

5. Pemanfaatan ambulance hebat dalam rangka rujukan ibu hamil resiko tinggi ke sarana kesehatan

6. Optimalisasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) melalui forum Kesehatan Kelurahan

7. Optimalisasi kegiatan keluarga ibu hamil dan kelas balita di masyarakat 8. Program Jampersal untuk pembiayaan kesehatan bagi ibu hamil dalam

rangka mendekatkan akses ke pelayanan kesehatan 9. Integrasi Jamkesmaskot ke BPJS.

10. Tidak dapat direalisasikannya anggaran Pajak Rokok APBD Perubahan Tahun 2016 akan diusulkan kembali terutama yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gedung Private Wings (Gatotkaca) di Tahun Anggaran 2017 melalui dana APBD Kota Semarang.

E. PRESTASI DAN PENGHARGAAN

1. Akreditasi Pelayanan Rumah Sakit LULUS PARIPURNA

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai hambatan dan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini dapat.CNC II di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Jenis

[r]

[r]

Proses pembelajaran yang baik akan membuat peserta didik mengeluarkan segala kemampuan mereka agar dapat memahami konsep yang terdapat dalam materi pembelajaran

Finally, at the Appreciation (A) type there is one question at the EASY category, 5 questions at the MODERATE category, and one question DIFFICULT category. From those data

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan petunjuk

perlakuan akuntansi menurut PSAK 107 dalam hal biaya perolehan, pendapatan sewa, penyajian dan pengungkapan sudah memenuhinya, sedangkan biaya penyusutan, biaya perbaikan dan