• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PERUSAHAAN PENERBANGAN GARUDA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PERUSAHAAN PENERBANGAN GARUDA INDONESIA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 1 4 TAHUN 1 9 9 1 TENTANG

PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

PT. PERUSAHAAN PENERBANGAN GARUDA INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa unt uk lebih meni ngkat kan dan mengembangkan kegiat an usaha Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT. Perusahaan Penerbangan Garuda Indonesia, dipandang perlu melakukan penambahan penyert aan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) t ersebut ;

b. bahwa penambahan penyert aan modal Negara t ersebut , perlu dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Kit ab Undang-undang Hukum Dagang (St aat sblad Tahun 1847 Nomor 23) sebagaimana t elah beberapa kali diubah, t erakhir dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971 (Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2959);

3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 t ent ang Penet apan Perat uran Pemerint ah Penggant i Undang-undang Nomor 1 Tahun 1969 t ent ang Bent uk-bent uk Usaha Negara (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2890) menj adi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2904);

(2)

Negara Nomor 2987);

5. Perat uran Pemerint ah Nomor 67 Tahun 1971 t ent ang Pengalihan Bent uk Perusahaan Negara (PN) Perhubungan Udara "Garuda Indonesia Airways" menj adi Perusahaan Perseroan (PERSERO) (Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 87);

6. Perat uran Pemerint ah Nomor 3 Tahun 1983 t ent ang Tat a Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Jawat an (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM), dan Perusahaan Perseroan (PE. RSERO) (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3246) sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1983 (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 37);

MEMUTUSKAN :

Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PERUSAHAAN PENERBANGAN GARUDA INDONESIA.

BAB I

PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL

Pasal 1

(3)

Pasal 2

Penambahan penyert aan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebesar Rp. 848. 797. 724. 247, 20 (delapan rat us empat puluh delapan milyar t uj uh rat us sembilan puluh t uj uh j ut a t uj uh rat us dua puluh empat ribu dua rat us empat puluh t uj uh rupiah dua puluh sen) dengan perincian sebagai berikut :

1. Dana Pembangunan Semest a sebesar Rp. 5. 636. 956. 000, 00 (lima milyar enam rat us t iga puluh enam j ut a sembilan rat us lima puluh enam ribu rupiah);

2. Pengadaan Pesawat Terbang (2 DC-10 dan 3 DC-9) sert a suku cadangnya sebesar Rp 38. 369. 367. 053. 64 (t iga puluh delapan milyar t iga rat us enam puluh sembilan j ut a t iga rat us enam puluh t uj uh ribu lima puluh t iga rupiah enam puluh empat sen);

3. Kekayaan eks Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT. Merpat i Nusant ara Airlines sebesar Rp 32. 531. 045. 153, 09 (t iga puluh dua milyar lima rat us t iga puluh sat u j ut a empat puluh lima ribu serat us lima puluh t iga rupiah sembilan sen);

4. Gedung di Jalan Supomo Jakart a, Hot el Nusa Dua Bali, Pembayaran hut ang dan bunganya, Pengadaan Pesawat Terbang (4 F-27/ 600) dan f asilit as penunj angnya sert a pembelian invent aris f asilit as pemeliharaan Garuda sebesar Rp 356. 003. 237. 225, 47 (t iga rat us lima puluh enam milyar t iga j ut a dua rat us t iga puluh t uj uh ribu dua rat us dua puluh lima rupiah empat puluh t uj uh sen);

(4)

BAB II

PELAKSANAAN PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL

Pasal 3

Pelaksanaan penambahan penyert aan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT. Perusahaan Penerbangan Garuda Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan menurut ket ent uan Kit ab Undang-undang Hukum Dagang (St aat sblad Tahun 1847 Nomor 23) sebagaimana t elah beberapa kali diubah, t erakhir dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971, dengan memperhat ikan ket ent uan-ket ent uan yang t ercant um dalam Perat uran Pemerint ah Nomor 12 Tahun 1969 sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 24 Tahun 1972.

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 4

Ket ent uan lebih lanj ut yang diperlukan bagi pelaksanaan Perat uran Pemerint ah ini diat ur oleh Ment eri Keuangan dan Ment eri Perhubungan, baik secara bersama maupun sendiri-sendiri sesuai dengan bidang t ugasnya masing-masing.

Pasal 5

(5)

Dit et apkan di Jakart a

pada t anggal 25 Pebruari 1991

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

t t d

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a

pada t anggal 25 Pebruari 1991

MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

t t d

Referensi

Dokumen terkait

b. Judul gambar ditulis di bawah gambar, tidak di atasnya. Cara penulisan judul gambar sama dengan judul tabel. Gambar hendaknya yang sederhana sehingga dapat menyampaikan ide

Pendaftaran Seminar kepada Panitia Seminar Proposal diketahui oleh Dosen Pembimbing Akademik; Ketua Program Studi. Menyusun

jika sdah selesai dan berhasil dipindahkan ke halaman utama, tutup kolom "tambah peserta didik baru" pilih peserta didik tsb (di halaman peserta didik) dan lakukan

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan, bahwa sistem tanam jajar legowo berpengaruh nyata terhadap bobot tongkol per tanaman berkelobot dan tanpa kelobot dan bobot biji segar

Dengan tumpatnya pipa kondensat ini, maka level air kondensat dalam rebusan akan naik dan brondolan yang berada pada lori bagian bawah akan tergenang sehingga

Generally, Monascus sp. KJR2 grew well on durian seeds at various initial moisture content. Table 2 shows total mold count on fermented durian seeds at various initial

1 to optimise the soybean and sweet corn ratio to produce low level aflatoxin soycorn milk with good physicochemical properties and the highest

Pengaruh Perbedaan Sistem Jarak Tanam Jajar Legowo pada Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt).. Jurusan Agroteknologi,