• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN PERTEMUAN KE-HATI 2021 GKY CITRA GARDEN KNOWING YOU. Penulis: GI. Andrey Thunggal. Pengarah Bahan: Pdt. Gunawan Tanu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAHAN PERTEMUAN KE-HATI 2021 GKY CITRA GARDEN KNOWING YOU. Penulis: GI. Andrey Thunggal. Pengarah Bahan: Pdt. Gunawan Tanu"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

“KNOWING YOU”

Penulis:

GI. Andrey Thunggal

Pengarah Bahan:

Pdt. Gunawan Tanu

Editor dan Penyelaras Naskah:

GI. Hendra Yohanes

Design Cover:

GI. Malvian Octavianty

Layout:

GI. Hendra Yohanes, Landrie Intan & tim

Percetakan:

CV Gemilang Grafika

Penerbit:

Sub Bidang Pemerhati & Pelawatan GKY Citra Garden 2020-2021 Jakarta, Desember 2020

Dilarang memperbanyak buku ini tanpa izin tertulis dari Majelis GKY Citra Garden

(3)

DAFTAR ISI

Pertemuan 1

MENGHIDUPI TUJUAN HIDUP ...

Pertemuan 2

KEBAIKAN HATI ...

Pertemuan 3

YESUS DIURAPI ...

Pertemuan 4

KEBANGKITAN YANG MEMBERI PENGHARAPAN ...

Pertemuan 5 KEJUJURAN ... Pertemuan 6 KEKUASAAN ... Pertemuan 7 AMBISI ... Pertemuan 8 HAWA NAFSU ... Pertemuan 9 KEMUNAFIKAN ... Pertemuan 10 KESERAKAHAN ... Pertemuan 11

“BAYAR” DI DEPAN VS “BAYAR” DI BELAKANG ... Pertemuan 12

(4)

PERTEMUAN #3

Maret 2021

YESUS DIURAPI

KEBERSAMAAN (20 menit)

Ceritakan berkat rohani yang didapatkan ketika membaca Whatsapp Group Ke-Hati tentang saat teduh rekan-rekan.

(5)

Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.

Markus 14:8-9

MATERI (15 menit)

Baca Markus 14:3-9

Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon Si Kusta, dan sedang duduk makan; datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: “Untuk apa pemborosan

(6)

minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.” Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia?”

Peristiwa pengurapan kaki Yesus di Betania ini adalah sebuah peristiwa yang menarik. Yesus yang sedang makan bersama-sama dengan para muridnya dan tiba-tiba dikejutkan dengan seorang perempuan yang membawa buli-buli minyak narwastu. Hal ini adalah sebuah ketidak-laziman, di mana seorang perempuan biasanya tidak akan mendapatkan tempat di tengah pertemuan semacam itu. Bukan hanya perempuan itu menerobos masuk, melainkan juga ia memecahkan buli-buli minyak narwastu yang mahal harganya. Dalam budaya saat itu, minyak narwastu adalah sebuah minyak yang mahal sekali, yang biasanya disiapkan oleh seorang perempuan untuk hari pernikahannya. Perempuan ini mencurahkan minyak narwastu yang mahal itu sebagai tanda

(7)

kasihnya kepada Yesus. Sangat mungkin sekali, perempuan ini memahami apa yang menjadi pesan Yesus mengenai kematian-Nya.

Ironisnya, pesan Yesus mengenai diri-Nya yang akan diserahkan di Yerusalem itu malah tidak dimengerti oleh para murid-Nya yang lain. Sikap sang perempuan yang memberikan penghormatan kepada Yesus malah dipandang sebagai tindakan menghambur-hamburkan uang. Di dalam catatan paralel kisah ini (Yohanes 12), diketahui bahwa murid yang protes tersebut adalah Yudas Iskariot. Protes Yudas itu bukan didasari atas kepeduliannya terhadap orang miskin, melainkan karena ia memiliki motivasi cinta uang di baliknya. Kegusaran Yudas itu malah membuat Yesus untuk menyatakan sebuah pujian khusus kepada perempuan itu: “Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.” Murid-murid gagal dalam merespons pesan Yesus yang akan disalibkan dan malah meributkan penggunaan uang

(8)

tersebut. Secara substansi, mungkin yang diributkan oleh para murid adalah hal yang perlu. Namun secara konteks, para murid tidak mampu melihat bahwa apa yang dilakukan oleh perempuan ini adalah wujud kasihnya kepada Yesus, dan hal ini yang membuatnya mempersembahkan apa yang

terbaik kepada Yesus untuk memberikan

penghormatan kepada-Nya. Tujuan dari pelayanan adalah mengasihi Tuhan, dan dalam hal ini perempuan tersebut menunjukkan sebuah kualitas pelayanan yang didasarkan atas kasih yang besar kepada Yesus.

Melalui kisah ini, kita dapat melihat bagaimana kasih seseorang kepada Tuhan tidak dapat diukur berdasarkan status keagamaan seseorang. Bagaikan para murid yang telah mengikut Yesus sekian lama, namun teralihkan pada hal yang lain. Bisa jadi kita pun mengalami hal yang sama. Kita perlu memurnikan motivasi, tujuan pribadi, serta mengutamakan penilaian Tuhan terhadap apapun yang kita lakukan. Apalagi kita

(9)

yang telah memiliki status keagamaan tertentu ataupun kita yang telah menjadi Kristen setelah sekian lama; kita rentan dan perlu waspada apabila motivasi dan tujuan kita telah melenceng dari mengasihi Kristus. Kadangkala dalam pelayanan kita di dunia sekuler, sangat mudah sekali motivasi kita teralihkan dari Kristus. Bahkan dalam pelayanan di gereja sekalipun, bisa jadi karena merasa terlalu biasa dengan hal-hal yang rohani, kita malah melupakan hal yang terpenting, yaitu kasih kepada Yesus.

Salah satu tanda kasih kita kepada Yesus akan terlihat melalui dedikasi dan kesungguhan kita dalam melayani Tuhan. Dalam keluarga, kita akan bersungguh-sungguh mengasihi anggota keluarga sebagai bentuk kasih kita kepada Tuhan. Dalam pekerjaan, kita akan melakukan tugas dengan bertanggung jawab karena kita mengasihi Tuhan. Dalam komunitas Ke-Hati, kita akan proaktif dalam

membangun kebersamaan dan saling

(10)

adalah kasih kita kepada Tuhan. Tidak ada harga yang terlalu besar jika dibandingkan dengan kasih Yesus yang terlebih dahulu dinyatakan oleh-Nya di kayu salib.

RINGKASAN (5 menit)

• Sikap sang perempuan yang memberikan __________________ kepada Yesus malah dipandang sebagai tindakan menghambur-hamburkan _______.

• Tujuan dari pelayanan adalah ___________ Tuhan, dan dalam hal ini perempuan tersebut menunjukkan sebuah kualitas pelayanan yang didasarkan atas _________ yang besar kepada Yesus.

• Tidak ada _________ yang terlalu besar jika dibandingkan dengan ___________ Yesus yang terlebih dahulu dinyatakan oleh-Nya di kayu salib.

(11)

DISKUSI (30 menit)

1. Setelah sekian lama menjadi seorang Kristen, bagaimanakah kehidupan Anda dalam mengasihi Tuhan? Adakah masa-masa yang justru menjauhkan hati kita dari mengasihi Yesus? Ceritakan.

2. Hal-hal apakah yang dapat membantu kita untuk dapat lebih mengasihi Tuhan?

(12)

3. Bagaimana cara agar sesama anggota Ke-Hati dapat menolong membuat kita lebih mengasihi Tuhan?

PROYEK KETAATAN (15 menit)

Mari saling mengingatkan sesama anggota Ke-Hati untuk bersaat teduh setiap hari.

(13)

DOA BERSAMA (10 menit)

• Doakanlah kerohanian kita dan juga keluarga masing-masing agar semakin rindu mengenal Allah yang benar di dalam Kristus Yesus melalui sarana Mezbah Keluarga.

• Doakan agar jemaat GKY Citra Garden semakin menyatakan kasih Tuhan kepada orang-orang yang belum percaya maupun kepada sesama anak-anak Tuhan.

(14)

PERTEMUAN #4

April 2021

KEBANGKITAN YANG

MEMBERI PENGHARAPAN

KEBERSAMAAN (20 menit)

Ceritakan salah satu berkat rohani yang diperoleh dari saat teduh pribadi atau Mezbah Keluarga.

(15)

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

1 Korintus 15:17, 20

MATERI (15 menit)

Baca 1 Korintus 15:17-22

Paulus menjelaskan bahwa peristiwa

kebangkitan Yesus adalah penting, karena kebangkitan menandakan bahwa apa yang Yesus katakan adalah benar. Pada zaman itu, yang melegitimasi perkataan seorang nabi adalah benar apabila apa yang dia nubuatkan benar-benar terjadi. Hal ini berarti bahwa Allah berkenan atasnya dan benar-benar mengutus nabi tersebut.

(16)

Sebaliknya, jika nabi tersebut bukan berasal dari Allah, maka apa yang dikatakannya tidak akan terjadi. Hal seperti inilah yang menjadi ukuran pembuktian terhadap perkataan Yesus.

Di dalam Matius 12:38-40, diceritakan bahwa pada suatu kali datanglah orang-orang Farisi dan para ahli Taurat meminta tanda dari Yesus. Mereka meminta agar Yesus memperlihatkan tanda dari sorga yang membuktikan bahwa Yesus benar adanya. Menanggapi permintaan mereka tersebut, Yesus menyebut mereka sebagai angkatan yang jahat dan tidak setia, karena meskipun mereka telah melihat berbagai mukjizat yang ditunjukkan oleh

Yesus, mereka menolak untuk percaya.

Menariknya, Yesus mengatakan bahwa kepada mereka bahwa mereka tidak akan melihat tanda lain selain tanda nabi Yunus. Tanda nabi Yunus adalah sebuah metafora, yakni sebagaimana Yunus hidup meskipun pernah berada dalam perut ikan selama 3 hari, maka Yesus pun akan bangkit dari kematian pada hari yang ke-3.

(17)

Klaim Yesus tersebut adalah sebuah klaim yang tidak main-main, karena jika memang Dia bukan berasal dari Allah, maka Ia tidak akan dibangkitkan pada hari yang ke-3. Jika Yesus berbohong tentang siapa Dia, maka Allah Bapa tentu tidak akan membangkitkan-Nya. Jika klaim Yesus tentang keilahian-Nya adalah klaim kosong, maka seharusnya Yesus tidak akan bangkit. Namun, faktanya adalah Yesus bangkit tepat seperti yang telah diklaim oleh-Nya. Hal ini adalah bukti yang tidak terbantahkan mengenai keilahian Yesus dan apa yang telah Dia ajarkan.

Oleh karena itu, tidak heran apabila Paulus menyatakan bahwa jika Yesus tidak bangkit, maka sia-sialah kepercayaan kita. Kebangkitan Yesus itulah yang menjadi sebuah pembuktian sekaligus sebuah pengharapan bahwa apa yang Dia katakan benar adanya, dan layaklah bagi kita untuk menaruh iman sepenuhnya kepada Yesus. Paulus kemudian menjelaskan bahwa kebangkitan Yesus adalah jawaban atas kegagalan yang dimulai oleh Adam

(18)

lewat kematian dalam dosa, di mana Yesus bangkit dari kematian dan menyatakan bahwa ada keselamatan bagi kita yang percaya kepada-Nya. Dengan tegas Paulus menuliskan: “Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.”

Karena itulah, kebangkitan Kristus secara rohani berimplikasi pada dua hal. Pertama, ada sebuah pengharapan hidup yang kekal yang telah terbukti oleh kebangkitan-Nya. Kita hidup bukan berdasarkan realitas saat ini semata, melainkan berdasarkan sebuah harapan bahwa Allah tidak akan meninggalkan kita. Sama seperti kematian bukanlah akhir dan kebangkitan Yesus adalah bukti kemenangan Yesus, maka situasi dosa dan pergumulan kita pun bukanlah akhir dari segalanya. Di tengah berbagai pergumulan yang ada, kita

(19)

mampu untuk melaluinya bersama Tuhan yang telah menang dan sungguh setia. Kedua, kebangkitan Yesus adalah sebuah contoh rohani bagi kita untuk menghidupi sebuah “kebangkitan” rohani dalam kehidupan kita. Paulus menjelaskan, “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa” (Roma 6:4, 6). Demikianlah kita meninggalkan cara hidup kita yang lama dan menghidupi cara hidup yang baru di dalam Tuhan. Mari menjalani kehidupan yang baru di dalam anugerah Tuhan Yesus bagi kemuliaan Allah Bapa!

(20)

• Tanda nabi Yunus adalah sebuah metafora, yakni sebagaimana Yunus hidup meskipun pernah berada dalam perut ikan selama 3 hari, maka

Yesus pun akan __________ dari

________________ pada hari yang ke-3.

• Kebangkitan Yesus itulah yang menjadi sebuah

___________________ sekaligus sebuah

pengharapan bahwa apa yang Dia katakan ___________ adanya, dan layaklah bagi kita untuk menaruh iman _____________________ kepada Yesus.

• Ada sebuah _________________ hidup yang kekal yang telah ________________ oleh kebangkitan-Nya.

(21)

1. Apa arti kebangkitan Kristus bagi Anda secara pribadi selama menjadi orang Kristen selama ini? Ceritakan.

2. Kebangkitan Kristus adalah contoh bagi kita

untuk mengalami kebangkitan rohani.

Bagaimanakah ciri-ciri orang Kristen yang mengalaminya?

(22)

3. Bagaimanakah kebangkitan Yesus dari kematian dapat memberikan pengharapan di tengah masa sulit? Ceritakan.

PROYEK KETAATAN (15 menit)

Catatlah poin-poin penting dari khotbah hari minggu dan lakukanlah firman Tuhan yang diberitakan pada minggu tersebut.

(23)

DOA BERSAMA (10 menit)

• Doakanlah agar kehidupan kita masing-masing menyaksikan Injil Tuhan Yesus yang telah memanggil kita meninggalkan belenggu dosa dan berbalik kepada Tuhan.

• Doakan agar orang-orang Kristen di Indonesia semakin menyatakan pengharapan hidup kekal yang tersedia hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah mati disalib dan bangkit mengalahkan maut.

(24)

Referensi

Dokumen terkait