• Tidak ada hasil yang ditemukan

Case Solution_Cafes Monte Bianco_Building a Profit Plan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Case Solution_Cafes Monte Bianco_Building a Profit Plan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB

I. PENDAHULUAN

A.

GAMBARAN UMUM

KASUS

Cafes

Monte Bianco

adalah perusahaan

manufaktur

dan

sekaligus

distributor kopi

premium yang berlokasi

di Milan.

Produk kopi Monte Bianco

dipasarkan

di

seluruh Eropa dan

memiliki

reputasi sebagai

kopi

yang

terbaik

di

benua Eropa. Perusahaan Cafes

Monte

Bianco

didirikan di

awal abad oleh

Mario

Salvetti setelah sebelumnya bekerja

di

perkebunan

kopi

di

Amerika

Selatan dan

akhirnya kembali

ke Itali untuk

membuka

pabrik

kopi. Kopi

Monte Bianco dengan cepat menjadi terkenal

di Milan

karena rasa dan kualitasnya. Usaha

ini

diteruskan turun temurun

di

keluarga Salvetti, dan akhirnya

diwarisi

oleh cucu

Mario

Salvetti yaitu Giacomo Salvetti.

Giacomo

ingin

melampaui

kesuksesan

kakeknya

dan

bermaksud mengembangkan bisnisnya dengan

agresif

Dalam

lima

tahun terakhir, dia memperbesar kapasitas dengan cara membangun

fasilitas yang

canggih

dan mahal.

Selama

tahun

2000,

kinerja

perusahaan

menunjukkan

hasil yang

sangat

baik.

Salah satu

alasan kesuksesan

ini

adalah produksi

private branduntuk

dua supermarket di

Itali.

Sebenarnya, beberapa

retailer

sudah menghubungi Giacomo dengan permintaan

untuk

mensuplai

kopi

yang akan didistribusikan dengan label

private

brand

mereka sendiri.

Akan

tetapi,

perusahaan mengalami masalah

trade-off

antara kapasitas

produksi untuk

private

brand dengan

kopi

premium. Kapasitas produksi

total untuk

tahun 2000 adalah 350.000

kg

per bulan. Dengan ekspansi yang baru selesai bulan Desember 2000, ada tambahan kapasitas sebesar 150.000

kg.

Biaya

untuk

ekspansi

ini

adalah

6 milyar lira

dengan expected

life

15

tahun.

Gaicomo

dan

manajemen

perusahaan

berdiskusi

untuk

memutuskan

bagaimana mengalokasikan kapasitas manufaktur. Pandangan manajemen terpecah menjadi dua, dengan

satu

pihak

mendukung

transisi

penuh

ke

produksi

private

brond

dan

pihak yang

lain

mendukung produksi kopi premium.

Pihak yang

mendul<ung

private

brand

strategt

berargumen bahwa segmen pasar

ini

(2)

inventory, sedangkan

kopi

premium

tidak

bisa disimp an

di

inventory karena masalah kualitas.

Biaya-biaya lain

juga

bisa dihemat, seperti

selling cosl

bisa dihemat 65yo,

R&D

cosr bisa

dihemat 75Yo, dan administrative cost bisa dihemat 5oyo.

Akan tetapi, ada kelemahan dari

private

brand

strategt

ini. Pembeli

private

brand

akan membayar hutangnya lebih lama (90

hari

dibandingkan dengan kebijakan umumnya yang 30

hari).

Hal

ini

akan

menyebabkan perusahaan berada pada posisi

full

credit line

limit

(25

milyar lira)

pada akhir tahun dikarenakan pesanan musim panas lebih sedikit.

Giacomo

mengalami

dilema dan

memerlukan gambaran yang

jelas

dan

menyeluruh mengenai konsekuensi d,ari

private

brand

strategt

ini.

B.

RUMUSAN

PERMASALAHAN

Berdasarkan gambaran

kasus

yang dibahas pada bagian sebelumnya, maka dapat

kita

temukan beberapa hal yang menarik untuk kita bahas, diantaranya:

1"

Dengan

menggunakan

data

proyeksi produksi

private brand

coffee

di

tahun

2001,

seberapa menarikkah

private

brand

strategt

bagi

perusahaan

jika

dilihat

dari

variabel akuntansi

untuk

profit

wheel, cash wheel, dan ROE whell?

(3)

BAB

II.

PEMBAHASAN

Perencanaan

laba

diperlukan pada

tahun 2001

sehingga manajemen

kunci

dapat menentukan strategi

yang

akan diterapkan perusahaan

yaitu

menjual produk baru

Qtrivate

brand coffee) atau tetap fokus pada usahanya yang lama Qremium coflee). Perencanaan laba digunakan oleh manager untuk menilai bisnisnya dan mengoperasikan perencanaan, membuat

trade-off

pilihan, menetapkan

kinerja

dan

tujuan

akuntabilitas, dan mengevaluasi bagaimana

kinerja

bisnis dapat memenuhi harapan. Pembuatan

profit plan

meliputi

tahap-tahap sebagai berikut.

A.

Profit

Wheel

l.

MengestimasikanTingkatPenjualan

Dalam

tahap

ini

Cafes

Monte Bianco

telah

menyiapkan estimasi penjualan sebagai berikut. (sesuai

exhibit

5 kasus)

Sales plan 2{l0l far prirate brand only

,anuary 426-tm 7.1C% 3.7r8.8{8.0m

February

540.(ffi

9,m

4.752.0O0.otH)

lvlarch 7ffi.0rG0 11,8ffi6 6.230.rt00.0G0

April {50.0m 2500j 3.960.000.m May 4.S6.0{E 9,1096 4-276-8{X}.{XH} June

300.m

5 0096 2.&ffi.O00.000

luly

2s2.ffiO

4,2M

2.217.69).(m August 198.frF 3,3096 1.742.rt$.tm September 4$8.frX} 6,80?6 3.590.400.000 O,ctober 786.0m 13,1096 6-916.80{}-000 November 726.000 -ra1086 6.388.80t}.0(n

December 720.ffio 12.0086 6.336.000.0ffi

Bila

dibandingkan dengan

tingkat

penjualan

produk

tahun sebelumnya

(terdiri

dan

private

brand coffee

dan

premium coffee) yang

mencapai

nilai

56,112,4A8,000

lira,

maka

tingkat

penjualan tahun

2001 yang

hanya mengandalkan produk

private

brand

coffee mengalami penurunan sebesar

5,9/o

karena hanya

mampu

menghasilkan

tingkat

penjualan sebesar 52,800,000,000 lira.

(4)

2"

Mengestimasikanbiayaoperasional

Biaya

operasi

di

dalam Cafes

Monte

Bianco terbagi dua

yaitu

COGS dan biaya-biaya diluar produksi.

Berikut

ditampilkan komponen biaya operasional tahun 2000 dan tahun 2001

jika

perusahaan memproduksi 100% produk baru.

Berdasarkan tabel perhitungan diatas, maka dapat

kita

analisa beberapa

hal

sebagai berikut:

-

Jika

perusahaan

memproduksi

IOOYI

produk

private

brand coffee

sEa,

maka dibandingkan dengan tahun 2000 COGS perusahaan akan meningkat sebesar

2gyo,biaya

operasional

lain (meliputi

marketing,

R&D,

selling,

administrative, dan

interest)

akan

turun

sebesar 58ol0, sementara total pengeluaran operasional akan turun sebesar 3oZ.

:

Naiknya

COGS

juga

disebabkan dengan adanya tambahan biaya tetap

per bulan

yang berasal depresiasi

investasi mesin baru

untuk

menambah kapasitas

produksi

sebesar 400,000,000

lira

per tahun.

-

Turunnya

beban operasional

lainnya terjadi

karena terdapat penghematan

leoyo

pada beban marketing expense, TSYo pada

R&D

expenses,65Yo pada selling expense, dan 5O%o

pada admini strative expense.

3.

Menghitung Laba Yang diharapkan

Untuk

menemukan

nilai

ekonomi yang diharapkan dapat dihasilkan

oleh

perusahaan,

pihak

manajemen

perlu

melakukan

estimasi pendapatan sebelum

pajak dan

bunga.

Jika perusahaan

t}}yo

memproduksi

private

brand

coffee,

maka

gross

margin-nya akan

turun sebesar dari 22,878,541,000

lira

(40,8Yo sales)

di

tahun

2000

ke

9,882,000

(ll,7yo

sales). Sementara

itu, earning

before interest

and

tm-nya

akan

turun

sebesar 23,3yo dibandingkan tahun sebelumnya,

yaitu

dari

7,067,721,000lira

menjadi

5,422,879lira. Detail

perhitungan yang menunjukkan hal tersebut dapat dilihat pada tabel di halaman berikutnya.

(5)

EBIT

for year end Becernber

2{X}S us XX}1

{private brand

*nly}

{theusa,nds

ef

italian liras}

xxid)

Eerrenue:

- Frivate brands

- Frerniurn

br

ands

fost

n{ goods

sold

{+}

Gross

rnargin

Marketing

expenses

H&D

expenses

Selling expenses

Adm i n

istratiue expenses

EBIT 9.534.A48

46.L77.56+

56,112.4*A

33.233.867 22.A7A.541 4.!.55.3aB 3.32S.13C 3-574.710

r[.752.ffiC

7.ffi7.721

20*lt

52.8m.ffi

52.eeo.ffio

42.918.*S0

9.842.ffi

s32,O33 1.25r_.149

?.376.&}*

,5.422.8111

4.

Menghargai investasi pada aset baru

Untuk

mengakhiri

perencanaan

keuntungan, manajer

harus dapat melihat

tingkat

investasi yang dibutuhkan dalam aset yang baru termasuk dalam modal kerja yaitu persediaan dan piutang usaha. Tingkat penjualan yang

diprediksi

akan ditentukan oleh

tingkat

aset yang tersedia

dalam

menghasilkan penjualan tersebut.

Untuk

mengetahui estimasi

tingkat

aset yang tersedia dalam menghasilkan penjualan maka perusahaan

perlu

membuat pendukung perencanaan keuntungan

yaitu

dengan rencana investasi aset. Rencana investasi aset dapat dilakukan pada aset operasi dan aset jangka panjang. Investasi

ini

dihitung dengan metode

net

present valae.

Aset Baru

untuk

penambahan kapasitas Produk

baru

tidak

dilahrkan di

tahun 2001,

melankan

telah ditakukan

di

tahun 2000.

NPV

aset tersebut dapat dihitung

dengan mengurangi

nilai

tambahan aset baru yang diinvestasikan denganpresent value dari arus kas masuk

yang

dihasilkan aset tersebut. Dengan asumsi, bahwa investasi

telah dilakukan di

tahun sebelumnya, maka dipastikan

NPV

investasi tersebut adalah

positif

Hasil

NPV

yang

positif

menunjukkan bahwa investasi baru layak dijalankan.

5.

Tutup

Profit

Wheel dan beberapa asumsi

kunci

hkateedback

yang dihasilkan mengenai perencanaan keuntungan yang telah dilakukan

tidak linear

maka

manajemen harus

melakukan kembali

dari awal dan

melihat

kembali

apakah variabel-variabel

dalarn

perencanaail

keuatungan

telah

sesuai dengan

strategi perusahaan dan menarik dari sisi ekonomi,

(6)

Dalam

kasus

ini,

perencanaan keuntungan

terlihat

masih

linear dan

menggambarkan

hasil yang

positif

Hal

tersebut dapat ditampilkan dalam tabel

profit

plan

atau

proyeksi income statement di bawah ini.

Berdasarkan

tabel

diatas, meskipun

memperlihatkan

hasil

yang

positif

(masih memberikan

profit),

tetapi

bila

dibandingkan dengan variabel keuangan tahun sebelumnya,

terlihat

bahwa

pilihan

melaksanakan strategl pengalihan l}Oyo ke

private

brond

coffee

perht dipertimbangkan.

Hal

tersebut terjadi karena

bila dilihat

dari sisi profitabilitas, maka sfiategr lama (menjual produk premium co/fee dan produk

private

brand coffee secara bersama-sama)

memberikan

tingkat profitabilitas yang lebih

tinggi

dibandingkan strategi

baru

(hanya berfokus pada

produksiprivate

brand coffee saja) yaitu dengan perbandingan sebagai

berikut:

-

profitabilitas strategr

lama:

1,945,633,000 atau sebesar 3,47yo dari tingkat penjualan.

-

profitabilitas

strategt

baru

:

958,691,000 atau sebesar l,82yo dari tingkat penjualan. Sehingga, secara keseluruhan perusahaan mengalami penunrnan

profit

sebesar 986,941,000

lira

atau

5},73yo

bila

menggunakan beralih

ke

strategi l}Oyo

menjual

prodttk

private

brand

coffee.

lnr$me

statement

fcr

year

end

Decemherff{X}

$s

2ffi1 {private

brand

anly}

(thousands

ef

italian

liras) 2A$0 56.1I-2.4&8 9.934.848 46.177.s60

xxll

52"8m.*G0 52.8&CI.ffi 42.9LB.$m

9.882.ffi

832.033 1.25X.X43 2.376.000

3.&25.*ffi

1.597.8:t"9 633.128 ,55€.631 Revenue: - Priuate brands -

Fremiurn

brands Cost of goods sold {+} Gross rnargin

Marketing

expenies

R&D expenses Selling eHpenses

Adrninistrative

expenses

lnterest

expenses

Profits

Taxes {4096}

Net

profit

33.233.867 22.878.54r 4.L55.98* 3.328.X30 3,574.7X.S

4.752.ffi

3.825.ffi

3.242.72L L.297.S.S8

'r$.ala

{+}

include e593,7m depreciation

foryear

2O{H

(7)

B.

Cash

Wheel

Dalam

menyiapkan rencana

Cash

lfiheel

untuk

perusahaan cafes monte

bianco,

perlu dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:

l.

Mengestimasikan arus kas bersih dari operasi perusahaan

Untuk

mengestimasikan arus kas bersih

dari

operasi dapat menggunakan pendapatan sebelum

bung4 pajah

depresiasi,

dan

amortisasi

(EBITDA).

Berdasarkan

data

proyeksi penjualan tahun 2001, maka arus kas bersih

dari

operasi perusahaan dapat

dihitung

sebagai berikut. (dalam ribuan

lira)

Cosh

from

opemting activities

Profit after

tax

958,691

Tax

payment

639.128

lnterest

payment

3.825.000

A,dd: depre. & other non cash

expenses

2.993.70o

EBTTDA

8.416.519

Changes in working capital

Decrease in account

receivable

553.036 Decrease in

inventory

4.056.363 Decrease in account

payable

1487 Cash

flowJmm

operating

activities

12.538.587

Perhitungan dalam

tabel

diatas diperoleh

dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai

berikut:

(l)

tidak

terdapat persediaan

baik itu

raw

material

ataru

finished goods di

dalam gudang

seperti

yang ditampilkan dalam exhibit

5

kasus,

(2)

besarnya account receivable ditentukan berdasarkan besarnya prosentase

A/R

terhadap sales tahun sebelumnya

yuw

lA,7Vo sales tahun bedalan,

(3)

seluruh account

payable

tahun 2000 dilunasi

di

tahun

2001

dan perusahaan

tidak

berhutang

di

tahun

2001,

(4)

beban depresiasi aset

tetap

sama

seperti tahun

sebelumnya

ditambah dengan

beban

depresiasi

aset yang

baru

sebesar 400,000,000 lira.

Berdasarkan

asumsi

dan

perhitungan

diatas,

dihasilkan

EBITDA

sebesar 8,416,5tr9,O00 lira

yang

diperoleh dengan menambahkan kembali unsur-un$rr beban non kas

atau

non

operasi,

seperti pembayaran

pajak, bunga,

dan

depesiasi

ke

dalam

pendapatan setelah

pajak.

Selanjutny4 dengan menggunakan perhitungan

EBITDA

dan

total

perubahan dalam

modal kerja

diperoleh arus kas

bersih dari aktivitas

operasi sebesar 12,538,587,000 lira.

(8)

2.

Mengestimasikan kebutuhan kas untuk mendanai pertumbuhan dari aset operasional Pendapatan sebelum bunga,

pajak,

depresiasi,

dan

arnortisasi

@BITDA)

merupakan pengukuran yang kasar karena

tidak

memperdulikan perubahan yang diperlukan modal kerja

dalam operasi

bisnis.

Sehingga keperluan

kas untuk

mendanai perfumbuhan

dalam

aset operasi diestimasikan dengan menggunakan anrs kas dari kegiatan operasi. Pada tahun 2OOl, diestimasikan perusahaan cafes

monte bianco

tidak

melakukan kegiatan investasi, karena

investasi aset

baru

adalah

sebesar 6,000,000,000

telah dilakukan

di

tahun 2000

untuk

meningkatkan kapasitas

produksi menjadi 500,000 kg/bulan atau

6,000,000

kgltahun" Sehingga arus kas dari aktivitas investasi di tahun 2001 dapat ditampilkan sebagai berikut.

Cosft ,from ln vestment scifvJtjes

lnvestrnent in nerry assets

3.

Nilai

akuisisi memberikan harga pada pembelian dan pelepasan aset jangka panjang Pemberian harga pada pembelian dan pelepasan aset jangka panjang yaitu dengan arus kas dari operasi dikurangi dengan investasi dalam aset yang baru. Strategl yang berbeda dan

inisiatif

akan memerlukan

tingkat

investasi

dan kas

yang

berbeda.

Dalam

kasus, tidak

ditemukan

adanya

informasi

mengenai

pelepasan

atau

pembelian

aset

jangka

panjang perusahaan. Dengan

demikian

seluruh arus kas

dari

aktivitas operasi atau investasi tersebut

tidak

berkurang karena

tidak

ada penambahan ataupun pengurangan

untuk

pembelian atau pelepasan aset jangka panjang.

4.

Estimasikan Pendanaan dan beban bunga yang akan timbut

Analisis

arus

kas seringkali menjadi indikasi

keperluan pendanaan dan pembayaran

bunga

untuk

mendukung

perencanaan keuntungan

yang

diajukan.

Manajer

harus

dapat

memilih

antara sumber daya yang tersedia

dari

pendanaan eksternal (ekuitas, utang

jangka

pendek,

utang jangka panjang, atau kombinasi

dari

ketiganya)

dan

memilih

sumber pendanaan yang cocok dengan resiko keuangan dengan resiko bisnis yang ada.

Dalam

kasus

cafes monte bianco, aktivitas

pendanaan

hanya dilakukan

untuk

pembayaran pajak dan bunga hutang (asumsi: besarnya bunga yang dibayarkan sama dengan tahun sebelumnya). Sementara

itu,

dengan menggunakan metode

indirect

method

altivitas

pinjaman

jangka

pendek

yang

dilakukan

perusahaan

untuk

menutupi kesulitan kas akibat lamanya

Doy's

Sales Outstanding

(DSO)

yang kadang mencapai 90 hari bernilai nol. Karena

jika

ditarik

ke periode

I

tahun (bukan bulanan), maka arus kas yang terjadi tidak tampak lagi. karena

pinjaman

yang

dilakukan

di

awal

tahun mungkin

sudah

dilunasi

di

akhir

tahun. Dengan demikian arus kas untuk

attivitas

pendanaan dapat dihitung sebagai berikut.

(9)

Cash from financing ocfryiti€s

Pay back

debt

0

Additiona! honrowing

required

0

Tax

payment

{639.128}

lnteresi

payment

(3.825.

Setelah

seluruh tahapan dalam

pembuatan

Cash

Wheel

dilaksanakan,

dengan memasukkan

nilai

kas tahun sebelumnya dan arus kas yang

terjadi

di tahun 2001, maka dapat

dihasilkan

cash

plan

utuh untuk tahun

2OOl. Cash

plan

tersebut dapat

dilihat

dalam

tabel berikut.

Cash at the beginning of year

Cash from operati*g activities Profit after tax

Tax payment

lnterest payrnent

Add: depre. & other non cash expenses

EBITDA

Changes in working capital

Decrease in account receivable

Oecrease in inventory

Decreese in account payable

Cash flow

from

operottng frctivities

Cash

from

investment octrvrtres

lnvestment in new

as-ts

Cash

fron

financing ilctivrties

Pay back debt

nal borroutring required

Tax payment

lnterest payrnent Total c6rh

flow

Cash at the end

of

1.121.450 958.691 639.128 3.825.Sm 2.v)3.7W 8.41 .519 5s3.O36 4.Ss6.363 12.538.5A7 (63e. {3.82s. 8.O74.4,59 9.195.q}E}

Dari

perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa

jika

menggunakan

strategl lD}yo

menjual

produkprivate

brand coffee di tahun 2001 maka perusahaan akan mendapatkan arus kas bersih sebesar 8,074,459,000 lira.

Nilai

tersebut tampak besar, namun perlu diperhatikan bahwa pada tahun 2001

tidak

dilakukan

kegiatan investasi

yang

besar dan menghabiskan dana besar seperti yang dilakukan di tahun 2000.

Cash Plan 2001, prepared using ebitda thcusands of italian I

(10)

C.

ROE

Wheel

Para penanam

modal

perusahaan akan mengawasi pengembalian atas

investasi

yang mereka

lakukan

dengan

baik.

Hal

ini

dikarenakan

harga

saham

dan

pembagian deviden

tergantung pada

kemampuan perusahaan

dalam

menghasilkan keuntungan

dari

investasi mereka. Salah satu alat yang digunakan dalam mengukur tingkat pengembalian investasi para penanam modal adalah BiOI

(return

on inveslment). Sedangkan pihak manager menggunakan pengukuran

internal

untuk

mengestimasikan

tingkat

pengembalian investasi para penanam modal yaitu ROE (return on equity).

Untuk

menghitung variabel akuntansi dalam

ROEwheel

seperti ROE, ROCE, Working

Capital

Turn Over,

atau Fixed Asset

Turn

Over diperlukan data-data dari laporan keuangan perusahaan terutama Balance Sheet dan Income Statement. Karena balance sheet untuk tahun

2001 belum

ada, maka berdasarkan asumsi-asumsi dan perhitungan

yang

kita buat

dalam

Profit

Wheel dan Cosh Wheel dapat

kita

sajikan Balance Sheet untuk tahun 2000 dan 2001 sebagai berikut.

Aes€ts

Cash

Raw Materialinventory finished goods {1740os kg}

Arcounts receivable

Property, plant& equipment (+)

depreciation

Liabilitie* and sharehalders' equity Accounts payable

Credit line I-ongterrn debt Shareholders' equity

{*} inclndes vacant land with a mst of 13S(X{XX}

Ealanre sheet at Derember 3L AXIO & 2l(ml

(in thausands

cf

italian lira*!

ulas

Ll?r.45O 2.907.9tr3 1.148.l1{B 9.3&A.467

42.374.ffi

{12.267.ffi&} 44.453.200 447-331 25.{Xm.0{X} 10.Gm.trE 9.145.869 44.6s3.200 2fft1

9.135.ffi

8.8I5.431 42.374.ffiO {15.26O.7sO} r15.124.560

25.ffi.gfi)

10.{80.{ffi 10.124.560 45.124.560

Setelah data-datalaporan keuangan

kitatampilkaq

maka langkah berikutnya adalah menghitung variabel-variabel akuntansi yang digunakan dalam ROE Wheel. Perhitungan variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

(11)

Variabel Rumus '2#pHilai

2ffi1

noE net inrome

/

shareholders' equity *,21

*c9

ROCE net incorne

/

capital errployed *,05 o,o3

Workine Capital Turn Over sales

f

{current assets - current liabilities} 3,99 2,93 Fixed Asset Turn Over sales

/

propertv, glant & eculpment 1,32 r,25

Dari

tabel diatas dapat

dilihat

bahwa seluruh variabel menunjukkan bahwa strategi lama

di

tahun 2000

(menjual

produk private

brand coffee

dan premium

brand

coffee

secara bersama-sama)

lebih

menguntungkan

dan menarik

di

mata

investor

dibandingkan strategi yang baru (hanya menjual

private

brand

coffie

saja). Hal tersebut terjadi karena strategi lama memberikan

tingkat

ROE,

ROCE,

lV'orking

Capttol

Turn

Over,

atau Fixed Asset

Turn Over

(12)

BAB

III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan

tersebut

di

atas

beberapa

hal yang

dapat menjadi

kesimpulan adalah:

1.

Sesuai dengan perencanaan laba

di

atas berdasarkan analisa setiap tahapan yaitu

Profit

Weel,

Cash

Weel,

dan

ROE

Wheel

terlihat

bahwa perubahan strategi dari memasarkan

premium coffee dan produk

private

brand coffee

secara bersamaan

ternyata

lebih menguntungkan.

Hal

ini

dapat terjadi

karena

perusahaan

memiliki

kekuatan

pada premium coffee-nya yang telah telah dikenal oleh pasar.

2.

Ekspansi

ke produk baru

secara penuh

(100%)

ternyata menimbulkan kerugian karena

margin/unit produk

baru sangat

kecil.

Bahkan

jika

kapasitas

produksi tidak

digunakan

maksimal,

hanya sekitar

t

1.500.000

kg,

maka perusahaan akan mengalami kerugian

karena biaya produksi

lebih

besar

daripada revenue.

Untuk

itu

untuk

mencapai

keuntungan maksimal

perusahaan

harus meningkatkan

kapasitas

produksi

ketingkat maksimal (6.000.000

kg/tahun)

Peningkatan

ini

cukup menghabiskan dana perusahaan. Jika ternyata perusahaan

juga tidak

memiliki

dana yang cukup

untuk

ekspansi kapasitas produksi dan maka akan

timbul

biaya bunga atas penambahan pendanaan untuk ekspansi. Biaya tersebut akan semakin menurunkan

profit

perusahaan.

3.

Jika

memilih

melakukan strategi baru, perusahaan akan kekurangan modal kerja karena accoant receivable

collection

produk

private

brand

cofree selama

90 hari

atau

60

hari

lebih

lama dari produk

premium

coffee. Perusahaan berpotensi

untuk

mengalami defrsit

cash

flow

dan memerlukan penambahan pinjaman baru yang berdarnpak pada naiknya suku bunga perusahaan.

4.

Inventory turnoyer

perusahaan semakin besar karena dengan sistem stock,

produk

baru

tidak

harus segera

dijual

seperti

premium

cofee

yang

menerapkan prinsip

iust

in

time. Penambahan saldo

inventory

otomatis membutuhkan kenaikan

modal

kerja

sehingga pendanaan perusahaan juga perlu diperkuat.

5.

Perusahaan sebaiknya

tetap

mempertahankan produk

premium

coffee karena premium coffee adalah penghasil margin yang

tinggi

bagi perusahaan. Produk baru hanya sebagai pelengkap strategr diferensiasi produk dan tidak menjadi core competence perasahaan.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Simons,

R"

(2000).

Performance Measurement

&

Control

Systems

for

Implementing

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari serangkaian kegiatan surveilans epidemiologi yang dilakukan oleh petugas surveilans kabupaten, informasi yang dihasilkan

Metode pembelajaran yang digunakan adalah Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan alat peraga. Dengan menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam

Moodle adalah salah satu aplikasi e-learning yang berbasis open source dengan menggunakan paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah

Tabel 4. Persentase Skala Likert.. Pada variabel Empathy untuk mengetahui tingkat persetujuan responden terhadap iklan yang ditampilkan di media sosial tersebut dan tingkat

Oleh karena itu, mahasiswa perlu memahami cara membaca nilai komponen yang tertera pada label komponen, menguji apakah komponen dalam kondisi baik

Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan mode Course Review Horay berbasis eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas dan bunyi pada siswa kelas