• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Genetika Pewarisan Sifat Oleh Gen Majemuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Genetika Pewarisan Sifat Oleh Gen Majemuk"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 1

PEWARISAN SIFAT YANG DIKENDALIKAN OLEH GEN MAJEMUK

Tanggal Praktikum : 22 April 2012

Judul Praktikum : Pewarisan sifat yang dikendalikan oleh gen majemuk

(poligen)

Tujuan Praktikum : * Merinci prosedur untuk mendefinisikan pola dan jumlah

sulur jari tangan dan penentuan sidik jari tangan

 Menghitung dan menginterpretasi nilai X2 untuk

menguji data populasi mahasiswa sekelas, baik tentang pola sulur maupun jumlah sulur pada jari tangan.

A. Pendahuluan

Setiap manusia di dunia ini pasti berbeda. Salah satunya adalah bentuk garis-garis pada jari, atau yang lazim kita sebut sebagai 'sidik jari'. Karena sidik jari bersifat unik, setiap orang yang hidup di bumi mempunyai bentuk sidik jari yang berlainan.. Karena sifat unik inilah, sidik jari dijadikan sebagai salah satu bukti identitas seseorang yang berlaku secara internasional. Ternyata sidik jari baru mulai diperhatikan pada akhir abad ke-19. Berawal dari tulisan seseorang ilmuwan Inggris Henry Faulds pada 1880 yang menyatakan bahwa sidik jari orang-orang tak berubah sepanjang hayat mereka, dan bahwa terdakwa-terdakwa bisa diyakinkan dengan sidik jari yang mereka tinggalkan di permukaan benda seperti kaca. (Anonimous: 2011)

Klasifikasi sidik jari yang digunakan secara luas adalah sistem Henry dan variasi-variasinya yang diperkenalkan oleh Edward Henry (1899). Klasifikasi sidik jari adalah membagi data pola garis alur sidik jari kedalam kelompok-kelompok kelas ciri yang menjadi karakteristik sidik jari tersebut yaitu untuk memercepat proses identifikasi. Ada dua jenis kategori sidik jari yaitu kategori bersifat umum (global) dan kategori yang bersifat khusus (lokal) yaitu untuk menggambarkan ciri-ciri khusus individual, seperti jumlah

minutiae, jumlah dan posisi inti (core), dan jumlah dan posisi delta. (Suryo:

(2)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 2

Pewarisan Gen Majemuk (Poligen)

Pada pewarisan sifat, kita dapat menemukan adanya variasi sifat yang diturunkan. Hal ini disebabkan oleh gen ganda (multiple gen/poligen). Poligen merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara kuantitatif. Dalam hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau berlainan. Pewarisan sifat yang dikendalikan oleh poligen tersebut

pertama kali ditemukan pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) oleh

J. Kolreuter (1760). Saat menyilangkan tanaman dengan dua sifat beda, keturunan yang didapat pada F1 adalah intermediet, sedangkan F2 terdapat banyak variasi antara kedua tanaman induknya. Sifat keturunan terlihat berderajat berdasarkan intensitas dari ekspresi sifat itu.

Pewarisan sifat yang dikendalikan oleh poligen dapat terjadi baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Contoh poligen pada tumbuhan adalah warna biji pada tanaman gandum,panjang bunga tembakau serta berat buah tomat. Contoh poligen pada manusia adalah perbedaan pigmentasi kulit, jumlah rigi dermal dan tinggi badan.

Poligen pada Manusia

Adanya pengaruh gen ganda pada pigmentasi dikemukakan oleh C.B Davenport dengan mengukur intensitas warna kulit manusia. Dia membedakan derajat warna dari warna putih hingga hitam arang yaitu dari 0 - 4. Pigmentasi kulit ditentukan oleh dua gen (A dan B) yang dominan terhadap alel resesifnya (a dan b).

Selain pigmentasi kulit, poligen juga dapat mempengaruhi tinggi badan manusia. Gen yang mempengaruhi pewarisan sifat tinggi badan terdiri dari empat gen. Dalam pewarisan sifat tersebut dipengaruhi oleh gen-gen dasar dan gen-gen ganda. Gen dasar merupakan gen yang menentukan tinggi dasar seseorang sedangkan gen ganda memberi tambahan pada gen dasar.

(3)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 3 Secara anatomis dermatoglifi akan membuat permukaan kasar pada telapak tangan jari tangan, telapak kaki, dan jari kaki yang berfungsi dalam membantu proses memegang atau berpijak sehingga tidak tergelincir. Pembentukan dermatoglifi dimulai dengan proliferasi sel epitel basal epidermis volar pad sekitar minggu ke-10 sampai minggu ke-11 kehamilan. Sel-sel

kemudian membentuk lipatan-lipatan dan menjadi rigi episermis. (Ainur Annisa:

2010)

Pada bulan ke-enam kehamilan pembentukan dermatoglifi berakhir sepenuhnya. Susunan rigi pada epidermis yang dikendalikan oleh poligen dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang karena polanya tidak akan berubah seumur hidup. Galton (1892) mengklasifikasikan pola sulur rigi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah triradius yang terdapat pada ujung jari yaitu:

1. Arch, tidak ada triradius. Pola ini paling sedikit ditemukan, paling banyak

ditemukan pada populasi Bushman. Pada pola Arch, jumlah rigi adalah nol.

2. Loop, terdapat satu triradius. Merupakan pola yang paling banyak ditemukan

baik pada populasi orang kulit putih maupun kulit hitam. Loop dibedakan menjadi dua yaitu:

- Loop radial, jika pola sulurnya terbuka ke arah ujung jari atau ke atas.

- Loop ulnar, jika pola sulurnya terbuka ke arah pangkal jari atau ke bawah.

3. Wohrl, terdapat dua triradius. Banyak ditemukan pada populasi Mongoloid, penduduk asli Australia, dan Melanesia di Pasifik.

Dalam populasi rata-rata, terdapat pola Arch sebanyak 5%, pola Loop 65 – 75%, dan pola Wohrl sebanyak 25 – 30%. Frekuensi pola sulur antara laki-laki

(4)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 4 dan perempuan juga berbeda. Jumlah rigi rata-rata pada perempuan sebanyak 127, sedangkan laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu sebanyak 144. Teknik penghitungan rigi dilakukan dengan menjumlah rigi pada semua jari

tangan (total finger ridge count). (Anonimous: 2011)

B. Alat dan Bahan

Alat Bahan Bak stempel  Kertas tulis  Kaca pembesar Tinta stempel Jari tangan C. Langkah Kerja

I. Penentuan Sidik Jari

Tempatkan kesepuluh jari tangan pada bak stempel yang sudah diberi tinta dengan mengusahakan bagian ujung jari tangan terkena tinta semuanya.

Cetakan masing-masing ujung jari tangan yang bertinta tersebut pada kertas.

Amati cetakan sidik jari menggunakan kaca pembesar dan tentukan tipe pola sulurnya dan tuliskan hasilnya pada tabel.

Hitung frekuensi masing-masing pola sulur pada seluruh kelas dan

mengujinya dengan X2 pada taraf signifikan 5 %.

II. Penghitungan Jumlah Sulur/Jumlah Rigi Pada Tangan

Dengan menggunakan hasil cetakan jari pada kegiatan I, hitunglah jumlah rigi dari kesepuluh tangan saudara (dari kiri ke kanan), masukkan daatanya

ke tabel

Dari data kelas hitunglah rata-rata jumlah rigi pada mahasiswa dan

(5)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 5

D. Hasil Pengamatan I. Penentuan Sidik Jari

Tabel 1. Hasil pengamatan pola sulur jari (kelompok 7) Nama

Mahasiswa/I Ibu jari Telunjuk

Jari tengah Jari manis Keling- king Relia Tangan kanan Radial Loop Radial Loop Radial Loop Plain Whorl Radial Loop Tangan kiri Radial Loop Radial Loop Radial Loop Plain Whorl Plain Whorl Nurlaela Pujianti Tangan kanan Plain Whorl Plain Whorl Plain Whorl Plain Whorl Plain Whorl Tangan kiri Plain Whorl Plain Whorl Radial Loop Plain Whorl Radial Loop Nursyaida Azizah Tangan kanan Radial Loop Plain Whorl Radial Loop Plain Whorl Radial Loop Tangan kiri Radial Loop Plain Whorl Radial Loop Plain Whorl Radial Loop Sesep Pahmi Hasani Tangan kanan Plain Whorl Radial Loop Radial Loop Plain Whorl Radial Loop Tangan kiri Plain Whorl Radial Loop Radial Loop Radial Loop Radial Loop Tabel 2. pola sulur untuk setiap kelompok

Kelompok Jumlah sulur tiap pola Jumlah Keterangan

Arch Loop Whorl

1 6 15 9 30 2 - 30 20 50 3 3 36 1 40 4 - 24 16 40 5 - 29 21 50 6 - 36 14 50 7 - 22 18 40 8 - 31 9 40 Jumlah 9 223 108 340

Tabel 3. Pengujian X2 data kelas

Keterangan Arch Loop Whorl Jumlah

O 2,65 % 65,59 % 31,76 % 100 %

E 5 % 70 % 25 % 100 %

d -2,35 % -4,41 % 6,67 % 0

d2 5,5225 19,4481 44,489 69,4595

(6)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 6

II. Penghitungan Sidik Jari Tangan

Tabel 4. Jumlah Rigi Jari Tangan Mahasiswa/I

Nama Ibu jari Telunjuk

Jari tengah Jari manis Kelingking Jmlh A L W A L W A L W A L W A L W Relia 28 17 20 23 7 10 105 Nurlaela P. 21 20 13 14 20 9 9 106 Nursyaida A. 42 20 19 30 18 129 Sesep P.H 32 16 10 8 5 7 78

Tabel 5. Data Kelas Jumlah Rigi Tangan

Kelompok Jumlah Rigi

Mahasiswa Mahasiswi 1 - 363 2 103 489 3 98 296 4 103 333 5 132 507 6 119 429 7 78 335 8 - 408 Jumlah 633 3223 Rata-rata 105,5 115.107 Tabel 6. Uji X2

Keterangan Jumlah Rigi

Mahasiswa Mahasiswi O 633 3223 E 6 x 144 = 864 28 x 127 = 3556 d-1/2 (633-864)-1/2= 230,5 (3223-3556)-1/2= 332,5 (d-1/2)2 53130,25 110556,25 (d-1/2)2/E 61,49 31,09 Jumlah X2 = 61,49 + 31,09 = 95,58

(7)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 7

E. Masalah Untuk Diskusi I. Penentuan Sidik Jari

Pertanyaan

1. Samakah pola sulur jari tangan Saudara yang kanan dengan yang kiri?

Manakah pola yang terbanyak?

2. Pola mana yang terbanyak dari kelas Saudara dan berapa masing-masing

frekuensinya?

3. Setelah diuji dengan X2, apakah besar penyimpangan pada data kelas

dapat diabaikan (tidak signifikan)? Apabila penyimpangan tersebut signifikan, kemukakan penyebabnya!

Jawab

1. Tidak sama, pola terbanyak yaitu radial loop

2. Pola terbanyak yaitu radial loop. Dengan frekuensi radial loop = 223,

whorl = 108 dan arch = 9

3. Terjadi penyimpangan yang signifikan, hal ini disebabkan karena

ketidaktelitian mahasiswa dalam menentukan pola sulur. Dan meskipun mahasiswa sudah melakukannya dengan benar, penyimpangan tersebut terjadi karena berbedanya tipe-tipe pola pada masing-masing individu serta kesalahan dalam penghitungan dan penentuan sulur pertama dari tiap triradius

II. Penghitungan Sidik Jari Tangan Pertanyaan

1. Berapa jumlah total sulur rata-rata mahasiswa dan mahasiswi sekelas?

2. Setelah diuji dengan X2, apakah besar penyimpangan pada data kelas

dapat diabaikan (tidak signifikan)? Apabila penyimpangan tersebut signifikan, kemukakan penyebabnya!

Jawab

1. Rata-rata sulur mahasiswa : 105,5

(8)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 8

2. Penyimpangan yang terjadi sangat signifikan, yaitu berdasarkan uji X2

deviasinya sebesar 95,58 sehingga tidak dapat diabaikan. Penyimpangan tersebut dapat terjadi karena keditaktelitian mahasiswa dalam mengamati jumlah rigi pada jari tangannya.

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan data kelompok kami, tipe pola sulur dapat diketahui bahwa dari 4 anggota praktikan terdapat 22 bertipe loop, 18 bertipe whorl dan tidak terdapat tipe jari tangan arch. Sedangkan berdasarkan data kelas mengenai hasil pengamatan pola sulur jari, dapat diketahui bahwa dari 8 kelompok jumlah sulur tipe arch hanya berjumlah 9, tipe loop berjumlah 223 dan whorl berjumlah 108. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa tipe sulur terbanyak yaitu tipe loop. Pada tipe loop ini terdapat satu triradius yang terdapat pada ujung jari. Pada tipe whorl ditemukan dua triradius pada ujung jarinya. Sedangkan pada tipe arch tidak

ditemukan triradius. Setelah dilakukan pengujian X2 terhadap data kelas

tersebut didapatkan data bahwa tipe arch angka deviasinya -2,35 %. Tipe loop deviasinya -4,41 % dan tipe whorl deviasinya yaitu 6,67 %. Sehingga jumlah

X2 data kelas tersebut yaitu 3,1619 %. Angka ini sangat signifikan dari yang

diharapkan. Terjadinya penyimpangan yang signifikan ini kemungkinan bisa disebabkan karena ketidaktelitian mahasiswa dalam menentukan pola sulur. Hal lain yang dapat mempengaruhi penyimpangan tersebut disebabkan karena setiap individu memilki karakteristik sulur yang khas dan berbeda-beda satu sama lain, serta kesalahan dalam penghitungan dan penentuan sulur pertama dari tiap triradius

Pada hasil pengamatan mengenai jumlah rigi tangan kelompok kami (kelompok 7) rata-rata jumlah rigi tangannya yaitu sekitar 82 rigi. Berdasarkan data kelas mengenai jumlah rigi diperoleh hasil rata-rata jumlah rigi dari 6 mahasiswa dalam satu kelas adalah 105,5, ini sedikit jauh dari harapan jumlah ideal rigi untuk laki-laki yaitu 144. Sedangkan jumlah rigi dari 28 mahasiswi dalam satu kelas adalah 115.107, sedikit mendekati jumlah

(9)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 9 pada mahasiswa didapatkan 61,49. Angka tersebut masih tidak bisa diterima sehingga terjadi penyimpangan. Hal yang sama terjadi pada jumlah rigi

mahasiswi yaitu 31,09. Berdasarkan penjumlahan hasil uji X2 pada mahasisa

dan mahasiswi didapatkan hasil deviasinya yaitu sebesar 95,58. Angka deviasi ini sangat signifikan, sehingga tidak bisa diterima. Penyimpangan tersebut bisa dikarenakan karena ketidaktelitian mahasiswi dalam mengamati jumlah rigi pada jari tangannya.

G. Hasil Diskusi Pertanyaan

1. Mengapa orang yang mengalami kelainan seperti kelainan kromosom

trisomi memiliki pola dan jumlah sulur yang berbeda dengan manusia normal?

2. Mengapa perhitungan X2 terdapat penyimpangan yang signifikan?

3. Apakah jenis kelamin mempengaruhi jumlah rigi?

Jawaban

1. Sebagaimana dikatakan bahwa manusia memiliki 3 tipe pola sulur

dengan patokan umum perbandingannya Arch 5%, Radial Loop 70% dan 25% dimana pola radial loop adalah pola paling dominan. Namun untuk yang memiliki kelainan seperti Syndrom Down, memiliki jumlah pola plain whorl yang paling dominan dibanding pola lainnya.

2. Kesalahan penghitungan jumlah sulur yang tidak tepat, maksudnya

saat menetukan batas triradius.

3. Mempengaruhi.

H. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian X2 data kelas mengenai tipe sulur,

didapatkan data bahwa tipe arch angka deviasinya -2,35 %. Tipe loop deviasinya -4,41 % dan tipe whorl deviasinya yaitu 6,67 %. Sehingga jumlah

X2 data kelas tersebut yaitu 3,1619 %. Angka ini sangat signifikan dari yang

(10)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 10 disebabkan karena ketidaktelitian mahasiswa dalam menentukan pola sulur. Hal lain yang dapat mempengaruhi penyimpangan tersebut disebabkan karena setiap individu memilki karakteristik sulur yang khas dan berbeda-beda satu sama lain, serta kesalahan dalam penghitungan dan penentuan sulur pertama dari tiap triradius

Berdasarkan penjumlahan hasil uji X2 pada penghitungan jumlah rigi

mahasiswa dan mahasiswi didapatkan hasil deviasinya yaitu sebesar 95,58. Angka deviasi ini sangat signifikan, sehingga tidak bisa diterima. Penyimpangan tersebut bisa dikarenakan karena ketidaktelitian mahasiswi dalam mengamati jumlah rigi pada jari tangannya.

I. Daftar Pustaka

Annisa, Ainur. 2010. Dermatoglifi. Tersedia (online):http://www.annisuraini.

/poligen-pada-manusia.html. Diakses pada 20 April 2012.

Anonimous. 2011. Pola Sulur Jari Manusia. Tersedia (online):

http://www.unjabisnis.net/genetik-jari-manusia.html. Diakses pada 20 April 2012.

Anonimous. 2011. Pewarisan Gen Majemuk (Poligen). Tersedia (online):

http://bacananda.blogspot.com. Diakses pada 20 April 2012.

(11)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7 11

(12)

Gambar

Tabel 3. Pengujian X 2  data kelas
Tabel 4. Jumlah Rigi Jari Tangan Mahasiswa/I

Referensi

Dokumen terkait