• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL KONTRUKSI REALITAS KOMPAS.COM DALAMPEMBERITAAN PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL KONTRUKSI REALITAS KOMPAS.COM DALAMPEMBERITAAN PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user JURNAL

KONTRUKSI REALITAS KOMPAS.COM DALAMPEMBERITAAN

PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI

(Analisis Framing Pemberitaan Pembatasan BBM Bersubsidi Yang Dimuat Kompas.com Pada Periode Agustus – September 2014)

Oleh :

Alfian Putra Marfuadi D12112008

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

(2)

commit to user

KONTRUKSI REALITAS KOMPAS.COM DALAMPEMBERITAAN PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI

(Analisis Framing Pemberitaan Pembatasan BBM Bersubsidi Yang Dimuat Kompas.com Pada Periode Agustus – September 2014)

Alfian Putra Marfuadi Mursito

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

Subsidy Fuel Restriction reports in media attracts public attention. kompas.com makes this issue as a special coverage. This study using purposive sampling elections which took seven news items in period from August to September 2014.

The purpose of this study is to find out how kompas.com frame news of subsidy fuel restriction seen from the preparation of the facts, narration of facts, the writing of the facts, and suppression of facts. This study uses qualitative research methods Zhongdang Pan and Gerald M.Kosicki model.

One model framing analysis belongs Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki has four devices is syntax that serves to analyze how journalists compile facts in the form of the general news. Skip function to analyze how the journalist tells the events in the form of news. Thematic serves analyze how journalists express its views on the events in the text as a whole. Rhetorical function analyze how journalists put the choice of words, graphics, and images to emphasize a certain sense to the reader.

The results of research in terms of the preparation of the facts, narration of facts, the writing of the facts, and the fact that the emphasised by Kompas.com to subsidized fuel restriction from August to September 2014 shows that the policy of subsidized not effective.

Keywords: framing analysis, online media, subsidy fuel restriction.

(3)

commit to user Pendahuluan

Belakangan ini dunia berada dalam era globalisasi atau era informasi. Berkembangnya kekuatan dari teknologi, informasi dan komunikasi terutama perkembangan komunikasi yang dimediasikan komputer dan internet. Dari tahun ke tahun, temuan hasil karya-karya yang inovatif semakin memudahkan pekerjaan manusia., seperti dalam teknologi informasi dan komunikasi, dan perubahan dunia sosial aktual yang juga sangat cepat yang disebabkan oleh internet. Teknologi tersebut sangat memudahkan manusia, karena keberhasilannya memasuki semua aktivitas kehidupan manusia, tidak hanya sebagai sumber pengaruh dari luar, tetapi sebagai bagian dari segala aktivitas manusia yang serba terkoneksi.

Menyimak berita-berita terbaru adalah salah satu ritual pagi sebagian besar dari kita, terutama yang berada di kota-kota besar. Kita kerap melihat orang-orang di mobil, kereta api, bus tampak asyik membaca koran. Tak ada yang berubah dari ritual itu. Yang berubah adalah mediumnya. Yang disimak tetap berita, tapi sekarang bisa menikmatinya di layar telepon genggam (gadget atau smart phone), komputer meja, hingga laptop, di seluruh dunia dalam waktu bersamaan.

Sarana yang terlahir dari kemajuan teknologi tersebut memungkinkan berita dibaca kapan pun dan di mana pun di samping itu adalah fenomena demokratisasi informasi seperti setiap orang bebas, kapan dan di mana saja, memberikan, mengakses, menerima, dan menyampaikan informasi.

Proses framing tampaknya juga terjadi dalam media massa di Indonesia,

khususnya media berita online. Perkembangan media online ini merupakan hal

yang dinamis yang ada dalam dunia jurnalisme. Kehadiran media online ini tentu

akan menjadi kajian yang menarik bagi peneliti, karena seiring dengan

perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia, media berita online kini

menjadi sumber bagi masyarakat dalam mengakses informasi. Media berita online

ini memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan media konvensional dalam memberitakan suatu peristiwa. Selain aspek kecepatan pemberitaan kelebihan

media berita online adalah Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data”

(arsip) dan dapat ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari”

(4)

commit to user

(search), yang dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat dengan

tidak terhalang tempat dan waktu, karena media berita online dapat diakses

langsung oleh penggunanya dimana pun mereka berada. Hal ini akan menjadi kajian bagi peneliti dalam melihat hasil produksi berita berupa teks-teks media

online kompas.com dalam pemberitaan Terhadap Pembatasan BBM Bersubsidi

yang cukup banyak menyita perhatian publik. Peneliti akan melihat bagaimana

framing yang ditampilkan oleh kompas.com, karena media berita online ini dan

merupakan media berita online yang memiliki banyak pengunjung dan menjadi

sumber informasi bagi masyarakat khususnya laporan tentang pemberitaan Terhadap Pembatasan BBM Bersubsidi.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“ Bagaimana kontruksi

realitas kompas.com dalam pemberitaan pembatasan BBM bersubsidi ?”

Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kontruksi Realitas

Kompas.com Dalam Pemberitaan Pembatasan BBM Bersubsidi .

Telaah Pustaka

1. Media Baru (New Media)

New Media adalah media baru sebagai produk teknologi informasi

dan komunikasi sekarang dan mendatang bersama-sama dengan komputer digital. Media massa perkembang begitu cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa

sebelumnya. Media Baru (New Media) merupakan istilah bagi media yang

memuat karakteristik media lama secara konvergen. Contoh media lama adalah Koran, TV dan radio. Masing-masing media memiliki medium tersendiri. Koran menggunakan medium kertas, TV mediumnya gelombang elektronik, sedangkan radio menggunakan medium gelombang radio untuk

mentransmisikan informasinya. Melalui New Media, ketiga media tersebut

(5)

commit to user

dapat terangkum dan menggunakan satu medium, dalam hal ini melalui jaringan internet.

Mehmet Arslan Lutfi dalam Santana (2005) menjelaskan bagaimana komputer dan internet telah menghadirkan cara-cara baru bagi jurnalisme dalam memproses, memproduksi, dan menyebarkan berita. Media baru ini membuat ladang baru bagi industri media. Teknologinya membuat jaringan yang paling cakap dibandingkan media massa lain. Khususnya, dalam hal perlengkapan dasarnya, komponen yang menyusunnya, arsitekturnya, dan berbagai komponen pendukung lainnya

2. Berita

a. Pengertian Berita

Berita adalah bentuk laporan tentang suatu peristiwa atau kejadian yang baru terjadi. Bisa dikatakan berita merupakan fakta yang menarik atau sesuatu hal yang penting dan harus disampaikan pada masyarakat. Tapi tidak semua fakta atau peristiwa bisa diangkat menjadi suatu berita oleh wartawan. Ada kriteria agar suatu peristiwa bisa diberitakan karena setiap fakta atau peristiwa akan dipilih untuk disampaikan pada masyarakat. Banyak faktor yang paling menentukan berita tersebut layak di sampaikan ke khalayak, diantaranya seperti nilai berita.

Nilai berita diartikan sebagai nilai penting dan menarik atau gabungan keduanya bagi pembaca. Secara umum, suatu peristiwa

dipandang memiliki news value apabila memiliki satu atau beberapa

unsur dibawah ini :

1. Significance (penting).

Peristiwa itu berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang punya akibat terhadap kehidupan orang publik.

(6)

commit to user

2. Magnitude (besaran).

Peristiwa itu menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang berakibat yang bisa dijumlahkan dalam angka yang menarik buat pembaca. 3. Timeliness (waktu, aktualitas).

Aktual, hangat, atau termasa; menyangkut hal-hal yang baru saja terjadi.

4. Proximity (dekat)

Peristiwa yang memiliki kedekatan dengan pembaca, baik secara geografis maupun emosional.

5. Prominence (tenar).

Menyangkut hal atau orang terkenal atau sangat dikenal pembaca.

6. Human interest (manusiawi)

Menyangkut hal-hal yang bisa menyentuh perasaan pembaca. (Mursito, 2006: 180-181)

b. Berita Online

Berita online memiliki kategori yang membedakannya

dengan media konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang

merupakan berita singkat yang ditulis ‘nyaris’ bersamaan dengan

waktu peristiwa berlangsung. Realtime, yang merupakan berita yang

memiliki jeda antara kejadian atau epristiwa tidak jauh berbeda.

Running news, yang merupakan berita yang dilengkapi melalui link

berita. Hal ini disebabkan karena berita online menyajikan berita yang

cepat dan akurat sehingga untuk tetap menghadirkan cover both side,

akan diperlukan konfimasi pada berita-berita selanjutnya.

c. Berita sebagai Konstruksi Realitas Media.

Menurut James W. Carey dalam Eriyanto (2009:24), berita bukan refleksi dari realitas. Ia hanyalah konstruksi dari realitas. Dalam pandangan positivis, berita adalah informasi. Ia dihadirkan kepada

(7)

commit to user

khalayak sebagai representasi dari kenyataan, kenyataan itu ditulis kembali dan ditransformasikan lewat berita. Tetapi dalam pandangan konstruksionis, berita itu diibaratkan sebuah drama. Ia bukan menggambarkan realitas, tetapi potret dari arena pertarungan antar berbagai pihak yang berkaitan dengan peristiwa.

Dalam pandangan konstruktivisme, media massa mengonstruksi informasi dan mendistribusikannya kepada masyarakat. Media dipandang tidak mungkin melakukan peranan yang netral, terisolasi dari berbagai pengaruh terhadap dirinya baik yang bersumber dari internal organisasi media maupun dari luar media. Demikian juga masyarakat, ketika menerima informasi tidak sekedar menerima tetapi mengonstruksinya berdasarkan skemata mereka. Oleh karena itu, menurut Mursito (2013: 70), mengatakan bahwa Media adalah suatu institusi yang mengkonstruksi realitas media dalam menjalankan bisnisnya.

3. Pembatasan BBM Bersubsidi

a. Pengertian BBM Subsidi

PengertianBahan Bakar Minyak (BBM) adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi. Dan pengertian dari subsidi itu sendiri secara umum adalah sebuah bantuan keuangan yang diberikan sebuah badan (dalam hal ini oleh pemerintah) kepada rakyat atau sebuah bentuk usaha seperti perusahaan yang dilakukan dengan untuk melakukan beberapa tujuan. Tujuan tersebut seperti halnya meningkatkan daya beli konsumen terhadap sebuah produk tersebut atau untuk membantu sebuah usaha yang mengalami kemunduran sedangkan usaha tersebut menjadi tumpuan hidup banyak orang.

Dari sini kita dapat mengatakan bahwa pengertian BBM

Bersubsidi adalah Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu yang jenis dan harga jual ecerannya ditetapkan Pemerintah. bahan bakar minyak yang dijual kepada rakyat dengan harga dibawah harga bahan bakar dunia

(8)

commit to user

karena sudah mendapatkan bantuan dana melalui potongan harga sebelum BBM tersebut sampai ke tangan konsumen.

b. Pembatasan BBM Bersubsidi

Kebijakaan Pembatasan bbm bersubsidi yaitu pemerintah tidak akan mencabut subsidi bahan bakar minyak, melainkan hanya melakukan pengendalian penggunaannya. Latar belakang dikeluarkannya kebijakan itu antara lain pertumbuhan pesat produksi kendaraan bermotor di Indonesia membuat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) meningkat tajam. Sekalipun sudah ada imbauan dari pemerintah agar masyarakat golongan menengah atas menggunakan BBM nonsubsidi untuk kendaraan yang dimiliki, namun imbauan itu tak terlalu digubris.

Akibatnya konsumsi penggunaan BBM bersubsidi membengkak dan melampaui kuota. Data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan hingga semester pertama tahun 2014, realisasi penyaluran BBM Bersubsidi mencapai 22,91 juta kilo liter (KL) lebih tinggi dari kuota yang direncanakan sebesar 22,81 juta KL. Sementara pada periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 22,74 juta KL.

4. Framing

Pada dasarnya Framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana khususnya untuk menganalisis teks media (Sobur, 2001:161). Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media (Eriyanto, 2009:76).

Ada dua esensi utama dari analisis framing yaitu, pertama

bagaimana peristiwa itu dimaknai. Ini berhubunggan dengan bagian mana

yang diliput dan mana yang tidak diliput. Kedua, bagaimana fakta ditulis.

Aspek ini berhubunggan dengan pemakaian kata, kalimat, dan gambar untuk mendukung gagasan ( Zikri Fachrul, 2015).

(9)

commit to user 5. Pan dan Gerald M. Kosicki

Eriyanto dalam bukunya “Analisis Framing” mengatakan model framing yang diperkenalkan oleh Pan dan Kosicki ini adalah salah satu model yang paling populer dan banyak dipakai. Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih dari pada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut. Penonjolan dilakukakan agar suatu pesan lebih bermakna dan mudah dipahami oleh khalayak.

Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi dari framing yang saling berkaitan. Pertama, dalam konsepsi psikologis. Framing dalam konsepsi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu. kedua, konsepsi sosiologis yaitu pandangan sosiologis lebih melihat bagaimana konstruksi sosial atas realitas (Eriyanto, 2009: 252-253).

Struktur Perangkat Framing Unit Yang Diamati

SINTAKSIS (Cara wartawan menyusun fakta)

Skema berita Headline,

Lead, Latar Informasi, Kutipan, Sumber, Pernyataan, Penutup

Tabel 1.Framing ModelPan dan Gerald M. Kosicki

(10)

commit to user

SKRIP

(Cara wartawan mengisahkan fakta)

Kelengkapan berita What

Where When Who Why How TEMATIK (Cara wartawan menulis fakta) 1.Detail

2.Maksud kalimat, hubungan 3.Nominalisasi antarkalimat 4.Koherensi a. Bentuk kalimat b. Kata ganti Paragraf, Proposisi, Kalimat, Hubungan Antar Kalimat RETORIS (Cara wartawan menekankan fakta) 1. Leksikon 2.Grafis 3.Metafora 4. Pengandaian Kata, Idiom,

Gambar atau Foto, Grafik

Sumber : Alex Sobur, 2006: 176 dan Eriyanto , 2009:254

Metodologi

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma konstruksionis. Paradigma ini memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi hasil dari konstruksi. Sedangkan dalam menganalisis

teks berita menggunakan FramingPenelitian ini menggunakan analisis framing

model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. 9

(11)

commit to user

Objek penelitian ini adalah yaitu teks berita-berita seputar pembatasaan bahan bakar minyak bersubsidi pada laman Kompas.com periode Agustus hingga September tahun 2014.

Kompas.com terpilih karena pada media inilah pemberitaan Pembatasan BBM Bersubsidi menjadi topik pilihan dan terdapat fitur lipsus yaitu liputan khusus, dimana pembaca diberi kemudahan untuk mengikuti perkembangan berita yang dimuat Kompas.com sehingga membuat daya tarik yang besar bagi pembaca.

Sajian dan Analisis Data

Sajian data dan analisis teks berita di laman Kompas.com mengenai Pemberitaan Pembatasan BBM Bersubsidi yang dimuat pada periode Agustus-September pada tahun 2014. Berita yang di teliti adalah berita yang terbit mulai tanggal 1 Agustus 2014 hingga dengan 31 September 2014. Periode tersebut adalah periode dimana pada bulan-bulan tersebut sangat sering laman Kompas.com meliput berita Pembatasan BBM Bersubsidi.

Untuk menganalisis teks berita, peneliti menggunakan analisis framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki. Framing model Pan-Kosicki dipilih peneliti karena model penelitian itu mempunyai beberapa keunggulan dibanding model lain model Pan dan Kosicki yang menekankan kepada konsepsi psikologis dan konsepsi sosiologis yang akan tergambar pada struktur berita. Kelengkapan model analisis framing ini terlihat dari perangkat framing yang digunakan. Pan dan Kosicki menggunakan skema berita, kelengkapan berita, detail, koherensi, bentuk kalimat, kata ganti, leksikon, grafis dan metafora. Pada model tersebut Pan dan Kosicki juga menggunakan struktur sintaksis (cara wartawan menyusun fakta), skrip (cara wartawan mengisahkan fakta), tematik (cara wartawan menulis fakta) dan retoris (cara wartawan menekankan fakta).

Analisis Teks Berita

Judul : Hindari Solar Nonsubsidi, Pengendara Rela Ganti Mobil

Waktu terbit : Jumat, 1 Agustus 2014 | 15:59 WIB

(12)

commit to user

Tabel 2. Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel 1

Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan

Sintaksis Judul Hindari Solar Nonsubsidi,

Pengendara Rela Ganti Mobil

Lead

Kebijakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk tidak menjual solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pertamina di wilayah Jakarta Pusat mulai berlaku pada Jumat 1 Agustus 2014.

Latar Informasi

Beberapa pengendara

mengeluhkankebijakan

tersebut karena dinilai tidak efektif.

Kutipan Sumber

Andi (47)

• "Repot dan buang-buang

waktu kalau isi bensin. Paling harus pergi ke Pramuka atau Bypass sana,"

Hapi (45)

• "Kenapa Jakarta Pusat?

Kan masih bisa wilayah lain. Apa karena Jakarta Pusat banyak pekerja? Ya, justru karena banyak kendaraan, jadi harus jauh," Hartoyo (41)

• “Kebijakan itu tidak

efektif karena aktivitas di Jakarta Pusat cukup banyak, sementara wilayah tersebut minim SPBU”.

(13)

commit to user

• "Pemerintah lebih baik

menaikkan harga jual solar di pasaran atau membuat jam batas pembelian bahan bakar tersebut. Kalau dihilangkan total begini, susah," ucapnya.

Pernyataan / Opini

karyawan swasta, Andi

kerepotan apabila harus mencari solar untuk mobil Innova diesel miliknya ke luar daerah Jakarta Pusat. Sebab, ia tinggal dan beraktivitas di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Pusat.

kebijakan ini menjadi bahan perbincangan di antara rekan-rekan kerjanya.

ia dan teman-teman kerjanya merasa aneh dengan kebijakan pemerintah. Seharusnya, kata dia, kebijakan dibuat untuk mempermudah, bukan malah mempersulit.

Hapi

menganggap tidak tepat jika kebijakan pemerintah ini dicoba di wilayah Jakarta Pusat.

di Jakarta Pusat tidak terdapat banyak SPBU sehingga solar pun tidak banyak dikeluarkan.

kebijakan tersebut malah mendorong orang membeli mobil. Sebab, warga Jakarta seolah mudah membeli mobil lain untuk menghindari pembelian solar

(14)

commit to user

mahal di wilayahnya.

akan mengganti mobilnya dan tidak mau menggunakan mobil berbahan bakar solar lagi jika penggantian solar subsidi merata di wilayah Jabodetabek.

Hartoyo

Kebijakan itu tidak efektif karena aktivitas di Jakarta Pusat cukup banyak, sementara wilayah tersebut minim SPBU.

Penutup

Dalam bagian penutup berita menampilkan kutipan wawancara Hartoyo sumber berita yaitu: "Pemerintah lebih baik menaikkan harga jual solar di pasaran atau membuat jam batas pembelian bahan bakar tersebut. Kalau dihilangkan total begini, susah," ucapnya.

Skrip What

Kebijakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk tidak menjual solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pertamina di wilayah Jakarta Pusat mulai Jumat 1 Agustus 2014.

Where Di wilayah Jakarta Pusat

When Jumat, 1 Agustus 2014

Who

Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)

(15)

commit to user

Why Tidak ada dalam teks

How

Tidak menjual solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pertamina di wilayah Jakarta Pusat

Tematik

Paragraf, Proposisi, Kalimat, Hubungan Antar Kalimat

Berisi satu pandangan, yaitu menolak kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi. Karena secara keseluruhan dari paragraf pembuka sampai paragraf penutup berisi argumentasi yang bernuansa penolakan

Retoris Kata, Idiom,

Gambar/Foto, Grafik

• Pengunaan kataInnova diesel ,

Mitsubishi Kuda bermesin diesel , Isuzu Panther merupakan kata ganti untuk kendaraan mobil bermesin diesel yang berbahan bakar Solar.

• Kata berlaku hari ini,

dikeluhkan dan kebijakan tersebut diberi warna biru yaitu hyperlink.

• Foto Petugas SPBU mengisi

solar bersubsidi kepada mobil konsumen di SPBU Coco Cikini Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2014).

Analisis Sintaksis

Dari analisis sintaksis, headline yang ditampilkan oleh Kompas

menunjukan respon negatif atas kebijakan Pembatasaan BBM Bersubsidi.

Hal ini juga dapat dilihat dari lead yang diturunkan Kompas.com. Kompas

sengaja memilih lead ini untuk mendukung headline dan mengarahkan

(16)

commit to user

pembaca untuk menolak atas kebijakan Pembatasaan BBM Bersubsidi. Dengan di perkuat latar, kompas.com ingin memberikan gambaran situasi yang terjadi akibat kebijakan pembatasan BBM bersubsidi.

Dalam teks berita tersebut, Kompas.com mewawancarai tiga

narasumber, yaitu Andi (47) karyawan swasta, Hapi (45) dan Hartoyo (41) . ketiganya menolak pembatasaan bbm bersubsidi di jakarta pusat. Sementara itu, tidak terdapat wawancara dengan tokoh yang mendukung kebijakaan pembatasaan bbm bersubsidi di jakarta pusat. Dengan demikian, bisa dilihat

bila teks Kompas.com secara umum berisi tentang tiga pandangan

masyarakat yang menolak kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi di jakarta pusat dan menganggap kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi dinilai tidak efektif.

Sekarang kita akan melihat bagaimana Kompas menyusun kutipan

wawancara terhadap sumber itu di dalam teks. Dalam berita tersebut,

terdapat tiga sumber Kompas. karyawan swasta, Andi (47) dan Hapi (45)

dan Hartoyo (41) Pemilihan ketiga sumber tersebut dapat dimaknai bahwa

Kompas ingin menunjukan bila masyarakat menolak kebijakan pembatasaan

bbm bersubsidi di jakarta pusat dan menganggap kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi dinilai tidak efektif.

Teks ini hanya berisi satu pandangan, yaitu menolak kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi. Karena secara keseluruhan dari paragraf pembuka sampai paragraf penutup berisi argumentasi yang bernuansa penolakan. Di bagian penutup, dikutip pernyataan Hartoyo bahwa pemerintah lebih baik menaikkan harga jual solar di pasaran atau membuat jam batas pembelian bahan bakar tersebut. Kalau dihilangkan total begini, susah. Penutup teks berita ini menegaskan kembali pandangan yang menolak yang sebelumnya telah diulas pada awal paragraf. Dengan skema seperti ini, pandangan yang menolak ditempatkan dalam posisi yang sangat mencolok. Tidak hadirnya pandangan yang mendukung kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi semakin menekankan kepada pembaca bahwa pandangan yang menolak tersebut adalah mutlak kebenarannya.

(17)

commit to user Analisis Skrip

Frame Kompas yang berupa penolakan tersebut diwujudkan dalam pendapat warga menolak kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi . Jika ditelusuri dari elemen-elemen berita maka akan terlihat elemen mana yang ditonjolkan oleh Kompas dalam memberitakan kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi serta elemen apa yang disembunyikan.

Jika disimak, unsur why tidak dimunculkan di dalam teks ini. Dan

unsur yang ditonjolkan How yaitu “tidak menjual solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pertamina di wilayah Jakarta Pusat”. Unsur how diulang-ulang dari lead maupun wawancara yang dilakukan kompas.com terhadap narasumber.

Analisis Tematik

Teks berita ini hanya memuat satu tema utama yaitu penolakan kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi. Argumen yang digunakan karena secara keseluruhan dari paragraf pembuka sampai paragraf penutup berisi argumentasi yang bernuansa penolakan. Dalam teks, tema juga didukung argumen-argumen yang diungkapkan oleh tiga narasumber, yaitu Andi (47) karyawan swasta, Hapi (45) dan Hartoyo (41) sebagai perwakilan masyarakat, sebagai pihak yang paling rentan terkena dampak kenaikan kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi.

Untuk memperkuat Tematik dalam teks selain dibuat dengan kutipan narasumber, juga dibuat dengan penggunaan elemen koherensi, seperti koherensi sebab akibat yang tampak dalam kutipan berikut:

Seorang karyawan swasta, Andi (47), mengaku kerepotan apabila harus mencari solar untuk mobil Innova diesel miliknya ke luar daerah

Jakarta Pusat. Sebab, ia tinggal dan beraktivitas di kawasan Cempaka

Mas, Jakarta Pusat. .” (cetak tebal oleh penulis)

Ia khawatir, kebijakan tersebut malah mendorong orang membeli

mobil. Sebab, warga Jakarta seolah mudah membeli mobil lain untuk

menghindari pembelian solar mahal di wilayahnya. .” (cetak tebal oleh penulis)

(18)

commit to user

Selain koherensi sebab akibat, dalam teks berita juga ditemukan koherensi pembeda dalam kalimat:

Adapun harga solar nonsubsidi Rp 12.800 per liter, sedangkan

Pertamina Dex seharga Rp 13.150 per liter .” (cetak tebal oleh penulis)

Analisis Retoris.

Frame penolakan terhadap kebijakan pembatasaan BBM bersubsidi didukung dengan penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Dari segi leksikon pengunaan kataInnova diesel , Mitsubishi Kuda bermesin diesel , dan Isuzu Panther merupakan kata ganti untuk kendaraan mobil bermesin diesel yang berbahan bakar Solar. Yaitu kata ganti ini digunakan untuk mendukung headline dan mengarahkan pembaca untuk menolak atas kebijakan Pembatasaan BBM Bersubsidi yang tidak menjual solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pertamina di wilayah Jakarta Pusat.

Dari segi grafis kata“berlaku hari ini, kebijakan tersebut”, dan “dikeluhkan” diberi warna biru yaitu hyperlink. kata“berlaku hari ini” di hyperlink menuju halaman Megapolitan dengan judul “SPBU di Jakarta Pusat Kini Sepi dari Angkutan Umum” yang terbit pada jumat, 1 Agustus 2014 pukul 14:11 WIB. Kata “kebijakan tersebut” diarahkan menuju berita “Mulai 1 Agustus, SPBU di Jakarta Pusat Tak Jual Solar Bersubsidi” yang terbit pada Kamis, 31 Juli 2014 pukul 20:52 WIB. Sedangkan kata “dikeluhkan” di hyperlink menuju link ke halaman “Solar Nonsubsidi Tidak Laku” yang terbit pada jumat, 1 Agustus 2014 pukul 13:57 WIB.

Foto dalam teks yaitu petugas SPBU mengisi solar bersubsidi kepada mobil konsumen di SPBU Coco Cikini Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2014).

Caption pada foto ialah Sesuai arahan Badan Pengatur Kegiatan Hilir

Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), aturan pelarangan pembelian BBM subsidi jenis minyak solar khususnya di wilayah Jakarta Pusat mulai diberlakukan besok, Jumat 1 Agustus. Selain itu, BPH Migas juga

(19)

commit to user

membatasi pembelian solar bersubsidi di daerah lain dengan melarang pembelian pada malam hari.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat ditarik kesimpulan

bahwa framing pemberitaan Terhadap Pembatasan BBM Bersubsidi di laman

Kompas.com sebagai berikut:

1. Konstruksi realitas yang disampaikan oleh kompas.com menurut

peneliti tentang pemberitaan terhadap pembatasan BBM Bersubsidi terdapat kecenderungan bahwa kompas.com menunjukan kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi dinilai tidak efektif. Sebagai bukti, Kompas.com melalui judul berita melakukan kritik dan sindiran seperti “Hindari Solar Nonsubsidi, Pengendara Rela Ganti Mobil” dan “Sulitnya Sopir Angkutan Umum Mendapatkan Solar Bersubsidi”. Dalam judul “Hindari Solar Nonsubsidi, Pengendara Rela Ganti Mobil” Kompas.com menampilkan pandangannya mengenai beberapa

pengendara mengeluhkankebijakan pembatasaan bbm

bersubsidi karena dinilai tidak efektif, sedangkan dalam judul “Sulitnya Sopir Angkutan Umum Mendapatkan Solar Bersubsidi” kompas.com mengungkapkan sopir angkutan umum di jakarta pusat beralih mencari BBM bersubsidi di luar jakarta pusat.

2. Kompas.com cenderung tidak memegang prinsip cover both side

dalam melakukan pemilihan narasumber. Kecenderungan ini dapat dilihat pada berita judul “Hindari Solar Nonsubsidi, Pengendara Rela Ganti Mobil” , “Sulitnya Sopir Angkutan Umum Mendapatkan Solar Bersubsidi” , “Ini Mau Jokowi soal Kebijakan Subsidi BBM...” , “Peneliti: SBY Harus Tanggung Jawab soal Kelangkaan BBM” tidak satupun ada nara sumber dari pihak pro kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi sedangkan pada berita judul “Pengendalian BBM Bersubsidi Mutlak” tidak satupun ada nara sumber dari pihak kontra kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi . Kecenderungan ini sesuai dengan

(20)

commit to user

pandangan konstruktivis dimana berita merupakan produk media dalam mengkonstruksi realitas, yang berisi fakta-fakta yang telah dipilih.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, di antaranya sebagai berikut:

1. Keterbatasan peneliti hanya pada analisis teks saja tanpa meneliti factor

lain sehingga mempengaruhi agenda pemberitaan media. Peneliti mengharapkan ada penelitian yang serupa dengan memfokuskan ke semua aspek factor yang mempengaruhi agenda peristiwa tersebut hal ini bertujuan untuk menemukan temuan-temuan baru terkait subjek dan objek penelitian tersebut.

2. Adanya tindak lanjut untuk meneliti hal yang serupa pada kasus yang sama

dan pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini bertujuan untuk melihat perkembangan sudut pandang media terhadap kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi

Daftar Pustaka.

Eriyanto. 2009. Analisisi Framing; Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.

Yogyakarta: LKIS.

Kurnia, Santana Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia.

Mursito. 2006. Memahami Institusi Media. Surakarta. Lindu Pustaka

____. 2013. Jurnalisme Komprehensif. Surakarta. Literate

Nurhadi, Zikri Fachrul. 2015. Teori-teori Komunikasi; teori komunikasi dalam

perspektif penelitian kualitatif. Bogor : Ghalia Indonesia

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media; Suatu Pengantar. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Gambar

Gambar atau Foto,  Grafik

Referensi

Dokumen terkait

Pada diode faktual (riil), perlu tegangan lebih besar dari 0,7V (untuk diode yang terbuat dari bahan silikon) pada anode terhadap katode agar diode dapat menghantarkan arus

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Teknik Universitas

Karya ini menggunakan tipe tari studi yaitu sebuah komposisi berfokus atau berkonsentrasi pada teba materi yang terbatas, sesuai dengan konsep yang telah dijadikan

Apabila berkas-berkas kejadian bagi hakim tidak mungkin dapat mengungkapkan perkara-perkara yang di ajukan sehingga menimbulkan kekaburan dan keragu- raguan dalam memutuskan

Berdasarkan temuan di atas dapat disimpulkan bahwa dari semua pola latihan otot bisep tersebut, pelatihan angkat beban 2 kg 8 repetisi dalam 4 set dan 7

Integration to existing systems - Unlike full-blown SDN solutions like Open- Flow, NETCONF offers an easy way to integrate with existing systems with the YANG-to-DSL and

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dalam bentuk diskusi dan praktik langsung, dalam hal ini adalah pemeriksaan kesehatan (Tekanan darah,

Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan SaaS untuk sistem PKIA dimana nantinya seluruh Puskesmas di Kota Mataram yang telah tergabung dalam community cloud computing