SK ASI dan IMD

(1)

Menimbang : 1. Bahwa Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan paling sempurna bagi bayi karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

2. Bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan tahapan penting dalam keberhasilan pemberian ASI Eksklusif.

3. Bahwa Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada sebagai sarana kesehatan yang menyediakan pelayanan pertolongan persalinan. 4. Bahwa pertimbangan yang sebagaimana tersebut pada poin 1, 2, 3,

maka perlu dikeluarkan Keputusan Direktur RSU Wiradadi Husada tentang Peraturan Pemberian ASI dan IMD.

Mengingat : 1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undang-undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

3. Peraturan Pemerintah RI No. 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif

4. Keputusan Menkes RI No. 237/MENKES/SK/IV/1997 tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu

5. Keputusan Menkes RI No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pemberian ASI Secara Eksklusif Pada Bayi di Indonesia

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

Pertama : Surat Keputusan Direktur tentang Pemberian ASI dan IMD di RSU Wiradadi Husada.

Kedua : Pemberian ASI dan IMD di RSU Wiradadi Husada yang ketetapannya terdapat pada Lampiran Surat Keputusan ini.

Ketiga : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan kembali sebagai mana mestinya.

(2)

RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA SOKARAJA

Jl. Menteri Supeno No. 25 Telp. (0281) 6846225, 7639336 Fax. (0281) 6846371 email : rswiradadi@yahoo.co.id

SOKARAJA – BANYUMAS

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSU WIRADADI HUSADA

Nomor : KEP.488/RSU-WH/V/2015 TENTANG

PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN INISIASI MENYUSUI DINI

1. Pihak RSU Wiradadi Husada (RSWH) mendukung penuh program pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan manusia yang dimulai sejak awal kelahiran.

2. RSWH mewajibkan seluruh bayi baru lahir (BBL) untuk dilakukan IMD kecuali terdapat indikasi medis dimana IMD tidak dapat dilakukan.

3. RSWH tidak mendukung serta melarang penggunaan susu formula (Sufor) tanpa indikasi medis yang adekuat.

4. RSWH mendukung dan mewajibkan seluruh tenaga medis dan paramedis (Perawat-Bidan) untuk melakukan edukasi dan promosi berkaitan dengan IMD pada Masyarakat khususnya dilingkungan RSWH.

Ditetapkan di : Sokaraja Pada Tanggal : 21 Juli 2015 Direktur RSU Wiradadi Husada

d

r. Laeli Isticahrijah NIPRS. 01.10.001

(3)

PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Menimbang : 1. Bahwa Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah salah satu intervensi yang dapat dilakukan dalam mengurangi kematian neonatal pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR); 2. Bahwa Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada sebagai fasilitas

kesehatan (faskes) tingkat II menyediakan pelayanan perinatologi. 3. Bahwa untuk melaksanakan dan mengembangkan pelayanan PMK di

RSU Wiradadi Husada, perlu diatur pemanfaatan teknologi dan intervensi yang aman dan dapat dipertanggungjawabkan

4. Bahwa pertimbangan yang sebagaimana tersebut pada poin 1, 2, 3, maka perlu dikeluarkan Keputusan Direktur RSU Wiradadi Husada tentang Peraturan pelaksanaan PMK.

Pertama : Surat Keputusan Direktur tentang Pelaksanaan Perawatan Metode kanguru (PMK) di RSU Wiradadi Husada.

Kedua : Perawatan PMK di RSU Wiradadi Husada yang ketetapannya terdapat pada Lampiran Surat Keputusan ini.

(4)

PELAKSANAAN PERAWATAN METODE KANGURU PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

1. Pihak RSU Wiradadi Husada (RSWH) mengupayakan adanya peningkatan derajat kesehatan Bayi dengan BBLR melalui pelaksanaan perawatan metode kanguru (PMK) 2. RSWH mewajibkan dan mendukung serta melaksanakan secara rutin Kelas Bapak dan

Ibu sebagai upaya peningkatan pengetahuan tentang bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Perawatan Metode Kanguru (PMK).

3. Setiap ibu/bapak/wali dari bayi dengan BBLR wajib mendapatkan pendidikan kesehatan/penambahan pengetahuan tentang bayi dengan BBLR untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan janin secara optimal.

4. RSWH melaksanakan PMK sesuai dengan SPO PMK

5. RSWH wajib memberikan leaflet/panduan kepada keluarga untuk dibawa pulang sebagai penerapan PMK dirumah.

d

(5)

PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Menimbang : 5. Bahwa Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah salah satu intervensi yang dapat dilakukan dalam mengurangi kematian neonatal pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR); 6. Bahwa Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada sebagai fasilitas

kesehatan (faskes) tingkat II menyediakan pelayanan perinatologi. 7. Bahwa untuk melaksanakan dan mengembangkan pelayanan PMK di

RSU Wiradadi Husada, perlu diatur pemanfaatan teknologi dan intervensi yang aman dan dapat dipertanggungjawabkan

8. Bahwa pertimbangan yang sebagaimana tersebut pada poin 1, 2, 3, maka perlu dikeluarkan Keputusan Direktur RSU Wiradadi Husada tentang Peraturan pelaksanaan PMK.

Pertama : Surat Keputusan Direktur tentang Pelaksanaan Perawatan Metode kanguru (PMK) di RSU Wiradadi Husada.

Kedua : Perawatan PMK di RSU Wiradadi Husada yang ketetapannya terdapat pada Lampiran Surat Keputusan ini.

(6)

PELAKSANAAN PERAWATAN METODE KANGURU PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

6. Pihak RSU Wiradadi Husada (RSWH) mengupayakan adanya peningkatan derajat kesehatan Bayi dengan BBLR melalui pelaksanaan perawatan metode kanguru (PMK) 7. RSWH mewajibkan dan mendukung serta melaksanakan secara rutin Kelas Bapak dan

Ibu sebagai upaya peningkatan pengetahuan tentang bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Perawatan Metode Kanguru (PMK).

8. Setiap ibu/bapak/wali dari bayi dengan BBLR wajib mendapatkan pendidikan kesehatan/penambahan pengetahuan tentang bayi dengan BBLR untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan janin secara optimal.

9. RSWH melaksanakan PMK sesuai dengan SPO PMK

10. RSWH wajib memberikan leaflet/panduan kepada keluarga untuk dibawa pulang sebagai penerapan PMK dirumah.

d