• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Fiqh Syasah terhadap Tafsir Hukum Mahkamah Konstitusi tentang kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-XV/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Fiqh Syasah terhadap Tafsir Hukum Mahkamah Konstitusi tentang kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-XV/2017"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012-016-019/ PUU-IV/ 2006 yang membatalkan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak

Dalam putusannya Mahkamah Konstitusi menilai bahwa ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi berte ntangan dengan

Mahkamah Konstitusi Nomor 012-016-019/ PUU-IV/ 2006 yang membatalkan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang

Sesuai dengan bunyi Pasal 30 ayat (1), KPPU dibentuk untuk mengawasi pelaksanaan Undang-Undang No. Pengawasan yang dilakukan oleh KPPU merupakan instrumen hukum

Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). b) Pendelegasian kepada Peraturan Pemerintah

Pada kenyataannya, seperangkat instrument yang ada di atas belum cukup untuk memberantas korupsi. Untuk menindaklanjuti amanat UU No. 140 Karena pada masa itu

Kewenangan yang dimiliki oleh Mahkamah Konstitusi disebutkan dalam Pasal 24C ayat (1) dan (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yaitu: 68 Pertama, Mahkamah

Pertimbangan Hukum Hakim mengenai Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 68/PUU-XV/2017 yang mencabut kekuatan mengikat dari Pasal 99 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem