• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEIKUTSERTAAN KONTRAKTOR DALAM TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEIKUTSERTAAN KONTRAKTOR DALAM TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI JAWA TIMUR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEIKUTSERTAAN KONTRAKTOR DALAM TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI JAWA TIMUR

Milahati Sawitri, Nadjadji Anwar, Tri Joko Wahyu Adi Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS

E-mail :milahati@yahoo.com

ABSTRAK

Kemampuan suatu perusahaan kontruksi merupakan faktor yang penting dalam keiikutsertaan mengikuti tender pada proyek terutama dalam sektor jasa konstruksi yang kompetitif pada saat ini. Sebagian besar kontraktor di Indonesia khususnya di Jawa Timur, dalam mengikuti proses tender belum mendasarkan pada kajian ilmiah. Keikutsertaan mengikuti tender pada umumnya hanya didasarkan pada kebiasaan dan kebijakan masing-masing perusahaan dengan harapan memperoleh pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini akan mencoba menganalisa faktor-faktor berpengaruh dan membuat model pengambilan keputusan yang tepat bagi kontraktor dalam melakukan penawaran atau tender suatu proyek.

Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data primer dan sekunder pada kontraktor di Jawa Timur dengan kualifikasi nilai proyek 1-10 milyar dimana faktor-faktor internal dan eksternal yang dipertimbangkan pada keputusan penawaran dikaji dan dirangking sesuai dengan tingkat pengaruhnya. Ke 13 faktor yang berpengaruh kemudian dianalisa dengan Analisis Diskriminan dan pada akhirnya hanya terdapat 8 faktor yang dipertimbangkan dalam model keputusan penawaran. Hasil ini diperoleh dari perhitungan 96 data penawaran yang telah diuji validitasnya sebesar 95,8%. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan penawaran adalah kemampuan keuangan saat penawaran, beban kerja saat penawaran, kemampuan perusahaan dalam persyaratan teknik konstruksi, keuntungan dan kegagalan dari proyek sejenis, hubungan dengan pemilik proyek, cara pembayaran, fitur spesifik yang menghasilkan keuntungan kompetitif dan banyaknya kompetitor.

Model keputusan dalam melakukan penawaran tersebut dinyatakan dengan fungsi: Y= -10,854 + 0,384 X1–0,738 X2+ 2,396 X3+ 0,579 X4 + 1,528 X5+ 0,521 X6

+ 1,441 X7–0,425 X8

Selanjutnya, dari model penawaran diperoleh nilai batas melakukan penawaran sebesar -1,328 yang telah dikalibrasi terhadap model dengan menggunakan 10 data yang menghasilkan seluruh keputusan penawaran sesuai dengan model.

Kata kunci: tender, kontraktor, model pengambilan keputusan, nilai batas

penawaran

PENDAHULUAN

Pertumbuhan pembangunan di Indonesia dalam masa pasca krisis ekonomi dapat dikatakan mengalami kenaikan walaupun dalam kategori lambat. Dalam kondisi yang demikian, proyek-proyek di bidang konstruksi menjadi salah satu bidang usaha yang menjadi ajang kompetisi banyak kontraktor. Hal ini akan mempengaruhi langkah kontraktor dalam menentukan apa yang harus dilakukan. Agar mampu bertahan, kontraktor dituntut secara aktif mendapatkan pekerjaan dengan berperilaku profesional,

(2)

langkah awal kontraktor untuk mendapatkan proyek adalah dengan mengikuti proses tender (penawaran), karena tanpa mengikuti tahapan ini kontraktor tidak akan bisa melakukan proses produksi.

Faktor yang perlu diperhatikan kontraktor dalam keikutsertaan pada proses tender adalah penguasaan yang baik terhadap berbagai situasi dan kondisi di lingkungan perusahaan (internal) dan pada proyek yang bersangkutan serta di lingkungan sosial masyarakat (eksternal). Faktor internal yang dimaksud diantaranya adalah kontraktor harus mampu menilai apakah faktor-faktor seperti keuntungan yang diperoleh, hasil pekerjaan dan cara pembayaran sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Seringkali terjadi masalah yang cukup sulit yaitu bisa mendapatkan pekerjaan, namun dengan harga yang tidak wajar (terlalu rendah) sehingga menimbulkan kesulitan pada internal perusahaan itu sendiri.

Di sisi lain jika kontraktor dalam kurun waktu tertentu tidak memperoleh pekerjaan akan menurunkan tingkat kualifikasi yang dimilikinya.

Faktor eksternal antara lain adalah adanya para pesaing yang mendapatkan pekerjaan dengan tidak memperhitungkan keuntungan wajar yang akan diperoleh. Hal ini berpengaruh terhadap pendekatan yang harus diambil oleh kontraktor, apakah akan mengikuti arus atau sesuai dengan konsep profesional. Saat ini telah memasuki era globalisasi dimana para investor dan kontraktor asing ikut berperan dalam bidang jasa konstruksi di Indonesia. Untutk itu para kontraktor lokal dan nasional diharapkan mampu bertahan menghadapi pesaing pasar dalam bidang jasa konstruksi.

Keberadaan sumber daya pada perusahaan dalam membuat analisa yang tepat pada setiap kesempatan tender juga merupakan faktor yang perlu diperhatikan bagi kontraktor. Penguasaan terhadap peraturan yang berkaitan dengan segi hukum, admisnitrasi maupun teknis perlu diperhatikan. Selain itu besarnya harga penawaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan untuk dapat menang dalam keikutsertaan tender.

Dalam menjaga kelangsungan perusahaannya kontraktor dituntut untuk selalu mengikuti penawaran pekerjaan meskipun dalam jumlah penawaran yang harus dipertimbangkan cukup banyak. Dengan demikian perlu dilakukan kriteria pemilihan tender yang akan diikuti agar suatu perusahaan dapat memutuskan apakah suatu proyek atau pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan tersebut. Secara umum, pertimbangan kriteria tender yang dilakukan perusahaan antara lain besar-kecilnya keuntungan, kecukupan modal, adanya pengalaman terkait dengan jenis pekerjaan dan jumlah kompetitor.

Hingga saat ini penelitian mengenai hal yang diperlukan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan penawaran suatu proyek relatif masih sedikit dilakukan oleh para pengguna jasa, sehingga diperlukan suatu kajian dalam setiap kesempatan keikutsertaan tender. Kajian ini dapat dituangkan dalam bentuk suatu model pengambilan keputusan. Untuk itu penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan Model Pengambilan Keputusan Dalam Melakukan Penawaran.

Perumusan Masalah

a. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan kontraktor dalam melakukan tender suatu proyek.

b. Membuat Model Pengambilan Keputusan yang diperlukan oleh kontraktor dalam melakukan tender suatu proyek.

(3)

Tujuan Penelitian

a. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan kontraktor dalam melakukan penawaran terhadap tender suatu proyek.

b. Untuk membuat model pengambilan keputusan dalam melakukan penawaran terhadap tender suatu proyek.

Lingkup Penelitian

a. Faktor-faktor yang dibahas adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan faktor internal dan eksternal perusahaan.

b. Kontraktor yang dipilih sebagai responden adalah Kontraktor dengan Kualifikasi Menengah (M) dan Besar (B2) di Jawa Timur yang menjadi anggota Gapeksindo Jawa Timur, dengan Sub Bidang : Drainase dan Jaringan Pengairan; Bendung dan Bendungan; Jalan, Jembatan, Landasan & Lokasi Pengeboran Darat; Bangunan Gedung dan Pabrik.

METODA

Desain penelitian dapat dilihat pada bagan alir berikut ini:

S u r v e y P e n d a h u l u a n R a n c a n g a n K u e s i o n e r V a l i d a s i d a n R e l i a b i l i t a s K u e s i o n e r P e n y e b a r a n K u e s i o n e r A n a l i s a D a t a H a s i l K u e s i o n e r K a l i b r a s i M o d e l K e s i m p u l a n d a n S a r a n I d e n t i f i k a s i V a r i a b e l D a t a P r i m e r D a t a S e k u n d e r T i d a k Y a P e r u m u s a n M a s a l a h P e m b u a t a n M o d e l S t u d i L i t e r a t u r

(4)

Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan kontraktor kualifikasi menengah dan besar (B2) anggota Gapeksindo di Jawa Timur dengan sub bidang: drainase dan jaringan pengairan; bendung dan bendungan; jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat; bangunan gedung dan pabrik.

Sampel penelitian adalah para pimpinan atau manajer perusahaan kontraktor yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan keikutsertaan tender suatu proyek.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling yaitu teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel disebut juga dengan random sampling atau cara pengambilan sampel secara acak (Sugiyono 2005).

Data yang diperlukan dari responden adalah data proyek yang telah ditawar ataupun yang tidak diatawar dalam kurun lima tahun terakhir dengan sub bidang: Drainase dan Jaringan Pengairan; Bendung dan Bendungan; Jalan, Jembatan, Landasan dan Lokasi Pengeboran Darat; Bangunan Gedung dan Pabrik.

Pada kuesioner tahap I yang digunakan adalah Construct Questionnaire, yang memuat: identitas responden, identitas perusahaan, sub bidang pekerjaan yang dimiliki kontraktor beserta pengalamannya dan variabel-variabel yang dipertimbangkan kontraktor dalam melakukan penawaran, terdiri dari 11 faktor internal dan 20 faktor eksternal.

Faktor Internal yaitu: memiliki tenaga kerja yang memenuhi syarat,tersedianya pekerja (lokal) yang memenuhi syarat, pengalaman keuntungan dan kegagalan dari proyek sejenis, beban kerja saat persiapan penawaran, proporsi pekerjaan yang disubkan, kebutuhan berkesinambungan satuan kerja dan personil kunci dalam pekerjaan, hubungan dengan pemilik proyek, kemampuan keuangan saat penawaran, hubungan dengan kontraktor lain dan supplier, memiliki peralatan yang memenuhi syarat, dan kemampuan perusahaan dalam persyaratan teknik konstruksi yang disyaratkan direksi.

Faktor Eksternal yaitu: resiko lokasi, tipe proyek, ukuran proyek dan tingkat kompleksitas, durasi proyek, identitas pemilik proyek, cara pembayaran, ketentuan jaminan, persyaratan prakualifikasi, metode penawaran (terbuka/ tertutup), waktu yang diberikan untuk persiapan penawaran, kelengkapan gambar kerja dan spesifikasi, peraturan/ ketentuan, keketatan spesifikasi, banyaknya kompetitor, fluktuasi harga sumberdaya, kecukupan sumber informasi harga pasar, keberatan masyarakat, ketersediaan bahan baku yang disyaratkan, harga dasar yang diperkirakan dan fitur spesifik yang menghasilkan keuntungan kompetitif.

Untuk setiap pertanyaan, disediakan sejumlah alternatif tanggapan yang berjenjang atau bertingkat, dengan jenjang sangat penting sampai tidak penting dengan skor 1 sampai dengan

Pada penyebaran kuesioner tahap II ini, kuesioner memuat: identitas responden, identitas perusahaan, jenis pekerjaan yang telah ditawar dalam lima tahun terakhir, nama proyek dan nilai proyek yang ditawar, keputusan melakukan penawaran atau tidak terhadap suatu proyek, dan variabel-variabel yang dipertimbangkan responden dalam melakukan keputusan penawaran, yang terdiri dari faktor-faktor yang telah direduksi pada proses pengolahan kuesioner tahap pertama, yaitu terdiri dari:

Faktor Internal: kemampuan keuangan saat penawaran, beban kerja saat penawaran, kemampuan perusahaan dalam persyaratan teknik konstruksi, pengalaman keuntungan dan kegagalan dari proyek sejenis dan hubungan dengan pemilik proyek. Faktor Eksternal: cara pembayaran, kelengkapan gambar kerja dan spesifikasi, identitas

(5)

pemilik proyek, keketatan spesifikasi, ukuran dan tingkat kompleksitas proyek, fitur spesifik yang menghasilkan keuntungan kompetitif, resiko lokasi dan banyaknya kompetitor.

Pada tahap ini, masing-masing faktor diukur berdasarkan skala jawaban yang berbeda untuk masing-masing pertanyaan.

HASIL dan DISKUSI

Tabel 2. Jumlah Sampel Data Proyek

No. Kualifikasi Kontraktor Jumlah Sampel 1. 2. Kualifikasi M (1-3 milyar) Kualifikasi B2 (>3-10 milyar) 58 data 48 data Jumlah 106 data

Tabel 3. Pengelompokan Proyek Ditawar dan Tidak Ditawar

No. Keputusan Penawaran M B2

1. 2.

Melakukan penawaran Tidak melakukan penawaran

35 23

36 12

Jumlah 58 48

Analisis Kuesioner Tahap I

Pada pengolahan kuesioner tahap pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah menyebar kuesioner yang memuat 31 faktor yang terdiri dari 11 faktor internal dan 20 faktor eksternal. Dari 32 responden (Tabel 1), kemudian dilakukan uji validitas faktor-faktor menggunakan korelasi product moment dimana r hitung > r tabel (untuk n=30, α=0,005, r=0,361). Sedangkan uji reliabilitas faktor-faktor menggunakan alpha cronbach dimana nilai r hitung > 0,6. Hasil pengujian faktor-faktor tersebut adalah valid dan reliabel.

Langkah berikutnya adalah merangking dan mereduksi faktor dengan Critical Index>85% (Zhang, 2005) sehingga diperoleh 13 faktor berikut ini: cara pembayaran, kemampuan keuangan saat penawaran, kelengkapan gambar kerja dan spesifikasi, identitas pemilik proyek, beban kerja saat penawaran, kemampuan perusahaan dalam persyaratan teknik konstruksi, keketatan spesifikasi, pengalaman keuntungan dan kegagalan dari proyek sejenis, ukuran dan tingkat kompleksitas proyek, hubungan dengan pemilik proyek, fitur spesifik yang menghasilkan keuntungan kompetitif, resiko lokasi dan banyaknya kompetitor.

Tabel 1. Jumlah Sampel Kontraktor

No. Kualifikasi Kontraktor Jumlah Sampel 1. Kualifiikasi M (1-3 milyar) 23 responden 2. Kualifikasi B2 (>3-10milyar) 9 responden

(6)

Analisis Data Kuesioner Tahap II

Setelah hasil proses reduksi dan rangking telah diperoleh, maka selanjutnya adalah pengolahan ketiga belas faktor tersebut dimana jawaban responden kuesioner digunakan untuk memperoleh data-data proyek (Tabel 2) yang telah ditawar maupun tidak ditawar oleh responden (Tabel 3) selama lima tahun terakhir (2001 – 2006) yang kemudian diproses dan diolah dengan Analisis Diskriminan. Hasil pengolahan dengan SPSS menunjukkan hasil analisis diskriminan sebagaimana berikut.

Tabel 4. Nilai Eigenvalue

Tabel 5. Wilks’ Lambda

Nilai Eigenvalue (Tabel 4) adalah nilai korelasi fungsi canonical respektif. Semakin besar nilai eigenvalue, semakin superior fungsi diskriminan yang dihasilkan. Sedangkan nilai Canonical Correlation menunjukkan nilai korelasi dari variabel diskriminator. Dari output terlihat bahwa nilai Eigenvalue adalah 3,901 dan nilai Korelasi Canonical adalah 0,892. Untuk menguji koefisien ini kita nilai Wilks’ Lambda

sebesar 0,204 dan menggunakan yang jika kita konversi dalam nilai Chi Square akan sebesar 143,049.

Jika nilai Wilk’s besar (mendekati 1) artinya menunjukkan bahwa rata-rata antar kelompok tidak berbeda, sebaliknya jika angkanya kecil (mendekati 0), rata-rata kelompok sangat berbeda, artinya dari penelitian ini berhasil diperoleh fungsi diskriminan yang benar-benar bisa untuk mendiskriminasi yaitu untuk menentukan suatu kasus/ obyek akan masuk kelompok kemana. Jadi dengan nilai Wilks’ Lambda

0,204 atau mendekati 0, maka fungsi benar-benar membedakan antara kelompok yang melakukan penawaran dan tidak melakukan penawaran.

Hasil pengujian signifikansi memperlihatkan hasil nilai Sig sebesar 0,000. Dengan hasil tersebut, kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa variabel diskriminator memiliki hubungan yang erat dengan keputusan penawaran.

Jadi fungsi diskriminan yang dibentuk nantinya benar-benar dapat membedakan kelompok yang satu (melakukan penawaran) dengan kelompok lainnya (tidak melakukan penawaran) atau to be able to discriminate.

Perhitungan analisis diskriminan selanjutnya adalah menentukan koefisien fungsi diskriminan yang membentuk fungsi model. Pada Tabel 6 ini adalah faktor-faktor yang dapat digunakan dalam model karena masing-masing faktor mempunyai kontribusi dan memiliki korelasi antara skor diskriminan dengan fungsi diskriminannya.

Function Eigenvalue % of Variance Cumulative %

Canonical Correlation 1 3,901(a) 100,0 100,0 ,892 Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square df Sig. 1 ,204 143,049 8 ,000

(7)

Tabel 6. Koefisisen fungsi diskriminan kanonikal Function 1 I1 ,384 I2 -,738 I3 2,396 I4 ,579 I5 1,528 E1 ,521 E6 1,441 E8 -,425 (Constant) -10,854

Jadi, persamaan untuk keputusan melakukan penawaran adalah:

Y = -10,854 + 0,384 X1 0,738 X2 + 2,396 X3 + 0,579 X4 + 1,528 X5 + 0,521 X6 + 1,441 X7–0,425 X8

Keterangan :

Y = jumlah skor penawaran

X1= faktor kemampuan keuangan saat penawaran X2= faktor beban kerja saat penawaran

X3= faktor kemampuan perusahaan dalam persyaratan teknik konstruksi X4= faktor pengalaman keuntungan dan kegagalan dari proyek sejenis X5= hubungan dengan pemilik proyek

X6= faktor cara pembayaran

X7= faktor fitur spesifik yang menghasilkan keuntungan kompetitif X8= faktor banyaknya kompetitor

Dari model tersebut diperoleh: D0* (batas skor penawaran) = -1,382, D minimum = 9,082 dan D maksimum = 4,707

Dengan demikian gambar model pengambilan keputusan penawaran adalah sbb:

Gambar 2. Model Pengambilan Keputusan Penawaran Berikutnya adalah penilaian validitas analisis diskriminan (Tabel 7)

Dari Tabel berikut (Tabel 7) adalah penilaian validitas analisis diskriminan yang menunjukkan pula bahwa fungsi diskriminan berhasil di dalam mengklasifikasi sebesar 95,8% dari obyek atau responden. Dengan demikian hasil analisis diskriminan ini menyimpulkan bahwa pertimbangan kedelapan faktor yang berpengaruh akan membantu responden dalam pengambilan keputusan dalam melakukan penawaran dengan keakuratan sebesar 95,8%.

X.CA

D0* = -1,382

Nilai Maksimum Skor D maks. = 4,707

Tdk menawar Menawar

Nilai Minimum Skor

(8)

a Cross validation is done only for those cases in the analysis. In cross validation, each case is classified by the functions derived from all cases other than that case.

b 95,8% of original grouped cases correctly classified. c 95,8% of cross-validated grouped cases correctly classified.

Tahap terakhir adalah kalibrasi terhadap model penawaran yang dilakukan dengan cara menguji data proyek (Tabel 7) Dengan data uji sebesar 10 data proyek terdapat delapan data yang melakukan penawaran terhadap suatu proyek, sedangkan dua sisanya tidak melakukan penawaran. Setelah dimasukkan dan dihitung dengan model dan dicocokkan dengan keputusan model, maka hasil yang didapat adalah valid untuk kesepuluh data tersebut.

Tabel 7. Kalibrasi Model

No. Data Hasil Perhitungan Keputusan Melakukan Penawaran Keputusan Model Validitas > -1,382 ( Ya ) <-1,382 ( Tidak )

R 97 -3,018 Tidak Tidak Valid

R 98 0,424 Ya Ya Valid

R 99 -6,073 Tidak Tidak Valid

R 100 -1,104 Ya Ya Valid

R 101 0,194 Ya Ya Valid

R 102 1,741 Ya Ya Valid

R 103 -0,388 Ya Ya Valid

R 104 -0,004 Ya Ya Valid

R 105 -2,012 Tidak Tidak Valid

R 106 -0,11 Ya Ya Valid

KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat delapan faktor yang penting untuk dipertimbangkan oleh kontraktor dalam pengambilan keputusan melakukan penawaran suatu proyek, yaitu:

1. Kemampuan keuangan saat penawaran 2. Beban kerja saat penawaran

3. Kemampuan perusahaan dalam persyaratan teknik konstruksi 4. Keuntungan dan kegagalan dari proyek sejenis

5. Hubungan dengan pemilik proyek 6. Cara pembayaran

7. Fitur spesifik yang menghasilkan keuntungan kompetitif 8. Banyaknya kompetitor code_dec Predicted Group Membership Total 1 2 Original Count 1 63 1 64 2 3 29 32 % 1 98,4 1,6 100,0 2 9,4 90,6 100,0 Cross-validated(a) Count 1 63 1 64 2 3 29 32 % 1 98,4 1,6 100,0 2 9,4 90,6 100,0

(9)

Pengaruh kedelapan faktor diatas dapat dinyatakan dalam model fungsi sebagai berikut: Y = -10,854 + 0,384 X1 -- 0,738 X2 + 2,396 X3 + 0,579 X4 + 1,528 X5

+ 0,521 X6 + 1,441 X7–0,425 X8

Model Pengambilan keputusan dinyatakan dengan batas skor penawaran (D0*) sebesar -1,382, dengan nilai maksimum skor (D maks.) sebesar 4,707 dan nilai minimum skor (D min.) sebesar -9,082

DAFTAR PUSTAKA

Abdelrazig, A.A. (1995) MSc dissertation, King Fahd University of Petroleum and Mineral, Saudi Arabia, unpublished

Ancog, G.P. (1978) Investigation of Bidding Strategies, M.Eng. Thesis, Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand

Chua, D.K.H., dan Li, D. (2000) Key Factors in Bid Reasoning Model, Journal of Construction Engineering and Management, V.126, No.5, 349-357

Cook, P.J., 1985, Bidding for Contractors: How to Make Bids That Make Money, RS Means Company Inc. Kingston, USA

Dozzi, S.P., S.M. AbouRizk, and S.L. Schroeder (1996) Utility-Theory Model for bid Markup Decisions, Journal of Construction Engineering and Management, V.122, 119-124

Gates, M. (1983) A bidding strategy based on ESPE, Cost Engineering, V. 11(2), 27-35 Levin, Richard.I, and Rubin, David S. (1998) Statistic For Management 1 & 2, Seventh

Edition, Prentice-Hall, Upper Saddle River, New Jersey

Nugraha, P., Natan, I., dan Sutjipto, R. (1986) Manajemen Proyek Konstruksi Jilid 1 & 2, Kartika Yudha, Surabaya

Nurgiyantoro , B. , Gunawan dan Marzuki (2002) Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Pemerintah Republik Indonesia (2003) Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemborongan, Jakarta

Santosa, Purbayu Budi, dan Ashari (2005) Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS, Andi, Yogyakarta

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian (1995) Metode Penelitian Survai, PT Pustaka LP3ES, Indonesia

Sugiyono (2005) Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung

Suhariyono, Gatot (2002) Faktor-faktor yang Dipertimbangkan oleh Kontraktor di Surabaya dalam Melakukan Penawaran, MT Tesis, ITS Surabaya

(10)

Supranto, J. (2004) Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi, PT Rineka Cipta, Jakarta Wibisono, Dermawan (2003) Riset Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Wanous, M . , Boussabaine , A . H ., and Lewis , J. (2000) To bid or not to bid : a parametric solution, Journal of Construction and Economics, V.18, 457-466 Zhang, Xueqing, (2005) Critical Success Factors for Public Private Partnership in

Infrastructure Development, Journal of Construction Engineering and Management, V. 131 (1), 3-14

Gambar

Tabel 4. Nilai Eigenvalue
Tabel 6. Koefisisen fungsi diskriminan kanonikal Function 1 I1 ,384 I2 -,738 I3 2,396 I4 ,579 I5 1,528 E1 ,521 E6 1,441 E8 -,425 (Constant) -10,854
Tabel 7. Kalibrasi Model

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan atau tenaga kerja adalah manusia yang merupakan faktor produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, jika pihak manajemen perusahaan jasa

Hasil Penelitian Literasi keuangan berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan investasi Efikasi keuangan berpengaruh posotif terhadap keputusan investasi

Oleh karena itu Komponen Analisis akan terdiri dari : Sistem Fasilitas Penyediaan Air Bersih, Tugas Pokok Satuan Kerja, Permasalahan Umum Pengambilan Keputusan, Kebijakan Kementerian

Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap keputusan keuangan, sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap keputusan keuangan pada perusahaan LQ-45

kontraktor di kota Padang adalah varaibel faktor tenaga kerja sub variabel faktor kurang teliti dalam penggunaan material, sehingga ada material konstruksi yang

Penelitian ini di lakukan sebagai upaya untuk mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi kontraktor dalam pengambilan keputusan untuk mengikuti tender pemerintah di

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tingkat pemahaman pasangan usia subur (PUS) terhadap program keluarga berencana dan menjelaskan faktor-faktor determinan yang

Dari hasil analisis mengenai faktor–faktor yang berpengaruh dalam penerapan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi yang sudah di kelompokan diantara ke 4 kelompok