Pembangunan Nasional:
Arti & Makna
Kuliah 4 Pembangunan Regional 2 Maret 2007
Pembangunan Nasional
Arti Pembangunan
Kenapa Kita butuh pembangunan
Apa yang dibangun
Siapa yang melaksanakan pembangunan
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Masyarakat
Bagaimana melaksanakan pembangunan Æ
PEMBANGUNAN
Proses perubahan ke arah keadaan yang lebih baik
Ada pertimbangan nilai (value judgement) – Seers 1969 Ada orientasi nilai yang menguntungkan (favourable value
orientation) – Riggs 1966
Pembangunan adalah salah satu bentuk perubahan sosial, modernisasi adalah suatu bentuk khusus (special case) dari pembangunan, dan industrialisasi adalah salah satu segi (a single facet) dari pembangunan – Goulet 1977
Pembangunan lebih luas sifatnya daripada modernisasi, dan modernisasi lebih luas daripada industrialisasi
PEMBANGUNAN
Pertumbuhan (terukur/kuantitatif): •Pendapatan perkapita
•Konsumsi
•Jumlah rumah sakit •Panjang jalan, dlsb
Perubahan
•Sikap (attitude), misal kesadaran hukum
•Kelembagaan/sistem •Partisipasi
Pembangunan & Keterbelakangan
Pembangunan: perubahan secara gradual,
kemajuan melalui sejumlah tahapan yang mengarah pada ekspansi peran negara, peningkatan atau
kelengkapan atau keterbukaan terhadap identitas negara
Pembangunan sebagai Sasaran Pembangunan sebagai Proses
Pembangunan sebagai Sasaran
Kebutuhan akan perubahan
Menuju konsep baru pembangunan negara
Perspektif ekonomi
Perspektif sosial
Perspektif politik
Pembangunan yang memfokuskan pada manusia
TUJUAN PEMBANGUNAN
Kehendak masyarakat untuk mencapai suatu keadaan tertentu yang
lebih baik atau menghindari keadaan tertentu yang buruk
Dipengaruhi oleh:
Preferensi/pilihan nasional
Tingkat perkembangan pembangunan negara ybs
Target: perumusan tujuan-tujuan pembangunan dalam bentuk yang
lebih terperinci
Kebijakan:
Peraturan: melarang pembuatan industri tertentu, memberikan kemudahan
berusaha, dlsb.
KARAKTERISTIK NEGARA
BERKEMBANG
Tingkat kemiskinan/kemelaratan absolut yang luas dan
kronis
Tingginya tingkat pengangguran dan setengah
pengangguran
Disparitas/perbedaan pembagian/pemerataan pendapatan
Rendahnya tingkat produktivitas pertanian
Gap kota-desa
Gap kesempatan-kesempatan ekonomi
Sistem pendidikan dan kesehatan yang kuno
Tergantung pada luar negeri dan salah dalam menerapkan
Tingkat kehidupan yang rendah (penghasilan, pendapatan nasional,
kemiskinan, kesehatan, pendidikan)
Tingkat produktivitas yang rendah
Tingkat pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi
Tingginya perkembangan pengangguran dan pengangguran semu
Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan produk ekspor
(pertanian skala kecil, ketergantungan pada ekspor)
Dominasi, dependensi dan vulnerability dalam hubunga-hubungan
TEORI PEMBANGUNAN
Aliran Klasik
Adam Smith Malthus
Ricardo
Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern
Harrod & Domar Æ Tabungan menyediakan dana
pinjaman untuk investasi
Neo Klasik
Teori Tahapan Pembangunan: Rostow (1960) &
Chenery-Syrquin
Redistribution With Growth Basic Human Needs
PENTINGNYA TEORI
PEMBANGUNAN
Teori dan model pembangunan ekonomi berusaha untuk menjelaskan dan memprediksikan
bagaimana:
Pertumbuhan/Tidak Ekonomi dari waktu ke waktu
Hambatan terhadap pertumbuhan yang dapat
diidentifikasi dan diatasi
Pemerintah dapat memulai melanjutkan dan
mengakselerasi pertumbuhan dengan kebijakan pembangunan yang tepat
ROSTOW
Tahapan pertumbuhan ekonomi:
Masyarakat tradisional
Prasyarat untuk tinggal landas (tahap
transisi)
Tinggal landas
Dorongan menuju Kedewasaan (maturity)
Masyarakat tradisional
Dikarakteristikan dengan adanya aktivitas ekonomi subsisten yakni output dikonsumsi oleh produsen daripada diperdagangkan; perdagangan melalui pertukaran (barter) dimana barang saling
dipertukarkan; Pertanian merupakan industri terpenting dan produksi banyak menggunakan
tenaga kerja, dengan menggunakan jumlah modal yang trebatas
Prasyarat untuk tinggal landas (tahap
transisi):
Prakondisi untuk tinggal landas. Surplus perdagangan timbul dengan dukungan munculnya infrastruktur transportasi.
Tabungan dan investasi tumbuh. Munculnya kewirausahaan
Tinggal landas:
Industrialisasi meningkat, dengan komposisi pekerja beralih dari tanah (pertanian) ke
manufaktur (pabrik). Pertumbuhan
dikonsentrasikan pada sebagian kecil wilayah negara dan dalam satu atau dua industri.
Institusi sosial dan politik baru berkembang untuk mendukung industrialisasi.
Dorongan menuju Kedewasaan (maturity):
Pertumbuhan menjadi bermacam-macam dengan dukungan inovasi teknologi
LEWIS
Model perubahan struktural yang menjelaskan
bagaimana terjadi transfer (dominasi) pekerja dari ekonomi pertanian kepada ekonomi industri
Bagi Lewis, pertumbuhan sektor industri mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Lewis berargumentasi bahwa pertumbuhan ekonomi
membutuhkan perubahan struktur didalam
perekonomian dimana kelebihan tenaga di sektor pertanian tradisional berpindah kepada sektor
TEORI DEPENDENSI
Dependensi (ketergantungan) merujuk kepada
menggantungkan nasib secara berlebihan kepada negara lain. Teori ketergantungan menggunakan teori-teori ekonomi dan politik untuk menjelaskan bagaimana proses perdagangan internasional dan pembangunan domestik membuat sejumlah negara berkembang menjadi lebih bergantung secara
Komoditi yang dijual negara berkembang adalah komoditi bernilai ekonomi rendah, sementara yang dijual negara maju adalah
komoditas yang bernilai ekonomi tinggi, sehingga terjadi ketimpangan. Belum lagi adanya proteksi dari negara maju terhadap
Teori ketergantungan merujuk kepada hubungan dan jaringan antara wilayah dan ekonomi maju dan berkembang
Teori ketergantungan melihat ketertinggalan pembangunan sebagai hasil dari ketidakseimbangan hubungan kekuasaan antara negara maju yang kapitalis dengan negara miskin
Dalam model ketergantungan ketertinggalan pembangunan disebabkan
oleh faktor eksternal (bukan kesalahan negara miskin). Pertumbuhan hanya dapat dicapai dalam sebuah ekonomi tertutup (ekonomi
subsisten) dan menggantungkan pada diri sendiri melalui perencanaan
Negara-negara maju yang dominan, memiliki keuntungan teknologi dan
industri yang dapat memastikan mereka “mengatur permainan” sesuai dengan kepentingan mereka
Hanya dengan menghancurkan sistem kapitalis dunia dan redistribusi
TEORI KESEIMBANGAN
PERTUMBUHAN
Melibatkan pengembangan secara serempak
sejumlah besar industri dalam semua sektor dan wilayah perekonomian
Teori Pertumbuhan Keseimbangan
(dorongan besar) berargumentasi bahwa sejumlah besar industri tumbuh secara serempak dimana masing-masing
Pemerintah dapat berperan dalam
mengkoordinasikan investasi secara serempak melalui perencanaan dan intervensi untuk:
Melatih tenaga kerja
Merencanakan dan mengorganisasikan prgram investasi
skala besar
Memobilisasi keuangan yang dibutuhkan
Menasionalisasi industri strategik dan mengambil alih
investasi infrastruktur seperti pembangunan jalan
Melindungi industri baru melalui kebiajakan tarif (pajak atas
TEORI KETIDAK SEIMBANGAN
PERTUMBUHAN
Teori ketidakseimbangan pertumbuhan
berargumentasi bahwa sumberdaya yang memadai tidak dapat dimobilisasi oleh
pemerintah untuk disebarluaskan dengan
mengkoordinasikan investasi di semua sektor industri
Administrasi bagi Pembangunan
Perencanaan
Mobilisasi dana pembangunan Penyiapan sumber daya manusia Pemanfaatan Teknologi
Penguatan kelembagaan
Pengerahan Sumber Daya
Menggerakkan Partisipasi Masyarakat
Penganggaran
Pelaksanaan Pembangunan
Administrasi bagi Pembangunan
Koordinasi
Pemantauan & Evaluasi
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan
Sistem Informasi dalam Manajemen
Pembangunan
Definisi Perencanaan
Sebuah proses berkelanjutan yang
melibatkan kebijakan atau pilihan-pilihan mengenai alternatif jalan/cara dalam
menggunakan sumberdaya yang tersedia dengan tujuan mencapai cita-cita/sasaran khusus di masa depan (Conyers dan Hill, 1990)
Elemen Perencanaan
Merencanakan berarti memilih
Perencanaan sebagai cara pengalokasian
sumberdaya-sumberdaya
Perencanaan sebagai cara mencapai
cita-cita/sasaran
Tipe Aktivitas Perencanaan
Sifat alamiah dari sasaran perencanaan
Perencanaan di masa perang Perencanaan kota dan desa Perencanaan antisiklus
Perencanaan pembangunan
Ruang lingkup aktivitas perencanaan
Level spasial dari aktivitas perencanaan
Level operasional dari aktivitas perencanaan
Perencanaan proyek Perencanaan sektoral
Pertimbangan dalam Perencanaan
Perencanaan, perencana, rencana
Perencanaan, pembuatan kebijakan,
implementasi
Konteks politik dari perencanaan Æ akan
berpengaruh secara langsung terhadap peran, metode dan organisasi dari
Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Krisis perencanaan akibat sejumlah masalah utama
Terlalu banyak penekanan pada rencana dan tidak
memadainya implementasi
Penekanan yang berlebihan pada jangka menengah Kekakuan yang berlebihan
Perbedaan perspektif dan komunikasi yang tidak memadai
antara politisi, perencana, dan administrator
Perubahan ruang lingkup
Proses Perencanaan
Rasionalitas dalam perencanaan
Ketidakpastian dalam perencanaan
Perspektif terkait sifat proses perencanaan
(tahapan perencanaan)
Proses Perencanaan
Kebijakan untuk mengadopsi perencanaan
Pembentukan kerangka organisasional untuk
perencanaan
Merumuskan tujuan spesifik perencanaan
Formulasi sasaran
Proses Perencanaan
Identifikasi seperangkat alternatif tindakan
Penilaian terhadap seperangkat alternatif
tindakan
Pemilihan alternatif yang paling
diinginkan/sesuai
Implementasi
Implementasi
Aktivitas yang harus dilibatkan:
Kita harus mengetahui apa yang ingin kita lakukan Sumberdaya yang dibutuhkan harus tersedia
Kita harus memiliki kemampuan untuk menggunakan,
mengawasi dan mengelola sumberdaya untuk mencapai apa yang kita inginkan
Ketika ada pihak lain terlibat untuk mengerjakan tugas
spesifik tertentu, kita harus mampu mengkomunikasikan kepada mereka apa yang dibutuhkan, kapan dan dapat melakukan pengawasan umum terhadap pelaksanaan kewajiban mereka
Faktor yang mempengaruhi Implementasi
Rencana
Sifat dari proses perencanaan
Organisasi perencanaan dan implementasi
Isi dari rencana
Pengawasan
Pengawasan dapat menyediakan input kedalam
sistem pelaporan internal dengan tujuan untuk menajamkan koordinasi, antisipasi dan diagnosa terhadap permasalahan pada tahapan awal dan kemudian mengambil tindakan koreksi, dan
menempatkan saran untuk mengeliminasi masalah dan penyempitan selama implementasi
Laporan reguler Laporan periodik
Evaluasi
Review terhadap kinerja
Analisis dampak
Penilaian kelayakan
Survey permukaan tanah, data photo udara, penghitungan debu
Data tumbuhan, data pemasaran, survey kesuburan tanah, informasi spesies Erosi permukaan tanah
Perubahan kesuburan tanah
Dampak lingkungan
Apakah ada dampak terhadap tanah?
Inspeksi secara visual
Inspeksi visual, informasi lokal, survei hidrologi
Polusi terhadap sungai dan sumber air Kekeringan sumber air pada musim tertentu
Dampak kesehatan
Apakah proyek memiliki dampak terhadap ketersediaan air domestik
Keuntungan dari ukuran penerimaan, pendapatan, besaran rumah,
keanggotaan partai
Kepemilikan setelah beberapa bulan Dominasi oleh kelompok yang kuat
Penjualan kembali sumberdaya yang dialokasikan untuk orang miskin agar lebih sejahtera
Dampak sosial
Sejauhmana proyek menghasilkan keuntungan terhadap kelompok-kelompok masyarakat dalam populasi yang berbeda
Statistik pekerja,data pajak, data desa Pekerjaan permanen baru dari proyek
Peningkatan lapangan kerja di industri pelayanan
Kehilangan pekerjaan karena mekanisasi proyek
Kehilangan pekerjaan karena kompetisi dari proyek baru
Dampak ekonomi
Apakah ada perubahan kesempatan kerja yang dihasilkan dari program
Indikator Cek untuk
Pertanyaan Kunci
Contoh Indikator dampak untuk
pengawasan dan evaluasi
Sifat Organisasi
Struktur organisasi
Asas dan Tujuan 1
(1) Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan
demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional.
(2)Perencanaan pembangunan nasional disusun secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.
Asas dan Tujuan 2
(3) SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara :
Asas kepastian hukum
Asas tertib penyelenggaraan negara Asas kepentingan umum
Asas keterbukaan Asas proporsionalitas Asas profesionalitas Asas akuntabilitas Asas efisiensi Asas efektivitas
Asas dan Tujuan 2
(4) SPPN bertujuan untuk :
a. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah;
c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
Ruang Lingkup Perencanaan
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rencana Kerja Kementerian / Lembaga
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rencana Strategis Kementerian / Lembaga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
DAERAH NASIONAL
Isi RPJP (20 tahun)
Mengacu pada RPJP Nasional dan memuat:
• Visi; • Misi;
• Arah Pembangunan Daerah;
Penjabaran Tujuan Nasional dalam Pembukaan UUD kedalam: • Visi; • Misi; • Arah Pembangunan Nasional; DAERAH NASIONAL
Isi RPJM (5 tahun)
Isi:
1. Strategi Pemb. Daerah 2. Kebijakan Umum
3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 4. Program SKPD, lintas SKPD,
kewilayahan, lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
• Kerangka Regulasi • Kerangka Anggaran Isi:
1. Strategi Pemb. Nasional 2. Kebijakan Umum
3. Kerangka Ekonomi Makro 4. Program kementerian, lintas
kementerian, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
• Kerangka Regulasi • Kerangka Anggaran
RPJM DAERAH
Penjabaran visi, misi, program Kepala Daerah;
Berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional
RPJM NASIONAL
Penjabaran visi, misi, program Presiden;
Isi RKP/D
Isi:
1. Prioritas Pembangunan Daerah
2. Rancangan Kerangka Ekonomi
Daerah
3. Rencana Kerja
4. Rencana Pendanaan
• Dilaksanakan pemerintah
• Mendorong partisipasi masyarakat
Isi:
1. Prioritas Pembangunan
Nasional
2. Rancangan Kerangka Ekonomi
Makro
3. Arah Kebijakan Fiskal
4. Program Kementerian, lintas
kementerian, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang
memuat kegiatan dalam:
• Kerangka Regulasi • Kerangka Anggaran RKP Daerah Penjabaran RPJM Daerah; Mengacu pada RKP RKP Penjabaran RPJM Nasional
Isi Renstra-KL & Renstra-SKPD
Isi:
1. Visi-Misi
2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan
3. Program-program
4. Kegiatan pembangunan
Isi:
1. Visi-Misi
2. Tujuan, Strategi, dan
Kebijakan 3. Program-program 4. Kegiatan pembangunan Renstra-SKPD Berpedoman pada RPJM Daerah Renstra-KL Berpedoman pada RPJM Nasional
Isi Renja-KL &
Renja-SKPD
Isi:
1. Kebijakan SKPD
2. Program dan Kegiatan
Pembangunan
• Dilaksanakan Pemerintah
• Mendorong Partisipasi Masyarakat
Isi:
1. Kebijakan KL
2. Program dan Kegiatan
Pembangunan
• Dilaksanakan Pemerintah • Mendorong Partisipasi
Masyarakat
Renja-SKPD
Berpedoman pada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKP
Renja-KL
Berpedoman pada Renstra KL mengacu pada prioritas pemb. Nasional dan pagu indikatif
Alur Perencanaan
RPJM Daerah RPJP Daerah RKP RPJM Nasional RPJP Nasional RKP Daerah Renstra KL Renja -KL Renstra SKPD Renja -SKPD RAPBN RAPBD APBN APBD DiacuPedoman Dijabarkan Pedoman
Pedoman Pedoman Diperhatikan Dijabar kan Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Diacu Diacu Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Diacu
Tahapan Perencanaan
Penyusunan Rencana
Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan
Penetapan Rencana
RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Penyusunan dan Penetapan RPJP
1. Rancangan Rencana Æ Proses Teknokratik oleh
Bappenas/Bappeda
2. Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang
melibatkan Masyarakat
3. Penyusunan Rancangan Akhir
4. Penetapan Rencana (RPJP Nasional Æ UU, RPJP Daerah
Penyusunan & Penetapan RPJM
Visi, Misi, Program Presiden/KD Terpilih Bappenas/da menyusun
Rancangan Awal & Rancangan RPJM/D Kement/Lemb / SKPD Menyusun Renstra-KL / Renstra SKPD Bappenas/da menyelenggarakan MUSRENBANG RPJM/D Penetapan RPJM / RPJMD Digunakan sebagai pedoman penyusunan Rancangan RKP/RKPD Bappenas/da menyusun Rancangan Akhir RPJM/D a) Visi, Misi Presiden/KD
b) Strategi Bangnas/da c) Kebijakan Umum Nas/Da d) Program Prioritas pres/KD e) Kerangka ekonomi makro/da f) Program Kement/Lembaga / SKPD a) Visi,Misi Presiden/KD
b) Strategi Bangnas/da c) Kebijakan Umum nas/da d) Program prioritas pres/kD e) Kerangka ekonomi makro/da
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2 bulan setelah pelantikan Pres/KD 3 bulan setelah pelantikan Pres/KD
Penyusunan & Penetapan RKP/D
Rancangan Awal & Rancangan RKP/D Penetapan RKP/D Sebagai pedoman penyusunan Rancangan APBN Rancangan Akhir RKP/D
Penjabaran
RPJM/D
Kement/Lemb / SKPD Menyusun Renja - KL / SKPDBerpedoman pada Renstra-KL/SKPD
MUSRENBANGPUS/DA
RKP April RKPD Maret
Pengendalian & Evaluasi 1
9 Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan
oleh masing-masing pimpinan kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.
9 Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil
pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Pengendalian & Evaluasi 2
9 Pimpinan kementerian/lembaga/Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja
pelaksanaan rencana pembangunan kementerian/lembaga/SKPD periode sebelumnya.
9 Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan
berdasarkan hasil evaluasi pimpinan kementerian/lembaga/SKPD.
9 Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan
Permasalahan yang timbul
Perbedaan pengaturan Perencanaan
Pembangunan Daerah dalam UU 25/2004 dengan UU 32/2004
Perbedaan pengaturan APBD dalam UU
UU 25/2004 vs UU 32/2004
Menurut UU 32/2004, RPJPD dan RPJMD
ditetapkan dengan Perda. Pada UU 25/2004 hanya RPJPD yang dengan Perda
UU 17/2003 vs UU 32/2004
Berdasarkan UU 32/2004 penyusunan kebijakan
umum APBD yang menjadi dasar pembahasan prioritas & plafon anggaran sementara tidak ada. Kepala Daerah yang menetapkan prioritas dan plafon anggaran
UU 32/2004 juga mengatur dalam hal rancangan
perda perubahan RAPBD diajukan oleh KDh, tidak lagi dibahas dengan DPRd
Permasalahan Lainnya 1
RPJP nasional belum ada padahal jadi acuan
RPJPD
RPJPD dibuat untuk 20 tahun, masa jabatan
KDh 5 tahun. Bagaimana jika KDh baru tidak satu visi dengan RPJPD?
Permasalahan Lainnya 2
RPJM Nasional harus diperhatikan dalam RPJMD.
Bagaimana jika KDh tidak satu visi dengan Presiden?
Bagaimana hubungan Perencanaan Propinsi
dengan Kabupaten/Kota (tidak diatur dalam UU 25/2004, hanya Daerah). Padahal harus ada
keserasian pembangunan Nasional-Propinsi-Kab/Kota.