• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TEORI PENUNJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TEORI PENUNJANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

| 18

LAPORAN KERJA PRAKTIK

BAB III

TEORI PENUNJANG A. DESAIN GRAFIS

Beberapa definisi desain grafis dari para tokoh antara lain : Menurut Suyanto, desain grafis didefinisikan sebagai “aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri”. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.

Sedangkan Jessica Helfand, mendefinisikan desain grafis sebagai “kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat”.

Menurut Danton Sihombing, “desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti makna, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi”.

Menurut Michael Kroeger, Visual Communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition). Warren dalam Suyanto memaknai desain

(2)

| 19

LAPORAN KERJA PRAKTIK

grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.

Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai “suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan”.

B. BOOKLET

Booklet adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa, dan berbentuk cetakan. Booklet mampu menarik banyak konsumen-konsumen produktif, hal ini disebabkan oleh adanya booklet yang bisa mencakup tidak hanya satu produk saja, akan tetapi dapat mencakup berbagai jenis-jenis produk yang bisa membuat konsumen melakukan perbandingan dalam hal marketing. (http://datarental.blogspot.com/2009/06/booklet-sebagai-alat-promosi.html)

Gambar 3.1 Booklet. ( Sumber : www.tatawarna.com )

(3)

| 20

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Keunggulan dan Kelemahan Booklet Keunggulan :

 Biaya yang dikeluarkan lebih murah jika dibandingkan dengan media audio dan visual maupun audio visual.

 Proses penyampaiannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dan disesuaikan dengan kondisi yang ada.

 Lebih terperinci dan jelas. Kelemahan

 Jangkauannya terbatas.

 Umpan balik dari audien tidak terjadi secara langsung.  memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya. C. ELEMEN-ELEMEN DESAIN DALAM BOOKLET

1. Tipografi

Menurut Ensiklopedi Indonesia (1984:6:3562) tipografi berasal dari kata (Yun,: tupos = yang diguratkan; graphoo = tulisan). Berkaitan dengan perencanaan suatu barang cetak, tipografi memegang peranan penting karena informasi yang disampaikan melalui huruf yang dilengkapi unsur-unsur tipografi lainnya dalam media-media cetak menjadi sebuah pesan yang disusun dengan baik.

Menurut Stanley Marrison, Tata Letak & Tipografi Dalam Desain Grafis (2007 : 104) “Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks”.

Dari gambaran definisi tipografi diatas, bahwa tujuan utama tipografi untuk memudahkan pembaca berkomunikasi dengan penulisnya melalui

(4)

| 21

LAPORAN KERJA PRAKTIK

penentuan jenis pengolahan susunan hurufnya yang baik dan benar serta menarik.

Unsur-unsur tipografi a. Huruf

Sejak penemuan huruf oleh Johannes Gutenberg di Mainz, Jerman sekitar tahun 1450, pada mulanya huruf dihasilkan dengan cara mencetakkan balok logam yang diukir setelah dipoles atau diberi tinta, kemudian dicetakkan pada kertas yang mirip dengan proses pencetakan menggunakan stempel. Dengan demikian cetakan huruf merupakan susunan satu blok segi empat yang dikenal dengan huruf lepas dari sejumlah alphabet baik huruf besar maupun huruf kecil berikut angka 0 sampai 9, ditambah tanda-tanda baca serta blok kosong sebagai alat untuk memberi spasi atau jarak antar kata.

Gambar 3.2 Huruf lepas.

( Sumber : Modul pengenalan Huruf, Typografi Aplikatif UMB )

b. Bentuk Huruf

Berdasarkan bentuknya huruf dapat dikelompokkan dalam 3 golongan :

(5)

| 22

LAPORAN KERJA PRAKTIK 1. Huruf Serif

adalah huruf yang memiliki garis-garis kecil yang berdiri horizontal pada badan huruf. Garis-garis kecil ini biasa disebut juga counterstroke. Counterstroke inilah yang membuat jenis huruf serif lebih mudah dibaca karena garis tersebut membantu menuntun mata pembaca melalui suatu garis teks sehingga cocok digunakan untuk teks content atau isi.

Contoh : Times New Roman, Garamond, Book Antiqua, Palatino Linotype, Bookman Old Style, Calisto MT, Dutch, Euro Roman, Georgia, Pan Roman, Romantic, Souevenir, dll.

Gambar 3.3 Huruf Serif. ( Sumber : www.desainstudio.com )

2. Huruf San serif

adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Contoh : Arial,Futura,AvantGarde, Bitstream,CenturyGothic, VeraSans dll.1

1

http://www.desainstudio.com/2010/04/pengertian-serif-dan-sans serif.html#sthash.VW2V4N8M.dpuf

(6)

| 23

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Gambar 3.4 Huruf San Serif. ( Sumber : www.desainstudio.com ) 3. Huruf Script

Disebut juga huruf Fantasi/Dekoratif/Hias/Type. Contoh : Studio, Oud Hollands, Libra, Reiner Script dll.

Gambar 3.5 Huruf Script. ( Sumber : www.ascenderfonts.com) c. Ukuran Umum Huruf

Ukuran point/punt yang paling umum digunakan adalah antara 6 sampai dengan 72 pt (6,12,18,24,36,48,60, 72).

Gambar 3.6 Ukuran Point 6-72.

(7)

| 24

LAPORAN KERJA PRAKTIK

d. Berat dan Lebar Huruf

e. Kemiringan Huruf

Disebut juga dengan huruf italic yang berfungsi untuk memberikan penekanan pada sebuah kata dan umumnya digunakan terhadap teks yang tidak terlalu panjang, misalnya untuk teks bahasa asing, keterangan gambar (caption) highlight untuk naskah (copy blurb), headline dan sub headline dll. f. Kata

adalah kombinasi susunan dari huruf-huruf tunggal, dalam arti huruf yang ditempatkan bersama untuk mengisi kata yang diucapkan yang dapat menimbulkan bunyi dan mengandung arti.

g. Baris

Terdiri dari kata yang diatur satu persatu dibelakang yang lain. Diantara kata-kata ada jarak antara kata. Sebuah baris harus memiliki koherensi optis atau uraian kalimat yang berkaitan satu sama lain dalam suatu paragraf.

Gambar 3.7 Baris Huruf.

(8)

| 25

LAPORAN KERJA PRAKTIK h. Kolom

Terdiri dari sejumlah baris dengan lebar tertentu. Dalam praktek, lebar kolom pada kebanyakan majalah atau brosur atara 5 – 7 kata dan sekitar 6 – 10 huruf per kata.

i. Garis-Garis

Garis dalam tipografi terdiri dari berbagai ukuran yaitu : garis tipis, garis 1 point, garis 2 point, garis 3 point, garis 4 point, garis 6 point, garis 8 point dan12 point.

Gambar 3.8 Garis.

( Sumber : Modul pengenalan Huruf, Typografi Aplikatif UMB) j. Ornamen

Digunakan untuk bahan cetakan undangan, piagam, ijazah dan pekerjaan dekoratif lainnya.

Gambar 3.9 Ornamen.

(9)

| 26

LAPORAN KERJA PRAKTIK

2. Warna

Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol-simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.

Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb :

a. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).

b. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.

c. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.

d. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).

(10)

| 27

LAPORAN KERJA PRAKTIK

e. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.

f. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.

g. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

3. Layout

Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Grid System

Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.

(11)

| 28

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Gambar 3.10 Grid sistem.

( Sumber : www.nelsontypo.blogspot.com)

The Golden Section

Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang sangat sempurna dan indah. Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih panjang tadi. Proporsi agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu rasio proporsi agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya seni, huruf hingga layout sebuah halaman karena proporsinya yang harmonis. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 233 377... Sebuah obyek yang mempunyai proporsi agung mampu sekaligus memuaskan mata dan tercermin pada benda-benda alam. Ujung daun pakis dan spiral dalam rumah keong adalah contoh yang paling populer.

(12)

| 29

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Gambar 3.11 The golden section. ( Sumber : www.kaplusa.com)

The symetrical grid

Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama baik margin luar maupun margin dalam. Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidang yang lebih lebar. Layout klasik yang dipelopori oleh Jan Tschichold (1902-1974) seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran halaman dengan proporsi 2 : 3. Sistem Layout digunakan hampir pada semua bidang yang berhubungan dengan desain visual, anda mungkin pernah mendengar kata layout berita, layout rumah, layout web dll.

Gambar 3.12 symetrical grid. ( Sumber : www.paperchase.net)

(13)

| 30

LAPORAN KERJA PRAKTIK

4. Finishing

Penjilidan adalah suatu proses penyatuan beberapa halaman yang terdiri dari bahan-bahan -pada media cetak- yang digabungkan dan dapat berfungsi sebagai media publikasi. Macam-macam penjilidan :

1. Perfectbinding(Jilid lem )

Adalah metode penjilidan yang menggunakan lem pada bagian punggung buku.

.

Gambar 3.13 Jilid lem. ( Sumber : www.paperchase.net) 2. Saddle-stitch binding (Jilid kawat tengah )

Metode penjilidan dengan menggunakan kawat ini lebih dikenal dengan jilid kawat.

Gambar 3.14 Jilid kawat tengah. ( Sumber : www.kwikopy.com)

(14)

| 31

LAPORAN KERJA PRAKTIK

3. Casebinding (Jilid hardcover )

Merupakan penjilid yang wajib untuk karya tugas akhir, seperti namanya, sampul dari jilid metode ini dilapisi dengan duplek sehingga sampulnya terlihat tebal.

Gambar 3.15 Jilid hard cover. (Sumber : www.paperchase.net)

4. Side-stitch binding (Jilid kawat samping )

Merupakan metode penjilidan yang dilakukan dengan menjahit/menstaoles kawat aria rah samping.

Gambar 3.16 Jilid kawat samping. ( Sumber : www.konicaminolta.com)

(15)

| 32

LAPORAN KERJA PRAKTIK

5. Screwandpostbinding (Jilid baut)

Jika dilihat sekilas jilid baut ini mirip dengan jilid hard cover, yang membedakan keduanya adalah material perekatnya yaitu lem untuk jilid hard cover dan baut untuk jilid baut ( screw and post binding)

Gambar 3.17Jilid baut. (Sumber : www.digitaldata.com)

6. Tapebinding ( Jilid lakban )

Merupakan penjilidan yang paling murah dan mudah prosesnya tidak memakan waktu lama, karena hanya menyatukan dokumen yang akan dijilid dengan member sampul kemudian merekatkanya menggunakan lakban.

Gambar 3.18 Jilid lakban.

(16)

| 33

LAPORAN KERJA PRAKTIK

7. Plastic combbinding ( Ring Plastik )

Penjilidan metode ini memungkinkan buku, booklet, katalog atau company profile untuk dibuka rata, mudah untuk digandakan dengan fotokopi, ringan dan isi dapat ditambahkan kemudian atau dikeluarkan bila sudah tidak relevan lagi.

Gambar 3.19 Jilid spiral plastic. (Sumber : www.sanem.hu)

8. Spiral&double-loop wirebinding ( Jilid ring spiral Kawat) Jilid spiral ini tersedia dengan bergai jenis ukuran dari yang kecil sampai besar tergantung ketebalan kertas yang akan dijilid.Selain itu ada beberapa macam pilihan warna untuk menyesuaikan dengan hasil print.

Gambar 3.20 Jilid spiral Kawat. ( Sumber : www.made in china.net)

Gambar

Gambar 3.1 Booklet.
Gambar 3.2 Huruf lepas.
Gambar 3.3 Huruf Serif.
Gambar 3.4 Huruf San Serif.
+7

Referensi

Dokumen terkait

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal anggota DPRD yang bersangkutan mengumumkan materi yang telah disepakati dalam rapat tertutup

Kegiatan bercerita dengan menggunakan media boneka tan- gan untuk penanaman moral dan karakter dapat di wujudkan dalam empat model yaitu model terintegrasi dalam pelajaran, model

penelitian yang berjudul “ Analisis Spatial Kondisi Tutupan Lahan Antar Waktu Pada Kawasan Hutan Mangrove Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) di TWA Menipo

Pada beberapa kasus penyajian makanan prasmanan tidak diperhatikan segi kesehatan (higienis) penyajian, makanan yang dihidangkan.. dibiarkan terbuka tanpa penutup,

2003, Abu2 tua Metalik, kondisi bagus terawat Kom- plit / Hrg nego, pajak Panjang DKI Hub,.. Vila Melati Mas SERPONG Tangerang BSD

Model Adopsi Sistem Informasi Ukm Berbasis Batik Untuk Meningkatkan Pemasaran Produk Yang Memiliki Nilai Tambah Tinggi (Upaya Percepatan Peningkatan Perekonomian Lokal UKM