• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Gerakan Buruh di Korea

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Gerakan Buruh di Korea"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah Gerakan Buruh

di Korea

Kim Keumsoo

Ketua Dewan Kehormatan

(2)

Pembentukan dari masa

pekerja yang berupah

Perdagangan-ekonomi keuangan diawali pada abad

ke 17 dan 18

Pekerja yang dipekerjakan pertamakali bekerja di

lembaga pemerintah dan sektor swasta.

Embrio Kapitalisme

Pemberontakan petani dan revolusi

Perjanjian Ganghwado dengan Jepang di tahun 1876

Organisasi pekerja pertamakali di organisir di sektor

pertambangan, pelabuhan laut, dan transportasi

Serikat buruh pertama di Korea: berdiri pada bulan

May 1898 Sungjin Bonjung Dockers Union (pekerja

yang bekerja di dermaga)

(3)

Era Penjajahan oleh Jepang

(1910-1945)

Jepang menjajah Korea tahun 1910

(sebenarnya mereka mulai masuk tahun

1905).

Ekonomi penjajahan: “reformasi” tanah,

nilai tukar, keuangan, sistem perbankan.

Perang Dunia 1 (1914-1918), Revolusi

Sosialis di Rusia tahun 1917

Pergerakan 1 Maret (pemberontakan

populer ): 7000 orang terbunuh

Para pekerja bergabung dalam

(4)

Tahun 1920

Pertumbuhan kelas pekerja dalam

industrialisasi.

Aksi mogok di dermaga Busan (1921), Aksi

mogok di pabrik karet Gyeongsung (1923),

mogok di Yeongheung (1928), Pemogokan

umum di Wonsan (1929).

Organisasi pekerja yang terbentuk di level

nasional:

Korean Laborers Mutual Aid Association (1920)

bertujuan untuk bantuan timbal balik,

(5)

Organisasi Pekerja terbentuk di

level nasional pada tahun

1920

Korean Laborers Mutual Aid Association (1920)

bertujuan untuk bantuan timbal-balik,

meningkatkan kesadaran, dan agensi

ketenagakerjaan.

Korean Labor Federation (1922) bertujuan untuk

masyarakat baru dan bersatunya kelas (pekerja)

General Federation of Laborers and Farmers

(1924) bertujuan untuk emansipasi pekerja dan

petani, berjuang melawan kaum kapitalis

General Federation of Labour (1927):

The Shanghai Provisional Government (1919)

Communist Party of Korea (1925)

(6)

Tahun 1930

Depresi besar di Amerika

Monopoli kapitalisme dikembangkan di Jepang

Pekerja industri meningkat jumlahnya di Korea:

101,943 di 1930; 188,250 di 1936; 520,027 di 1942

Militerisme, eksploitasi berlebihan, penindasan atas

gerakan buruh.

Gerakan buruh yang revolusioner dan keras:

revolusi sosial, aktivitas bawah tanah, berjejaring

dengan partai komunis.

perjuangan pendudukan, demonstrasi, sabotase,

melarikan diri dari pabrik.

(7)

1945-1950

• Tentara Amerika menduduki Korea Selatan, sementara itu Soviet menduduki Korea Utara.

• Penggangguran, harga kebutuhan pokok yang tinggi, kurangnya nilai-nilai kehidupan

• Paham Anti Komunis dan kebijakan perang dingin oleh tentara Amerika

• Pada November 1945 Korea National Council of Trade Unions (KNCTU:

Chunpyong) berdiri dengan 505 delegasi; 16 SB berbasis industrial, 1,194 pengurus unit kerja, 500,000 anggota bertujuan untuk mendapatkan

kemandirian penuh, menuntut pemerintah untuk adanya demokrasi yang progresif , bekerjasama dengan kapitalis nasional.

• Di bulan Maret 1946 Korean Labour Federation for Independence Promotion (KLFIP: Daehan Nochong) berdiri dengan 48 delegasi; 15 SB berdasarkan pergerakan SB sayap kanan yang bertujuan untuk adanya kerjasama antara manajemen dan serikat buruh.

• Aksi Mogok politis KNCTU: the September General Strike (1946), the March General Strike (1947), the February 7 Strike (1948), the May 8 Strike

(8)

1950-1960

Perang Korea (1950-1953)

Pro-Amerika dan pemerintahan anti komunis:

Presiden Rhee Sungman (1948-1960),

Kegagalan dari reformasi agraria, bantuan

ekonomi Amerika, formasi monopoli kapital

Hukum perburuhan dibuat pada tahun 1953: UU

Serikat Pekerja, UU Perselisihan Perburuhan, UU

Komisi Relasi Perburuhan, UU Standar

Perburuhan.

Hanya KLFIP yang dapat diterima oleh

pemerintahan Rhee.

Pemerintahan Rhee Sungman jatuh pada saat

(9)

1961-1970

Kudeta militer pada bulan May 1961 dipimpin

oleh Jendral Park Junghee (1961-1979).

Rejim yang otoriter:

Rencana ekonomi 5 tahunan

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, jurang

ekonomi yang lebar

Pergerakan mahasiswa diaktifkan kembali

Penindasan terhadap gerakan buruh; melarang

aktivitas politik serikat buruh, melarang

organisasi serikat yang banyak, rumitnya

prosedur hukum terkait perselisihan buruh,

intervensi pemerintah.

(10)

1961-1970

“Reorganisasi” dari gerakan buruh kedalam

Federation of Korean Trade Union (FKTU) oleh

pemerintahan militer.

Menuntut dibentuknya SB berbasis industrial,

struktur serikat berdasarkan industri, akan tetapi

aktivitas serikat terbatas di level perusahaan.

Perjuangan ekonomi aktif

Aturan luar biasa dalam Trade Unions and Labor

Disputes Adjustment for Foreign Invested

Companies (1970) (SB dan Penyelesaian

perselisihan buruh bagi perusahaan investasi

asing)

Gerakan serikat buruh memicu perjuangan politik

(11)

1971-1979

Diktator militer

Ekonomi berorientasi ekspor, industri berat,

Perusahaan Modal Asing (PMA)

Undang-undang khusus terkait dengan Keamanan

Nasional

Penindasan terhadap gerakan buruh

Pergerakan mahasiswa, pertumbuhan gerakan

buruh yang populer.

Meningkatnya jumlah pekerja yang berupah: 3.78

juta di 1970, 6.52 juta di 1979

Upah rendah, jam kerja yang panjang, industrial

accidents

(12)

Pergerakan Buruh tahun

1970

“Roti dan Mentega” asas berserikat FKTU

Meningkatkan jumlah anggota serikat buruh (470,000 di

tahun 1970; 1,100,000 di tahun 1979)

Perjuangan yang keras: peristiwa membakar diri Jeon Taeil

di tahun 1970

Perjuangan spontan: kerusuhan oleh pekerja galangan

kapal Hyundai, kerusuhan oleh pekerja konstruksi Hyundai

Aksi mogok meningkat (133 mogok di tahun 1975, 110 di

tahun 1976, 96 mogok di tahun 1977, 102 mogok di tahun

1978, 105 mogok di tahun 1979) menuntut kenaikan upah,

hak untuk berorganisasi, demokratisasi serikat

Komunitas intelektual dan keagamaan mendukung gerakan

buruh

(13)

1980-1986

• Kudeta militer yang kedua oleh Jeon Doohwan (1980-1987).

• Gwangju Pemberontakan yang populer Gwangju di bulan May 1980 • Kebijakan “pemurnian” serikat buruh

• Serikat buruh yang demokratis dihancurkan.

• Perubahan hukum perburuhan: larangan terhadap adanya banyak

serikat buruh, pelaksanaan serikat buruh berbasis perusahaan, larangan adanya intervensi “pihak ketiga”, kontrol terhadap upah.

• Tim gugus tugas pemerintah dalam serikat buruh

• Perselisihan buruh meningkat, pekerja berjuang bagi demokratisasi serikatLabor

• Keanggotaan serikat buruh meningkat(850,000 orang di 1981; 1,300,000 orang di 1987)

• Aksi mogok meningkat: 186 di tahun 1981, 88 di tahun 1982, 98 di tahun 1983, 113 di tahun 1984, 265 di tahun 1985, 259 di tahun 1986 • Spontan, tetapi bukan perjuangan non-hukum Spontaneous,:

perselisihan perburuhan di tahun 1980, mogok pekerja perusahaan taksi di tahun 1984, mogok pekerja Daewoo Motor di tahun 1984, mogok Guro district di tahun 1985.

(14)

Perjuangan Besar

Para Pekerja tahun 1987

Titik balik dari gerakan buruh di Korea

Hasil dan pencapaian dari gerakan buruh di tahun 1960

(embrio), tahun 1970 (permulaan) dan tahun 1980

(perkembangan).

3,749 aksi kolektif di tahun 1987; 1,873 pemogokan di

tahun 1988; 1,319 pemogokan di tahun 1989. sebagian

besar pemogokan adalah mogok yang tidak sah,

mengabaikan prosedur hukum.

Anggota memimpin aksi pemogokan. Setengah dari

pemogokan dilakukan di perusahaan yang tidak ada

serikatnya.

Pemberontakan pekerja lebih banyak daripada perselisihan

industrial.

Skala terbesar dari perjuangan serikat dalam sejarah Korea.

(15)

1988-1990

Secara internasional, hancurnya blok sosialis

Secara nasional, politik konservatif: jendral

militer menjatuhkan Presiden Roh Taewoo

(1988-1992), bergabungnya partai sayap kanan

yang memimpin dengan 2 partai oposisi.

Presiden pertama dari kalangan sipil

(1993-1997) gagal untuk melaksanakan reformasi

kebijakan sosial dan ekonomi.

Perubahan dari relasi 2 Korea

Perubahan struktural dari ekonomi

Pembukaan ekonomi pasar: menjadi anggota

OECD dan WTO, melebur dalam globalisasi.

Krisis ekonomi: IMF-melakukan kontrol terhadap

(16)

1988-1990

• Penindasan terhadap gerakan buruh

• Kegagalan terhadap reformasi hukum perburuhan (1988-1990) dan perubahan dari hukum perburuhan

• Kebijakan perburuhan yang agresif oleh pemerintah (kendurnya

persyaratan PHK, “prinsip tidak ada kerja tidak dibayar”, hak eksklusif manajemen, investigasi pemerintah terhadap urusan serikat buruh. • Kebijakan Neoliberal : deregulasi dalam permodalan, kebijakan pasar

kerja yang ramah pasar, strategi pemerintah dalam mengontrol pekerja, pembukaan pasar ekonomi.

• Strategi manajemen yang baru: pengurangan pekerja, feksibilitas, penilaian berdasarkan sistem pengupahan, kontrol di tempat kerja, menyebarnya “budaya perusahaan”.

• Pemogokan umum bulan Desember 1996

• Terpilihnya pemerintahan liberal: Pemerintahan Kim Daejung (1998-2002) dan Pemerintahan Roh Moohyun (2003-2007).

• Kedua pemerintahan yang liberal telah gagal mencapai agenda reformasi, dan malah memperkuat rejim neo-liberal.

(17)

1988-1990

Perkembangan yang cepat dari organisasi serikat buruh: 2,675

serikat buruh dengan 1 juta anggota di tahun 1986; 7,880 serikat

buruh dengan 1.8 juta anggota di tahun 1989, tetapi melemah

sejak 1990.

Melebarnya keanggotaan SB di beberapa sektor: guru, pekerja

kerah putih, professional dan teknisi, pelayanan.

Meningkatnya perselisihan perburuhan: 176 di tahun 1986, 3749

di tahun 1987, 1873 di tahun 1988, 1616 di tahun 1989, 322 di

tahun 1990, 243 di tahun 1991, 235 di tahun 1992, 124 di tahun

1993, 125 di tahun 1994, 88 di tahun 1995, 74 di tahun 1996.

Perkembangan kapasitas perjuangan: kondisi yang menurun

drastis terhadap upah dan kondisi kerja, pekerja yang ter PHK

dipekerjakan kembali, demokratisasi di tempat kerja, hak SB

terhadap urusan SDM dan manajemen, keamanan pekerjaan,

reformasi sosial.

Perkembangan bentuk perjuangan:Development of struggle form:

dari perjuangan yang sporadis dan tertutup

perjuangan yang

terorganisir dan terkoordinasi; pola perjuangan- tingkat

perusahaan

regional/industrial/perjuangan nasional

Perjuangan yang menentukan : konfrontasi langsung dengan

(18)

Pertumbuhan gerakan

buruh

Sebuah konfederasi baru berdasarkan SB yang

demokratis, the Korean Confederation of Trade

Unions (KCTU) didirikan pada bulan November 1995.

KCTU mendeklarasikan: persamaan dalam masyarakat,

penolakan terhadap “bersatunya” pekerja-manajemen,

perjuangan aktif melawan modal umum, rekonsiliasi

nasional diantara 2 Korea, menjadikan kelas pekerja

sebagai kekuatan politik (pengembangan partai buruh)

FKTU menghapuskan anti komunisme dalam

konstitusinya dan menyatakan serikat buruh yang

demokratis dan kesejahteraan masyarakat.

Democratic Labor Party (Partai Buruh Demokrat)

(19)

Situasi terkini dan peran

dari gerakan buruh di Korea

4689 serikat buruh dengan 1.64 juta anggota (Pria: 1.29

juta, Perempuan: 354,369) data tahun 2009.

Bentuk organisasi serikat buruh: 4,354 serikat buruh

berdasarkan pada SB di tingkat perusahaan, , 228 SB

berdasarkan wilayah/jenis pekerjaan, 62 SB berdasarkan

industrial/sektoral, 43 federasi berbasis indutrial, 2

konfederasi (level nasional)

FKTU: 2,513 Serikat Buruh dengan 740,335 anggota

KCTU: 553 serikat buruh dengan 588,394 anggota

SB Mandiri/Netral: 1,623 SB dengan 311,605 anggota

29.4% anggota FKTU tergabung dalam serikat buruh di

level industrial; 79.1% anggota KCTU tergabung di level

industrial

Kepadatan serikat (persentase keanggotaan serikat):

10.1%

(20)

Ideologi dan Politik

Ideologi pergerakan:

FKTU: SB yang berbasis pada Reformasi Sosial

KCTU: SB yang berbasis ideologi Revolusi

Sosial

Strategi politik:

FKTU: beraliansi dengan partai sayap kanan

yang memimpin, saat ini aliansi telah putus,

tidak ada arah yang jelas.

KCTU: Mendukung partai yang progresif

(21)

Peran dan Tugas

Peran organisasi: mengembangkan organisasi

serikat buruh, konsolidasi serikat buruh industri.

Peran yang diperjuangkan: berjuang untuk

mereformasi kebijakan pemerintah dan lembaga.

Peran secara politik: meningkatkan keanggotaan

anggota partai yang progresif diantara anggota

serikat dan membangun partai progresif baru

yang bersatu melalui pendidikan politik,

propaganda politik, dan aktivitas politik.

Peran strategis: membuat strategi baru bagi

gerakan buruh di masa depan.

Reformasi diri: restorasi dari “penguasaan” dari

gerakan buruh, inovasi diri, restorasi dari

Referensi

Dokumen terkait

Penulis menemukan permasalahan bahwa PT Asuransi Adira Dinamika Outlet Jambi melakukan kesalahan perhitungan PPh Pasal 21 yang disebabkan kesalahan dalam perkalian tarif

Penelitian ini terbatas pada variabel yang digunakan yaitu hanya profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan dan reputasi KAP

Selanjutnya, berbagai peubah ekonomi yang digunakan dalam model menunjukkan bahwa peubah investasi (INV), pengeluaran pemerintah (GOV), dan ekspor (EXPR) secara

Oleh karena itu, di dalam proses pembelajaran khususnya matematika guru dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada

(3) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melaui Sekretaris..

membantah guru dengan cara cara yang tidak mereka bayangkan beberapa. tahun

Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kegemaran/ho bi 2.1 Mengampaikan informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dan nyaring dalam

 Membuka peluang bagi sektor swasta dan masyarakat sipil (laki-laki dan perempuan) untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan.  Melakukan capacity building bagi