Update Perkembangan
Ekonomi
Deputi Bidang Ekonomi, Bappenas
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro) 4-8 Mei 2015Minggu-I
Perkembangan Perekonomian Global
Tingkat pengangguran AS di bulan April2015 mengalami penurunan hingga mendekati tingkat terendahnya selama tujuh tahun terakhir (5,4%).
Indeks Kepercayaan Bisnis Kecil AS mengalami peningkatan 1,7 poin menjadi 96,9 pada April 2015. Secara umum bisnis kecil memiliki proporsi sekitar setengah dari PDB dari sektor swasta.
Ekspor dan impor China bulan April 2015 mengalami penurunan masing-masing sebesar 6,4% dan 16,2% (YoY). Dengan perkembangan tersebut surplus perdagangan China menjadi sebesar USD34,14 miliar.
Bank Sentral China, untuk ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir, menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin. Penurunan tersebut diharapkan dapat mengurangi beban biaya pinjaman
perusahaan danmendorong pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah India memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 7-7,5 persen pada tahun fiskal lalu (1 April – 31 Maret) dan menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tahun depan. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan
ekonomi potensial India di atas 10 persen. Untuk mencapai potensinya tersebut, pemerintah India akan meningkatkan investasi, utamanya di bidang pertanian.
Gambar 1.
Sumber: Reserve Bank of India
Update Perkembangan EkonomiMinggu I – Mei 2015 Highlight Minggu ini
Data terbaru AS mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2015 bersifat sementara. Indeks kepercayaan bisnis kecil meningkat di bulan April, sementara tingkat pengangguran menurun.
Penurunan cadangan devisa di bulan April 2015 mengindikasikan BI masih
Deputi Bidang Ekonomi, BAPPENAS
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Perkembangan Perekonomian Domestik
Bank Indonesia melanjutkan upaya intervensi dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah. Hal ini tercermin dari penurunan cadangan devisa menjadi sebesar US$ 110,9 miliar (setara 6,9 bulan impor) pada akhir April 2015. Pertumbuhan Uang Beredar (M2)
meningkat 16,3 persen (yoy) pada Maret 2015 menjadi Rp 4.246,3 triliun.
Pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh faktor ekspansi keuangan Pemerintah Pusat yang tumbuh 38,2 persen.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2015 sebesar 5,81 persen. Terjadi penurunan dibandingkan TPT Agustus 2014 (5,94 persen), akan tetapi terjadi peningkatan jika dibandingkan TPT Februari 2014 (5,7 persen).
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2015 melemah sebesar 9,5 poin menjadi 107,4. Penurunan IKK terbesar terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp 2-3 juta per bulan.
Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada bulan Maret 2015 mengalami perlambatan, tumbuh 11,1 persen (yoy) dibandingkan pertumbuhan Februari sebear 12,0 persen (yoy). Penurunan terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK).
Untuk memitigasi risiko ketidak-seimbangan keuangan, Bank Indonesia menyiapkan beberapa kebijakan makroprudensial, diantaranya
penyesuaian ketentuan GWM-LDR dan penerapan Countercyclical Capital Buffer.
Gambar 3. Jumlah Uang Beredar
Sumber: Bank Indonesia
Gambar 4.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia
Sumber: BPS
Update Perkembangan EkonomiMinggu I – Mei 2015 Antisipasi Kebijakan
Perlambatan pertumbuhan kredit mengindikasikan pelemahan kinerja bisnis dan aktivitas perekonomian nasional. Langkah bank sentral untuk merelaksasi kebijakan makroprudensialnya akan membantu meningkatkan pertumbuhan kredit.
Deputi Bidang Ekonomi, BAPPENAS
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Tabel 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia
Indeks saham dunia mengalami pergerakan yang bervariatif. Cina mengalami penurunan indeks saham tertinggi mencapai 5,31 persen seiring dengan perlambatan ekonomi yang terjadi di Cina.
Negara Minggu lalu Terakhir % perubahan
(01 Mei'15) (08 Mei'15) Mingguan YtD Tahunan BRIC
Brasil (BVSP) 55.728,00 57.067,00 2,40% 13,33% 6,98%
Rusia (RTS) 1.029,31 1.059,52 2,93% 34,00% (14,05%)
India (BSE) 27.011,31 27.105,39 0,35% (1,46%) 21,31%
Cina (SSEA) 4.441,66 4.205,92 (5,31%) 30,03% 108,70%
ASEAN-4
Indonesia (JSX) 5.086,43 5.182,21 1,88% (0,86%) 6,61%
Malaysia (KLSE) 1.818,27 1.807,65 (0,58%) 2,63% (2,96%)
Singapura (STI) 3.487,39 3.452,01 (1,01%) 2,58% 6,29%
Thailand (SET) 1.526,74 1.510,51 (1,06%) 0,86% 9,54%
Negara maju
Hongkong (Hang Seng) 28.133,00 27.577,34 (1,98%) 16,83% 26,29%
Jepang (Nikkei 225) 19.531,63 19.379,19 (0,78%) 11,05% 36,82%
Korea Selatan (KOSPI) 2.127,17 2.085,52 (1,96%) 8,87% 6,92%
Amerika Serikat (DJIA) 18.024,06 18.191,11 0,93% 2,06% 9,91%
Amerika Serikat (S&P 500) 2.108,29 2.116,10 0,37% 2,78% 12,82%
Uni Eropa (STOXX 50) 3.615,59 3.649,48 0,94% 15,99% 13,89%
Sumber: Bloomberg
Tabel 2. Perkembangan Nilai Tukar
Rupiah mengalami pelemahan tertinggi terhadap dolar Amerika Serikat. Pelemahan rupiah ini terutama disebabkan oleh faktor internal yang menimbulkan sentimen negatif.
Nilai Tukar Minggu lalu Terakhir % perubahan
( 01 Mei'15) ( 08 Mei'15) Mingguan YtD Tahunan
USD-JPY 120,15 119,76 (0,32%) 0,02% 17,80%
USD-EUR 0,89 0,89 (0,10%) 7,98% 23,46%
USD-GBP 0,66 0,65 (1,89%) 0,95% 9,69%
USD-CNY 6,20 6,21 0,10% 0,03% (0,30%)
USD-IDR 12948,00 13121,00 1,34% 5,92% 13,47%
USD-MYR 3,57 3,60 0,70% 2,92% 11,13%
USD-SGD 1,33 1,33 (0,13%) 0,38% 6,49%
USD-THB 33,24 33,55 0,95% 1,83% 3,27%
Sumber: Bloomberg
Deputi Bidang Ekonomi, BAPPENAS
(Dipersiapkan oleh Dit. Keuangan Negara & Analisa Moneter dan Perencanaan Makro)
Tabel 3. Perkembangan Harga Komoditas Internasional
Mayoritas harga komoditas internasional mengalami peningkatan pada awal pekan Mei. Harga minyak mentah (Brent Oil) mengalami penurunan tipis seiring peningkatan kembali produksi minyak di AS.
Negara Minggu lalu Terakhir % perubahan
(01 Mei'15) (08 Mei'15) Mingguan YtD Tahunan
Beras 9,95 9,51 (4,47%) (17,28%) (37,92%)
Gula 12,91 13,42 3,95% (7,58%) (22,16%)
Gandum 470,00 476,50 1,38% (19,20%) (34,43%)
Kacang Kedelai 968,50 984,50 1,65% (3,41%) (33,22%)
Jagung 363,00 363,00 0,00% (8,56%) (30,06%)
Cokelat 2877,00 2945,00 2,36% 1,20% 0,51%
Minyak Mentah (Brent Oil) 66,46 65,39 (1,61%) 14,06% (39,48%)
Gas Alam 2,78 2,88 3,75% (0,55%) (37,98%)
Emas 1174,50 1188,90 1,23% 0,41% (7,75%)
Tembaga 292,95 292,05 (0,31%) 3,36% (4,15%)
Perak 16,14 16,47 2,05% 5,55% (14,47%)
Sumber: Bloomberg
Tabel 4. Perkembangan Harga Bahan Kebutuhan Pokok
Mayoritas harga bahan pokok domestik mengalami peningkatan seiring antisipasi peningkatan permintaan menjelang bulan puasa/ Ramadhan. Harga beras mengalami penurunan tipis memasuki musim panen.
Negara Minggu lalu Terakhir % perubahan
(30 April’15) (08 Mei'15) Mingguan MtD YtD Tahunan
Minyak Goreng Kemasan 15.134,00 15.171,00 0,24% (0,07%) 0,62% 4,76%
Minyak Goreng Curah 11.155,00 11.221,00 0,59% (0,23%) (0,70%) (3,93%)
Daging Sapi 101.552,00 101.622,00 0,07% (0,13%) 0,41% 4,21%
Daging Ayam Broiler 27.948,00 28.368,00 1,50% 0,17% (4,38%) (0,21%)
Daging Ayam Kampung 59.805,00 59.896,00 0,15% 0,01% (2,83%) 6,11%
Telur Ayam Ras 20.570,00 20.728,00 0,77% (0,54%) (5,64%) 10,25%
Telur Ayam Kampung 40.976,00 40.984,00 0,02% (0,31%) (2,47%) 1,08%
Tepung Terigu 8.832,00 8.858,00 0,29% (0,05%) 0,11% 2,22%
Kedelai Impor 11.108,00 11.120,00 0,11% (0,82%) (1,91%) 0,57%
Kedelai lokal 11.080,00 10.907,00 (1,56%) (1,83%) (1,06%) 3,90%
Beras Medium 9.845,00 9.778,00 (0,68%) (1,18%) 2,99% 11,38%
Gula Pasir 12.416,00 12.427,00 0,09% (0,38% 11,35% 10,20%
Susu Kental Manis 10.291,00 10.331,00 0,39% 0,20% 1,18% 4,52%
Mie Instant 2.085,00 2.108,00 1,10% 1,10% 4,46% 12,55%
Cabe Merah Keriting 21.900,00 25.175,00 14,95% 2,44% (59,38%) 26,20%
Cabe Merah Biasa 22.994,00 28.079,00 22,11% 5,68% (51,84%) 35,82%
Bawang Merah 29.221,00 30.155,00 3,20% 2,81% 44,26% 36,83%
Ikan Teri Asin 66.880,00 67.052,00 0,26% 0,08% 1,38% 6,26%
Kacang Hijau 20.293,00 20.127,00 (0,82%) (0,46%) 4,46% 5,53%
Kacang Tanah 21.392,00 21.355,00 (0,17%) (1,10%) 7,48% 22,29%
Ketela Pohon 5.914,00 5.118,00 (13,46%) 0,12% (1,22%) (0,45%)
Sumber: Kementerian Perdagangan