ANALISIS JURNAL
PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP STABILITAS EMOSI REMAJA AKHIR
Perilaku mengasuh dan mendidik anak sudah menjadi pola yang sadar tidak sadar keluar begitu saja ketika menjadi orangtua. Oleh beberapa peneliti, perilaku-perilaku ini kemudian di teliti dan muncullah beberapa teori untuk menyimpulkan pola-pola pengasuhan yang berkembang. Berikut empat tipe pola asuh yang dikembangkan pertama kali oleh Diana Baumrind (1967) :
Pola asuh Demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.
Pola asuh Otoriter sebaliknya cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya.
Pola asuh Permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak.
Dari analisis yang saya baca Pola asuh Demokratis adalah yang paling tertinggi untuk menjaga kestabilitasan emosi pada remaja akhir dengan rentan umur 20-22 tahun dan Pola asuh Permisif adalah pola asuh yang terendah dalam presentasi. Diketahui bahwa kestabilitasan emosi remaja akhir dipengaruhi juga dengan pola asuh yang diberikan oleh orangtua kepada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak dengan cara memprioritaskan kepentingan anak yang bersikap rasional.
“Sesuai dengan penjelasan Baumrind (Yusuf, 2004: 07) yang menyebutkan dalam proses kestabilan, remaja memerlukan bimbingan yang tepat dari orangtua yaitu dengan Pola asuh Demokratis yang akan cenderung terhindar dari kegelisahan dan kekacauan”.
Kesimpulan yang saya dapat bahwa tingkat pola asuh orangtua sangat berperan penting dalam menjaga kestabilitasan emosi pada anak remaja akhir yang membuat seorang anak menjadi terbuka kepada orangtua tentang apa yang mereka alami.
Refrensi