Perbedaan antara Diplomasi Budaya dengan Diplomasi Publik
Maulana Luqman Firdaus / 35.201.5.1.0799 / HI5 / Purwakarta
Diplomasi merupakan salah satu instrumen penting dalam pelaksanaan kepentingan nasional suatu negara. Diplomasi bagaikan alat utama dalam pencapaian kepentingan nasional yang berkaitan dengan negara lain atau organisasi internasional. Melalui diplomasi inilah sebuah negara dapat membangun citra tentang dirinya. Dalam hubungan antar negara, pada umumnya diplomasi dikencarkan sejak tingkat paling awal sebuah negara hendak melakukan hubungan bilateral dengan negara lain hingga keduanya mengembangkan hubungan selanjutnya.
Secara singkat diplomasi telah mengalami serangkaian modifikasi. Sehingga diplomasi banyak mengalami perubahan atau bahkan terbagi menjadi beberapa buah cara diplomasi terbaru yang mengikuti sesuai dengan keadaan dan zaman. Diplomasi secara familiar sebenarnya memiliki inti pada diplomasi publik, dimana guna mencapai saling pengertian antara dua negara (bilateral) atau tiga negara (trilateral), atau beberapa negara (multilateral).
Dalam tulisan kali ini, penulis akan menjelaskan lebih jauh mengenai perbedaan antara suatu yang sering kita sebut dengan inti awal diplomasi yakni diplomasi publik dengan suatu diplomasi yang menggunakan cara yang sangat menarik yakni diplomasi budaya.
1. Diplomasi Publik
Diplomasi publik dihadirkan guna mengurangi atau menyelesaikan konflik melalui pemahaman komunikasi dan saling pengertian serta mempererat jalinan hubungan antar aktor internasional, dan terakhir adalah memberikan landasan bagi terselenggaranya negosiasi-negosiasi yang lebih formal serta merancang kebijakan pemerintah. Diplomasi publik secara umum merupakan upaya untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara melalui understanding, informing, and influencing foreign audiences.
Dengan jalan memberikan kontribusi interaksi yang sebelumnya government to government relation kini menjadi government to people atau bahkan people to people relation.
2. Diplomasi Budaya
Pada dasarnya ternyata hanya sedikit orang yang mengetahui tentang negaranya atau negara lain. Oleh sebab itu budaya sangat dibutuhkan dalam mempromosikan, mengkampanyekan, mensosialisasikan hal-hal yang dikira perlu untuk diketahui oleh orang banyak baik terhadap rakyatnya maupun negara lain. Diplomasi kebudayaan menurut Wahyuni Kartika menjelaskan: Diplomasi kebudayaan adalah diplomasi yang memanfaatkan aspek kebudayaan untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya dalam pencaturan masyarakat internasional.Diplomasi kebudayaan juga dianggap sebagai alat untuk memperlihatkan tingkat peradaban suatu bangsa. Selain itu defenisi lain mengenai diplomasi kebudayaan adalah suatu teknik pemanfaatan dimensi kekayaan dalam pencaturan hubungan antar bangsa.