• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Topografi dan Bentang Alam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peta Topografi dan Bentang Alam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PETA TOPOGRAFI DAN BENTANG ALAM

permukaan bumi yang digambarkan dengan garis kontur.

 Peta topografi adalah representasi grafis secara rinci dan akurat

mengenai keadaan alam di suatu daratan.

 Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan

detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern.

 Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi

beserta bangunan alami maupun buatan manusia yang ada di atasnya.

 Peta topografi adalah representasi grafis dari bagian permukaan bumi

yang ditarik ke skala. Menggunakan warna, simbol, dan label untuk mewakili fitur yang ditemukan pada permukaan bumi.

 Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk penyebaran dan

ukuran dari roman muka bumi yang kurang lebih sesuai dengan daerah yang sebenarnya.

 Peta topografi berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat

dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.

(2)

Sumber: apdri.wordpress.com

Gambar 1 Peta Topografi

2. Fungsi Peta Topografi

Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi, dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi. Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka militer bergantung pada peta untuk memberikan informasi terhadap unsur-unsur tempur dan untuk menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan material yang harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada waktu dan tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta, namun meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali pengguna peta tahu bagaimana cara membacanya.

3. Garis Kontur Peta Topografi

Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum atau bidang acuan tertentu. Garis-garis kontur adalah garis-garis yang kontinu dan tidak bercabang, dan tidak akan berpotongan dengan garis kontur yang lain.

Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta.

(3)

artinya antara dua titik ketinggian dapat dilewati beberapa kontur, tetapi dapat juga tidak ada kontur yang melewati dua titik ketinggian atau lebih. Jadi semakin besar perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin banyak dan rapat kontur yang melalui kedua titik tersebut, yang berarti daerah tersebut lerengnya terjal, sebaliknya semakin kecil perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin sedikit dan jarang kontur yang ada, berarti daerah tersebut lerengnya landai atau datar. Dengan demikian, dari peta kontur tersebut, kita dapat membaca bentuk medan (relief) dari daerah yang digambarkan dari kontur tersebut, apakah daerah tersebut berlereng terjal (berbukit, bergunung), bergelombang, landai atau datar. Dalam pembuatan peta topografi, harus dibedakan antara kontur mayor dan kontur minornya.

Sumber: sambodo45.wordpress.com

Gambar 2 Garis Kontur

B.

Bentang Alam

(4)

permukaan. Kejadian yang di dominan adalah air yang mengalir secara terpadu atau terkonsentrasi (sungai) dan air yang tidak terkonsentrasi (sheet water).

Proses fluviatil akan memberikan hasil suatu bentang alam yang memiliki ciri khas tersendiri sebagai sifat air yang mengalir di permukaan. Bentang alam yang dibentuk dapat terjadi karena proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang terjadi akibat media-media air di permukaan.

Sungai merupakan aliran air yang dibatasi suatu alur yang mengalir dari hulu menuju hilir atau lembah ataupun tempat yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi. Sungai termasuk sungai besar, sungai kecil maupun anak sungai.

Proses fluviatil dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:

1. Proses Erosi

Proses erosi adalah suatu proses atau kejadian pengikisan permukaan tanah yang disebabkan oleh pergerakan air atau angin. Berdasarkan medianya, media penyebab erosi dibagi menjadi empat macam, yaitu erosi oleh air, erosi oleh angin, erosi oleh gletser dan erosi oleh salju. Dalam bentang alam ini, agen penyebab erosi yang paling dominan adalah air. Sungai dapat mengerosi batuan sedimen yang dilaluinya, memotong lembah, memperdalam dan memperlebar sungai dengan cara-cara :

Quarrying, yaitu pendongkelan batu yang dilaluinya.

 Abrasi, yaitu penggerusan terhadap batuan yang dilewatinya.

Scouring, yaitu penggerusan dasar sungai akibat adanya ulakan sungai,

misalnya pada daerah cut off slope.

 Korosi, yaitu terjadinya reaksi terhadap batuan yang dilaluinya.

Hydraulic action, kemampuan air mengangkat dan memindahkan batuan

atau material-material sediment dengan gerakan memutar sehingga batuan pecah dan kehilangan fragmen.

Solution, solution dalam proses erosi berjalan lambat, tetapi efektif dalam

pelapukan dan erosi.

Diantara banyaknya erosi, berikut ini adalah sifat-sifat erosi yang sering terjadi disekitar. Sifat erosi ini ditinjau dari sering terjadinya erosi atau kebiasaan erosi terjadi, yaitu:

(5)

 Makin banyak bercampur dengan material lain maka erosi makin efektif.

 Selalu menuju ke base level.

Berdasarkan arahnya, erosi dapat dibedakan menjadi:

 Erosi ke arah hulu (head ward erotion) adalah erosi yang terjadi pada

ujung bagian hulu sungai.

 Erosi lateral yaitu erosi yang arahnya mendatar dan dominan terjadi pada

daerah tengah sungai yang menyebabkan bertambah lebar dan panjang sungai. Erosi yang berlangsung terus hingga suatu saat akan mencapai batas dimana air sungai sudah tidak lagi mampu mengerosi lagi (erotion base level).

 Erosi vertikal, erosi yang arahnya tegak dan cenderung terjadi pada

daerah bagian hulu pada sungai dan menyebabkan terjadinya pendalaman lembah sungai.

Sumber: geologcall.blogspot.com

Foto 1 Erosi

2. Proses Sedimentasi

Proses pengendapan material karena aliran sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang di bawanya. Apabila kemampuan mengangkut semakin berkurang, maka material yang berukuran besar dan lebih berat akan terendapkan terlebih dahulu, baru kemudian material yang lebih halus dan ringan.

(6)

sehingga semakin ke arah hilir, energi semakin kecil, material yang diendapkan pun semakin halus.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses erosi dan sedimentasi:

 Kecepatan aliran sungai maksimal pada tengah alur sungai, bila sungai

membelok maka kecepatan maksimal ada pada daerah cut off slope

(terjadi erosi) karena gaya sentrifugal. Pengendapan terjadi bila kecepatan sungai menurun atau bahkan hilang.

 Gradien atau kemiringan lereng sungai, bila air mengalir dari sungai yang

kemiringan lerengnya curam ke dataran yang lebih rendah maka kecepatan air berkurang dan tiba-tiba hilang sehingga menyebabkan pengendapan pada dasar sungai. Bila kemudian ada lereng yang terjal lagi, kecepatan akan meningkat sehingga terjadi erosi yang menyebabkan pendalaman lembah.

 Bentuk alur sungai, aliran air akan menggerus bagian tepi dan dasar

sungai. Semakin besar gesekan yang terjadi maka air akan mengalir lebih lambat. Sungai yang dalam, sempit dan permukaan dasarnya tidak kasar, aliran airnya deras. Sungai yang lebar, dangkal dan permukaan dasarnya tidak kasar, atau sempit, dalam tetapi permukaan dasarnya kasar, aliran airnya lambat.

Discharge, volume air yang keluar dari suatu sungai. Proses erosi dan

transportasi terjadi karena besarnya kecepatan aliran sungai dan

discharge.

Sumber: gelhow.blogspot.com

Gambar 3 Sedimentasi

(7)

Peta topografi merupakan suatu peta yang menggambarkan morfologi bumi yang umumnya tampak dari atas permukaan bumi dan umumnya memiliki banyak kontur yang berfungsi untuk menandai tinggi rendahnya permukaan bumi ataupun jalur-jalur bentang alam yang terbentuk di permukaan bumi. Dengan adanya kontur maka pembentukan gambaran relief permukaan bumi akan lebih mudah karena dapat menandakan suatu keberadaan bentang-bentang alam.

Dengan adanya kontur pada peta topografi yang berfungsi sebagai menentukan titik ketinggian yang sama, maka dapat digambarkan bentang alam karena adanya relief muka bumi. Bentang alam dan topografi sebenarnya berkaitan karena menimbang adanya titik elevasi atau ketinggian.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2012. ”Bentang Alam Indonesia”,

(8)

http://www.conservation.org/global/indonesia/aktivitas_lapangan/ben tang_alam/Pages/betang_alam.aspx. Diakses tanggal 21 Maret 2015 pukul 20.00 WIB.

Kurniasari, Shinta, 2012. ”Peta Topografi”,

http://skurniasari.blogspot.com/2012/10/peta-topografi.html. Diakses tanggal 21 Maret 2015 pukul 21.00 WIB.

Wijayanto, Tizar, 2013. “Peta Topografi”,

Gambar

Gambar 1Peta Topografi
Gambar 2Garis Kontur
Gambar 3Sedimentasi

Referensi

Dokumen terkait

Dibawah ini akan digambarkan suatu seri peta yang memperlihatkan perpotongan kontak batuan dengan topografi. Kontur struktur dan kontur topografi memiliki interval 100

Berdasarkan kecenderungan tipe habitat yang digunakan oleh burung, gambar diatas merupakan ilustrasi peta persebaran burung pada empat tipe habitat di bentang alam

Berdasarkan kecenderungan tipe habitat yang digunakan oleh burung, gambar diatas merupakan ilustrasi peta persebaran burung pada empat tipe habitat di bentang alam

a) peta umum atau peta rupabumi atau dahulu disebut peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan bentang alam secara umum di permukaan bumi, dengan

Pengetahuan dan pengalaman dari semua pemangku kepentingan di berbagai sektor diperlukan untuk memungkinkan adanya pengelolaan bentang alam yang adaptif dalam memenuhi

Berdasarkan kecenderungan tipe habitat yang digunakan oleh burung, gambar diatas merupakan ilustrasi peta persebaran burung pada empat tipe habitat di bentang alam

Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu

Morfologi Pressure Ridge Morfologi Bukit Tertekan Morfologi "Pressure Ridge" Bentang alam Bukit Tertekan adalah bentang alam yang berbentuk bukit dan terjadi sebagai akibat gaya yang